• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan bentuk desain penelitiannya yaitu quasi eksperimental design. Desain penelitian ini memiliki dua kelompok, yaitu time series design dan non-equivalent control grup design. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan non-equivalent control grup design sebagai bentuk desain eksperimennya. Desain ini memiliki kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok yang berperan sebagai pengontrol (kelompok kontrol). Namun dalam hal ini kelompok kontrol tidak dapat berpungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Berikut adalah penjelasan desain penelitian yang digunakan.

Gambar 3 Desain penelitian (Sumber: Sugiyono, 2012) Keterangan: E : Kelompok eksperimen K : Kelompok kontrol

X : Perlakuan terhadap kelas eksperimen 01 : Pretest kelas eksperimen

E 01 X 02 K 03 04

(2)

02 : Posttest kelas eksperimen 03 : Pretest kelas kontrol 04 : Posttest kelas kontrol

Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. 01 dan 03 adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS sebelum diberi perlakuan atau treatment (X) dengan menggunakan media monopoli. 02 adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS setelah menggunakan permainan monopoli. 04 adalah hasil belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran bukan monopoli. Sehingga peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS melalui monopoli dapat dirumuskan (02-01) – (04-03).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2016: 117). Adapun populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Picungremuk dengan jumlah 32 siswa.

2. Sampel

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan peneliti untuk mengambil sampel adalah Sampel jenuh. Peneliti bermaksud menggunakan teknik ini dengan mempertimbangkan bahwa populasi yang digunakan relatif sedikit dan peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang lebih kecil. ”Sampling jenuh adalah teknik penentuan sempel bila semua anggota populasi di gunakan sebagai

(3)

sampel.” (Sugiyono, 2013: 85). Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 3 Picungremuk dengan jumlah 16 siswa dari masing-masing kelas. Teknik pengambilan sampel yang peneliti lakukan yaitu teknik sampel jenuh dalam artian seluruh siswa dijadikan sebagai sampel.

Peneliti menentukan kelas mana yang dijadikan kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan cara melihat nilai seluruh siswa di kelas A dan kelas B, setelah itu peneliti menentukan kelas yang nilainya banyak di atas rata-rata maka kelas tersebut dijadikan sebagai kelas kontrol begitupula sebaliknya, jika nilainya banyak yang di bawah rata-rata maka kelas tersebut dijadikan sebagai kelas eksperimen. Disini kelas yang dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas B karena kelas B terhitung banyak yang nilainya di bawah rata-rata dibandingkan kelas A yang lebih banyak siswa dengan nilai di atas rata-rata.

Tabel 2

Data Siswa Kelas IV SDN 3 Picungremuk

NAMA SISWA KELAS A NAMA SISWA KELAS B

1 Aldiansah 9 Elyasa S 1 Navisa T 9 Rian A 2 Aldyan K 10 Habil M 2 Nina P 10 Sapira N 3 Alipatuj J 11 Hasan A 3 Qonita Q 11 Shopia P 4 Andita S 12 Iman N 4 Rafifah S 12 Via Azzahra 5 Arkhanulshakan 13 M.Hasby N 5 Rahma M 13 Evi Fitriani 6 Azmi Athifah R 14 Mohammad N 6 Rajawali S 14 Irfan Maulana 7 Dara Putri A 15 Nafiza A 7 Rivania A 15 Hisyam M 8 Dea Nurul A 16 Naura J 8 Rhizka R 16 Razan Ghoji A

(4)

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah SDN 3 Picungremuk, yang berlokasi di Kampung Gunung Gede Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Peneliti memilih sekolah tersebut sebagai objek penelitian dikarenakan permasalahan yang peneliti temukan disekolah tersebut sangat mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan januari 2019 sampai bulan April 2019 dengan melakukan studi pendahuluan dan dilanjutkan dengan penyusunan istrumen penelitian sampai dilakukannya penelitian untuk membuktikan apakah media yang digunakan oleh peneliti dapat berpengaruh atau tidaknya terhadap prestasi belajar siswa. Adapun rincian kegiatannya sebagaimana dalam lampiran 4 hal. 107 tabel jadwal penelitian.

Dari jadwal peneliatian diatas, peneliti menggambarkan secara sistematis dalam bagan berikut ini :

(5)

Gambar 4

Sistematika Penelitian Studi Kepustakaan

Studi Pendahuluan (Observasi dan wawancara)

Merancang media monopoli

Penyusunan RPP tanpa media monopoli

Penyusunan RPP dengan media monopoli

Penyusunan dan Uji validitas Instrumen

Pre-Test

Pembelajaran dengan media peta konsep

Pembelajaran dengan media monopoli

Post-Test -Test Analisis data

-Test

Data tidak terdistribusi normal Data terdistribusi normal Statistik non Parametris Statistik Parametris Kesimpulan -Test

(6)

3. Langkah-Langkah Penelitian

Terdapat beberapa tahapan pelaksanaan yang harus di tempuh dalam suatu kegiatan penelitian. Tahapan kegiatan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Studi pendahuluan yang meliputi kegiatan observasi dan wawancara serta diskusi dengan guru kelas mengenai permasalahan atau kesulitan dalam belajar yang dihadapi siswa serta penggunaan media pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru.

b. Studi kepustakaan sebagai dasar dan acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

c. Bimbingan dengan dosen mengenai penyusunan proposal penelitian.

d. Menyusun instrumen penelitian, uji coba, perbaikan instrumen dan pengesahan instrumen.

e. Pemberian pre test kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

f. Pemberian perlakuan berupa pembelajaran IPS dengan menggunakan media monopoli pada materi sejarah kerajaan nusantara di kelas eksperimen, dan menggunakan media peta konsep pada materi yang sama di kelas kontrol. g. Pemberian post test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

h. Melakukan analisis data untuk mengetahui apakah media monopoli yang digunakan lebih baik dari pada media peta konsep.

(7)

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016: 60) secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai “atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan orang yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain.” Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dirumuskan bahwa “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2016: 60)

1. Variabel Independen ( Variabel Bebas )

Menurut Sugiyono (2016: 61), Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Media Monopoli, sebagai media pembelajaran, atau sebagai Variabel X.

2. Variabel Dependen ( Variabel Terikat )

Menurut Sugiyono (2016: 61), variabel dependen adalah yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Prestasi Belajar Siswa kelas IV di SDN 3 Picungremuk, atau sebagai Variabel Y.

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang diperlukan digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

(8)

a. Teknik Observasi

Metode ini juga merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data-data primer yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan terhadap subyek yang diteliti dengan kisi-kisi dibawah ini. Lembar observasi terdapat pada lampiran 3 hal. 106.

Tabel 3 Kisi-Kisi Observasi

No Hal Yang Diamati

1. 2. 3.

Mengamati pembelajaran IPS di SDN 3 Picungremuk

Mengamati pelaksanaan pembelajaran IPS di SDN 3 Picungremuk Mengamati media pembelajaran pada mata pelajaran IPS yang di gunakan di SDN 3 Picungremuk

b. Studi Kepustakaan

Penelitian dengan cara membaca buku dan sumber bacaan lainnya yang berhubungan dengan topik atau masalah yang dibahas kemudian dibandingkan dengan hasil yang didapat di lapangan.

c. Wawancara

Peneliti menggunakan teknik wawancara tidak terstruktur karena peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya, pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Teknik wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh informasi tentang media apa yang di gunakan di SDN 3 Picungremuk, bagaimana real terhadap prestasi belajar siswa, dan hal-hal lainnya yang membantu terhadap penelitian. Lembar wawancara terdapat pada lampiran 2 hal. 105 dengan kisi-kisi sebagai berikut:

(9)

Tabel 4 Kisi-Kisi Wawancara

Arah Pertanyaan 1. Sejarah singkat SDN 3 Picungremuk

2. Struktur Organisasi, berupa gambar beserta tugas – tusasnya 3. Pola pembelajaran yang digunakan di SDN 3 Picungremuk 4. Penerapan media pembelajaran IPS di SDN 3 Picungremuk

2. Istrumen Pengumpulan Data

Pada teknik ini peneliti menggunakan instrumen berupa soal tes objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal. Dengan teknik penelitian ini, peneliti memperoleh gambaran tentang keadaan siswa pada pembelajaran yang dilakukan. Penelitian tersebut menggunakan dua cara dalam menentukan instrumen penelitian yaitu :

a. Pre test

Pre Test adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan siswa atau bisa juga berupa pertanyaan yang diberikan di awal kegiatan pembelajaran. Tujuan dilakukan Pre Test tersebut adalah untuk mengetahui tingkat pemahaman atau kemampuan awal yang dimiliki siswa terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari.

Soal Pre Test biasanya mengacu pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Bentuk soal Pre Test bisa berupa pilihan ganda atau uraian. Jumlah soal Pre Test biasanya tergantung kebijakan peneliti, yang perlu diperhatikan agar ketika siswa mengerjakan soal Pre Test tidak mengurangi waktu kegiatan pembelajaran. Dari nilai Pre Test tersebut peneliti akan memperoleh gambaran

(10)

tentang jumlah siswa yang sudah menguasai sebagian materi atau secara keseluruhan dan siswa yang belum sama sekali menguasai materi yang akan diajarkan tersebut.

b. Post test

Post Test adalah sejumlah tugas yang harus dikerjakan siswa bisa berupa pertanyaan yang harus dijawab siswa setelah proses kegiatan pembelajaran berakhir. Tujuan dari Post Test tersebut adalah untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran, serta untuk mengetahui tingkat daya serap siswa terhadap materi yang dipelajari.

Soal Post Test yang diberikan peneliti bisa saja sama dengan soal Pre Test sebelumnya. Dengan membandingkan nilai Pre Test dan Post Test maka peneliti akan memperoleh perbandingan hasil evaluasi siswa.

Biasanya nilai Post Test siswa akan meningkat, bila siswa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebaliknya siswa yang kurang serius dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan memperoleh nilai Post Test yang tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Dengan kisi-kisi soal pretest dan post test sebagai berikut :

Tabel 5

Kisi-kisi Soal Pretest dan Post test

No Aspek Indikator Nomor Butir Soal

Pretest Post test

1 Pengamatan Dapat Menunjukan apa saja yang termasuk kedalam kerajaan yang bercorak Hindu, Budha dan Islam

2,4,5,7,11,13, 14,21

13,14,21,19,15, 16,24,25 2 Ingatan Dapat mengingat kerajaan apa saja yang

bercorak Hindu, Budha dan Islam

1,3,6,8,9,15, 16,24,25,29

2,4,5,7,11 1,3,6,8,9

(11)

Lanjutan Tabel 5 Kisi-kisi Soal Pretest dan Post test

No Aspek Indikaor Nomor Butir Soal

Pretest Post test

3 Pemahaman Dapat menyebutkan siapa saja tokoh kerajaan nusantara

Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri mengenai sejarah kerajaan nusantara

10,12,17,19, 20,22,23,28

26,20,22,23,17 ,27,29,28

4 Penerapan Dapat memberikan contoh peninggalan sejaran

26,18 30,10 5 Analisis Dapat menguraikan apa saja yang

berkaitan dengan sejarah kerajaan nusantara

27 12

6 Sintesis Dapat menggeneralisasikan sejarah kerajaan nusantara

30 18

Selanjutnya, menurut Rifani (2013: 69) skor hasil pretest dan posttest diolah dengan rumus sebagai berikut.

SK = B - 𝑠 0−1

Keterangan :

SK = Skor jawaban yang diperoleh B = Jawaban Benar

S = Jawaban Salah O = Option

Setelah mendapatkan skor, kemudian menurut Arikunto (2013: 69) skor tersebut diubah ke dalam nilai standar dengan skala 1-100, adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

(12)

N = 𝑅 (𝑆𝐾)𝑆𝑚𝑎𝑥 𝑥 100%

Keterangan :

N = Skor Standar 100 = Konstanta R (Sk) = Skor yang diperoleh siswa

Smax = Skor Maksimal

F. Validitas dan Reliabilitas Pemgumpulan Data

Dalam uji validitas dan reliabilitas instrumen, objek yang dituju adalah siswa kelas IV SDN 3 Tugu dengan jumlah 90 orang dibagi kedalam 3 rombel, yang berlokasi di Gunung jawa, kecamatan Cihideung Kabupaten Tasikmalaya. 1. Proses Pengembangan Instrumen

a. Uji Validitas

Dalam suatu penelitian, Arikunto (2013: 57) menjelaskan bahwa “sebuah tes atau instrumen dapat dikatakan baik sebagai alat ukur, harus memenuhi persyaratan, yaitu validitas, reliabilitas dan objektifitas.” “instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sugiyono (2016: 173). Adapun teknik pengujian validitas yang digunakan peneliti adalah teknik pengujian validitas konstrak (construct validity) dan validitas isi (content validity). Menurut Arikunto (2013: 107) Untuk mengetahui validitas empiris, digunakan uji statistik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment, yaitu:

(13)

𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑁 ∑ 𝑋2− ( ∑ 𝑋 )2}{𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌 )2} Keterangan :

rxy : koefisien korelasi yang dicari

∑ 𝑥𝑦 : jumlah perkalian antara variabel X dan Y ∑ 𝑥2 : jumlah dari kuadrat nilai X

∑ 𝑦2 : jumlah dari kuadrat nilai Y

(∑ 𝑥 )2 : jumlah nilai X kemudian dikuadratkan (∑ 𝑦 )2 : jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan N : jumlah responden

Adapun kriteria validitas instrumen menurut Arikunto (2013: 170) adalah sebagai berikut.

Tabel 6

Klasifikasi Kriteria Validitas Nilai rxy Kriteria 0,80 < rxy≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 < rxy ≤ 0,80 Tinggi 0,40 < rxy ≤ 0,60 Cukup 0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah

0,00 < rxy ≤0,20 Sangat Rendah

b. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.” (Arikunto, 2013: 221). Uji reliabilitas digunakan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpul data (instrumen yang digunakan). Untuk menguji reliabilitas

(14)

instrumen digunakan rumus Spearman Brown dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows dengan membandingkan hasil Alpha Cronbach dengan Cronbach’s Alpha if Item Deleted. Adapaun menurut Sugiyono (2016: 185) rumus Sperman Brown yaitu:

𝑟𝑖 = 2 𝑟𝑏 1 + 𝑟𝑏

Keterangan :

𝑟𝑖 = reliabilitas internal seluruh instrumen

𝑟𝑏 = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua c. Uji Indeks kesukaran

“Instrument soal yang baik yaitu butir soal/item yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar.” (Sudjana, 2013: 2013) Hal ini dikarenakan apabila terlalu mudah tidak akan merangsang peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memecahkan suatu masalah. Sebaliknya jika butir soal/item terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik tidak bersemangat menjawab karena di luar jangkauan kemampuannya. Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks, yaitu indeks kesukaran.

Adapun menurut Sudjana (2013: 110) rumus yang digunakan untuk menguji indeks kesukaran butir soal/item adalah sebagai berikut.

(15)

Keterangan :

I : indeks kesukaran

B : banyak peserta didik yang menjawab benar N : jumlah peserta didik peserta tes

Adapun menurut Arikunto (2010: 210) interpretasi tentang indeks kesukaran butir soal/item dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 7

Kriteria Indeks Kesukaran

Indeks Kesukaran Interpretasi 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

d. Uji daya Pembeda

“Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah atau yang sudah menguasai materi dengan yang tidak/kurang/belum menguasai materi pelajaran.” (Arikunto, 2013: 213) Daya pembeda butir soal/item dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya angka indeks diskriminasi butir soal/item.

Menurut Arikunto (2013: 213) rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda butir soal/item adalah sebagai berikut.

𝐷 =

𝐵𝐵 𝐽𝐴−

𝐵𝐵

(16)

Keterangan :

D : daya pembeda

JA : banyak peserta kelompok atas JB : banyak peserta kelompok bawah

BA : banyak peserta kelompok atas menjawab benar BB : banyak peserta kelompok bawah menjawab salah PA=BA/JA : proporsi peserta kelompok atas menjawab benar PB= BB/JB : proporsi peserta kelompok bawah menjawab benar

Menurut Arikunto (2010: 218) interpretasi indeks daya pembeda dapat dijelaskan pada tabel 8 berikut.

Tabel 8

Kriteria Indeks Daya Pembeda Daya Pembeda Interpretasi

0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali

2. Hasil Uji Validitas, Reliabitas, Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda a. Uji Validitas

Pengujian validitas ini dilakukan bukan kepada subyek yang akan dijadikan sampel penelitian, melainkan kepada siswa kelas IV SD Negeri 3 Tugu Kelurahan Tugujaya Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Alasan pemilihan SD ini karena SD Negeri 3 Tugu memiliki 3 rombel pembelajaran yang memiliki jumlah siswa sebanyak 90 orang siswa dan kemampuan siswanya di anggap homogen, karna masih dalam satu lingkungan sekolah. Instrumen ini terdiri dari 30 soal

(17)

berbentuk pilihan ganda. Berikut ini adalah salah satu contoh perhitungan item hasil uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.

Tabel 9

Distribusi Nilai Uji Validitas

Kode Siswa X Y 𝑋2 𝑌2 XY S1 0 5 0 25 0 S2 0 17 0 289 0 S3 0 14 0 196 0 S4 0 10 0 100 0 S5 0 9 0 81 0 S6 0 3 0 9 0 S7 0 12 0 144 0 S8 0 8 0 64 0 S9 0 10 0 100 10 S10 1 3 1 9 3 S11 1 7 1 49 7 S12 0 14 0 196 14 S13 0 13 0 169 13 S14 0 11 0 121 11 S15 0 13 0 169 13 S16 1 3 1 9 3 S17 0 4 0 16 0 S18 0 0 0 0 0 S19 0 3 0 9 3 S20 0 4 0 16 4 S21 0 3 0 9 0 S22 1 2 1 4 3 S23 0 3 0 9 3 S24 0 3 0 9 3 S25 0 3 0 9 0 S26 0 2 0 4 0 S27 0 3 0 9 0 S28 0 3 0 9 0 S29 1 5 1 25 5 S30 0 3 0 9 0 S31 0 3 0 9 3 S32 0 3 0 9 3 S34 0 3 0 9 0 S35 0 3 0 9 0

(18)

Lanjutan Tabel 9 Distribusi Nilai Uji Validitas

Kode Siswa X Y 𝑋2 𝑌2 XY S36 0 3 0 9 0 S37 0 4 0 16 4 S38 0 3 0 9 0 S39 0 3 0 9 3 S40 0 3 0 9 0 S41 0 5 0 25 5 S42 0 3 0 9 3 S43 0 3 0 9 0 S44 0 4 0 16 4 S45 0 2 0 4 0 S46 0 4 0 16 4 S47 0 2 0 4 0 S48 0 3 0 9 3 S49 0 3 0 9 0 S50 0 3 0 9 0 S51 0 3 0 9 0 S52 0 3 0 9 0 S53 0 4 0 16 0 S54 0 4 0 16 4 S55 0 3 0 9 3 S56 0 3 0 9 0 S57 0 3 0 9 3 S58 0 4 0 16 0 S59 1 3 1 9 3 S60 0 4 0 16 0 S61 0 3 0 9 0 S62 0 6 0 36 6 S63 0 3 0 9 0 S64 0 4 0 16 0 S65 0 3 0 9 3 S67 0 4 0 16 4 S68 0 3 0 9 0 S69 0 4 0 16 0 S70 0 4 0 16 0 S71 0 3 0 9 0 S72 0 4 0 16 4

(19)

Kode Siswa X Y 𝑋 𝑌 XY S73 1 6 1 36 6 S74 0 3 0 9 0 S75 0 3 0 9 0 S76 0 3 0 9 0 S77 0 3 0 9 0 S78 0 4 0 16 0 S79 0 3 0 9 0 S80 0 3 0 9 0 S81 0 3 0 9 0 S82 1 4 0 16 4 S83 1 4 0 16 4 S84 0 3 0 9 0 S85 0 3 0 9 0 S86 1 6 0 36 6 S87 0 3 0 9 0 S88 0 4 0 16 0 S89 0 5 0 25 0 S90 0 3 0 9 0 Jumlah 7 400 7 8526 176 𝑟 𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌) √{𝑁 ∑ 𝑋2− ( ∑ 𝑋 )2} {𝑁 ∑ 𝑌2 − ( ∑ 𝑌)2 } = 90 𝑥 176 − (7) (400) √{𝑁 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋 )2} {𝑁 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2} .

=

4.224−2.800

√168−90 𝑥 204.624−160.000

=

1424

√119 𝑥 44.624

=

1.424

√5.310.256

= 0,62

(20)

Tabel 10

Nilai rxy (koefisien korelasi yang dicari)

Item Aspek Rxy Item Aspek Rxy

1 0,62 16 0,61 2 0,40 17 0,64 3 0,64 18 0,71 4 0,62 19 0,71 5 0,58 20 0,64 6 0,56 21 0,55 7 0,67 22 0,43 8 0,65 23 0,71 9 0,65 24 0,60 10 0,52 25 0,61 11 0,61 26 0,52 12 0,69 27 0,71 13 0,62 28 0,61 14 0,61 29 0,75 15 0,74 30 0,64

Instrumen dikatakan valid apabila t-hitung > t-tabel dan sebaliknya, suatu instrumen dikatakan tidak valid apabila t-hitung < t-tabel. Setelah nilai rxy diketahui, maka langkah selanjutnya adalah mencari t-hitung dengan menggunakan rumus berikut.

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

𝑟𝑥𝑦 √𝑛−2 √1 − 𝑟𝑥𝑦2

Selanjutnya rumus di atas digunakan untuk mencari t-hitung dengan item/soal pertama sebagai berikut. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑟√1−𝑟𝑥𝑦𝑥𝑦 √𝑛−22 = √1−(0,62)0,62 √24−22 = 0,62 𝑥 4,8 √1 − 0,38 = 2,9 √0,62 = 2,90,7 = 4,10

(21)

Item

Aspek rxy t hitung

Item

Aspek rxy t hitung

1 0,62 4,10 16 0,61 4,06 2 0,40 2,26 17 0,64 4,32 3 0,64 4,43 18 0,71 5,31 4 0,62 4,12 19 0,71 5,31 5 0,58 3,69 20 0,64 4,43 6 0,56 3,56 21 0,55 3,50 7 0,67 4,78 22 0,43 2,47 8 0,65 4,51 23 0,71 5,19 9 0,65 4,43 24 0,60 3,95 10 0,52 3,19 25 0,61 4,06 11 0,61 3,97 26 0,52 3,22 12 0,69 5,04 27 0,71 5,19 13 0,62 4,11 28 0,61 3,97 14 0,61 3,96 29 0,75 5,94 15 0,74 5,82 30 0,64 4,43

Setelah t-hitung diketahui, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel. Bila nilai t-hitung lebih besar dari pada t-tabel maka instrumen dinyatakan valid.

Tabel 12

Hasil Uji Validitas Instrumen Item

Aspek rxy t hitung t tabel

Valid/Tidak Valid Keterangan 1 0,62 4,10 2,073 Valid Tinggi 2 0,40 2,26 2,073 Valid Cukup 3 0,64 4,43 2,073 Valid Tinggi 4 0,62 4,12 2,073 Valid Tinggi 5 0,58 3,69 2,073 Valid Cukup 6 0,56 3,56 2,073 Valid Cukup 7 0,67 4,78 2,073 Valid Tinggi 8 0,62 4,51 2,073 Valid Tinggi 9 0,58 4,43 2,073 Valid Tinggi 10 0,56 3,19 2,073 Valid Cukup 11 0,67 3,97 2,073 Valid Tinggi 12 0,65 5,04 2,073 Valid Tinggi 13 0,65 4,11 2,073 Valid Tinggi 14 0,52 3,96 2,073 Valid Tinggi 15 0,61 5,82 2,073 Valid Tinggi

(22)

Item

Aspek rxy t hitung t tabel

Valid/Tidak Valid Keterangan 17 0,62 4,32 2,073 Valid Tinggi 18 0,61 5,31 2,073 Valid Tinggi 19 0,74 5,31 2,073 Valid Tinggi 20 0,61 4,43 2,073 Valid Tinggi 21 0,64 3,50 2,073 Valid Cukup 22 0,71 2,47 2,073 Valid Cukup 23 0,71 5,19 2,073 Valid Tinggi 24 0,60 3,95 2,073 Valid Tinggi 25 0,61 4,06 2,073 Valid Tinggi 26 0,52 3,22 2,073 Valid Cukup 27 0,71 5,19 2,073 Valid Tinggi 28 0,61 3,97 2,073 Valid Tinggi 29 0,75 5,94 2,073 Valid Tinggi 30 0,64 4,43 2,073 Valid Tinggi

Tabel 12 menunjukan bahwa t-hitung > t-tabel dengan keterangan sangat tinggi apabila nilai rxy 0,80 < rxy ≤ 1,00, Tinggi apabila nilai rxy 0,60 < rxy ≤ 0,80, cukup apabila nilai rxy 0,40 < rxy ≤ 0,60, rendah apabila nilai rxy < rxy ≤ 0,40 dan sangat rendah apabila nilai rxy 0,00 < rxy ≤ 0,20, sehingga dapat diartikan bahwa semua item soal dinyatakan valid karena t-hitung > t-tabel.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrument yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. (Arikunto, 2010: 221). Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan ketepatan (keajegan) alat pengumpul data (instrumen yang digunakan). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Sperman Brown dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan hasil Alpa Cronbach sebagai berikut.

(23)

Cronbach’s Alpa N of Item

.948 30

Tabel tersebut menunjukan bahwa telah diperoleh nilai Cronbach’s Alpa sebasar 0,948. Soal dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach’s Alpa > nilai Cronbach’s Alpa if Item Deleted. Berikut hasilnya.

Tabel 14

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Item Soal Chronbach’s Alpa if Item

Deleted Nilai Cronbach’s Alpa Keterangan

1 0,944 0,948 Reliabel 2 0,946 0,948 Reliabel 3 0,944 0,948 Reliabel 4 0,44 0,948 Reliabel 5 0,945 0,948 Reliabel 6 0,945 0,948 Reliabel 7 0,944 0,948 Reliabel 8 0,944 0,948 Reliabel 9 0,944 0,948 Reliabel 10 0,945 0,948 Reliabel 11 0,944 0,948 Reliabel 12 0,943 0,948 Reliabel 13 0,944 0,948 Reliabel 14 0,943 0,948 Reliabel 15 0,944 0,948 Reliabel 16 0,944 0,948 Reliabel 17 0,943 0,948 Reliabel 18 0,943 0,948 Reliabel 19 0,944 0,948 Reliabel 20 0,945 0,948 Reliabel 21 0,946 0,948 Reliabel 22 0,943 0,948 Reliabel 23 0,944 0,948 Reliabel 24 0,944 0,948 Reliabel 25 0,945 0,948 Reliabel 26 0,945 0,948 Reliabel 27 0,943 0,948 Reliabel 28 0,944 0,948 Reliabel 29 0,943 0,948 Reliabel 30 0,944 0,948 Reliabel

(24)

Tabel 14 diatas menunjukan bahwa nilai Cronbach’s Alpa if Item Deleted sebesar 0,944-0,946 dengan nilai Cronbach’s Alpa sebesar 0,948, sehingga nilai Cronbach’s Alpa if Item Deleted < nilai Cronbach’s Alpa atau nilai Cronbach’s Alpa > nilai Cronbach’s Alpa if Item Deleted. Maka dari itu, seluruh soal pilihan ganda dinyatakan reliabel.

c. Hasil Uji Taraf Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang menjawab benar atau salah pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks, yaitu indeks kesukaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui berapa banyak soal yang dianggap sukar, sedang dan mudah. Hasil uji taraf kesukaran sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini:

Tabel 15

Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Item

Soal Indeks Kesukaran

Kretiria Taraf Kesukaran 1 0,29 Sukar 2 0,29 Sukar 3 0,54 Sedang 4 0,70 Mudah 5 0,70 Mudah 6 0,29 Sukar 7 0,54 Sedang 8 0,67 Sedang 9 0,54 Sedang 10 0,29 Sukar 11 0,29 Sukar 12 0,67 Sedang 13 0,54 Sedang 14 0,62 Sedang 15 0,70 Mudah 16 0,62 Sedang 17 0,58 Sedang 18 0,70 Mudah 19 0,70 Mudah 20 0,54 Sedang

(25)

Item

Soal Indeks Kesukaran

Kretiria Taraf Kesukaran 21 0,70 Mudah 22 0,29 Sukar 23 0,58 Sedang 24 0,83 Mudah 25 0,62 Sedang 26 0,70 Mudah 27 0,58 Sedang 28 0,29 Sukar 29 0,62 Sedang 30 0,54 Sedang

Item soal dikatakan sukar apabila indeks kesukaran 0,00 – 0,30, jika indeks kesukaran 0,30 – 0,70 maka item soal dikatakan sedang dan dikatakan mudah apabila indeks kesukaran 0,70 – 1,00. Tabel 15 di atas dapat diuraikan bahwa dalam uji kesukaran item soal, diperoleh 7 soal dengan kategori sukar, 15 soal dengan kategori sedang dan 8 soal dengan kategoti mudah.

d. Hasil Uji Daya Pembeda

Uji daya pembeda dilakukan untuk membedakan antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah atau yang sudah menguasai materi dengan yang tidak/kurang/belum menguasai materi pelajaran. Hasil dari uji daya pembeda yang dilakukan sebagaimana terdapat pada tabel 16 di bawah ini:

(26)

Item

Soal Uji Daya Pembeda Kretiria

1 0,58 Baik 2 0,25 Cukup 3 0,58 Baik 4 0,58 Baik 5 0,41 Baik 6 0,41 Baik 7 0,75 Baik Sekali 8 0,50 Baik 9 0,58 Baik 10 0,41 Baik 11 0,41 Baik 12 0,67 Baik 13 0,41 Baik 14 0,41 Baik 15 0,58 Baik 16 0,58 Baik 17 0,50 Baik 18 0,58 Baik 19 0,58 Baik 20 0,58 Baik 21 0,58 Baik 22 0,41 Baik 23 0,67 Baik 24 0,33 Cukup 25 0,41 Baik 26 0,41 Baik 27 0,67 Baik 28 0,41 Baik 29 0,58 Baik 30 0,58 Baik

Tabel 16 di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah soal yang memiliki kategori daya pembeda baik sebanyak 27 soal, 2 soal memiliki kategori yang cukup dan 1 soal memiliki kategori yang sangat baik. Item soal yang memiliki kategori jelek apabila daya pembedanya 0,00 – 0,20, kategori cukup apabila daya pembedanya 0,21 – 0,40, kategori baik apabila daya pembedanya 0,41 – 0,70 dan kategori baik sekali apabila daya pembedanya 0,71 – 1,00.

(27)

Analisis data dilakukan dengan menggunakan data statistik. Data yang diperoleh adalah berupa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi sejarah kerajaan nusantara. Pengolahan data dilaksanakan dengan menggunakan perhitungan data statistik. Adapun kategori analisis datanya adalah sebagai berikut.

a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui gambaran umum masing-masing variabel. Kegiatan analisis ini dilakukan secara deskriptif dengan bantuan program Microsoft Exel 2010 dan SPSS 16.0. Beberapa poin yang diuji dalam analisi deskriptif ini diantaranya adalah untuk mencari mean, median, mode, standard deviation, sum dan variance. Selain itu, analisis deskriptif juga dilakukan untuk mengetahui kategori skor yang diperoleh siswa dengan menggunakan penyebaran skor distribusi frekuensi.

b. Analisis Inferensial

“Statistik inferensial adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya akan di generilasikan (Inferensi) untuk populasi dimana sampel diambil.” (Sugiyono, 2016: 23) Terdapat dua macam statistik inferensial yaitu statistik parametris dan nonparametris. Statistik parametris digunakan untuk menganalisis data yang berdistribusi normal. Sedangkan statistik non parametris digunakan untuk menganalisis data yang tidak berdistribusi normal. Adapun langkah-langkah dalam statistik inperensial yaitu :

1) Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk menunjukan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Menurut Sugiyono (2016: 156) teknik yang digunakan untuk uji normalitas data yaitu dengan uji Kolmogorov-smirnov dengan rumus sebagai berikut:

(28)

𝐷 = 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚⌈𝑆𝑛1 (𝑋) − 𝑆𝑛2 (𝑋)⌉

Dibantu pula dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0. Uji normalitas juga dimaksudkan untuk mengetahui uji statistik yang akan dilaksanakan. Jika data berdistribusi normal maka data dianalisis menggunakan statistic parametris, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal maka data dianalisis menggunakan statistik non parametris.

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk menunnjukkan bahwa dua atau lebih kelompok sampel berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama. Uji homogenitas dilakukan apabila data berdistribusi normal, sedangkan jika data tidak berdistribusi normal, uji homogenitas tidak dilakukan. Pengujian homogenitas untuk data yang berdistribusi normal menggunakan uji One-Way Anova (analisis variabel satu jalan/jalur) dengan berbantuan SPSS. 16.0.

3) Uji hipotesis statistik

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian yang telah ditentukan dan dirumuskan diterima atau ditolak. Hipotesis penelitiannya adalah “Prestasi belajar siswa pada pembelajaran IPS materi sejarah kerajaan nusantara meningkat setelah menggunakan media monopoli”. Selanjutnya menurut Sugiyono (2016: 138) uji hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jika data dinyatakan berdistribusi normal maka dilakukan uji Independent Sampel T-Test, dengan rumus :

𝑡 = 𝑥̅1− 𝑥̅2 √𝑠12

𝑛1 + 𝑠22

(29)

𝑥̅1 = rata-rata sampel 1 𝑥̅2 = rata-rata sampel 2

𝑠1 = simpangan buku sampel 160 𝑠2 = simpangan buku sampel 2 𝑛1 = varians sampel 1

𝑛2 = varians sampel 2

Namun menurut Sugiyono (2016: 153) jika data tidak berdistribusi normal, uji hipotesis statistik dilakukan dengan uji Mann Whitney U-Test, dengan rumus :

𝑈𝑖 = 𝑛1𝑛2 + 𝑛1 (𝑛1+ 1) 2 − 𝑅1 𝑑𝑎𝑛 𝑈2 = 𝑛1𝑛2 + 𝑛2(𝑛2+ 1) 2 − 𝑅2 Keterangan : 𝑛1 = jumlah sampel 1 𝑛2 = jumlah sampel 2 𝑈1 = jumlah peringkat 1 𝑈2 = jumlah peringkat 2

𝑅1 = jumlah rangking pada sampel 𝑛1 𝑅2 = jumlah rangking pada sampel 𝑛2

Gambar

Gambar 3   Desain penelitian   (Sumber: Sugiyono, 2012)  Keterangan:   E   : Kelompok eksperimen   K   : Kelompok kontrol
Tabel 3  Kisi-Kisi Observasi
Tabel 4  Kisi-Kisi Wawancara
Tabel 12 menunjukan bahwa t-hitung &gt; t-tabel dengan keterangan sangat tinggi apabila  nilai rxy 0,80 &lt; rxy ≤ 1,00, Tinggi apabila nilai rxy 0,60 &lt; rxy ≤ 0,80, cukup apabila nilai rxy  0,40 &lt; rxy ≤ 0,60, rendah apabila nilai rxy &lt; rxy ≤ 0,40
+4

Referensi

Dokumen terkait

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas digunakan untuk menguji data jawaban

Menurut Sugiyono (2016) wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki distribus i normal atau tidak. Peneliti melakukan uji normalitas menggunakan rumus kolmogorov-smirnov

Dan uji statistik lainnya yang dapat digunakan dalam persyaratan normalitas yaitu menggunakan uji statistic Non - parametic test Kolmogorov-Smirno (K-S) kriteria yang

Uji koefisien korelasi pearson product moment digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2019: 212).

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2016) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Yang menjadi dasar pertimbangan

Uji Normalitas adalah uji yang dilakukan sebagai syarat untuk melakukan analisis data. Uji normalitas dilaksanakan sebelum melakukan pengolahan data yang

Hasil tes Normalitas Kolmogorov Smirnov yang diperoleh dengan SPSS 24 yaitu sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Normalitas Kelas Eksperimen Nilai Sig Post-Test 0,200 Keputusan Ho