• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merill) pada Keadaan Tergenang Terhadap Pemberian GA3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merill) pada Keadaan Tergenang Terhadap Pemberian GA3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman

Sistematika tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae ;

Divisi : Spermatophyta ; Subdivisi : Angiospermae ; Kelas : Dicotyledoneae ;

Ordo : Fabales ; Famili : Papilonaceae ; Genus : Glycine ;

Spesies : Glycine max (L.) Merrill (Steenis, 2003).

Kedelai memiliki akar tunggang bercabang dan akar berserat. Akar lateral

mulai berkembang pada munculnya kotiledon. Sistem akar lateral menjadi luas

mencapai 45 cm dalam 4-5 minggu. Akar dapat tumbuh lebih dalam untuk

menyerap air dan nutrisi pada kondisi tanah yang kering. Kacang kedelai memiliki

hubungan simbiosis dengan fiksasi nitrogen pada bintil akar yang mengandung

bakteri Bradyrhizobium spp yang membentuk nodul pada akar (Belfield et al., 2011).

Pertumbuhan batang kedelai dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe

determinate dan indeterminate. Perbedaan sistem pertumbuhan batang ini

didasarkan atas keberadaan bunga pada pucuk batang. Pertumbuhan batang tipe

determinate ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman

mulai berbunga. Sementara pertumbuhan batang tipe indeterminate dicirikan bila

pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun tanaman sudah mulai

berbunga. Disamping itu, ada varietas hasil persilangan yang mempunyai tipe

batang mirip keduanya sehingga dikategorikan sebagai semi-determinate atau

semi-indeterminate (Iaudant, 2009).

Tanaman kedelai memiliki bungasempurna (hermaphrodite), yakni pada

(2)

(benang sari). Mekarnya bunga berlangsung pada pukul 08.00-09.00 dan

penyerbukannya bersifat menyerbuk sendiri. Kuntum bunga tersusun dalam

rangkaian bunga, namun tidak semua bunga dapat menjadi polong (buah), sekitar

60% bunga rontiok sebelum membentuk polong. Umur keluarnya bunga kedelai

bergantung varietasnya. Tanaman ini menghendaki penyinaran pendek lebih

kurang 12 jam per hari (Hanum, 2008).

Biji kedelai bentuknya bervariasi, tetapi umumnya lonjong. Benih kedelai

terdiri dari embrio besar tertutup oleh kulit biji, warna kulit biji ada yang kuning

muda, hijau, coklat, hitam dan belang-belang, namun kedelai yang komersial

hampir selalu kuning. Embrio terdiri dari dua kotiledon yang setelah

perkecambahan menghasilkan bulu kecil dengan dua daun yang sederhana dan

hipokotil (Purcell et al., 2014).

Syarat Tumbuh Iklim

Pengembangan kedelai dapat dilakukan di lahan sawah maupun di lahan

kering, bergantung kepada iklim dan kebutuhan petani setempat. Tanaman

Kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi

(tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100 - 400 mm/bulan, suhu udara 23 -

30°C, kelembaban 60 - 70%, pH tanah 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m

dpl (BPTP NAD, 2009).

Bagi pertumbuhannya, tanaman kedelai menghendaki daerah dengan curah

hujan minimum (sekitar 800 mm) pada masa pertumbuhannya selama 3 sampai 4

bulan. Sebenarnya tanaman ini resistan pada daerah yang agak kering kecuali

(3)

1000 m dpl. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, terutama

jika tanahnya merupakan tanah yang subur dan memperoleh pengairan yang baik

(Kartasapoetra, 1988).

Suhu optimal untuk pertumbuhan kedelai adalah 20-30°C. Suhu diatas

35°C dianggap membatasi pertumbuhan. Suhu tanah optimal untuk

perkecambahan dan awal pertumbuhan bibit adalah 25-30°C. Curah hujan yang

ideal untuk kedelai adalah 500-1000 mm (Belfield et al., 2011).

Tanah

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase

dan aerasi tanah yang cukup baik serta air yang cukup selama pertumbuhan

tanaman. Tanaman kedelai dapat tumbuh baik pada tanah alluvial, regosol,

grumosol, latosol atau andosol. Pada tanah yang kurang subur (miskin unsur hara)

adan jenis tanah podsolik merah-kuning,perlu diberi pupuk organik dan

pengapuran (Hanum, 2008).

Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan pertanaman kedelai yaitu

kedalaman olah tanah yang merupakan media pendukung pertumbuhan akar.

Artinya, semakin dalam olah tanahnya maka akan tersedia ruang untuk

pertumbuhan akar yang lebih bebas sehingga akar tunggang yang terbentuk

semakin kokoh dan dalam. Pada jenis tanah yang bertekstur remah dengan

kedalaman olah lebih dari 50 cm (Sebayang dan Winarto, 2014).

Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH=

5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5

pertumbuhannya sangat terlambat karena keracunan aluminium. Pertumbuhan

(4)

proses pembusukan) akan berjalan kurang baik. Dalam pembudidayaan tanaman

kedelai, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya datar, sehingga tidak

perlu dibuat teras-teras dan tanggul (Deputi Menegristek, 2015).

Varietas

Varietas merupakan salah satu teknologi utama yang mampu

meningkatkan produktivitas kedelai dan pendapatan petani. Tersedianya beberapa

varietas kedelai, kini petani dapat memilih varietas yang sesuai dengan kondisi

lingkungan setempat, berdaya hasil dan bernilai jual tinggi. Oleh karena itu uji

adaptasi varietas di suatu tempat perlu terus dilakukan oleh instansi terkait dalam

upaya mendapatkan varietas yang sesuai di suatu tempat

(Yusuf dan Harnowo, 2012).

Varietas kedelai sudah ditanam di Indonesia pada mulanya berasal dari

diantaranya Jepang, Taiwan, Amerika Serikat, dan sebagainya.Kriteria varietas

unggul kedelai adalah berproduksi tinggi, berumur pendek, tahan (resisten)

terhadap penyakit berbahaya, mempunyai daya adaptasi luas terhadap berbagai

keadaan lingkungan tumbuh (Hanum, 2008).

Varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi dan mempunyai sifat

ketahanan terhadap cekaman biotik dan abiotik serta karakteristik yang sesuai

dengan permintaan pasar merupakan modal utama dalam upaya meningkatkan

produksi dan pendapatan petani. Hasil penelitian Puslitbangtan untuk lahan sawah

dianjurkan penggunaan varietas berumur sedang (85-90 hari) seperti Willis,

(5)

GA3

Hormon tumbuh pada tanaman adalah senyawa organik yang bukan

termasuk unsur hara, yang dalam jumlah sedikit dapat mendukung (promote),

menghambat (inhibit) dan dapat merubah proses fisiologistumbuhan. Hormon

tumbuh tidak dihasilkan oleh suatu kelenjar sebagaimana pada hewan, melainkan

dibentuk oleh sel-sel yang terletak di titik-titik tertentu pada tanaman, terutama

titik tumbuh di bagian pucuk tunas maupun ujung akar. Selanjutnya hormon akan

bekerja pada jaringan disekitarnya, ditranslokasi ke bagian tanamanyang lain

untuk aktif bekerja di sana. Pergerakan hormon dapat terjadi melalui pembuluh

tapis, dan pembuluh kayu (Fahmi, 2015).

Menurut Susilawati et al (2014) dengan menggunakan konsentrasi GA3

yaitu 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm dapat meningkatkan tinggi tanaman,

jumlah malai, umur berbunga dan panjang malai serta meningkatkan produksi

mencapai 0.2-1 ton/ha. Konsentrasi GA3 dengan 200 ppm memberikan hasil

terbaik dibandingkan dengan kontrol dan konsentrasi lainnya. Ditunjukkan

dengan tingginya produktivitas padi.

Menurut Bishnoi dan Krishnamoorthy (2012) tanaman kacang tanah yang

terendam air selama 7 dan 14 hari dapat menurunkan luas daun, jumlah klorofil

dan laju fotosintesis tetapi sedikit menurunkan potensial air daun. Namun, reaksi

difusi stomata meningkat pada semua tahap. Dengan aplikasi GA3 dapat

meningkatkan luas daun dan laju fotosintesis tetapi tidak mempengaruhi potensial

(6)

Genangan

Genangan merupakan stres lingkungan bagi ekosistem alam dan manusia

di seluruh dunia. Respon tanaman yang dipengaruhi oleh genangan meliputi

perubahan dalam bentuk, metabolisme dan pertumbuhan yang terkait dengan

oksigen yang semakin rendah dan memungkinkan daya tahan genangan yang

berkepanjangan. Genangan sering disertai dengan pengurangan oksigen (O2) yang

banyak saat terjadinya proses fotosintesis atau bahkan tidak terjadinya

fotosintesis. Hal ini membutuhkan produksi ATP dan regenerasi NAD+ melalui

respirasi anaerob (Serres and Voesenek, 2008).

Toleransi terhadap genangan dapat diartikan sebagai kemampuan tanaman

untuk mempertahankan hasil optimal pada kondisi tergenang atau kelebihan air.

Mekanisme toleransi tanaman kedelai pada genangan penting diketahui dalam

mengembangkan genotip kedelai yang toleran genangan. Ketahanan tanaman

terhadap genangan dapat berupa penghindaran kondisi kekurangan oksigen dari

daun ke akar dan kemampuan tanaman untuk melakukan metabolisme, atau dapat

dikatakan pada kondisi tersebut respirasi berlangsung secara anaerob

(Puspita, 2011).

Penanaman kedelai pada tanah yang basah akan menghambat

perkecambahan dan pertumbuhan awal, karena kekurangan oksigen untuk

pertumbuhan biji maupun akar tanaman. Biasanya populasi tanaman yang tumbuh

akan berkurang pada tanah-tanah yang kelebihan air. Perbaikan drainase pada

tanah-tanah seperti ini akan meningkatkan populasi tanaman, perakaran menjadi

lebih baik, tanaman akan menjadi lebih tegap dan tinggi sehingga hasilnya akan

(7)

Genangan air merupakan masalah bagi tanaman dan sangat mempengaruhi

pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Genangan air akan mensuplai oksigen ke

akar sehingga menghambat respirasi pada akar, sehingga mempengaruhi proses

metabolisme tanaman. Kelebihan air akanmenghasilkankondisi tanah

menjadihipoksiadalambeberapa jam, dan hasilgenangan air

yangberkepanjanganakan menjadianoksia. Akibatnya akar tanaman akan

mengalamihipoksiaatau

Referensi

Dokumen terkait

Keterangan pada indikator 1 : K : Siswa merasakan kesulitan T : Siswa tidak merasakan kesulitan B : Siswa membaca soal berulang-ulang S : Siswa membaca soal hanya sekali

Setelah itu untuk mengganti warna dari masing – masing komponen yang ada dalam cover page dapat dilakukan dengan cara Klik objek yang akan diganti, misalkan dalam hal ini

a. Mahasiswa tidak diikutsertakan dalam kegiatan yang diadakan oleh Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan sehingga kurangnya program

Biaya yang dibutuhkan untuk membangun instalasi pengolahan greywater dengan tipikal pelayanan 100 KK di Kecamatan Rungkut bergantung pada lokasi peletakan. Ariastita,

Perumusan masalah untuk mengidentifikasi persoalan terkait persetujuan tindakan kedokteran adalah, bagaimana pemahaman dokter terhadap Persetujuan Tindakan Kedokteran

Sistem upah atau pengupahan yang dilakukan beberapa pihak salah satunya pemilik tempat pencucian mobil yang berada di jalan Abdul Kadir Kota Makassar dalam

H0 = Tidak terdapat aktivitas hepatoprotektif dari pemberian ekstrak kurma ruthab ( Phoenix dactylifera ) terhadap sayatan histologi hepar mencit ( Mus musculus )

Berdasarkan hasil analisis peneliti dilapangan, dari penelitian yang berjudul (Strategi da’i dalam mengajarkan Al-Qur’an di desa Doda Kec. Lore tengah Kab. Pelaksanaan nya