• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerimaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Akibat Kenaikan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Penerimaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Akibat Kenaikan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Jawa Barat 1."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui apakah penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah akibat kenaikan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1. Populasi dalam penelitian ini adalah 16 (enam belas) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1. Sampel dalam penelitian ini adalah 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 yang didapatkan dengan metode penelitian yaitu penelitian terapan (applied research), teknik pengambilan sampel yaitu non probability sampling dengan purposive sampling. Uji asumsi klasik yang digunakan terdiri atas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji regresi linear sederhana memperoleh hasil bahwa penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research is to examine and determine whether there is any influence caused by Sales Tax on Luxury Goods on tax income of Directorate General of Taxes in West Java 1 region. The population in this research is 16 (sixteen) Tax Office in Directorate General of Taxes in West Java 1 region. The sample in this research is 8 (eight) Tax Office in West Java 1 Region of Directorate General of Taxes that obtained with applied research, non-probability sampling and purposive sampling. The classical assumption performed is, normality test, heteroscedasticity and simple linear regression test. The results obtained by researchers is Sales Tax on Luxury Goods did not affect the tax income of Directorate General of Taxes in West Java 1 region.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 5

2.1.1 Pengertian Pajak ... 5

2.1.2 Jenis Pajak ... 6

2.1.3 Pajak Penjualan atas Barang Mewah ... 7

2.1.4 Objek Pajak Penjualan atas Barang Mewah ... 8

2.1.5 Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah ... 10

2.1.6 Penerimaan Pajak ... 18

2.2 Rerangka Teoritis ... 18

2.3 Rerangka Pemikiran ... 20

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 23

2.5 Model Penelitian ... 23

2.6 Penelitian Terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian ... 26

3.2 Objek Penelitian ... 26

3.3 Populasi dan Sampel ... 27

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 27

3.5 Data Penelitian ... 28

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 28

3.7 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

3.8 Teknik Analisis Data ... 30

3.9 Uji Asumsi Klasik ... 30

3.9.1 Uji Normalitas ... 30

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

Halaman

3.9.3 Uji Regresi Linear Sederhana ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.1.1 Jenis Pajak dalam Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 ... 34

4.1.2 Sumber Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 ... 36

4.1.3 Realisasi Penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah dari 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 tahun 2011-2015 ... 37

4.1.4 Realisasi Penerimaan Pajak dari 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 tahun 2011-2015 ... 39

4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 40

4.2.1 Hasil Uji Normalitas ... 40

4.2.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 41

4.2.3 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 41

4.3 Pembahasan ... 44

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 44

5.3 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 50

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 29

Tabel 4.1 Realisasi Penerimaan Pajak Penjualan Barang Mewah dari 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 tahun 2011-2015 ... 38

Tabel 4.2 Realisasi Penerimaan Pajak dari 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 tahun 2011-2015 ... 39

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas ... 40

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 41

Tabel 4.5 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana ... 42

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

(8)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan salah satu penerimaan kas negara yang diperoleh dari masyarakat

yang hanya dibebankan kepada mereka yang mempunyai kemampuan dalam

membayar pajak. Pajak sangat berperan penting di Indonesia, karena sekitar 70%

(tujuh puluh persen) pengeluaran negara dibiayai oleh pajak. (Mari Pahami Fungsi

Pajak, 2013) Penerimaan negara yang berasal dari pajak banyak digunakan untuk

membiayai berbagai keperluan pembangunan yang diantaranya untuk membayar

gaji pegawai negeri, pembangunan sarana dan prasarana umum seperti jalan raya,

jembatan, terminal, fasilitas di bidang kesehatan, dan dana untuk keamanan

nasional. Berdasarkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun

2010 terdapat 2 (dua) sumber dana penerimaan negara yaitu penerimaan dalam

negeri dan penerimaan luar negeri yang biasa disebut sebagai bantuan. Penerimaan

luar negeri yang berbentuk pinjaman terkadang memiliki bunga pinjaman melebihi

pinjaman pokoknya, sedangkan penerimaan dalam negeri dalam sektor minyak

bumi dan gas alam tidak dapat diandalkan karena harganya yang senantiasa

berfluktuasi dan mengikuti perkembangan harga minyak bumi dan gas alam yang

ada dipasaran. Sehingga pemerintah menjadikan penerimaan pajak sebagai prioritas

sumber dana negara karena dari penerimaan pajak pemerintah dapat menyediakan

sarana dan prasarana negara yang potensial. (Sari, 2013)

Salah satu pajak yang dibebankan kepada masyarakatnya adalah Pajak

(9)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

dilakukan terhadap Barang Kena Pajak yang tergolong mewah dengan

pertimbangan untuk menyeimbangkan pembebanan pajak antara konsumen yang

berpenghasilan rendah dan konsumen yang berpenghasilan tinggi, mengendalian

pola konsumsi atas Barang Kena Pajak yang tergolong mewah, melindungi

produsen kecil atau tradisional, dan mengamankan penerimaan negara. (Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2009)

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000

Tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang

Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah

dalam Pasal 8 Ayat (1) Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah adalah paling

rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 75% (tujuh puluh lima persen).

(Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2000) Ketentuan tersebut mengalami

kenaikan tarif yang telah diubah dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun

1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah dalam Pasal 8 Ayat (1) Tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah

ditetapkan paling rendah 10% (sepuluh persen) dan paling tinggi 200% (dua ratus

persen). (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2009)

Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan penerimaan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah yang berdampak pada penerimaan pajak. Dalam

penelitian yang dilakukan oleh Sari (2013) dengan judul Analisis Dampak

Reformasi Pajak 2009 terhadap Kinerja Pajak di Indonesia (Khusus PPN dan

PPnBM) menunjukkan hasil bahwa setelah adanya perubahan Undang-Undang

(10)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

penerimaan pajak khususnya dari jenis pajak Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah belum mencapai target realisasi. Berdasarkan latar

belakang di atas, maka peneliti ingin mengembangkan topik yang serupa sebagai

Tugas Akhir (Skripsi) dengan judul “Pengaruh Penerimaan Pajak Penjualan

atas Barang Mewah Akibat Kenaikan Tarif Pajak Penjualan atas Barang

Mewah terhadap Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat

Jenderal Pajak Jawa Barat 1”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah

dalam penelitian ini, yaitu:

Apakah penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah akibat kenaikan tarif

Pajak Penjualan atas Barang Mewah berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka

tujuan penelitian dalam penelitian ini, yaitu:

Mengetahui apakah penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah akibat

kenaikan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah berpengaruh terhadap

(11)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam penelitian ini, yaitu:

1. Manfaat Bagi Peneliti

Diharapkan hasil dalam penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan

antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi

di lapangan, sehingga peneliti dapat mengaplikasikan serta menambah

pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu yang sedang ditekuni oleh

peneliti.

2. Manfaat Bagi Masyarakat dan Pihak Terkait

Diharapkan hasil dalam penelitian ini dapat menjadi bahan informasi serta

masukan yang berguna mengenai pengaruh penerimaan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah akibat kenaikan tarif Pajak Penjualan atas Barang Mewah

terhadap penerimaan pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak

Jawa Barat 1.

3. Manfaat Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil dalam penelitian ini dapat menjadi bahan acuan serta

masukan, sehingga peneliti selanjutnya dapat membuat penelitian yang

(12)

46 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dalam penelitian ini; yaitu untuk mengetahui apakah

penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah akibat kenaikan tarif Pajak

Penjualan atas Barang Mewah berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1, maka dapat disimpulkan bahwa

Penerimaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah akibat kenaikan tarif Pajak

Penjualan atas Barang Mewah tidak berpengaruh terhadap penerimaan pajak pada

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki keterbatasan dalam melaksanakan penelitian ini, berikut ini

beberapa keterbatasan yang dihadapi oleh peneliti; yaitu:

1. Peneliti hanya menggunakan beberapa Kantor Pelayanan Pajak pada Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 sebagai sampel data yang

digunakan untuk menganalisis data.

2. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive

sampling yang mengakibatkan sampel data yang diolah menjadi lebih sedikit, yaitu hanya sebanyak 8 (delapan) Kantor Pelayanan Pajak.

3. Peneliti hanya mengambil sampel data dalam periode 2011-2015, sehingga

(13)

BAB V PENUTUP 47

Universitas Kristen Maranatha 5.3 Saran

Saran yang diajukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian selanjutnya, yaitu:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan jangka waktu

yang lebih panjang, memperbanyak sampel data dan variabel X serta cakupan

wilayah yang lebih luas, sehingga peneliti selanjutnya dapat memperoleh

hasil penelitian yang lebih baik dari penelitian ini.

2. Bagi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1

Diharapkan dapat mempertahankan peningkatan penerimaan pajak dari

beberapa Kantor Pelayanan Pajak yang cukup baik pada Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.

3. Bagi Pemerintah

Diharapkan dapat menjadi referensi untuk merancang kebijakan penerimaan

pajak negara menjadi lebih baik lagi dalam memperoleh penerimaan pajak

(14)

PENGARUH PENERIMAAN PAJAK PENJUALAN

ATAS BARANG MEWAH AKIBAT KENAIKAN

TARIF PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG

MEWAH TERHADAP PENERIMAAN

PAJAK PADA KANTOR WILAYAH

DIREKTORAT JENDERAL

PAJAK JAWA BARAT 1

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

Sidang Sarjana Strata (S-1)

Oleh

HANA JULIANNA

1251072

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia-Nya serta kesehatan dan kekuatan yang telah diberikan kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik dalam judul “Pengaruh Penerimaan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Akibat Kenaikan Tarif Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Terhadap Penerimaan Pajak Pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1.“

Peneliti menyadari bahwa dalam tugas akhir ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang membangun untuk tugas akhir ini akan peneliti terima sebagai bahan perbaikan serta untuk menambah wawasan peneliti di masa yang akan datang.

Peneliti telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak dalam melaksanakan tugas akhir ini. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Dr. Mathius Tandiontong, S.E., M.M., Ak., CA. selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

2. Ibu Elyzabet Indrawati Marpaung, S.E., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Program Prodi S-1 Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

3. Ibu Endah Purnama Sari Eddy, S.E., M.Ak., Ak., CA., BKP. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bantuan dan arahan kepada peneliti dalam penyusunan penelitian ini dari awal hingga akhir bimbingan.

4. Ibu Lidya Agustina, SE., MSi., Ak., CA. selaku dosen wali yang telah membina peneliti dari awal hingga akhir perkuliahan.

5. Seluruh dosen di Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi yang telah diberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama berkuliah di Universitas Kristen Maranatha.

6. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan kasih sayang kepada peneliti.

7. Velennia Octaviani, Andriani Aristya Marety, Selvi Marsella, dan Candra Pratama Iskandar serta Michael Ingga Gunawan yang telah memberikan dukungan, bantuan, kontribusi, dan doa kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

8. Fasya Revanda, Hilda Nova dan Yulia Christanti yang telah memberikan dukungan dan saran sebagai teman seperjuangan 1 (satu) bimbingan kepada peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

9. Segenap staf pegawai, staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan staf Tata Usaha Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha yang telah banyak membantu peneliti.

10. Segenap staf pegawai, staf Hubungan Masyaratkat dan staf Rumah Tangga Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat 1 yang telah bersedia membantu peneliti dalam memperoleh izin meneliti dan data yang diperlukan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

(16)

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan kasih dan berkat-Nya kepada semua pihak atas semua kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada peneliti dalam selesainya tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dan memberi nilai tambah serta wacana baru bagi semua pihak yang membacanya.

Bandung, Juni 2016

(17)

48 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Farnika, N. E. (2013). Analisis Penerimaan Pajak pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar Setelah Pemberlakuan Kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak. Jurnal Akuntansi UNESA. Vol. 1. (No. 2), hal. 1-20. Diakses pada 10 April 2016, dari http://ejournal.unesa.ac.id/article/1242/57/article.pdf

Hapsari, Dyah Ayuningtyas Tria. (2010). Analisis Pengaruh Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap Daya Beli Konsumen pada Barang Elektronika (Studi Empiris pada Konsumen Barang Elektronika di Wilayah Tanggerang Selatan). Skripsi, Jakarta : Program Sarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Diakses pada 13 April 2016, dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2000). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2000 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Jakarta. Diakses pada 10 Maret 2016, dari http://www.jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2000/18TAHUN2000UU.htm

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta. Diakses pada 15 April 2016, dari http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2007_28.pdf

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Jakarta. Diakses pada 10 Maret 2016, dari http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_42.pdf

(18)

49 Universitas Kristen Maranatha

Mewah. Jakarta. Diakses pada 20 April 2016, dari http://www.tarif.depkeu.go.id/Data/Regulation/PMK0640112014.pdf

Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 106/PMK.010/2015 tentang Jenis Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Selain Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah. Jakarta. Diakses pada 19 April 2016, dari http://www.pbtaxand.com/uploads/regulations/106_PMK_010_

2015.pdf

Menteri Keuangan Republik Indonesia. (2015). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016. Jakarta. Diakses pada 19 April 2016, dari http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/1641.pdf

Resmi, S. (2014). Perpajakan: Teori dan Kasus. (Edisi 8). Buku1. Jakarta: Salemba Empat.

Sari, L. M. (2013). Analisis Dampak Reformasi Pajak 2009 terhadap Kinerja Pajak di Indonesia (Khusus PPN dan PPnBM). Jurnal Akuntansi UNESA. Vol 1. (No. 2), hal. 1-20. Diakses pada 29 Maret 2016, dari http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/745/1236

Sorongan, F. F. S., Kalangi, L. & Tangkuman, S. (2015). Analisis Efektivitas Pemungutan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terhadap Penerimaan Pajak di KPP Pratama Manado. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern. Vol. 10. (No. 3), hal. 21-33. Diakses pada 20 April 2016, dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/view/8442/8020

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D). Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo. (2013). Aplikasi SPSSS untuk SMART Riset. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis ..............................................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

“Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 23 adalah pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam negeri (orang pribadi dan badan) dan bentuk

To reduce the pollution problems in (a); suggest actions that could be taken by the authorities of Bandar K.. Rajah di bawah menunjukkan kitar haid. Diagram below shows

sekolah dasar di Singapura melalui kontak pribadi para peneliti yang kemudian diisi secara anonim. Sebanyak 85 kuesioner dikembalikan dengan data yang dapat

(2) Dalam hal tertentu dan berdasarkan hasil AROPT tindakan karantina sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakan di luar tempat pemasukan atau pengeluaran, baik

Tujuan strategis Kemendiknas tahun 2010--2014 dirumuskan berdasarkan jenjang layanan pendidikan dan sistem tata kelola yang diperlukan untuk menghasilkan layanan

berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, melalui tanya jawab tentang sikap yang dilakukan untuk membantu orang lain ketika gunung meletus dan gempa bumi.  Siswa

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh Putrady dan Haryanto (2014), Wibisono (2012), serta Ibrahim dan Raharja (2014) yang menyatakan bahwa

Fermentasi dihentikan pada hari ke-5 kemudian biji kakao dianalisis kadar protein dengan metode Kjeldahl, kadar lemak dengan metode Sokletasi, kadar air dengan