• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Makna Simbolik Pada Perayaan Festival Koinobori Di Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Makna Simbolik Pada Perayaan Festival Koinobori Di Jepang"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Festival Lampion adalah festival dengan hiasan lentera yang dirayakan setiap tahunnya pada hari ke- 15 bulan pertama kalender Tionghoa yang menandai berakhirnya perayaan tahun

Dalam skripsi ini, penulis membahas hal-hal yang berhubungan dengan makna simbolik pada torii (pintu gerbang) pada kuil shinto itsukushima. Namun, karena keterbatasan pengetahuan

Karena adanya perbedaan hari perayaan ini berkaitan dengan pergantian sistem kalender tempou (atau disebut juga sistem kalender lunar) menjadi sitem kalender

Oleh karena itu orang-orang Jepang mempunyai keinginan untuk mengabadikan bunga-bunga yang hanya bisa dinikmati pada musim semi tersebut, dengan cara

pajak-pajak Negara didaerah Kepulauan Riau" untuk pertama kali dilakukan pada tanggal. 1 Januari 1960 juga, berhubung peraturan itu diadakan berkenaan

Proses akulturasi yang terjadi pada tata cara perayaan tradisi festival pertengahan musim gugur di Korea Selatan membuktikan bahwa negara Korea pada jaman Silla

Tradisi ini sering juga disebut dengan muludan karena dilakukan pada bulan Rabilul Awwal yang dalam masyarakat Sunda bulan tersebut lebih dikenal dengan bulan Mulud, diambil

Sakura juga memiliki makna permulaan terdapat pada frase cinta pertama, hal ini berhubungan dengan konsep musim semi yang merupakan musim pertama di Jepang meski tidak terjadi