• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMP ERA PEMBANGUNAN 3 JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO DI SMP ERA PEMBANGUNAN 3 JAKARTA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Page | 17

MANAJEMEN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO

DI SMP ERA PEMBANGUNAN 3 JAKARTA

Muhammad Naufaldy Ramadhan, Wahyu Sri Ambar Arum, Desi Rahmawati

Manajemen Pendidikan FIP UNJ

Naufaldyr@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan, pengawasan, serta faktor-faktor yang mendukung dalam pencapaian keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan beberapa pedoman diantaranya pedoman wawancara mendalam, studi dokumentasi dan observasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) proses perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo dilakukan satu tahun sekali melalui rapat tahunan sebelum kegiatan MOS dimulai dalam bentuk program kerja. (2) pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo dilaksanakan pada setiap hari sabtu pada pukul 13.00 sampai dengan 16.00 WIB, adapun jenis aktifitas taekwondo yang dilakukan yaitu latihan, pemberian materi, dan pemutaran video mengenai ekstrakurikuler taekwondo, (3) pengawasan dilakukan dalam bentuk absensi ekstrakurikuler Taekwondo, nilai, dan pengawasan oleh guru piket, (4) serta faktor yang mendukung pencapaian keberhasilan adalah seluruh komponen sekolah yang selalu memberikan dukungan dan motivasi baik moril maupun fasilitas, program latihan yang baik serta siswa yang kompak di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta.

Kata Kunci: Manajemen, Kegiatan Ekstakurikuler, Taekwondo

TAEKWONDO EXTRACURICULAR ACTIVITIES MANAGEMENT

IN SMP ERA PEMBANGUNAN 3 JAKARTA

ABSTRACT

This study aims to determine the implementation, supervision, and supporting factors in achieving the success of Taekwondo extracurricular activities at SMP Era Pembangunan 3 Jakarta. The method used is a descriptive method using a qualitative approach. Data collection used several guidelines including in-depth interview guidelines, documentation study and observation. The results showed that: (1) the planning process for Taekwondo extracurricular activities was carried out once a year through an annual meeting before MOS activities began in the form of a work program. (2) Taekwondo extracurricular activities are carried out every Saturday from 13.00 to 16.00 WIB, as for the types of taekwondo activities that are carried out, namely training, providing material, and video screening about taekwondo extracurricular activities, (3) supervision is carried out in the form of Taekwondo extracurricular attendance, values, and supervision by picket teachers, (4) and the factors that support the achievement of success are all school components that always provide support and motivation both morale and facilities, good training programs and compact students at SMP Era Pembangunan 3 Jakarta.

Keywords: Management, Extracurricular Activities, Taekwondo PENDAHULUAN

Sekolah bermutu adalah tujuan setiap lembaga pendidikan. Kepala sekolah merupakan kunci bagi pengembangan dan peningkatan mutu sekolah. Indikator dari keberhasilan sekolah adalah apabila sekolah berfungsi dengan baik, terutama apabila prestasi belajar siswa dapat dicapai secara maksimal, termasuk berprestasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang bisa dilakukan di luar kelas dan di luar jam pelajaran (kurikulum) untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia yang dimiliki peserta

(2)

18 | Page

Scan barcode untuk mengunjungi OJS kami

DOI UNTUK ARTIKEL INI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1.66

didik, baik berkaitan dengan aplikasi ilmu pengetahuan yang didapatkannya maupun dalam pengertian khusus untuk membimbing peserta didik dalam mengembangkan potensi dan bakat yang ada dalam dirinya melalui kegiatan-kegiatan yang wajib maupun pilihan.

Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam rencana strategis menekankan bahwa perspektif pembangunan pendidikan tidak hanya untuk meningkatkan aspek intelektual saja melainkan juga watak, moral, sosial, dan fisik siswa atau dengan kata lain menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Oleh sebab itu, seluruh jenjang pendidikan formal atau disekolah untuk mebentuk watak, moral, sosial, dan fisik siswa dengan baik guna menciptkan sumber daya manusia yang kreatif, produktif, dan inovatif. Salah satu cara yang di tempuh sekolah adalah dengan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstarakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah. Kegaiatan ekstrakurikuler ditunjukan agar siswa dapat mengembangkan minat, bakat, dan kemampuannya diberbagai bidang di luar akademik. Kegiatan ini juga bermanfaat sebagai wadah siswa untuk menyalurkan hobi siswa secara positif. Selain itu, manfaat lain dari kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, serta meningkat rasa percaya diri siswa.

Dalam permasalahannya, banyak sekolah yang tidak peduli dengan kegiatan ekstrakurikuler. Kebanyakan sekolah lebih memilih dan terfokus pada kegiatan kurikuler (akademik). Padahal banyak dampak positif yang bisa dilihat dari kegiatan ekstrakurikuler yaitu meningkatkan mutu sekolah, meningkatkan mutu rekrutmen dan seleksi siswa, membangun hubungan yang baik antara siswa dengan murid, dan meningkatkan kualitas sekolah.

SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat merupakan salah satu SMP negeri yang diminati di daerah Jakarta. Tercatat dalam data peserta didik tahun 2018 berjumlah 19 rombel dengan 580 siswa. Ketertarikan bukan hanya pada penyelenggraan akademik saja. Namun juga karena memiliki ekstrakurikuler yang bisa menjadi wadah untuk siswa siswi mengembangkan potensi dan kemampuan dirinya.

SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat sering kali mengadakan acara-acara ekstrakurikuler di dalam sekolah, yang peserta adalah sekolah-sekolah yang ada di Jakarta. SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat juga tidak pernah kehilangan prestasi di bidang non-akademik, hampir setiap tahunnya selalu mendapatkan prestasi dibidang ekstrakurikuler. Adapun prestasi yang dimiliki SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat yaitu juara 1 paskibra pada tingkat kotamadya, juara 1 Taekwondo di tingkat Provinsi, juara 1 marching band tingkat SMP Se-Jakarta Barat, juara 2 futsal di tingkat kotamadya, dan masih banyak lagi prestasi yang dimiliki oleh SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat.

Kegiatan ekstarakurikuler yang ada di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat antara lain Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA), Praja Muda Karama (PRAMUKA), Marching band, Marawawis, Taekowondo, Pancak Silat, Basket, Petaque,

photografi, band musik, Karya Ilmiah Remaja dan Futsal. Seluruh kegiatan ekstrakurikuler di

sekolah ini memiliki prestasi yang membanggakan sehingga mampu mengharumkan nama sekolah. Pencapian prestasi dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ini dapat dilihat dari banyak piala yang terpajang di lobby sekolah dan informasi dari Karsimin Mahmudi S. pd yaitu selaku kepala sekolah. Salah satu ekstrakurikuler yang menonjol adalah Taekwondo.

Setiap peserta didik cukup memilih kegiatan ekstrakurikuler yang dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Salah satunya ekstrakurikuler Taekwondo, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo akan mendapatkan berbagai manfaat yaitu untuk melatih kedisplinan, menguatkan fisik, memiliki rasa cinta tanah air, bersosialisasi, memupuk jiwa kepemimpinan, dan mendapatkan berbagai prestasi. Terlebih lagi ketika mampu menjuarai prestasi dalam tingkat Nasioanal merupakan kebanggan diri sendiri, keluarga, dan sekolah. Oleh

(3)

Page | 19

2020

DOI PUBLIKASI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1

karena itu, esktrakurikuler Taekwondo dapat menjadi pilihan kepada peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi diri sendiri. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai manajemen kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Barat.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif sebagai instrument utama penelitian. Adapun instrumen tambahan untuk mengumpulkan data adalah berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian. Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu data primer dan data sekunder, yang mana sumber data tersebut terdiri dari 4 informan. Selain itu, dalam mengumpulkan data peneliti menggunakan teknik purposive sampling.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bagian bab ini, peneliti akan menggambarkan dan memaparkan gambaran umum dari hasil penelitian dari pertanyaan penelitian yang telah dilakukan. Sajian berdasarkan hasil penelitian dari pertanyaan penelitian yang peneliti temukan ketika di lapangan. Hasil pertanyaan penelitian tersebut didapatkan berdasarkan hasil dari pengamatan, obsevasi, dan studi dokumentasi. Setelah data diperoleh, peneliti melakukan reduksi data dan memperoleh kesimpulan sementara mengenai manejemen kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta.

Kemudian data yang dianalisis disajikan secara deskriptif. Data ini diperoleh dari instrumen penelitian yang berupa wawancara terbuka, hasil pengamatan, dan studi dokumentasi. Informasi yang didapatkan melalui wawancara berasal dari infoman kunci dan informan pendukung kemudian direduksi agar data-data yang diperoleh sesuai dengan fokus penelitian ini. Paparan data dan temuan hasil penelitian manajemen kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta meliputi komponen-komponen perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan keberhasilan.

Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan Jakarta dilaksanakan sebelum awal tahun ajaran baru di mulai. Perencanaan ini terdapat dalam rapat tahunan kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan setiap satu tahun sekali. Pihak yang terlibat antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru pembina ekstrakurikuler, komite, dan pelatih. Setiap yang terlibat mempunyai perannya masing-masing di dalam perencanaan kegiatan ekstrakuriuler.

Kepala sekolah berperan sebagai pengambil keputasan dalam rapat. Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan berperan sebagai mengatur jadwal, dan mengajak peserta rapat tahunan ekstrakurikuler. Guru pembina ekstrakurikuler berperan mempelajari dan memahami isi dari program kerja ekstrakurikuler taekwondo yang telah dibuat oleh pelatih. Pelatih berperan membuat program kerja selama setahun kedepan dan menyampaikan dalam rapat tahunan, serta mempersiapkan anggota ekstrakurikuler taekwondo untuk demonstrasi ekstrakurikuler dalam MOS (Masa Orientasi Siswa). Komite berperan sebagai pemberi dukungan berupa fasilitas dan anggran tahunan terkait kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Adapun biasanya program yang di buat oleh pelatih yaitu latihan rutin setiap minggu, bertemu dengan alumni taekwondo sekolah Era Pembangunan 3 untuk berbagi ilmu, mengundang atlet taekwondo sebagai pembicara, mengejarakan teknik-teknik taekwondo, dan kenaikan tingkat setiap 4 bulan sekali.

(4)

20 | Page

Scan barcode untuk mengunjungi OJS kami

DOI UNTUK ARTIKEL INI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1.66

Dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan beberapa persiapan. Persiapan tersebut antara pengaturan jadwal dan peserta rapat, pembuatan program kerja ekstrakurikuler, persiapan demonstrasi ekstrakurikuler, serta mempersiapkan formulir pendaftaran ekstrakurikuler taekwondo untuk para siswa yang mendaftar.

Mekanisme dari perencanaan kegiatan ekstrakurikuler dimulai dari evaluasi atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan prestasi yang telah diperoleh selama satu tahun dituangkan dalam program kerja. Program kerja juga berisi kegiatan-kegiatan dan perlombaan apa saja yang akan diikuti setahun mendatang sehingga pihak sekolah bisa mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Setelah itu hasil dari program kerja yang telah dibuat oleh pelatih dikoordinasikan dengan pembina dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan. Apabila guru pembina ekstrakurikuler sudah setuju, maka program kerja akan disampaikan dalam rapat oleh pelatih.

Pada rapat perencanaan ini juga dibahas mengenai demostrasi ekstrakurikuler. Demonstrasi ekstrakurikuler yaitu perkenalan ekstrkurikuler kepada siswa baru pada saat Masa Orientasi Siswa (MOS) berlangsung. Pada masa MOS semua ekstrakurikuler yang ada di SMP Era Pembangunan 3 menyiapkan diri untuk tampil maksimal, sehingga para peserta didik baru bisa tertarik dengan penampilan yang di tunjukan oleh setiap ekstrakurikuler. Sebelum MOS berlangsung maka para pelatih ekstrakurikuler diingatkan untuk memepersiapkan demonstrasi ekstrakurikuler dan memberikan formulir pendaftaran untuk anggota siswa baru. Ekstrakurikuler Taekwodo pada setiap Masa Orientasi Siswa (MOS) selalu memberikan penampilan yang berbeda dengan ekstrakurikuler lainnya. Masing-masing ekstrakurikuler diberikan kuota, hal ini dikarenakan agar anggota ekstrakurikuler satu dengan lainnya mendapatkan waktu yang sama. Rapat juga membahas evaluasi atas kekurangan di tahun sebelumnya dan merencanakan solusi yang terbaik di tahun mendatang.

Rapat perencanaan juga menyampaikan penganggran dana untuk kegiatan ekstrakurikuler. Dana tersebut didapatkan dari dana BOS dan pihak yayasan. Anggaran dana yang diberikan oleh pihak sekolah nantinya akan dibelikan sarana-sarana untuk kebutuhan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo, karena kelengkapan sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor meningkatkan prestasi. Mekanismenya adalah setiap kegiatan ekstrakurikuler ingin memperoleh anggaran dana harus mengajakukan proposal terlebih dahulu. Setelah itu pihak sekolah yang akan memprosesnya lebih lanjut.

Selanjutnya rapat memusyawarahkan jadwal pemkaian lapangan, SMP Era Pembangunan mempunyai dua buah lapangan, dimana kedua lapangan tersebut digunakan dengan efektif. Ekstrakurikuler taekwondo mendapatkan waktu menggunakan lapangan sekitar 4 jam per minggu.

Dalam perencanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo juga ditemui beberapa kendala. Kendala yang pertama adalah sulitnya menentukan jadwal rapat tahunan ekstrakurikuler taekwondo. Namun kendala ini dapat disiasati dengan mewakilkannya dengan ketua dan wakil ketua dari ekstrakurikuler taekwondo.

Kendala kedua adalah arsip dari program kerja ekstrakurikuler taekwondo kurang tersimpan oleh pihak sekolah sehingga ada beberapa yang kurang dan sulit ditemukan. Namun pelatih ekstrakurikuler taekowondo memiliki program kerjanya.

Hasil rapat akan disosialisasikan lagi kepada seluruh anggota masing-masing ekstrakurikuler. Perencanaan yang dibuat juga disesuaikan dengan kesiapan sekolah. Perencanaan dibuat agar kegiatan ekstrakurikuler taekwondo bisa berjalan dengan teratur, mencapai hasil maksimal sehingga prestasi ekstrakurikuler di SMP Era Pembangunan 3 terus meningkat.

(5)

Page | 21

2020

DOI PUBLIKASI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1

Sumber: Penulis (2018)

Gambar 1. Mekanisme perencanaan

Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai pengamat terkait dengan berjalannya ekstrakurikuler Taekwondo, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan pembina sebagai pengawas, dan pelatih sebagai pengajar kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta dilaksanakan setiap hari Sabtu. Kegiatan dimulai dari jam 8 pagi, namun untuk ekstrakurikuler taekwondo dilaksanakan pada pukul 13.00 – 16.00 WIB.

Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo biasanya didominasi oleh kelas 7 dan kelas 8 dikarenakan kelas 9 sibuk terkait dengan Ujian Nasional biasanya kakak kelas hanya memantau pada saat latihan saja, tetapi kelas 7 dan 8 yang diprioritaskan untuk kejuaraan-kejuaraan yang ada ditingkat kecamatan sampai dengan provinsi.

Siswa merupakan pemeran utama dalam terlakasananya kegiatan ekstrakurikuler. Siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, mematuhi peraturan, membentuk moral yang baik di luar kegiatan intrakurikuler, dan mengikuti beberapa perlombaan yang membawa nama sekolah melalui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Adapun beberapa kegiatan pelaksanaan yang dilakukan oleh pemimpin sekolah kepada peserta didik anggota ekstrakurikuler Taekwondo. Terdapat motivasi, komunikasi, dan gaya kepemimpinan yang dilakukan untuk menggerakkan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo sehingga kegiatan ekstrakurikuler taekwondo berjalan dengan efektif dan efisien.

Motivasi yang diberikan adalah dengan memberikan pembinaan secara berkala, mendukung kegiatan ekstrakurikuler taekwondo, memberikan pemahaman bahwa setiap peserta didik memiliki potensi dan bakat, dan memberikan penghargaan kepada peserta didik anggota ekstrakurikuler taekwondo yang berprestasi bidang taekwondo. Motivasi yang dilakukan oleh pimpinan sekolah dilakukan agar ekstrakurikuler taekwondo yang diselenggarakan berjalan dengan baik dan lancar. Selain itu motivasi dilakukan untuk mendapatkan banyak prestasi pada kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Motivasi juga dilakukan untuk menyeimbangkan kegiatan akademik dan non akademik. Motivasi juga dilakukan untuk membuat anggota-anggota ekstrakurikuler taekwondo menjadi teladan dalam bersikap kepada teman-temannya.

Kegiatan ekstrakurikuler juga memerlukan fasilitas, fasilitas tersebut berupa lapangan, kelas, materi latihan, atribut ekstrakurikuler. Selain itu, siswa selalu diwajibkan untuk membawa

(6)

22 | Page

Scan barcode untuk mengunjungi OJS kami

DOI UNTUK ARTIKEL INI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1.66

bekal makan, alat tulis, dan alat shalat. Ekstrakurikuler taekwondo memerlukan seragam lain di luar seragam sekolah. Seragam tersebut digunakan untuk latihan dan perlobaan. Pada saat perlombaan, kegiatan ekstrakurikuler taekwondo juga membutuhkan akomodasai transportasi dan makan untuk para siswa dan pendamping. Seluruh kebutuhan akomodasi transportasi dan makanan ditanggung oleh pihak sekolah.

Mekanisme pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dimulai pada jam 13.00 sampai dengan jam 16.00 sore, kalaupun lapangan atau cuaca tidak mendukung, kegiatan ekstrakurikuler tersebut dipindahkan di dalam kelas. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler hanya sampai sore adalah agar siswa bisa tiba dirumah sebelum magrib.

Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di mulai dengan doa bersama. Selanjutnya dilakukan kegiatan inti berupa pemberian materi. Diakhiri dengan doa bersama lagi. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu yang ditunggu-tunggu oleh siswa kerena kegiatan ini mereka bisa melepaskan kejenuhan.

Pelatih memegang hak dan tanggung jawab penuh dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler diawasi juga oleh pembina. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta terdapat beberapa kendala yaitu siswa yang sering berpindah-pindah ekstrakurikuler sehingga tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler guna menyalurkan minat dan bakat siswa menjadi tidak optimal.

Kendala tersebut dapat diatasi oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan untuk meninjau dan memperhatikan minat dan bakat siswa, sehingga siswa dapat memilih kegiatan eksrakurikuler dengan minat dan bakat yang dimiliki.

Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler, seluruh warga sekolah ikut berpartisipasi. OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) termasuk ikut serta. Peran OSIS dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah sebagai penyalur informasi. Informasi yang disalurkan salah satunya terkait informasi perlombaan-perlombaan ekstrakurikuler taekwondo. Indormasi tersebut diperoleh dari perkumpulan OSIS antar sekolah.

Pengawasan Kegiatan Ekstrakurikuler Taekwondo SMP Era Pembangunan 3 Jakarta Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta dilakukan dalam bentuk pengendalian. Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo diawasi oleh wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan pembina dalam bentuk piket. Wakil kepala sekolah membuat jadwal piket untuk mengawasi kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dan ekastrakurikuler lainnya. Setiap hari Sabtu diadakan piket untuk mengawasi jalannya kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dan ekstrakurikuler lainnya.

Piket diisi oleh satu guru atau dua guru. Tugas guru piket lebih kepada pengecekan kehadiran pelatih dan penertiban kepada siswa-siswa yang keluar masuk sekolah dalam kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Hal tersebut biasanya dikarenakan pelatih yang belum hadir maka guru piket terkadang juga harus mengisi kegiatan ekstrakurikuler taekwondo saat pelatih belum hadir.

Pengawasan dilakukan dengan melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Hal ini bertujuan untuk pelaksanaan ekstrakurikuler taekwondo berjalan dengan lancar. Pembina ekstrakurikuler taekwondo melakukan pemantauan langsung dalam setiap latihan ekstrakurikuler taekwondo. Bersama dengan bidang kesiswaan memantau dari segi kehadirannya, porsi latihannya berat atau ringan, dan ekstrakurikuler taekwondo mengikuti lomba atau tidak. Kepala Sekolah sering kali melakukan pemantauan langsung terhadap pelaksanaan ekstrakurikuler taekwondo dengan menunda kepulangan peserta didik untuk memantau langsung proses latihan.

Survey kepada peserta didik merupakan tugas dari guru pembina ekstrakurikuler taekwondo dan ketua ekstrakurikuler taekwondo. Survey yang dilakukan merupakan dengan cara

(7)

Page | 23

2020

DOI PUBLIKASI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1

memperhatikan sikap dan perilaku peserta didik dalam setiap latihan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi setiap peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Dapat mengetahui perkembangan, kondisi semangat, dan tingkat antusias peserta didik dalam melaksanakan ekstrakurikuler taekwondo.

Pengawasan juga dituangkan dalam bentuk rapor siswa dan absensi siswa. Dalam rapor siswa terdapat nilai ekstrakurikuler siswa. Nilai itu diberikan langsung oleh pelatih. Pelatih menilai berdasarkan absensi, keaktifan, kedispilinan, dan perkembangan kekmampuan siswa dalam bidang ekstrakurikuler tersebut.

Pelaporan kegiatan merupakan dokumentasi suatu kegiatan ekstrakurikuler taekwondo yang dibuat setelah menjalankan suatu acara. Hal ini bertujuan untuk dapat terdokumentasi dengan baik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler taekwondo atau kepengurusan ekstrakurikuler taekwondo satu periode. Selain itu, terdapat juga keunggulan dan kekurangan serta rekomendasi yang terdokumentasikan sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam menjalankan agenda yang sama di periode selanjutnya. Hal ini bertujuan mengevaluasi keunggulan dan kekurangan serta kendala yang dihadapi ekstrakurikuler taekwondo sehingga dijadikan rujukan pada akhir tahun ajaran.

Faktor yang mendukung dalam pencapaian keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta

Pencapian prestasi yang telah dicapai dari kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 banyak sekali. Piala-piala yang terpampang juga sudah tidak memiliki tempatnya. Dari mulai tingkat kecamatan samapai tingkat provinsi sudah pernah dicapai oleh ekstrakurikuler taekwondo.

Pencapaian keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo memiliki banyak beberapa faktor, antara lain:

1) Siswa

Keikutan sertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler taekwondo merupakan faktor utama dalam pencapian keberhasilan ini. Siswa merupakan sumber daya manusia yang dirancang untuk mengikuti berbagai latihan dan menerima berbagai materi dari kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Disini juga di didik untuk kompak dan berteman baik satu sama lain. Siswa juga yang mengikuti berbagai perlombaan dan memenangkan untuk mengharumkan nama sekolah. Siswa yang berlatih secara teratur dan mengisi waktu luangnya di samping belajar dengan kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan salah satu kegiatan positif.

2) Tingkat displin

Tingkat displin yang tinggi merupakn bentuk keberhasilan sekolah yang membangun karakter pada peserta didik. Displin adalah cara yang tempat untuk menanamkan perilaku ini terhadap siswa-siswi. SMP Era Pembangunan 3 Jakarta selalu menanankan tingkat displin yang tinggi, baik dalam kegiatan ekstrakurikuler maupun intrakurikuler.

3) Program latihan

Kegiatan ekstrakurikuler taekwondo memilik program yang cukup baik. Setiap program yang di lakukan oleh ekstrakurikuler taekwondo selalu baik, terarah, dan teraratur akan menunjang pencapian keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler. Keahlian para pelatih diuji dalam pembuatan program latihan. Selain itu pelatih diharuskan menjalankan program latihan tersebut dengan baik. Adapun program yang dimiliki ekstrakurikuler taewondo yaitu latihan rutin, mengundang atlet taekwondo untuk menambah wawasan, bertemu dengan alumni taekwondo, dan ujian kenaikan tingkat.

(8)

24 | Page

Scan barcode untuk mengunjungi OJS kami

DOI UNTUK ARTIKEL INI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1.66

4) Motivasi dari pihak sekolah

Motivasi yang dimaksud adalah motivasi dalam bentuk moril dan materil. Motivasi moril berupa dukungan semangat dari pihak sekolah ketika sedang mengikuti perlombaan ataupun latihan. Semua saling memberikan semangat satu sama lain. Sedangkan motivasi materill berupa fasilitas penunjang serta dana. Tidak dapat dipungkuri fasilitas juga merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Begitu juga dana, SMP Era Pembangunan 3 Jakarta memiliki anggaran dana untuk mendukung kegiatan esktrakurikuler taekwondo, terutama ketika sedang mengikuti perlombaan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap manajemen kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dari pembuatan program kerja kegiatan ekstakurikuler oleh pelatih dengan melihat kekurangan dan kelebihan setahun yang lalu. Setelah itu, program kerja dikoordinasikan dengan guru pembina ekstrakurikuler Taekwondo. Selanjutnya disampaikan ke dalam rapat tahunan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Rapat dilaksanakan setiap setahun sekali mendakati Masa Orientasi Siswa (MOS) atau tahun ajaran baru. Dalam rapat disampaikan program kerja masing-masing kegiatan ekstrakurikuler, anggran dana, penentuan jadwal pemaikan lapangan, dan persiapan demonstrasi untuk MOS.

2. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo dilakukan oleh Kepala Sekolah sebagai pengamat terkait dengan berjalannya ekstrakurikuler Taekwondo, Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan dan pembina sebagai pengawas, dan pelatih sebagai pengajar kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta dilaksanakan hari sabtu. Kegiatan tersebut berlangsung dari jam 13.00 – 16.00 WIB. Kegiatan dilaksanakan di lapangan dan di kelas, sarana yang baik bisa mendukung keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo. Isi dari kegiatan ekstrakurikuler taekwondo adalah pemberian materi dan melakukan teknik-teknik taekwondo. Permasalahan didalam pelaksanaan mampu diselesaikan dengan baik oleh wakil kepala sekolah, pembina , dan pelatih.

3. Pengawasan kegiatan ekstrakurikuler taewondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta dilakukan oleh pihak sekolah yaitu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, pembina dan pelatih ekstrakurikuler Taekwondo. Pengawasan juga dituangkan dalam bentuk rapor siswa dan absensi siswa. Dalam rapor siswa terdapat nilai ekstrakurikuler siswa. Nilai itu diberikan langsung oleh pelatih. Pelatih menilai berdasarkan absensi, keaktifan, kedispilinan, dan perkembangan kemampuan siswa dalam bidang ekstrakurikuler Taekwondo. Selain itu, terdapat juga kelebihan dan kekurangan serta rekomendasi yang terdokumentasikan dari kegiatan pengawasan sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam menjalankan agenda yang sama di periode selanjutnya. Hal ini bertujuan untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan serta kendala yang dihadapi ekstrakurikuler taekwondo, apabila ada kekurangan maka kekurangan itu dijadikan rujukan pada akhir tahun ajaran.

4. Prestasi yang diraih sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler taekwondo bisa katakan banyak. Hal tersebut dapat dilihat dari piala-piala yang dimiliki sekolah. Pencapaian prestasi tersebut merupakan dukungan dari banyak faktor diantaranya siswa, tingkat displin, program latihan dan motivasi dari semua pihak sekolah. Hal tersebutlah yang menjadi faktor pendukung pencapaian keberhasilan kegiatan ekstrakurikuler Taekwondo di SMP Era Pembangunan 3 Jakarta.

(9)

Page | 25

2020

DOI PUBLIKASI

https://doi.org/10.37010/int.v1i1

DAFTAR PUSTAKA

Husaini, U. (2013). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakakarta: Bumi Aksara. Didin, K. dan Machali, K. (2015). Manajemen Pendidikan Konsep dan Prinsip Pendidikan,

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Kambuga. (2013). Introduction to Educational Management and School Administration. Deutschland: LAP LAMBERT Academic Publishing.

Carlos, C. L. (2000). Management Theory and Practice. Quezon City: Rex Printing Company. Siswanto, H. B. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uher, T. E. dan Zantis, A. (2010). Programming and Scheduling Techniques. London: Spon Press.

Bateman, T. S. dan Snell, S. A. (2009). Management: Leading & Collaaborating In The

Competitive World. New York: McGraw – Hill Companie

Jones, G. R. and George, J. M. (2014). Essentials of Contemporary Management. New York: McGraw-Hill.

Hani, H. (2009). Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Maman, U. (2004). Manajemen; Konsep Prinsisp, dan Aplikasi. Bandung: Agini Bandung. Daryanto dan Mohammad, F. (2013). Konsep Dasar Manajemen Pendidikan di Sekolah.

Yogyakarta: Gava Media.

Mukhneri. (2010). Pengawasan Pendidikan. Jakarta: BPJM Press.

Kompri. (2015) Manajemen Pendidikan: Komponen-Komponen Elementer Kemajuan

Sekolah.Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rusli, L. (2000) Pengelolaan Interaksi Belajar Mengajar Intrakurikuler, Kurikuler, dan

Ekstrakurikuler. Jakarta: Universitas Terbuka.

Mulyono. (2008) Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Brantas. (2009). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta Handoko, T. H. (2000). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE

Referensi

Dokumen terkait

A : Tanggung jawab secara khusus tidak ada, putusan hakim adalah social justice, hakim tidak dapat memprediksi apa efek yang timbul kepada masyarakat, misalnya pada kasus

Karena selama ini pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat dirasakan masih jauh dari kata baik dan selain itu juga dapat mengurangi permasalahan dari

Jika suatu plot tidak dapat diukur karena alasan keselamatan seperti misalnya plot memiliki kemiringan ekstrim, terdapat cabang pohon yang menggantung, atau plot berada di daerah

CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah yang

Sistem otomasi pendistribusian air secara keseluruhan dapat berkerja sesuai yang diharapkan, dengan proses pengisian air ke tanki maupun ke kedua bak mandi secara otomatis

manajemen keuangan yang berhubungan dengan pengaruh Rasio Likuiditas, Aktiva Produktif, Rentabilitas dan Solvabilitas terhadap Perubahan Laba dan DPR pada

Data Flow Diagram (DFD) juga di kenal sebagai model proses ( process model ) merupakan sebuah teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan aliran input

Bunlar rastgele sürükleme (wandering dragging), amaçlı sürükleme (guided dragging), kısıtlı sürükleme (bound dragging), gizli geometrik yer sürüklemesi (dummy