• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol, Etil Asetat dan n-Heksan Daun Ketapang (Terminalia catappa L)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Metanol, Etil Asetat dan n-Heksan Daun Ketapang (Terminalia catappa L)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan ini telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antibakteri alami yang bersumber dari tanaman khususnya tanaman-obat - tanaman-obatan modern menyentuh lapisan masyarakat.

Penggunaan obat antibakteri untuk pengobatan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri sekarang sudah cukup banyak, namun masalah yang dihadapi sekarang adalah terjadinya efek samping bagi penggunanya, seperti diare, alergi, hingga bahaya toksik lainya, serta konsumsi yang tinggi. Banyaknya kasus infeksi akibat bakteri, timbulnya efek samping penggunaan obat antibakteri, serta konsumsi biaya perawatan yang tinggi menunjukkan perlu dilakukannya penelitian untuk mengembangkan antibakteri baru, khususnya dari bahan alam. (Sutrisno,dkk, 2014) Telah banyak dilakukan penelitian untuk menemukan antibakteri alami yang bersumber dari tanaman. Sehingga obat dari bahan alam Indonesia lebih banyak digunakan manfaatnya serta diharapkan dapat memberikan banyak keuntungan dan potensi pada berbagai sektor (Andleur dan Frust, 1998).

(2)

mengatasi masalah resistensi bakteri. Pencarian suatu antibakteri perlu dilakukan dalam upaya menghambat pertumbuhan bakteri atau bahkan membunuh bakteri pathogen yang dapat menyebabkan penyakit. Ketapang termasuk dalam suku Combretaceae, yang merupakan tanaman pohon yang tersebar di daerah tropis maupun subtropics dan tumbuh liar di dataran rendah dan di daerah yang sering dijumpai di pesisir pantai sampai ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

Menurut Pauly, (2011) daun Ketapang memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan sebagai obat luar yaitu untuk mengobati sakit pinggang, bisul, gatal-gatal dan mempercepat pengeringan luka. Sedangkan obat dalam, daun ketapang berguna untuk mengobati diare menurunkan tekanan darah tinggi , insomnia dan selain itu ekstrak daun ketapang digunakan dalam bidang kosmetik karena memiliki aktivitas anti UV dan anti aging (penuaan dini) . Daun Ketapang memiliki kandungan antimikroba lebih banyak dibandingkan kulit batang dan buah. Daun ketapang memiliki kandungan flavonoid, tannin, dan triterpenoid. Sedangkan kulit batang hanya mengandung flavonoid dan saponin , pada buah hanya tannin dan steroid ( Ugwu, et al 2015)

Menurut penelitian Elin Yulinah, et al (2006) Daun ketapang sebagai obat infeksi kulit oleh karena itu ekstrak etanol daun ketapang dibuat sediaan salep dan krim dan diuji terhadap jamur penyebab dermatomikosis yaitu Trichophyton

mentagophytes pada kulit punggung kelinci yang terinfeksi jamur tersebut.

Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Nuryati et. al (2005) yang menunjukkan bahwa daun ketapang yang muda memiliki aktivitas antifungi terhadap pertumbuhan tanaman cendawan akuatik Aphonomyces sp.

Kemudian oleh Sumino, dkk (2013) dalam penelitiannya terkait daun ketapang yaitu mengenai pemanfaatan ekstrak ketapang dengan pelarut aquadest untuk pencegahan ikan patin yang terinfeksi Aeromonas Hydrophilia

(3)

Berdasarkan informasi mengenai uraian diatas peneliti tertarik ingin menguji aktivitas antibakteri daun ketapang, Berhubung daun ketapang memiliki khasiat untuk mengobati diare dan gangguan usus yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonellla typhi, dapat mengobati penyakit kulit dan bisul akibat adanya bakteri Staphylococcus aureus dan Staphyloccocus mutan.

Maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antibakteri secara lebih spesifik dalam ekstrak methanol etil asetat dan n-Heksan pada daun Ketapang ( T catappa L) dengan menggunakan metode difusi agar.

1.2. Perumusan Masalah

1. Golongan senyawa kimia apakah yang terdapat pada ekstrak methanol, etil asetat dan n-heksan dalam daun tumbuhan ketapang (Terminalia cattapa L) berdasarkan uji skrining fitokimia ?

2. Bagaimanakah aktivitas antibakteri ekstrak metanol, etil asetat dan n-Heksan daun tumbuhan Ketapang terhadap bakteri Staphylococcus aureus,

Staphyloccocus mutan dan Salmonellla typhi ?

1.3. Pembatasan Masalah

1. Bagian tanaman yang diekstraksi adalah daun tumbuhan ketapang

2. Analisa pendahuluan untuk daun tumbuhan ketapang yaitu uji skrining fitokimia.

3. Bakteri yang digunakan untuk uji aktivitas antibakteri yaitu Staphylococcus

aureus, Staphyloccocus mutan dan Salmonellla typhi

4. Variasi konsentrasi untuk uji aktivitas antibakteri 100, 200, 300, 400, dan 500 mg/ml

5. Pelarut yang digunakan untuk ekstraksi yaitu metanol, etil asetat dan n-Heksan

(4)

1.4. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat dalam ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksan dari daun ketapang berdasarkan uji skrining fitokimia

2. Untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksan dari daun keatapang terhadap bakteri Staphylococcus aureus,

Staphyloccocus mutan dan Salmonellla typhi

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai golongan senyawa kimia dari daun ketapang dan aktivitas antibakteri nya terhadap bakteri

Staphylococcus aureus, Staphyloccocus mutan dan Salmonellla typhi

1.6. Lokasi Penelitian

Tempat pengambilan sampel yang digunakan diperoleh dari Taman Biro Rektor Universitas Sumatera Utara, untuk uji skrining fitokimia dan pembuatan ekstrak metanol, etil asetat dan n-heksan daun jamblang dilakukan di Laboratorium Pasca Sarjana FMIPA USU Medan, identifikasi taksonomi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Herbarium Medanense FMIPA USU Medan, dan uji aktivitas antibakteri ektrak metanol daun jamblang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi USU.

1.7. Metode Penelitian

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Antrean dapat dikatakan efisien apabila jumlah ke- datangan satuan yang membutuhkan pelayanan diimbangi dengan kece- patan pelayanan yang diberikan petugas, pelayanan

Pengaruh motivasi terhadap kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Swadana Tarutung Tapanuli Utara tahun 2008. Pascasarjana Universitas

Penggunaan sistem reservasi berbasis website ini juga dapat membantu pimpinan Lembur Pancawati dalam memantau dan mengawasi data pengunjung, melalui adanya laporan yang tepat

Untuk mengetahui fungsi Senandung jolo pada masyarakat Jambi di Kelurahan Tanjung Kecamatan.. Kumpeh Kabupaten

20/2001, tentang pemberantasan tindak pidana korupsi (UU PTPK), dirumuskan dalam Pasal 2 ayat (1) merumuskan tindak pidana korupsi adalah : “setiap orang yang secara

Kindred merupakan satu kesatuan kaum kerabat yang melingkari seseorang yang memulai suatu aktivitas seperti pertemuan-pertemuan dan upacara pesta yang diadakan pada tingkat-tingkat

bahwa: Suatu Desain Industri tidak dianggap telah diumumkan apabila dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sebelum Tanggal Penerimaannya, Desain Industri

Kami yang bertanda tangan di bawah ini ini para ahli waris dari almarhum MUNIR.D dengan ini menyatakan yang sebenarnya dan sanggup di angkat sumpah bahwa almarhum MUNIR.D dan