• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini di bahas hal-hal sebagai berikut : (1) Latar Belakang Penelitian,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini di bahas hal-hal sebagai berikut : (1) Latar Belakang Penelitian,"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini di bahas hal-hal sebagai berikut : (1) Latar Belakang Penelitian, (2) Rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,dan (5) Penegasan Istilah.

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan berdampak pada seluruh bidang kehidupan termasuk juga bidang Pendidikan. Dampak perkembangan teknologi menyebabkan bidang pendidikan perlu melakukan inovasi baru dalam pelaksanaanya. Inovasi dalam pendidikan tujuannya agar dapat mencapai makna dan hakikat pendidikan yang sebenarnya dengan memanfaatkan teknologi yang sedang berkembang. Inovasi tersebut salah satunya dapat berupa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk diberlakukan meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Berdasarkan pengertian Sistem Pendidikan Nasional, diketahui bahwa Bidang Pendidikan merupakan hal yang penting dalam sebuah negara dan faktor

(2)

2

penting dalam pembangunan bangsa. Dalam proses pendidikan tidak lepas dari proses perencanaan yang dilakukan sebelum memulai proses pembelajaran. Tujuan dari perencanaan tersebut agar suatu pembelajaran dapat terorganisasi dengan baik. Keterlibatan guru dalam merancang perencanaan pembelajaran sangat penting untuk dapat mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

Memasuki era milenial saat ini yang penuh dengan tantangan, pemerintah telah banyak melakukan penataan dalam dunia pendidikan yang tujuannya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945. Salah satu yang sudah diterapkan di dunia pendidikan sejak tahun 2013 ialah penataan kurikulum dengan diterapkannya Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi. Implementasi kurikulum menurut tersebut dalam ruang lingkup sekolah sangat ditentukan oleh guru yakni melalui pengembangan silabus, buku ajar, sumber belajar, model belajar, instrumen evaluasi hingga Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Mulyasa, 2014 :7).

Pada keadaan yang saat ini masih dalam pandemi Covid-19, telah diberlakukan kurikulum darurat di MAN 1 Kota Malang. Seluruh perangkat pembelajaran terkini disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. MAN 1 Kota Malang sebagai salah satu madrasah/lembaga pendidikan yang berada dinaungan Kementrian Agama, sehingga memiliki kebijakan yang diatur dalam kebijakan tersendiri termasuk kebijakan terkait penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dimadrasah.

(3)

3

Sebagai salah satu dari instrumen perangkat pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disusun sesuai dengan tuntutan kurikulum serta aspek kompetensi. Aspek atau ranah kompetensi yang disusun dalam RPP perlu mempertimbangkan Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (understanding), Kemampuan (skill), Nilai (value), sikap (attitude), dan minat (interest)(Madjid, 2014: 28). Penyusunan RPP juga harus memuat langkah-langkah pembelajaran dengan tujuan pembelajaran pada tiga aspek yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. RPP yang disusun oleh guru harus berdasarkan pada silabus agar terdapat kesesuaian.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Nadiem Makarim, 2019) mengemukakan kebijakan baru dalam dunia pendidikan yaitu “Merdeka Belajar”. Kebijakan tersebut disampaikan langsung oleh Mendikbud dengan pokok-pokok kebijakan yang terdiri atas Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Ujian Nasional (UN), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi. Dijelaskan pula bahwa dengan kebijakan tersebut guru dan sekolah lebih merdeka dalam penilaian hasil belajar siswa. Anggaran USBN sendiri dapat dialihkan untuk mengembangkan kapasitas guru dan sekolah, guna meningkatkan kualitas pembelajaran.

Salah satu pokok kebijakan yang menjadi fokus permasalahan dan kemudian akan diteliti oleh penulis, yaitu pokok kebijakan tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sebelumya dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah dijelaskan secara komprehensif mengenai perencanaan pembelajaran yang membahas tentang silabus

(4)

4

dan RPP. Namun dengan dikeluarkannya Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat beberapa perbedaan terkait dengan komponen dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Berdasarkan Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Selain berdasarkan atas Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Penyusunan RPP oleh guru di MAN 1 Kota Malang berpedoman pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah. Permasalahan dalam penyusunan RPP oleh guru di MAN 1 Kota Malang berdasarkan kebijakan RPP baru antara lain guru kesulitan dalam menentukan media/sumber belajar dikarenakan adanya pandemi Covid-19 ini sehingga seluruh media pembelajan dan sumber belajar menggunakan E-Learning dan E-Book.

(5)

5

Sehingga dalam pelaksanaannya penggunaan media tersebut terdapat beberapa keuntungan yang dirasakan oleh guru dan siswa. Salah satu kesulitan dalam hal penggunaan E-learning banyak dirasakan khususnya bagi guru yang kurang memahami teknologi sehingga pihak MAN 1 menyediakan pendampingan untuk guru sehingga dapat memudahkan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai kebijakan “Merdeka Belajar” dalam rapat koordinasi dengan kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia pada tanggal 11 Desember 2019. dikemukakan kondisi saat ini tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menjadi latar belakang dikeluarkannya pokok kebijakan untuk menyederhanakan akan komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Bahwa pada situasi sekarang ini dari segi format guru diarahkan untuk mengikuti format RPP secara kaku, dari segi komponen RPP saat ini memiliki terlalu banyak komponen dan guru diminta menulis dengan sangat rinci sehingga satu dokumen RPP bisa melebihi dari 15 halaman, dan dari segi penulisan guru menghabiskan banyak waktu untuk menyusun RPP yang seharusnya waktu tersebut dapat digunakan untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.

Namun mengingat bahwa kebijakan tersebut masih baru dikeluarkan sehingga membutuhkan kesiapan dari berbagai komponen termasuk juga sekolah. Karena sekolah dan guru merupakan subjek utama dikeluarkannya kebijakan penyederhaan RPP ini, karena guru yang secara langsung berhubungan dalam penyusunan RPP sebagai salah satu perencanaan pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran.

(6)

6

Beberapa penelitian terdahulu telah membahas secara umum mengenai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, yang menjadi referensi dalam menyusun karya tulis ini. Contohnya penelitian yang dilakukan oleh Lutfiyah Nurzain (2015), Listya Martantika (2017), dan Hendra Saeful Bahri (2017). Adanya perbedaan dan pembaharuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penulis fokus tentang perspektif guru PPKn serta pengembangan model RPP yang dilakukan oleh peneliti bersama dengan informan berdasarkan kebijakan Surat Edaran Mendikbud No. 14 Tahun 2019.

Kebijakan penyederhanaan RPP yang dikeluarkan difokuskan pada tiga komponen utama yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian pembelajaran(assessment). Bertolak dari permasalahan dan latar belakang tersebut, maka peneliti ingin mengangkat tema penelitian dengan judul “Perspektif dan Pengembangan Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No. 14 Tahun 2019 di MAN 1 Kota Malang.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana Implementasi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di MAN 1 Kota Malang?

1.2.2 Bagaimana Perspektif Guru PPKn MAN 1 Kota Malang Terkait Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran?

(7)

7

1.2.3 Bagaimana Model Pengembangan RPP Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 di MAN 1 Kota Malang? 1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1.3.1 Mengetahui dan mendeskripsikan implementasi Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di MAN 1 Kota Malang

1.3.2 Mengetahui dan mendeskripsikan perspektif guru PPKn MAN 1 Kota Malang terkait Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

1.3.3 Mengetahui dan mendeskripsikan pengembangan Model RPP

Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 di MAN 1 Kota Malang.

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan terarah dan fokus pada subjek penelitian yang telah ditetapkan maka terdapat batasan permasalahan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini fokus kepada bagaimana perspektif guru PPKn di MAN 1 Kota Malang serta model pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam mata pelajaran PPKn.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut:

(8)

8

Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana Perspektif dan Pengembangan Model RPP berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di MAN 1 Kota Malang.

1.5.2 Manfaat Praktis 1.5.2.1 Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai:

1) Masukan kepada pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui proses penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Sumbangan informasi bagi guru PPKn dalam melaksanakan

penyusunan komponen RPP sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan

1.5.2.2 Bagi Sekolah:

1) Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam mempersiapkan Kebijakan menurut Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan

2) Menciptakan generasi penerus bangsa yang sukses dan berhasil melalui sekolah karena orientasi penulisan perencanaan pembelajaran dilakukan kepada siswa dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa.

(9)

9 1.5.2.3 Bagi Pemerintah :

1) Sebagai sarana evaluatif bagi pemerintah tentang kebijakan penyederhanaan RPP yang diberlakukan di Sekolah

2) Sebagai infomasi bagi pemerintah mengenai kesiapan sekolah serta perpektif guru PPKn terkait Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan

1.5.2.4 Bagi Peneliti :

1) Menambah pengetahuan peneliti tentang perspektif guru PPKn terkait Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan

2) Menambah referensi bagi peneliti tentang bagaimana penerapan kebijakan dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan

1.6 Penegasan Istilah 1.6.1 Perspektif

Perspektif adalah suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi, atau sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat suatu fenomena. (Martono : 2010) Cara memandang yang digunakan dalam mengamati kenyataan untuk menentukan pengetahuan yang diperoleh. Perspektif merupakan suatu kumpulan asumsi maupun keyakinan tentang sesuatu hal, dengan perspektif orang akan memandang sesuatu hal berdasarkan cara-cara tertentu dan cara-cara tersebut berhubungan dengan

(10)

10

asumsi dasar yang menjadi dasar dari unsur-unsur pembentuknya dan ruang lingkup apa yang dipandangnya.

1.6.2 Guru PPKn

Berdasarkan UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa : Guru ialah seorang pendidik profesional dengan tugas utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan pendidikan politik yang fokus materinya berupa peranan warga negara dalam kehidupan bernegara yang kesemuanya itu diproses dalam rangka untuk membina peranan tersebut sesuai dengan ketentuan Pancasila dan UUD 1945 agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Prewitt & Dawson, dan Aziz dkk dalam Cholisin, 2004:10). Guru PPKn adalah guru yang mengajar mata pelajaran PPKn di suatu satuan pendidikan.

1.6.3 Pengembangan

Seals dan Richey dalam Sugiono (2011 : 298) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai proses menerjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam bentuk fisik atau dengan ungkapan lain, pengembangan berarti proses menghasilkan bahan- bahan pembelajaran. Pengembangan yang dalam penelitian ini adalah mengarah kepada pengembangan model RPP berdasarkan Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019

(11)

11

1.6.4 Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 14 Tahun 2019 tentang Penyederhanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan surat yang dikeluarkan pada tanggal 10 Desember 2019 berisi penyederhanaan komponen RPP. Pokok kebijakan tersebut berisi tiga komponen inti RPP terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan assessment atau penilaian pembelajaran.

1.6.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

Sebagaimana dalam Permendikbud No. 22 Tahun 2016, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis

agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2 menunjukkan nilai validitas pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafisan sebesar 1,00 yang berarti LKS berbasis inkuiri terbimbing sangat

Contoh dari penerimaan asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber

Secara rinci, pada tahap perencanaan ini, prosedur tindakan yang dilakukan peneliti adalah (1) membagi guru dalam beberapa kelompok kecil, (2) peneliti memberikan

Jika lima kelompok unsur kehidupan merupakan suatu cara memahami kelahiran kembali menjadi berbagai keadaan makhluk, ini hanya akan lebih jelas untuk menyatakan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanolik Herba Ciplukan memberi- kan efek sitotoksik dan mampu meng- induksi apoptosis pada sel kanker payudara MCF-7

Menurut Kotler (2001:298) kepuasan pelanggan adalah sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari

Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian yang berjudul “Pengaruh Penambahan Pektin dan Gliserol Pada Gel Lidah Buaya (Aloe vera L.) Dan Lama Pencelupan sebagai

[r]