• Tidak ada hasil yang ditemukan

maka perlu ditindaklanjuti pelaksanaannya dengan bdr- Rangka otonomi Khusus Kurang Flayar Tatrun 2aI2 membagikan Dana Bagi Hasil dimaksud kepada

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "maka perlu ditindaklanjuti pelaksanaannya dengan bdr- Rangka otonomi Khusus Kurang Flayar Tatrun 2aI2 membagikan Dana Bagi Hasil dimaksud kepada"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR PAPUA BARAT

KtrPUTUSAN GUBERNUR PAPUA BARAT NOMOR 973 / L54 19 /2A 14 TAHUN 2Or4

TENTANG

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBBR DAYA ALAM PERTAMBANGAN MINYAK BUMI DAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG E}AYAR TAHUN 2OI2 TRIWULAN I SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHUN ANGIGARAN

2OI4 KEPADA KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT

Menimbang

GUBERNUR PAPUA BARAT,

bahwa sesuai ketentuan Pasal 1, Pasal 2, Pasal 3 dan Pasal 5 Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 20 Tahun 2014 tentang Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Ala-m (DBH SDA) Pertambangar Minyak Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus

di

Provinsi Papua Barat Kepada KabupatenlKota se-Provinsi Papua

Barat

Tahun

2014,

maka perlu

ditindaklanjuti

pelaksanaannya dengan

membagikan

Dana Bagi Hasil

dimaksud

kepada Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang-u:ndangan yang berlaku;

tlahwa berdasarkan pertimhangan tersebut huruf a di atas, maka perlu menetapkan Keputusan Gubernur Papira Barat

tentang Pembagian Dana Bagi Hasil sumber Dqya Alam (DBH

Snal

peitambang€Ln Minyak

Bumi

dan_ Gas Bumi

bdr-

Rangka otonomi Khusus Kurang Flayar Tatrun 2aI2 ,l.riwulan

I

sampai dengan Triwulan

III

Tahun A,nggaran

2014 Kepada Kabupaten/Kota Se-Provinsi Papua Barat;

-a-b.

Mengingat :

1.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara nukan

e4rt

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahurr 1gg7 Nomor

43,

Tamhahan Lemkraran Negara

(2)

2. Undang-Undang

Nomor

45 Tahun 1999

tentang Pembentukan Provinsi

Irian

Jaya Tengah, Provinsi Irian

.laya

Barat,

Kabupaten

Pania,

Kabupaten

Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembararr Negara Repubiik Indonesia

Tahun

1999 Nomor 173, Ta.mbahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia

Nomor

3894)

sebagaimana

telah diubah

dengan

Undang-Undang Nomor

5

Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

45

Tahun

1999 tentang Pembrentukan Provinsi

Irian

Jaya

Tengah, Provinsi

Irial

Jaya

Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak

Jaya

dan

Kota

Sorong

(Lembaran Negara JRepublik Indonesia Tahun 2OO0 Nomor

72,

Tambahan Lr:mbaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3960) sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Repubiik Indonesia Notnor

018/PUU-rl2o03;

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara lRepublik

Indonesia Tahun 2OO1 Nomor 135, Tambahan Lr:mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah cliubah dengan Undang-Undang Nomor

35

Tahun 2008

tentang

Penetapan

Peraturan

Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor

21

Tahun 2OOl tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang;

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2OO 1 tentang Mirqrak dan

Gas

Bumi

(Lembaran Negara Republik IndonesieL Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara l?epublik Indonesia Nomor 4752);

Llndang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahr;n 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a151);

Undang-Undang

Nomor 1 Tahun

2OA4

tentang

perbendaharaan

Negara

(Lembaran

Negara

lRepublik Indonesia

Tahun

2oo4 Nomor

5,

Tamba-han Lr:mbaran Negara RepuLrlik Indonesia Nomor a355);

Undang-Undang

Nomor

32 Tahun

2OO4

tentang Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

JRepublik Indonesia Tahun 2aa4 Nomor 125, Tambahan Lr:mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371, sebagaimeLna telah

beierapa

kali

diubah

terakhir

dengan Undang;undang

Nomor

12

Tahun 2008 tentang Perubahan Ked.ua atas

undang-undaflg

Nomor

32 Tahun

2OO4

tentang

Pemerintahan

Daerah

(Lembaran

Negara

Republik

Indonesia Tatrun 2008 Nomor

59,

Tambahan L,embaran Negara Republik Indonesia Nomor a9aal;

Undang-undangNomor33Tahun2oa4tentang

perimb-angan

k.r..rg^.,. Antara

Pemerintah

Pusat

dan pemerintah Daera-h [t-embaran Negara RepuLrlik Lndonesia

Tahun

2oo4

Nomor

126, TamLrahan Lemtraran Negara Republik Indonesia Nomor aa38l:'

-J. 4. 5. 6. 7. 8.

(3)

9.

Peraturan Pemerintah Nomor

58

Tahun

2005

tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara JRepublik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lr:mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

10. Peraturan Pemerintah Nomor

38

Tahun

2OOT tentang Pembagian

Tugas

Pemerintahan

Antara

Penrerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kabupaten/Kota (Lembaran Nagara JRepublik indonesia Tahun 2OOZ Nomor

28,

Tambahan Lr:mbaran Negara Republik Indonesia Nornor a737);

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.OT /2013 tentang Pelaksanaan

dan

PertanggungjawaLran A,nggaran Transfer ke Daerah;

12. Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

BO/PMK.OT /2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya

Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak

Bumi

clan Gas tsumi Dalam Rangka Otonomi Khusus

di

Provins;i Papua Barat Tahun Anggaran 2Ol4;

13. Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

82/PMK.07 /2014 tentang Perkiraan Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya

Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak

Bumi

clan Gas

Bumi Tahun Anggaran 2014;

14. Peraturan

Menteri

Keuangan

Nomor

89/PMK.07 12074 tentang Alokasi Kurang Bayar Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Tahun Anggaran 2Ol2;

15. Keputusan Menteri Energi

Dan

sumtrer Daya

Minerai Nomor 3296 K/80/MEM12073 tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Minerai

Nomor 3124 K/8O/MEM/2012 tentang Penetapan Daerah Penghasil sumber Daya Alam Minyak Bumi dan GeLs Bumi,

['ertambangan

Palas Bumi, Dan

Pertambangan Umum

(Pertambangan Mineral dan Batubara) Untuk TahunL 2013;

16. Peraturan Gubernur Papua Barat Nomor 2O Tahun 2Ol4 tentalg Perubahan Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun

2013 tentang Alokasi Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DBH-SDA) Pertambangan Minyak

Bumi Dan

Gas Bumi

Dalam Rangka otonomi Khusus Kepada Kabupat.en/Kota

Se-Provinsi Papua Barat Tahun 2OL4;

Menetapkan KESATU

MEMUTUSKAN :

Pembagian Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DllH-sDA) pertamlangan Minyak Bumi

dan

Gas

Bumi

Dalam Rangka otonomi Khusus i<urang Bayar Tahun 2012 Triwulan I sampai d.engan Triwulan

III

Tahun

Anggaran 2014

yang

kepada Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua Barat'

Pembagian Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DI3H SDA) sebagalmana dimaksud pada Diktum KtrSATU adalah sebagai berikut :

(4)

KETIGA

1.

Penyaluran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (B DH-SDA)

yang berasal

dari

Pertambangan Minyak

Bumi rlan

Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2012, Triwulan

I

sampai dengan Triwulan

III

Tahun 2074

kepada

KabupatenlKota

didasarkan

atas

realisasi penerimaan

Kas

Umum

Provinsi Papua

Barat

sampai dengan Triwulan III Tahun Anggaran 2014.

2.

Dana

Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(BDH-SDA) yang berasal

dari

Pertambangan Minyak Bumi

dan

Gra"s Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2Al2 l'riwulan

I

sampai dengan Triwulan III Tahun 2014 sebesar

Rp. 447.173.409.690,- (empat

ratus

empat

puluh

tu3'uh rniliar seratus

tujuh

puluh tiga

juta

empat ratus sembilan ribu enam ratus sembilal puluh rupiah), terdiri dari :

a.

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (BDH-SL)A) yang berasal dari Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun

2Al2

sebesar

Rp.

35.109.085.690,-

(tiga

puluh

lima

miliar

seratus sembilan

juta

delapan

puluh lima

ribu enarn ratus sembilan puluh rupiah);

b.

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (BDH-SDA) yang Lrerasal dari Pertambangan Minyak Bumi Dalam Rangka

Otonomi Khusus Triwulan

I

sampai dengan Trilvulan III

Tahun 2Ol4 sebesar Rp. 353.753.591.10O,- (tiga ratus

lima puluh tiga miliar

tujuh

ratus lima

puluh

tiga

juta

lima ratus sembilan puluh satu ribu seratus rupiah);

c.

Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (BDH-SDA)

yang

berasa-l

dari

Pertambalgan

Gas Bumi

Dalam Rangka Otonomi Khusus Triwulan

I

sampai dengan Triwulan

IiI

Tahun

2AA

sebesar Rp.

58-310.732.900,-(lima puluh delapan miliar tiga ratus sepuluh

juta

tujuh ratus tiga puluh dua ribu sembilan ratus rupiah);

Pembagian Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DEIH SDA)

Kurang Bayar Tahun 2Ol2 Triwulan

I

sampai dengan 'lriwulan

III

yang berasal

dari

Pertambangan Minyak

Bumi

kepada Kabupaten/Kota terdiri dari :

1. Daerah Penghasil sebesar 45"/o (empat puluh lima, persen)

dari Alokasi Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (D BH SDA)

yang

berasal

dari

Pertambangan

Minyak

Bumi

Dalam

n""gto"

Otonomi Khusus

atau

sebesar np. iZ+.088.204.S56,- (seratus

tujuh

puluh

empa.t miliar sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua rattts empat ribu lima ratus lima puluh enam rupiah);

2.

Daerah bukan penghasil atau KabupatenlKota penrerataan lainnya sebesar 25o/o (dua puluh lima persen) darj Alokasi Dana

Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SD'A) yang berasal

dari

Pertambangan Minyak

Bumi

Dalam Rangka

otonomi

Khusus

atau

sebesar

Rp. 97 .215.669.198,-(sembilafl

puluh

tujuh

miliar dua ratus

lima

Lrelas

juta

enaln ratus enam

puluh

sembilan

ribu

seratus sembilan puluh delapan ruPiah).

PembagianDanaBagiHasilsumberDayaAl*(DI3HSDA)

furan{Bayar

tahun}g12

Triwulan

I

sampai dengan Triwulan

III

yang berasal

dari

Pertambangan

Gas

Bumi

kepada Kabupaten/Kota terdiri dari :

(5)

KE,I,IMA

KtrENAM

KtrTUJUH

1. Daerah Penghasil sebesar 45oh (empat puluh limeL persen)

dari Alokasi Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH SDA)

yang berasal dari Pertambangal Gas Bumi Dalam Rangka Otonomi Khusus atau sebesar Rp. 26.239.829.8015,- (dua

puluh

enam

miliar

dua ratus tiga

puluh

sembilan

juta

delapan ratus dua puluh sembilan ribu delapan ratus lima

rupiah);

2.

Daerah bukan penghasil atau Kabupaten/Kota per:nerataan lainnya sebesar 25"/" (dua puluh lima persen) darii Alokasi

Dana

Bagi Hasil

Sumber Daya

Alam

(DBH SDIA) yang berasa-l

dari

Pertambangan

Gas

Bumi

Dalam

Rangka Otonomi Khusus atau sebesar

Rp.

L4.577.683.225,' (empat beias miliar lima ratus tujuh puluh tujuh

juta

enzLm ratus

delapan puluh tiga ribu dua ratus dua puluh lima nrpiah). Rincian Pembagian Dana Bagi Hasii Sumber Daya Alarrn (DBH

SDA) Pertambalgan Minyak

Bumi

dan

Gas Bumj. Dalam Rangka Otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2Ol2 Triwulan I

sampai

dengan

Triwulan

III Tahun 2014

kepada

Kabupaten/Kota

adalah

sebagaimana

tercantum

dalam lampiran

I

dan

lampiran

II

yang merupakan bagia-n tidak

terpisahkan dari Keputusan ini.

Dana Bagi Hasil sumber Daya Alam (DBH SDA) Pertarnbangan Minyak Bumi dan Gas Bumi Dalam Rangka otonomi Khusus Kurang Bayar Tahun 2OI2 Triwulan

I

sampai dengan 'lriwulan

III Tahun 2Ol4

kepada

Kabupaten/Kota

se-Provinsi Papua Flarat, penyalurannya kepada masing-masing daerah dengan pemindahbukuan

dari

Rekening Kas

umum

Daerah

provinsi

ke

Rekening Kas

umum

Daerah Kabupaten/Kota melalui Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD)

Provinsi Papua Barat.

Keputusan

ini

mulai

Lrerlaku pada tanggal ditetapl<an dan

apabila

d.ikemudian

hari

terdapat

kekeliruan

dalam

penetapannya

akan

dilakukan perbaikan

sebagaimana

mestin-ya.-Ditetapkan di Manokwari

pad.a tanggal 23 SePtembrer 2014 GUBERNUR PAPUA BARAT,

cAP/T-TD

ABRAHAM O. ATURLIRI Salinan yang sah sesuai aslinYa,

KtrPALA BIRO FIUKUM,

WAFIK WURYANTO Pembina TI(. I

(6)

Lampiran I Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 973 / 154 19 l20 14 Tahun ZOt4

Tanggal 23 September' 2Al4

PEMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDI\)

PtrRTAMBANGAN MINYAK BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS I(URANG BAYAR TAHUN 2OI2 TRIWULAN I SAMPAI DtrNGAN TRIWULAN III TAHIJN

"I,OT4 KEPADA KABUPATtrN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT

NO. KABUPATtrN/KOTA JUMLAH ALOI{T\SI

(np.)

i

KABUPATEN TtrLUK BINTUNI

Rp

69.471.233.60

2 KABUPATtrN TELUK WONDAMA

Rp

9.409.37 0.58

a

J KABUPATtrN SORONG

Rp

105.516.97Ct.94

4 KOTA SORONG

Rp

1L.787.82i'.68

5 KABUPATtrN RAJA AMPAT

Rp

10.329.967'.29 6 KABUPATtrN SORONG SELATAN

Rp

9.938.87(t.79'

7 KABUPATtrN KAIMANA

Rp

70.794.5O3,.63

B KABUPATE,N FAKFAK

Rp

lA.927.OOCI.63

q KABUPATtrN MANOKWARI

Rp

5.755.501.62

10 KABUPATEN MAYBRAT

Rp

1O.264.743'.Ll

11 KABUPATEN TAMBRAUW

Rp

9.137.858i.53

t2 KABUPATEN MANOKWARI StrLATAN

Rp

4 .435.A 12' .6

13 KABUPATtrN PBGUNUNGAN ARFAK

Rp

4.435.OI2.65t

TOTAL

Rp

272.2O3.87 3 .7 5

GUBERNUR PAPUA BARAT, cAP/TrD

ABRAHAM O. ATURURI Salinan yang sah sesuai aslinYa,

KBPALA BIRO HUKUM, ,---(

\

\-/ /r

/bD^

WAFIK WUITYANTO

Pembina TK. I

(7)

Lampiran II Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 973 / L54 19 /2O 14 Tahun 2014

Tanggal 23 September 2OI4

PtrMBAGIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM (DBH SDA)

PERTAMBANGAN GAS BUMI DALAM RANGKA OTONOMI KHUSUS KURANG BAYAR TAHUN 2OI2 TRIWULAN I SAMPAI DENGAN TRIWULAN III TAHLIN 2014

KtrPADA KABUPATEN/KOTA SE-PROVINSI PAPUA BARAT

NO. KABUPATtrN/KOTA JUMLAH ALO

(np.) I KABUPATEN TELUK BINTUNI

Rp

I7.82O

2 KABUPATEN TELUK WONDAMA

Rp

1.4 10.95

.) KABUPATEN SORONG

Rp

8.419 .42

4 KOTA SORONG

Rp

1.767.

5 KABUPATEN RAJA AMPAT

Rp

1.548.

6 KABUPATEN SORONG SELATAN

Rp

1.490.3

7 KABUPATEN KAIMANA

Rp

1.618.65

8 KABUPATBN FAKFAK

Rp

1.638.52

9 KABUPATEN MANOKWARI

Rp

731.04

10 KABUPATBN MAYBRAT

Rp

1.539.2 1

11 KABUPATtrN TAMBRAUW

Rp

1..370.2

t2 KABUPATEN MANOKWARI SELATAN

Rp

731.04 13 KABUPATEN PEGUNUNGAN ARFAK

Rp

731.04

TOTAL

Rp

40.817.51 .+.35 1,-KASI .805.454, 6Ot3.24O, 99,9.171, 5,3.472, '7.320, 13.675,-40.o87, 2.298,- 3.O30,-GUBERNUR PAPUA BARAT,

CAP/TTD

ABRAHAM O. ATURLIRi Salinan yang sah sesuai aslinYa,

KEPALA BIRO FIUKUM,

@*

WAFIK WURYANTO Pembina TK. I

Referensi

Dokumen terkait

 bersangkutan mempunyai tug mempunyai tugas dan as dan tanggung tanggung jawab untuk jawab untuk melaksanakan melaksanakan tugas tugas Tim Code Blue (Tim Medis Emergensi) RS,

Faktor-faktor yang menyebabkan para pihak membuat perjanjian sewa menyewa dengan sistem uang teh adalah faktor intern yang berasal dari diri masing-masing pihak sesuai dengan

Seperti ditunjukkan dalam Gambar 2, kebutuhan fungsionalitas dari aplikasi yang harus diadakan, sesuai dengan mekanisme penyimpanan alat uji yang dibutuhkan oleh pihak pengguna

Acute Decompesated Heart Failure (de novo atau sebagai dekompensasi gagal jantung kronis) dengan tanda dan gejala gagal jantung akut, yang ringan dan tidak memenuhi

Desain Interaksi Manusia dan Komputer – Piranti Interaktif – Roni Andarsyah, ST 9 Jika user menggunakan program yang tepat, user akan dapat mengetikkan kalimat tersebut dengan

Data primer yaitu sumber data yang utama yang diperoleh hasil.. peneliti dari subyek penelitian, berupa hasil wawancara dari

Sehingga kegiatan santri remaja yang tinggal di Pondok Pesantren sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian dan kecerdasan emosi, selain itu mereka juga lebih

Hasil foto SEM pada Gambar 4.13 menunjukkan bahwa membran selulosa diasetat dari serat daun nanas dengan komposisi 1% dan waktu penguapan 30 detik merupakan