Volume 1, No. 4, November 2013 - 60
EKSISTENSI SEKRETARIS DPR KABUPATEN DALAM MENDUKUNG PENGUATAN
LEMBAGA DPR KABUPATEN
(Suatu Penelitian Di DPR Kabupaten Aceh Tengah)
Abshar1, Iskandar A. Gani2, Syarifuddin Hasyim3 1)
Magister Ilmu HukumProgram Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Staff Pengajar Ilmu Hukum Universitas Syiah Kuala
Abstract:this article illustrates preparation of your paper using MS-Word. The manuscript should be written in
english. The length of manuscript should not exceed 10 pages in this format using a4 single-sided papers. The title page should include the succinct title, the authors, and an abstract of around 200 words at the beginning of the manuscript. The affiliation, address and zip code, as well as e-mail address should be listed below the author's names. The paper begins with a title which uses 12pt Times New Roman. This is followed by the details for each author in 10pt Times New Roman. Section titles are bolded in 10pt Times New Roman. The remainder of the paper should be typed in 10pt Times New Roman. Please set your margin before you type your article by looking at the page setup of this template.
Keywords : Up to six keywords should also be included
Abstrak: Pemerintah Daerah telah diamanahkan melalui Undang-Undang untuk mengangkat seorang Sekretaris Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK). Sekretaris DPRK akan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat strategis. Sekretaris DPRK secara teknis operasional berada dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRK, dilain pihak secara administratif dan dan keuangan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-empiris, yang menggunakan data skunder sebagai data awalnya diperoleh dari studi pustaka dan kemudian dilanjutkan dengan data primer berupa data dari penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Sekretaris DPRK Aceh Tengah yang diangkat adalah usulan Pimpinan DPRK Aceh Tengah. Sekretaris DPRK mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, administrasi keuangan, kerumahtanggaan, dalam mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRK. Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah, kurangnya pelatihan dan bimbingan teknis serta kurangnya anggaran menjadi faktor yang menghambat kinerja Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah.
Kata Kunci : Pemerintah Daerah, Pimpinan DPRK, DPRK, Sekretaris DPRK, Tugas dan fungsi
PENDAHULUAN
Untuk mewujudkan keberhasilan DPRD Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah mengamanahkan diangkatnya seorang Sekretaris DPRD yang memimpin Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sekretariat DPRD, dimana peran dan kedudukan strategis Sekretariat DPRD membantu tugas-tugas DPRD dengan harapan agar DPRD lebih akomodatif dalam merespons aspirasi masyarakat khususnya dalam menyusun perencanaan program
dan kegiatan agar kebijakan yang ditempuh, tetap mengacu pada kepentingan masyarakat.
Berdasarkan Pasal 123 ayat (2) Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Sekretaris DPRD diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur/Bupati/Walikota dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dengan melihat aturan tersebut dan kenyataan bahwa salah satu unsur perangkat daerah yakni Sekretariat DPRD akan mempunyai tugas yang sangat strategis namun berat. Di satu pihak
61 - Volume 1, No. 4, November 2013 dalam rangka melaksanakan tugas-tugas yang diembannya, Sekretaris DPRD secara teknis operasional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD, dan di pihak lain secara administratif bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Sekretaris DPRD menurut rumusan Pasal 123 ayat (3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, mempunyai tugas:
a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD;
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan
d. Menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Pasal 123 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, Sekretaris DPRD dalam menyediakan tenaga ahli, wajib meminta pertimbangan Pimpinan DPRD. Dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, khususnya tentang Sekretariat DPRD antara lain diatur dalam Pasal 398 yang berbunyi:
(1) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan kewenangan DPRD Kabupaten/Kota, dibentuk sekretariat DPRD Kabupaten/Kota yang susunan organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dengan
paraturan daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin seorang sekretaris DPRD Kabupaten/Kota yang diangkat dan diberhentikan dengan keputusan Bupati/Walikota atas persetujuan pimpinan DPRD Kabupaten/Kota.
(3) Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas DPRD Kabupaten/Kota dibentuk sekretariat dewan yang ditetapkan dengan peraturan daerah/kota terdiri atas pegawai negeri sipil.
(4) Sekretaris DPRD Kabupaten/Kota dan pegawai sekretariat DPRD Kabupaten/Kota berasal dari pegawai negeri sipil.
Sekretariat DPRK di
dalamUndang-UndangNomor 11 Tahun 2006
tentangPemerintahan Aceh padaPasal 109 menyebutkan: (1) Sekretariat DPRK dipimpinolehSekretaris DPRK. (2) Sekretaris DPRK sebagaimanadimaksudpadaayat (1) diangkatdandiberhentikanolehbupati/walikot asetelahberkonsultasidenganpimpinan DPRK. (3) Sekretaris DPRK mempunyaitugas: a. Menyelenggarakanadministrasikesekretar iatan DPRK; b. Menyusunrencanaanggaransekretariat DPRK
Volume 1, No. 4, November 2013 - 62 danmenyelenggarakanadministrasikeuang an; c. Melakukanpengelolaandanadministrasian ggaranbelanja DPRK; d. Mendukungpelaksanaantugasdanfungsi DPRK; dan e. Menyediakandanmengkoordinasikantena gaahli yang diperlukanoleh DPRK dalammelaksanakanfungsinyasesuaideng ankemampuankeuangankabupaten/kota. (4) Sekretaris DPRK dalammenyediakantenagaahlisebagaimanadi maksudpadaayat (3) huruf e wajibmemintapertimbanganpimpinan DPRK. (5) Sekretaris DPRK dalammelaksanakantugasnyasecaraoperasio nalberadadibawahdanbertanggungjawabkepa dapimpinan DPRK dansecaraadministrasiberada di bawahkoordinasisekretariskabupaten/kota. (6) Ketentuanlebihlanjutmengenaisusunanorgan isasisekretariat DPRK diaturdalamqanunkabupaten/kota.
Di beberapa daerah pengangkatan Sekretaris DPRK mungkin sudah berjalan sesuai mekanisme yakni Bupati/Walikota mengusulkan beberapa nama kepada pimpinan DPRK untuk kemudian dimintakan pertimbangan dari pimpinan DPRK, namun di Aceh Tengah apakah pengangkatan Sekretaris DPRK juga sudah melalui mekanisme seperti amanat Pasal 123 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Atau apakah sudah sesuai dengan Pasal 109 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Pengertian Sekretaris
Istilah sekretaris berasal dari bahasa latin yaitu secretum yang artinya rahasia. Dalam Bahasa Belanda yaitu secretares, dalam Bahasa Perancis disebut secretaire, sedangkan dalam Bahasa Inggris disebut
secretary yang berasal dari kata secret yang
berarti rahasia. Sesuai dengan asalnya, Berarti Sekretaris adalah orang yang diberi kepercayaan untuk menyimpan rahasia dalam melaksanakan pekerjaannya dalam arti rahasia perusahaan atau yang tidak perlu diketahui oleh orang lain atau para pegawai.Sekretaris adalah: “Seorang pegawai kantor yang memiliki kedudukan yang lebih bertanggung jawab daripada seorang stenographer dan tugas-tugasnya biasanya meliputi pengambilan dan penyalinan dikte berurusan dengan publik untuk menjawab telepon, mengundang pertemuan, membuat perjanjian dan memelihara atau mengarsip warkat-warkat, surat-surat, dan lain-lain. Seorang sekretaris sering bertindak sebagai seorang pembantu administrasi atau pimpinan muda” (Sutarto, 2000:4).
Menurut C. L Barnhart, yang dikutip oleh Nani Nuraeni dalam buku Sekretaris Professional menyatakan bahwa Sekretaris adalah seorang yang melakukan korespondensi, memelihara warkat dan lainnya untuk perorangan atau organisasi, seorang kepala pejabat pemerintah yang mengawasi dan memimpin suatu
63 - Volume 1, No. 4, November 2013 departemenpemerintahantertentu
(NaniNuraeni, 2008:2).Berdasarkan uraian tersebut, maka secara umum sekretaris adalah seorang karyawan atau pegawai yang diangkat oleh pimpinannya sebagai pembantu pribadinya tetapi tidak hanya sekedar pembantu pimpinan saja ia juga dapat mengerjakan tugas-tugas, pekerjaan kantor, memegang rahasia perusahaan dan tanggung jawab yang tinggi di kantor atau perusahaan, karena dianggap dapat dipercaya dalam mengerjakan tugas-tugas pimpinan, dimana pimpinan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar dalam memimpin dan mengelola organisasi atau perusahaan dari mengurus perjanjian, administrasi, mengatur rapat hingga korespondensi. Semua tugas pimpinan tersebut akan menjadi maksimal jika ada seorang sekretaris yang mendampinginya.
2. Sekretaris DPRD
Menurut Nasri Effendy (2009:4-5) Sekretaris DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris Dewan yang secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD Sekretaris DPRD merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten, yang dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
administratif dibina oleh sekretaris Daerah Kabupaten. Tugas pokok sekretaris DPRD yaitu memimpin, membina dan mengkoordinasikan serta mengendalikan penyelenggaraan kesekretariatan yang meliputi administrasi umum, persidangan dan protokoler, perundang-undangan serta keuangan dalam memberikan pela-yanan serta medukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
3. Tugas dan Fungsi sekretaris DPRD
Tugas dan fungsi Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Jo Undang-undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu seperti termuat dalam Pasal 123 Ayat (1) “Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris DPRD dan Pasal 123 Ayat (2) “Sekretaris DPRD sebagaimana yang dimaksud pada Ayat (1) diangkat dan diberhentikanoleh
Gubernur/Bupati/Walikota dengan persetujuan DPRD. Sementara untuk tugas Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) adalah seperti termuat dalam Pasal 123 Ayat (3), Sekretaris DPRD mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD;
c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD; dan
Volume 1, No. 4, November 2013 - 64 d. Menyediakan dan mengkoordinasi
tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fung-sinya sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
Berdasarkan Pasal 123 Ayat (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Jo Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah “Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dalam melaksanakan tugasnya secara teknis operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada kepala daerah melalui Sekretaris Daerah (Sekda)”.Berdasarkan Pasal 351 Ayat (10) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD Provinsi Kabupaten/Kota menyatakan “Kedudukan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota menyediakan sarana, anggaran, dan tenaga ahli guna kelancaran pelaksanaan tugas fraksi sesuai dengan kebutuhan dan dengan memperhatikan kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).Dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh pada Pasal 109 Ayat (3) menyebutkanSekretaris DPRK mempunyai tugas: a) Menyelenggarakanadministrasikesekreta riatan DPRK; b) Menyusunrencanaanggaransekretariat DPRK danmenye-lenggarakanadministrasikeua-ngan; c) Melakukanpengelolaandanadmi-nistrasianggaranbelanja DPRK; d) Mendukungpelaksanaantugasdanfungsi DPRK; dan e) Menyediakandanmengkoor-dinasikantenagaahli yang diperlukanoleh DPRK dalammelaksanakanfungsinyasesuaiden gankemampuankeuangankabupaten/kota. METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian yuridis-empiris, yang menggunakan data skunder sebagai data awalnya diperoleh dari studi pustaka dan kemudian dilanjutkan dengan data primer berupa wawancara langsung atau data dari penelitian lapangan. Data yang diperoleh tersebut dianalisis dengan metode deskriftif kualitatif, yaitu dengan cara menjelaskan atau menggambarkan sesuatu yang diperoleh dari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, peraturan-peraturan yang berlaku dan kenyataan-kenyataan yang terjadi pada objek penelitian secara tepat dan jelas. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu informan ditentukan dengan menggunakan teknik disengaja dengan pertimbangan bahwa informan masih terlibat aktif pada lingkungan atau kegiatan yang menjadi perhatian peneliti dan dapat mewakili keseluruhan populasi penelitian. Lokasi penelitian dilakukan di wilayah Kabupaten Aceh Tengah pada Kantor Sekretariat DPRK Aceh Tengah.
65 - Volume 1, No. 4, November 2013
HASIL PEMBAHASAN
1. Mekanisme Pengisian Sekretaris DPR Kabupaten Aceh Tengah
Bupati Aceh Tengah berkonsul-tasi kepada Pimpinan DPRK Aceh Tengah tentang rencana mengangkat seorang Sekretaris DPRK Aceh Tengah. Bupati Aceh Tengah memberikan nama-nama calon Sekretaris Sekretaris DPRK Aceh Tengah dari unsur Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dianggap layak untuk menjadi Sekretaris DPRK Aceh Tengah. Hasil dari konsultasi antara Bupati dengan Pimpinan DPRK Aceh Tengah, Pimpinan DPRK Aceh Tengah tidak menyetujui nama-nama calon yang diajukan oleh Bupati. Namun Pimpinan DPRK mengajukan 1 (satu) nama calon PNS untuk diangkat menjadi Sekretaris DPRK Aceh Tengah.
2. Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris DPRK dalam Rangka menunjang Kapasitas Lembaga DPRK Aceh Tengah.
Sekretaris DPRK mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan administrasi kesekretariatan, adminis-trasi keuangan, kerumahtanggaan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRK. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Sekretaris DPRK mengacu kepada Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 25 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Bupati Aceh Tengah Nomor 25 tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Pemangku Jabatan
Struktural pada Sekretariat Daerah dan Sekretriat DPR Kabupaten Aceh Tengah. 3. Faktor-faktor yang Menjadi Peng-hambat
dalam Upaya Peningkatan Kinerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam Rangka Memfasilitasi Pelaksanaan Fungsi DPRD Kabupaten Aceh Tengah serta Upaya yang ditempuh untuk Mengatasinya.
Kualitas Sumber Daya Manusia yang rendah, kurangnya pelatihan dan bimbingan teknis serta kurangnya anggaran menjadi faktor yang menghambat kinerja Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah. Meningkatkan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan serta Bimbingan Teknis terhadap Pegawai yang ada pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah. Untuk mengatasi hambatan tersebut, perlu dilakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis terhadap pegawai yang ada pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah, serta Meningkatkan Jumlah Anggaran pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah demi Lancarnya semua Kegiatan yang telah Diprogramkan pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah.
KESIMPULAN DANSARAN
Kesimpulan
1. Pelaksanaan proses pengisian Sekretaris DPRK Aceh Tengah, Bupati Aceh Tengah berkonsultasi dengan Pimpinan DPRK Aceh Tengah. Dalam proses konsultasi tersebut, Pimpinan DPRK Aceh Tengah tidak menyetujui nama-nama calon Sekretaris DPRK yang diajukan oleh Bupati Aceh
Volume 1, No. 4, November 2013 - 66 Tengah. Kemudian sebaliknya, Pimpinan
DPRK Aceh Tengah mengajukan 1 (satu) orang nama calon Sekretaris DPRK yang harus diangkat oleh Bupati Aceh Tengah. 2. Pengaturankedudukansekretariat DPRK
dalampenyelenggaraanPemerintahan Daerah adalahsebagaisalah satu unsur Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK). Sekretariat DPRK dipimpin oleh Sekretaris DPRK dengan tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRK, menyeleng-garakan administrasi keuangan DPRK, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRK dan menyediakan dan mengkoordinasi tenaga ahli yang diperlukan
oleh DPRK.
DalammenjalankantugasdanfungsinyaSekret aris DPRK mengacukepadaPeraturanBupati Aceh Tengah Nomor 25 Tahun 2010 TentangPerubahanPeraturanBupati Aceh Tengah Nomor 25 tahun 2008 TentangRincianTugasdanFungsiPemangkuJa batanStrukturalpadaSekretariat Daerah danSekretriat DPR Kabupaten Aceh Tengah. 3. Masih rendahnya Sumber Daya Manusia
yang ada pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah, masih rendahnya pemahaman dan pengusaan teknologi dan informasi pada Sekretariat DPR Kabupaten Aceh Tengah, kurangnya pelatihan dan bimbingan teknis, terbatasnya ketersediaan anggaran di dalam menunjang semua kegiatan yang ada, etos kerja yang kurang yang disertai oleh masih rendahnya kedisiplinan kinerja pegawai
menjadi faktor penghambat kinerja Sekretariat DPRK Aceh Tengah.
Saran
1. Perludilakukanujikelayakandankepatutanbag icalonSekretaris DPRK Aceh Tengah mengingatperan, tugasdantanggungjawab yang sangatbesar.
2. Menerapkansistemrewarddanpunishmentbag ipegawaidiling-kunganSekretariat DPRK
Aceh Tengah agar
semangatdalambekerjasertadapatmeningkatk ankedisiplinansertakontribusibagipelaksanaa ntugasdanfungsi yang telahditentukan. Saran dariEsensihasilpenelitiandanpembahasandan
disampaikandalambentukbutir-butiratauparagraf-paragrafpendek.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Sutarto, 1997.Sekretaris dan Tata Warkat. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nani, N., 2008.Panduan Menjadi Sekretaris Profesional.Jakarta: Trans Media Pustaka.
Nasri, E., 2009.Asosiasi DPRD Kabupaten/Kota
Seluruh Indonesia (ASDEKSI). Makalah.
Seminar tentang Peningkatan Kapasitas Lembaga DPRD. Yogyakarta.
Undang-UndangNomor 11 Tahun 2006 tentangPemerintahan Aceh.
Undang No.32 Tahun 2004 Jo Undang-Undang No. 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD Provinsi Kabupaten/Kota.