• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Amonia pada Limbah Industri Karet secara Spektrofotometri Visible

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Amonia pada Limbah Industri Karet secara Spektrofotometri Visible"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Limbah cair industri merupakan penyebab utama terjadinya pencemaran air.

Setiap industri yang menghasilkan limbah cair wajib melakukan pengolahan air

limbah agar memenuhi baku mutu yang ditetapkan pemerintah sehingga dapat

langsung dibuang tanpa mencemari lingkungan. Limbah yang dibuang tanpa

diolah terlebih dahulu akan menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan

(Zulkifli, 2014).

Baku mutu air pada sumber air adalah batas kadar yang diperkenankan bagi

zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap dapat

digunakan sesuai dengan kriterianya. Baku mutu limbah cair adalah batas kadar

yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar untuk dibuang dari sumber

pencemar ke dalam air pada sumber air sehingga tidak mengakibatkan

dilampauinya baku mutu air (Kristanto, 2002).

Dalam pengolahan karet selain dihasilkan produk-produk yang diinginkan

juga dihasilkan limbah.Limbah yang menjadi masalah di pabrik-pabrik biasanya

berupa cairan. Cairan ini dikenal dengan nama air limbah karet yang sebagian

besar komponennya terdiri dari air dan zat-zat sisa pengolahan karet. Proses

pembuatan karet membutuhkan air sebagai pengencer lateks, pembuatan

larutan-larutan kimia, pencuci hasil pembekuan dan alat-alat yang digunakan, serta

(2)

2

mendinginkan mesin-mesin. Sisa air yang digunakan akan dikeluarkan dalam

bentuk limbah. Dalam jangka waktu yang lama limbah akan menumpuk dan

menimbulkan masalah baru yang harus mendapat perhatian khusus (Tim Penulis

PS, 2008).

Konsentrasi amonia yang tinggi pada permukaan air akan menyebabkan

kematian ikan yang terdapat pada perairan tersebut. Keasaman air atau nilai pH

nya sangat mempengaruhi apakah jumlah amonia yang ada akan bersifat racun

atau tidak (Mulyanto, 2007).

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul tugas akhir

berjudul “Analisa Amonia Pada Limbah Industri Karet Secara Spektrofotometri

Visible”.

1.2 Tujuan

- Untuk mengetahui kadar amonia yang terdapat pada limbah industri karet.

- Untuk mengetahui apakah kadar amonia pada limbah industri karet

memenuhi syarat Kep.Men LH 51/MENLH/10/1995.

1.3 Manfaat

Sebagai informasi mengenai kandungan amonia yang terdapat padalimbah

industri karet yang sesuai dengan standar yang telah di tetapkan oleh pemerintah

agar tidak mencemari lingkungan dan berbahaya bagi makhluk hidup.

Referensi

Dokumen terkait

konstruksi menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999. Bahwa sebagai pengguna barang atau jasa adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang atau jasa milik

Pada percobaan ini digunakan bahan perekat dengan jenis bahan perekat tepung tapioka (kanji), yang memiliki sifat: (1) Daya serap terhadap air, (2) Mempunyai kekuatan

Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk white chocolate menggunakan bahan baku Cocoa Butter Substitute (CBS) dengan penambahan black tea powder

Monitoring dan Evaluasi Pendidikan dan Kesehatan, Fasilitasi TPK dan Pendataan Kemiskinan, dan Fasilitasi Kegiatan Kecamatan. 10 Peningkatan Kerjasama dengan Aparat Keamanan

Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) Berwawasan Kebangsaan bagi Guru TK se- Kota Yogyakarta (Aula TK Negeri Pembina, 2010). Not

Perbedaan ini berpengaruh baik terhadap lingkungan pertanaman minapadi, karena pemberian pupuk anorganik yang terlalu banyak (padi konvensional) akan menyebabkan

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka penulis mencoba melakukan penelitian dengan mengambil judul : “ Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, Dan Sanksi