• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, REKAPITULASI DAN PENETAPAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, REKAPITULASI DAN PENETAPAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANDUNG"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA, REKAPITULASI DAN PENETAPAN HASIL PENGHITUNGAN SUARA

(2)

DASAR HUKUM

• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 130)

• Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (Lembaran Negara RI Nomor 182 Tahun 2017, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 6109)

• PKPU Nomor 8 Tahun 2018 tentang Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wkl. Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

• Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2018 tentang Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

(3)
(4)

PELAKSANA TUNGSURA DI TPS

Pemungutan dan Penghitungan suara

dilaksanakan oleh Petugas KPPS, Petugas

KPPS terdiri dari Anggota KPPS sebanyak

7 (tujuh) orang yang terdiri atas :

• 1 (Satu)orang ketua merangkap

anggota

• 6 (Enam) orang anggota

• 2 (Dua) orang petugas ketertiban dan

(5)

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

Dalam proses pemungutan dan penghitungan suara di

TPS:

• Petugas KPPS (7) + Petugas Kamtibmas (2)

• Pengawas TPS/ PPL (1)

• Saksi (1-2 per Pasangan Calon)

• Pemantau

(6)

PEMBAGIAN TUGAS

1. Manajemen petugas KPPS sangat penting

2. Penentuan yang menjadi Ketua KPPS, KPPS 2, KPPS 3, KPPS 4, KPPS 5, KPPS 6, dan KPPS 7 disesuaikan dengan latar belakang dan kemampuan petugas

3. Ketua KPPS, sebaiknya, dipilih dari anggota yang paling menguasai dan memahami procedure pemungutan dan penghitungan suara, yang dinilai paling dewasa, dan memiliki kepemimpinan diantara anggota lainnya

4. Petugas KPPS 4 dan 5 sebaiknya dipilih anggota yang memiliki

ketelitian, kerapihan menulis, serta orang yang mengenali sebagian besar pemilih atau warganya.

5. KPPS 2 dan 3 sebaiknya dipilih dari anggota yang memiliki ketelitian dalam menghitung dan memeriksa

(7)

BEBERAPA HAL YANG MENJADI PERHATIAN PENTING

• Jumlah pemilih paling banyak 800 orang tiap TPS;

• Pengisian identitas pemilih sesuai KTP pada formulir C7-KWK serta

menandanganinya;

• Terdapat pengawas TPS

• Pencatatan pengguna hak pilih disabilitas di formulir C-KWK

• KPPS mengembalikan formulir C6 yang tidak terdistribusikan

kepada PPS menggunakan formulir D1-KWK

• Terdapat perubahan tugas KPPS, khususnya KPPS 4 dan KPPS 5

dalam pendataan pemilih yang hadir

• Anggota KPPS 4 membuat 2 rangkap Salinan DPTb (A.Tb-KWK)

(8)

• KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK dan

Model C1-KWK kepada PPS pada hari yang sama

• KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK dan

Model C1-KWK dan Salinan Model A.Tb-KWK dalam satu sampul kertas

yang berisi label dan disegel kepada KPU Kab/Kota melalui PPS dan PPK

pada hari yang sama untuk di Upload ke dalam SITUNG.

• Apabila tidak terdapat kejadian khusus/keberatan saksi pada

pelaksanaan P2S di TPS, maka anggota KPPS harus menulis NIHIL pada

formulir C2-KWK (catatan kejadian khusus)

• Memberikan penjelasan berulang-ulang selama pelaksanaan pemungutan

suara kepada pemilih mengenai tata cara pemberian suara

(9)

• Penekanan kepada KPPS bahwa dibutuhkan kecermatan dalam pengadministrasian

data pemilih;

• Pengecekan EKTP dan tanda tinta pada jari pemilih yang akan menggunakan hak pilih;

• Larangan menggunakan telepon genggam/alat perekam gambar lainnya pada bilik

suara;

• Pada pukul 12.00, Ketua KPPS mengumumkan yang diperbolehkan memberikan suara

hanya pemilih yang telah hadir, telah tercatat kehadirannya pd form C7-KWK (Psl.

42)

• Penekanan informasi kepada pemilih bahwa Formulir C6 bukan UNDANGAN

melainkan PEMBERITAHUAN dan pemilih wajib membawa KTP elektronik

• Pemilih wajib mengisi dan menadatangani Formulir Model C7-KWK;

• Kelengkapan TPS yang berada di luar Kotak yaitu ATK, Formulir C7-KWK, Daftar

Pemilih, Tanda Pengenal KPPS, Saksi dan Pemantau

(10)

Penyiapan TPS Aksesibel

 Ukuran TPS 8 x 10 mtr dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ( Pasal 16 ayat 1)

 Tempatkan TPS dilokasi yang mudah untuk dijangkau ( tempat yang rata, tidak bertangga-tangga, tidak berbatu- batu, tidak berumput tebal, tidak melompati parit. (Pasal 10 ayat 2 dan Pasal 15 )

 Pintu masuk dan keluar TPS dapat menjamin akses gerak disabilitas pengguna kursi roda lebar pintu masuk TPS 90 cm ( Pasal 16 ayat 3 )

 Bila TPS diruang terbuka, pastikan rute jalan menuju lokasi TPS tidak menghambat pengguna kursi roda

 TPS diruang tertutup, pastikan pintu masuk dan pintu keluar ruangan lokasi TPS tidak menghambat pengguna kursi roda ( Pasal 16 ayat 3 )

(11)

Sarana dan Prasarana TPS Aksesibel

 Ukuran tinggi meja bilik suara 75 cm dan berongga (Pasal 18 ayat 1 huruf h dan j )

 Tinggi meja kotak suara 35 cm agar mudah dijangkau oleh pengguna kursi roda (Pasal 18 ayat 1 huruf h dan j )

 Jarak penempatan meja bilik suara dengan batas bilik suara minimal 1 mtr, agar pengguna kursi roda tidak terhambat untuk berputar balik ( Pasal 18 ayat 1 huruf i )

 Di TPS tersedia alat bantu coblos bagi pemilih tunanetra.

 Di TPS tersedia formulir C3 /form pendampingan bagi pemilih disabilitas.

(12)

Tata Cara Pemberian Bantuan Untuk Pemilih

Disabilitas

• Bagi pemilih yang tidak dapat berjalan, pendamping yang ditunjuk membantu pemilih menuju bilik suara, dan pencoblosan surat suara dilakukan oleh pemilih sendiri

• Bagi pemilih yang tidak mempunyai kedua tangan dan tunanetra, pendamping yang ditunjuk membantu mencoblos surat suara sesuai kehendak pemilih dengan disaksikan oleh salah satu anggota KPPS • Pendamping yang ditunjuk mendampingi pemilih disabilitas, wajib

(13)

BEBERAPA HAL YANG MENJADI PERHATIAN PENTING

• KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK

dan Model C1-KWK kepada PPS pada hari yang sama

• KPPS wajib menyampaikan 1 rangkap Salinan formulir Model C-KWK

dan Model C1-KWK dan Salinan Model A.Tb-KWK dalam satu sampul

kertas yang berisi label dan disegel kepada KPU Kab/Kota melalui

PPS dan PPK pada hari yang sama untuk di Upload ke dalam SITUNG.

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Pemilih yang terdaftar dalam DPT Pemilih yang terdaftar dalam DPPh

WAJIB MEMBAWA KTP ELEKTRONIK / SURKET

Pemilih yang tidak terdaftar dalam DPt dan DPPh namun memiliki EKTP (DPTb), pemilih ini menggunakan hak pilihnya dengan ketentuan:

menggunakan hak pilihnya di wilayah sesuai dengan yang tercantum dalam DPTb/DPPh pada KTP elektronik / Suket

menggunakan hak pilihnya setelah pukul 12.00 waktu setempat;

apabila surat suara masih tersedia di TPS tersebut.

(20)

CEK TERDAFTAR DI TPS MANA SIJALIH Download di HP Android

(21)

LOGISTIK DI TPS DALAM PILKADA 2018

NO JENIS KETERANGAN

1 Kotak Suara Jumlah sesuai jenis Pemilihan 2 Bilik Suara

3 Surat Suara Jumlah sesuai jenis Pemilihan 4 Formulir Moldel C Plano Jumlah sesuai jenis Pemilihan 5 Formulir Model C, C2, C3,C4

C5 dan C7

6 Formulir Model C1 Jumlah sesuai jenis Pemilihan 7 Formulir A.Tb, A3dan A4 (2

set)

1 untuk didata KPU Kab/Kota sebagai pemilih dalam pemilu

8 Alat Bantu Tuna Netra Jumlah sesuai jenis Pemilihan 9 Daftar Pasangan Calon Jumlah sesuai jenis Pemilihan 10 Tinta dan Segel

11 Tanda Pengenal 1 setiap KPPS dan Pengamanan

(22)
(23)
(24)
(25)

1

Upayakan ada satu KPPS yang memiliki HP Android

2 Download Aplikasi

Sitagis dari PlayStore

3 Minta username dan password untuk masuk ke dalam Aplikasi

melalui operator

Kabupaten/Kota atau PPK

(26)

C.7-KWK Daftar Hadir Pemilih di TPS A.4-KWK Daftar Pemilih Pindahan A.Tb-KWK Nama-nama

pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT namun memenuhi syarat ISI JUMLAH DALAM APLIKASI AMBIL FOTO DALAM APLIKASI KIRIM LAPORAN SETELAH MASA PEMUNGUTAN SUARA DITUTUP

(27)

C.1.Plano-KWK Catatan Hasil Penghitung an Suara di TPS

KIRIM LAPORAN SETELAH SELESAI PENGHITUNGAN SUARA

ISI JUMLAH DALAM APLIKASI

AMBIL FOTO DALAM APLIKASI C.1-KWK Sertifikat Hasil dan Rincian Penghitung an Suara

SCAN FORMULIR DAN KIRIM KE KPU RI

(28)
(29)

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

• Pemungutan Suara di TPS dapat diulang

apabila terjadi gangguan keamanan yang

mengakibatkan hasil Pemungutan Suara

tidak dapat digunakan atau Penghitungan

Suara tidak dapat dilakukan.

(30)

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

Pemungutan Suara di TPS diulang disebabkan terdapat hasil penelitian dan pemeriksaan Panwas Kecamatan terbukti terdapat 1 (satu) atau lebih keadaan sebagai berikut:

• pembukaan kotak suara dan/atau berkas Pemungutan dan Penghitungan Suara tidak dilakukan

menurut tata cara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

• petugas KPPS meminta Pemilih memberi tanda khusus, menandatangani, atau menulis nama atau

alamatnya pada Surat Suara yang sudah digunakan;

• petugas KPPS merusak lebih dari 1 (satu) Surat Suara yang sudah digunakan oleh Pemilih

sehingga Surat Suara tersebut menjadi tidak sah;

• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 (satu) kali pada TPS yang

sama atau TPS yang berbeda; dan/atau

• lebih dari 1 (satu) orang Pemilih yang tidak terdaftar sebagai Pemilih mendapat kesempatan

(31)

PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA ULANG

Saksi, PPL/Pengawas TPS dapat meminta untuk dilaksanakan Penghitungan Suara ulang di TPS seketika apabila

• Penghitungan Suara dilakukan secara tertutup;

• Penghitungan Suara dilakukan di tempat yang kurang terang atau yang kurang mendapat

penerangan cahaya;

• Penghitungan Suara dilakukan dengan suara yang kurang jelas; • Penghitungan Suara dicatat dengan tulisan yang kurang jelas;

• Saksi Pasangan Calon, PPL/Pengawas TPS, dan masyarakat tidak dapat menyaksikan proses

Penghitungan Suara secara jelas;

• Penghitungan Suara dilakukan di tempat lain atau waktu lain dari yang telah ditentukan; dan/atau • Terjadi ketidakkonsistenan dalam menentukan Surat Suara yang sah dan Surat Suara yang tidak

(32)

Pemungutan Suara Ulang dan Penghitungan Suara Ulang Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi

Dalam pelaksanaan Pemungutan Suara ulang pasca putusan Mahkamah

Konstitusi, KPU Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota:

a) menyusun dan menetapkan Keputusan KPU Provinsi/KIP Aceh atau

Keputusan KPU/KIP Kabupaten/Kota tentang tahapan, program dan jadwal

pelaksanaan Pemungutan Suara ulang, dengan tetap memerhatikan

tenggang waktu sebagaimana dimaksud dalam amar/putusan Mahkamah

Konstitusi;

b) merencanakan kebutuhan anggaran untuk pelaksanaan Pemungutan Suara

ulang.

(33)
(34)
(35)

Tahapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

TINGKAT KECAMATAN • 28 Juni s.d. 4 Juli 2018 TINGKAT KABUPATEN/ KOTA • 4 s.d 6 Juli 2018 TINGKAT PROVINSI • 4 s.d 6 Juli 2018

(36)

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KECAMATAN

DILAKSANAKAN

DALAM 2 (DUA)

TAHAP

Rekapitulasi hasil

penghitungan suara dalam

satu wilayah desa/

kelurahan (Formulir DAA)

Rekapitulasi hasil

penghitungan suara dalam

satu wilayah kecamatan

(37)

Jenis Formulir Rekapitulasi di Tingkat Kecamatan

Tahap 1:

Model D-KWK merupakan Surat Pengantar Salinan Berita Acara dan Kotak Suara hasil Pemungutan dan

Penghitungan Suara di TPS kepada PPK melalui PPS;

Model DAA-KWK merupakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara

dari setiap TPS dalam wilayah desa atau sebutan lain/kelurahan di tingkat Kecamatan;

Model DAA.Plano-KWK merupakan merupakan Catatan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara dari setiap

TPS di tingkat Desa yang berukuran plano;

Tahap 2 :

DA1.Plano-KWK merupakan Catatan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara dari setiap Desa atau sebutan

lain/Kelurahan di tingkat Kecamatan yang berukuran plano;

Model DA-KWK merupakan Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat

Kecamatan;

Model DA1-KWK merupakan Sertifikat Rekapitulasi Hasil dan Rincian Penghitungan Perolehan Suara di

tingkat Kecamatan;

Model DA2-KWK merupakan Catatan Kejadian Khusus dan/atau Keberatan Saksi dalam pelaksanaan

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan;

Model DA3-KWK merupakan Berita Acara Penerimaan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara

dari tingkat Desa/Kelurahan;

Model DA4-KWK merupakan Surat Pengantar Penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Perolehan Suara Kecamatan kepada tingkat Kabupaten/Kota;

Model DA5-KWK merupakan Tanda Terima Penyampaian Berita Acara Rekapitulasi Hasil Penghitungan

Perolehan Suara kepada Saksi dan Pengawas Pemilihan di tingkat Kecamatan;

Model DA6-KWK merupakan Undangan Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di

tingkat Kecamatan; dan

Model DA7-KWK merupakan Daftar Hadir Peserta Rapat Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara di tingkat Kecamatan.

(38)

REKAPITULASI SECARA PARALEL

“REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA

DI TINGKAT KECAMATAN DAPAT DILAKSANAKAN

SECARA SIMULTAN/ PARALEL MAKSIMAL

MENJADI 4 KELOMPOK, DISESUAIKAN DENGAN

JUMLAH DESA PADA MASING-MASING

(39)

Pelaksanaan Rekapitulasi

• Dalam hal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur

dilaksanakan secara bersamaan dengan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati atau Wali Kota dan Wakil Wali

Kota, PPK terlebih dahulu melakukan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil

Gubernur.

• Formulir Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara

ditandatangani oleh ketua, anggota PPK, dan Saksi yang

hadir.

(40)

Pengumuman dan Pemindaian

• PPK mengumumkan Rekapitulasi Hasil

Penghitungan Suara di tingkat kecamatan di

tempat yang mudah diakses oleh masyarakat

selama 7 (tujuh) hari.

• PPK mengirim salinan formulir Model DAA-KWK,

Model DA-KWK, Model DA1-KWK kepada

KPU/KIP Kabupaten/Kota untuk dilakukan

pemindaian dan pengunggahan hasil pemindaian

formulir tersebut kedalam Situng pada hari yang

sama.

(41)
(42)

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT

REKAPITULASI DILAKSANAKAN SELAMA 7 (TUJUH) HARI

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM

PROSES REKAPITULASI

PPK

PPS

Panwas

(43)

PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PROSES REKAPITULASI HASIL

PENGHITUNGAN SUARA

Ruang rapat indoor maupun outdoor dengan tetap memperhatikan

cuaca, dan kapasitas peserta;

LCD proyektor apabila ada;

PC Komputer/ Laptop apabila ada;

Kalkulator;

(44)

Meja dan kursi secukupnya disesuaikan dengan jumlah

peserta dan undangan;

Kotak minimal 3 buah untuk menyimpan:

• Hasil rekap dalam satu wilayah desa/ kelurahan serta

hasil rekap dalam satu wilayah kecamatan;

• Sampul daftar pemilih;

• Sampul seluruh C, C1, C1 plano dan C2

(45)

PERAN SAKSI (1)

A. SAKSI

DIPERBOLEHKAN

UNTUK

1. Menghadiri rapat rekapitulasi hasil

penghitungan perolehan suara.

2. Menerima salinan berita acara hasil

penghitungan perolehan suara calon dan

sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan

perolehan suara

3. Mengajukan keberatan atas terjadinya

kesalahan dan atau pelanggaran yang

terjadi dalam proses rekapitulasi hasil

penghitungan suara.

(46)

PERAN SAKSI (2)

B. SAKSI DILARANG

UNTUK :

1. Mengganggu PPK dalam

melaksanakan tugas dan

wewenangnya.

2. Menganggu proses

rekapitulasi hasil penghitungan

perolehan suara.

3. Mengenakan atribut partai

politik & calon.

c. Saksi wajib membawa dan menyerahkan surat mandat yang ditandatangani oleh Pasangan Calon atau Ketua dan Sekretaris Tim Kampanye Pasangan Calon tingkat kabupaten/kota paling lambat pada saat rapat rekapitulasi dilaksanakan

(47)

LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA (1)

a. PPK dibantu oleh PPS melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah desa menggunakan form DAA dan DAA Plano, di mulai dari desa pertama sesuai dengan urutan penyerahan Kotak Suara

b. Pembacaan hasil penghitungan suara dimulai

dengan penyebutan hasil perolehan suara sah

pasangan calon dan suara tidak sah

c. Petugas PPK menyalin formulir C dan C1 yang

dibacakan oleh PPS ke dalam formulir DAA

(48)

d. Apabila dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara ditemukan kekeliruan penjumlahan maupun penulisan dalam formulir C dan C1, PPK dapat langsung mengoreksi pada formulir DAA maupun DA1, dengan memberikan catatan pada formulir DA2 (kejadian khusus)

e. Setelah selesai melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah desa, PPK dibantu PPS melaksanakan rekapitulasi hasil penghitungan suara dalam satu wilayah kecamatan menggunakan form DA, DA1, dan lampirannya

f. PPK mengumumkan hasil rekapitulasi di tempat yang mudah diakses oleh masyarakat

g. PPK menyerahkan salinan hasil rekapitulasi kepada Panwas dan Saksi

(49)

LANGKAH - LANGKAH PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA (3)

h. PPK dibantu PPS menghimpun DPT, DPTb-1, DPTb-2, DPPh dan C7 yang telah menjadi 1 (satu) bagian per desa/ sebutan lain/kelurahan menjadi 1 (satu) bagian wilayah kecamatan untuk diteruskan kepada KPU Kabupaten/ Kota bersama-sama dengan kotak suara yang berisi dokumen rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat kecamatan

i. PPK mengunci dan menyegel kembali kotak suara masing-masing TPS, kemudian anak kunci beserta sampulnya dihimpun menjadi satu bagian wilayah kecamatan dan dimasukkan kedalam kotak C dan C1

j. PPK menyerahkan kotak suara C dan C1, kotak suara daftar pemilih, dan kotak suara hasil rekpaitulasi serta seluruh kotak suara yang berisi surat suara dan kelengkapan TPS kepada KPU Kabupaten/ Kota dalam keadaan disegel

(50)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM REKAPITULASI

 Apabila terdapat kesalahan penulisan dalam Model C1, dilakukan penulisan

yang benar pada DAA-KWK dan dicatatkan perbaikannya pada Catatan

Kejadian Khusus (Model DA2-KWK) tanpa merubah C1.

 Apabila terdapat kesalahan penulisan dalam Model DAA, dilakukan penulisan

yang benar pada DA1-KWK dan dicatatkan perbaikannya pada Catatan

Kejadian Khusus (Model DA2-KWK) tanpa merubah DAA.

 Ketentuan sebagaimana dimaksud berlaku mutatis mutandis untuk

rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat atasnya.

 Rekapitulasi tetap dapat berjalan meskipun saksi tidak hadir atau melakukan

(51)

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM REKAPITULASI

Pada saat proses rekapitulasi hasil penghitungan suara di

tingkat kecamatan, PPK agar meminta kepada Panwascam di

wilayahnya masing-masing untuk memaparkan kejadian

khusus/keberatan saksi yang menjadi catatan pada saat

proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS;

PPK bersama-sama Panwascam dan saksi paslon agar dapat

menyelesaikan kejadian khusus/keberatan saksi yang menjadi

catatan PPL/Pengawas TPS, sehingga tidak menjadi masalah

pada saat rekapitulasi di jenjang berikutnya

(52)

Penyampaian Hasil rekap Tingkat Kecamatan

kepada KPU Kabupaten/Kota

1. Kotak Suara Hasil Rekapitulasi penghitungan Suara, meliputi: Model DA-KWK, Model DAA-KWK, Model DAA.Plano-KWK, Model

DA1-KWK, Model DA1.Plano-DA1-KWK, Model DA2-DA1-KWK, Model DA7-KWK; 2. Kotak Suara hasil Penghitungan Suara di TPS, meliputi: Model

C-KWK berhologram Model C1.Plano-C-KWK berhologran Model C1-KWK berhologram Model C2-C1-KWK Dihimpun per-desa (kelurahan); 3. Kotak Suara berisi data Pemilih dan Daftar Hadir TPS, meliputi:

Salinan DPT (Model A3-KWK) DPPh (Model A4-KWK) DPTb (Model A.Tb-KWK) Daftar hadir (Model C7-KWK) Dihimpun per-desa

(kelurahan);

4. Kotak Suara berisi surat suara dan alat kelengkapan TPS, meliputi: Surat suara semua TPS Formulir di tingkat TPS.

(53)

Rekomendasi Panwascam

• Dalam hal Saksi masih keberatan terhadap hasil

pembetulan, PPK meminta pendapat dan

rekomendasi Panwas Kecamatan yang hadir.

• PPK wajib menindaklanjuti rekomendasi Panwas

Kecamatan di wilayah kerjanya sesuai dengan

jadwal rekapitulasi yang telah ditetapkan.

• Dalam hal rekomendasi Panwas Kecamatan

disampaikan pada akhir jadwal rekapitulasi, PPK

mencatat sebagai kejadian khusus pada formulir

Model DA2-KWK untuk ditindaklanjuti dalam

Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara di tingkat

kabupaten/kota.

(54)

Dokumentasi Hasil Rekap

• PPK memberi kesempatan kepada

Saksi, Panwas Kecamatan, dan

Pemantau Pemilihan Dalam Negeri

dan Pemantau Pemilihan Asing untuk

mendokumentasikan hasil

rekapitulasi.

• Dokumentasi dapat berupa foto atau

video.

(55)

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA DI TINGKAT KABUPATEN/ KOTA

Pada prinsipnya rekapitulasi hasil penghitungan suara

di tingkat Kabupaten/ Kota merekap hasil rekapitulasi

di tingkat kecamatan dengan menggunakan formulir

DB dan DB1

(56)

REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA ULANG

 rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara di tingkat ppk,

KPU/KIP Kabupaten/Kota, KPU Provinsi/KIP Aceh dapat diulang,

dalam hal terjadi keadaan tertentu sebagai berikut:

 Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan secara tertutup;

 rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di tempat yang

kurang terang atau yang kurang mendapat penerangan cahaya;

 Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan dengan suara yang

kurang jelas;

 Rekapitulasi hasil penghitungan suara dicatat dengan tulisan yang

(57)

REKAPITULASI PENGHITUNGAN SUARA ULANG

Saksi, pengawas pemilihan dan warga masyarakat tidak

dapat menyaksikan proses rekapitulasi hasil penghitungan

suara secara jelas;

Kerusuhan yang mengakibatkan rekapitulasi hasil

penghitungan suara tidak dapat dilanjutkan;

Rekapitulasi hasil penghitungan suara dilakukan di luar

tempat atau waktu yang telah ditentukan.

(58)

REKAPITULASI PSU

Putusan Tahapan DA & DA1 DB & DB 1 DC & DC1

Mahkamah Konstitusi Tahapan berubah 1. DA dan DA1 Rekapitulasi

2. DA dan DA1 Rekapitulasi PSU

1. DB dan DB1 Rekapitulasi 2. DB dan DB1 Rekapitulasi PSU

1. DC dan DC1 Rekapitulasi 2. DC dan DB1 Rekapitulasi PSU

(59)

PENGUSULAN DAN PENGESAHAN

 Keputusan penetapan calon terpilih disampaikan kepada dprd paling lambat

satu hari setelah penetapan pasangan calon terpilih

 Dalam hal terdapat Calon Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati,

Walikota atau Wakil Walikota terpilih yang ditetapkan sebagai tersangka

dugaan tindak pidana korupsi, dalam pengusulan pengesahan, KPU

Provinsi/KIP Aceh atau KPU/KIP Kabupaten/Kota menyampaikan

pemberitahuan kepada Menteri atau Gubernur.

(60)

Referensi

Dokumen terkait

nilai etika bisnis & budaya perusahaan (corporate culture) dalam suatu bentuk rumusan tata-tindak tertulis mengenai segala sesuatu yang dapat & tidak dapat dilakukan oleh

a. keabsahan perikatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. kewajaran harga transaksi. Keabsahan perikatan berdasarkan kententuan perundang-undangan dapat

Dan Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lima Puluh Kota Nomor: 118 Tahun 2015 Tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara dan Hasil

َٓ نابلح ىتأ ودادغب ّىأ نم رجاتل لرسيلا ونيع بُ ةقرز نم اىيتَمأ ؼاخف نارصم تتأ وةلفاقل هاطع ف ؿوغبؼا بلا تُنس لضب دعب حبو ف فاطلسلا بحاوك ةواخ ةسردم نع عةحوللا

Untuk pengujian, akan saya coba dari computer client dengan browser Mozilla Firefox (atau dapat dengan browser yang lain)..  Pertama buka www.bloganakkomputer.com, maka

menghindarkan dana tersebut dari bunga yang dalam Islam dianggap riba serta.. dapat menjalankan fungsi keuangan masjid tanpa ada rasa was-was akan

Penggunaan antosianin alami sebagai pewarna makanan telah digunakan dalam penelitian Novandi (2012), dalam penelitiannya ekstrak antosianin bunga kecombrang

sediaan berakhir didapatkan satu dari empat ampul yang kami buat bocor pada ujung atasnya hal tersebut mungkin dikarenakan proses pembakaran tutup ampul yang kurang baik dan