• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Manajemen Pemasaran : Perkembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk Baru | EKO SUDARMAKIYANTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Manajemen Pemasaran : Perkembangan Produk Baru dan Strategi Daur Hidup Produk Baru | EKO SUDARMAKIYANTO"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

MANAJEMEN PEMASARAN

PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN STRATEGI DAUR

HIDUP PRODUK

( INDOMIE )

Disusun Oleh:

AJI SASONGKO ( 1M101488 ) AJI SETIAWAN (1A101583 ) DIDIN SOLIHIN ( 1M101526 ) EKO SUDARMAKIYANTO (1M101535 ) EVAN IMRAN P ( 1M101541 ) FAHRIZAL FEBRI N ( 1M101542 ) MUHAMMAD HILMY H M ( 1A101712 )

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

BANK BPD JATENG

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmaat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah pemasaran dengan tema, “Pengembangan Produk Baru dan

Strategi Daur Hidup Produk”. Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas kelompok dari dosen mata kuliah manajemen pemasaran. Makalah ini disusun berdasarkan kajian kami dalam mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan pengembangan produk baru dan strategi daur hidup pruduk.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang manajemen pemasaran. Kami menyadari dalam makalah kami masih banyak terdapat kekurangan karenanya besar harapan kami akan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan isi makalah ini.

Dalam penyusunan makalah banyak hambatan yang kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari dukungan orang tua baik bantuan moril maupun materil.Sehingga dalam penyusunan makalah , masalah – masalah yang timbul dapat kami atasi.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Orang tua yang telah turut membantu dalam hal moril maupun materil, membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan yang kami hadapi sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dosen mata kuliah Manajemen Pemasaran yang telah memberikan petunjuk dalam penyusunan makalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.

Semoga materi dalam makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis. Tak lupa kami juga menampung kritik dan saran yang membangun, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Amin.

Semarang, 19 Desember 2011

(3)
(4)

4 DAFTAR ISI JUDUL MAKALAH……… KATA PENGANTAR………. DAFTAR ISI……… BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……… B. Perumusan Masalah ………

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Produk Baru B. Sejarah Produk Indomie

C. Tahapan Pengembangan Prodak Baru D. Tahapan Srategi Daur Hidup Produk

BAB III. ANALISA PERMASALAH

A. Tahapan Pengembangan Produk Baru Produk indomie B. Daur Hidup Produk Indomie

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

(5)

5

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

a. Pengertian pengembangan produk baru dan strategi daur hidup produk ?

b. Bagaimana Sejarah produk indomie ?

c. Bagaimana tahapan pengembangan prodak baru ? d. Bagaimana tahapan srategi daur hidup produk ?

e. Bagaimana tahapan pengembangan produk baru produk indomie ?

(6)

6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan Produk Baru

B. Sejarah Produk Indomie

Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969, banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan pokok.

Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia.

Produk Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam.

Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie Mi Goreng.

C. Tahapan Pengembangan Prodak Baru

Dalam pengembangan produk baru, tahapan awal yang harus diperhatikan adalah tahap perencanaan produk. Perencanaan produk yang matang akan meningkatkan keberhasilan dalam pengembangan produk baru. Proses perencanaan produk baru melibatkan sejumlah tahapan seperti berikut ini;

1. Idea Generation

Tahapn yang pertama disebut sebagai . Tahapan ini merupakan pencarian peluang produk baru secara terus menerus dan sistematik. Tahapan ini dilakukan untuk menemukan gagasan-gagasan baru dan segara mengenai penciptaan produk. Metode untuk menciptakan gagasan baru meliputi brainstorming (sesi kelompok kecil untuk menstimulasi gagasan), melakukan analisa atas produk yang sudah ada, ataupun melalui survei konsumen.

2. Product Screening

Setelah perusahaan mengidentifikasi gagasan produk yang berpotensi, perusahaan harus menyaringnya. Dalam product screening, kekurangan, ketidakcocokan, atau gagasan yang tidak menarik lainnya harus disingkirkan dari tindakan lebih lanjut.

3. Concept Testing

Menguji konsep adalah menyajikan konsep produk kepada konsumer; dan mencoba mengukur sikap dan ketertarikan konsumer atas konsep awal pengembangan produk tersebut. Pengujian konsep merupakan

(7)

7

cara yang cepat dan tidak mahal untuk mengukur minat konsumer. Pengujian dilakukan dengan meminta konsumer yang potensial untuk bereaksi terhadap sketsa gambar atau deskripsi tertulis yang

menggambarkan produk yang akan dikembangkan.

4. Business Analysis

Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk menguji kelayakan finasial dan bisnis dari konsep pengembangan produk baru. Disini dilakukan analisa terhadap sejumlah aspek, seperti proyeksi permintaan pasar, perkiraan biaya produksi dan peta persaingan.

5. Product Development

Pengembangan produk mengkonversi ide produk baru menjadi bentuk fisik dan sekaligus mengidentifikasi pola strategi pemasaran yang akan diterapkan. Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging,

pemilihan brand, brand positioing, dan usage testing.

6. Test Marketing

Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand, brand positioing, dan usage testing. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk dan efektivitas program pemasaran secara terbatas – sebelum a full-scale introduction. Melalui uji pemasaran ini, perusahaan dapat melakukan observasi perilaku pelanggan secara aktual. Perusahaan juga dapat melihat reaksi yang dilakukan pesaing, dan juga respon dari para distribution channel members.

7. Commercialization

Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya ke pasar yang ditargetkan secara full scale. Sejumlah aspek yang perlu dicermati dalam tahap commercialization adalah kecepatan penerimaan konsumen dan para distributor, intensitas distribusi (berapa banyak toko penyalur), kemampuan produksi, serta efektivitas promosi, strategi harga, dan reaksi persaingan.

D. Tahapan Srategi Daur Hidup Produk

Konsep daur hidup bisa dimanfaatkan oleh manajer agar bisa memahami dinamika produk dan pasar. Manfaat sesungguhnya bisa beragam tergantung dari situasi pengambilan keputusan. Sebagai alat perencanaan, konsep daur hidup produk bisa membantu memperjelas tantangan-tantangan pemasaran pada setiap tahap dan alternative strategi apa saja yang bisa digunakan perusahaan. Sebagai alat pengendalian, konsep ini membantu perusahaan dalam membandingkan prestasi dengan produksi sejenis dimasa lalu.

TAHAP PERKENALAN

Pada tahap ini pertumbuhan penjualan lambat karena produk baru saja diperkenalkan di masyarakat konsumen. Biaya sangat tinggi sehingga produk

(8)

8

tidak menghasilkan keuntungan sama sekali. Untuk memperkenalkan suatu produk baru, memerlukan waktu yang sangat lama sekali untuk mengisi ke jalur distribusi dan mendorongnya pada berbagai pasar. Jumlah keuntungan yang diperoleh selama tahap ini sangat sedikit atau bahkan merugi yang diakibatkan oleh rendahnya hasil penjualan yang disertai dengan tingginya biaya distribusi dan promosi.

Untuk memperkenalkan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor ke perusahaan-perusahaan industry di wilayah Jawa Barat dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dan harus berkesinambungan dilakukan ke berbagai daerah.

Strategi Memposisikan Tawaran Produk Kita dalam Tahap Perkenalan

Dalam meluncurkan produk baru, manajer pemasaran bisa menetapkan setiap variable pemasaran pada tingkat yang tinggi atau rendah, seperti dalam hal harga, promosi, distribusi dan mutu produk. Bila pertimbangan pokok hanya pada harga dan promosi, bisa dilakukan salah satu dari empat strategi :

Promosi

Tinggi Rendah Tinggi Menyaring Cepat Menyaring Lambat Harga

Rendah Penerobosan Cepat Penerobosan Lambat

Karena fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) merupakan

pelayanan public yang tidak mencari keuntungan secara financial tetapi untuk memenuhi kepentingan yang hendak dicapai pemerintah, maka dalam contoh kasus berikut ini factor harga dikesampingkan, hanya mengutamakan factor promosi saja.

1. a. Strategi Menyaring Cepat dilakukan dengan menetapkan harga tinggi dan promosi gencar. Harga ditetapkan tinggi agar bisa diperoleh sebanyak mungkin laba kotor per unit. Promosi diselenggarakan besar-besaran untuk meyakinkan konsumen tentang nilai tinggi produk, walaupun dengan tingkat harga yang mahal. Promosi ini dimaksudkan untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan berhasil jika sebagian besar pasar potensial belum menyadari kehadiran produk itu, pasar berminat membeli mampu membayar dengan harga berapapun dan perusahaan menghadapi pesaing potensial yang ingin membangun referensi atas mereknya. Contoh implementasi :

Karena fasilitas KITE merupakan pelayanan public, maka hanya promosi yang gencar dan intensif dilakukan, antara lain dilakukan penyuluhan, sosialisasi, mendatangi perusahaan (jemput bola) untuk menyampaikan materi fasilitas KITE ini dan membuka layanan live/online 24 jam melalui website atau petugas jaga siaga/piket.

(9)

9

b. Strategi Menyaring Lambat dipilih dengan menetapkan harga mahal dan promosi yang rendah. Tujuan penetapan harga tinggi adalah agar bisa dihasilkan setinggi mungkin laba kotor per unit, sedangkan rendahnya promosi dimaksudkan agar biaya pemasaran tidak terlalu besar. Kombinasi ini diharapkan bisa menjaring keuntungan yang besar. Strategi ini akan berhasil jika luas pasar terbatas, sebagian besar pasar menyadari kehadiran produk ini, pembeli mau membayar mahal dan persaingan potensial tidak tampak.

Contoh implementasi :

Promosi hanya dilakukan dengan mencetak brosur, pamphlet, sticker atau spanduk dengan menonjolkan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh suatu perusahaan jika menggunakan fasilitas KITE ini.

c. Strategi Penerobosan Cepat dilakukan dengan penetapan harga rendah didukung promosi yang gencar. Dengan strategi ini diharapkan menghasilkan penetrasi pasar yang paling cepat dan menjangkau market share yang luas. Akan berhasil jika ukuran pasar sangat luas, pasar tidak menyadari kehadiran suatu produk, kebanyakan konsumen sangat peka terhadap harga, ada indikasi persaingan potensial yang hebat dan harga pokok produksi

cenderung turun mengikuti peningkatan skala produksi dan bertambahnya pengalaman produksi yang diperoleh.

Contoh implementasi :

Penyuluhan, sosialisasi yang telah dilakukan tersebut lebih digiatkan lagi dengan cara menambah tim penyuluh, dengan menambah jam kegiatan ataupun ekspansi ke daerah lain yang belum pernah diberikan penyuluhan sehingga para perusahaan akan semakin banyak yang mengetahui dan paham akan pentingnya manfaat fasilitas KITE ini.

d. Strategi Penerobosan Lambat dilakukan dengan penentuan harga dan promosi yang rendah. Harga rendah akan mempercepat diterimanya produk oleh konsumen dan rendahnya promosi dimaksudkan agar tercapai lebih banyak laba bersih bagi perusahaan. Biasanya permintaan sangat peka terhadap harga tetapi kurang peka akan promosi. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, pasat sangat menyadari kehadiran produk, pasar peka terhadap tingkat hartga dan hanya sedikit persaingan potensial.

Contoh implementasi :

Brosur, pamphlet, spanduk yang telah dicetak disebar ke daerah-daerah lain yang belum mengetahui adanya fasilitas KITE.

II. TAHAP PERTUMBUHAN

Pada tahap ini pasar dengan cepat menerima produk baru sehingga

penjualan melonjak dan menghasilkan keuntungan yang besar. Melonjaknya hasil penjualan merupakan tanda jelas berlangsungnya tahap pertumbuhan. Sebagian konsumen yang merupakan pelopor merasa puas dengan produk baru tersebut kemudian diikuti mayoritas konsumen. Biasanya akan memikat pesaing baru untuk ikut terjun ke pasar dengan mengenalkan ciri-ciri

(10)

10

produknya dan berakibat lanjut dengan meluasnya pasar. Bertambahnya pesaing akan mendorong meluasnya saluran distribusi, hal ini harus diikuti pula dengan mebanjirnya produk untuk mengisi saluran distribusi tadi.

Pada tahap ini terlihat dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan industry yang sebelumnya perusahaan biasa segera mendaftarkan diri beralih menjadi pengguna fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Strategi pemasaran dalam memposisikan tawran kita dalam tahap ini adalah untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin, dengan cara :

1. Meningkatkan mutu produk dan penambahan ciri serta model produk Contoh implementasi :

Meningkatkan waktu pelayanan pengurusan NIPER 1. Memasuki segmen pasar yang baru

Contoh implementasi :

Menawarkan fasilitas KITE ini kepada perusahaan-perusahaan milik pemerintah (BUMN).

1. Memanfaatkan saluran distribusi yang baru

Contoh implementasi : Jika selama ini pengenalan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor hanya melalui sosialisai/penyuluhan, maka bisa mencoba menggunakan cara baru yaitu dengan bakti social atau dibarengi dengan konser music.

1. Menggeser paradigma konsumen dari membujuk minat ke paradigm keyakinan atas produk sehingga mau membeli atau memanfaatkan produk

Contoh implementasi :

Meyakinkan kepada perusahaan-perusahaan yang telah memanfaatkan fasilitas KITE dengan membandingkan perkembangan perusahaan sebelum dengan sesudah menggunakan fasilitas KITE.

1. Penurunan harga pada saat yang tepat untuk menarik golongan konsumen lain yang peka terhadap harga

Contoh implementasi : Dengan adanya pembebasan pungutan negara maka biaya untuk pos tersebut bisa dimanfaatkan untuk hal-hal lain misalnya pengembangan produk lain ataupun riset. Hasil dari pemanfaatan fasilitas juga telah dirasakan perusahaan sehingga secara perlahan akan memerikan rekomendasi penggunaan fasilitas KITE ini kepada rekan bisnisnya.

(11)

11

Tahap dimana pertumbuhan penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Jumlah keuntungan mantap, stabil atau menurun biasanya disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan persaingan yang ketat.

Ada tiga taraf dalam tahap kedewasaan ini. Pada taraf pertama, kedewasaan pertumbuhan (growth maturity), tingkat pertumbuhan penjualan mulai

berkurang karena tidak ada lagi saluran distribusi yang baru yang bias ditambah. Dalam taraf kedua, kedewasaan mantap/stabil (stable maturity), penjualan perkapita menjadi datar karena jenuhnya pasar. Pada taraf ketiga, kedewasaan mengusang (decaying maturity), nilai penjualan mutlak mulai jatuh dan konsumen mulai bergerak ke produk lain atau produk pengganti. Menurunnya tingkat pertumbuhan penjualan mengakibatkan kelebihan kapasitas dalam industry. Hal ini selanjutnya menyebabkan persaingan menjadi sangat ketat dan intensif. Para pesaing lebih sering menurunkan harga atau obral, mereka tingkatkan periklanan dan berbagai cara untuk mengikat calon konsumen dan penyalur. Beberapa pesaing yang lemah mulai mengundurkan diri dan akhirnya secara berangsur-angsur industry hanya akan terdiri dari perusahaan-perusahaan yang mapan.

Pada tahap ini, sudah sangat sedikit perusahaan yang mendaftar sebagai pengguna fasilitas KITE, karena sudah seluruh atau sebagain besar

perusahaan di wilayah itu telah menggunakan fasilitas KITE. Kalaupun ada pendaftar baru, biasanya adalah anak perusahaan atau perusahaan dalam group yang telah menggunakan fasilitas KITE sebelumnya. Perusahaan-perusahaan telah merasakan manfaat dari fasilitas KITE yang diterimanya, sehingga tidak dimungkinkan pengembangan pengguna baru.

Strategi Memposisikan Tawaran dalam Tahap Kedewasaan

1. Memodifikasi pasar dengan cara meningkatkan jumlah pemakai

produk dan tingkat penggunaan per pemakai dengan cara : mengubah bukan pemakai menjadi pemakai produk. Contoh dari perusahaan biasa dirubah menjadi perusahaan pengguna fasilitas KITE. 2. Memasuki segmen pasar baru. Contoh jika tadinya hanya untuk

perusahaan swasta, fasilitas KITE juga ditawarkan ke perusahaan milik pemerintah/BUMN

3. Memodifikasi produk dengan cara melansir kembali prduk,

memperbaiki mutu, memperbaiki ciri-ciri khas dan perbaikan gaya. Contohnya dengan pelayanan lebih cepat, kenyamanan dan

keamanan ditingkatkan, diciptakan regulasi-regulasi baru yang lebih simple.

4. Memodifikasi factor pendukung pemasaran meliputi harga melalui diskon, menjamah distribusi yang baru, periklanan, promosi penjualan, penjualan perorangan dan pelayanan. Contohnya dengan layananan pengaduan online atau pelayanan 24 jam untuk kegiatan ekspor.

IV. TAHAP KEMUNDURAN

Dalam tahap ini penjualan menurun dengan tajam diikuti dengan

(12)

12

penjualan diantaranya perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen atau meningkatnya persaingan.

Banyak perusahaan pengguna fasilitas KITE yang telah beralih

menggunakan bentuk fasilitas lain yang lebih menguntungkan yaitu fasilitas Kawasan Berikat (KB) karena fasilitas Kawasan Berikat (KB) ini memberikan pelayanan yang lebih maksimal dan perusahaan memperoleh keuntungan yang lebih dibidang waktu dan biaya. Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bangkrut ataupun diblokir fasilitas kepabeanan-nya karena melakukan pelanggaran juga menjadi factor menyusutnya jumlah pengguna fasilitas KITE secara kuantitif.

Strategi pemasaran dalam memposisikan tawaran produk kita dalam tahap ini adalah :

1. mengidentifikasi produk yang lemah.

- Bagian pembukuan dan pengolahan data menyiapkan data produk yang menunjukkan kecenderungan yang berkaitan dengan luas pasar, bagian pasar, harga jual, biaya dan keuntungan

- Menganalisa data tersebut untuk menetapkan produk-produk mana yang meragukan sehingga perlu diteliti lebih lanjut. Hasil analisa ini

dilaporkan kepada manajer penanggung jawab dan manajer ini harus memberikan penilaian dan pendapatnya. Sehingga akan diperoleh

kesimpulan apakah tetap membiarkan, memperbaiki atau menghapus produk dari pasaran.

1. menetapkan strategi pemasaran

Banyak perusahaan yang meninggalkan pasar yang sedang surut lebih awal dan sebagian lagi masih bertahan. Keadaan ini malah menguntungkan

terhadap perusahaan yang masih bertahan karena minimnya produk saingan. 1. keputusan menghentikan produk jika setelah di evaluasi

berulang-ulang produk hanya akan merugikan perusahaan. Contoh implementasi :

Tim pengkaji dari Kantor Pusat melakukan evaluasi berkala terhadap hasil pelaksanaan pemberian fasilitas KITE dengan mempertimbangkan berbagai indicator misalnya volume impor, volume ekspor, tumbuhnya industry-industri baru, terserapnya tenaga kerja ataupun kuantiti devisa penerimaan Negara yang telah dicapai. Jika target-target tersebut dapat dicapai, maka fasilitas KITE ini masih bisa diteruskan lagi. Sebaliknya jika manfaat dari fasilitas KITE ini sudah tidak optimal dan tidak relevan lagi dengan perkembangan jaman, maka fasilitas KITE ini dapat dihapuskan untuk dikaji ulang bentuk fasilitas baru yang lebih cocok untuk diterapkan.

Setelah produk mengalami kemunduran, sama halnya fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor sudah banyak ditinggalakan perusahan-perusahaan industry, maka sebaiknya fasiltas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor ini di tinjau ulang untuk ditemukan formula pemberian fasilitas lain yang lebih

(13)

13

efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan pemerintah. Stelah terbentuk fasilitas baru, maka akan dimulai lagi proses daur hidup produk dari awal lagi yaitu dari sejak pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan hingga akhirnya kemunduran lagi. Begitu seterusnya berulang sambil

dipelajari strategi-strategi pemasaran yang semakin cemerlang.

Sebagai inti dari pembahasan tentang Daur Hidup Produk secara umum dapat digambarkan kedalam tabel berikut yang menggambarkan

karakteristik, tujuan pemasaran dan strategi pemasaran setiap tahap dalam daur hidup produk.

TAHAP

Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Kemunduran

Karakteristik

Penjualan Penjualan rendah

Meningkat dengan cepat

Puncak penjualan Menurun Biaya Biaya per

konsumen rendah Biaya per konsumen sedang Biaya per konsumen rendah Biaya per konsumen rendah Keuntungan Sedikit meningkat tinggi Menurun

Pelanggan Pelopor Pengadopsi Mayoritas Pengekor Pesaing sedikit meningkat Tetap Menurun

Tujuan Pemasaran - Mencipta minat dan coba-coba Memaksimalkan bagian pasar Memaksimalkan keuntungan dan mempertahankan pasar Kurangi pengeluaran Strategi Produk Tawarkan produk dasar Tawarkan perluasan produk, pelayanan jaminan Diversifikasi merek dan model

Tarik produk yang lemah

Harga Ditambah biaya Untuk

menerobos pasar Untuk menyamai atau mengalahkan pesaing Pemotongan harga Distribusi Membangun jaringan selektif Membangun jaringan intensif Membangun jaringan lebih intensif Seleksi meninggalkan jalur yang lemah Periklanan Ciptakan kesadaran terhadap produk Ciptakan kesadaran dan minat Kemukakan dengan jelas perbedaan dan manfaat Kurangi hingga tahap mempertahankan pelanggan setia Promosi Penjualan

Gencar Kurangi untuk memanafaatkan perimintaan pasar yang kuat

Naikkan untuk mendorong perpindahan merek Kurangi sampai jumlah minimal

(14)
(15)

15

BAB III ANALISA PRODUK INDOMIE

A. Tahapan Pengembangan Produk Baru Produk indomie

1. Strategi Pengembangan Produk Baru (New Product Strategi Development)

 Menentukan peran untuk produk baru dalam kaitannya dengan tujuan-tujuan perusahaan.

 Memberikan fokus untuk ide-ide dan konsep-konsep yang dikembangkan kemudian.

2. Pemunculan Ide (Ide Generation)

Tahapan ini merupakan pencarian peluang produk baru secara terus menerus dan sistematik. Tahapan ini dilakukan untuk menemukan gagasan-gagasan baru dan segara mengenai penciptaan produk. 3. Evaluasi dan Penyaringan (Screening and Evaluation)

Evaluasi internal dan eksternal dari ide-ide produk baru untuk mengambil ide yang sesuai dan menghilangkan ide-ide yang tidak perlu upaya lebih lanjut.

4. Analisis Bisnis (Business Analisys)

Analisis bisnis meliputi ; penentuan spesifikasi produk; Strategi pemasaran yang diperlukan untuk mengkomersialkan produk; Membuat proyeksi keuangan yang diperlukan; Menentukan patent atau hak cipta dari produk.

5. Pengembangan Produk (Product Development)

Ide yang sudah muncul kemudian dituangkan ke dalam bentuk produk awal (prototipe) untuk selanjutnya didemontrasikan / diuji.

6. Pengujian Pasar (Market Testing)

Mengekspos produk yang sebenarnya kepada calon konsumen, serta dievaluasi bagaimana tanggapan real konsumen terhadap produk yang kita tawarkan.

7. Komersialisasi (Commercialization)

Komersialisasi adalah pluncuran produk dalam skala penuh dalam bentuk penjulan kepada konsumen.

B. Daur Hidup Produk Indomie 1. Tahap Perkenalan

(16)

16

 Seperti yang dibahas di sejarah Indomie, Indomie pertama dikenalkan pada tahun 1969.

 Indomie terus melakukan promosi.

 Masyarakat awalnya ragu dengan mie instan. 2. Tahap Pertumbuhan

 Pada tahun 1982, setelah dikenal, Indomie mulai dipasarkan hingga ke luar negeri.

 Penjualan dan laba meningkat.

 Promosi tidak terlalu agresif. 3. Tahap Kedewasaan

 Ada pesaing masuk pasar saat itu adalah Mie Sedaap dari Wings Food

 Penjualan meningkat selanjutnya tetap.

 Labar menurun.

 Persaingan harga tajam.

 Mulai aktif promosi 4. Tahap Kemunduran

 Pesaing telah banyak di pasar.

 Permintaan Indomie menurun.

 Strategi : Indomie meluncurkan jenis baru, yaitu Indomie Kriuk 3X dengan berbagai macam varian rasa.

(17)

17

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

M.Rusli Karim (Editor), Berbagai Aspek Ekonomi Islam, P3EI UII Yogyakarta, PT.Tiara Wacana, YK-1992.

Thahir Abdul Muhsin Sulaiman, Menanggulangi Krisis Ekonomi Secara Islam, Terjemahan Ansori Umar Sitanggal, Al-Ma'arif Bandung-1985.

Afzal-Ur-Rahman, Doktrin Ekonomi Islam.

Sayid Sabiq, Unsur Dinamika Islam.

www.pendidikan agama islam.com

Referensi

Dokumen terkait

(ki hampelas) kayu teras putih krem agak merah muda berbeda dengan kayu gubalnya, polos, arah serat lurus dan agak berpadu, pori hampir seluruhnya soliter, tilosis umum, parenkim

Alamat Nama NIK dengan kepala Hubungan Kelamin Jenis pendataan Umur saat

Tidak boleh melakukan tindakan yang menyangkut risiko pribadi atau tanpa pelatihan yang sesuai.. Pindahkan wadah dari kebakaran jika ini dapat dilakukan

Kadar asam urat kelompok yang sering melakukan senam aerobik yaitu 39 orang (54,2%), menunjukan bahwa 29 orang kadar asam uratnya dalam keadaan normal dan 10 orang kadar

sebelumnya, APRIL lebih spesifik menyampaikan rencana pembangunan tanaman kehidupan di Pulau Padang dan grievance mechanism, untuk itu APRIL mengajak NGO untuk mendiskusikan

Penelitian ini hanya akan mengambil objek Preman Pensiun pada season 2, dikarenakan objek penelitian lebih memiliki kedekatan waktu dengan berlangsungnya proses

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa adanya bakteri Salmonella sp di ruangan dalam kandang ayam Broiler di Desa Cot Sayun,

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan ( Research and Development/R & D ). Hasil penelitian menggambarkan bahwa