• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mahasiswa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mahasiswa."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk mengungkapkan

ide, gagasan , pikiran dan perasaan seseorang. Dengan bahasa, seseorang dapat

menerima dan memberi informasi kepada orang lain.

Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan pentingnya penguasaan bahasa

asing sangat meningkat. Hal ini menjadikan semua orang ingin memiliki

kemampuan berbahasa asing dalam hal ini khususnya bahasa Perancis, yang

mana sangat diperlukan baik secara lisan maupun tulisan.

Untuk menguasai bahasa Perancis baik lisan maupun tulisan seseorang

harus menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak (compréhension

orale), berbicara (production orale), membaca (compréhension écrite), dan

menulis (production écrite). Empat keterampilan tersebut adalah suatu kesatuan

yang tidak terpisah dalam pembelajaran bahasa Perancis.

Keterampilan membaca adalah salah satu dari empat keterampilan

berbahasa yang merupakan suatu keterampilan reseptif. Kegiatan membaca

bertujuan untuk memahami isi, gagasan pokok dan informasi yang ada di dalam

bacaan tersebut, selanjutnya memahami mengapa, siapa, bagaimana, kapan,

dimana terjadi suatu peristiwa pada bacaan tersebut sehingga dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman pembelajar terhadap bacaan yang dipelajari secara

mendalam, kritis dan menyeluruh.

Pembelajar bahasa Perancis dituntut untuk dapat menguasai empat

keterampilan yang telah dipaparkan diatas, salah satunya adalah keterampilan

membaca untuk memahami sebuah bacaan. Dalam proses pembelajaran untuk

dapat menguasai ketrampilan membaca dibutuhkan peran pendidik dalam

mengembangkan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

. Terdapat beberapa model yang efektif menurut Huda (2013:215) dalam

(2)

CIRC, Talking Stik, Snowball Throwing, Student Facilitator And Explaining,

Cours Riview Horay, Demonstrasi, Example Non-Example, Picture And Picture,

Time Token, dan Take And Give.

Dari berbagai macam alternatif tersebut peneliti tertarik menggunakan

model pembelajaran reciprocal teaching yang pernah dibuktikan dalam sebuah

penelitian oleh Tafiyanti (2009) tentang penggunaan model reciprocal teaching

dalam upaya meningkatkan pembelajaran keterampilan berbicara mahasiswa yang

hasilnya adalah model tersebut mampu meningkatkan keterampilan berbicara

mahasiswa. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada kesempatan ini peneliti

akan memfokuskan pada kemampuan membaca pemahaman dalam sebuah

penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching

dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Mahasiswa’’. Penelitian ini belum pernah dilakukan di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana proses pembelajaran membaca pemahaman mahasiswa dengan

menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching?

2) Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman mahasiswa dengan

menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching?

3) Bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap model pembelajaran reciprocal

teaching?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan , penelitian ini dapat

diuraikan kedalam beberapa tujuan, yaitu :

1) Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran menggunakan model

(3)

2) Mendeskripsikan kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester

IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik

2014/2015 setelah menggunakan model pembelajaran reciprocal teaching

3) Mendeskripsikan informasi tentang tanggapan mahasiswa semester IV

Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI tahun akademik

2014/2015 terhadap model pembelajaran reciprocal teaching dalam

pembelajaran membaca pemahaman..

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap pemerolehan hasil penelitian ini membawa manfaat bagi

:

1) Peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran

reciprocal teaching untuk meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman mahasiswa, dan melakukan penelitian ilmiah.

2) Pengajar

Pengajar dapat menggunakan model pembelajaran ini sebagai model

alternatif khususnya bagi guru bahasa Perancis dalam meningkatkan mutu

pembelajaran bahasa Perancis di universitas terkait dalam pembelajaran

membaca pemahaman.

3) Mahasiswa

a. Mahasiswa dapat memilih strategi yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman.

b. Mahasiswa dapat melatih kejelian dan konsentrasi dalam memahami

sebuah bacaan.

4) Peneliti lainnya

Penelitian ini dapat dijadikan inspirasi atau referensi untuk

mengembangkan model pembelajaran lain yang dapat menunjang

(4)

1.5 Asumsi

Asumsi merupakan anggapan dasar yang digunakan sebagai landasan

berfikir dalam penelitian yang dianggap benar. Oleh karena itu, anggapan dasar

yang melandasi penelitian ini adalah :

1) Reciprocal teaching merupakan salah satu model pembelajaran membaca.

2) Membaca pemahaman merupakan salah satu jenis keterampilan membaca.

1.6 Hipotesis

Menurut Irianto (2014) hipotesis adalah jawaban sementara atas problem

secara teoretis. Dari pendapat ahli tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa

hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan dari penelitian. Berdasarkan

pengertian tersebut hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Hipotesis kerja (Hk):

 model pembelajaran reciprocal teaching dapat diterapkan dalam

pembelajaran membaca pemahaman bahasa Perancis mahasiswa.

Hipotesis Nol (Ho)

 model pembelajaran reciprocal teaching tidak dapat diterapkan dalam

(5)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1Metode Penelitian

Sebagai mana yang telah diungkapkan oleh Sugiyono (2010 :2) metode

penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

tujuan dan kegunaan tertentu. Untuk itu seorang peneliti harus menetapkan

metode guna mencapai tujuan penelitian itu sendiri.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, yaitu eksperimen

dengan menggunakan one-shot case study. Seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2006 : 82 ) bahwa penelitian ini terdapat suatu kelompok diberi

treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya.

Adapun desain penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan :

X : perlakuan yang diberikan (variabel independen)

O : Observasi (variabel dependen)

Treatment adalah sebagai variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel

dependen

3.2 Definisi Operasional

Agar judul ini mudah dipahami dan tidak terjadi kesalahpahaman terhadap

penelitian ini, maka peneliti mendefinisikan istilah-istilah yang terdapat dalam

(6)

1) Model Pembelajaran

Menurut Hosnan (2014 : 337 ) model pembelajaran adalah kerangka

konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru dalam merencanakan

dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran yang dimaksud

dalam penelitian ini adalah suatu perencanaan yang digunakan sebagai pedoman

penerapan dalam proses pembelajaran, dalam hal ini adalah cara menerapkan

model pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca

pemahaman bahasa Perancis mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan

Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015

2) Reciprocal Teaching

Trianto (2009 : 173) mengemukakan bahwa reciprocal teaching merupakan

suatu pendekatan terhadap pembelajaran yang dilakukan kepada pembelajar akan

strategi-strategi belajar yang akan digunakan yang berdasarkan prinsip-prinsip

pembuatan / pengajuan pertanyaan. jadi yang dimaksud dengan reciprocal

teaching dalam penelitian ini adalah model yang akan diterapkan dalam

pembelajaran membaca pemahaman mahasiswa semester IV Departemen

Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015

3) Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman menurut Tarigan (2013:58) adalah sejenis membaca

yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan

(literary standard), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama),

dan pola-pola fiksi (patterns of fiction). Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan membaca pemahaman adalah membaca pemahaman mahasiswa semester

IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI Tahun Akademik

(7)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:80), populasi adalah wilayah generalisai yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah kemampuan berbahasa mahasiswa

Departemen Pendidikan bahasa Perancis semester IV tahun ajaran 2014/2015

Menurut Martono (2012:74), sampel adalah bagian dari populasi yang

memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Sampel pada penelitian ini adalah 20 kemampuan membaca mahasiswa

Departemen Pendidikan bahasa Perancis semester IV tahun ajaran 2014/2015

3.3 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel, yaitu variabel

bebas dan variabel terikat.

1) Variabel bebas (x) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

reciprocal teaching

2) Variabel terikat (y) dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca

pemahaman.

Hubungan antara kedua variabel dapat digambarkan seperti berikut :

r

X --- Y

Variabel X yang mempengaruhi variabel Y, sedangkan r adalah koefisien

antara variabel X dan variabel Y (hubungan antara keterampilan membaca

pemahaman dengan model pembelajaran reciprocal teaching.)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini sesuai dengan metode dan desain penelitian yang

telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, pengumpulan data ini dilakukan

(8)

angket dan observasi untuk memperoleh data tentang penerapan model

pembelajaran reciprocal teaching dalam pembelajaran membaca pemahaman

untuk mahasiswa semester IV Departemen Pendidikan Bahasa Perancis tahun

Akademik 2014/2015. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam

proses pengumpulan data.

1) Persiapan Pengumpulan Data

1) Kajian pustaka yang dilakukan dalam penelitian adalah untuk menambah

atau juga mengumpulkan informasi-informasi yang berhubungan dengan

penelitian ini melalui berbagai bahan pustaka yang dikemukakan oleh para

ahli, baik yang bersumber dari buku, internet ataupun sumber-sumber

tertulis lainnya yang relevan.

2) Penyusunan instrumen penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun

instrumen-instrumen berupa soal, SAP (Satuan Acara Perkuliahan), dan

angket penelitian. Instrumen ini disesuaikan dengan kemampuan membaca

teks bahasa perancis setara DELF A2

3) Mengukur kelayakan atau tidaknya instrumen penelitian digunakan expert

judgement dari yang ahli di bidangnya.

2) Pelaksanaan Penelitian

1) Pemberian treatment

Peneliti memberikan treatment berupa penerapan model pembelajaran

reciprocal teaching selama proses pembelajaran berdasarkan pada

langkah-langkah perencanaan pembelajaran yang dibuat.

2) Pelaksanaan tes

(9)

3) Pemberian angket kepada mahasiswa untuk memperoleh data perihal

ketertarikannya terhadap model pembelajaran reciprocal teaching dalam

pembelajaran membaca pemahaman.

4) Melakukan observasi perihal proses pembelajaran dengan menggunakan

model reciprocal teaching

3) Skenario Pembelajaran

1. Kegiatan Awal

Pada tahap ini, mahasiswa dipersiapkan untuk memasuki

pembelajaran. Dimulai dari mengucapkan salam, mengecek kehadiran

mahasiswa, kemudian menanyakan sekilas mengenai sejauh mana proses

pembelajaran membaca pemahaman yang telah terlaksana. Kemudian

responden diberitahuakan mengenai tujuan pembelajaran sesuai dengan

Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Selain itu mahasiswa juga diberikan

motivasi terkait dengan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

a) Pengajar menyiapkan sebuah teks bacaan yang akan dipelajari, dan

lembar kerja kelompok reciprocal teaching;

b) Pengajar memberikan penjelasan tentang kegiatan apa yang harus

dilakukan oleh mahasiswa dengan menggunakan model pembelajaran

Reciprocal Teaching;

c) Pengajar meminta mahasiswa untuk membentuk kelompok, yang

masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang, pengajar memberikan kebebasan

kepada mahasiswa untuk membentuk kelompok sendiri. Kegiatan ini

penting karena dapat membantu mahasiswa bekerja sama dan dapat

berdiskusi;

d) Pengajar memberikan lembar bacaan dan lembar kerja kelompok pada

(10)

e) Meminta mahasiswa untuk membagi peran dari setiap anggota

kelompoknya, yaitu sebagai summariser (perangkum), questioner

(Penanya), clarifier (pengklarifikasi), dan pendiktor (penduga). Pada tahap

ini pengajar juga memberikan kebebasan kepada setiap kelompok untuk

membagi peran dari setiap anggota kelompoknya;

f) Sebelum memasuki tahap diskusi kelompok, pengajar meminta salah satu

mahasiswa untuk membacakan salah satu bagian teks dengan keras dan

memperagakan empat langkah tersebut, meringkas, mengklarifikasi,

mempertanyakan, dan memprediksi;

g) Selanjutnya pengajar menjelaskan cara empat strategi pemahaman yaitu

membuat pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengklarifikasi, dan

merangkum setelah membaca. Pertama adalah dengan membuat prediksi

pertanyaan, sebelumnya juga dijelaskan disini hanya prediksi dan tidak

menuntut mahasiswa untuk benar dalam prediksi tersebut, yang kedua

adalah dengan membuat prediksi jawaban, tugasnya disini mencari

kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan, kemudian

mahasiswa yang berperan sebagai prediktor bertugas membantu

kelompoknya menghubungkan bagian-bagian teks dengan menyajikan

prediksi-prediksi dari bagian sebelumnya dan juga membantu

kelompoknya untuk memprediksi apa yang akan mereka baca selanjutnya

dengan menggunakan isyarat-isyarat atau kesimpulan-kesimpulan

sementara dalam teks. Questioner bertugas membantu kelompok untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan tentang teks tersebut dan

mengingatkan kelompok untuk menggunakan seluruh jenis pertanyaan

dengan menggunakan ‘’5W+1H’’. Summariser bertugas menegaskan kembali gagasan utama teks tersebut dengan bahasa mereka sendiri.

Clarifier membantu kelompok menemukan bagian-bagian teks yang tidak

jelas dan menemukan cara-cara untuk memperjelas kesulitan-kesulitan

(11)

h) Pengajar membantu mahasiswa dengan berkeliling disetiap kelompok

untuk memastikan pemahaman terhadap peran yang diberikan;

i) Pengajar memberikan umpan balik, dukungan dan rangsangan ketika

proses diskusi membahas bacaan yang telah diberikan;

3. Kegiatan Akhir

a) pengajar meminta beberapa mahasiswa perwakilan kelompok untuk

menjelaskan atau menyajikan hasil temuannya di depan kelas;

b) Selanjutnya metode tanya jawab oleh pengajar kepada mahasiswa lain,

untuk melihat pemahaman terhadap teks bacaan tersebut dengan

menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

c) Mahasiswa mengumpulkan hasil kerja lembar kelompok;

d) Pengajar melakukan refleksi atau evaluasi diri untuk mengamati

keberhasilan penerapan model pembelajaran Reciprocal Teaching;

3.5 Validitas dan Reabilitas

3.5.1 Validitas

Validitas merupakan ukuran kesahihan dari suatu instrumen. Sedangkan

validitas tes adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:65). Instrumen yang valid, berarti alat

ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya yang

di ukur (Sugiyono, 2010:173). Validitas tes merupakan suatu tingkatan kevalidan

dan kesahihan instrumen.

Sebelum peneliti mengujikan instrumen pada subjek penelitian (sampel),

terlebih dahulu instrumen tersebut dinilai oleh dosen ahli pada bidang yang

terkait.

(12)

Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik (Arikunto, 2006:154).

Reabilitas berhubungan dengan konsistensi suatu alat tes dalam

memberikan hasil. Reabilitas dapat dicapai bila dalam waktu yang berbeda

dilakukan penelitian dan data yang dihasilkan sama. Suatu tes dapat dikatakan

mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dpat memberikan hasil

yang tetap,atau seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan tersebut dapat

dikatakan tidak berarti.

3.6 Teknik Pengolahan Data

3.6.1 Tes

Tes merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini.

Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya kemampuan

objek penelitian. Menurut Arikunto (2006:150), tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Pada penelitian ini peneliti akan memberikan tes tertulis berupa teks

bacaan setara DELF A2 untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman

mahasiswa yang terdiri atas 15 pilihan ganda dan 5 soal benar/salah (vrai ou

faux). Berikut ini dipaparkan kisi-kisi soal (Tabel 3.1) dan aspek kompetensi soal

[image:12.595.132.522.687.750.2]

tes (Tabel 3.2).

Tabel 3.1

Kisi-kisi Soal Tes

Jenis Soal Jumlah Soal Bobot Nilai Soal Alokasi Waktu

(13)

Benar Salah (Vrai ou faux)

5 1x5 = 5 2 menit x 5 = 10

[image:13.595.136.521.113.178.2]

Total 20 20 40 menit

Tabel 3.2

Aspek Kompetensi Soal Test

Jenis Soal % Jumlah Soal

Pilihan Ganda 75 15 soal

Benar Salah (Vrai ou faux)

25 5 soal

Total 100 20

Data tes yang diperoleh berdasarkan hasil tes evaluasi yang diberikan

kepada responden kemudian dihitung dengan menggunakan rumus berikut ini :

Nilai responden = Jumlah benar x 100

Jumlah soal

Selanjutnya, setelah mengetahui nilai yang diperoleh dengan rumus tersebut,

seluruh nilai responden dikategorikan menggunakan skala penilaian menurut

[image:13.595.104.482.658.743.2]

Nurgiantoro (2005:339) sebagai berikut ini :

Tabel 3.3

Skala Penilaian

Skala Penilaian Keterangan

85-100 Sangat baik

75-84 Baik

(14)

40-59 Kurang

0-39 Sangat kurang

Untuk mencari nilai rata-rata (mean) digunakan rumus berikut ini :

∑ Keterangan :

: Nilai rata-rata

ƩX : Jumlah total nilai tes n : Jumlah responden

3.6.2 Angket

Angket yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran kueisioner

(daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden (Fanthoni, 2006

:111). Pada penelitian ini peneliti memberikan angket terbuka agar responden

(sampel) dapat dengan bebas menjawab pertanyaan pada angket. Angket akan

diberikan setelah tes. Angket ini bertujuan untuk mengetahui pendapat dari

mahasiswa tentan model pembelajaran Reciprocal Teaching dalam meningkatkan

[image:14.595.112.531.651.756.2]

kemampuan membaca pemahaman mahasiswa.

Tabel 3.4

Kisi-kisi Soal Angket

Variabel penelitian Indikator Butir Soal Persentase %

Pembelajaran

membaca

Ketertarikan mahasiswa

terhadap membaca 1,2 10

Pengetahuan tentang

(15)

bahasa Perancis

Intensitas membaca teks

bacaan bahasa Perancis 4 5

Kesulitan dan solusi yang

dialami dalam membaca

teks bacaan bahasa

Perancis

5,6,7 15

Model pembelajaran

reciprocal teaching

Pengetahuan tentang

model pembelajaran

membaca pemahaman

8,9 10

Pengenalan model

pembelajaran 10,11 10

Ketertarikan terhadap

pembelajaran yang telah

dilaksankan

12, 13, 14 15

Kesulitan dan upaya yang

dilakukan dalam

meningkatkan

kemampuan membaca

pemahaman

15, 16, 17 15

Harapan terhadap

kemampuan membaca

teks bacaan bahasa

Perancis

18,19 10

Saran terhadap

pembelajaran membaca

teks bacaan bahasa

Perancis

20 5

(16)

Keterangan :

P : persentasi jawaban

f :frekuensi jawaban dari responden

n :jumlah responden

% :persentase tiap jawaban responden

Setelah hasil angket diolah, maka akan diterjemahkan ke dalam tabel

berikut ini :

Persentase Penjelasan

0% Ditafsirkan tidak ada

1-25% Ditafsirkan sebagian kecil

26-49% Ditafsirkan hampir setengahnya

50% Ditafsirkan setengahnya

51-75% Ditafsirkan sebagian besar

76-99% Ditafsirkan hampir seluruhnya

100% Ditafsirkan seluruhnya

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian lain juga dilakukan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela, contohnya penelitian yang dilakukan oleh Rafki pada 20 perusahaan yang

Analisis multi disiplin (sesuai kebutuhan konsumen) Analisis daya simpan produk obat tradisional.

profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan nilai perusahaan terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan. perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan data panel. Langkah awal analisis data dimulai dengan input atau entry

Interest, including premiums, discounts, and guarantee fees paid or credited by a Contractor or Sub-contractor to a Australian resident person, being a non-resident (without a

Bagan Kerja BOD5 (Biochemical Oxygen Demand)... Statistic

Dengan melihat keadaan yang sesungguhnya dilapangan, penulis melihat masih banyak factor penting yang menjadi bahan pertimbangan dalam proses pembuatan transformator, sehingga

Pendistribusian Praktek Latihan Profesi (PLP: dulu istilahnya PPL) bagi para mahasiswa calon guru Pendidikan Jasmani oleh LPTK hendaknya memperhatian nilai rujukan