Dr. Cucuk Nur Rosydi, S.T., M.T
NIP 197111041999031001
Sebagai Staf Pengajar pada Fakultas Teknik
Lahir di, Lumajang, 4 Nopember 1971
Riwayat Pendidikan:
S-1.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. 1996.
Bidang Ilmu:
Teknik Industri
S-2.
Institut Teknologi Bandung. 2005.
Bidang Ilmu:
Teknik Dan Manajemen Industri
S-3.
Institut Teknologi Bandung. 2010.
Bidang Ilmu:
Ilmu Teknik & Manajemen Industri
Judul Disertasi
OPTIMIZATION MODELS IN KEY CHARACTERISTICS PRIORITY FRAMEWORK
PENGEMBANGAN MODEL OPTIMISASI PADA KERANGKA KERJA PENENTU
PRIORITAS KARAKTERISTIK KUNCI
In a keen market competition of manufactured
products, a manufacturing company must produce
a product which meets customer needs at lower
cost, higher quality and shorter lead time than the
competitors. To maintain and increase the product
quality, the manufacturing company faces a
problem in determining physical attributes of a
product that affecting quality which is known as
quality characteristics. Since not all of the quality
characteristics are important to the product, then
the manufacturing company has to determine a
subset of the characteristics which are critical to
the product and termed as Key Characteristics
(KC). In a complex product, it is not feasible to
control or monitor all of the KCs. The
manufacturing company has to prioritize the KCs
by determining a subset of KCs which has the
most effect on product quality. The priority has to
be determined in early stage of design product
which the result will be used as guidance by
production unit of the manufacturing company.
The KC priority framework in this dissertation
consists of three sections, namely identification,
optimization, and reaction. In this dissertation,
optimization models are developed to integrate the
three sections of the framework. The integration is
needed so the resulted KC priority can be traced
analytically by considering customer needs and
Dengan semakin ketatnya persaingan di bidang rnanufaktur, perusahaan manufaktur harus dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan dengan biaya rendah, kualitas tinggi dan lead
time yang pendek. Dalam menjaga dan meningkatkan
kualitas produk, perusahaan dihadapkan pada masalah penentuan atribut fisik produk yang mempengaruhi kualitas yang dikenal sebagai karakteristik kualitas. Tidak semua karakteristik kualitas menjadi penting bagi sebuah produk sehingga harus ditentukan satu himpunan bagian tertentu dari karakteristik kualitas yang akan menjadi karakteristik kritis yang disebut sebagai karakteristik kunci (KK). Kompleksitas sebuah produk akan mengakibatkan semakin banyaknya KK produk tersebut. Hal ini menyebabkan pengendalian atau monitoring terhadap seluruh KK menjadi tidak fisibel sehingga perusahaan manufaktur harus menentukan prioritas KK melalui penentuan satu himpunan bagian KK yang paling mempengaruhi kualitas produk. Penentuan prioritas KK tersebut harus dilakukan pada tahap awal desain yang hasilnya akan digunakan sebagai pedoman bagi unit produksi perusahaan manufaktur.
Kerangka kerja yang digunakan untuk menentukan prioritas KK dalam disertasi ini terdiri dari tiga bagian yaitu identiftkasi, optimisasi, dan reaksi. Dalam disertasi ini dikembangkan model optimisasi yang dapat digunakan untuk mengintegrasikan ketiga bagian dalam kerangka kerja tersebut. Integrasi ketiga bagian dibutuhkan agar prioritas KK yang dihasilkan dapat ditelusuri secara analitik dengan tidak hanya mempertimbangkan customer requirements atau kapabilitas proses fasilitas produksi saja, tetapi sudah mempertimbangkan keduanya. Dengan demikian
process capability of production facilities. The
resulted priority will be more precise and give
more benefit in the quality planning of a product.
Quality Function Deployment (QFD) is used to
translate customer requirements into product KCs.
Axiomatic design (AD) is used to analyze the
position of each section of the framework in the
design stages so the decision variables in each
section can be determined. In AD, product design
can be divided into four domains which are
customer, functional, physical, and process
domain. Based on the analysis, the customer
requirements are in the customer domain of AD.
The requirements will be used as an input for
model development. Product KCs and assembly to
component KCs are in the functional and physical
domain respectively, while the process KCs are in
the process domain.
Three models are developed in this dissertation: (I)
Model I is a utility based optimization model for
deriving optimum target of product KCs, (2)
Model 2 is an optimization model to determine
assembly to component KCs target values, and (3)
Model 3 is an optimization model to determine
optimal tolerance and process characteristics. The
optimal product KC target value resulted from
Model I will be used as an input for Model 2 to
determine assembly to cOmJX>nent KCs target
values. The assembly to component KC target
values are then used as an input for Model 3 to
determine
optimal
tolerance
and
process
characteristics. The KC priority is detem1ined
using Pareto diagram based on the ratio between
cost of each KC and cost of all the KC. Piston and
shaft design are used to show the implementation
of the models. Based on the analysis, the product
KCs can be determined by balancing customer and
designer utilities which the target values of the KC
may not be better or equal to the KC as a function
of assembly to component.
Keywords: KC priority, optimization model,
integration, target value, tolerance, process
characteristics.
prioritas KK yang diperoleh akan lebih presisi dan lebih memberikan manfaat dalam perencanaan kualitas produk. Disertasi ini menggunakan Quality Function Deployment
(QFD) untuk menerjemahkan customer requirements
menjadi KK tingkat produk. Axiomatic design (AD) digunakan dalam pengintegrasian untuk menganalisis posisi setiap bagian kerangka penentuan prioritas dalam tahapan desain sehingga dapat ditentukan ariable keputusan di setiap bagian. Dalam AD, perancangan produk dibagi dalam empat ranah yaitu ranah pelanggan, fungsional, fisik, dan proses. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka customer requirements yang merupakan input dalam pengembangan model berada dalam ranah pelanggan. KK tingkat produk dan KK tingkat rakitan hingga komponen rnasing-masing berada dalam ranah fungsional dan fisik, sedangkan KK tingkat proses masuk dalam ranah proses.
Model optimisasi yang dihasilkan dalam disertasi ini terdiri atas: (1) Model I adalah model optimisasi berbasis utilitas untuk penentuan nilai target KK tingkat produk, (2) Model 2 adalah model optimisasi penentuan nilai target KK tingkat rakitan hingga komponen, dan (3) Model 3 adalah model optimisasi penentuan toleransi dan karakteristik proses KK. Nilai target KK tingkat produk yang merupakan output Model I akan menjadi input Model 2. Nilai target KK tingkat rakitan hingga komponen yang merupakan output Model 2 akan menjadi input Model 3 untuk menentukan nilai toleransi dan karakteristik proses optimal. Dengan diketahuinya nilai toleransi dan karakteristik proses optimal setiap KK, maka prioritasnya dapat ditentukan menggunakan diagram Pareto berdasarkan perbandingan antara biaya setiap KK yang terlibat dalam model dengan total biaya keseluruhan. Ketiga model yang dihasilkan kemudian diimplementasikan dalam penentuan prioritas KK pada desain komponen piston dan poros. Hasil analisis menunjukkan bahwa KK tingkat produk dapat ditentukan dengan menyeimbangkan utilitas pelanggan dan desainer yang nilai targetnya tidak lebih baik atau sama dengan nilai target KK tingkat produk sebagai fungsi rakitan hingga komponen.