• Tidak ada hasil yang ditemukan

Praktikan dapat mengetahui cara pembuatan medium SDA sintetik, SDA, PDA (Potato dextrosa agar), PDB (Potato dextrosa broth) dan TEA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Praktikan dapat mengetahui cara pembuatan medium SDA sintetik, SDA, PDA (Potato dextrosa agar), PDB (Potato dextrosa broth) dan TEA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

I. KOMPETENSI UMUM

Praktikan dapat mengetahui cara pembuatan medium SDA sintetik, SDA, PDA (Potato dextrosa agar), PDB (Potato dextrosa broth) dan TEA (Touge Ekstrak Agar) dan perhitungan bahan- bahan medium baik non sintetik dan sintetik.

II. KOMPETENSI KHUSUS

Praktikan dapat membuat medium dan mengetahui komposisi dari SDA sintetik, SDA, PDA (Potato Dekstrosa Agar), TEA (Tauge Ekstrak Agar), dan PDB (Potato Dekstrosa Borth) serta dapat mengklasifikasikan berdasarkan fungsi, konsistensi dan susunan kimia.

III. PRINSIP

Mengetahui cara cara pembuatan SDA sintetik, SDA, PDB (Potato Dekstrosa Broth), PDA (Potato Dekstrosa Agar), dan TEA (Tauge Ekstrak Agar).

IV. KAJIAN TEORI

Mikroorganisme kultur sel atau human, endoparasit , Apa saja yang dimodifikasi secara genetik, yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi,

(2)

 Yang termasuk golongan hewan

Salah satu alasan yang paling penting dalam mempelajari mikroba adalah untuk mengerti penyakit yang disebabkan oleh mikroba tersebut dan untuk mengontrolnya. Sayangnya, hubugan antara banyak organisme dan penyakit tidaklah sederhana. Khususnya, kebanyakan organisme tidak menyebabkan satu penyakit telah didefinisikan dengan baik. Meskipun ada organisme tertentu. Contohnya, Clostridium tetani ;tetanus, Ebola virus ; ebola, Plasmodium species ; malaria (Murray, 2013).

The International Sub-komite tidak menentukan bahwa standar tunggal media harus digunakan untuk staphylococuss fag mengetik. Kaldu dan agar terbuat dari berbagai produk dehidrasi, seperti Difco "Bacto" Gizi Brolh dan Oxoid Gizi Broth No. 2, dan dari infus kaldu yang dibuat di laboratorium dari daging segar telah digunakan dengan sukses. Ini bukan untuk mengatakan bahwa hasil pengetikan yang tidak dipengaruhi oleh komposisi menengah. Beberapa variabel memiliki efek mendalam pada kerentanan stafilokokus lisis oleh fag, tapi yang lebih penting dari mereka muncul tidak terhubung langsung dengan jenis nutrisi dalam medium. Untuk Misalnya, kami telah menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hasil tbe diperoleh, baik dalam propagasi atau mengetik, pada Difco dan produk Oxoid LHE. Media yang dipilih tidak harus selalu menjadi orang yang memberikan pertumbuhan yang paling mewah dari

(3)

stafilokokus: memang, ini dapat mengakibatkan kecil plak dan kesulitan dalam melihat plak yang dihasilkan oleh beberapa plak. Untuk alasan ini kami tidak mendukung penggunaan media digesti kaya. Itu juga penting bahwa agar harus seperti soet seperti praktis, dan bahwa piring tidak kering lebih dari yang diperlukan untuk menghapus kelembaban permukaan (Norris, 1972).

Perlu sterilisasi terhadap medium dan alat-alat yang akan digunakan untuk kegiatan prakatikum Mikrobiologi. Sterilisasi adalah suatu program untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Pemilihan cara sterilisasi didasarkan pada sifat bahan yang akan disterilkan. Cara sterilisasi yang umum digunakan secara rutin di laboratorium Mikrobiologi ialah dengan pemanasan. Bila panas digunakan bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab, bila tanpa kelembaban disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering (Kusnadi, 2005).

Suatu alat dan bahan disebut steril apabila bahan tersebut bebas dari mikroorganisme. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: cara kimia, mekanik atau fisik (Anonim, 2010) :

(4)

misalnya dibidang kedokteran. Contohnya alkohol 70%, detergen, karbol, lisol, merkurokhrom dan lain-lain

b. Sterilisasi cara mekanik

Sterilisasi ini dilakukan dengan menggunakan alat penyaring yang sangat halus 6

C. Sterilisasi secara fisik

Umumnya dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu tinggi. Salah satu contohnya adalah menggunakan alat autoklaf, disterilkan pada suhu 121o C dengan tekanan 1,5 kg/cm2 (15 lbs) dalam jangka waktu tertentu bergantung pada apa yang disterilkan.

Medium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan energi dan untuk bahan pembangun sel, untuk sintesa protoplasma dan bagian-bagian sel lain. Setiap mikroba mempunyai sifat fisiologi tertentu, sehingga memerlukan nutrisi tertentu pula (Sumarsih, 2003).

Jenis medium sangat bervariasi bergantung kepada apa yang dijadikan dasar penamaan. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium, yaitu medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga macam medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak menggunakan bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat menggunakan bahan pemadat. Bahan pemadat

(5)

dapat berupa amilum, gelatin, selulosa, dan agar-agar. Agar-agar paling umum digunakan. Jumlah bahan pemadat pada medium semi solid setengahnya dari medium padat. Pada medium padat jumlah agarnya 1,5% - 1,8% (Kusnadi, 2005).

Kelangsungan hidup dan pertumbuhan mikroorganisme dipengaruhi oleh adanya nutrisi dan faktor lingkungan. Bahan nutrisi yang tersedia dapat berupa bahan alami dan dapat pula berupa bahan sintetis. Bahan nutrisi yang digunakan mikroorganisme biasanya berupa senyawa sederhana yang tersedia secara langsung atau berasal dari senyawa yang kompleks yang kemudian dipecah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang sederhana melalui proses enzimatik. Bahan nutrisi ini dapat berupa cairan atau padatan setengah padat (semi solid) yang disebut sebagai media (Anonim, 2010).

Berdasarkan fungsi/sifatnya beberapa macam medium, antara lain medium umum, medium selektif dan medium diferensial. Berdasarkan komposisi kimianya, dikenal medium alami, medium semi sintetik, dan medium sintetik (Kusnadi, 2005).

(6)

polisakarida dengan beberapa sifat yang luar biasa yang diproduksi oleh specics dari ganggang merah . Meskipun kompleks dan variable materi . komponen utama dari agar-agar adalah agarose yang terbuat dari unit bolak 1,4 linked 3,6 anhydro L galaktosa ( atau i galaktosa) dan 1,3 -linked -galactosc ( atau 6 - O - metil - I) -galactose ) . sifat agar-agar yang membuatnya sangat berguna untuk mikrobiologi mencakup kemampuan untuk membentuk gel pada konsentrasi rendah (1,5 2 ° / a) yang tidak signifikan mempengaruhi potensi air (Martin, 2008).

Suhu tinggi dan membutuhkan mandi air mendidih, atau autoklaf suhu, untuk 'mencair' itu. Setelah cair namun. solusi agar tetap cair ketika didinginkan ke emperatures relatif rendah (sekitar 40 C ') membuat mungkin untuk mencampurnya dengan sampel yang mengandung organisme yang layak sebelum, atau selama, pengeluaran. Properti convenicnt lebih lanjut agar adalah yang stabilitas hidrolisis mikroba, meskipun polisakarida. Hanya kelompok yang relatif kecil dari mikro-organisme yang mampu mendegradasi agar, mungkin petunjuk untuk kehadiran yang tidak biasa i-bentuk galaktosa dalam polimer. Sebuah rentang yang sangat luas dari media yang tersedia untuk mikrobiologi dan Rincian dari formulasi mereka. dan bagaimana mereka digunakan. dapat ditemukan dalam jumlah buku dan manual tersedia. Sebuah pilihan beberapa umum media yang digunakan tercantum dalam Tabel 10.2. Perumusan media akan tergantung, tidak hanya pada kelompok apa atau

(7)

organisme sedang dipelajari, tetapi juga pada tujuan keseluruhan penelitian; apakah itu untuk mendorong pertumbuhan yang baik dari kemungkinan jangkauan terluas organisme. harus selektif atau elektif untuk satu spesies atau kelompok terbatas, menyadarkan propagul rusak tapi layak. atau untuk memberikan diagnostic dalam formasi (Martin, 2008).

V. METODE KERJA a. Alat

Adapun alat yang digunakan adalah autoklaf, Erlenmeyer 250 ml, gelas kimia 50 ml, gelas arloji, kain penyaring, kapas, penangas air, batang pengaduk, sedok tanduk, dan pisau.

b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan adalah agar, aquadest 100 ml, pepton, dan ekstrak beef.

(8)

VI. HASIL PRAKTIKUM a. Data Pengamatan Ke l Nama Medium Konsistens i Fungsi Bahan penyusu n Warna

I PDA Padat Untuk

menumbuhkan jamur Non sintetik Coklat Muda II NA Padat Untuk menumbuhkan Bakteri Sintetik Kuning Muda

III TEA Padat Untuk

menumbuhkan jamur dan bakteri

Non sintetik Coklat Muda IV PDB Cair Untuk menumbuhkan jamur Non sintetik Kuning muda

V PDA Padat Untuk

menumbuhkan jamur

Sintetik Kuning muda

b. Foto Pengamatan a. Potato Dextrosa Agar

(9)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Nama medium : PDA Konsistensi : Padat

Fungsi : Untuk menumbuhkan jamur

b. Nutrien Agar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

(10)

Nama medium : NA Konsistensi :Padat

(11)

c. Taoge ekstrak agar

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Nama medium : TEA Konsistensi : Padat

(12)

d. Potato dextrose broth

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Nama medium : PDB Konsistensi : Cair

Fungsi : Untuk menumbuhkan jamur e. Potato dextrose agar (sintetik)

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FAKULTAS FARMASI

(13)

Nama medium : PDA Konsistensi : Padat

Fungsi : Untuk menumbuhkan jamur VII.PEMBAHASAN

Medium pertumbuhan (disingkat medium) adalah tempat untuk menumbuhkan mikroba. Mikroba memerlukan nutrisi untuk memenuhi

(14)

sedangkan medium non-sintetik merupakan medium yang komposisinya berasal dari bahan alamiah.

Berdasarkan bahan yang digunakan, medium digolongkan menjadi : Medium alamiah atau Substrat yakni medium yang terdiri atas bahan-bahan alam, Medium Semi alamiah yang terdiri dari bahan alamiah yang ditambah dengan senyawa-senyawa kimia, dan medium buatan atau Sintetis yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang komposisi dan jumlahnya sudah ditentukan.

Berdasarkan kegunaannya medium digolongkan menjadi: Medium umum yang dapat ditumbuhi mikroorganisme secara umum, medium selektif yang komposisinya telah disusun sedemikian rupa sehingga hanya jenis-jenis mikroorganisme tertentu saja yang dapat hidup, medium deferensial yang digunakan untuk membedakan jenis mikroorganisme satu dengan lainnya yang disebabkan adanya suatu reaksi atau ciri yang khas, dan medium diperkaya yang dipakai untuk menumbuhkan mikroorganisme tertentu, sebelum dipakai dalam suatu proses fermentasi.

Berdasarkan konsistensinya medium digolongkan menjadi: medium padat yang ditambahkan bahan pemadat, medium cair yang tidak ditambahkan bahan pemadat, dan medium semi solidum yang ditambahkan pemadat sebanyak 50%.

(15)

Nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme. Sumber-sumber nutrisi diantaranya Dekstrosa yang berfungsi sebagai Sumber-sumber karbohidrat untuk jamur, Pepton yang berfungsi sebagai sumber protein untuk bakteri, dan Ekstrak Beef sebagai sumber nutrient mikroba.

Adapun medium yang dibuat dalam praktikum ini adalah medium Nutrien Agar (NA), Potato Dekstrosa Agar (PDA) sintetik dan nonsintetik , Potato Dekstrosa Broth, dan Touge Ekstrak Agar (TEA).

PDA (Potato Dextrosa Agar) adalah medium yang berbentuk padat yang merupakan medium semi alamiah. PDA dibuat dari campuran ekstrak kentang dan dekstrosa serta menganadung agar sebagai pemadat. Dilihat dari komposisi dasarnya yaitu ekstrak kentang dan dekstrosa, PDA berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan jamur. Medium Potato Dekstrosa Broth (PDB) berwarna bening, berdasarkan konsistensinya merupakan medium cair. Berdasarkan susunan kimianya merupakan medium non sintetik karena susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti. PDB berfungsi sebagai sumber karbohidrat dan energi

(16)

medium non sintetik karena susunan kimianya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Berdasarkan fungsinya TEA termasuk medium umum karena dapat ditumbuhi mikroorganisme secara umum.

Medium harus disterilkan terlebih dahulu agar medium tidak terkontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan. Untuk mensterilkan medium, pertama-tama setelah medium dibuat langsung disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121ºC selama 15 menit. Setelah itu disimpan di dalam kulkas sebelum dilakukan pengamatan.

Untuk memasukkan bakteri ke dalam medium padatan, medium tersebut harus dipanaskan terlebih dahulu agar medium tersebut mencair dan mudah diberi perlakuan.

Alat-alat dan medium harus disterilkan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme yang tidak diinginkan yang terdapat pada lingkungan alat dan medium dan sekitarnya.

VIII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Medium Potato Dextrosa Agar (PDA)

A. Berdasarkan susunan kimianya termasuk medium nonsintetik dan sintetik.

(17)

C. Berwarna coklat muda

D. Berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk jamur 2. Nutrien Agar (NA)

A. Berdasarkan susunan kimianya termasuk medium sintetik B. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat C. Berwarna kuning muda

D. Berdasarkan kegunaannya yaitu untuk meumbuhkan bakteri 3. Medium Potato Dextrosa Broth (PDB)

A. Berdasarkan susunan kimianya termasuk medium nonsintetik. B. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium cair (broth). C. Berwarna kuning muda

D. Berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk jamur 4. Medium Touge Ekstrak Agar (TEA)

A. Berdasarkan susunan kimianya termasuk medium nonsintetik. B. Berdasarkan konsistensinya termasuk medium padat

C. Berwarna coklat muda.

D. Berdasarkan kegunaannya merupakan medium untuk bakteri & jamur

(18)

X. DAFTAR PUSTAKA

Adam R, Martin. 2008. Food microbiology. UK : The royal society of chemistry

Anonim. 2010. Buku petunjuk praktikum Mikrobiologi. Malang :UIN. Kusnadi. 2005. Pembuatan Media Agar dan sterilisasi. Jakarta

Martin, Alfred, dkk. 1993. Farmasi Fisik. Dasar-dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik. Universitas Indonesia Press, Jakarta Murray. 2013. Medical microbiology. UK :ELSEVIER

(19)

Norris J R. 1972. Method in microbiology. London and New York : Academic press.

Sumarsih. 2003. Diktat kuliah mikrobiologi dasar. Yogyakarta : UPM. Syamsunir, Adam. 2013. Dasar-dasar Mikrobiologi Parasitologi untuk

Perawat. Jakarta : EGC

Wibowo. 2012. Mikrobiologi Analisis. Bandung : ITB

XI. LAMPIRAN A. Skema kerja

Bahan

(20)

Larutkan dalam erlenmayer Timbang a gram

Panaskan, aduk Panaskan dlm erlenmayer 1000C

Sterilkan di autoclaf 1210C,15” Saring

Tambahkan komposisi lain

(21)

B. Uraian sampel

1. Air suling (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Aqua destillata

Sinonim : Aquades

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.

Kegunaan : Sebagai pelarut

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

2. Agar (Dirjen POM,1979)

Nama resmi : Agar

Sinonim : Agar-Agar

Pemerian : Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning pucat.

(22)

3. Dextrosa (FI IV, Hal: 300)

Nama resmi : Dextrosum / Glucosum

Sinonim : Glukosa

RM / BM : C6H12O6.H2O / 198,17

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak berbau; rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol (95 %) P

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik. Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba. 4. Kentang (Solanum tuberosum) (Tjitrosoepomo,1991)

Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivision : Angiospermae Class : Monocotyledonae Subclass : Sympetalae Ordo : Solanales Family : Solanaceae Genus : Solanum

(23)

C. Pembuatan medium

A. Pembuatan Medium PDA non sintetik 1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dikupas kentang dan diiris kecil-kecil 3) Ditimbang 50 gram

4) Direbus selama 15-20 menit (sampai mendidih) 5) Disaring dengan kain saring

6) Ditambahkan komposisi lain yaitu dekstrosa 2,5 gram dan agar 5 gram

7) Dipanaskan hingga larut

8) Disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit. B. Pembuatan Medium sintetik NA

2) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

3) Ditimbang pepton 0,5 gram, ekstrak beef 0,3 gram, agar 2 gram 4) Ditambahkan aquades @ 100 ml untuk mengencerkan

5) Dilarutkan 6) Dipanaskan

(24)

2) Dimasukkan 50 gram tauge kedalam gelas kimia 3) Ditambahkan 200 ml aquades

4) Direbus hingga mendidih

5) Dimasukkan agar 5 gram dan dextrose 2,5 gram kedalam erlenmeyer

6) Disaring ekstrak menggunakan kain bersih

7) Dimasukkan ekstrak yang berisi agar dan dextrose kedalam erlenmeyer

8) Ditambahkan air 250 ml 9) Dipanaskan di penangas air

10)Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit D. Pembuatan Medium non-sintetik PDB

1) Disiapkan alat dan bahan

2) Dikupas kentang dan diiris kecil-kecil

3) Ditimbang 50 gram kentang dan 2,5 gram dekstrosa 4) Direbus kentang selama 15-20 menit (sampai mendidih) 5) Disaring dengan kain saring

6) Ditambahkan komposisi lain yaitu dekstrosa 2,5 gram pada air hasil saringan kentang

7) Dipanaskan hingga larut

(25)

E. Pembuatan Medium non-sintetik PDA 1. Disiapkan alat dan bahan

2. Dikupas kentang dan diiris kecil-kecil 3. Ditimbang 50 gram

4. Direbus selama 15-20 menit (sampai mendidih) 5. Disaring dengan kain saring

6. Ditambahkan komposisi lain yaitu dekstrosa 2,5 gram dan agar 5 gram

7. Dipanaskan hingga larut

Referensi

Dokumen terkait

1337 ABDUL WAIZ JEMBER 10/03/1993 ISLAM DSN.KARANGSUKO SUMBER PAKEM SUMBERJAMBE SUMBER PAKEM SUMBERJAMBE 1338 BAMBANG SUGIANTO JEMBER 21/02/1972 ISLAM DSN.KARANG TENGAH

Selain itu faktor rendahnya tingkat pendidikan maupun pengetahuan orantua, anak dan masyarakat menyebabkan adanya kecenderungan menikahkan anaknya yang masih usia

DAFTAR HARGA ALAT PERAGA PENDIDIKAN DAK SMP 2014 CV.ASAKA PRIMA | DUTA MEDIA

Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu harapan yang diinginkan pihak internal perusahaan yaitu manajemen maupun pihak eksternal perusahaan seperti investor dan kreditor.

Laporan Tahunan PT Bank ABC Tahun 2015 (PT Bank ABC, 2016) memberikan informasi bahwa PT Bank ABC memiliki 339 kantor cabang yang tersebar di berbagai

Rumusan Masalah Dari latar belakang yang dijabarkan tersebut, peneliti merumuskan bahwa masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan antara

Besarnya hubungan jenis lantai rumah dengan kejadian tuberkulosis paru dilihat pada nilai OR sebesar 3,7 yang artinya bahwa orang yang tinggal pada rumah yang jenis lantainya

Inovasi pembuatan nata dari biji nangka karena dalam biji nangka mengandung karbohidrat sebagai substart dan penambahan ekstrak nanas sebagai pengatur keasaman