• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional kelas 1 SD pada subtema `Kegiatan Keluargaku`

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional kelas 1 SD pada subtema `Kegiatan Keluargaku`"

Copied!
266
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL KELAS 1 SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN KELUARGAKU” SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh : Teresia Ayu Ristanti NIM : 111134190. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kekuatan, kesehatan, berkat dan rahmatnya selama mengerjakan skripsi. 2. Orang tua saya, Simon Rumbono dan Mariana Tuginah dua orang malaikat terhebat yang selalu memberiku dukungan baik material, moral,maupun doanya. 3. Kakak saya, Purwati, Sr. Anna, Ety, Heri, Agus, Chris, dan keponakanku, Elsa, Vega, Malika, Sheva, Micaela yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat. 4. Sepupu saya Septilia, Tanti dan Andreas yang selalu memberikan dukungan dan doanya. 5. Andika dan sahabat saya Lisa, Cahya, Fella yang selalu menemani, memberi dukungan serta semangat.. iv.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO “One person is more value than the holewed” -Santa Maria Euphrasia-. “Keberhasilan akan kita raih apabila kita sunggunh-sungguh berusaha, berjuang dan berdoa” -. “Apa yang Allah pilihkan bagi hamba-Nya yang beriman adalah pilihan terbaik, meski tampak sulit, berat, atau memerlukan pengorbanan harta, kedudukan, jabatan, keluarga, anak, atau bahkan lenyapnya dunia dan seisinya. -Abdullah Azzam-. v.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 12 Februari 2015 Penelti,. Teresia Ayu Ristanti. vi.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :. Nama. : Teresia Ayu Ristanti. Nomor Mahasiswa. : 111134190. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL KELAS I SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN KELUARGAKU” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Yogyakarta, 04 Februari 2015 Yang Menyatakan. Teresia Ayu Ristanti. vii.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL KELAS I SD PADA SUBTEMA “KEGIATAN KELUARGAKU” Oleh: Teresia Ayu Ristanti NIM: 111134190. Penelitian ini berawal dari penerapan kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara kepada 12 guru di 5 Sekolah Dasar dan mendapatkan data jika guru memerlukan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Peneliti juga melakukan wawancara kepada 5 siswa di 5 Sekolah Dasar dan mendapatkan data jika siswa memerlukan kegiatan pembelajaran yang mengakomodasi metode permainan. Oleh karena itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan yang berjudul Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Berbasis Permainan Tradisional Kelas I SD pada Subtema “Kegiatan Keluargaku”. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau R&D yang mengadopsi model pengembangan menurut Borg & Gall dan model pengembangan menurut Sugiyono yang dimodifikasi menjadi lima tahapan. Lima tahapan tersebut meliputi: (1) Studi pendahuluan yaitu kajian kepustakaan dan analisis data. (2) Pembuatan produk yaitu pembuatan RPPH berbasis permainan tradisional kelas 1 pada subtema “Kegiatan Keluargaku”. (3) Validasi poduk dilakukan oleh 12 validator. Hasil validasi mendapatkan skor rerata produk sebesar 88.3 dari skala 100 yang menunjukkan kualitas “Baik”. (4) Instrumentasi uji coba terbatas yaitu menyusun pengembangan instrumen kuesioner tanggapan siswa, instrumen pedoman wawancara terhadap guru, dan instrumen tes sebagai pretest dan posttest. (5) Uji coba terbatas yaitu mengujicobakan RPPH secara terbatas yang dilakukan di SDN N. Hasil ujicoba terbatas menunjukkan bahwa penerapan RPPH berbasis permainan tradisional berdampak pada naiknya hasil belajar peserta didik dengan persentase sebesar 51%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran berupa RPPH berbasis permainan tradisional dapat membuat guru terbantu dalam menyusun RPPH. Siswa juga tertarik dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode permainan tradisional. Kata kunci: RPPH, permainan tradisional, subtema kegiatan keluargaku. viii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT CONSTRUCTING DAILY LESSON PLAN (RPPH) BASED ON TRADITIONAL GAME FOR THE FIRST GRADE OF ELEMENTARY SCHOOLSUBTHEME “FAMILY ACTIVTY” Teresia Ayu Ristanti Nim: 111134190 This study started with the implementation of 2013 curriculum. The author interviewed 12 teachers in 5 elementary schools and discovered that teachers required Daily lesson Plan (RPPH). The author also interviewed 5 students in 5 elementary schools and discovered that students required lessons which accommodate game method. Therefore, the author was compelled to conduct a development research titled Making Daily lesson Plan (RPPH) Based on Traditional Game for The First Grade of Elementary School on “family activity” Subtheme. This study was a development research or R&D which adopted Borg & Gall’s development model and Sugiyono’s development model which were modified into five stages. The five stages were: (1) Preliminary study which was literature study and data analysis. (2) Product making which was making RPPH based on traditional game for the first grade on family activity subtheme. (3) Product validation by 12 validators and produced a average score of 88.3 out of 100 which showed “Good” quality. (4) Instrumentation of limited trial which was making student questionnaire instrument, interview guide instrument for teachers, and pretest and posttest instruments. (5) Limited trial by conducting limited RPPH test in SDN N. The result of limited trial showed that the implementation of RPPH based on traditional game increase students’ learning outcome by 51%. Research result showed that RPPH based on traditional game helped teachers in making RPPH. Students were also interested and excited to follow lessons which used traditional game method. Keywords: RPPH, traditional games, subtheme my family activities. ix.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN (RPPH) BERBASIS PERMAINAN TRADISIONAL KELAS 1 SD PADA SUBTEMA KEGIATAN KELUARGAKU” ini dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat adanya bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Karena itu, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan setulus hati kepada: 1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. Dosen pembimbing yang membimbing dan memotivasi peneliti dengan baik, memberikan nasehat serta waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini. 5. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. Dosen pembimbing I yang membantu dan mendukung peneliti dalam kelancaran skripsi ini. 6. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen pembimbing II yang membimbing peneliti. 7. B. Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. Dosen penguji yang menguji peneliti. 8. Dosen dan para ahli yang telah menjadi validator ahli terhadap RPPH yang saya kembangkan. 9. Para ahli yang telah melakukan uji keterbacaan dan uji validitas terhadap penelitian yang tidak dapat saya sebut satu per satu.. x.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. Wakil kepala SDN N yang telah memberikan ijin sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik. 11. Keluarga SDN N yang telah banyak membantu berproses untuk menjadi seorang guru. 12. Teman-teman penelitian kolaboratif Cahya, Mentari, Rini, Lia, Erlin, Eka, Vita, Evant, Dias, Vian, Frida, Ari, Boni, dan Leli yang banyak membantu dalam menyelesaikan penelitian. 13. Keluarga kelas E yang selalu bersama dari semester 2 hingga semester akhir. 14. Semua pihak yang telah banyak berjasa yang tidak dapat peneliti sebut satu per satu. Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat untuk dunia pendidikan dan digunakan sebagaimana mestinya.. Yogyakarta, 12 Februari 2015 Peneliti,. Teresia Ayu Ristanti. xi.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ........................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xx BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 1.2 Identifikasi Masalah .................................................................................. 8 1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 8 1.4 Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 1.5 Tujuan Penelitian....................................................................................... 9 1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................... 9 1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................. 10 1.8 Definisi Operasional ................................................................................ 12. xii.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II ISI LANDASAN TEORI ....................................................................... 15 2.1 Teori yang Mendukung ........................................................................... 15 2.1.1 Pengertian Belajar . ........................................................................ 15 2.1.2 Prestasi Belajar .............................................................................. 17 2.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme....................................................... 18 2.1.4 Kurikulum ...................................................................................... 20 2.1.5 Perkembangan Kurikulum di Indonesia ........................................ 21 2.1.6 Kurikulum 2013 . ........................................................................... 26 2.1.7 Perangkat Pembelajaran ................................................................. 33 2.1.7.1 Silabus . ..................................................................................... 34 2.1.7.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) . ............................ 36 2.1.7.3 Bahan Ajar . .............................................................................. 39 2.1.7.4 Lembar Kerja Siswa (LKS) . .................................................... 42 2.1.8 Pembagian Materi .......................................................................... 43 2.1.8.1 Tema Keluargaku dan Tema kegiatan Keluargaku . ................. 42 2.1.9 Permainan Tradisional ................................................................... 43 2.1.9.1 Pengertian Permainan Tradisional . .......................................... 43 2.1.9.2 Tujuan Permainan Tradisional . ................................................ 46 2.1.9.3 Permainan Tradisional Pasaran . ............................................... 47 2.1.9.4 Permainan Tradisional Koko-koko . ......................................... 48 2.1.9.5 Permainan Tradisional Balap Pelek . ........................................ 49 2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 49 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................... 58 2.4 Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 60 BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 61 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 61 3.2 Setting Penelitian..................................................................................... 62 3.2.1 Subjek Penelitian ........................................................................... 62 3.2.2 Objek Penelitian ............................................................................. 62 3.2.3 Waktu Penelitian ............................................................................ 62 3.2.4 Tempat Penelitian .......................................................................... 62. xiii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.3 Prosedur Pengembangan ......................................................................... 63 3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 70 3.4.1 Wawancara..................................................................................... 70 3.4.2 Observasi ....................................................................................... 70 3.4.3 Dokumentasi .................................................................................. 71 3.4.4 Kuesioner ....................................................................................... 72 3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 72 3.5.1 Pedoman Wawancara ..................................................................... 75 3.5.2 Pedoman Observasi........................................................................ 75 3.5.3 Dokumentasi .................................................................................. 75 3.5.4 Lembar Kuesioner.......................................................................... 77 3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ....................................................... 80 3.6.1 Validitas Instrumen ........................................................................ 80 3.6.2 Reliabilitas Instrumen .................................................................... 84 3.7 Ringkasan Instrumen Penelitian . ............................................................ 85 3.8 Teknik Analisis Data ............................................................................... 86 3.8.1. Hasil Wawancara. .......................................................................... 86. 3.8.2 Hasil Observasi .............................................................................. 87 3.8.3 Hasil Dokumentasi ......................................................................... 87 3.8.4 Hasil Kuesioner.............................................................................. 89 3.9 Jadwal Penelitian ..................................................................................... 91 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 92 4.1 Hasil Penelitian ....................................................................................... 92 4.1.1 Rumusan Masalah Penelitian. ........................................................92 4.1.2 Pertanyaan Penelitian. ....................................................................92 4.1.2.1 Situasi 5SD Yogyakarta Berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013. .......................................................................92 4.1.2.2 Prosedur Penyusunan RPPH. ....................................................103 4.1.2.3 Kualitas Penyusunan RPPH ......................................................107 4.1.2.4 Dampak RPPH ..........................................................................122 4.1.2.5 Analisis hasil tes........................................................................128. xiv.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4.1.3 Pembahasan ...................................................................................134 BAB V PENUTUP ..............................................................................................141 5.1 Kesimpulan..............................................................................................141 5.2 Keterbatasan Penelitian ...........................................................................143 5.3 Saran ........................................................................................................143 DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................145 LAMPIRAN ........................................................................................................149. xv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. No.. Nama Tabel. Halaman. Tabel 1.1. Masalah terkait kurikulum 2013 ......................................................4 Tabel 1.2. Masalah yang dialami siswa dalam pembelajaran ...........................5 Tabel 3.1 Kisi-kisi wawancara kepada guru .......................................................73 Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara siswa ..................................................................73 Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara guru....................................................................74 Tabel 3.4 Kisi-kisi FGD ......................................................................................74 Tabel 3.5 Kisi-kisi observasi ...............................................................................75 Tabel 3.6 Kisi-kisi prettes dan posttes ................................................................76 Tabel 3.7 Kisi-kisi penilaian silabus ...................................................................78 Tabel 3.8 Kisi-kisi penilaian RPPH ....................................................................79 Tabel 3.9 Kisi-kisi kuesioner tanggapan siswa ...................................................80 Tabel 3.10 Penjelasan validitas instrumentasi . ..................................................81 Tabel 3.11 Ringkasan Instrumen penelitian. .......................................................85 Tabel 3.12 Kriteria peringkat kualitas RPPH......................................................90 Tabel 3.13 Jadwal penelitian. ..............................................................................91 Tabel 4.1 hasil wawancara guru ..........................................................................96 Tabel 4.2 hasil wawancara siswa ........................................................................97 Tabel 4.3 Hasil observasi ....................................................................................98 Tabel 4.4 Kriteria penskoran observasi ...............................................................98 Tabel 4.5 Hasil penilaian data silabus .................................................................99 Tabel 4.6 Kriteria penilaian silabus ....................................................................99 Tabel 4.7 Hasil penilaian data RPP .....................................................................100 xvi.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.8 Kriteria penilaian RPP ........................................................................100 Tabel 4.9 Hasil FGD ...........................................................................................101 Tabel 4.10 Kriteria penilaian RPPH ...................................................................108 Tabel 4.11 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 1 ..............................109 Tabel 4.12 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 1 ................................110 Tabel 4.13 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 2 ..............................111 Tabel 4.14 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 2 ................................112 Tabel 4.15 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 3 ..............................113 Tabel 4.16 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 3 ................................114 Tabel 4.17 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 4 ..............................115 Tabel 4.18 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 4 ................................116 Tabel 4.19 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 5 ..............................117 Tabel 4.20 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 5 ................................118 Tabel 4.21 Rekapitulasi validasi kuantitatif pembelajaran 6 ..............................119 Tabel 4.22 Rekapitulasi validasi kualitatif pembelajaran 6 ................................120 Tabel 4.23 Rekapitulasi nilai RPPH ...................................................................121 Tabel 4.24 Hasil Kuesioner siswa. ......................................................................123 Tabel 4.25 Kualifikasi nilai. ................................................................................123 Tabel 4.26 Rekapitulasi Hasil uji validitas empiric instrument ttes. ..................124 Tabel 4.27 Rekapitulasi hasil uji validitas. .........................................................126 Tabel 4.28 Uji Reliabiitas. ..................................................................................127 Tabel 4.29 Kriteria Koefisien Reliabilitas. .........................................................127 Tabel 4.30 Jadwal Pelaksanaan uji coba terbatas ...............................................128 Tabel 4.31 Daftar nilai siswa hasil presentase pretest dan posttest.....................129 Tabel 4.32 Wawancara guru terhadap uji coba terbatas . ...................................133. xvii.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. No.. Nama Gambar. Halaman. Gambar 2.1 Bagan Literature map penelitian.....................................................56 Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian R & D Sugiyono ......................63 Gambar 3.2 Bagan prosedur pengebangan menurut Borg & Gall ......................65 Gambar 3.3 Bagan penelitian pengembangan .....................................................67 Gambar 3.4 Rumus validitas soal........................................................................83 Gambar 3.5 Rumus uji reliabilitas ......................................................................84 Gambar 3.6 Rumus perhitungan observasi. ........................................................87 Gambar 3.7 Rumus nilai pretest dan posttest......................................................88 Gambar 3.8 Rumus rerata nilai pretest dan posttest ...........................................88 Gambar 3.9 Rumus peningkatan nilai pretest dan posttest .................................88 Gambar 3.10 Rumus perskoran validasi RPPH .................................................89 Gambar 3.11 Rumus perskoran validasi Silabus................................................89 Gambar 3.12 Rumus penskoran kuesioner siswa . ..............................................91 Gambar 4.1 Rumus perhitungan RPPH ..............................................................108 Gambar 4.2 Rumus persentasi kenaikan hasil belajar. ........................................129 Gambar 4.3 Diagram Persentase kenaikannilai pretest dan posttest...................130 Gambar 4.4 Diagram peningkatan rerata siswa ..................................................132 Gambar 4.5 Foto kegiatan permainan pasaran ....................................................137 Gambar 4.6 Kuesioner tanggapan siswa. ............................................................138. xviii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Ijin sebelum dan sesudah penelitian .................................... 150 Lampiran 2. Hasil Observasi ............................................................................. 154 Lampiran 3. Hasil Dokumentasi ....................................................................... 165 Lampiran 4. Hasil Validasi ............................................................................... 204 Lampiran 5. Soal Sebelum Validasi .................................................................. 228 Lampiran 6. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 235 Lampiran 7. Soal Sesudah Validasi .................................................................. 237 Lampiran 8. Foto-foto Uji Coba Terbatas ......................................................... 244 Lampiran 9.Biodata Peneliti.............................................................................. 247. xix.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian (1) latar belakang masalah, (2) identifikasi masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7) spesifikasi produk, dan (8) definisi operasional.. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting bagi bangsa dan negara. Pendidikan menurut Pestalozzi (dalam Morrison 2012:63) harus sejalan dengan proses alam, pendidikan juga harus berdasarkan pada kesan-kesan yang didapat panca indra. Pendidikan memiliki tujuan tertentu yang dapat mengembangkan kepribadian, kemampuan sosial, ataupun kemampuan dalam bekerja. Ketercapaian dari tujuan pendidikan dapat di ukur dengan menggunakan suatu alat. Sitepu (2012:57) mengungkapakan bahwa kurikulum dikatakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan serta pedoman pelaksanaan bagi semua jenjang pendidikan. Oleh karena itu alat yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pendidikan salah satunya adalah kurikulum. Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi anak agar mereka dapat belajar dengan baik di dalam kelas, di halaman sekolah, di luar lingkungan sekolah atau semua kegiatan untuk mempengaruhi subjek belajar sehingga menjadi pribadi yang diharapkan Trianto (2009:35). Kurikulum di Indonesia selalu mengalami pergantian. Kemendikbud (2014) menyatakan bahwa pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP. 1.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Pergantian kurikulum bertujuan untuk menyeimbangkan kemampuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlilah:2014), sehingga siswa tidak hanya dituntut dalam kognitifnya atau pengetahuan yang dimilikinya. Pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan mengganti kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Tujuan dari kurikulum 2013 memuat unsur ABCD (Audience, Behavior, Condition, Degree) dan indikator dalam 2013 memuat kata kerja operasional. Karakteristik dari kurikulum 2013, yaitu pendidikan karakter, pendekatan tematik terpadu, pendektan saintifik, dan penilaian otentik. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengharapkan siswa memiliki hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan lingkungannya (Akbar: 2013). Pendekatan yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik. Pendekatan tematik terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik (Trianto: 2011). Pendekatan saintifik merupakan sebuah proses kerja yang memenuhi metode ilmiah (Kemendikbud 2014). Pendekatan saintifik memuat unsur 5M (mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan). Metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik agar disebut ilmiah. Penilaian yang.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. digunakan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian otentik. Penilaian otentik menurut Husamah (2013:126) adalah penilaian yang melibatkan siswa dalam tugas otentik yang bermanfaat, penting dan bermakna. Penilaian otentik terdiri dari aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Peran guru sangat berpengaruh dalam keberhasilan implementasi kurikulum 2013, karena guru merupakan ujung tombak dari implementasi kurikulum (Mulyoto: 2013). Guru harus siap menghadapi segala resiko dan tantangan yang ada dalam kurikulum 2013, hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Husmah dan Yanur (2013: 15) bahwa mutu dan kualitas guru ditentukan oleh kesiapan guru menghadapi tantangan kurikulum. Pelatihan kurikulum selalu diupayakan oleh pemerintah. Data Kemendikbud, sebanyak 61.074 guru telah menerima pelatihan. Jumlah itu terdiri atas 572 orang struktur nasional, 4.740 orang guru inti dan 55.762 guru sasaran. Namun pelatihan tidak sesuai harapan, guru belum memahami kurikulum tersebut. Abduhzen seorang Pengamat Pendidikan mengungkapkan salah satu kegagalan pelatihan tersebut dikarenakan pola pelatihan TOT (Training of Trainer) tidak praktis dan hanya sebatas teori yang menggunakan metode ceramah. Selain itu Sejken Federasai Serikat Guru Indonesia (FSGI) menjelaskan salah satu faktor tertundanya pelatihan guru adalah keterlambatan pengadaan buku padahal buku tersebut adalah salah satu materi pelatihan (Sindonews 9 Januari2014). Masalah terkait dengan implementasi kurikulum 2013 juga ditemukan oleh peneliti di beberapa SD di kota Yogyakarta, yaitu SDN N, SD KG, SDN SB, SDN J, dan SD KBJB. Masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Tabel 1.1. Masalah terkait implementasi kurikulum 2013 SDN N Guru kelas I meminta tolong dibuatkan RPPH. SD KG Kedatangan buku pegangan guru dan siswa terlambat serta kurangnya sosialisasi kurikulum 2013.. SDN J 3 dari 8 guru kelas belum bisa membuat RPPH kurikulum 2013, masih terpaku dengan RPPH KTSP. SDN SB 3 Guru kelas 1 tidak bisa membuat RPPH. SD KBJB Guru kelas 1 mengalami kesulitan dalam menyusun rubrik penilaian RPPH. Tabel 1.1. Menjelaskan tentang penemuan awal yang ditemukan peneliti di 5 SD di Yogyakarta. Hasil penemuan awal menunjukkan bahwa ada masalah terkait dengan implementasi kurikulum 2013. Beberapa guru khususnya 7 dari guru kelas 1 masih kesulitan bahkan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Guru kelas 1 yang masih ada yang meminta bantuan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH). Guru masih terbiasan dengan model RPPH kurikulum KTSP. Rencana pelakasanaan pembelajaran merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh guru. Husanah dan Yanur (2013) mengungkapkan bahwa perencanaan pembelajaran menjadi penting karena memuat kegiatan memilih, menetapkan, mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan, serta didasarkan pada kondisi pembelajaran. Selain kesulitan guru dalam membuat RPPH, masalah yang ditemukan peneliti adalah keterlambatan datangnya buku panduan guru dan panduan siswa yang menjadi hal penting bagi proses pelaksanaan belajar mengajar. Peneliti juga menemukan masalah yang terjadi pada siswa. Masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. Tabel 1.2 Masalah yang Dialami Siswa dalam Pembelajaran SDN N Tidak konsentrasi ketika pembelajaran karena banyak teman yang mengganggu. SD KG Ingin belajar sambil bermain di luar kelas. SDN J Ingin bermain dengan teman, dengan alasan pembelajarannya membosankan. SDN SB Mengalami kebosanan ketika pembelajaran di kelas. SD KBJB Meminta kegiatan dengan permainan ketika pelajaran. Hasil wawancara terhadap siswa kelas 1 SD di Yogyakarta seperti terlihat pada tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa siswa tidak konsentrasi ketika pembelajaran di kelas karena banyak teman yang mengganggu dan mengajak bergurau saat pembelajaran, siswa mengalami kebosanan ketika pembelajaran di kelas, siswa meminta kegiatan yang menyenangkan dengan permainan ketika proses. pembelajaran. berlangsung,. siswa. menginginkan. bermain. dalam. pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa siswa memiliki rasa senang bermain dan membutuhkan permainan dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan guru belum dapat mengakomodasi pembelajaran dengan tahap perkembangan siswa. Peneliti memperkuat hasil wawancara dengan melakukan observasi kelas di SDN N, SD KG, SDN SB, SDN J, dan SD KBJB terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas I. Permasalahan yang ditemukan peneliti saat melakukan observasi di kelas adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode penugasan dan metode yang konvensional, yaitu metode yang berpusat kepada guru. Siswa terlihat kurang memperhatikan penjelasan guru akan tetapi lebih senang bergurau dan bermain, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan dengan kondusif...

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, sebab dengan bermain anak memperoleh pengetahuan yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya (Dockett dan Fleer dalam Yuliani, 2009:144). Mendasar pada pemikiran tersebut, maka guru justru dapat menggunakan permainan untuk kegiatan belajar yang dapat membantu siswa dalam membentuk pengetahuan dan mengembangkan kemampuannya interaksi sosialnya. Permainan di Indonesia banyak mengandung nilai-nilai. budaya. yang dapat. membantu. siswa dalam mengembangan. pengetahuan dan interkasi sosialnya, salah satunya adalah permainan tradisional. Permainan tradisional memiliki fungsi melatih pemainnya melakukan hal-hal yang berguna bagi kehidupan pemainnya di tengah masyarakat, misalnya melatih kemampuan berhitung, berfikir, kemandirian, sikap jujur dan sportif (Tashadi dalam Dharmamulya, dkk. 2005). Permainan juga merupakan suatu metode dalam menanamkan nilai karakter siswa. Sumintarsih (2005:5) mengungkapkan bahwa Permainan berperan dalam proses pembentukan kepribadian seorang anak. Pendidikan karakter membantu siswa membentuk kepribadian agar sesuai dengan nilai kebaikan (Akbar:2013). Permainan tradisional tidak hanya membantu siswa dalam mendidik karakternya saja, akan tetapi membantu siswa dalam memahami materi. Materi yang dikembangkan oleh guru harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Borg and Gall (1983:773) mengungkapkan bahwa: “Curriculum development is often guided by a curriculum philosophy or academic disclipline rather than by the findings of empirical research. Also, the development of curriculum guides and materials does not usually involve a field-test-revise cycle. Studies by the Educational Products Information Exchange revealed that less than 1 percent of half million or so curriculum materials sold by the publishing industry ave ever been field-tested with students and revised prior to publication. Increasingly, though, curriculum developers use elements of educational R & D methodology in their work. As.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. more of these elements are used, curriculum development approximates educational R & D”. Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa pengembangan kurikulum dalam industri percetakan tidak melalui tahap pengujian dengan siswa dan tidak melakukan revisi sebelumnya, sehingga materi yang disampaikan tidak sesuai dengan kebutuhan siswa. Oleh karena itu materi yang dikembangkan juga harus sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga apa yang dipelajari oleh siswa sungguhsungguh dapat meningkatkan pemahamannya. Pemahaman materi yang baik menggunakan permainan tradisional dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi dapat diperoleh jika seseorang telah melakukan atau mengerjakan sesuatu. Prestasi belajar menurut Chosiyah (dalam Nurcahya, 2013:19) merupakan “Rangkaian hasil usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dengan nilai”. Permainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan, diharapkan dapat meningkat prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian masalah yang telah diungkapkan oleh peneliti, dapat di simpulkan bahwa hal krusial yang dibutuhkan oleh guru Sekolah Dasar (SD) adalah RPPH yang berbasis permainan tradisional. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil sebuah judul penelitian “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) Berbasis Permainan Tradisional Kelas 1 SD pada Subtema Kegiatan Keluargaku”..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.2. 8. Identifikasi Masalah Peneliti menemukan adanya masalah dalam pelaksanaan pembelajaran saat. menggunakan kurikulum 2013. Identifikasi masalah yang dihadapi oleh guru adalah sebagai berikut: 1.2.1. Pemahaman guru masih kurang terkait dengan kurikulum 2013.. 1.2.2. Kesulitan guru dalam pembuatan RRPH kurikulum 2013.. 1.2.3. Kesulitan guru dalam menyusun rubik penilaian RPPH.. 1.2.4. Kedatagan buku pegangan guru dan siswa mengalami keterlambatan.. 1.2.5. Metode yang dibuat guru kurang menarik atau menyenangkan bagi siswa.. 1.2.6. Sosialisasi implementasi kurikulum 2013 tidak berjalan secara optimal.. 1.2.7. Siswa membutuhkan kegiatan pembelajaran berbasis permainan.. 1.3. Pembatasan Masalah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) perlu. dilakukan pembatasan masalah agar dapat terfokus pada inti pengembangan. Masalah dibatasi hanya pada: 1.3.1. Rencana Pelaksanaan Pemeblajaran Harian (RPPH) akan dibatasi untuk kelas 1 pada tema “ Keluargaku” dan subtema “Kegiatan Keluargaku”.. 1.3.2. Permainan. yang. dipakai. dalam. pembelajaran. dibatasi. pada. 3.. Pembelajaran ke-1 menggunakan permianan pasaran, pembelajaran ke-2 koko-koko, dan pembelajaran ke-3 menggunakan permainan balap pelek..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.4. 9. Rumusan Masalah Berdasarkan paparan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan. masalah dari pengembangan ini adalah bagaimana model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional kelas 1 SD pada subtema “Kegiatan Keluargaku”? 1.5. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui. model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional kelas 1 SD pada subtema “Kegiatan Keluargaku”. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat bagi peneliti, guru, siswa, dan. sekolah antara lain sebagai berikut: 1.6.1 Bagi peneliti Menambah pengalaman secara langsung tentang cara mengembangkan RPPH berbasis permainan tradisional dan menambah pengetahuan untuk mengembangkan sendiri tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional. 1.6.2 Bagi Guru Menambah wawasan guru tentang perangkat pembelajaran khususnya RPPH yang berbasis permainan tradisional serta mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran khususnya RPPH yang berbasis permainan tradisional..

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 10. 1.6.3 Bagi siswa Mendapatkan pengalaman belajar yang mampu mengaktifkan ranah afektif, kognitif, dan psikomotorik dalam permainan tradisional dan membantu siswa dalam memahami materi yang sulit dalam tema 4 “Keluargaku”, subtema 2 “Kegiatan Keluargaku”. 1.6.4 Bagi sekolah Menambah referensi bagi sekolah dalam pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional. Sekolah dapat mengembangkan sendiri perangkat pembelajaran berupa RPPH yang berbasis permainan tradisional. 1.7. Spesifikasi Produk Adapun spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti meliputi: 1. Perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) pada subtema “Kegiatan Keluargaku” sebanyak 6 pembelajaran. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) disusun berdasarkan kurikulum 2013. 3. Indikator pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) disusun dengan menggunakan kata kerja operasional. 4. Tujuan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) memuat unsure A,B,C,D (Audience, Behavior, Condition, Degree)..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. 5. Penelitian ini mengembangkan produk berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan tradisional yang mengakomodasikan 3 permainan pada pembelajaran 1 dengan permainan pasaran, pembelajaran 2 dengan permainan koko-koko, dan pembelajaran 3 dengan permainan balap pelek. 6. Produk yang dikembangkan bertujuan untuk memfasilitasi guru agar mudah dalam mendesain perangkat pembelajaran kurikulum 2013, khususnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) berbasis permainan. 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) disusun dengan menggunakan pendekatan tematik integrative, saintifik, dan pendidikan karakter dalam prosesnya. 8. Produk yang dikembangkan memuat proses ilmiah 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, mengomunikasikan) sebagai ciri dari pendekatan saintifik. 9. Rubrik penilaian disusun dengan memuat diskriptor yang memudahkan guru dalam menilai sikap spiritual, sosial, dan keterampilan. 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menggunakan mudel pembelajaran inovatif yaitu model discovery learning dan contextual learning. 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang disusun berdasarkan teori konstruktivisme, teori Vygotsky, dan teori Piaget..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. 12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) menggunakan Bahasa Indonesia sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). 1.8. Definisi Operasional Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dalam penyusunan desain RPPH berbasis. permainan tradisional kelas 1 Sekolah Dasar pada subtema kegiatan keluargaku adalah: 1.8.1. Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran merupakan suatu proses yang menuntun pembelajaran agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai.. 1.8.2. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang disempurnakan dari kurikulum sebelumnya yang merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang mengembangkan aspek ketrampilan, pengetahuan dan sikap.. 1.8.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) RPPH merupakan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru dan berguna sebagai pedoman dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih runtut untuk mencapai tujuan pembelajaran.. 1.8.4. Tema Keluargaku Tema keluargaku adalah tema ke empat dalam semester satu kelas 1 SD. Tema ini terdiri dari 4 sub tema, yaitu (1) Anggota Keluargaku, (2) Kegiatan Keluargaku, (3) Keluarga Besarku, dan (4) Kebersamaan dalam Keluargaku. Materi dalam tema ini memuat topik keluarga yang.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. mengaitkan antar muatan pelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti mendapatkan subtema yang kedua, yaitu kegiatan keluargaku. 1.8.5. Subtema Kegiatan Keluargaku Subtema Kegiatan Keluargaku adalah sub tema yang kedua dalam tema Keluargaku. Dalam tema ini materi yang terkandung dikaitkan dengan anggota keluarga. Ada lima muatan pelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, PPKn, PJOK, SBdP.. 1.8.6. Permainan Tradisional Permainan tradisional merupakan permainan yang dimiliki oleh setiap daerah masing-masing yang memiliki kekhasan tersendiri yang dapat bermanfaat bagi anak dalam bersikap, berperilaku, dan keterampilan.. 1.8.7. Permainan Pasaran Permainan yang melakukan aktivitas jual beli barang seperti halnya di pasar. Permainan pasaran merupakan permainan yang dapat melatih perkembangan psikomotorik anak.. 1.8.8. Permainan Koko-koko Permainan. koko-koko. merupakan. permainan. yang. membutuhkan. kerjasama. Permainan ini mencerminkan bentuk sikap kasih sayang orang tua kepada anaknya, karena dalam permainan ini ada yang berperan menjadi Kakek/Nenek yang akan melindungi anaknya..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.8.9. 14. Permainan Balap Pelek Permainan yang menggunakan tenaga. Permaian balap pelek merupakan permainan beradu kecepatan, dimana anak yang duluan mencapai garis finish maka anak itu yang akan menang.. 1.8.10 Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah sebuah pendekatan yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan pembelajaran. Metode ilmiah terdiri dari unsur 5M (menanya, mencoba, menalar, mengamati, dan mengomunikasikan)..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini dikemukakan tentang beberapa hal yang terdiri dari (1) teori yang mendukung, (2) Hasil penelitian yang relevan, (3) kerangka berfikir, dan (4) pertanyaan penelitan. 2.1. Teori yang mendukung Teori yang mendukung memaparkan tentang belajar, teori belajar. konstruktivisme, kurikulum, perkembangan kurikulum di Indonesia, kurikulum 2013, pendekatan saintifik, pendekatan tematik terpadu, pembagian materi, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, bahan ajar, lembar kerja siswa, dan permainan tradisional. 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan proses seseorang menemukan pengetahuan. Proses menemukan pengetahuan dapat berasal dari diri kita sendiri melalui pengalaman yang dirasakan secara langsung ataupun melalui interaksi dengan orang lain. Slameto (2003:2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pengalaman yang seseorang dapatkan menjadi pelajaran yang dapat berguna bagi dirinya untuk memperteguh kelakuanya dalam bertindak, bertutur kata serta berpikir. Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Suyono dan Hariyanto (2012:105) mengatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,. 15.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. memperbaiki perilaku, sikap dan mengokohkan kepribadian. Belajar merupakan suatu proses yang meningkatkan perilaku serta mempertahankan kepribadian seseorang dapat ditunjukkan melalui perkataan, pemikiran serta perbuatannya. Kingskey (dalam Djamarah 2008: 13) mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan melalui praktek dan latihan. Praktek dan latihan merupakan bentuk kegiatan yang dirasakan atau dialami secara langsung oleh seseorang, dari praktek tersebut orang akan belajar apa yang sedang mereka pelajari. Pengertian belajar juga disampaikan oleh Spears yang mengungkapkan bahwa belajar adalah mengamati, mendengarkan, membaca, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti arah tertentu (Suprijono, 2009: 2). Kegiatan yang akan dirasakan secara langsung oleh siswa akan membuat lebih banyak mengerti apa yang mereka pelajari. Pengertian belajar menerut keempat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan serta mendapatkan pengetahuan dari pengalaman yang dirasakannya sendiri secara langsung atau pun melalui interaksi dengan orang lain dan lingkungannya melalui kegiatan membaca, mendengarkan, mengamati, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti arah tertentu. Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan, semakin banyak orang memperoleh pengalaman semakin banyak pula proses belajar yang telah dilalui. Kepribadian seseorang juga terbentuk melalui proses belajar yang dapat terlihat melalui pemikiran, perkataan serta perbuatan..

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 2.1.2 Prestasi Belajar Prestasi. belajar. merupakan. hasil. belajar. yang. diperoleh. selama. melaksanakan proses pembelajaran, hasil yang didapat berupa nilai. Prestasi belajar menurut Chosiyah (dalam Nurcahya: 2013) merupakan rangkaian hasil usaha yang telah dilatih dalam suatu sistem atau rangkaian kegiatan pendidikan yang dinyatakan dengan nilai. Muhibbin (2003:214-215) mengungkapkan bahwa “aspek untuk menilai prestasi belajar ada 3 yaitu aspek kognitif, aspekafektif dan aspek psikomotor”. Aspek kognitif merupakan aspek yang menggunakan kemampuan berpikirnya, berkaitan dengan tingkat intelegensi (IQ). Aspek afektif merupakan aspek yang berkaitan dengan tingkat kecerdasan emosi seseorang yang berupa sikap. Proses pembelajaran aspek ini dilihat dari ketelitian siswa, kejujuran siswa, tanggung jawab siswa, kerjasama siswa dan lain-lain. Aspek yang ketiga merupakan aspek psikomotor. Aspek ini lebih melihat pada aktifitas atau gerak fisik yang dilakukan sesorang. Aspek ini ditunjukkan oleh siswa dengan keterampilan atau unjuk kerja yang dilakukan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung (Azwar: 2013). Pengertian prestasi belajar yang telah diungkapkan oleh para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa presatasi belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seseorang selama melakukan kegiatan pendidikan yang memperoleh dalam bentuk nilai yang mencakup aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Belajar menjadi tujuan perolehan pengetahuan pendidikan formal di lembaga pendidikan yang memiliki tujuan instruksional untuk para siswa. Prestasi belajar.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. dapat dioperasikan dalam bentuk indikator yang berupa nilai ataupun predikat keberhasilan (Azwar: 2002). 2.1.3 Teori Belajar Konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme merupakan teori belajar yang mengahasilkan pengetahuan berdasarkan pengalaman yang kita alami secara langsung. Konstruktivisme menganggap bahwa pengetahuan terbangun melalui pengalaman siswa. dalam. menghadapi. sejumlah. fenomena. atau. fakta. alami. (Suyono&Hariyanto:2012). Siswa akan memahami materi pelajaran jika diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Kegiatan belajar dalam teori belajar konstruktivisme memandang bahwa setiap siswa membentuk pemahaman melalui apa yang mereka pelajari sendiri. dari. suatu. pengetahuan. maupun. keterampilan. (Schunk:2012).. Konstruktivisme merupakan teori yang memandang bahwa pengetahuan, keterampilan serta pemahaman dapat dibentuk melalui pengalaman di lingkungan tempat tinggal mereka. Teori konstrukivisme didukung oleh teori Vygostky. Vygotsky (dalam Schunk:2012) menekankan lingkungan sosial sebagai penentu perkembangan individu. Interaksi dengan lingkungan dan teman sebaya akan meningkatkan perkembangan intelektual. Sejalan dengan Vygotsky (Suyono dan Hariyanto 2012:109) menganggap pembelajaran kognisi sosial bahwa kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan individu. Budaya yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar anak adalah permainan tradisional. Permainan tradisional merupakan kebudayaan yang terdapat di Indonesia, yang sudah jarang.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. dijumpai oleh anak pada jaman sekarang. Permainan tradisional memiliki banyak manfaat bagi penggunanya, salah satunya adalah melatih bersosialisasi dengan orang disekitarnya, karena dengan melakukan permainan tradisional, secara langsung terjadi interaksi dengan orang yang bermain bersama. Teori konstruktivisme juga didukung oleh teori dari Piaget. Piaget (Suyono& Hariyanto: 2012) mengemukakan bahwa perkembangan anak yang bermakna akan membangun struktur kognitifnya untuk memahami dan menanggapi pengalaman dalam lingkungannya. Anak secara tidak sadar akan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya yang berasal dari pengalaman yang didapatkannya dalam lingkungnya. Kegiatan pembelajaran harus menekankan pentingnya peran pengalaman bagi anak, atau interaksi anak dengan. lingkungan. sekitarnya. misalnya. menggunakan. permainan. yang. mendukung struktur kognitif anak (Suryono&Hariyanto:2012). Permainan merupakan dunia anak-anak yang bagi mereka sangat menyenangkan. Anak bisa bergerak bebas untuk mengekspresikan dirinya melalui permainan. Fungsi permainan adalah menunjukkan perkembangan kebutuhan dan minat anak yang harus dicapai oleh mereka sendiri (Bennett, Liz, dan Sue: 2005). Permainan merupakan media belajar yang sangat efektif bagi anak karena akan lebih termotivasi dan semangat mengikuti kegiatan pembelajaran, sehingga materi yang anak peroleh akan diserap dengan baik. Teori konstruktivisme yang dikemukakan oleh Vygotsky dan Piaget dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dapat diperoleh siswa melalui pengalaman yang didapatkan secara langsung dengan lingkungan sekitarnya mealui interaksi sosial..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. Keduanya beranggapan bahwa siswa dalam pembelajarannya harus aktif, karena dengan siswa aktif dapat mempengaruhi tingkat perkembangan siswa. Penelitian ini menggunakan permainan tradisional yang dapat dirasakan secara langsung oleh siswa. Permainan membuat siswa berinteraksi dengan temannya, entah itu berkomunikasi secara langsung maupun berkompetisi dalam memenangkan permainan. Permainan membuat siswa lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar. 2.1.4 Kurikulum Kurikulum merupakan sebuah sarana bagi siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih agar potensi yang dimiliki dapat berkembang dengan baik. Kurikulum menurut Kemendikbud (2014: 2) adalah salah satu eleman pendidikan. yang. memberikan. kontribusi. untuk. mewujudkan. proses. berkembangnya kualitas potensi siswa. Kurikulum yang baik akan menciptakan kualitas yang baik bagi siswa, sehingga potensi yang dimiliki dapat dikembangkan. Triyanto (2009: 35) mengatakan bahwa kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi siswa agar mereka dapat belajar dengan baik di dalam kelas, di halaman sekolah, di luar lingkungan sekolah atau semua kegiatan untuk mempengaruhi subyek belajar sehingga menjadi pribadi yang diharapkan. Pengertian kurikulum dalam UU No.20 Tahun 2003 (dalam Sanjaya:2008) merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan pendidik sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan..

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. Sitepu (2012) juga menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan siswa. Mulyasa (2006) juga mengungkapkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan terkait dengan tujuan, kompetensi dasar, materi standar, hasil belajar, dan cara yang akan digunakan sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan dari pendidikan tersebut. Pengertian dari beberapa ahli tentang kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan rencana yang dilakukan untuk mencapai kompetensi dasar dan tujuan pendidikan serta usaha sekolah sebagai proses perkembangan siswa menuju lebih baik dan mampu merasakan kenyamanan dalam belajarnya, entah di kelas, halaman sekolah, diluar sekolah hingga apa yang mereka dapatkan dapat diserap dan di mengertinya dengan jelas. 2.1.5 Perkembangan Kurikulum di Indonesia Terhitung dari tahun 1945 sampai 2014, Indonesia sudah mengalami sepuluh kali perubahan kurikulum. Pertama, Rencana Pelajaran 1947 merupakan kurikulum pertama di Indonesia. Istilah yang digunakan adalah rencana pelajaran. Pembelajaran dalam kurikulum ini lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara, dan bermasyarakat daripada pengetahuan. Belum ada RPPH pada kurikulum rencana pelajaran, Kurikulum ini memuat 2 unsur pokok, yaitu.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. (1) daftar jam pelajaran atau struktur program, (2) garis-garis besar program pengajaran (Suparlan:2011). Kedua, rencana pelajaran pada kurikulum 1952 dikenal dengan istilah Rencana Pelajaran Terurai 1952, kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1947. Sudah ada rencana pelajaran yang disebut silabus dalam kurikulum ini. Rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Setiap mata pelajaran kurikulum ini diajarkan oleh satu orang guru dan silabus untuk mata pelajarannya sangat jelas (Trianto:2009). Ketiga, Rencana Pelajaran 1958 yang merupakan penyempurnaan dari. Rencana Pelajaran 1952. Kurikulum ini digunakan sampai dengan tahun 1964 (Suparlan:2011). Keempat, Rencana Pendidikan 1964 merupakan penyempurnaan dari kurikulum Rencana Pelajaran 1958. Kurikulum ini mewajibkan metode pembelajaran berdasarkan pemecahan masalah (problem solving). Terdapat pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik, keprigelan, dan jasmani (Trianto: 2009). Kelima, Kurikulum1968 merupakan kurikulum terpadu pertama di Indonesia. Struktur program kurikulum ini dibagi menjadi 3, yaitu: Pembinaan jiwa pancasila, Pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus meliputi mata pelajaran pendidikan khusus. Pada kurikulum ini, untuk pertama kali istilah kurikulum digunakan di Indonesia (Suparlan:2011). Kurikulum rencana pendidikan dan kurikulum 1968 sudah mengalami peningkatan dalam hal metode dan pendekatan pendidikannya, yaitu penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dan pendekatan terintegrasi atau terpadu..

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. Keenam, Kurikulum 1975 lahir berdasarkan ketetapan MPR Nomer IV/MPR/1973 tentang GBHN 1973, dengan tujuan pendidikan membentuk manusia Indonesia untuk pembangunan nasional di berbagai bidang. GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) kurikulum ini dikenal dengan format yang rinci (Suparlan:2011). Kurikulum ini sudah membuat pedoman pembelajaran yang tertuang dalam Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PSSI). Menurut (Triyanto:2009) metode, materi, dan tujuan pelajaran dalam kurikulum 1975 tertuang secara gamblang dalam PPSI, kemudian lahir Rencana Pelajaran setiap satuan bahasan. Berdasarkan pendapat tersebut, kurikulum 1975 sudah mulai menuangkan kegiatan pembelajaran dalam rencana pelajaran, atau sekarang disebut sebagai RPPH. Ketujuh, Kurikulum 1984 merupakan penyempurnaan dari kurikulum 1975. Kurikulum ini berlaku berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 0461/U/1983 tanggal 22 Oktober 1983 tentang Perbaikan Kurikulum. Kurikulum 1984 memiliki 4 aspek yang disempurnakan, yaitu: (1) pelaksanaan PSPB (pendidikan sejarah perjuangan bangsa), (2) penyesuaian tujuan dan struktur program kurikulum, (3) pemilihan kemampuan dasar serta keterpaduan dan keserasian antara ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, (4) pelaksanaan pelajaran berdasarkan keruntutan belajar yang disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa (Suparlan:2011). Menurut (Trianto:2009) Kurikulum ini menggunakan process skills approach yang memposisikan siswa pada subyek belajar, yaitu mengamati, mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan (konsep cara belajar siswa aktif). Pendapat para ahli diatas.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. menunjukkan bahwa kurikulum 1984 sudah merubah cara pandang dari teacher center menjadi student center. Guru mulai mengembangkan dan menyeimbangkan kemampuan siswa berdasarkan pengetahuan, sosial, dan keterampilan siswa. Kedelapan, Kurikulum 1994 merupakan pelaksanaan amanat UU Nomer 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum 1994 dilaksanakan berdasarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 060/ U/ 1993 tanggal 25 Februari 1993. Tiga lampiran dalam Kurikulum 1994 berisi: (1) Landasan, Program, dan Pengembangan Kurikulum, (2) GBPP, dan (3) Pedoman Pelaksanaan Kurikulum (Suparlan:2011). Penyusunan maupun pelaksanaan kurikulum harus didasarkan. dengan proses dan tujuan, agar kegiatan. pembelajaran dapat terlaksana dengan optimal. Menurut (Triyanto:2009) menambahkan bahwa Struktur kurikulum 1994 berusaha menyatukan kurikulum 1975 dengan pendekatan tujuan dan kurikulum 1984 dengan tujuan pendekatan proses. Sesuai dengan pendapat diatas, kurikulum 1975 sudah mulai memperbaiki struktur kurikulum dengan membuat panduan kurikulum. Kegiatan pembelajaran dalam kurikulum ini bukan hanya menilai hasil namun sudah menilai proses belajar siswa. Kesembilan, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. Kurikulum 1975-1994 berorientasi pada pencapaian tujuan yang berimplikasi pada penguasaan kognitif. KBK lahir sebagai tuntutan reformasi. Kurikulum ini menekankan pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performasi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. KBK memiliki empat.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. komponen, yaitu Kurikulum dan Hasil Belajar (KHB), Penilaian Berbasis Kelas (PBK), Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS). Pada kurikulum ini lahir metode pembelajaran PAKEM dan CTL, serta penilaian memadukan keseimbangan kognitif, psikomotorik, dan afektif dengan penekanan penilaian berbasis kelas (Trianto:2009). Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pada kurikulum ini lahir istilah kompetensi dasar. Penilaian belajar pada kurikulum ini meliputi aspek pengetahuan, sosial dan keterampilan. Kesepuluh, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006. Kurikulum ini merupakan pengembangan dari KBK. Standar isi dan proses yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan kurikulum ini dikembangkan oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Suparlan: 2011). Tujuan pendidikan pada kurikulum KTSP menurut (Trianto:2009) menekankan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut. Pada kurikulum ini Rencana Pembelajaran di buat oleh pemerintah, namun untuk yang sekarang pemerintah hanya menyediakan silabus yang dapat dikembangkan oleh guru, sehingga guru menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran sendiri. KTSP melahirkan istilah standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi lulusan (SKL)..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. Berdasarkan sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia di atas, dapat diketahui bahwa perubahan kurikulum di Indonesia selalu mengacu pada kurikulum. sebelumnya.. Perubahan. kurikulum. dilakukan. dengan. tujuan. melengkapi kekurangan dari kurikulum sebelumnya, memberikan perubahan yang lebih baik dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan. Perubahan kurikulum selalu disertai dengan tujuan pendidikan yang berbeda, hal tersebut disebabkan adanya suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Seperti diungkapkan (Hidayat: 2013) yang menyatakan bahwa kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Mulai tahun 2013 Indonesia menggantikan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013. 2.1.6 Kurikulm 2013 2.1.6.1 Pengertian Kurikulum 2013 Kurikulum yang sekarang dilaksanakan di Indonesia adalah kurikulum 2013. Mulyasa (2013) mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan (Fadlillah 2013: 16). Kemampuan secara intelektual tidak cukup untuk menciptakan generasi bangsa yang baik, membutuhkan keseimbangan antara intelektual, keterampilan dan juga sikap agar kualitas pendidikan semakin baik. Seperti halnya Hidayat (2013) yang mengungkapkan bahwa kurikulum 2013 dicita-citakan dapat melahirkan generasi.

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. penerus bangsa yang cerdas komprehensif, yaitu bukan hanya cerdas secara intelektualnya saja namun juga cerdas secara emosi, dan spiritualnya. Pengertian diatas terkait dengan kurikulum 2013 dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang di sempurnakan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang mengembangkan aspek ketrampilan, pengetahuan dan sikap. Kurikulum 2013 juga merapkan pembelajaran secara tematik dan menggunakan pendekatan saintifik. Hal tersebut bertujuan untuk membangkitkan pengetahuan siswa secara terkonsep agar siswa lebih aktif, serta membawa generasi bangsa yang lebih baik dan mengembangkan karakter peserta didik. 2.1.6.2 Ciri-ciri Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Ciri-ciri yang terdapat dalam kurikulum 2013 adalah: 2.1.6.2.1 Pendekatan Tematik Terpadu Pendekatan tematik merupakan gabungan dari berbagai muatan pelajaran yang. dikaitkan. dalam. satu. tema.. Depdiknas. (dalam. Trianto,. 2011). mengungkapkan bahwa Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Istilah yang digunakan dalam pendekatan tematik tidak lagi mata pelajaran, akan tetapi diganti menjadi tema. Pendekatan tematik juga dikemukakan oleh Trianto (2011) bahwa pada hakikatnya pendekatan tematik merupakan model pembelajaran terpadu, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip secara holistik dan autentik. Pendekatan tematik ini menuntut guru untuk lebih kreatif dalam menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Pendekatan ini sangat menguntungkan bagi siswa, karena siswa dapat belajar memahami dan mendalami materi secara dalam yang tergabung dalam tema tersebut. Siswa juga dituntut untuk lebih aktif, sedangkan guru lebih banyak membimbing atau menuntun siswa dalam memahami materi. Pembelajaran tematik merupakan model pemebalajaran yang menyatukan atau menggabungkan berbagai mata pelajaran dalam satu tema yang menjadi satu kesatuan. Pembelajaran tematik juga memberikan pengalaman lebih bagi siswa untuk merasakan secara langsung dalam pembelajarannya dengan menggunakan metode pembelajaran secara kontekstual dan dapat memberikan pemahaman yang mendalam bagi siswa terkait dengan materi. 2.1.6.2.2. Pendakatan Saintifik. Pendekatan saintifk merupakan pendekatan secara ilmiah. Kemendikbud (2014) mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik adalah sebuah proses kerja yang memenuhi metode ilmiah. Metode ilmiah adalah metode yang menggunakan teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. Pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif (deductive reasoning). Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang melakukan kegiatan ilmiah yang berpusat kepada siswa. Siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran, sedangkan guru hanya berperan sebagai pembimbing atau menuntun jalannya pembelajaran. Pendekatan saintifik memiliki langkah-langkah pembelajaran menurut Permendikbud Nomer 81 A Tahun 2014 lampiran IV yang terdiri dari 5 pegalaman belajar secara pokok, yaitu (1) Mengamati, kegiatan mengamati ini merupakan kegiatan yang melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran menyimak, melihat mendengar dan membaca. (2) Menanya, kegiatan membaca ini merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang apa yang mereka lihat, baca dan simak. Peran guru adalah membimbing siswa agar mau bertanya tetang materi yang sedang dibahas. (3) Mengumpulkan informasi/eksperimen, yaitu suatu tindak lanjut dari kegiatan bertanya. Siswa dapat melakukan kegiatan dengan memperhatikan kejadian yang ada, membaca buku, atau bisa dengan pengalaman yang pernah dialaminya. (4) Mengasosiasikan/mengolah informasi, yaitu kegiatan memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lain, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan mengambil kesimpulan dari pola yang ditemukan. (5) Mengkomunikasikan, yaitu kegiatan menuliskan atau menceritakan dari apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. menemukan pola. Hasil yang telah selesai dikerjakan akan ditampilkan di depan kelas ataupun di sharingkan dalam kelompok. 2.1.6.2.3. Contextual Learning. Nurhadi. (2003). mengungkapkan. bahwa. pembelajaran. kontekstual. (Contextual Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam kehidupan mereka sendiri-sendiri. Pengetahuan dan ketrampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkontruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan baru ketika ia belajar. Johnson (2002) mengungkapan bahwa CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks keadaan pribadi, social, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini, sistem tersebut meliputi tujuh komponen berikut: membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur sendiri, melakukan kerja sama, membantu individu untuk tumbuh dan berkembang, berpikir kritis dan kreatif untuk mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian autentik. Berdasarkan definisi-definisi dari kedua ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL adalah suatu pembelajaran yang mengaitkan isi atau materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata siswa. siswa.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. diajak melihat secara langsung benda-benda yang nyata dalam pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Karakteristik pembelajaran kontekstual (CTL) Menurut Komalasari (2008), karakteristik pembelajaran kontekstual meliputi pembelajaran yang menerapkan: (1) Keterkaitan (relating), (2) Pengalaman langsung (experiencing), (3) Aplikasi (applying), (4) Kerja sama (cooperating), (5) Pengaturan diri (self-regulating), (6) Asesmen autentik (authentic assessment). 2.1.6.2.4. Penilaian Otentik. Penilaian merupakan proses mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan nilai belajar siswa. Akbar (2013:88) mengungkapkan bahwa penilaian merupakan proses pemberian nilai berdasarkan hasil pengukuran dengan kualitas nilai tertentu. Setelah ngeolah hasil dari belajar siswa, maka dengan demikian kemampuan dan prestasi siswa dapat diketahui oleh guru. Husamah (2013:126) mengemukakan bahwa penialain otentik adalah penilaian yang melibatkan siswa dalam tugas otentik yang bermanfaat, penting dan bermakna. Tugas yang otentik tersebut merupakan termuat dengan tugas yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, seperti presentasi dan menjelaskan materi. Stiggins dan Mueller (dalam Burhan, 2011:23), penilaian otentik merupakan penilaian kinerja (performansi) yang meminta pembelajar untuk mendemostrasikan keterampilan dan kompetensi tertentu yang merupakan penerapan pengetahuan yang dikuasainya. Penilaian tidak hanya dinilai pengetahuannya saja, akan tetapi penting untuk guru menilai dari aspek spikomotorik dan afektifnya. Kurinasih (2014:48) mengatakan bahwa penilaian.

Gambar

Gambar 2.1. Bagan Penelitian yang Relevan
Gambar 3.1 Bagan langkah-langkah penelitian R & D menurut Sugiyono   Potensi dan  Masalah  Pengumpulan data  Desain   Produk   Validasi  Desain  Revisi  Desain Ujicoba  Produk  Revisi  Produk Ujicoba  Pemakaian  Revisi   Produk  Produksi  Masal
Gambar 3.2 Bagan prosedur pengembangan menurut Borg & Gall
Gambar 3.3 Bagan Penelitian Pengembangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

instansi lainnya belum dapat dikatakan bersifat final, sehigga belum menimbulkan hak dan kewajiban bagi yang terkena keputusan tersebut, misalnya keputusan

Hal ini perlu diteliti apa saja kesulitan siswa dalam UKBJ untuk Level 2 dan Level 3 ini mengingat tingkatan soal ujian yang diberikan sesuai dengan mahasiswa Jurusan Sastra

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Guru menerapkan model pembelajaran “ular tangga PAI ( SKI dan Fiqih )” untuk memahami konsep materi sistem yang akan diberikan dengan tahapan sebagai berikut :. • Permainan ini

Berdasarkan uraian latar belakang dan hasil penelitian terdahulu yang masih menunjukkan perbedaan, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti kembali tentang