• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERCEPATAN PENANGANAN DAMPAK COVID 19 DI KOTA DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERCEPATAN PENANGANAN DAMPAK COVID 19 DI KOTA DENPASAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERCEPATAN PENANGANAN DAMPAK COVID 19 DI KOTA DENPASAR

I Nyoman Artayasa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mahendradatta Denpasar arta_yasa66@yahoo.com

Abstrak - Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus

ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wu- han, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Dampak Positif Lebih peduli dengan kesehatan Seluruh dunia bekerjasama Manusia saling membantu. Kualitas udara membaik. Dampak negatif . Kalap menimbun makanan; Harga barang naik terutama masker, sanitizer, pengukur suhu hingga obat , Daya beli turun, hutang meroket; pendapatan menurun karena di PHK atau dirumahkan,Tidak bisa bayar cicilan ke bank tepat waktu;Biaya sekolah dan kuliah bertambah untuk menunjang belajar dengan te- knologi.

Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar dalam percepatan penanganan dampak Covid 19 di Kota Denpasar :Program Bantuan Sembako,Bantuan langsung Tunai kepada pekerja sektor formal,Bantuan langsung Tunai kepada pekerja sekor informal

Kata kunci: Covid-19, dampak, kebijakan.

Abstract - A Corona abstract Virus is a new type of coronavirus that is contagious to humans.

The Virus can attack anyone, whether it is infants, children, adults, seniors, pregnant women, and nursing mothers.This viral infection is called COVID-19 and was first discovered in the city of Wuhan, China, at the end of December 2019

The Virus is contagious rapidly and has spread to other regions in China and to several coun- tries, including Indonesia.The positive impact is more concerned with the health of all worlds in collaboration with each other.Air quality improved. Negative impact. Hoard food; Price of goods rose mainly masks, sanitizer, temperature gauge to the drug, purchasing power down, debt skyrocketed; Revenue decreased due to redeployed, can not pay installments to the bank on time; School and college fees increase to support learning with technology.

Denpasar city government policy in accelerating the impact handling Covid 19 in Denpasar City:Program, the help of basic cash assistance to employees of the formal sector, the direct assistance of cash to the informal workers

Keywords: Covid-19, impact, policy.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah penetapan COVID-19 sebagai pandemi global oleh Organisasi Kese- hatan Dunia (WHO), pemerintah langsung menyusun strategi agar penularan virus corona dapat diminimalisir. Hal tersebut dilakukan mengingat sejak awal kemunc- ulannya hingga kini, jumlah kasus positif COVID-19 kian meningkat.

Virus corona merupakan keluarga be- sar virus yang menyebabkan infeksi

salu-ran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu. Banyak orang terin- feksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.

Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyak- it karena infeksi virus ini disebut COV- ID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneu- monia akut, sampai kematian.

Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia,

(2)

ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menu- lar dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa ne- gara, termasuk Indonesia.

Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menye- babkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebab- kan infeksi pernapasan berat, seperti in- feksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Se- vere Acute Respiratory Syndrome (SARS Pandemi Corona virus membawa dampak sosial ekonomi terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat.

B. Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, permasala- han yang dihadapi adalah sebagai berikut: 1. Apa dampak pandemi corona virus de-

sease 19 ( COVID-19)

2. Bagaiamana kebijakan pemerintah dalam menangani dampak sosial ekonomi dari COVID 19

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian virus

Menurut wikipedia Virus adalah agen infeksi berukuran kecil yang bereproduk- si di dalam sel inang yang hidup. Ketika terinfeksi, sel inang dipaksa untuk meng- hasilkan ribuan salinan identik virus asli dengan cepat. Virus sendiri tidak memi- liki sel; pembentukan virus-virus baru berlangsung dalam sel inang yang terin- feksi. Walaupun demikian, virus memiliki materi genetik yang memungkinkannya untuk bermutasi dan berevolusi. Hingga tahun 2018, lebih dari 4.800 spesies virus telah dideskripsikan dengan baik,[1] dari total jutaan virus di lingkungan. Asal-usul virus belum jelas: beberapa di antaranya mungkin berevolusi dari plasmid (poton- gan DNA yang dapat berpindah di antara sel), sementara yang lain mungkin berev- olusi dari bakteri.

Virus terdiri dari dua atau tiga bagian: materi genetik, kapsid (mantel protein), dan selubung. Semua virus memiliki

ma-teri genetik berupa DNA (asam deoksir- ibonukleat) atau RNA (asam ribonuk- leat) saja, yaitu molekul panjang dengan banyak gen (pemberi instruksi pada sel). Semua virus juga ditutupi dengan mantel protein untuk melindungi gen. Sebagi- an virus memiliki selubung atau amplop berupa lipid yang menutupi lapisan pro- tein, sehingga golongan virus ini dapat dihancurkan oleh sabun. Selubung ini memiliki reseptor spesifik yang memban- tu virus memasuki sel inang baru. Bentuk virus bervariasi, mulai dari heliks (pilinan) sederhana, ikosahedral (bangun ruang ber- sisi 20), hingga struktur yang lebih kompl- eks. Ukuran virus berkisar dari 20 hingga 300 nanometer, yang berarti garis sepan- jang 1 sentimeter dapat diisi 33.000 hing- ga 500.000 virus yang berbaris lurus.

Virus dapat mengalami mutasi genetik. Virus RNA bermutasi lebih cepat diband- ingkan virus DNA sehingga memunculkan tipe baru yang tidak dapat diatasi dengan cepat oleh sistem imun inang mereka. Vi- rus influenza, misalnya, sering kali ber- mutasi sehingga diperlukan vaksin baru setiap tahun. Kemunculan galur baru yang belum pernah ditemui sebelumnya dapat mengakibatkan pandemi, seperti pandemi flu H1N1 pada tahun 2009 dan pandemi koronavirus pada tahun 2020.

B. Pengertian Covid-19

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Pen- yakit yang disebabkan infeksi COVID-19 pada umumnya bersifat ringan, terutama pada anak-anak dan orang dewasa muda. Namun, infeksi ini tetap dapat menyebab- kan penyakit serius: sekitar 1 dari 5 orang yang terjangkit membutuhkan perawatan di rumah sakit. Karenanya, wajar jika orang khawatir tentang dampak wabah COVID-19 pada diri mereka dan orang- orang yang mereka kasihi.

Kita dapat menyalurkan kekhawati- ran kita dengan cara melindungi diri kita, orang-orang yang kita kasihi dan masyar- akat kita. Tindakan yang terpenting adalah rajin mencuci tangan secara menyeluruh dan menutup hidung dan mulut saat batuk dan bersin. Selain itu, tetap ikuti

(3)

perkem-bangan informasi dan patuhi nasihat dinas kesehatan setempat termasuk pembatasan perjalanan, pergerakan dan pertemuan yang diberlakukan.

Jika merasa suatu permukaan mung- kin terinfeksi, bersihkanlah dengan disin- fektan sederhana untuk membunuh virus dan melindungi diri sendiri dan orang lain. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung .

C. Gejala Covid-19

Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang- orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya ke- mungkinan lebih besar mengalami sakit leb- ih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya men- cari pertolongan medis.Wabah dan penular- an COVID-19 dapat ditahan dan dihentikan, seperti yang terjadi di Tiongkok dan beberapa negara lain. Sayangnya, wabah-wabah baru terjadi dengan cepat. Anda perlu mengetahui situasi di tempat Anda berada atau yang akan Anda kunjungi. WHO mempublikasikan laporan terbaru tentang situasi COVID-19 di seluruh dunia setiap harinya.

Masa inkubasi adalah jangka waktu antara terjangkit virus dan munculnya gejala pen- yakit. Pada umumnya masa inkubasi COV- ID-19 diperkirakan berkisar dari 1 hingga 14 hari, umumnya sekitar lima hari. Perkiraan ini akan diperbarui seiring dengan tersedianya lebih banyak data.

D. Cara penyebaran

Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COV- ID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung

atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau menge- luarkan napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan per- mukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan terse- but lalu menyentuh mata, hidung atau mu- lutnya, dapat terjangkit COVID-19. Pe- nularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjang- kit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian ten- tang cara penyebaran COVID-19 dan akan menyampaikan temuan-temuan terbaru.

Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menu- lar melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara. Apakah COVID-19 dapat menular dari orang yang tidak menunjukkan gejala? Cara utama penyebaran penyakit ini ada- lah melalui percikan saluran pernapasan yang dihasilkan saat batuk. Risiko penu- laran COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami gejala-geja- la ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa sehat. WHO terus mengka- ji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan akan men- yampaikan temuan-temuan terbaru.

BAB III PEMBAHASAN

A. Dampak positif dan negatif Pandemi Covid -19

Dengan adanya pandemi covid-19 ini, banyak sekali aktivitas masyarakat yang harus berubah. Akan tetapi, perubahan-pe- rubahan karena covid-19 ini memiliki dampak lain yang menguntungkan.

Dampak Positif:

1. Lebih peduli dengan kesehatan Pemberitaan mengenai wabah virus corona Covid-19 memang membuat panik di sejumlah negara. Namun dibalik itu, karena wabah tersebut kita sekarang lebih memperhatikan

(4)

kese-hatan dan lebih menjaga kebersihan. Kita juga jadi mengingat untuk peduli dengan sesama dan memaksa diri un- tuk bisa bekerja sama secara global dengan kompak melakukan social dis- tancing juga isolasi mandiri. Dengan mengingat bahwa hidup manusia se- cara tidak langsung saling terhubung, kita diingatkan betapa berharganya kita satu sama lain.

2. Seluruh dunia bekerjasama

Sebelum kepanikan mengenai Cov- id-19 menyita perhatian, setiap orang menghadapi masalahnya masing-mas- ing. Seperti kecemasan, kesepian, penyakit mental, dan meningkatnya ketidakpastian tentang masa depan. Dari isu politik hingga perubahan iklim, perang budaya hingga resesi seks, kasus bunuh diri karena kepu- tusasaan, dan bullying di media so- sial yang rentan merusak mental kita. Segala masalah yang terjadi menjadi gejala individualisme yang merajalela. Namun kasus pandemi Covid-19 telah membuat semua orang fokus pada hal yang sama dan pentingnya koordina- si juga kerja sama. Pemerintah dunia sekarang mengoordinasikan tindakan pencegahan dengan kerja sama yang belum pernah terlihat sebelumnya. 3. Manusia saling membantu

Bencana alam biasanya menyatukan orang dan memicu tindakan solidaritas di antara sesama. Sementara ancaman pandemi, bagaimana pun telah men- yatukan seluruh umat manusia mela- wan ancaman nyata. Manusia saling membantu tanpa perlu melihat suku, ras, atau kepercayaan.

4. Kualitas udara membaik

Kesehatan mental yang buruk hingga polusi dan polarisasi yang meningkat, seakan menjadi bukti bahwa masyar- akat terlalu sibuk bekerja, konsumsi berlebihan, dan terlalu individulisme. Ketika sosial distancing sedang dilak- sanakan di seluruh dunia, kualitas udara menjadi membaik.

Dampak negatif:

1. Kalap menimbun makanan;

2. Harga barang naik terutama masker, sanitizer, pengukur suhu hingga obat 3. Daya beli turun, hutang meroket; 4. pendapatan menurun karena di PHK

atau dirumahkan

6. Tidak bisa bayar cicilan ke bank tepat waktu;

7. Biaya sekolah dan kuliah bertambah untuk menunjang belajar dengan te- knologi.

B. Perlindungan diri terhadap virus

Untuk mengurangi risiko terinfeksi atau menyebarkan COVID-19 dengan cara melakukan beberapa langkah pencegahan:

1. Sering mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dap- at membunuh virus di tangan Anda. 2. Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan

orang yang batuk-batuk atau bersin- bersin. Ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dap- at membawa virus. Jika Anda terlalu dekat, Anda dapat menghirup perci- kan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit pen- yakit ini.

3. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat menjadi titik masuk virus ini ke tubuh sehingga menjadi sakit.

4. Pastikan orang-orang di sekitar

mengikuti etika batuk dan bersin den- gan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut.

5. Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika demam, batuk dan kesulitan bernapas, segeralah cari per- tolongan medis dan tetap memberita- hukan kondisi Anda terlebih dahulu. 6. Tetap ikuti informasi terbaru tentang

hotspot-hotspot COVID-19 (kota atau daerah di mana COVID-19 menyebar luas). Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut – terutama jika sudah berusia lanjut atau mengidap diabetes, sakit jantung atau paru-paru Kemungkinan tertu- lar COVID-19 lebih tinggi di

(5)

tem-pat-tempat tersebut.

Perlindungan jika sedang berada di atau pernah berkunjung ke (dalam waktu 14 hari terakhir) wilayah di mana COV- ID-19 menyebar

1. Lakukan isolasi diri dengan cara tetap tinggal di rumah jika merasa kurang sehat, bahkan jika gejalanya ringan seperti sakit kepala, demam berskala rendah (37.3 C atau lebih) dan pilek ringan, sampai Ana sembuh.

2. Jika demam, batuk dan kesulitan berna- pas, segera minta nasihat dokter karena kondisi ini bisa jadi dikarenakan infek- si saluran pernapasan atau kondisi seri- us lainnya. Jika Anda sudah member- itahukan kondisi Anda terlebih dahulu, petugas kesehatan dapat lebih cepat mengarahkan Anda ke fasilitas kese- hatan yang tepat. Hal ini juga memban- tu mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19 dan virus-virus lainnya.

C Kebijakan pemerintah Kota Den- pasar percepatan penanganan Dampak Pandemi Covid 19

1. Program Bantuan Sembako

Program sembako diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi covid-19, yang datanya diambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Pemerlu Pelayanan Kese- jahteraan Sosial (PPKS) dan usulan dari Desa/Kelurahan.

2. BLT Kepada Pekerja Sektor Formal Bantuan Langsung Tunai diberikan kepada para pekerja formal yang di

PHK dan atau dirumahkan,sebesar

Rp.600.000/bulan,diberikan hanya satu bulan (Bulan April). Karena dua bulan berikutnya akan ada program pelatihan yang diberikan oleh Dinas Tenaga ker- ja dan Kompetensi Kota Denpasar. 3. BLT Kepada Pekerja sektor informal

Bantuan Langsung Tunai diberikan ke- pada para pekerja sector informal yang kehilangan mata pencaharian sebesar

makan sehari-hari.( Datanya dari DTKS,PPKS,dan usulan Desa/ Kelurahan).

2. Mampu memenuhi kebutuhan

dasar masyarakat yang secara sa- dar melakukan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.

3. Mampu memenuhi kebutuhan

dasar bagi warga yang tergolong OTG,ODP,PDP,atau PMI.

b. Bantuan Langsung Tunai kepada pek- erja formal dan informal

Adanya masyarakat yang terkena dampak kehilangan mata pencaharian, dengan BLT ini diharapkan : mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup sehari-hari.

BAB IV KESIMPULAN

1. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona- virus yang baru ditemukan. Ini mer- upakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum ter- jadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

2. Kebijakan Pemerintah Kota Denpasar dalam percepatan penanganan dampak Covid 19 di Kota Denpasar:

a. Program Bantuan Sembako

b. Bantuan langsung Tunai kepada pekerja sektor formal

c. Bantuan langsung Tunai kepada pekerja sekor informal

DAFTAR PUSTAKA

Dwijanto Agus ,dkk, 2006. Reformasi

Birokrasi Publik di Indonesia .Yo-

gyakarta: Gadjah Mada University Press

Isran Noor, 2012. Politik Otonomi Daerah untuk penguatan NKRI. PT. Profajar Jurnalism.

Rp.600.000/bulan , selama 3 bulan, . 2012. Isran Noor dalam

Perspek-yaitu : bulan April.Mei,Juni 2020 Apa yang diharapkan dari kebijakan pe- merintah?

a. Program Bantuan Sembako

1. Mampu memenuhi kebutuhan

dasar nya, minimal kebutuhan

tif Media. PT Profajar Jurnalism. Lijan Poltak Sinambela, dkk, 2006. Refor-

masi Pelayanan Publik : Teori Ke- bijakan dan Implementasi. Jakarta:

(6)

Media Sewaka Dharma, 2012. Pe-

layanan Publik Berbasis Kearifan Lokal,Denpasar : Bagian Organisasi

Setda Kota Denpasar.

Syamsuddin Haris, 2005. Desentralisasi

dan Otonomi Daerah: Desentralis- asi, Demokratisasi dan Akuntabili- tas Pemerintahan Daerah.Jakarta :

LIPI Press.

Undang-Undang Republik Indonesia No- mor 23 Tahun 2014 tentang Pemer- intahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pe- layanan Publik.

h t t p s : / / w w w . l i p u t a n 6 . c o m / b o l a / r e a d / 4 2 1 8 4 5 2 / 5 - a l a s a n - v i - rus -corona -covi d -1 9-berbaha - ya-tetap-waspada

https://www.who.int/indonesia/news/nov- el-coronavirus/qa-for-public

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengantar_ tentang_virus

ht t ps : / / rep ubl i ka .co. i d/ beri t a/ q7n - j i 6 3 9 6 / d a m p a k - c o v i d 1 9 - p a - da-ekonomi-dan-keuangan-keluar- ga-kita h t t p s : / / w w w . s u a r a . c o m / health/2020/03/20/185500/5-sisi- positif-wabah-virus-corona-covid- 19-salah-satunya-kerjasama-dunia

Referensi

Dokumen terkait

§ Indikator kepuasan tertinggi pada penanganan COVID-19 di kota/kabupaten adalah Peran Walikota/Bupati dalam memonitor dan mengedukasi warga terkait dengan Penanganan Covid-19

Dari data tweet yang bertemakan Covid-19 diatas menunjukkan bahwa kebijakan pengendalian Covid-19 menjadi perhatian utama yang disampaikan oleh Pemerintah Provinsi

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, 2020, Pemerintah Larang ASN, TNI, Polri, dan Pegawai BUMN untuk Mudik di Tengah Pandemi COVID-19,

Orang yang sudah sembuh total dari COVID-19, orang yang kemungkinan terpapar COVID-19 langsung pasien konfirmasi, dan orang yang melakukan perjalanan ke area di mana

c. mendukung satuan tugas penanganan COVID-19 atau Puskesmas setempat dalam melakukan penelusuran kontak erat warga satuan pendidikan yang terkonfrrmasi COVID-19 dan test

Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinasi pemerintah dalam percepatan penanganan Covid-19 Di Kota Makassar terdapat 5 indikator koordinasi yang dilakukan,

Dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, anggaran pelaksanaan vaksinasi COVID-19 terlebih dahulu menggunakan dana yang bersumber dari Anggaran

Yang dimaksud dengan “Adaptasi Fonologis Gairaigo Yang Tercermin Dalam Novel Cake Ouji No Specialité” adalah terjadinya adaptasi fonologis yang terdapat pada kata serapan