• Tidak ada hasil yang ditemukan

Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SD-KELAS 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2011 – BSNP Indonesia SD-KELAS 3"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1

PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA

SEKOLAH DASAR KELAS III

I. KELAYAKAN

ISI

A. CAKUPAN MATERI

Butir 1 Kelengkapan materi

Materi yang disajikan mencakup ruang lingkup pokok bahasan atau materi pokok yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).

Deskripsi

Materi yang disajikan tentang Saddha atau keyakinan pada Tiratana dan Bodhisatta, ceritera riwayat Pangeran Siddharta dalam kisah masa kanak-kanak, sila dalam Pancasila Buddhis dan Sigalovada Sutta untuk diterapkan sebagai pedoman mempraktekkan norma-norma agama dan berperilaku yang saleh dalam kehidupan sehari-hari.

1. Riwayat Pangeran Sidharta 2. Bodhisatta

3. Tiratana / Triratna 4. Pancasila Buddhis 5. Sigalovada Sutta

6. Hari-Hari Raya Agama Buddha

Butir 2 Keluasan materi

Deskripsi Materi (termasuk contoh dan latihan) yang disajikan mencerminkan jabaran minimal (fakta, konsep, prinsip dan doktrin) yang mendukung pencapaian semua Kompetensi Dasar (KD).

1. Riwayat Pangeran Sidharta, dalam kisah Masa Kanak-Kanak

¾ Menjelaskan sifat-sifat luhur Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak ¾ Meneladani sifat-sifat luhur Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak 2. Bodhisatta

¾ Menjelaskan pengorbanan/pengabdian Bodhisatta.

¾ Meneladani tokoh-tokoh yang berkisahkan Pengorbanan/pengabdian. 3. Tiratana / Triratna

¾ Meningkatkan kadar keyakinan dan berlindung pada Tiratana / Triratna 4. Pancasila Buddhis

¾ Mengenali sila-sila Pancasila Buddhis

¾ Menjelaskan manfaat melaksanakan dan akibat melanggar Pancasila Buddhis

(2)

 

5. Sigalovada Sutta

¾ Melaksanakan kewajiban anak terhadap orang tua ¾ Menerapkan kewajiban peserta didik terhadap guru 6. Hari-Hari Raya Agama Buddha

¾ Menjelaskan hari-hari raya agama Buddha dan latar belakangnya ¾ Mendeskripsikan makna hari-hari raya agama Buddha

Butir 3 Kedalaman materi

Deskripsi Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pendidikan peserta didik, dan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Tingkat kesulitan dan kerumitan materi mencakup rincian materi pokok serta pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor peserta didik.

1. Riwayat Pangeran Sidharta, dalam kisah Masa Kanak-Kanak

¾ Menyebutkan sifat-sifat Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak

¾ Memberi contoh perilaku sesuai dengan sifat-sifat baik Pangeran Siddharta dalam kehidupan sehari-hari ¾ Menceritakan kisah Pangeran Siddharta menolong burung belibis yang dipanah Devadatta

¾ Mengungkapkan sifat cinta kasih Pangeran Siddharta kepada semua makhluk

2. Bodhisatta

¾ Menjelaskan pengertian Bodhisatta

¾ Menyebutkan jenis-jenis Bodhisatta serta sifat-sifat luhur yang dimiliki Bodhisatta ¾ Mengembangkan sifat-sifat luhur Bodhisatta

¾ Terbiasa beperilaku sesuai dengan sifat-sifat luhur Bodhisatta ¾ Menceritakan kisah Jataka “Gajah yang Welas Asih”

¾ Meneladani pengorbanan/pengabdian Bodhisatta

3. Tiratana / Triratna

¾ Menyebutkan unsur-unsur Tiratana ¾ Menjelaskan makna Triratna

¾ Menjelaskan manfaat berlindung kepada Tiratana

4. Pancasila Buddhis

¾ Mengidentifikasi sila-sila dalam Pancasila Buddhis dan melafalkannya

¾ Mengidentifikasi manfaat dari pelaksanaan Pancasila Buddhis dan akibat dari melanggar Pancasila Buddhis ¾ Menceritakan kisah-kisah yang berhubungan dengan sila-sila dalam Pancasila Buddhis

¾ Menyebutkan contoh perbuatan yang sesuai dengan pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila Buddhis

(3)

5. Sigalovada Sutta

¾ Menceritakan kisah Sigalovada Sutta dan maknanya ¾ Menyebutkan 5 kewajiban anak terhadap orang tua ¾ Menyebutkan 5 kewajiban siswa terhadap guru

¾ Memberikan contoh perilaku anak yang baik yang biasa dilakukan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat ¾ Menjelaskan manfaat berbakti kepada orang tua

¾ Menjelaskan manfaat menghormati guru

6. Hari-Hari Raya Agama Buddha

¾ Menyebutkan hari-hari raya dari aliran / sekte agama Buddha yakni Theravada, Mahayana, Tantrayana, Maiterya, Niciren Syosyu. ¾ Menyebutkan peristiwa penting yang terjadi pada setiap hari raya agama Buddha : misalnya waisak, asadha, kathina, magha puja

dan hari raya lain dari aliran / sekte lain dari agama Buddha. Contoh :

¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya waisak ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya asadha ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya kathina ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya magha puja ¾ Menjelaskan prinsip-prinsip upacara dalam agama Buddha

B. KETEPATAN MATERI

Butir 4 Keakuratan konsep, doktrin dan definisi

Deskripsi Konsep, doktrin dan definisi yang disajikan untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) tidak menimbulkan banyak tafsir dan sesuai dengan konsep, doktrin dan definisi yang berlaku menurut Buddha Dharma, digunakan secara tepat sesuai dengan tema pada materi sajian yang dibahas dan tidak menimbulkan banyak tafsir

Yang dimaksud dengan Buddha pada umumnya adalah Manusia Buddha (Samma Sambuddha) yang menurunkan ajaran Buddha ke dunia dan menjadi guru kita. Buddha adalah gelar suci untuk seorang yang telah mencapai penerangan sempurna. Sang Buddha mencapai penerangan sempurna dengan usaha dan kemampuan sendiri, dan mengajarkan serta membabarkan pengetahuan yang dimilikinya kepada kita.

Butir 5 Keakuratan fakta dan data

Deskripsi Fakta dan data (contoh dan latihan) yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) yang diajarkan dalam Buddha Dharma dan mendukung materi sajian untuk meningkatkan pemahaman peserta didik

Pelanggaran terhadap sila-sila dalam Pancasila Buddhis akan membawa akibat buruk bagi pelakunya, antara lain :

1. Melanggar sila pertama, akibatnya : pendek umur, banyak penyakit, dan senantiasa dalam kesedihan dan ketakutan

2. Melanggar sila kedua, akibatnya : hidup dalam kemiskinan, dihina dan dinista, hidup senantiasa bergantung pada orang lain

(4)

3. Melanggar sila ketiga, akibatnya : mempunyai banyak musuh 4. Melanggar sila keempat, akibatnya : tidak dipercayai

5. Melanggar sila kelima, akibatnya : berpenyakitan, tidak disenangi keluarga, banyak musuh, dan kecerdasan berkurang

Butir 6 Keakuratan contoh dan kasus

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) yang diajarkan dalam Buddha Dharma untuk meningkatkan keyakinan dan pemahaman peserta didik.

Sebagai seorang anak, kita mempunyai kewajiban kepada orang tua. Kita harus bertanggung jawab terhadap kewajiban kita. Kalau kita dapat melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, maka kita akan senang dan bahagia. Kalau kita tidak melaksanakan kewajiban, maka kita akan susah dan menderita.

Butir 7 Keakuratan gambar dan ilustrasi

Deskripsi Gambar dan ilustrasi yang disajikan sesuai dengan materi yang disajikan dalam Buddha Dharma untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.

Butir 8 Keakuratan istilah

Deskripsi Agar Istilah-istilah keagamaan bisa dipertanggungjawabkan keakuratannya,dapat menggunakan bahasa Pali, Sansekerta, Mandarin, Jepang, Tibet dan lainya yang disajikan sesuai dengan Buddha Dharma.

Contoh : Bodhisatta (Pali), Bodhisatva (Sanskerta), Bu Sa (Mandarin), Bosatsu (Jepang) artinya calon Buddha, seseorang yang bercita-cita mencapai Bodhi untuk menjadi Buddha.

Butir 9 Keakuratan acuan pustaka

Deskripsi Pustaka acuan yang digunakan dalam teks, simbol, lambang dan bahasa sesuai dengan Buddha Dharma.

- Dharma K. Widya, Menjadi Umat Buddha, Jakarta : Magabudhi-Wandani-Patria, 2004

- Mahathera Sumangala, Y.A., Buddhadharma untuk Anak, Jakarta, Yayasan Penerbit Karaniya, Anggota Ikapi, 1997

- Widyadharma S. Maha Pandita, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Jakarta, Penerbit Cetiya Vatthu Daya, 1999

- Dan lain sebagainya (lebih kurang 20 judul buku)

(5)

C. MATERI PENDUKUNG PEMBELAJARAN

Butir 10 Kesesuaian materi dengan perkembangan agama Buddha

Deskripsi Materi yang disajikan aktual yaitu sesuai dengan perkembangan keilmuan agama Buddha.

Sila Paramita sebagai salah satu sifat luhur Bodhisatta yang melatih pengendalian diri, senantiasa mendorong seorang Bodhisatta untuk melaksanakan perbuatan baik (sila). Agar dapat melaksanakan sila, kita harus mempunyai perasaan Hiri dan Otappa. Hiri artinya perasaan malu untuk berbuat jahat, dan Otappa artinya perasaan takut terhadap perbuatan jahat yang dilakukan.

Butir 11 Penyajian Contoh konkret dan faktual

Deskripsi Contoh konkret dan faktual yaitu sesuai dengan kenyataan empiris (yang benar-benar terjadi) pada kehidupan Sang Buddha dan umat Buddha masa kini.

Kewajiban anak terhadap orang tua menurut Sigalovada Sutta :

1. Kita hendaknya menyadari bahwa orang tua telah merawat kita hingga dewasa, dan setelah orang tua kita berusia lanjut, kita wajib merawat mereka

2. Kita wajib melaksanakan kewajiban yang dulunya dilaksanakan oleh orang tua kita 3. Kita wajib mempertahankan keturunan, tradisi dan nama baik keluarga

4. Kita harus membina diri kita agar nantinya pantas menerima warisan dari orang tua kita

5. Kita hendaknya melakukan perbuatan baik dan melaksanakan upacara keagamaan sewaktu orang tua kita meninggal dunia

Butir 12 Penyajian Gambar, simbol dan ilustrasi aktual

Deskripsi Gambar, simbol dan ilustrasi diutamakan yang aktual, namun juga dilengkapi penjelasan atau perbandingan sesuai dengan materi sajian dalam Buddha Dharma.

Butir 13 Menggunakan contoh dan kasus di Indonesia

Deskripsi Contoh dan kasus yang disajikan sesuai dengan ajaran Buddha Dharma dan sesuai dengan situasi serta kondisi di Indonesia.

Hari Raya Kathina adalah hari bakti umat Buddha kepada Sangha Bhikkhu dan Bhikkhuni, yang biasanya dirayakan 3 atau 4 bulan sesudah Asadha. Hari raya Kathina memperingati selesainya musim hujan (Vassa) di India. Pada zaman Sang Buddha di musim hujan para bhikkhu bhkkhuni dilarang bepergian agar tidak menyebabkan binatang-binatang kecil terinjak oleh kaki, sehingga mereka menetap di suatu tempat dan melakukan meditasi selama 3 bulan. Sewaktu musim hujan selesai diadakanlah suatu upacara, yaitu upacara kathina. Hal ini juga berlaku hingga sekarang, di mana ketika musim hujan tiba para bhikkhu bhikkhuni bervasa, menetap di vihara, tidak atau jarang melakukan perjalanan hingga musim hujan berganti dan merayakannya dengan upacara kathina

(6)

Butir 14 Pengembangan lingkungan sebagai sumber belajar

eskripsi Uraian yang disajikan selain bersumber dari teks-teks Buddha Dharma, juga memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dalam rangka pembelajaran kontekstual.

Siswa diajak mengikuti upacara perayaan hari raya keagamaan untuk menumbuhkan keyakinan dan pemahaman, mengerti tata cara puja bakti dan dapat melaksanakan puja bakti bersama

Butir 15 Apresiasi terhadap keanekaragaman budaya, adat istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan dapat membuka wawasan dan pemahaman peserta didik untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya, adat-istiadat, agama, dan tidak bias gender, serta menghindari persoalan Suku, Ras dan Golongan dalam kehidupan sehari-hari yang majemuk, sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Siswa diminta melakukan kegiatan apresiasi “mencari teman”, dengan cara berkelompok melaksanakan perayaan keagamaan berkaitan dengan hari raya agama Buddha

Butir 16 Pengembangan kecakapan sosial

Deskripsi Uraian, contoh, dan latihan dapat menciptakan interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan sosialnya sesuai dengan Buddha Dharma.

Siswa diajak untuk membuat tabel mengenai sila-sila dalam Pancasila Buddhis, lengkap dengan akibat pelanggaran sila yang dilakukan Siswa juga diajak untuk berinteraksi bersama dengan bernyanyi bersama teman-teman

D. MENDORONG KEINGINTAHUAN

 

Butir 17 Mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif

Deskripsi Penyajian materi dapat mendorong berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, melalui metode pembelajaran yang sesuai (misalnya metode diskusi, simulasi, bermain peran, inkuiri) sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Demonstrasi : Siswa mampu menceritakan kembali riwayat Pangeran Siddharta dalam kisah masa kanak-kanak

Inkuiri : Membuat tabel pelanggaran sila-sila dalam Pancasila Buddhis

Butir 18 Memuat tugas, latihan, dan evaluasi untuk umpan balik

Deskripsi Pada setiap bab diberikan tugas dan latihan. Tugas yang diberikan dapat didasarkan dari dalam maupun dari luar teks. Latihan didasarkan pada uraian materi ajaran Buddha Dharma yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir bab. Evaluasi didasarkan pada uraian materi yang disajikan dalam teks dan diberikan pada bagian akhir buku.

¾ Tugas : tugas pribadi, tugas kelompok

(7)

II.

 

KELAYAKAN

 

PENYAJIAN

 

A. TEKNIK PENYAJIAN

Butir 19 Konsistensi sistematika sajian dalam bab

Deskripsi Sistematika penyajian dalam setiap bab taat asas (memiliki pendahuluan, isi, penutup, dan evaluasi).

Materi : Pancasila Buddhis

Pendahuluan : Pancasila artinya lima sila, adalah latihan moral tahap pertama pada saat seseorang memasuki kehidupan beragama menurut agama Buddha. Pancasila Buddhis merupakan ....

Isi : Pancasila Buddhis terdiri dari ....

Penutup : ... Pancasila Buddhis sangat baik dan bermanfaat untuk dijalankan.

Evaluasi : Pancasila Buddhis terdiri dari ... sila.

Butir 20 Keruntutan konsep

Deskripsi Penyajian konsep disajikan secara runtun mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak dan dari yang sederhana ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal. Materi ajaran Buddha Dharma dari bagian sebelumnya bisa membantu pemahaman materi pada bagian selanjutnya.

Contoh salah satu materi mengenai Tiratana :

1. Pengertian Tiratana

2. Tisarana 2.1. Buddha 2.2. Dharma 2.3. Sangha

3. Manfaat berlindung kepada Tiratana 4. Evaluasi

Butir 21 Kesesuaian ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) dengan materi yang disajikan

Deskripsi Ilustrasi (misalnya teks, gambar, simbol) yang disajikan memperjelas materi yang diuraikan. Untuk kelas III, sajian ilustrasi seimbang dengan uraian (teks). Ilustrasi berasal dari lingkungan sekitar yang sesuai dengan konteks menurut ajaran Buddha Dharma.

(8)

B. PENDUKUNG PENYAJIAN

Butir 22 Pembangkit motivasi belajar pada awal bab

Deskripsi Terdapat uraian tentang apa yang akan dicapai peserta didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya membangkitkan motivasi belajar dan pemahaman peserta didik.

1. Riwayat Pangeran Sidharta, dalam kisah Masa Kanak-Kanak Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :

¾ Menyebutkan sifat-sifat Pangeran Siddharta pada masa kanak-kanak

¾ Memberi contoh perilaku sesuai dengan sifat-sifat baik Pangeran Siddharta dalam kehidupan sehari-hari ¾ Menceritakan kisah Pangeran Siddharta menolong burung belibis yang dipanah Devadatta

¾ Mengungkapkan sifat cinta kasih Pangeran Siddharta kepada semua makhluk 2. Bodhisatta

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu : ¾ Menjelaskan pengertian Bodhisatta

¾ Menyebutkan jenis-jenis Bodhisatta serta sifat-sifat luhur yang dimiliki Bodhisatta ¾ Mengembangkan sifat-sifat luhur Bodhisatta

¾ Terbiasa beperilaku sesuai dengan sifat-sifat luhur Bodhisatta ¾ Menceritakan kisah Jataka “Gajah yang Welas Asih”

¾ Meneladani pengorbanan-pengorbanan Bodhisatta 3. Tiratana / Triratna

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu : ¾ Menyebutkan unsur-unsur Tiratana ¾ Menjelaskan makna Triratna

¾ Menjelaskan manfaat berlindung kepada Tiratana 4. Pancasila Buddhis

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :

¾ Mengidentifikasi sila-sila dalam Pancasila Buddhis dan melafalkannya

¾ Mengidentifikasi manfaat dari pelaksanaan Pancasila Buddhis dan akibat dari melanggar Pancasila Buddhis ¾ Menceritakan kisah-kisah yang berhubungan dengan sila-sila dalam Pancasila Buddhis

¾ Menyebutkan contoh perbuatan yang sesuai dengan pelaksanaan sila-sila dalam Pancasila Buddhis

¾ Menyebutkan contoh perbuatan yang termasuk pelanggaran terhadap sila-sila dalam Pancasila Buddhis yang ada di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

(9)

5. Sigalovada Sutta

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu :

¾ Menceritakan kisah Sigalovada Sutta dan maknanya ¾ Menyebutkan 5 kewajiban anak terhadap orang tua ¾ Menyebutkan 5 kewajiban siswa terhadap guru

¾ Memberikan contoh perilaku anak yang baik yang biasa dilakukan di rumah, di sekolah, dan di masyarakat ¾ Menjelaskan manfaat berbakti kepada orang tua

¾ Menjelaskan manfaat menghormati guru 6. Hari-Hari Raya Agama Buddha

Pada akhir Bab, siswa diharapkan mampu : ¾ Menyebutkan 4 hari raya agama Buddha

¾ Menyebutkan peristiwa penting yang terjadi pada setiap hari raya agama Buddha : waisak, asadha, kathina, magha puja ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya waisak

¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya asadha ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya kathina ¾ Menjelaskan manfaat dan makna memperingati hari raya magha puja ¾ Menjelaskan prinsip-prinsip upacara dalam agama Buddha

Butir 23 Contoh-contoh soal dalam setiap bab

Deskripsi Terdapat contoh-contoh soal yang dapat membantu menguatkan pemahaman konsep yang ada dalam materi ajaran Buddha Dharma. Soal-soal yang dapat melatih kemampuan memahami dan menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi ajaran Buddha Dharma dalam bab sebagai umpan balik disajikan pada setiap akhir bab, serta pada setiap akhir buku terdapat soal-soal Uji Kompetensi yang memuat materi keseluruhan isi buku, untuk mencapai tujuan SK dan KD.

1. Riwayat Pangeran Sidharta

¾ Isian Pendek : Kuda Pangeran Siddharta bernama .... ¾ Kegiatan : mewarnai

2. Bodhisatta

¾ Kegiatan : menjodohkan

¾ Isian Pendek : Bodhisatta artinya …. 3. Tiratana / Triratna

¾ Isian Pendek : Tiratana berasal dari bahasa .... ¾ Kegiatan : Menuliskan kembali isi Paritta Tisarana 4. Pancasila Buddhis

¾ Uraian singkat : Berapa banyak sila yang harus dijalankan oleh umat biasa? ¾ Kegiatan : Menuliskan kembali isi Paritta Pancasila Buddhis

(10)

5. Sigalovada Sutta

¾ Isian pendek : Khotbah Sang Buddha kepada Sigala disebut .... ¾ Kegiatan : Mengurutkan gambar dan menceritakan kembali 6. Hari-Hari Raya Agama Buddha

¾ Sebutkan macam-macam hari raya agama Buddha! Butir 24 Kata Pengantar

Deskripsi Inti pengantar di awal buku adalah ucapan terima kasih, namun dapat ditambah dengan tujuan penulisan, sistematika buku, kelebihan buku, cara belajar yang dianjurkan, dan hal-hal lain yang dianggap penting untuk diinformasikan kepada peserta didik/pemakai baik oleh penulis maupun oleh penerbit.

Butir 25 Pendahuluan

Deskripsi Uraian pada awal buku berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran Buddha Dharma., sistematika buku, kurikulum yang diacu, cara belajar yang harus diikuti, keterangan tentang adanya beberapa contoh uraian serta evaluasi soal yang bersifat tematik.

Butir 26 Daftar Isi

Deskripsi Garis besar isi buku yang disertai nomor halaman.

Butir 27 Daftar Pustaka

Deskripsi Daftar buku bacaan dan buku rujukan yang diawali dengan nama pengarang (diurutkan secara alfabetis), judul buku, tempat dan nama penerbit, tahun terbitan.

- Dharma K. Widya, Menjadi Umat Buddha, Jakarta : Magabudhi-Wandani-Patria, 2004

- Mahathera Sumangala, Y.A., Buddhadharma untuk Anak, Jakarta, Yayasan Penerbit Karaniya, Anggota Ikapi, 1997

- Widyadharma S. Maha Pandita, Riwayat Hidup Buddha Gotama, Jakarta, Penerbit Cetiya Vatthu Daya, 1999

- Dan lain sebagainya (lebih kurang 20 judul buku)

(11)

C. PENYAJIAN PEMBELAJARAN

Butir 28 Keterlibatan peserta didik

Deskripsi Penyajian materi bersifat interaktif dan partisipatif (ada bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi, misalnya dengan mengajak peserta didik mengerjakan latihan, kuis, melengkapi gambar serta menyelesaikan kasus secara berkelompok).

Bentuk Instrumen :

1. Kuis – menjodohkan

2. Demonstrasi – menghapal paritta Tisarana dan Pancasila Buddhis 3. Bernyanyi – menyanyikan bersama vihara gita ”Pancasila”

4. Desain – membuat puisi 5. Mewarnai dan studi kasus

Butir 29 Kesesuaian dengan karakteristik ajaran Buddha Dharma

Deskripsi Metode dan pendekatan penyajian diarahkan ke metode inkuiri dan pengembangan psikomotorik, di akhir setiap bab minimum memuat materi atau latihan yang dapat dipraktekkan dan dikerjakan oleh peserta didik sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Siswa mampu melaksanakan dan mempraktekkan puja bakti, bernyanyi dan berpuisi

Siswa memahami dan dapat mengerjakan semua latihan dan evaluasi (uji kompetensi) yang disediakan

D. KOHERENSI DAN KERUNTUTAN ALUR PIKIR

Butir 30 Ketertautan antarbab atau subbab atau alinea

Deskripsi Penyampaian pesan antara subbab dengan bab lain atau subbab dengan subbab atau antaralinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Butir 31 Keutuhan makna dalam bab atau subbab atau alinea

Deskripsi Pesan atau materi yang disajikan dalam satu bab atau subbab atau alinea mencerminkan kesatuan tema sesuai dengan ajaran Buddha Dharma.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai mahasiswa dari Program Studi/ Jurusan lain di UKM yang transfer ke jurusan/program studi di Fakultas Teknologi Informasi atau antar jurusan/program studi di

Lingkup Satuan Kerja ” Rumah Sakit Umum Daerah Tombulilato Kabupaten Bone Bolango ” yang ditetapkan dengan Surat Keputusan BUPATI BONE BOLANGO Nomor : 14/KEP/BUP.BB/102/2013

 Ambil sampel memo kredit yang disetujui lalu diusut ke dokumen dan catatan akuntansi  Periksa pengecekan independen pada posting buku pembantu dan jurnal. Perancangan Program

Dari uraian-uraian yang ada di atas, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa sistem ekonomi Islam sebagai sistem ekonomi alternatif sudah dibuktikan dengan adanya

Penetapan Pemenang penyedia Jasa Konsultansi pada Pekerjaan Jasa Perencanaan Teknis Bangunan BP3K, Pada di lingkungan Dinas Pertanian, Perkebunan, Ketahanan

Siklus pendapatan terdiri atas transaksi penjualan barang atau jasa , baik kredit maupun tunai, retur penjualan, percadangan kerugian piutang dan

kegiatan konsumsi, harga merupakan alat pengendali yang menentukan kemampuan konsumen dalam memenuhi berbagai kebutuhan dan keinginannya. Harga merupakan mekanisme

Bone Bolango Tahun Anggaran 2013 telah mengadakan Pembukaan Dokumen Penawaran terhadap rekanan yang menyampaikan penawaran.. Setelah diadakan Penelitian penawaran