• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2014"

Copied!
223
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN BUPATI KARAWANG

NOMOR 25 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG

TAHUN 2013

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

(RKPD)

KABUPATEN KARAWANG

TAHUN 2014

(2)

1   

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen perencanaan tahunan Pemerintah Daerah, yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Tahun 2014 merupakan tahun-tahun terakhir pelaksanaaan RPJMD Kabupaten Karawang 2011-2015.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk kurun waktu 20 tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu 5 tahun dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) untuk perencanaan pembangunan tahunan.

Pemerintah Kabupaten Karawang telah menyusun RPJPD 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010, dan RPJMD 2011-2015 yang ditetapkan dengan Perda Nomor 8 Tahun 2011. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam dokumen perencanaan tahunan berupa RKPD.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, RKPD Kabupaten sekurang-kurangnya memuat tentang kerangka ekonomi daerah, program prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya serta prakiraan maju dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan dan pagu indikatif, baik yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber-sumber lain. Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pencapaian keadilan yang berkesinambungan serta berkelanjutan. RKPD harus mempunyai keterkaitan erat dengan RPJMD, RPJPD dan juga memperhatikan RPJMN dan RKP.

Dalam rangka fasilitasi kepada setiap SKPD, dokumen RKPD Kabupaten Karawang digunakan sebagai acuan penyusunan Renja SKPD. Beberapa upaya untuk mensinergikan program dan kegiatan di tahun 2014 diantaranya melalui inventarisasi data, permasalahan, dan potensi yang

(3)

2   

ada. Selain itu juga dilakukan diskusi dalam berbagai forum antara lain Forum SKPD Kabupaten dan Musrenbang RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2014 yang melibatkan unsur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Instansi Vertikal di Daerah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pakar Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan Asosiasi Profesi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2014 dimaksudkan sebagai bagian dari upaya menyeluruh untuk mewujudkan pencapaian visi misi Kabupaten Karawang sekaligus sebagai pedoman penyusunan RAPBD Kabupaten Karawang Tahun 2014 sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Karawang tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 2286);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723);

(4)

3   

7. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

(5)

4   

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 18. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11);

19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2009 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2010;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Perubahan Kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat (SISRENBANGDA);

23. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2014;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025;

25. Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2011 -2015.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2014 ini merupakan penjabaran dari RPJMD Kabupaten Karawang tahun 2011-2015 yang telah memasuki tahun transisi sebagai suatu kesatuan langkah akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015. Dokumen RPJMD dalam penyusunannya berpedoman pada RPJPD.

(6)

5   

Dalam penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2014 digunakan sejumlah dokumen perencanaan yang ada di tingkat nasional maupun daerah (Jawa Barat dan Kabupaten Karawang), yaitu sebagai berikut:

1) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) Nasional

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden No.5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014, pada tanggal 15 Januari 2010. Ada 3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Perpres No.5/2010, yaitu: (i) Buku I dengan judul: ”Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan”, (ii) Buku II dengan judul: ”Memperkuat Sinergi Antar bidang Pembangunan”, dan (iii) Buku III dengan judul: ”Memperkuat Sinergi Antara Pusat dan Daerah dan Antar Daerah”.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tersebut menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kabupaten Karawang, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan / regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals - MDGs).

2) RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008-2013

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008-2013 yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2009. Sesuai dengan Surat Kepala Bappeda Propinsi Jawa Barat Nomor 050/65/Prp Tanggal 18 Januari 2013 perihal Jadwal Penyelenggaraan Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Musrenbang Kabupaten Tahun 2014 dalam rangka Penyusunan RKPD Tahun 2014, diharapkan setiap daerah dalam rangka penyusunan RKPD Tahun 2014 dan penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2014 memperhatikan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah yang untuk Kabupaten Karawang menetapkan arah kebijakan pembangunan daerah melalui prioritas pembangunan tahun 2014 yang masih difokuskan pada peningkatan pencapaian IPM Kabupaten Karawang sesuai arah RPJMD Kabupaten Karawang 2011-2015 dengan focus kepada:

(7)

6   

1. Peningkatan Kesejahteraan sosial melalui upaya Peningkatan kualitas Pendidikan melalui Pendidikan Untuk Semua, pelayanan kesehatan melalui universal coverage dan pemberdayaan ekonomi masyarakat serta perwujudan kehidupan sosial yang harmonis sebagai antisipasi perkembangan Sosbud dan Ekonomi Kabupaten Karawang menjadi gateway city

2. Peningkatan sarana prasarana dasar, pengelolaan persampahan, pembangunan jalan 5 batang 12 cabang, serta Rencana Detail Tata Ruang wilayah perkotaan, berkaitan dengan penyiapan infrastruktur pendukung perkembangan Karawang dengan adanya pembangunan pelabuhan Cilamaya dan Pengembangan Bandara Soetta

3. Optimalisasi pengelolaan potensi sumberdaya alam, pengembangan potensi ekonomi lokal melalui peningkatan produk unggulan daerah, peningkatan kualitas lingkungan hidup melalui penyediaan Ruang Terbuka Hijau dan Hutan Kota sebagai daya dukung dan daya tampung perkembangan Kab. Karawang yang akaan menjadi daya tarik investor secara besar-besaran di berbagai bidang

4. Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan yang baik dan bertanggungjawab dengan tantangan Sukses Penyelenggaraan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun 2014, melalui penyiapan SDM aparatur yang handal dan berkulitas

3) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten

Karawang 2011-2015.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2011-2015; memuat visi, misi dan program prioritas Kepala Daerah terpilih; dan rancangan rencana teknokratik, untuk periode perencanaan 5 tahunan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2014 ini merupakan tahun-tahun terakhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Karawang 2011-2015.

4) RENJA – SKPD

Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan

(8)

7   

pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2014 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2014. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut:

a. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 2014, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan pagu indikatif dalam Renja SKPD Tahun 2014, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun 2014. b. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun 2009- 2014, sebagai acuan

penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja SKPD, selaras dengan Renstra SKPD.

c. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif dan/atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun sebelumnya.

d. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.

e. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD, mengakomodir usulan masyarakat yang selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan awal RKPD.

Selain itu RKPD Kabupaten Karawang juga mengacu, memperhatikan, diserasikan dengan RKP Nasional dan RKPD Provinsi Jawa Bara dalam rangka sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan pusat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang). Sinkronisasi yang dimaksud terutama dalam hal penetapan prioritas pembangunan daerah yang relevan dengan provinsi maupun pusat. Hal ini merupakan perwujudan keterpaduan dan kesatuan perencanaan pembangunan secara nasional, dengan tetap memperhatikan kondisi, potensi serta dinamika perkembangan daerah, nasional dan global. Hubungan antar dokumen perencanaan pembangunan bersifat saling mengisi dan melengkapi untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang mencakup semua

(9)

  1. bid Re pe do lok be tar da be me pe .4. Siste sistem BAB Pada RKPD doku Kabu dang k epublik I Dala erencana okumen kal, reg erorienta rget pem apat me ermanfaa elihat h emerinta ematika RKPD matika s I PEND a bagian D, dasar umen RK upaten K ehidupa Indones am kon aan pe perenc gional m asi pada mbangu enghasil at secar hubunga ahan, da a Dokum D Kabu sebagai DAHULUA n ini m r hukum KPD, se Karawan an seca ia. nteks p mbangu anaan maupun a kewilay unan di lkan pe ra maks an anta apat dilih men RK upaten berikut AN memuat m penyu erta mak ng Tahun ara terp pembang unan d tata rua n nasion yahan ak berbag embangu simal d ar doku hat pada PD Karaw : tentang usunan, ksud da n 2014. padu da gunan daerah ang wil nal. Pe kan mem gai aspe unan y di setiap men pa a gamba wang ta g latar b hubun an tujua alam w yang b harusla layah (R erencana mberika k dan w yang le p wilaya ada tiap ar 1.1 be ahun belakan gan ant an peny ilayah berdime ah disin RTRW) b aan pem an kejela wilayah bih efe ah pemb p jenjan erikut in 2014 ng penyu tar doku yusunan Negara nsi kew nergikan baik da mbangu asan sas . Pada ektif, ef banguna ng dan ni: disusun usunan umen, s n dokum Kesatu wilayaha n deng alam ska unan ya saran se gilirann fisien d an. Unt tingkat n deng dokum istemati men RK 8  uan an, gan ala ang rta nya dan tuk tan gan men ika PD

(10)

9   

1.1. Latar Belakang

Mengemukakan pengertian ringkas tentang RKPD, proses penyusunan RKPD, kedudukan RKPD tahun 2014 dalam periode dokumen RPJMD, keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen RPJMD, Renstra SKPD, Renja SKPD serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan RAPBD.

1.2. Dasar Hukum Penyusunan

Memberikan uraian ringkas tentang dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RKPD, baik yang berskala nasional, maupun local.

1.3. Hubungan Antar Dokumen

Bagian ini menjelaskan hubungan RKPD dengan dokumen lain yang relevan beserta penjelasannya.

1.4. Sistematika Dokumen RKPD

Mengemukakan organisasi penyusunan dokumen RKPD serta garis besar isi setiap bab didalamnya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Memberikan uraian ringkas tentang tujuan penyusunan dokumen RKPD dan sasaran penyusunan dokumen RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2014.

BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

Bagian ini menjelaskan tahapan evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu menguraikan tentang hasil evaluasi RKPD tahun lalu, selain itu juga memperhatikan dokumen RPJMD dan dokumen RKPD tahun berjalan sebagai bahan acuan. Capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang kondisi geografi demografi, pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, dan permasalahan pembangunan daerah di Kabupaten Karawang.

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini menjelaskan dan menyajikan gambaran umum kondisi daerah yang meliputi aspek geografi dan demografi serta indikator kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi 2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat 2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.2.Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2012 dan Realisasi RPJMD Tahun 2011-2015

(11)

10   

Mengemukakan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan daerah tahun lalu.

2.3. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan daerah berisi uraian rumusan umum permasalahan pembangunan daerah.

2.3.1. Permasalahan Daerah Yang berhubungan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

2.3.2. Identifikasi

Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Daerah

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian daerah meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.

3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan 2012 dan Perkiraan Tahun 2014

3.1.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2012 dan Tahun 2014

3.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.1. Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan 3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah 3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah 3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2014

Mengemukakan secara eksplisit perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah

(12)

11   

BAB V RENCANA KERJA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

BAB VI PENUTUP

Menguraikan tentang pedoman pelaksanaan dan kaidah pelaksanaannya.

1.5. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan RKPD Kabupaten Karawang Tahun 2014 adalah untuk mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan antar wilayah, antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi berbagai sumber daya dalam pembangunan daerah. Tujuan dari penyusunan RKPD ini sebagai pedoman dalam penyusunan perencanaan pembangunan tahunan daerah Kabupaten Karawang yang bersumber dari dana APBD maupun dana non APBD, dan merupakan dasar hukum perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan bagi : 1. Penyusunan Renja SKPD, KUA-PPAS, serta APBD Kabupaten Karawang

tahun 2014;

2. Memfasilitasi berbagai potensi sumber daya masyarakat/ swasta/ institusi non pemerintah dalam mendukung pelaksanaan pembangunan Kabupaten Karawang Tahun 2014.

BUPATI KARAWANG,

(13)

12

BAB II

EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Wilayah Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 107° 02’-107° 40’ BTdan 5° 56’-6° 34’ LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi ketinggian wilayah antara 01.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan wilayah 0 -20, 2-150, 15-400, dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C. Topografi di KabupatenKarawang sebagian besar berbentuk dataran yang relatif rendah (25 m dpl) terletak pada bagianutara mencakup Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan sebagianCiampel. Hanya sebagian kecil wilayah yang bergelombang dan berbukit-bukit di bagian selatandengan ketinggian antara 26 – 1.200 dpl. Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus, Cielus,Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara 300-1.200 m dpl dan tersebar di KecamatanTegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.Kabupaten Karawang terutama di pantai utara tertutup pasir pantai yang merupakanbatuan sedimen yang dibentuk oleh bahan – bahan lepas terutama endapan laut dan alluviumvulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk oleh batuan sedimen,sedangkan dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana dengan ketinggian ± 1.291 m dpl,yang mengandung endapan vulkanik. Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yangbermuara di Laut Jawa. Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang denganKabupaten Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan KabupatenSubang. Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk TarumUtara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan Saluran Induk Tarum Barat yang dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga listrik. Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas tersebut merupakan 4,72 % dari luas Provinsi Jawa Barat (37.116,54

(14)

13 Km2) dan memiliki laut seluas 4 Milx 84,23 Km, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

 Sebelah Utara : Batas Alam yaitu Laut Jawa.  Sebelah Timur : Kabupaten Subang

 Sebelah Tenggara : Kabupaten Purwakarta

 Sebelah Selatan : Kab. Bogor dan Kabupaten Cianjur  Sebelah Barat : Kabupaten Bekasi.

Kabupaten Karawang merupakan salah satu daerah yang memiliki lahan subur di Jawa Barat, sehingga sebagian besar lahannya digunakan untuk pertanian. Wilayah ini, secara administrasi terdiri dari 30 kecamatan, 297 desa dan 12 kelurahan. Penamaan Kecamatan baru menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 3 Tahun 2004 yaitu tentang Pembentukan dan Pemekaran Kecamatan, yaitu:

1. Kecamatan Pangkalan 2. Kecamatan Tegalwaru 3. Kecamatan Ciampel 4. Kec.Telukjambe Tmr 5. Kec. Telukjambe Brt 6. Kecamatan Klari 7. Kecamatan Cikampek 8. Kecamatan Purwasari 9. Kec. Tirtamulya 10. Kecamatan Jatisari 11. Kecamatan Banyusari 12. Kecamatan Kotabaru 13. Kec Cimalaya Wetan 14. Kec Cilamaya Kulon 15. Kec Lemahabang

16. Kecamatan Telagasari 17. Kecamatan Majalaya 18. Kec. Karawang Timur 19. Kec. Karawang Barat 20. Kecamatan Rawamerta 21. Kecamatan Tempuran 22. Kecamatan Kutawaluya 23. Kec. Rengasdengklok 24. Kecamatan Jayakerta 25. Kecamatan Pedes 26. Kecamatan Cilebar 27. Kecamatan Cibuaya 28. Kecamatan Tirtajaya 29. Kecamatan Batujaya 30. Kecamatan Pakisjaya

(15)

K Kabupat yang Utara hujan denga Karaw dan w Karaw berum dari Kabu diata besar gerba barat guda poten terda Wilay meru walau ten Kara Kabu hampir a Jawa n denga an 27,7 wang te waduk) wang te mur res pegunu upaten w as 40%. r datar, Kabu ang (gat t sebaga ng beras Kabu nsi pert apat di W yah Ka upakan k upun m awang s upaten r sama pada an suhu 70 celc erdiri ata dan air erutama sen(Qa). ungan d wilayah s Kemirin yaitu se upaten teway ci ai peny s dan lu upaten tambang Wilayah abupaten kawasan mempun Gamb sebagai Karawa dengan umumn rata-ra cius. Po as sumb r tanah dari en Darata dan bu selatan ngan le ebesar 8 Karaw ity) pem yangga umbung Karawan gan/bah Selatan n Kara n yang nyai resi bar 2.1 Lingku ang beri n wilaya nya, yai ata berk otensi s berdaya h. Peman ndapan an Kabu ukit yan Jawa Ba ereng di 0,44% l wang di mbangun Ibukota pangan ng di se han min n (Kecam awang relatif a istensi p Wilay iklim tro ah di Ka tu mus isar ant sumberd a air per nfaatan aluvial upaten ng terda arat de Kabup uas laha iarahkan nan di w a Negara n nasion ektor su neral be matan Pa berdasa aman da dari be yah Pere opis, m abupate im kem tara 26, daya ai rmukaan air tan hasil se Karawa apat di ngan ka paten Ka an. n menj wilayah a. Dike al. mber da erupa b angkalan arkan ari benc eberapa encanaa mempuny en wilay marau da 80 celciu ir di K n (sung nah di K ediment ang tida hampi ategori k arawang njadi sa Indones enal jug aya alam batu ka n dan T kondisi cana gem potens an yai mus yah Pan an mus us samp Kabupat gai, dana Kabupat asi sun ak terlep ir selur kemiring g sebagi alah sa sia bagi ga seba m memil apur ya Tegalwar i geolo mpa bum i benca 14 sim ntai sim pai ten au, ten gai pas ruh gan ian atu ian gai liki ang ru). ogis mi, ana

(16)

15 seperti: banjir (kawasan perkotaan disepanjang hilir sungai dan pesisir laut); tanah longsor (Pangkalan, Tegalwaru).

Kabupaten Karawang juga mempunyai potensi pariwisata berupa wisata alam, budaya, dan sejarah. Wisata Alam berupa keindahan pantai dan curug antara lain Pantai Tanjung Baru, Pantai Tanjung Pakis, Pantai Pisangan, Pantai Samudra Baru, Curug Cigeuntis, Curug Bandung, Curug Koleangka, Curug Lalay; wisata sejarah berupa Tugu Perjuangan Rengasdengklok, Rumah Sejarah Ir Soekarno di Rengasdengklok, Monumen Rawagede, Situs Candi Jiwa dan candi Blandongan dan Monumen Surotokunto.

Kabupaten Karawang memiliki luas wilayah 175.327 Ha. Hingga tahun 2009 (BPN Kabupaten Karawang, 2009) penggunaan lahan di Kabupaten Karawang sebagian besar terdiri dari areal pesawahan dengan luas mencapai 89.614 Ha (51,11%), yang sebagian besar telah didukung oleh sistem irigasi. Oleh karena itu Karawang dikenal sebagai lumbung padi Jawa Barat.

Adapun penggunaan lahan dominan lainnya adalah lahan Pekarangan dan Bangunan 18.351 Ha (10,47%), Tegal dan Kebun 15.782 Ha (9,00%), Hutan Negara 15.323 Ha (8,74%), Pertambangan 12.831 Ha (7,32%) dan Industri 10.318 Ha (5,95 %) dari luas Kabupaten Karawang.

Data luas tutupan lahan di Kabupaten Karawang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel.II.1

Luasan Penggunaan Lahan di Kabupaten Karawang

Tutupan Lahan Luas (ha) Persentase (%)

Pertanian Padi Sawah 89.614 51,11

Pekarangan dan Bangunan 18.351 10,47

Tegal/Kebun 15.782 9,00

Ladang/Huma 3.172 1,81

Penggembalaan Padang 2.152 1,23

Lahan Tidak Diusahakan 411 0,23

Hutan Rakyat 598 0,34 Rawa 40 0,02 Pertambangan 13.831 7,32 Kolam/Empang 150 0,09 Hutan Negara 15.323 8,74 Perkebunan 793 0,45 Perkebunan 19.055,10 6,80 Kawasan Industri 4.190 2,39 JUMLAH 175.327 100,00

(17)

16 Jumlah penduduk Kabupaten Karawang pada tahun 2012 sebesar 2.207.181 jiwa naik 41.185 jiwa dibanding pada tahun 2011, sejumlah 2.165.996 jiwa,dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk 1,77 % per tahun. Kepadatan penduduk adalah1.082 jiwa/km2.

Pola persebaran penduduk Kabupaten Karawang menurut luas wilayah rata-rata berimbang di angka 1,66 s.d 3,54 persen, sehingga tingkat kepadatan penduduk antar daerah yang merata, terutama antar Kecamatan dan desa. Ditinjau dari komposisi penduduk menurut jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Karawang masih lebih banyak dibanding perempuan.Ini terlihat dari rasio jenis kelamin yang mencapai 0,96%

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

Laju pertumbuhan ekonomi digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk, sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan juga produktivitasnya.

Laju pertumbuhan ekonomi juga banyak digunakan sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional. Sebagai dasar penentuan prioritas pemberian bantuan luar negari oleh Bank Dunia atau lembaga internasional lainnya. Laju pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karawang tahun 2012 triwulan III dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y) mencapai positif 6,26 persen, lebih rendah dari tahun 2011 yang berada pada kisaran 7,39% dengan migas.

(18)

17 Tabel II.2

Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2011-2012

Indikator Tahun

2011* 2012** LPE dengan Migas (%) 7,39 6,26

LPE tanpa Migas (%) 8,03 6,53 Sumber Data : BPS Kab. Karawang

* = angka sementara

** = angka sangat sementara

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karawang pada tahun 2011 yang berada pada kisaran 7,39% sedangkan laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 berada pada kisaran 6,26%. Tumpuan harapan pergerakan roda ekonomi yang realistis di Kabupaten Karawang, bukan lagi bersumber pada keunggulan sumberdaya alam (gas dan minyak bumi) yang ada (comparative advantage) melainkan kemampuan untuk mengolah dan menghasilkan produk unggulan yang berkualitas (competitive advantage).

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang umum digunakan untuk mengukur kinerja perekonomian dengan fungsinya yang dapat menggambarkan struktur ekonomi dan laju pertumbuhan serta pendapatan perkapita penduduk. Pada tingkat regional PDRB dapat dijadikan ukuran kemampuan suatu wilayah dalam menciptakan nilai tambah yang diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Semakin besar nilai tambah yang dihasilkan suatu daerah menggambarkan besaran pendapatan masyarakat yang bersangkutan.

Bila dilihat berdasarkan sektor, bahwa tiga sektor penyumbang terbesar dalam pembentukan PDRB di Kabupaten Karawang adalah sektor industri (47,3%), sektor perdagangan (23,2%) dan sektor pertanian (8,6%) Distribusi persentase PDRB secara sektoral menunjukkan peranan masing-masing sektor dalam pembentukan PDRB secara keseluruhan. Semakin besar persentase suatu sektor maka semakin besar pula pengaruh sektor tersebut dalam perkembangan ekonomi.

(19)

18

Tabel II.3

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Tahun 2011-2012 INDIKAT OR Tahun 2011* 2012** PDRB dengan Migas  Harga Berlaku (juta Rp) 63.617.198 70.066.229  Harga Konstan (juta Rp) 23.211.994 24.666.190 Sumber Data : BPS Kab. Karawang

* = angka sementara

** = angka sangat sementara c. Laju Inflasi

Perkembangan harga barang dan jasa selama tahun 2012 di Kabupaten Karawang mengalami inflasi sebesar 3,33%, lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2011 sebesar 2,21%. Sedangkan untuk angka inflasi tahun berjalan Maret 2013 dibanding angka tahun yang 2012 (year-on -year) BPS mencatat angka inflasi 0,63%. Angka ini lebih rendah dibanding bulan Pebruari 2013 yang berada di angka 0,75%. Inflasi tahun kalender berada sekitar 2,43 % dan inflasi secara year on year (yoy) di angka 5,90%. Sementara secara yoy inflasi inti berada pada 4,21% dan 0,13% di Bulan Maret 2013. Dibandingkan dengan tahun 2008 s.d 2012 inflasi ini jauh lebih tinggi. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga bahan makanan.

2. Fokus Kesejahteraan Sosial

Beberapa indikator kinerja pada fokus kesejahteraan sosial adalah indikator di bidang pendidikan. Indikator pendidikan Kabupaten Karawang yang salah satunya dapat diukur dari angka rata-rata lama sekolah selalu mengalami kecenderungan meningkat yaitu dari 6,68 tahun 2008 meningkat menjadi 6,83 tahun 2009, 6,95 Tahun 2010 dan 7,04 Tahun 2011 di tahun 2012 RLS Kabupaten Karawang naik lagi menjadi 7,47 Tahun. Ini berarti penduduk Kabupaten Karawang setiap tahun mengalami kenaikan dalam rata-rata lama sekolah. Pada Komponen AMH juga menagalami kenaikan dari tahun ke tahun dengan data 93,06% di

(20)

19 tahun 2008, 93,09% di tahun 2009, 93, 21% di tahun 2010, 93,26% ditahun 2011 dan 93,25% di tahun 2012. Seiring dengan itu pula, penduduk usia 10 tahun ke atas yang berpendidikan rendah (Tidak/Belum sekolah dan tamat SD sd. SLTP) persentasenya mencapai 0,08% untuk putus sekolah SD/MI, 0,39% putus sekolah SLTP/MTs dan 087% untuk putus sekolah SLTA/SMK. Situasi ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam keseriusannya dalam mencanangkan program Wajar 9 sd. 12 tahun, sehingga infrastruktur dan suprastruktur pendidikan semakin dilengkapi. Namun demikian 6,75% penduduk yang masih “Buta Aksara” tetap menjadi Pekerjaan Rumah dari Pemerintah Kabupaten Karawang.

Indikator pendidikan lainnya yang sangat berperan dalam pembangunan bidang ekonomi adalah angka transisi, angka drop out, angka repetisi, angka partisipasi dan lain-lain. Indikator angka partisipasi umumnya berkaitan dengan keberhasilan suatu daerah dalam melibatkan sebanyak-banyaknya anak usia sekolah masuk sekolah. Angka partisipasi dibagi dalam APK (Angka Partisipasi Kasar) dan APM (Angka Partisipasi Murni).

2.1.3.Aspek Pelayanan Umum 1. Fokus Layanan Urusan Wajib

a. Pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah, sehingga naiknya persentase jumlah murid tidak dapat diartikan sebagai makin meningkatnya partisipasi sekolah. Kenaikan tersebut dapat pula dipengaruhi oleh semakin besarnya jumlah penduduk usia sekolah yang tidak diimbangi dengan bertambahnya infrastruktur sekolah serta peningkatan akses masuk sekolah, sehingga partisipasi sekolah seharusnya tidak berubah atau malah semakin rendah.

Pencapaian APK dan APM SD dan SLTP pada tahun 2011 dan 2012 lebih jelas disajikan pada tabel berikut ini :

(21)

20

Tabel. II.4

Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan Tahun 2011 s.d. 2012 Indikator Tahun 2011 2012 APK SD/Sederajat 108,89 108,8 APM SD/Sederajat 96,86 96,8 APK SLTP/Sederajat 90,62 94,96 APM SLTP/Sederajat 66,09 65,98

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Ditinjau dari keberlanjutan bersekolah, total angka putus sekolah untuk tingkat SD dan SLTP selama periode tahun 2012 adalah sebesar 563 orang. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa angka putus sekolah tingkat SD dan SLTP pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunan Hal tersebut menunjukkan menurunnya Angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SD dan SLTP pada tahun 2011 sampai dengan 2012 adalah sebagai berikut.

Tabel II.5

Angka Putus Sekolah Tingkat SD dan SLTP Tahun 2011 - 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SD/MI 0,2% 0,1%

2 SMP/MTs 0,4% 0,3%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.5 menggambarkan hasil persentase kelulusan pada jenjang SD dan SLTP yang melanjutkan sekolahnya. Angka kelulusan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.6

Persentase Lulusan SD dan SLTP yang Melanjutkan Sekolahnya Tahun 2011 - 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1. SD/MI 96,60% 96,75%

2. SMP/MTs 67,58% 72,80%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.6 menggambarkan hasil persentase SD dan SLTP yang terakreditasi di Kabupaten Karawang pada tahun 2011 dan 2012, adalah sebagai berikut :

(22)

21

Tabel II.7

Persentase SMP yang Terakreditasi Tahun 2011 - 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1. SD/MI 90,01% 91%

2. SMP/MTs 81,11% 76,84%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.7 menggambarkan jumlah peserta ujian pada jenjang SD dan SLTP di Kabupaten Karawang pada tahun 2011/2012 dan 2012/2013, adalah sebagai berikut :

Tabel II.8

Jumlah Peserta Ujian Tahun 2010/2011 s.d. 2011/2012

No Jenjang Sekolah 2011/2012 2012/2013

1 SD/MI 38.703 44.343

2 SMP/MTs 33.097 33.150

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.7 dan Tabel II.8 menggambarkan Angka Lulus Sekolah dan Persentase Kelulusan Ujian pada jenjang SD dan SLTP di Kabupaten Karawang pada tahun 2011dan 2012, adalah sebagai berikut :

Tabel II.9

Angka Lulus Sekolah tahun 2011 s.d.2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SD/MI 38.703 44.343

2 SMP/MTs 33.097 33.150

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.10

Persentase Kelulusan Ujian tahun 2011 dan 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SD/MI 100% 100%

2 SMP/MTs 100% 100%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Dalam rangka meningkatkan daya tampung sekolah telah diupayakan melalui pembangunan unit sekolah dan rehabilitasi ruang kelas untuk SD/MI dan SMP/MTs dengan sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN (DAK), Dana Dekonsentrasi dan Corporate Social Responsibility (CSR).

(23)

22

Tabel. II.11

Pembangunan Unit Sekolah dan Rehabilitasi Ruang Kelas SD/MI dan SMP/MTs (Lokal)

Tahun 2011 s.sd 2012

Jenjang Sekolah Tahun

2011 2012

SD/MI 57 1.402

SMP/MTs 36 535

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.11

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011/2012 s.d. 2012/2013

No. Jenjang Sekolah Tahun

2011/2012 2012/2013 1 TK 4.195 5.306 2 RA 6.599 7.121 3 SD/MI 261.513 263.747 4 SDLB 173 181 5 SMP/MTs 105.186 117.461 6 SMPLB 37 37

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Manajemen pelayanan pendidikan pada jenjang SD dan SMP di Kabupaten Karawang salah satunya digambarkan melalui rasio murid terhadap sekolah, dan rasio murid terhadap ruang kelas, sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel II.12

Rasio Murid Terhadap Sekolah Tahun 2011 -2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SD/MI 259 : 1 260:1

2 SMP/MTs 525 : 1 527:1

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel. II.13

Rasio Murid terhadap Ruang Kelas Tahun 2010 - 2011

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SD/MI 38 : 1 40:1

2 SMP/MTs 49 : 1 49:1

(24)

23

1) Program Pendidikan Menengah

Pencapaian APK dan APM SMU/SMK pada tahun 2011 dan 2012 lebih jelas disajikan pada tabel berikut ini :

Tabel. II.14

Perkembangan Angka Partisipasi Pendidikan Tahun 2011 s.d. 2012

Indikator Tahun

2011 2012 APK SMU/SMK/Sederajat 56,51 62,84

APM SMU/SMK/Sederajat 38,31 42,36 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Ditinjau dari keberlanjutan bersekolah, total angka putus sekolah untuk tingkat SLTA selama periode 2011 dan 2012 adalah sebesar 508 orang menjadi 463 orang. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa angka putus sekolah tingkat SLTA pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan menurunnya angka putus sekolah pada jenjang pendidikan SLTA pada tahun 2012 bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Tabel II.15 menggambarkan hasil persentase lulusan pada jenjang SMU/SMK/Sederajat yang melanjutkan sekolahnya. Angka kelulusan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.15

Persentase Lulusan SMU/SMK/Sederajat yang Melanjutkan Sekolahnya Tahun 2011 - 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SMU/SMK/Sederajat 69,42% 80,89% Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.16 menggambarkan hasil persentase SMU/SMK/Sederajat yang terakreditasi di Kabupaten Karawang pada tahun 2011 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Tabel II.16

Persentase SMU/SMK/Sederajat Terakreditasi Tahun 2011 - 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SMU 97,22% 100%

2 MA 94,11% 88,88%

3 SMK 85,71% 83,10%

(25)

24 Tabel II.17, II.18, dan II.19 menggambarkan hasil persentase kelulusan setiap jenjang. Angka kelulusan selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel II.17

Jumlah Peserta Ujian Tahun 2010/2011s.d. 2011/2012

No Jenjang Sekolah 2010/2011 2011/2012

1 SMA/SMK/MA 17.096 19.308

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.18

Angka Lulus Sekolah tahun 2011 s.d.2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SMA/SMK/MA 17.021 19.305

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.19

Persentase Kelulusan Ujian tahun 2011 dan 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SMA/SMK/MA 99,98% 99,98%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.20

Persentase Peserta Didik Jenjang SLTA yang Putus Sekolah tahun 2011 dan 2012

No Jenjang Sekolah 2011 2012

1 SMA/SMK/MA 0,87% 0,7%

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Dalam rangka meningkatkan daya tampung sekolah telah diupayakan melalui pembangunan unit sekolah dan rehabilitasi ruang kelas untuk SMU/SMK, dengan sumber dana yang berasal dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN (DAK), Dana Dekonsentrasi dan Corporate Social Responsibility (CSR).

Tabel. II.21

Pembangunan Unit Sekolah dan Rehabilitasi Ruang Kelas SMA/SMK/MA (Lokal) Tahun 2011 s.sd 2012

Jenjang Sekolah Tahun

2011 2012

SMA/SMK/MA 150 129

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Manajemen pelayanan pendidikan untuk jenjang SMA/SMK/MA di Kabupaten Karawang salah satunya digambarkan melalui rasio murid terhadap sekolah, rasio murid terhadap ruang kelas sebagaimana tabel berikut ini.

(26)

25

Tabel II.22

Rasio Murid Terhadap Sekolah Tahun 2011-2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SMA/SMK/MA 515 : 1 517:1

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel. II.23

Rasio Murid terhadap Ruang Kelas Tahun 2011- 2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SMA/SMK/MA 55 : 1 43:1

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.24

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2011/2012 s.d. 2012/2013

No. Jenjang Sekolah Tahun

2011/2012 2011/2012

1 SMA/SMK/MA 63.838 66.253

2 SMALB 16 7

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

2) Program Pendidikan Non Formal

Program pendidikan non formal yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang, salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan Angka Melek Huruf (AMH), pada tahun 2012 AMH Kabupaten Karawang mencapai 93,25, berarti mengalami peningkatan jumlah penduduk yang melek huruf, bila dibandingkan dengan AMH tahun 2011, yaitu sebesar 93,22. Penyelenggaraan paket A, B dan C, seperti tercantum dalam Tabel 4.23 adalah merupakan salah satu bagian dari program pendidikan non formal

Tabel. II.25

Perkembangan Program PLS tahun 2011-2012

No Kegiatan Sumberdana Jumlah WB Tahun 2011 Tahun 2012 1 Paket A Setara SD APBN 607 12

APBN-P - 725

APBD II - -

APBD I - -

Jumlah 607 737

(27)

26 SMP APBN-P - 1.941 APBD II 5.567 - APBD I 800 - Jumlah 7.487 2.082 3 Paket C Setara SMA APBN 965 41 APBN-P - 2.022 APBD II 965 - APBD I 967 - Jumlah 1.932 2.063

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.26

Jumlah PKBM, PKBM Terakreditasi, Jumlah Sertifikasi Kursus dan Jumlah Tutor Tahun 2011-2012

No Indikator Kinerja 2011 2012

1 Jumlah PKBM 103 70

2 Jumlah PKBM Terakreditasi - 22 3 Jumlah Sertifikasi Kursus 47 47

4 Jumlah Tutor 835 835

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

3) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan dilihat dari aspek kualitas tenaga pendidik, diantaranya jumlah guru yang bersertifikat maupun persentase guru SD, SMP dan SMA yang berkualifikasi S1. Jika dilihat dari perkembangan jumlah guru di Kabupaten Karawang dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2012 terdapat penambahan jumlah guru. Pada tahun 2011 jumlah keseluruhan guru di Kabupaten Karawang sebanyak 18.405 orang sedangkan pada tahun 2012 jumlah guru menjadi 18.902 orang.

Tabel. II.27

Perkembangan Jumlah Guru di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012

No Uraian Tahun/Jumlah guru

2011 2012

1 SD/MI 10.234 10.795

2 SMP/MTs 4.835 4.522

3 SMA/MA/SMK 3.336 3.585

Jumlah 18.405 18.902

(28)

27 Untuk meningkat mutu tenaga pendidik dilaksanaan melalui kegiatan kualifikasi dan sertifikasi guru guna memenuhi standar pendidikan. Jumlah guru yang sudah dan belum mendapat kualifikasi dan sertifikasi hingga tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel . II.27

Pelaksanaan kualifikasi Guru

di Kabupaten Karawang hingga Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Jumlah

Guru Sudah S1 Sedang Kuliah Belum Kuliah SD/MI 10.795 4.723 193 5.879 SMP/MTs 4.522 3.630 441 451 SMA/SMK/MA 3.585 3.094 12 479 Jumlah 18.902 11.447 646 6.809

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Dari tabel tersebut dapat digambarkan bahwa jumlah guru yang belum ikut kualifikasi ke S1 sampai dengan tahun 2012 sebanyak 6.809 orang.

Tabel II.28

Pelaksanaan sertifikasi hingga tahun 2012

No Tingkat Pendidikan Guru yang berijazah S1 Sudah sertifikasi Belum Sertifikasi 1 SD/MI 4.723 4.580 143 2 SMP/MTs 3.630 1.423 2.207 3 SMK/SMK/MA 3.094 984 2.110 Jumlah 11.447 6.987 4.460

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Manajemen pelayanan pendidikan di Kabupaten Karawang diantaranya digambarkan oleh rasio guru terhadap sekolah dan rasio murid terhadap guru, sebagaimana tabel berikut ini :

Tabel.II.29

Rasio Murid Terhadap Guru Tahun 2011 - 2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SD/MI 27 : 1 25:1

2 SMP/MTs 25 : 1 26:1

3 SMA/SMK/MA 21 : 1 18:1

(29)

28

Tabel II.30

Rasio Guru Terhadap Sekolah Tahun 2011 - 2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SD/MI 10 : 1 11:1

2 SMP/MTs 21 : 1 21:1

3 SMA/SMK/MA 24 :1 28:1

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Pelaksanaan pembangunan pendidikan perlu didukung ketersediaan sarana dan prasarana fisik pendidikan yang memadai, khususnya kecukupan fasilitas pendidikan dalam melayani masyarakat serta jumlah tenaga pengelola kependidikan. Perkembangan sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan bidang pendidikan, melalui peningkatan kualitas tenaga pendidikan dan siswa didik, pembangunan unit sekolah baru, rehabilitasi ruang kelas, pembangunan ruang kelas baru dan pembangunan SD-SMP satu atap akan terus dilakukan, termasuk dalam hal pemeliharaannya. Sarana dan prasarana penunjang di bidang pendidikan termasuk diantaranya sanitasi, seperti WC guru dan siswa, kecepatan akses informasi dalam bidang informasi dan teknologi dilengkapi dengan keberadaan ICT Center yang terhubung dengan jaringan Pendidikan Nasional dan bagi pemberdayaan tenaga pendidikan pun telah tersedia Teacher Learning Center (TLC).

Tabel II.31

Jumlah Sekolah Tahun Ajaran 2011/2012 s.d 2012/2013

No. Jenjang Sekolah Tahun

2011/2012 2012/2013 1 TK 96 147 2 RA 156 165 3 SD 878 885 4 SDLB 2 2 5 MI 131 134 6 SMP 135 146 7 SMPLB 2 2 8 MTs 58 69 9 SMA 37 36 10 SMALB 2 1 11 MA 16 18 12 SMK 69 82

(30)

29

Tabel II.32

Rombongan Belajar Tahun Ajaran 2011/2012 s.d 2012/2013

No. Jenjang Sekolah Tahun

2011/2012 2012/2013 1 TK 257 349 2 RA 330 407 3 SD 8.076 7.126 4 SDLB 2 4 5 MI 1.141 929 6 SMP 2.026 2.117 7 MTs 427 484 8 SMPLB 5 2 9 SMA 640 730 10 SMALB 3 2 11 MA 108 126 12 SMK 733 882

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Tabel II.33

Ruang Kelas Milik (RKM)

Tahun Ajaran 2010/2011 s.d. 2011/2012

No. Jenjang Sekolah

Tahun 2011/2012 2012/2013 B RR RB B RR RB 1 TK 235 13 8 406 18 51 2 RA 304 10 51 314 8 72 3 SD 4.339 1.264 789 4.46 1 1.25 7 65 8 4 SMP 1.168 353 148 1.55 4 458 93 5 SMA 487 29 13 611 77 12 6 MI 447 65 9 630 91 18 7 MTs 582 172 71 561 209 13 5 8 MA 298 130 54 285 75 43 9 SMK 97 16 1 102 10 4

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

Ket : Kategori Kondisi Sekolah : B (Baik), RR (Rusak Ringan) dan RB (Rusak Berat)

(31)

30 Pada Tabel II.32 s.d. II.33 secara keseluruhan memperlihatkan kondisi pendidikan di Kabupaten Karawang meliputi jumlah sekolah, jumlah rombongan belajar, jumlah ruang kelas milik mulai dari tahun 2011/2012 s.d. 2012/2013.

4) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan minat baca dikalangan murid-murid, di sekolah disediakan fasilitas perpustakaan sekolah, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini :

Tabel II.34

Jumlah Perpustakaan Sekolah Tahun 2011 - 2012

No Tingkat Pendidikan 2011 2012

1 SD/MI 219 224

2 SMP/MTs 127 128

3 SMA/SMK/MA 71 78

Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

5) Program Pendidikan Anak Usia Dini

Pendidikan bagi anak-anak di usia dini juga mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah Kabupaten Karawang, hal tersebut dengan memberikan fasilitas sarana dan prasaran pendukung bagi siswa PAUD

Tabel II.35

Sarana Prasarana Pendukung PAUD Tahun 2011 - 2012

No Indikator 2011 2012

1 Jumlah Murid PAUD 20.315 20.571 2 Jumlah Ruang Belajar 325 365 3 Jumlah Guru PAUD 2.054 2.142 Sumber : Disdikpora Kab. Karawang

b. Kesehatan

Yang menggembirakan dari bidang kesehatan adalah semakin meningkatnya jumlah kelahiran yang mendapat pertolongan oleh tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, dimana pada tahun 2011 mencapai 97,77% dan tahun 2012 mencapai 88,44%. Perkembangan ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas dan lainnya termasuk meningkatnya jumlah tenaga

(32)

31 kesehatan.Selain itu timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan sebagai dampak langsung dari keberhasilan program penyuluhan yang telah dilakukan. Kondisi ini berdampak pada peningkatan indikator kesehatan masyarakat seperti angka Usia harapan hidup pada periode 2011 mencapai 67,03 Tahun dan tahun 2012 mencapai 67,32 tahun. Namun hal yang sangat memprihatinkan adalah naiknya AKB dan AKI dari tahun 2011 pada angka 51 menjadi 55 kasus kematian bayi pada tahun 2012 dan pada angka 192 kasus AKI pada tahun 2011 naik menjadi 255 pada tahun 2012.

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup, mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan bayi serta angka kesakitan. Pembangunan kesehatan di Kabupaten Karawang diarahkan :

1. Upaya promotif dan preventif : peningkatan kinerja dan pemberdayaan penyuluh kesehatan masyarakat, pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat, pelayanan penyuluhan kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu menyusui, pelayanan imunisasi pada anak dan balita, pencegahan dan penanggulangan intensitas penyebaran penyakit menular;

2. Sarana kesehatan : pembangunan, pengembangan dan perbaikan puskesmas, pustu berikut sarana dan prasarana kesehatan yang terstandar, pengembangan sarana laboratorium kesehatan daerah yang terstandar, ketersediaan dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit;

3. Obat : penyediaan dan peningkatan penggunaan obat-obat yang rasional dan pemakaian obat generik disertai pengawasan dan pengendalian peredaran makanan dan perbekalan farmasi;

4. Pelayanan jaminan kesehatan masyarakat : pelayanan kesehatan penduduk miskin non Jamkesmas, pelayanan gizi buruk dan kekurangan zat tubuh lainnya (GAKY) bagi

(33)

32 penduduk miskin, pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana;

5. Pelayanan KB : peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB.

Tabel II.36

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dilaksanakan pada Tahun 2011-2012

No

. Indikator 2011 2012

1. Jumlah Desa Siaga Aktif 168 128 2. Persentase Rumah Tangga yang ber

PHBS (%)

40,38 41,18 3. Persentase Sekolah yang ber PHBS (%) 66,36 67,68 4. Perrsentase Fasilitas Umum yang ber

PHBS (%)

36,68 50,6

5. Jumlah Poskesdes Aktif 93 104

6. Jumlah Posyandu Purnama 569 698

7. Jumlah Posyandu Mandiri 85 114

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.37

Jaminan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin pada Tahun 2011-2012

No

. Indikator 2011 2012

1. Jumlah peserta Jamkesmas yang mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan sesuai aturan berlaku

684.638 684.638

2. Jumlah peserta Jamkesda mendapat jaminan pelayanan kesehatan sesuai aturan berlaku

551.261 551.261

3. Jumlah pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

48 50 4. Jumlah PNS gol I dan II serta pensiunan

yg memanfaatka pelayanan kesehatan (cost sharing)

0 0

5. Jumlah pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

18 19 6. Jumlah masyarakat memanfaatkan

sistem jaminan kesehatan

- - Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Pelayanan terhadap penduduk miskin ini selain dilaksanakan oleh RSUD Kabupaten Karawang juga melibatkan beberapa rumah sakit swasta di Kabupaten Karawang untuk menangani pasien

(34)

33 miskin dengan tarif yang sama dan sesuai dengan tarif pelayanan masyarakat miskin yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Karawang.

Tabel. II.38

Rumah Sakit Swasta yang Menangani Pasien Miskin Sumber Dana Jamkesmas (APBN) Tahun 2011 dan 2012

No. Rumah Sakit

2011 2012 Jumlah

Kunjungan Total Biaya Rp Kunjungan Jumlah Total Biaya Rp

1. RSUD Karawang 23.657 17.960.298.777 34.146 32.613.211.377 2. RS Islam Karawang 4.475 2.190.141.198 6.619 2.472.318.137 3. RS. Karya Husada 412 274.764.262 286 152.765.629 4. RS. Proklamasi 649 753.977.939 818 741.581.733 5. RS. Aqma 257 188.703.581 294 258.859.723 6. RSB. Dr. Joko Pramono 11 28.208.119 20 18.331.753 7. RS. Delima Asih 68 74.535.844 103 58.367.736 8. RS.Cito 0 0 0 0 9. RS. Dewi Sri 125 90.042.913 125 103.615.340 10. RS. Saraswati 43 42.966.523 67 68.764.909 11. RS. Bayukarta 16 15.593.259 2 2.392.865 12. RSIA Citra Sari Husada 948 552.940.589 1.359 625.901.733

13. RS. Fikri Medika 0 0 0 0

14. BKMM Cikampek 1.372 360.108.236 1.311 336.796.620

15. RS. Lamaran Medical Center 68 55.493.215 0 0

Jumlah 32.101 22.593.774.455 45.150 37.452.907.556

Sumber data : Dinas Kesehatan

Tabel II.39

Rekapitulasi Pelayanan Pasien Miskin

Sumber Dana Jamkesda (APBD Provinsi dan Kabupaten) Tahun 2011-2012

No. Rumah Sakit

2011 2012 Jumlah Kunjungan Pasien Total Biaya Rp Jumlah Kunjungan Pasien Total Biaya Rp 1. RSUD Karawang 20.924 18.598.556.018 35.854* 27.014.160.684 2. RS Islam Karawang 3.897 4.139.590.373 7.958 6.006.666.038 3. RS. Karya Husada 650 723.148.411 347 273.240.476 4. RS. Fikri Medika 0 0 0 0

5. RSIA Citra Sari Husada 1.133 1.104.882.736 3.369 2.765.129.732 6. RS. Delima Asih 95 103.062.653 170 195.038.803 7. RS. Bayukarta 27 93.344.627 13 31.012.195 8. RSB. Dr. Joko Pramono 31 54.951.179 30 52.179.104 9. RS. Proklamasi 1.393 2.392.407.637 1.648 2.267.146.752 10. RS. Aqma 164 147.685.103 301 237.432.709 11. RS. Dewi Sri 125 126.932.904 214 237.726.199 12. RS.Cito 4 4.730.580 5 13.907.230 13. RS. Lamaran Medical Center 104 60.340.972 0 0 14. Puskesmas 6.187 1.458.400.000 5.389 886.931.000 15. RSUPN Cipto 739 1.452.912.322 2.941 5.101.701.331

(35)

34

No. Rumah Sakit

2011 2012 Jumlah Kunjungan Pasien Total Biaya Rp Jumlah Kunjungan Pasien Total Biaya Rp

16. RSUP Hasan Sadikin 396 402.655.426 3.935 3.483.026.578 17. RS. Marzoeki Mahdi 36 96.857.478 121 209.482.781 18. RS. Jiwa Cimahi Bdg 7 16.579.094 16 30.553.010 19. RS. Saraswati 15 24.837.000 92 121.009.762

Jumlah 35.927 31.001.874.513 62.403 48.926.344.384

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang Catatan : * = jumlah kunjungan 2011 dan 2012

Tabel II.40

Jumlah Sarana Kesehatan di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012 No Sarana Tahun 2011 2012 1 RSUD Kabupaten 1 1 2 RS Swasta 15 15 3 RS Bersalin 1 2 4 Puskesmas 48 50 5 Pustu 69 69

6 Pusling+ kend. Operasional 94 99

7 PONED 10 19

8 Posyandu 2.218 2.227

9 Rumah bersalin 38 38

10 Apotik 179 190

11 Balai Pengobatan Mata 2 1

12 Balai Pengobatan Khusus 3 1 13 Balai Pengobatan Umum 222 181 14 Balai Pengobatan Perusahanan 12 28

15 Gudang Farmasi 1 1

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.41

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012 No Uraian Tahun 2011 2012 1 Dokter Umum 608 728 2 Dokter Spesialis 156 158 3 Dokter Gigi 81 87 4 Perawat 1.600 1.900 5 Sanitasi 42 46 6 Perawat Gigi 35 93 7 Bidan 813 815 8 Farmasi 37 62

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

(36)

35

Tabel II.42

Alokasi Pemeliharaan Jumlah sarana dan prasarana kesehatan Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012 (Rp)

No Uraian Tahun

2011 2012 1 Pengadaan Alat Medis DAK 4.401.277.000 4.232.210.000

2 Pengadaan Alat Medis APBD Provinsi 4.741.150.000 4.710.308.500 3 Pengadaan Alat Medis (cukai) 1.816.150.000 5.711.232.570 4 Pengadaan Genzet - 1.349.725.000 5 Pengadaan sarpras gedung arsip 149.185.000 - 6 Pengadaan display elektronik 47.300.000 - 7 Pembuatan DED gedung kls 3 - 362.480.000 8 Pembuatan DED pengembangan IGD - 130.406.000 9 Pembuatan DED asrama dokter - 51.605.000 10 Pembuatan DED gedung kls 3 - 39.705.000 11 Pengadaan Alat Medis Perinatalogi - 238.422.000 12 Pembangunan Instalasi Limbah - 951.893.000 Sumber data : RSUD dan Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.43

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Tahun 2011-2012

No Uraian Tahun

2011 2012 1 Kasus Kematian Bayi 192 225

2 Kasus Kematian Ibu 51 55

3 Persentase Ibu hamil resiko tinggi yang tertangani (%) 0 83,13 4 Persentase komplikasi kebidanan yang ditangani (%) 54,15 76,85

5 Persentase persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%)

91,68 88,44

6 Persentase pelayanan Ibu Nifas (%) 91,24 87,13

7 Persentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani (%) 41,87 67,07 8 Persentase KN1 (Kunjungan Neonatal 1) (%) 97,83 93,45 9 Persentase kunjungan bayi (%) 75,83 82,89 10 Persentase pelayanan kesehatan

anak balita (%) 47,75 71,43

(37)

36

No Uraian Tahun

2011 2012 (Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergensi Dasar)

12

Jumlah RS di Kabupaten Karawang yang melaksanakan Ponek

(Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif)

1 1

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel. II.44

Hasil Cakupan Program KIA di Kabupaten Karawang Tahun 2011 – 2012 No Indikator Target (%) 2011 2012 SSRN ABS % SSRN ABS % 1 K. 1 90 57.124 55.383 96,80 65.048 60.182 92,52 2 K. 4 80 57.124 55.383 93,31 65.048 58.201 89,47 3 LINAKES 75 54.615 50.071 91,68 61.483 54.378 88,44 4 N. 2 80 52.014 50.109 96,34 58.596 54.017 92,19 5 B. 4 75 - - - Sudah Tidak Ada sejak

Tahun 2010

6 B. 8 80 - - -

7 B. 12 90 - - -

8 Kunjungan Bayi 80 52.014 39.442 75,83 58.596 48.569 82,89 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Catatan : untuk program kunjungan bayi usia 4, 8 dan 12 bulan (B 4, B 8, B 12) sudah tidak ada sejak tahun 2010, namun diganti menjadi Kegiatan Kunjungan Bayi.

Tabel II.45

Penyebab Kematian Ibu di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012

No Penyebab Tahun 2011 Tahun2012

1 Ekslampsi/Preeklamsi Berat 16 22 2 Pendarahan 11 12 3 Infeksi 3 0 4 Lain-lain 21 21 Jumlah 51 55

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.46

Penyebab Kematian Bayi di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012

No Penyebab Tahun 2011 Tahun 2012

1 BBLR 56 83 2 Tetanus Neonatorum 2 2 3 Infeksi 9 3 4 Penyebab lain 19 16 5 Asfiksia 53 55 6 Kelainan Kongenital 25 30 Jumlah 164 189

(38)

37

Tabel II.47

Bayi usia 0-9 bulan yang Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap Tahun 2011-2012

No Jenis Imunisasi Tahun 2011 Tahun 2012 1 HB 0-7 bulan 47.464 51.686

2 BCG 53.225 56.885

3 DPT HB 3 51.529 55.653

4 Campak 51.645 554.495

5 POLIO 4 50.406 54.854

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.48

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Tahun 2011-2012

No Uraian Tahun 2011 Tahun 2012 1 Jumlah Kasus KIPI (Kejadian

Ikutan Pasca Imunisasi) yang ditangani

12 12

2 Persentase Desa UCI (Universal Child Immunization) (%)

82,20 65,28 3 Jumlah Penemuan Kasus non Polio

AFP (Acute Flaccid Paralysis) per 100.000 anak di bawah umur 15 tahun

13 13

4 Jumlah Desa terkena KLB yang ditangani < 24 jam

22 26 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.49

Cakupan Imunisasi Tahun 2011-2012

No Indikator ABS % ABS % 2011 2012

1 BCG 51.638 99 53.225 90 2 DPT. 3 49.214 94 51.529 96 3 POLIO. 3 49.049 94,2 50.360 94 4 CAMPAK 49.187 94,5 51.645 90 5 HEPATITIS B.3 47.961 92,1 47.464 88 6 TT. 2 43.624 76 61.539 104

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.50

Hasil Cakupan Program P2PL Tahun 2011-2012

No Program 2011 2012

1 P2 TBC :

- Penemuan BTA Kasus 2.098 2.562 2 P2 kusta :

- Prevalensi / 10.000 Penduduk 1,1 1,7 3 P2 PMS/HIV-AIDS :

- Penemuan HIV 39 41

(39)

38

No Program 2011 2012

4 P2 DIARE :

- Penemuan Kasus Diare 68.987 76.314 5 P2 ISPA

- Penemuan Penderita Pneumonia 12.979 17.314 6 P2 DBD

- Penemuan Kasus 249 495

- Kematian 4 (CFR) 2 4

- Insiden rate (IR) 100.000 Penduduk 11,5 22,8 7 P2 FILARIASIS

- Penemuan Kasus 34 39

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.51

Cakupan Sarana Air Bersih, Jamban Keluarga dan TPM Tahun 2011-2012 No Nama Sarana 2011 2012 Jumlah % Jumlah % A. Ledeng 45.822 8,96 49.092 9,32

Sumur Pompa Tangan (SPT) 88.621 17,33 86.891 16,49 Sumur Gali (SGL) 69.381 13,57 70.317 13,35 Penampungan Mata Air (PMA) 2.069 0,40 2.069 0,39 Penampungan Air Hujan (PAH) 972 0,19 1.566 0,3 B. Jamban Keluarga 310.455 60,72 318.418 60,44 C.

Tempat Pengolahan Makanan

(TUPM) yang diperiksa 4.905 60,43 5.925 62 TUPM yang memenuhi syarat

kesehatan 3.599 73,37 3.897 65,77

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.52

Pemakaian Obat dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas Tahun 2011-2012

No Pemakaian Obat dan Perbekalan Kesehatan Tahun 2011 Tahun 2012 1 Obat dan Perbekalan Kesehatan (Rp) 8.734.415.253 9.950.505.200 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.53

Pengawasan Obat dan MakananTahun 2011-2012

No Uraian Tahun 2011 Tahun

2012 1 Jumlah Apotik yang dipantau 30 50 2 Jumlah Toko Obat yang dipantau 20 15 3 Jumlah pedagang makanan yang

dipantau

831 1.306 4 Jumlah Produsen makanan yang

dipantau

(40)

39 5 Persentase Sediaan Farmasi yg

sesuai Peraturan Perundang-undangan

- -

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.54

Perbaikan Gizi Masyarakat Tahun 2011-2012

No Uraian Tahun 2011 Tahun

2012 1 Balita yang ditimbang berat badannya 165.332 154.200 2 Bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI

eksklusif

3.240 8.634 3 Anak usia 6-59 bulan menadapatkan

kapsul

192.752 187.247 4 Kasus Gondok (GAKY) yang ditangani - -

5 Jumlah Puskesmas melaksanakan surveilans gizi

48 50 6 Kecamatan yang memiliki data status gizi

balita

30 30 7 Jumlah Balita gizi buruk mendapatkan

perawatan

729 669 8 Jumlah Balita gizi kurang yang ditangani 12.980 15.274

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.55

Kegiatan Distribusi Tablet Tambah Daerah pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas Tahun 2011-2012

No Distribusi 2011 2012

Cakupan % Cakupan % 1 Fe 1 Ibu Hamil 55.372 96,78 60.862 94,49 2 Fe 3 Ibu Hamil 53.377 93,29 58.096 90,2 3 Fe Ibu Nifas 47.743 87,42 51.049 83,03 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.56

Hasil Cakupan Kegiatan Penimbangan di Kabupaten Karawang Tahun 2011-2012

No Penyebab Tahun 2011 Tahun2012

1 Partisipasi Masyarakat (D/S) 63,82 75,13 2 Cakupan Program (K/S) 69,65 85,92 3 Keberhasilan Program (N/S) 49,00 54,54

4 Efek Program (N/D) 76,91 72,59

5 Kelangsungan Program (D/K) 91,39 87,44 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

(41)

40

Tabel. II.57

Distribusi Vitamin A pada Bayi dan Balita Tahun 2011-2012

No Indikator 2011 2011

ABS % ABS % 1 Jumlah Bayi dan Balita dapat Vit.

A (bulan Pebruari)

a. Bayi 23.382 89,52 23.232 79,3 b. Balita 149.009 71,62 145.320 99,1

2 Jumlah Bayi dan Balita dapat Vit. A (bulan Agustus)

a. Bayi 20.754 79,46 21.763 74,28 b. Balita 148.622 71,43 142.279 97,03 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Tabel II.58

Status Gizi Hasil Bulan Menimbang Tahun 2011-2012

No Status Gizi 2011 2012

1 Gizi buruk 0.80 0.91

2 Gizi kurang 6.29 8.51

3 Gizi baik 90.30 88.25

4 Gizi lebih 1.24 2.6

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan di wilayah pedesaan telah dilaksanakan Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu serta jaringannya yang pembangunanannya dilaksanakan oleh Dinas Cipta Karya, sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini :

Tabel II.59

Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya

Tahun Anggaran 2012

No Uraian 2012

1. Jumlah Puskesmas yang berprestasi dan terakreditasi - 2. Pembangunan Gedung PONED (unit) 9 3. Pembangunan Gedung Puskesmas (unit) 4 4. Pembangunan Rumah Dinas Dokter 1 5. Perbaikan Rumah Dinas Jabatan 1 Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Gambar

Tabel II.26
Tabel II.28
Tabel II.31
Tabel II.33
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari keseluruhan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini dibatasi hanya untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa kelas VII SMP Budi Murni 3 Medan melalui

Penelitian IV untuk mengetahui dosis/level tepung daun beluntas dan lama pemberian pakan perlakuan terhadap performa itik betina tua (berumur 12 bulan), kandungan gizi

Peminatan pilihan kelompok mata pelajaran, pilihan lintas mata pelajaran dan pilihan pendalaman materi mata pelajaran merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji subjective well-being. Subjek penelitiannya adalah pria 5 penderita diabetes mellitus di RSUD Banyumas dan 5 orang terdekatnya.

The Study Of Relationship Between TSS (Total Suspended Solid) and Land Use – Land Cover Change Using Remote Sensing Data in Berau Coastal Area, East Kalimantan--- 84..

Oleh karena itu kami mohon dengan hormat Kepada Bupati Gresik, sedianya untuk bisa memberikan batuan dana demi terwujutnya pembangunan sarana prasarana Jalan Poros Desa Slempit

• Bila anda merekam dengan mode LP, gangguan mirip mosaik mungkin muncul atau suara mungkin terinterupsi bila anda memutar ulang kaset pada camcorder lain atau VCR.. • Bila

Ini dapat diinterpretasikan bahwa dilihat dari keseluruhan indikator yang dipakai dalam pengukuran variabel kebijakan pada penelitian ini,kebijakan yang dilaksanakan