• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis suatu organisasi atau perusahaan merupakan hal yang menjadi kebutuhan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. bisnis suatu organisasi atau perusahaan merupakan hal yang menjadi kebutuhan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1.1 Latar Belakang

Pentingnya dukungan teknologi informasi (TI) yang menunjang kelancaran bisnis suatu organisasi atau perusahaan merupakan hal yang menjadi kebutuhan industrialisasi, sehingga organisasi industri senantiasa membutuhkan berbagai sarana atau peralatan dan teknologi yang menunjang efektivitas komunikasi, dan system operasional manajemen. Maka efektivitas komunikasi merupakan kerangka berpikir (frame work) dalam system manajemen dan menjadi bagian terpenting dalam penyelenggaraan industri media, terutama media komunikasi.

Industri media komunikasi, seperti stasiun penyiaran dan pertelevisian akan terus berupaya menyempurnakan seluruh rangkaian asset operasional yang dimilikinya untuk meningkatkan kualitas kerja dan penyiaran. Untuk itu itu diperlukan suatu manajemen teknologi informasi yang mendukung dengan perangkat system yang efektif dan efisien sebagai suatu nilai aset strategis. Sebagai aset strategis, perangkat teknologi informasi bukan hanya memiliki kompleksitas yang mendukung produksi penyiaran, tetapi juga memberikan kemudahan dalam perawatan (maintenance) dan pengoperasian (operational system), sehingga diharapkan dapat menghemat biaya karena sifatnya lebih praktis (saving cost).

Hal tersebut di atas dapat dicontohkan melalui studi kasus system manajemen asset media seperti yang dilakukan di PT. Surya Citra televisi (SCTV) tahun 2009,

(2)

yang salah satu contohnya adalah melakukan penggantian system operasional rekam gambar (audio-video) yang sebelumnya menggunakan system analog menjadi system digital. Perubahan sitem tersebut secara nilai manajemen (value IT) memunculkan berbagai benefit (manfaat) yang besar terhadap system operasional di PT. Surya Citra Televisi (SCTV). Perubahan dari analog ke media asset manajemen (MAM) melalui teknologi digital memberikan dampak sebagai berikut.

a. Sistem manajemen yang selaras sebagai aset, sebagai bagian dari system operasional jasa konsultasi yang berfokus pada memfasilitasi hubungan antar instansi (portfolio) dengan operasional system promosi, program pencitraan produk, font tampilan informasi yang didukung oleh perangkat teknologi. b. Manajemen system operasional literasi (perpustakaan) sebagai aset, yang

lebih terfokus pada teknis penyimpanan dan pengambilan atau pengarsipan data video-audio dan foto.

c. Manajemen sistem produksi (Digital management asset), yakni berkaitan dengan penyimpanan data, rating, pengambilan dan pemilihan data (download), pencarian data (searching) yang mengorganisasikan seluruh rangkaian kerja operasional, pelaporan, kontrol dan revisi perubahan-perubahan data digital untuk mendukung sirkulasi rantai produksi (supply chains management) dalam program promosi (periklanan), dan penjualan produk audio-video.

Berkaitan dengan deskripsi permasalahan tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa sarana teknologi informasi berupa aplikasi system manajemen

(3)

merupakan suatu asset yang sangat penting karena sifat dan manfaatnya yang jauh lebih unggul dibandingkan aplikasi program informasi teknologi lainnya dalam system manajemen operasional di perusahaan penyiaran, seperti PT. Surya Citra Televisi (SCTV). Institusi tersebut merupakan salah satu stasiun televisi nasional mengharapkan dapat melakukan perencanaan pengembangan teknologi informasi untuk memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal. Di lain pihak, PT. Surya Citra Televisi harus mengetahui nilai dari pembaruan teknologi informasi (Val IT) apa yang harus dilakukan. Atas dasar itulah penelitian dilakukan untuk menilai implementasi program pembaruan teknologi informasi di PT. Surya Citra Televisi (SCTV) yang telah meyakinkan pihak manajemen untuk memperbaharui teknologi informasinya (technology media up-grading) melalui media aset manajemen (MAM) sejak tahun 2010.

Media asset manajemen (MAM) di PT. Surya Citra Televisi sebagaimana telah dipaparkan pada efek perubahan teknologi merupakan dedikasi dari MAM yang mampu mengatur system operasional penyiaran dalam volume yang besar. Program pembaruan system manajemen yang dilakukan di SCTV mengimitasi system manajemen perusahaan penyiaran seperti Discovery Communications, National Geographic, dan CNN yang pertama mengenalkan sistem MAM untuk stasiun televisi. Sistem bernilai jutaan dolar yang khusus dirancang untuk memecahkan masalah secara umum, meningkatkan proses bisnis (portfolio), merampingkan alur kerja yang efisien, dan repurposing (Brad Puhmprey, 2004).

(4)

Kecenderungan terbesar yang memotivasi perusahaan ini (SCTV) adalah kenyataan bahwa masalah besar, bagaimana mengisi semua yang airtime dengan pemrograman. Setelah ribuan jam isi data yang dimiliki, pendekatan yang dipakai, system tercepat dan termurah setelah dievaluasi adalah menggunakan apa yang sekarang telah dimiliki, yaitu MAM yang didukung perangkat teknologi informasi. Dalam skenario ini MAM tergolong sangat mahal tetapi MAM mampu menjadi sistem yang masuk akal dan memiliki nilai efisiensi yang dapat diukur dalam jangka pendek.

PT. SCTV sebagai perusahaan penyiaran atau televisi komersial, pengelola akan mengarahkan programnya untuk menarik perhatian audien spesifik diantara sejumlah besar audien umum. Menurut Peter Pringle (1991) dan rekan: The television programmer target a general audience and attempt to respon to the preferences of those persons who are available to view. (Pengelola stasiun televisi menargetkan suatu audien umum dan berupaya untuk memberikan respon atas kesukaan atau preferensi dari orang-orang yang tengah menonton). Dengan demikian, pengelola program stasiun televisi harus mengarahkan programnya kepada segmen audien tertentu yang tersedia pada waktu siaran tertentu. Pada stasiun televisi afiliasi lokal, perencanaan program harus memutuskan program televisi jaringan yang mana yang akan disiarkan, program apa yang akan ditolak atau ditunda dan seterusnya.

Perencanaan program biasanya menjadi tanggung jawab manajemen puncak pada stasiun penyiaran, utamanya manajer program dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan manajer pemasaran dan juga manajer umum. Hal ini disebabkan

(5)

program merupakan unsure yang sangat penting untuk menarik perhatian audien. Faktor bahwa pemasang iklan lebih mencari atau memprioritaskan segmen audien tertentu dari pada segmen audien lainnya juga menjadi hal yang menentukan sehingga aspek ini harus diputuskan oleh manajemen puncak.

Dalam merencanakan dan memilih program maka bagian program biasanya akan berkonsultasi lebih dulu dengan bagian pemasaran (sales-marketing). Hal ini mutlak dilakukan karena bagian pemasaranlah yang akan memasarkan program bersangkutan kepada para pemasang iklan. Dalam hal ini bagian program dan bagian pemasaran harus bekerjasama dengan baik.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dikatakan bahwa MAM memiliki Value dalam penerapan teknologi penyiaran digital computerize dengan mendatangkan manfaat terhitung (tangible) dan tidak terhitung (intangible). Manfaat yang terukur secara nyata bersifat dinamis atau merupakan asset yang dinamis dan sulit untuk dipastikan sebagai asset perusahaan. Tetapi pihak manajemen dapat mempertanggunjawabkan setiap asset dan biaya yang dikeluarkan harus bisa menjadi suatu yang nilainya terukur (measuring asset) dalam operasional system manajemen (Bell, Stephen, 2006). Karena itu, pihak manajemen PT. SCTV cukup menyadari pentingnya usaha dengan memperkirakan nilai sebagai asset yang tidak seluruhnya berwujud keuntungan financial (business case).

Perubahan ke aplikasi MAM, masalah nilai investasi yang l;ebih berorientasi pada benefit, atau pertimbangan nilai intangible untuk stasiun televisi yang sudah mapan di ranah siaran analog seperti PT. SCTV, masa transisi atau migrasi dapat

(6)

dimanfaatkan untuk membangun citra yang baru. Ini dikarenakan berbagai sumber daya yang telah dimiliki dapat dipergunakan kembali dalam siaran digital sehingga tidak diperlukan dana yang besar untuk pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, stasiun televisi dapat memusatkan perhatianya untuk meraih jumlah pemirsa yang diinginkan dengan brand baru yang dibuat sesuai dengan siaran digital yang dilakukannya.

Selain itu aplikasi MAM melalui perubahan hardware dan software lebih mempertimbangkan kualitas dari frekuensi yang digunakan dalam siaran televisi digital melalui kanal VHF dan UHF (170-230 MHz dan 470-890MHz) sebenarnya tidak sekedar diperuntukkan untuk siaran televisi saja melainkan juga bisa digunakan untuk internet, komunikasi data, bahkan telepon, mengingat kemampuan komunikasi duplex (dua arah) yang dapat dilakukan pada teknologi televisi digital ini. Interaktivitas sendiri diartikan fungsi kritis yang mengubah keseluruhan konsep dari televisi yang menempatkan pemirsa sebagai pemegang kontrol . Dengan melihat fungsi lama televisi dan kemampuannya utuk terhubung dengan internet, televisi menjadi kanal komunikasi yang sangat kuat dan mampu menjangkau seluruh sektor masyarakat.

Selanjutnya untuk memperoleh hasil dan manfaat yang maksimal bagi suatu organisasi dalam melakukan pengembangan teknologi informasi dibutuhkan suatu pertimbangan yang matang sebagai framework untuk menghitung nilai keuntungan, dan salah satunya adalah Val IT. Pendekatan interpretasi melalui Val IT digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai manfaat asset teknologi informasi

(7)

pada suatu organisasi. Pendekatan Val IT dikeluarkan oleh Information Technology Governance Institute (ITGI) berupa sekumpulan prinsip dasar dan 3 (tiga) proses utama untuk mengukur nilai teknologi informasi. Setiap proses dirinci lagi menjadi beberapa proses. Untuk dapat menerapkan kerangka kerja Val IT, organisasi harus membangun business case yang dapat diterapkan pada proyek teknologi informasi tertentu, yang nantinya digunakan sebagai alat bantu untuk merencanakan, mengukur, dan memantau aset teknologi informasi. Business Case merupakan sasaran untuk memberikan gambaran yang jelas kepada pihak manajemen atas manfaat pengembangan teknologi sebatai asset perusahaan dan membantu manajemen dalam membuat keputusan mengenai aset tersebut.

Berkaitan dengan permasalahan yang telah dipaprkan, melalui metode VAL IT ingin mengkaji bagaimana pengelolaan aset yang berbasis teknologi informasi sebagai bagian dari aset manajemen, maka dalam penelitian ini fokus bahasan yang akan dikaji adalah VAL IT framework sebagai kerangka analisa untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan aplikasi media asset management (MAM) di PT. Surya Citra televisi.

1.2 Perumusan Masalah

Masalah utama yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah.

a. Bagaimana implikasi VAL IT framework sebagai acuan menilai asset teknologi informasi melalui Media Aset Manajemen (MAM)?

(8)

b. Bagaimana proses identifikasi VAL IT framework sebagai dasar penilaian system manajemen sebagai aset dalam bisnis teknlogi informasi melalui aplikasi Media Aset Manajemen (MAM)?

c. Bagaimana gambaran Business Case sebagai dasar penilaian system manajemen sebagai asset dalam bisnis teknlogi informasi melalui aplikasi Media Aset Manajemen (MAM)?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Dapat menggambarkan dan mengetahui proses VAL IT framework sebagai asset teknologi informasi melalui media asset manajemen (MAM);

b. Mengidentifikasikan proses VAL IT dan Business Case untuk memberikan gambaran yang jelas tentang manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi informasi sebagai aset;

c. Mengetahui langkah-langkah yang terbaik bagi pihak manajemen di PT. Surya Citra Televisi (SCTV) untuk tetap mengimplementasikan MAM sebagai aset perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi.

1.4 Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Memberikan gambaran efektvitas dari proses implikasi program MAM sebagai acuan evaluasi dan komparasi system manajemen.

(9)

b. Memberikan rekomendasi untuk PT. Surya Citra Televisi (SCTV) untuk memantapkan keputusan pengembangan teknologi informasi sebagai aset perusahaan yang memiliki nilai benefit dan mempertimbangkan nilai cost.

1.5 Ruang Lingkup

Adapun batasan masalah dari penelitian yang mengambil objek system manajemen informasi melalui aplikasi media aset manajemen di PT. Surya Citra Televisi (SCTV) sebagai berikut.

a. Metodologi yang akan digunakan dalam kajian penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dalam bentuk studi eksplorasi. Data-data diperoleh melalui angket yang diisi oleh responden, karyawan PT. SCTV Pusat di Jakarta melalui teknik quota sampling, yakni subjek sampling dipilih dalam jumlah yang telah disepakati bersama pihak perusahaan.

b. Pendekatan value information technology (Val IT), merupakan teknik kajian atau metode penilaian perencanaan dan evaluasi implementasi teknologi informasi melalui bebarapa tahap, yakni: melakukan identifikasi permasalahan yang berkaitan dengan aplikasi MAM, mempertimbangkan implikasi MAM dengan portfolio dan business case;

c. Menyusun sebuah usulan rekomendasi tentang implikasi metode MAM sebagai bagian dari operating system dalam proses manajemen dan produksi media penyiaran di PT. Surya Citra Televisi (SCTV).

(10)

d. Investasi IT adalah nilai asset dan keuntungan benefit yang bersifat dinamis dan diukur dari tanggapan responden penelitian sebagai efek dari aplikasi MAM sebagai bagian dari proses perubahan system manajemen operasional. Investasi dalam kajian ini tidak menghitung nilai cost atau keuntungan financial ataupun keuntungan yang bersifat tangible sesuai kesepakatan antara Peneliti yang disetujui oleh pembimbing atas permintaan pihak PT. SCTV sebagai objek penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Sikap merupakan faktor pendorong untuk terjadinya suatu perilaku seseorang, maka sikap negatif atau kurang setuju terhadap suatu pengobatan akan mendorong penderita tersebut

Berbeda dengan aplikasi “Marketeers”, aplikasi Kalam merupakan aplikasi dengan konsep perpustakaan audio islami, yang mana materi yang ditampilkan berupa audio kajian

Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa praktik pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagai pinjaman modal usaha di LAZISMA Jawa Tengah sesuai dengan syari’at Islam,

Sebelumnya terima kasih Hamim Mamonto warga Cilameta Cipadung Kidul RT 02/RW 12 Kec Panyileukan Kota Bandung (Pkl.17.35 WIB) Berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 08

Berdasarkan tingkat pelapukan yang telah diuji secara mekanika batuan bahwa semakin bawah lapisan tanah residual (lapisan 1) maka nilai kuat tekan batuannya semakin tinggi

Pada kecepatan superfisial air dan udara yang rendah, dari sinyal liquid hold-up pada gambar4 (a) terlihat adanya gelembung yang cukuppanjang Pada gambar 4 (b) dengan

Dengan adanya sistem baru jika ada pemeriksaan dari audit perusahaan dapat menyediakan data lebih cepat dan akurat sesuai yang ditentukan oleh audit. Kecepatan penyajian

Hakikatnya, seorang pekerja pada hari ini perlu melakukan sesuatu perkerjaan yang sentiasa betul, bijak dalam menyelesaikan masalah dan meminimumkan kesalahan serta