• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. BERBASIS IFRS per 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN. BERBASIS IFRS per 2016"

Copied!
408
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

(2)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK sd 2016

2.

Overview PSAK Baru

(3)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan

kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai. Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material:

“Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

• Laporan keuangan,

• Laporan Tahunan (Annual Reporting),

• Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple bottom line,

• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang lebih ringkas dan menekankan pada EVA

(4)

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

 IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengarh (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP

(5)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

• PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 31 Perbankan

• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan Gas

• PSAK 33 Pertambangan Umum • PSAK 32 Kehutanan

• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi

• PSAK 27 Akuntansi Koperasi

• PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol

• PSAK 9 Penyajian aktiva lancar dan kewajiban lancar

• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana • PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek • PSAK 12 Pengendalian Bersama

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing • PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan • PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang • PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi • PSAK 52 Mata uang Pelaporan • PSAK 54 Akuntansi Restrukturisasi

(6)

Karakteristik IFRS

• IFRS menggunakan “Principles Base “ :

– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.

• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kuantitaif maupun kualitatif

(7)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI 1973 PAI 1973 Harmonisasi IAS 1994-2007 Konvergensi IFRS 2008-2012 Konvergensi IFRS 2012-2014 Konvergensi IFRS 2015 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global

Efektif 1 Januari 2015

Adopsi IAS mulai PSAK 1994

Mempertahankan gap 1 tahun dengan IFRS

(8)

Perkembangan PSAK

Efektif < 2013 • PSAK • Revisi PSAK • 20 ISAK • 15 PPSAK Efektif 2014-2015 • 4 PSAK • 9 Revisi PSAK • 4 ISAK (2014) • 1 PPSAK (2014) Efektif 2016 • 1 PSAK baru • 8 Amandemen PSAK • 9 Penyesuaian PSAK • 1 ISAK

IAS / IFRS dalam proses adopsi: a. IFRS 9 Financial Instruments

b. IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts c. IFRS 15 Revenue from Contracts with

Diskusi IFRS

(9)

Penjelasan PSAK

• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK 70

• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan

Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

• Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran, penyajian atau pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

• Didahului dengan penerbitan Exposure draft

PSAK Revisi

• Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015 – eff 1 Jan 2017 • Didahului dengan pengeluaran ED

PSAK Amandemen

• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit

(narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan

prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

(10)

PSAK 2013 & 2014

NO IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated Financial Statements

PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015] 3 IFRS 12: Disclosure of Interests in

Other Entities

PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from Customers

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]

6 IFRIC 19: Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014] 7 IFRIC 20: Stripping Costs in the ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah

(11)

PSAK 2013 & 2014

NO IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of Financial Statements

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in Associates and

Joint Ventures

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

5 IAS 32: Financial Instruments: Presentation

PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian

[Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29

April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:

Recognition and Measurement

(ED PSAK 71 Instrumen Keuangan)

PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

8 IFRS 7: Financial Instruments: Disclosures

PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 9 IAS 12: Income Tax PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29

(12)

Perkembangan IFRS - setelah 1 Januari 2014

• IAS 41 Agriculture Amandemend (eff 1 Jan 2016)

• IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (eff 1 Jan 2016) • IFRS 9 Financial Instruments (eff 1 Januari 2018)

• IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers (eff 1 Jan 2018)

• IFRS 16 Leases (eff 1 Jan 2019)

New IFRS / Revised IFRS / IAS :

• Amendments IFRS 4 Insurance Contracts • Amendments Conceptual Framework

(13)

Perkembangan IFRS - setelah 2014

• Amendments IFRS for SME ( 1 Jan 2017)

• Amendments IFRS 11 – Accounting for Acquisitions of Interests in Joint Operation – 1 Jan 2016

• Amendments IAS 16 and IAS 38 – Clarification of Acceptable Methods of Depreciation and Amortization – 1 Jan 2016

• Amendments IFRS 17- Equity Method in Separate Financial Statements – 1 Jan 2016

Amendments IFRS / IAS

• IFRS 5 - Changes in method disposal

• IFRS 7 – Servicing contracts applicable in interim F/S • IAS 19 – discount rate regional market issue

• IAS 34 – Disclosure information elsewhere in interim report

(14)

Perkembangan IFRS - setelah 2014

• Amendments IFRS 10; IFRS 12; IAS 28 – Investment entities: Applying the Consolidated Exception ( 1 Jan 2016)

• Amendments IAS 1 – Disclosure Initiative – 1 Jan 2016

• Amendments IAS 162 – Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Loss – 1 Jan 2017

• Amendments IAS 7- Disclosure Initiative – 1 Jan 2017

Amendments IFRS / IAS

• IFRS 12 – Clarification of the scope of the standard – 1 Jan 2017

• IFRS 1 – Deletion of short-term exemptions for first time adopters – 1 Jan 2018

(15)

Perkembangan IFRS - setelah 2016

• Amendments IFRS 2 – Classification and Measurement of Share-based Payment Transactions - eff 1 Jan 2018

• Amendments IFRS 4 – Applying IFRS 9 Financial Instruments with IFRS 4 Insurance Contracts - eff 1 Jan 2018

• Amendments IAS 40 – Transfer of Investment Property - eff 1 Jan 2018

• IFRIC 22 – Foreign Currency Transactions and Advance Consideration – 1 Jan 2018

(16)

PSAK 2015 - 1

• Klarifikasi penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan

pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan  amandemen PSAK 3, 5, 60 dan 62 – eff 1 Jan 2017

• Penggunaan metode ekuitas sebagai salah satu metode

mencatat investasi pada entitas anak , ventura bersama dan asosiasi dalam menyusun laporan keuangan tersendiri

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri – eff 1 Jan 2016

Amandemen PSAK 15 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

(17)

PSAK 2015 - 2

• Memberikan tambahan penjelasan tentang indikasi perkuraan keusangan teknis atau komersial suatu aset.

• Penggunaan metode penyusutan yagn berdasarkan pada Pendapatan adalah tidak tepat

Amandemen PSAK 16 : Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan– eff 1 Jan 2016

• Aset biologis yang memenuhi definisi tanaman produktif (bearer plant) masuk dalam ruang lingkup PSAK 16

Amandemen PSAK 16: Tanaman Produktif – eff 1 Jan 2018

• Akuntansi kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak tergantung pada jumlah jasa (misal berdasarkan

prosentasi tetap dari gaji)

Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja – eff 1 Jan 2016

(18)

PSAK 2015 -3

• Memberikan klarifikasi tentang anggapan bahwa pendapatan adalah dasar yang tidak tepat dalam mengukur manfaat

ekonomi aset takberwujud dapat dibantah dalam keadaan terbatas.

Amandemen PSAK 19: Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016

• Klarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria terpenuhi

Amandemen PSAK 65 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

(19)

PSAK 2015 - 4

• Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi – Eff 1 Jan 2016

• Seluruh prinsip PSAK 22 dan PSAK lain serta syarat pengungkapan diterapkan untuk akuisisi kepentingan awal dalam operasi bersama dan akuisisi tambahan dalam operasi bersama, sepanjang tidak bertentangan dengan pedoman yang ada dalam PSAK 66

Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama – eff 1 Jan 2016

• Mengklarifikasi pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketiga kriteria terpenuhi

PSAK 66: Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016

(20)

ISAK 2015 - 5

• Merupakan interpretasi PSAK 57 yang mengklarifikasi

akuntansi liabilitas untuk membayar pungutan selain pajak penghasilan yang berada dalam lingkup PSAK 46 serta denda lain kepada pemerintah atas pelanggaran peraturan.

ISAK 30 Pungutan – Eff 1 Jan 2016

• Memberikan interpretasi atas karakteristik bangunan dalam definisi properti investasi (PSAK 13)

• Bangunan sebagaimana dimaksud dalam definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi – Eff 1 Jan 2017

(21)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal

Efektif

PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi

PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen

1 Januari 2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 7 (Penyesuaian 2015) menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi dan mengklarifikasi pengungkapan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen

1 Januari 2016

Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle 2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.

(22)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal

Efektif

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi

PSAK 13 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling mempengaruhi. Entitas dapat mengacu pada PSAK 13 untuk membedakan antara properti investasi dan properti yang digunakan sendiri. Entitas juga dapat mengacu pada PSAK 22 sebagai pedoman apakah akuisisi properti investasi merupakan kombinasi bisnis.

1 Januari 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap

PSAK 16 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 35 terkait model revaluasi, bahwa ketika entitas menggunakan model revaluasi,

jumlah tercatat aset disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya

1 Januari 2016

PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud

PSAK 19 (Penyesuaian 2015) memberikan klarifikasi pada paragraf 80 terkait

1 Januari 2016

(23)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal

Efektif

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis

PSAK 22 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi ruang lingkup dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen

keuangan diakui sebagai liabilitas keuangan atau ekuitas.

PSAK 22 (Penyesuaian 2015) juga mengakibatkan dampak penyesuaian terhadap PSAK sebagai berikut:

- PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - PSAK 57: Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi

1 Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

PSAK 25 (Penyesuaian 2015) memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27 tentang keterbatasan penerapan retrospektif.

1 Januari 2016

(24)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal Efektif

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran Berbasis Saham

PSAK 53 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi definisi kondisi vesting dan secara terpisah mendefinisikan kondisi kinerja dan kondisi jasa.

1 Januari 2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar

PSAK 68 (Penyesuaian 2015) mengklarifikasi bahwa pengecualian portofolio, yang memperkenankan entitas mengukur nilai wajar kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan secara neto,

diterapkan pada seluruh kontrak (termasuk kontrak non-keuangan) dalam ruang lingkup PSAK 55.

(25)

PSAK 2016

– 28 September

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyusunan Laporan Keuangan

(eff pada saat terbit)

• Pendahuluan

• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum

• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

• Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

• Karakteristik kualitatif

• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat

• Karakteristik peningkat: terbanding; terverifikasi; tepatwaktuan; terpaham. • Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA

(26)

Amandemen PSAK 2016

– 28 September 2016

• Menyediakan entitas menyediakan pengungkapan untuk

mengevaluasi perubahan liabilitas dari aktivitas pendanaan yang timbul dari dari arus kas maupun non kas

Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas – Eff 1 Jan 2018

• Ilustrasi mengklarifikasi perbedaan temporer dapat dikurangkan yang timbul dari aset instrumen utang

• Mengklarifikasi laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dimanfaatkan.

• Pengurangan pajak yang berasal dari pembalikan aset pajak

tangguhan dikecualikan dari estimasi laba kena pajak masa depan.

(27)

Penyesuaian PSAK 2016 – 28 September 2016

• Pengungkapan harus dicantumkan dalam LK melalui referensi silang. • Jika pengguna LK tidak dapat mengakses referensi silang maka laporan

keuangan interim dianggap tidak lengkap

PSAK 3 Laporan Interim – eff 1 Jan 2017

• Pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan

denominasi mata uang obligasi dan bukan berdasarkan negara obligasi tersebut berada

PSAK 24 Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017

• Perubahan metode pelepasan dari rencana awal bukan pelepasan baru. • Perubahan metode pelepasan tidak mengubah tanggal klasifikasi

sebagai aset atau kelompok lepasan

PSAK 58 Aset Dimiliki untuk Dijual – eff 1 Jan 2017

• Entitas harus menilai sifat imbalan kontrak untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan

(28)

ED PSAK 2016 - DES

ED Amandemen terhadap PSAK 62: Kontrak

Asuransi - ED PSAK 71: Instrumen Keuangan

dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

ED ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar

Akuntansi Keuangan

ED PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan

(29)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk

dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan. • Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.

(30)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari

Pengampunan Pajak

Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas yang timbul

dari pengampunan pajak sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2016.

Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK dan SAK ETAP

• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25 Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).

• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70, mengakui aset dan

(31)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari

Pengampunan Pajak

• Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak mengakui jika tidak memenuhi SAK

• Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan

Pengakuan

• PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadi • Opsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran pada Pengakuan Awal

• PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang berlaku

• Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor

Pengukuran setalah Pengakuan Awal

Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan dikeluarkan)

(32)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari

Pengampunan Pajak

• Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi

Penyesuaian

• PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset

• Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang

• Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas jangka panjang

• Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan SAK Penyajian

• Tanggal surat keterangan Pengungkapan

(33)

Ringkasan Perubahan

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Menggantikan PSAK 55, Direncanakan Efektif 1 Januari 2019 • Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh

diterapkan lebih dahalu

• Klasifikasi amortized cost dan fair value

• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

• Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan

(34)

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

• Perubahan format mengikuti IFRS:

– Bab 1 Tujuan

– Bab 2 Ruang Lingkup

– Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan – Bab 4 Klasifikasi

– Bab 5 Pengukuran

– Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai – Tanggal efektif dan ketentuan transisi

• Tanggal efektif 1 Januari 2019

• Perbedaan dengan IAS

– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena

(35)

ED PSAK 72

• PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from contracts with

customers effective 2018, kecuali:

– Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi)  hak penggunaan aset

– Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

• Standar ini bersifat principles based

• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis

Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan sehingga

menghilangkan standar yang lain.

(36)

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

(37)

ED PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

(38)

ED PSAK 72

• tujuan dan ruang lingkup

Pendahuluan

• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengakuan

• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi, perubahan

Pengukuran

• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan nilai

Biaya Kontrak

(39)

ED PSAK 72

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban

pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah

menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.

(40)

IFRS 15 Revenue Recognition

• Joint project between IASB and FASB,

• Establishes a single, comprehensive framework for revenue recognition.

• To be applied consistently across transactions, industries and capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’

• IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31 Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.

• A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if all the following conditions are met: [IFRS 15:9]

– the contract has been approved by the parties to the contract;

– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified;

(41)

IFRS 15 Revenue Recognition

Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is satisfied

(42)

IFRS – ED Conceptual Framework

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING

• Fundamental: relevance & representation faithfulness

• Enhancing: comparability, verifiability, timelines, understandability

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION

CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY

• Asset, liability, equity, income and expense

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

• Historical, current value, fair value, value in used & fulfilment value

CHAPTER 6—MEASUREMENT

(43)

IFRS 16 Leases

• Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahalu • Dikeluarkan Juli 2015

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif

(44)

SAK EMKM

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

ENTITAS MIKRO, KECIL, MENENGAH

(45)

SAK EMKM

Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching pada KNA

VIII 8 Desember 2016

• Kata Pengantar

• Standar – 18 bab  isi pokok standar

• Dasar Kesimpulan  bukan bagian standar

• Contoh Ilustrasi laporan keuangan – dilengkapi

contoh jurnal penyesuaian kas menjadi akrual 

bukan bagian dari standar

(46)

Perbedaan SAK ETAP - 1

• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan: – Laporan Laba Rugi

– Laporan Posisi Keuangan

– Catatan atas Laporan Keuangan

• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar lain di luar SAK EMKM.

• Penilaian menggunakan historical cost.

• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi, anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal

pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.

• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6 pengungkapan diperlukan jika informasi relevan

(47)

Perbedaan SAK ETAP 2

• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi

• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi

mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan • Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur

sebesar harga perolehan.

• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.

• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap sendiri.

• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya dengan metode garis lurus dan saldo menurun

(48)

Perbedaan SAK ETAP 3

• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan perorangan / firma

• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset tak berwujud.

• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.

• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.

• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas) • Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.

(49)

ISI PENGATURAN

.

• Bab 1 Ruang Lingkup

• Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive • Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan • Bab 4 Laporan Posisi Keuangan • Bab 5 Laporan Laba Rugi

• Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan

Kesalahan

• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan • Bab 9 Persediaan

.

• Bab 10 Investasi pada Ventura Bersama • Bab 11 Aset Tetap

• Bab 12 Aset Takberwujud • Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas • Bab 14 Pendapatan dan Beban • Bab 15 Pajak Penghasilan

• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang Asing • Bab 17 Ketentuan Transisi

(50)

RUANG LINGKUP

• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria usaha mikro,

kecil, dan menengah sebagaimana diatur dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku di

Indonesia, selama dua tahun berturut-turut.

Standar digunakan untuk entitas mikro, kecil dan

menengah

Dapat digunakan entitas lain jika otoritas mengijinkan

entitas tersebut menyusun laporan keuagnan dengan

menggunaan SAK EMKM

(51)
(52)

ED Kerangka Konseptual

Kerangka konseptul disahkan pada tanggal 28 September 2016

• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum • Bab 2 Entitas Pelapor

• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan yang Berguna

• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa

(53)

Kerangka Konseptual

• Pendahuluan

• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan umum

• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

• Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

• Karakteristik kualitatif

• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat

• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian; ketepatwaktuan; keterpahaman.

• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran; Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA

(54)
(55)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan 2013

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 :

pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

(56)

Laporan Keuangan - 2013

PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan

– Komponen

– Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan

 Laporan Posisi Keuangan  Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan

Komprehensif Lain  Laporan Perubahan

Ekuitas

 Laporan Arus Kas  Catatan atas Laporan

Keuangan

Karakteristik umum

 Penyajian secara wajar dan kepatuhan terhadap SAK  Kelangsungan usaha  Dasar akrual

 Material dan agregasi  Saling hapus

 Frekuensi pelaporan  Informasi komparatif  Konsistensi penyajian

(57)

Tujuan Laporan Keuangan

• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi

keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Tujuan laporan keuangan :

memberikan informasi mengenai:

posisi keuangan,

kinerja keuangan

arus kas entitas

yang bermanfaat bagi sebagian

besar kalangan pengguna laporan

dalam pembuatan keputusan

(58)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan

akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos-pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.

(59)

Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B

• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode

sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.

• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.

• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.

(60)

Informasi Komparatif - Tambahan

• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

• Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode

sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan saat menyajikan informasi komparatif tambahan.

• Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan.

(61)

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian kembali,

retrospektif atau reklasifikasi

• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau

reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada: a. akhir periode berjalan;

b. akhir periode sebelumnya; dan c. awal periode

(62)
(63)

Penghasilan Komprehensif Lain

• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan dan

beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak diakui dalam

laba rugi sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK

• Komponen penghasilan komprehensif:

– Selisih revaluasi aset tetap

– Pengukuran kembali program imbalan pasti

– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan – Perubahan nilai investasi available for sales

– Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas – Bagian penghasilan komprehensif asosiasi

(64)

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain

• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.

• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan

(65)

Penghasilan Komprehensif Lain

• Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan penghasilan komprehensif lain

• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas  perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.

• Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;

– Surplus revaluasi aset tetap  direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual

– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria  tidak direklasifkasi.

• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

– Keuntungan/kerugian dari available for sale  jika dijual direklasifiksai ke laba rugi – Cash flow hedge  keuntungan/kerugian yang efektif  kontrak berakhir  L/R

– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan induk / pusat

(66)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Tidak Direklasifikasi

• Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015. Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.

• Jurnal saat revaluasi

– Akumulasi Depresiasi 200.000

– Aset tetap 200.000

– Aset tetap 100.000

– Surplus revaluasi 100.000

• Jurnal saat depresiasi

– Beban Depresiasi 50.000

– Akumulasi Depresiasi 50.000

– Surplus Revaluasi 10.000

(67)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Direklasifikasi

• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada 1 Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.

• Jurnal saat pembelian

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000

– Kas 100.000

• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000 • Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016

– Kas 110.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000

(68)

PT PERTAMINA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

(69)
(70)
(71)

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011

• Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

• Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) • Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan bagian

laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

• Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk penyajian retroaktif  perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan

• Minimum line item Penyajian Neraca – Properti Investasi

– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas – Aset yang dimiliki untuk dijual

– dll

• Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK 1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)

(72)

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011

• Laporan Laba rugi  Laporan Laba Rugi Komprehensif.

• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif • Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi • Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,

pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll • Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak

mempengaruhi laba pada periode rugi.

(73)
(74)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar untuk

menilai kemampuan entias dalam menghasilkan kas

dan setara kas serta menilai kebutuhan kas entitas

untuk menggunakan arus kas tersebut.

• Laporan arus kas menggambarkan perubahan historis

dalam kas dan setara kas yang diklasifikasikan atas

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama satu

periode

(75)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan

yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk

mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari

aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari

arus kas maupun perubahan nonkas. (44A)

• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam

paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada

liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai

berikut:

a) perubahan dari arus kas pendanaan;

b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian entitas anak atau bisnis lain;

c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing; d) perubahan pada nilai wajar; dan

e) perubahan lainnya.

(76)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu,

persyaratan pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa

depan, dari aset keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.

• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf 44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf 44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas menyediakan informasi yang memadai agar pengguna laporan keuangan mampu mengaitkan item yang termasuk dalam rekonsiliasi

(77)

AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E

• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas mengungkapkan

perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan

(78)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

• Metode yang dapat digunakan:

– Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan dan pengeluaran kas bruto diungkapkan;

– Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur

penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.

• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung  informasi

yang lebih berguna

(79)

Laporan Arus Kas

• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)

– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)

– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman diungkapkan secara terpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.

(80)
(81)
(82)
(83)
(84)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

(85)

Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan

(86)
(87)

Definisi

• Laporan keuangan interim merupakan laporan

keuangan yang berisi baik laporan keuangan lengkap

(seperti yang dijelaskan di PSAK atau laporan

keuangan ringkas (seperti yang dijelaskan di

Pernyataan ini) untuk suatu periode interim.

• Periode interim adalah suatu periode laporan

keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku

penuh.

(88)

Isi Laporan Keuangan Interim

• Entitas diperbolehkan memilih menyusun laporan

keuangan interim, informasi lebih sedikit

dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.

• Pertimbangan  tepat waktu, biaya, pengulangan

informasi

(89)

LAPORAN INTERIM – PSAK 3

• Laporan keuangan interim dapat disajikan :

– Laporan Keuangan Lengkap

– Laporan Keuangan Ringkas

• Komponen minimal laporan keuangan interim

– Laporan posisi keuangan ringkas

– Laporan laba rugi komprehensif dalam laporan terpisah atau

digabung

• Pemutakhiran yang tidak signifikan terhadap catatan atas laporan

keuangan tahunan terkini, tidak perlu dibuat.

• Informasi yang material dan tidak diungkapkan di bagian manapun

dalam laporan keuangan interim diungkapkan.

• Kepatuhan terhadap SAK harus diungkapkan.

• Keputusan materialitas pengakuan dan pengungkapan didasarkan

pada data untuk periode interim.

(90)

LAPORAN INTERIM – PSAK 3

• Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan keuangan tahunan

diterapkan dalam laporan keuangan interim, kecuali untuk

perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan setelah tanggal

laporan.

• Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam suatu tahun

buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika

antisipasi atau penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun

buku.

• Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun keuangan

dapat diantisipasi atau ditangguhkan jika hal tersebut tepat untuk

penyajian.

• Pengungkapan perubahan estimasi

(91)

LAPORAN INTERIM – PSAK 3 Penyesuaian

• Pengungkapan berikut diberikan dalam laporan keuangan

interim atau melalui referensi silang dari laporan

keuangan interim pada beberapa laporan lainnya (seperti

komentar manajemen atau laporan risiko) yang tersedia

untuk pengguna laporan keuangan dengan persyaratan

yang sama seperti laporan keuangan interim dan pada

saat yang sama.

• Jika pengguna laporan keuangan tidak memiliki akses atas

informasi yang ada pada referensi silang dengan

persyaratan yang sama dan waktu yang sama, maka

laporan keuangan interim tersebut tidak lengkap.

(92)
(93)

Ketentuan LK Tersendiri

Sebagai bagian dari informasi tambahan • Investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya atau ekuitas (amd 2015) • Dividen diakui saat

ditetapkan Hanya untuk

entitas

terkonsolidasi

Ketentuan Penyajian Pengungkapan

(94)

Penyusunan LK Tersendiri

• LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang berlaku

kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.

• Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk

mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas

asosiasi pada (Par 10):

– biaya perolehan; atau

– sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.; atau

– menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan dalam PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.

• Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap

kategori investasi.

(95)

Penyusunan LK Tersendiri

• Entitas Induk

mengakui dividen

dari entitas anak, ventura

bersama, atau entitas asosiasi dalam laporan keuangan

tersendiri ketika

hak menerima dividen ditetapkan

.

• Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika entitas tersebut

memilih menggunakan metode ekuitas, maka dividen

tersebut diakui sebagai pengurang jumlah tercatat

investasi.

(96)
(97)

Segmen Operasi – PSAK 5

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis

yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Penyusunan laporan keuangan didasarkan

pada perspektif kebutuhan informasi

oleh pihak eksternal

Penyusunan laporan keuangan didasarkan

pada perspektif kebutuhan informasi

(98)

Segmen Operasi

• Segmen operasi adalah komponen dari entitas:

– Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban,

– Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan

– Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan

• Kriteria suatu unit dianggap sebagai segmen: 10% dari pendapatan, laba rugi atau aset.

• Pengungkapan:

– Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan, laba rugi atau aset)  jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagi pengguna.

– Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteria agregasi.

– Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas  tambahan segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).

(99)

Segmen Operasi – Penyesuaian 2015

• Informasi Umum

– Menambahkan persyaratan pengungkapan yang dibuat oleh

manajemen ketika menerapkan kriteria penggabungan segmen operasi yang ada dalam paragraf 12, termasuk deskripsi singkat segmen

operasi yang telah digabungkan dan indikator ekonomik yang telah dinilai dalam menentukan bahwa segmen operasi yang digabungkan memiliki karakteristik ekonomik yang serupa.

• Rekonsiliasi

– mengklarifikasi bahwa rekonsiliasi total aset segmen dilaporkan

terhadap aset entitas hanya diungkapkan jika aset segmen dilaporkan sesuai dengan paragraf 23.

(100)

Ilustrasi Segmen

Pelaporan segmen ad. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

(101)
(102)

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

Mengapa perlu ??

Laporan Posisi

Keuangan

Dan Laba Rugi

Transaksi dan

Saldo

Dipengaruhi

• Keberadaan pihak yang mempunyai

hubungan istimewa

(103)

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

• Identifikasi hubungan dan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi

• Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan

pihak-pihak berelasi.

• Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik

untuk LK konsolidasian, tersendiri, yang disajikan

individual.

– Pengungkapan atas sifat hubungan

(104)

Pihak Berelasi

a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya.

b. Pihak berelasi  substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukum c. Pihak berelasi

 Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan, personel manajemen kunci.

 Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);  anggota dari kelompok usaha sama

 Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain  Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama

 Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

(105)

Pihak Berelasi – Penyesuaian 2015

• Definisi:

• Menambahkan persyaratan pihak-pihak berelasi bahwa suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor ketika entitas, atau anggota dari

kelompok yang mana entitas merupakan bagian dari kelompok

tersebut, menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas pelapor.

• Pengungkapan seluruh entitas

• Mengklarifi kasi bahwa entitas pelapor tidak perlu mengungkapkan imbalan yang dibayarkan oleh entitas manajemen kepada pekerja atau direktur entitas manajemen (Paragraf 17A); dan

• Mensyaratkan agar entitas pelapor mengungkapkan jumlah yang dibayarkan kepada entitas manajemen atas jasa personil manajemen kunci yang disediakan oleh entitas manajemen (Paragraf 18A).

(106)

Ilustrasi Pengungkapan Pihak Berelasi

Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactions

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

(107)
(108)
(109)

PSAK 8 - Peristiwa setelah Periode Pelaporan

• Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit

• Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan

• Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan • Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah tanggal laporan

keuangan sudah final

– Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor

– Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusun manajemen

(110)
(111)

Ilustrasi PSAK 8

Peristiwa setelah Periode Pelaporan

• PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN (ANTM 2013)

– Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikan

fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang ditentukan adalah 2% per tahun.

• PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012)

– Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra Karya Prima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.

– Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90% saham PT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.

– Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumen yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.

(112)
(113)

PSAK 10 :

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.

– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi

– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional

• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)  disajikan dengan mata uang fungsional. Selisih kurs diakui dalam laba rugi:

– Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional

– Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang

fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi

• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri

yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

– Translasi  dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang berbeda. Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.

(114)
(115)

Properti Investasi – PSAK 13

• Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.

• Pengakuan

– Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya sebagai

kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.

– Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas properti investasi diakui dalam laporan laba rugi

– Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca. – Jika menggunakan model biaya  PSAK 16

(116)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair Value Model

• Nilai

wajar

properti

investasi

harus

mencerminkan

kondisi pasar pada tanggal neraca

• Properti investasi tidak disusutkan.

• Laba atau rugi

yang timbul dari

perubahan nilai wajar

atas

properti investasi harus

diakui dalam laporan laba rugi

pada

periode terjadinya.

(117)

PSAK 13 – Penyesuaian 2015

• Mengklarifikasi bahwa PSAK 13 dan PSAK 22 saling

mempengaruhi.

• PSAK 13 dalam paragraf 14A memperjelas bahwa paragraf

07–14 membedakan antara properti investasi dan properti

yang digunakan sendiri.

• Penyusun laporan keuangan juga dapat mengacu kepada

pedoman dalam PSAK 22 apakah akuisisi properti investasi

merupakan kombinasi bisnis.

(118)

PSAK 13 – Penyesuaian 2015

• Pertimbangan juga diperlukan untuk menentukan apakah akuisisi properti investasi merupakan akuisisi aset atau kelompok aset atau kombinasi

bisnis dalam ruang lingkup PSAK 22: Kombinasi Bisnis.

• Untuk menentukan apakah akuisisi tersebut merupakan kombinasi bisnis, maka entitas mengacu kepada PSAK 22: Kombinasi Bisnis. Pernyataan

dalam paragraf 07-14 terkait dengan apakah properti merupakan properti yang digunakan sendiri atau properti investasi dan bukan untuk

menentukan apakah pengakuisisian properti merupakan kombinasi bisnis sebagaimana didefi nisikan dalam PSAK 22. Penentuan apakah transaksi spesifik memenuhi definisi kombinasi bisnis sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 22 dan termasuk properti investasi sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataan ini mensyaratkan penerapan terpisah dari kedua

(119)

Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Fair value model (PSAK 13)

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajar

Revaluation model (PSAK 16)

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas ataulaporan laba rugi jika rugi (loss)  impairment

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan. • Mencerminkan kondisi pasar pada

tanggal neraca.

• Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler (terjadi perbedaan signifikan )

(120)

Ilustrasi - Investasi Properti

• Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai

digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan sisanya

disewakan. Aktivitas utama entitas bukan

menyewakan gedung.

• Bagian gedung yang digunakan sebagai aset tetap, bagian

gedung yang disewakan disajikan sebagai properti investasi

• Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah lantai

(121)

Ilustrasi - Investasi Properti

• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

• Properti Investasi 4.500

Kas 4.500

• Properti Investasi 500

Keuntungan peningkatan nilai 500 • Kerugian penurunan nilai 100

Properti investasi 100

31/12/2012 31/12/2013

Tanah 2.000 2.100

Gambar

Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Ilustrasi Segmen
+4

Referensi

Dokumen terkait

Teknologi pada usahatani padi sawah yang memanfaatkan olahan kotoran sapi dari usaha penggemukan sapi potong sebagai pupuk organik serta pemanfaatan jerami dan

Menilai realiti pertanian, kekayaan sudah tidak terhad kepada tanaman asasi yang mengenyangkan sahaja, bahkan ianya turut diperolehi oleh pengusaha tanaman lain, bahkan ada

Percobaan dilakukan untuk menguji stabilitas parafin cair dan minyak jarak emulsi dengan surfaktan yang berbeda sodium stearat, gliserol mono stearat,

Bungkil inti sawit sebagai hasil ikutan dari industri minyak inti sawit sebagai bahan pakan lokal potensial untuk digunakan sebagai bahan pakan ternak, hanya permasalahannya

Dari 9 (Sembilan) Calon Penyedia Jasa Barang yang telah mendaftar sampai Acara Penjelasan Pekerjaan ini dilaksanakan, tidak ada pertanyaan yang disampaikan kepada PPBJ, oleh

Sehubungan dengan hasil evaluasi penawaran saudara, perihal penawaran Pekerjaan Pembangunan Guest House(Lelang Ulang) , dimana perusahaan saudara termasuk

pemutih dari pasar tradisional dan swalayan A, F, N tersebut tidak melebihi batas kadar hidrokuinon yang telah ditetapkan oleh BPOM yaitu tidak lebih dari 2 % untuk sediaan

(3 D ) Jika kelayakan mendapat apa-apa pencen terbitan atau pencen tanggungan di bawah undang-undang yang disebut dalam subseksyen (1) adalah bergantung kepada penghitungan