• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN

BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL)

DENPASAR

1. JUMLAH KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN YANG MENINGKAT KUALITAS PENGELOLAAN EFEKTIFNYA (KAWASAN)

Perspective : Customers Perspective

Sasaran Strategis : Terwujudnya pengelolaan SDKP yang partisipatif, bertanggungjawab, dan berkelanjutan

Nama IKU : Jumlah kawasan konservasi Perairan yang meningkat kualitas pengelolaan efektifnya (kawasan)

Definisi : • Kawasan konservasi perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil adalah kawasan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil yang dilakukan upaya perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan secara berkelanjutan untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya (UU 27/2007 Jo. UU 1/2014, PP 60/2007)

• Efektivitas pengelolaan kawasan konservasi adalah suatu metode untuk menilai efektivitas kkp yang pengukurannya melalui Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (E-KP3K). E-KKP3K merupakan suatu panduan baku/standar untuk mengevaluasi capaian pengelolaan berkelanjutan suatu kawasan konservasi perairan sesuai Keputusan Direktur Jenderal Kelautan ,Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Nomor KEP.44/KP3K/2012.

• Kawasan konservasi perairan yang meningkat kualitas pengelolaan efektifitasnya adalah kawasan konservasi yang sudah dikelola melalui peningkatan persentase setiap level pengelolaan.

Teknik Menghitung : Menggunakan metode Evaluasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (E-KKP3K) sesuai persentase setiap level efektivitas pengelolaan yaitu (berdasarkan SK Dirjen KP3K No 44 Tahun 2012) :

1. Level merah 0 – 100% : KKP/KKP3K diinisiasi (sudah ada SK Pencadangan)

2. Level kuning 0 - 100% : KKP/KKP3K didirikan (lembaga pengelola terbentuk dan tersedia rencana pengelolaan dan zonasi)

(2)

3. Level hijau 0 - 100%: KKP/KKP3K dikelola minimum (adanya penguatan kelembagaan, tersediaanya sarana prasarana, upaya pokok pengelolaan)

4. Level Biru 0 - 100%: : KKP/KKP3K dikelola optimum (pengelolaan telah berjalan baik, penataan batas, dan penataan sosial ekonomi 5. Level emas 0 – 100 %: KKP/KKP3K mandiri (adanya pendanaan

berkelanjutan) Satuan pengukuran Kawasan

Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

Sama persis Metode Cascading Adopsi Langsung

Polarisasi Maximize

Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(3)

2. JUMLAH KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT YANG DILINDUNGI, DILESTARIKAN DAN/ATAU DIMANFAATKAN (JENIS)

Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan SDKP yang profesional dan partisipatif

Nama IKU : Jumlah keanekaragaman hayati laut yang dilindungi, dilestarikan dan/atau dimanfaatkan (jenis)

Definisi : Jumlah Jenis Ikan yang dilakukan upaya perlindungan, pelestarian dan/atau pemanfaatannya adalah upaya pengelolaan terhadap spesies prioritas yang dilakukan melalui upaya-upaya antara lain: pendataan, penetapan status perlindungan/regulasi pemanfaatan, sosialisasi, penyusunan rencana pengelolaan, implementasi rencana pengelolaan yang bertujuan untuk menjaga/meningkatkan populasinya dan dapat memberikan manfaat secara ekonomi kepada masyarakat. (PP 60/2009) Teknik

Menghitung

: Jumlah keanekaragaman hayati yang dilindungi, telah dilakukan upaya: 1. Memiliki status perlindungan

2. Memiliki data sebaran populasi

3. Sosialisasi/penyadartahuan perlindungan

Jumlah keanekaragaman hayati yang dilestarikan, telah dilakukan upaya: 1. NSPK Pelestarian

2. Penyusunan Rencana Aksi Konservasi 3. Sosialisasi rencana aksi konservasi 4. Bimbingan teknis pelestarian 5. Monitoring populasi

6. Memiliki pengkayaan populasi 7. Penyelamatan/upaya rehabilitasi

Jumlah keanekaragaman hayati yang dimanfaatkan, telah dilakukan upaya:

1. Memiliki aturan pemanfaatan 2. Sosialisasi aturan pemanfaatan 3. Penetapan Kuota pemanfaatan 4. Pelayanan pemanfaatan Satuan

pengukuran

Level Pengelolaam Jenis Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lead Process

(4)

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data Sama Persis Metode Cascading Adopsi Langsung Polarisasi Maximize Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Target/Realisasi 2016

Target/Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(5)

3. JUMLAH PENAMBAHAN LUAS KAWASAN KONSERVASI DI WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR (HA)

Perspective : Customers Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP di wilayah kerja BPSPL Denpasar yang berdaya saing dan berkelanjutan

Nama IKU : Jumlah Penambahan Luas Kawasan Konservasi Di Wilayah Kerja BPSPL Denpasar (Ha)

Definisi : Jumlah kumulatif capaian kawasan konservasi nasional dan daerah yang telah ditetapkan dan dicadangkan, melalui beberapa tahapan yang diatur melalui Permen KP.

Teknik Menghitung : Menginventarisasi dan menjumlahkan luas kawasan konservasi nasional dan daerah yang telah ditetapkan dan dicadangkan melalui SK Menteri atau Kepala Daerah.

Satuan pengukuran Hektar are (Ha) Jenis Aspek target Kuantitas Tingkat Validitas IKU Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

Sama Persis Metode Cascading Adopsi Lansung

Polarisasi Maximize

Periode Pelaporan Tahunan

Tabel Data Realisasi

2016

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(6)

4. JUMLAH KELOMPOK DI PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL PADA WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR YANG TERVERIFIKASI KEBUTUHAN BANTUAN SARANA

PRASARANANYA (KELOMPOK)

Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah Kelompok Di Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pada Wilayah Kerja Bpspl Denpasar Yang Terverifikasi Kebutuhan Bantuan Sarana Prasarananya (Kelompok)

Definisi : • Pesisir dan Pulau-pulau kecil yang dibangun sarana prasarananya adalah wilayah pesisir dan PPK/PPKT (khususnya PPKT berpenduduk) dimana dilakukan pengadaan sarana prasarana dasar misalnya dermaga apung, prasarana ekowisata dan sarana prasarana pendukung ekonomi produktif (misalnya: alat selam, jukung, chest freezer, cool box, mesin tempel perahu, alat tangkap ikan ramah lingkungan dan sarana lainnya yang mendukung usaha ekonomi produktif).

• Kegiatan bantuan sarana dan prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT merupakan upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil termasuk PPKT yang mandiri agar tidak mengalami ketertinggalan dalam hal pembangunan dibandingkan dengan pulau utamanya, sehingga diharapkan di dalam pemanfaatannya dapat dijaga dan dikelola dengan sebaik-baiknya.

• Penentuan lokasi dan jenis bantuan sarana dan prasarana yang akan diberikan sangat tergantung pada kebutuhan masyarakat dan didukung oleh komitmen pemerintah daerah. Pemberian bantuan sarana dan prasarana di pesisir dan pulau-pulau kecil dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dalam mengelola bantuan yang sudah diberikan serta menyesuaikan rencana strategis yang sudah disusun oleh pemerintah daerah.

Teknik Menghitung : Menjumlahkan kelompok yang difasilitasi untuk menerima Bantuan sarana prasarana di pulau-pulau kecil (Bantuan Ekonomi Produktif) Satuan pengukuran : Kelompok

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas

IKU

(7)

Unit/Pihak

Penanggung Jawab IKU

: Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data : Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

: Sama Persis Metode Cascading : Adopsi Langsung Polarisasi : Maximize Periode Pelaporan : Tahunan Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(8)

5. Jumlah Gerai Biofarmakologi pada wilayah kerja BPSPL Denpasar Perspective : Internal Process Perspective

Sasaran Strategis : Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan SDKP yang berdaya saing dan berkeadilan

Nama IKU : Jumlah Gerai Biofarmakologi pada wilayah kerja BPSPL Denpasar

Definisi : • Gerai Biofarmakologi adalah paket usaha perawatan tubuh melalui metode spa yang memanfaatkan bahan rumput laut dan garam mineral sebagai bahan scrub spa. Perawatan Marine Term Cellulite ini, tidak hanya untuk memudarkan tampilan selulit, namun juga dapat mengencangkan, menghaluskan dan mencerahkan kulit. • Salah satu manfaat rumput laut bagi kecantikan adalah sebagai

detoksifikasi. Proses pembuamgan racun dengan rumput laut tersebut dapat menjadikan kulit lebih lembab, bersih, berkilau dan sehat.

• Garam mineral mampu mengangkat kotoran secara maksimal, memperlancar sirkulasi darah serta juga membuang racun tubuh. Teknik Menghitung : Jumlah gerai biofarmakologi (Gerai Marine Spa) yang berhasil dibangun

Satuan pengukuran : Unit Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Proses Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU

: Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian

Sumber data : Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data

Jenis Perhitungan Data

: Sama Persis Metode Cascading : Adopsi Langsung Polarisasi : Maximize Periode Pelaporan : Tahunan Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(9)

6. PERSENTASE UNIT KERJA SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN YANG MENERAPKAN SISTEM MANAJEMEN PENGETAHUAN YANG TERSTANDAR Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Tersedianya manajemen pengetahuan BPSPL Denpasar yang handal dan mudah diakses

Nama IKU : Persentase unit kerja Pendayagunaan dan Pelestaria yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar

Definisi : Sistem manajemen pengetahuan adalah suatu rangkaian yang memanfaatkan teknologi informasi yang digunakan oleh instansi pemerintah ataupun swasta untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui dan dipelajari. Salah satu poin penting dalam penilaian manajemen pengetahuan adalah pimpinan eselon I dan II memberikan apresiasi/penghargaan kepada individu/unit kerja di bawahnya melalui aplikasi Sistem informasi Manajemen Pengetahuan berstandar (https://kinerjakkp.bitrix24.com) atas capaian/prestasi dalam mendukung kinerja KKP/Unit kerja eselon I/Unit kerja eselon II.

Teknik Menghitung : Jumlah dari 3 Komponen 1. Dokumen (bobot 20%); 2. Keikutsertaan (bobot 40%); 3. Keaktifan (bobot 40%).

Dokumen yang harus diinput dalam aplikasi bitrix adalah Perjanjian Kinerja (PK) dan Laporan Kinerja (interm).

Keikutsertaan, sebanyak 2 orang staf dan 1 pejabat Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian.

Keaktifan dari 2 staf dan 1 pejabat yang terdaftar dalam aplikasi bitrix Satuan pengukuran : Persen (%)

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Input Unit Penanggung Jawab IKU : Staf Seksi PP Sumber data : Staf Seksi PP

Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Rata-rata

Metode Cascading : Lingkup Dipersempit Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(10)

7. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN RB LINGKUP SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN (%)

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi BPSPL Denpasar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Nama IKU : Presentase pemenuhan dokumen RB lingkup Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian (%)

Definisi : • Reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek: (a) kelembagaan atau organisasi; (b) ketatalaksanaan atau business process; dan (c) sumber daya manusia aparatur. Reformasi birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

• Nilai kinerja RB BPSPL Denpasar diperoleh dari Indeks RB hasil penilaian Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) terhadap 8 (delapan) Area Perubahan Reformasi Birokrasi, yaitu: (i) manajemen perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur; birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi; (ii) peraturan perundang-undangan; regulasi yang tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif; (iii) organisasi; yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing); (iv) tata laksana; sistem, proses, dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, dan sesuai dengan prisip-prinsip good governance; (v) sdm aparatur; sdm aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, professional, berkinerja tinggi, dan sejahtera; (vi) akuntabilitas; meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi; (vii) pengawasan; meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas kkn; (viii) pelayanan publik; pelayanan prima yang sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat.

Teknik Menghitung : FORMULA

Pemenuhan dokumen sesuai dengan yang dibutuhkan dalam LKE Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi, meliputi 8 komponen.

Satuan pengukuran : Nilai Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Staf Seksi PP

Sumber data : Arsip dan Dokumen Seksi PP Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

(11)

Metode Cascading : Komponen pembentuk Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(12)

8. PRESENTASE PEMENUHAN DOKUMEN AKIP LINGKUP SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN (%)

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terwujudnya birokrasi BPSPL Denpasar yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

Nama IKU : Persentase Pemenuhan Dokumen Akip Lingkup Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian (Persen)

Definisi : Akuntabilias kinerja yaitu perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah di amanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Teknik Menghitung

: Pemenuhan dokumen sebagai berikut: Perencanaan Kinerja dengan bobot 30%; Pengukuran Kinerja dengan bobot 25%; Pelaporan Kinerja dengan bobot 15%; Evaluasi kinerja dengan bobot 10%; Pencapaian Kinerja dengan bobot 20%. Satuan

pengukuran

: Persen Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lead Input Unit Penanggung Jawab IKU : Seksi PP

Sumber data : Arsip dan Dokumen Seksi PP Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: Rata-rata

Metode Cascading : Lingkup dipersempit Polarisasi : Maximize

Periode Pelaporan : Tahunan

Tabel Data : Realisasi 2016 Realisasi 2017 Realisasi 2018 Target 2019

(13)
(14)

10. PERSENTASE PENYERAPAN ANGGARAN SEKSI PENDAYAGUNAAN DAN PELESTARIAN (%)

Perspective : LEARN & GROWTH PERSPECTIVE

Sasaran Strategis : Terkelolanya anggaran pembangunan BPSPL Denpasar secara efisien dan akuntabel

Nama IKU : Persentase Penyerapan Anggaran Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian (%)

Definisi : Persentase pagu yang telah dibelanjakan (dimanfaatkan) untuk mendukung pencapaian output yang telah ditargetkan.

Teknik Menghitung : Pagu yang telah dibelanjakan (PA) dibagi dengan Pagu Total (PT) dikali 100%.

(PA/PT) x 100% Satuan pengukuran : Nilai

Jenis Aspek target : Kuantitas Tingkat Validitas IKU : Lag Output Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU : Seksi PP

Sumber data : Realisasi Anggaran Seksi PP Status Data : Hasil Perhitungan Raw Data Jenis Perhitungan

Data

: KPI Sendiri Metode Cascading : IKU Baru Polarisasi : Maximize Periode Pelaporan : Tahunan Tabel Data : Realisasi

2016

Realisasi 2017

Realisasi 2018 Target 2019

(15)

Gambar

Tabel Data  Realisasi
Tabel Data  Target/Realisasi  2016
Tabel Data  Realisasi
Tabel Data  :  Realisasi 2016  Realisasi 2017  Realisasi 2018  Target 2019

Referensi

Dokumen terkait

Data primer yaitu data yang dikumpulkan secara langsung selama penelitian meliputi konstruksi jaring (Lampiran 1), jenis spesies ikan hasil tangkapan utama dan

Beban kerja yang akan dibahas dalam penelitian ini berasal dari lingkungan psikis pekerjaan karena beban kerja yang berasal dari lingkungan fisik pekerjaan di bank bjb

Sosialisasi pada ibu-ibu sekitar RPTRA dilakukan dengan sedikit penjelasan mengenai hidroponik dan dilanjutkan dengan aktivitas pembuatan media tanam, menyemai benih,

Metafora sebagai salah satu wujud daya kreatif bahasa di dalam penerapan makna, artinya berdasarkan kata-kata tertentu yang telah dikenalnya dan berdasarkan keserupaan atau

PT Greenspan Packaging System sudah baik, hal ini dapat dilihat dari pembagian tanggung jawab fung- sional diantaranya fungsi penjualan terpisah dengan fungsi gudang untuk

Sumatera Persada Energi ( SPE ) sebagai debitor. SPE adalah salah satu contoh masalah kepailitan, akibatnya pemesanan barang mengalami penurunan dan biaya

Hasil kajian IPCC menyatakan bahwa produksi pangan terutama padi, jagung, dan kedelai dalam beberapa dekade terakhir mengalami penurunan akibat meningkatnya frekuensi kejadian

Kotler (2009:170) menjelaskan bahwa kelompok referensi adalah seseorang yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku