• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Produk Indomie Sebagai Brand Market Leader

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Produk Indomie Sebagai Brand Market Leader"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2013

ANALISIS PRODUK INDOMIE

Sebagai Brand Market Leader

Mie Instant Di Indonesia

DISUSUN OLEH:

Anis Suryani (2012.7.20578)

Ravi Janerine Yudhiahartin (2012.7.20574) Sri Buana Florensia Simalango (2012.7.20566)

Siti Fatmawati Ningrum (2012.7.20573) Jonathan Johanes Yotlely (2012.7.20581)

(2)

Analisis Strategi Indomie sebagai Brand Market Leader

Produk Mie Instant di Indonesia

I. Profil Indofod - Indomie 1.1. Penjelasan Umum

Indomie adalah merek produk mi instan yang sangat populer di Indonesia. Indomie diproduksi oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Produk paling sukses dari perusahaan milik Sudono Salim ini mulai diluncurkan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1972 sebagai mi instan dengan harga terjangkau, serta penyajian yang mudah dengan varian rasa udang dan ayam. Banyak keraguan yang muncul terhadap keinginan mi instan menjadi salah satu bahan pangan pokok di Indonesia, tetapi Indomie turut berkembang seiring dengan tumbuhnya penerimaan masyarakat akan mi instan. Produk Indomie memperoleh lebih banyak penikmat saat meluncurkan Indomie Kuah Rasa Kari Ayam pada tahun 1982. Selang setahun, Indofood memperkenalkan Indonesia dengan Indomie Goreng. Kini, Indomie telah menjadi pelopor inovasi produk mi instan di Indonesia selama lebih dari empat dekade, dan tetap digemari masyarakat.

Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa, menjadikan Indomie sebagai salah satu dari segelintir produk asli Indonesia yang mampu menempus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan bergizi oleh produsennya, produk mi instan ini disebut memiliki berbagai kandungan gizi seperti enegi, protein, niasin, asam folat, pantotenat, mineral besi, natrium, dan berbagai vitamin seperti vitamin A,C, B1, B6, dan B12. Bagaimanapun, konsumsi Indomie secara frekuentif tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut.

(3)

Perkembangan produksi mie instan di Indonesia memperlihatkan suatu peningkatan yang positif, walaupun pada tahun 2006 sempat mengalami suatu penurunan produksi. Secara kuantitas, produksi mie instant dari tahun ke tahun mengalami kenaikan dengan tren yang positif. Hal ini menunjukkan suatu prospek yang cukup baik bagi industri mie instan ini pada masa yang akan datang.

PT. Indofood Sukses Makmur menjadikan mutu dan kepuasan pelanggan sebagai basis bagi perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Oleh karena itu keinginan dan kebutuhan konsumen harus diperhatikan oleh produsen karena kebutuhan ini akan senantiasa berubah. Perkembangan produk mie instan yang sudah dianggap sebagai makanan cepat saji dan bahkan sebagai makanan pokok, menyebabkan tingkat persaingan pada industri mie instan ini semakin tinggi.

Dalam paper ini akan dibahas mengenai persaingan Indomie VS Mie Sedaap yang merupakan pesaing terkuat dan terbesar pasar mie instant di Indonesia.

1.2. Visi dan Misi

Visi Misi PT. Indofood Vision

“To Become a Total Food Solutions Company”

Visi Indofood adalah visi yang jelas dimana PT Indofood berusaha untuk selalu total dalam operasinya dan memberikan solusi dari kebutuhan yang ada.

Misi

1. Untuk terus meningkatkan rakyat kami, proses dan teknologi kami

2. Untuk menghasilkan kualitas tinggi, inovatif, dan produk terjangkau yang disukai oleh pelanggan

3. Untuk memastikan ketersediaan produk kami kepada pelanggan domestik maupun internasional

4. Untuk memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas hidup orang Indonesia dengan penekanan pada gizi

5. Untuk terus meningkatkan nilai bagi pemangku kepentingan

1.3. Internal Assessment Value and Culture

Nilai – Nilai budaya yang diterapkan baik pada Indofood maupun Indomie terkandung dalam Credo :

Dari semboyan yang menunujukan nilai perusahaan ini, Indofood ingin menunjukan bahwa mereka adalah perusahaan yang ingin selalu memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen yang merupakan faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan, melalui staff yang handal

(4)

yang merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh Indofood, dan dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan, untuk mencapai hasil yang excellence dengan mengandalkan kinerja tim.

1.4. Corporate Social Responsibility (CSR)

Indofood Corporate Social Responsibility (CSR) program andalan dari komitmen untuk membantu anggota masyarakat yang lebih luas dan untuk membuat kontribusi yangoptimal kepada masyarakat.Selama tahun 2007 Indofood secara keseluruhan program dikembangkan dandilaksanakan berdasarkan lima pilar dasar jangka panjang kami CSR filosofi:‡ Membangun Human Capital‡ Mempertahankan Kohesi Sosial‡ Memperkuat Nilai Ekonomi‡ Mendorong Good Governance‡ Melindungi Lingkungan

(5)

II. Strategi Indomie Merajai Pasar Produk Mie Instant

Perubahan gaya hidup acap mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Salah satu dari perubahan itu adalah digemarinya mie instan sebagai makanan substitusi nasi. Bahkan kian hari produk ini kian menjadi makanan pilihan konsumen, karena selain praktis dan harganya terjangkau, mie instan juga cukup mengenyangkan perut. Saat ini, Indomie masih merajai pasar mie instan di Indonesia, sekaligus merupakan perusahaan mie instan terbesar di dunia dengan kapasitas produksi 13 milyar bungkus.

2.1. Strategi 3A

Begitu kuatnya citra Indomie di pasar sehingga sebagian masyarakat menganggap seolah setiap mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind mie instan). Dalam Top

Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi pertama dengan TBI

berturut-turut 65,8% , 66,5% , dan 71,4% pada tahun 2006, 2007, dan 2008 (David, S.S., 2008, Majalah Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND). Meskipun sempat turun di tahun 2006 karena serangan mie Sedaap, kemudian terus memperlihatkan keperkasaannya. Bahkan di tahun 2012 ini, indeksnya mencapai 77,9 Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A: a. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product) b. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place)

Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)

2.2. Marketing Mix

Tinjauan dari sisi produk, harga, distribusi, dan promosi yang dilakukan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. terhadap Indomie.

Product

Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbu yang disertakan, yakni: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram. Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians. Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu juga ada Indomie duo dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen.

(6)

Price

Indomie selain dapat dibeli per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus atau paket 1 kardus, berisi 30 atau 40 indomie. Harga Indomie juga sangat murah dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. Berikut adalah tabel harga Indomie per 2013.

Harga Mie Indomie 2013

Jenis Harga

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Bawang 69g Rp. 1500/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Soto Mie 75g Rp. 1500/pcs

Indomie Mie Goreng Rp. 1550/pcs

Indomie Rebus Rasa Ayam Spesical Rp. 1500/pcs

Indomie Rebus Rasa Ayam Bawang Rp. 1500/pcs

Indomie Rebus Rasa Kaldu Ayam Rp. 1450/pcs

Indomie Mi Goreng Rasa Cabe Ijo 85g Rp. 1550/pcs

Indomie Kari Ayam Bawang Goreng 72g Rp. 1500/pcs

Indomie Jumbo Goreng Ayam Panggang 127g Rp. 2500/pcs

Indomie Mie Keriting Ayam Panggang 90g Rp. 3500/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Mie Kocok Bandung 75g Rp. 1700/pcs

Indomie Jumbo Goreng Special 129g Rp. 2500/pcs

Indomie Mie Keriting Goreng Special 90g Rp. 3500/pcs

Indomie Mie Goreng Vegan 85g Rp. 1600/pcs

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Special 68g x 40 pcs Rp. 62.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Ayam Bawang 69g x 40 pcs Rp. 60.000/dus

Indomie Kari Ayam Bawang Goreng 72g x 40 Pcs Rp. 66.000/dus

Indomie Mie Instant Regular Kaldu Ayam 65g x 40 pcs Rp. 69.000/dus

Indomie Goreng Rasa Cakalang 75g x 40 Pcs Rp. 75.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Mi Cakalang 82g x 40 pcs Rp. 75.000/dus

Indomie Mie Keriting Ayam Panggang 90g x 40 pcs Rp. 140.000/dus

Indomie Mi Goreng Rasa Cabe Ijo 85g x 40 Pcs Rp. 65.000/dus

Indomie Mie Goreng Vegan 85g x 40 Pcs Rp. 66.000/dus

Indomie Mie Keriting Goreng Special 90g x 40 pcs Rp. 140.000/dus

Indomie Goreng Pedas 79g x 40 Pcs Rp. 65.000/dus

(7)

Indomie Mie Keriting Goreng Ayam Cabe Rawit 90g x 40 pcs Rp. 150.000/dus

Indomie Mie Instant Rasa Soto Betawi 75g x 40 pcs Rp. 71.000/dus

Place

Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Produk Indomie dapat diperoleh dengan mudah, mulai dari warung-warung hingga supermarket besar. Agen-Indofood juga bekerjasama dalam menyediakan Indomie dengan warung-warung seperti Gemboel (warung yang menyediakan nasi + lauk-laukan dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)

Promotion

 Tagline : Indomie Seleraku

 Iklan : billboard, iklan TV, sponsor acara

 Event : Indomie menggelar ajang membuat lagu ´jingle´ untuk pelajar SMA, acara tersebut berjudul Jingle Dare yang diselenggarakan hampir setiap tahun.

Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo diYogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle Indomie saat ini berada pada posisi mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak boleh lengah, dalam artian Indomie masih tetap harus mengadakan promosi untuk me-remind customer bahwa Indomie masih exsist, danselalu berinovasi untuk merejuvenasi produk maupun strategi promosinya.

Indomie sempat direbut pasarnya oleh Mie Sedaap (muncul tahun 2003) sehingga pangsa pasar Indomie menurun, meskipun masih tetap menguasai sebagian besar pasar. Sejak saat itu, menyadari bahwa Mie Sedaap merupakan pesaing yang cukup kuat, Indomie mulai bangkit dari tidur panjangnya, Indomie mulai gencar beriklan lagi. Indomie menggunakan endorser artis terkenalseperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non artis seperti remaja/pelajar. Indomie semakinmengukuhkan bahwa dia masih menjadi mie instan nomor satu di Indonesia. Indomie jugamengadakan acara ´Indomie Jingle Dare´ untuk para pelajar SMA yang bertujuan untuk lebihmemodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meningkatkan brand awarenessremaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai memberikan semacam ´edukasi´ mengenai Indomie.

(8)

2.3. Segmenting, Targeting, Positioning Segmenting

- Geografis : wilayah seluruh Indonesia, dari kepadatan tinggi sampai rendah.

- Demografis : jenis kelamin (semua), agama (semua), pekerjaan (semua), pendidikan (tidak ada batasan), ras (tidak ada batasan).

- Psikografis : gaya hidup konsumtif, praktis dan hemat.

- Perilaku : tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, loyalitas konsumen, tujuan penggunaan.

-

Targeting

- Target pasarnya dalah semua umur kecuali balita.

Positioning

- Menanamkan di benak konsumen bahwa indomie adalah mie-nya orang Indonesia, dengan cita rasa Nusantara dari berbagai daerah, sehingga sesuai dengan taglinenya ―Indomie Seleraku‖.

- Mie instant yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat dihidangkan dengan lauk pauk lainnya.

(9)

III. Analisis Persaingan Produk Indomie 3.1. Kompetisi Pasar

Hampir selama 4 dekade Indomie menjadi penguasa mutlak pasar mie instant Indonesia. Pada tahun 2002 Indomie menguasai 90% pangsa pasar sebagai dominant market

leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga kesempatan ini

dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie Kare dari Orang Tua Group.

Persaingan cepat ini mengakibatkan Indomie kehilangan sebagian pangsa pasarnya.

Market share yang mencapai 90% menjadi 70%.. Penjualan Indofood tetap naik, namun ada

sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang direbut oleh merek baru. Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood – karena besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar secara total. Menyadari hal ini, Indofood ‖bangkit‖ dari tidurnya. Raksasa mie instant ini mengerahkan seluruh brand-nya untuk bertahan dan mengembalikan market share yang direbut kompetitor.

Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan meluncurkan Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ‖Beli 5 Gratis 1‖ dalam rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis, ‖terjebak permainan challenger‖–kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands. Tidak mau tersandung di batu yang sama untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood sebagai market leader. Hampir semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ‖Selera Nusantara‖ yang lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk membendung produk unggulan Mie Sedaap Soto Ayam—dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna Maya.

Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri tanpa

head on competitor, Indofood sudah mengantisipasinya dengan upaya building brand

melalui kampanye dan promosi di kalangan remaja.

Indomie juga turut mengusung tema ―bergizi‖ seperti halnya yang dilakukan oleh competitor utamanya yaitu mie sedaap. Kelemahannya adalah kurangnya maintain dalam program tersebut. Kemiripan target market produk Indofood group yakni Supermi, Pop Mie menyebabkan terjadinya kanibalisme atau ‖perang saudara‖ antara sesama brand Indofood.

Pasa tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar, pangsa

(10)

pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan menjadi sekitar 75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Namun dengan strategi yang tepat per data tahun 2012 Indomie kembali menguat dengan posisi market share 77,9 %. Mie Sedaap terus gencar melakukan promosi yang tidak hanya di above the line tetapi juga intense dalam tataran trade marketing. Strategi Mie Sedaap antara lain dengan mengakuisisi warung-warung/ retailer Indomie.

3.2. Analisis SWOT Produk Indomie Strength ( Kekuatan )

 Keahlian dalam cita rasa Indonesia

 Produksi rendah biaya  Jangkauan distribusi luas

 Kecepatan dalam menjangkau konsumen

 Brand yang sudah terkenal

Weakness (Kelemahan)

 Terlalu banyak Brand yang dikeluarkan

 Terlalu banyak inovasi rasa yang dibuat oleh Indofood

 Permintaan pasar yang belum terpenuhi

 Mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh seperti MSG

Opportunity (peluang)  Melakukan ekspansi ke luar

negeri

 Melakukan join dengan perusahaan yang memiliki produk yang sejenis

 Melakukan diversifikasi terhadap produk lain

 Menciptakan mie dengan bahan-bahan yang lebih sehat seperti bahan-bahan organik

Threat (Ancaman)

 Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun inovasi

 Tidak fokus terhadap satu jenis produk

 Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ahli gizi mengeni kandungan zat yang ada di Indomie

(11)

Political.

 Pemerintah yang menaikan harga bahan baku, dampaknya harga produk indomie akan naik atau juga ukurannya menjadi lebih kecil dengan harga tetap. (-)  Pemerintah yang menaikan harga bahan bakar atau BBM akan berdampak pada peningkatan ongkos produksi, maka biaya ongkos produksinya meningkat. (-)

Economy.

 Ketika gejala inflasi sedanng melanda, penjualan indomie bias dikatakan stabil karena harganya yang terjangkau bagi semua kalangan masyarakat. (+)

Social.

 Gaya hidup masyarakat yang ingin praktis, maka kesempatan indomie untuk memasarkan produknya lebih luas dengan varian terbaru. (+)

 Orang zaman sekarang yang lebih suka makanan herbal (tidak mengandung bahan kimia) akan berfikir ulang untuk membeli indomie yang mengandung MSG. (-)

Technology

 Fokus pemerintah yang sangat

mendukung kemajuan teknologi sangat berpengaruh karena indomie bias diproduksi lebih banyak lagi tiap harinya. (+)

 Dengan kemajuan teknologi kita dapat mempromosikan indomie varian – varian terbaru memanfaatkan teknologi internet. (+)

3.3. Keunggulan Indomie Dibanding Merk Mie Instant Lain (Value Preposition)

1. Indomie menawarkan berbagai cita rasa selera nusantara dari Sabang sampai Merauke. 2. Mie Indomie terbuat dari tepung bogasari yang dikenal bermutu tinggi

3. Rasa bumbu yang khas dengan kualitas yang premium 4. Komitmen dari Masyarakat terhadap Indomie, contoh:

- Sebutan Indomie dijadikan istilah generic yang merujuk kepada semua merek mie instant di Indonesia.

- Banyak orang membawa Indomie saat bepergian ke luar negeri, bila makanan di luar negeri tidak cocok.

- Saat terjadi bencana alam, orang Indonesia sering menyumbang mie instant seperti Indomie.

(12)

5. Ekuitas Pelanggan Indomie yang Tinggi - Ekuitas Nilai

Indomie memiliki harga yang terjangkau bagi konsumen, tanpa mengurangi standard kualitasnya.

- Ekuitas Merk

Indomie telah memiliki brand image dan barand awareness yang sudah melekat di pikiran konsumen mie instant di Indonesia.

- Ekuitas Rasional

Indomie memiliki pelanggan yang setia. Kesetiaan pelanggan indomie dapat terbentuk melalui pembentukan komunitas ataupun program perlakuan khusus, contohnya: Indomie Jingle Dare dimana secara tidak langsung meningkatkan kesetiaan pelanggan.

Penghargaan yang telah diraih Indomie sebagai berikut: 1. 2013 Penghargaan Peduli Gizi

2. 2010 Top Brand Award – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand

3. 2009 Top Brand Award 2009 – Indomie, Outstanding Achievement in Building the Top Brand

4. 2008 Top Brand Award 2008 – Indomie Customer Satisfaction Award (ICSA)

5. 2007 Top Brand Award 2007 – Top Brand

6. 2006 Top Brand Award 2006 – Top Brand Award – Superbrands

7. 2005 Top Brand Award 2005 - Guinness World of Record – The Largest Pack of Instant Noodles

8. 2004 Top Brand Award 2004 – Superbrands

9. 2003 Top Brand Awards 2003 – Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

10. 2002 Top Brand Award 2002 – Indomie Customer Satisfaction Award (ICSA)

11. 2001 Top Brand Award 2001 – Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA)

3.4. Pengembangan Produk

Product Development: Indomie Cabe Ijo

Idenya adalah, menggagas Indomie dengan konsep hidup sehat. Dengan identifknya produk Indomie terhadap MSG, maka Indomie mengusung produk yang bernuansa Hijau (Go

(13)

Green) yakni Indomie Goreng Cabe Ijo. Terbukti pada bulan Juni 2013 Indomie ―Goreng Cabe Ijo‖ berhasil mendapatkan penghargaan ―Peduli Gizi 2013‖.

3.5. Kesimpulan

Brand Name yang telah melekat di masyarakat membuat Indomie tetap menjadi Market Leader produk mie instant di Indonesia. Walaupun terjadi persaingan yang sangat ketat, baik dengan grup Indofood itu sendiri (Sarimi, Supermie, Pop Mie) maupun Wingsfood (Mie Sedaap) dan brand-brand lain, yang melakukan strategi pemasaran yang sangat gencar yang patut untuk diwaspadai oleh Indomie. Berbagai inovasi dilakukan untuk mempertahankan posisinya sebagai Brand Market Leader, salah satunya adalah keluarnya produk terbaru Indomie ―Indomie Goreng Cabe Ijo‖ dengan menonjolkan unsur sehat dan back to nature. Keunggulan Indomie dibanding dengan produk lain antara lain: cita rasa nusantara yang khas, terbuat dari tepung yang berkualitas tinggi, rasa bumbu yang khas dengan kualitas premium, ekuitas pelanggan dan komitmen masyarakat yang tinggi terhadap produk Indomie.

Referensi

Dokumen terkait

Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas III D Di Sekolah Dasar Negeri 47/IV

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Pengaruh Kualitas Pelayanan ( Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance dan Emphaty ) terhadap Kepatuhan Wajib

adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai

1 1. Peraturan Pemerintalr Nomor gL Tahun 2c1'o tentang Jenis pdak Daerah yang dipungut berdasarkan Penetapan Bupati atau Dibayar sendiri oleh wajib Pqiak {Icmbaran Negara

Penelitian pengeboran mineral ikutan dan unsur tanah jarang di lokasi bekas tambang, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat dilakukan di wilayah bekas tambang

Sugiono (2009:124) mengatakan “Sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.” Dari kedua belas atlet tersebut

Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi sebelum dan sesudah penyuluhan di posyandu lansia Permadi kelurahan Tlogomas Kecamatan

Berdasarkan Gambar 3.3, pada halaman data pemasukan, user dapat melakukan beberapa hal yaitu menambah data pemasukan, melihat data pemasukan, memperbaharui data pemasukan,