BAB III
RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN SINTANG
Rencana Pengembangan Wilayah Kabupaten Sintang diarahkan kepada
perencanaan strategis yang berkaitan dengan struktur pengembangan wilayah
dan pembangunan infrastruktur yang berfungsi sebagai pengarah pengembangan
fisik ruang dan pembangunan di Kabupaten Sintang dalam rangka pemenuhan
dasar infrastruktur dan dalam rangka mendukung perkembangan kegiatan sosial
ekonomi Kabupaten Sintang, sehingga perlu disusun beberapa skenario untuk
terlaksananya rencana program dan kegiatan yang telah disusun hingga Tahun
Anggaran 2019.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, Pasal 5 Ayat (2) secara eksplisit menegaskan bahwa
RPJM Daerah merupakan penjabaran dari Visi, Misi dan Program Kepala
Daerah, yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan
memperhatikan RPJM Nasional. Oleh karena itu, dalam RPJM Kabupaten
Sintang periode 2015-2019 akan dipaparkan satu Bab mengenai Visi, Misi,
Strategi dan Agenda pembangunan yang satu dengan lainnya merupakan satu
kesatuan yang utuh seperti uraian berikut ini.
VISI
Untuk menentukan agenda, sasaran serta program pembangunan yang dihadapi
dalam 5 (lima) tahun ke depan, maka ditetapkan Visi Pembangunan Daerah
Kabupaten Sintang Tahun 2010-2015, yaitu:
”Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Produktif, Berkualitas, Sejahtera, dan Demokratis”
Visi di atas mengandung pengertian sebagai berikut:
▪ Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Produktif, adalah masyarakat yang
kegiatan ekonominya berkembang dengan baik, kreatif dan inovatif yang
infrastruktur dasar, dan pengelolaan SDA yang optimal dengan tetap
berwawasan lingkungan.
▪ Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Berkualitas, adalah masyarakat yang
derajat kesehatan dan tingkat pendidikannya semakin membaik,
berakhlak mulia dan memiliki ketahanan budaya.
▪ Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Sejahtera, adalah masyarakat yang
kebutuhan primer dan kebutuhan sekundernya terpenuhi, serta hidup
dalam lingkungan masyarakat yang aman dan damai.
▪ Masyarakat Kabupaten Sintang Yang Demokratis, adalah masyarakat
yang kehidupannya berasaskan tertib hukum dan sadar politik serta
menegakkan supremasi hukum dan HAM, dengan memperhatikan
tuntutan dan dinamika masyarakat dalam suasana yang demokratis dan
selaras dengan prinsip-prinsip good governance.
MISI
Berdasarkan visi pembangunan di atas, ditetapkan Misi Pembangunan Kabupaten
Sintang Tahun 2010-2015, yaitu:
▪ Memberdayakan potensi usaha ekonomi kerakyatan yang mengarah pada
kemampuan produksi dan pemasaran.
▪ Meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan dan usaha
produktif
▪ Melaksanakan pembangunan daerah yang serasi dan seimbang dengan
memacu pertumbuhan ekonomi dan didukung dengan percepatan
pembangunan infrastruktur.
▪ Meningkatkan pembangunan infrastruktur transportasi secara terpadu
dan menyeluruh.
▪ Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup,
serta pembinaan generasi muda, seni budaya dan kegiatan keagamaan.
▪ Meningkatkan pelayanan publik dengan memperhatikan tuntutan dan
dinamika masyarakat dalam suasana demokratisasi, desentralisasi, dan
▪ Menerapkan asas, prinsip, standar dan pola penyelenggaraan pelayanan
publik.
▪ Menegakkan supremasi hukum dan HAM.
3.1 STRATEGI/SKENARIO PENGEMBANGAN WILAYAH
KABUPATEN SINTANG BERDASARKAN RENCANA PENATAAN
TATA RUANG (RTRW)
Skenario/Strategi Pengembangan Wilayah Kabupaten Sintang disesuaikan
menurut RTRW Kabupaten Sintang dan dirumuskan menurut pengembangan
kawasan-kawasan meliputi:
• Revitalisasi kawasan dan Pengembangan Kawasan Baru. Mulai tahun 2005, Pemerintah Kabupaten Sintang mulai mempersiapkan beberapa Kawasan
Siap Bangun di beberapa Kecamatan di Kabupaten Sintang
• Pengembangan Kawasan Industri, seperti kawasan Industri Terpadu Sungai Ringin
• Relokasi Bandara Susilo ke Kecamatan Tebelian
• Pengembangan Kawasan Wisata
• Pengambangan Kawasan Perbatasan
Sedangkan Skenario Strategi Pembangunan infrastruktur disetiap daerah
pengembangan didasarkan atas pemenuhan kebutuhan nyata penduduk dan
melibatkan peran serta masyarakat dan swasta. Beberapa kebijakan
Pengembangan Tatar Ruang dalam RTRW Nasional yang dipertimbangkan
dalam RTRW Kabupaten Sintang mencakup:
a) Menetapkan kawasan andalan disekitar PKW Nasional untuk
pengembangan sektor unggulan pertanian, perkebunan, pariwisata dan
industri di Kawasan Kota Sintang dan sekitarnya, Kawasan Sungai Tebelian
dan sekitarnya, Kawasan Kelam Permai dan sekitarnya, Kawasan Ketungau,
dan Kawasan Ambalau.
b) Penetapan Kawasan Lindung berskala Nasional:
• Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya seluar 50.000 Ha
c) Penetapan Kawasan Budidaya melalui pengembangan berbagai usaha dan
3.2 SKENARIO PENGEMBANGAN SEKTOR KECIPTAKARYAAN
Skenario Pengembangan Sektor/Bidang PU Cipta Karya diarahkan ke lokasi baru
untuk pengembangan kawasan dan permukiman yang mengacu kepada RTRW
Kabupaten, RPJMD dan memperhatikan Kebijakan dan Strategi Nasional
pembangunan Kabupaten Sintang dengan proses partisipatif masyarakat dengan
mengidentifikasikan Infrastruktur yang sudah ada dan Masterplan Infrastruktur
Jangka Menengah sebagai dasar penyusunan Rencana Investasi Prasarana dan
Sarana di Kabupaten Sintang.
Rencana Program Pengembangan dan Pembangunan Infrastruktur Permukiman
bidang PU/Cipta Karya ini yang dapat dimasukkan dalam RPIJM meliputi:
1. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan, untuk mendukung: • Pengembangan Kawasan Agropolitan,
• Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa, • Penyediaan Infrastruktur bagi Desa Tertinggal dan Terpencil
2. Peningkatan Kualitas Permukiman Kawasan Kumuh, untuk mendukung: • Penanggulangan Kemiskinan Perdesaan dan Perkotaan,
• Penataan dan Perbaikan Lingkungan Permukiman,
• Peremajaan Kawasan Kumuh
3. Pengembangan Kawasan Perumahan dan Permukiman bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah, untuk mendukung:
• Penyediaan Infrastruktur Permukiman (Air Bersih, Sanitasi, Drainase, dan Jalan Lingkungan) untuk pengembangan kawasan perumahan RSH
bagi PNS TNI-POLRI/Pekerja,
• Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (RUSUNAWA),
• Penyediaan Infrastuktur Permukiman di daerah terpencil, 4. Pengembangan Infrastruktur Kota, untuk mendukung:
• Sistem Penyediaan Sarana dan Prasarana Air Minum, • Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat dan SANIMAS, • Pengelolaan Persampahan dan Drainase,
• Penataan Revitalisasi Kawasan/Lingkungan.
5. Pengembangan Kawasan Permukiman, termasuk penyediaan infrastruktur
pendukung melalui peremajaan kawasan, pengembangan/perluasan
permukiman dan kawasan ekonomi tertinggal,
Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Sintang bidang PU/Cipta Karya
dibedakan atas beberapa sektor kegiatan pengembangan, diantaranya meliputi
kegiatan perekonomian, kegiatan budidaya, tata ruang, dan pengembangan
infrastruktur.
3.2.1 Strategi Pengembangan Kegiatan Perekonomian
• Pengembangan sistem agrobisnis dan agroindustri berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan penyediaan infrastruktur wilayah yang
mendukung iklim investasi, fasilitasi aksesibilitas kegiatan investasi dan
pemanfaatan SDM yang ada,
• Pemerataan pembangunan antar wilayah dan antar sektor untuk memperbaiki kondisi wilayah yang belum berkembang dengan tetap
mempertimbangkan pertumbuhan dan antisipasi pengentasan
kemiskinan.
• Pengembangan kegiatan pengolahan ( industri kecil, menengah dan padat karya ) berbasis pada sumberdaya lokal melalui pembangunan prasarana
pendukung kegiatan pengolahan.
3.2.2 Strategi Pengembangan Kegiatan Budidaya
Sektor-sektor yang menjadi penekanan bidang PU/Cipta Karya dalam upaya
pengembangan wilayah khususnya pada sektor pengembangan infrastruktur
dasar yang mendukung kegiatan budidaya pertanian, industri, pariwisata serta
sektor pertambangan.
a. Pertanian
• Pengembangan infrastruktur dasar ke kawasan produksi pertanian. • Pengembangan lahan pertanian.
b. Industri
• Identifikasi pusat-pusat industri pengolahan produk pertanian • Mengembangkan kemungkinan pembangunan kawasan industrial c. Pertambangan dan Energi
• Pengembangan infrastruktur dasar ke kawasan pertambangan, • Melanjutkan usaha-usaha eksplorasi deposit mineral
• Mengembangkan infrastruktur dasar ke pusat-pusat pariwisata di Kabupaten Sintang
3.2.3 Strategi Pengembangan Tata Ruang
Beberapa strategi pengembangan tata ruang yang dapat diturunkan menurut
konsep pengembangan yang ada meliputi:
1. Strategi pengolahan kawasan lindung untuk mendukung terwujudnya
konsep/misi pembangunan berkelanjutan yang memuat antara lain: • Pemantapan kawasan berfungsi lindung.
• Rehabilitasi kawasan lindung yang mengalami degradasi kualitas.
• Pemberian "reward and punishment” dalam rangka pengendalian dan pengawasan kawasan lindung.
2. Strategi pengembangan kawasan budidaya melalui pembangunan prasarana
dan sarana dasar menuju kawasan budidaya untuk rnendorong dan
meningkatkan kegiatan usaha produktif dan unggulan seperti tanaman
pangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
3. Strategi pengembangan prasarana transportasi ke sentra-sentra produksi
hasil pertanian dan pengolahan hasil pertanian.
4. Strategi pengembangan pusat permukiman perkotaan dan perdesaan yang
saling terkait dan membentuk kesatuan ekonomi (agropolitan).
3.2.4 Strategi Pengembangan Infrastruktur Wilayah
Beberapa hal yang menjadi penekanan dalam pengembangan Infrastruktur
wilayah diantaranya adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan dan mempertahankan tingkat pelayanan insfrastruktur transportasi yang ada
• Mengarahkan kegiatan yang akan muncul: menghubungkan antar PKL dengan jalan kolektor primer, mengembangkan bandar udara SUSILO
sebagai pintu gerbang perekonomian Kabupaten Sintang,
• Memeratakan pengembangan wilayah
• Mengembangkan sistem angkutan perkotaan dan perdesaan
• Mewujudkan keseimbangan ketersediaan air pada musim hujan dan kemarau
3.2.5 Strategi Pengembangan Kegiatan Perekonomian
• Pengembangan system agrobisnis dan agroindustri berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dengan penyediaan infrastruktur wilayah yang
mendukung iklim investasi, fasilitas aksesibilitas kegiatan investasi dan
pemanfaatan SDM yang ada.
• Pemerataan pembangunan antar wilayah dan antar sektor untuk memperbaiki kondisi wilayah yang belum berkembang dengan tetap
mempertimbangkan pertumbuhan dan antisipasi pengentasan
kemiskinan.
• Pengembangan kegiatan pengelolaan ( industri kecil, menengah dan padat karya ) berbasis pada sumberdaya lokal melalui pembangunan
prasarana pendukung kegiatan pengolahan.
3.2.6 Strategi Pengembangan Kegiatan Budidaya
Sektor-sektor yang menjadi penekanan bidang PU/Cipta Karya dalam upaya
pengembangan wilayah khususnya pada sektor pengembangan infrastruktur
dasar yang mendukung kegiatan budidaya pertanian, industri, pariwisata serta
sektor pertambangan.
a. Pertanian
• Pengambangan infrastruktur dasar ke kawasan produksi pertanian • Pengembangan lahan pertanian
b. Industri
• Identifikasi pusat-pusat industri pengolahan produk pertanian
• Mengembangkan kemungkinan pembangunan kawasan industri
c. Pertambangan dan Energi
• Pengambangan infrastruktur dasar ke kawasan pertambangan • Melanjutkan usaha-usaha eksplorasi deposit mineral