• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Dataran Hunimua Kabupaten Seram Bagian Timur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN Dataran Hunimua Kabupaten Seram Bagian Timur"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

1.1. LATAR BELAKANG

Suatu kota yang baik harus merupakan satu kesatuan sistem organisasi yang mampu mengakomodasi kegiatan-kegaitan sosial, ekonomi, budaya, memiliki citra fisik maupun non fisik yang kuat, keindahan visual serta terencana dan terancang secara terpadu. Untuk meningkatkan pemanfaatan ruang kota yang terkendali, suatu produk tata ruang kota harus dilengkapi dengan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungannya. Hal tersebut sebagai bagian dari pemenuhan terhadap Persyaratan Tata Bangunan seperti tersirat dalam Undang–Undang No. 28 Tahuan 2002 tentang Bangunan Gedung (pasal 9).

(2)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

Sebagai implementasi dari Undang-Undang No.28 Tahun 2002 agar terwujudnya suatu sistem organisasi kota yang baik, layak huni, berjati-diri, dan produktif di Ibukota Seram Bagian Timur, maka aspek tata bangunan dan ingkungan perlu diperhatikan dan dikendalikan sejak dini. Oleh karena itu perlu disusun suatu produk rencana tata ruang yang lebih detail dan lebih rinci, yaitu Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang dapat dipakai oleh PemerintahKabupaten Seram Bagian Timur sebagai perangkat pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan strategis di Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur.

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) diperlukan sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan. RTBL disusun setelah suatu produk perencanaan tata ruang kota disahkan oleh Pemerintah Daerah setempat sebagai Peraturan Daerah (Perda). Untuk dapat mengendalikan pemanfaatan ruang, suatu rencana tata ruang seyogyanya ditindaklanjuti pula dengan pengaturan di bidang tata bangunan secara memadai melalui Peraturan Bangunan Setempat (PBS).

Peraturan Bangunan Setempat yang bersifat khusus yang diperlukan sebagai pengarah perwujudan arsitektur lingkungan perkotaan (urban architecture) terutama pada kawasan atau bagian kota yang tumbuh cepat dan berkembang secara tidak teratur baik dari segi tertib bangunan, keselamatan bangunan maupun keserasian bangunan terhadap lingkungannya. Peraturan yang bersifat khusus ini disebut juga Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) yang bersifat melengkapi peraturan bangunan setempat yang telah ada.

Dengan mengacu pada Rencana Tata Ruang Kota yang berlaku, selanjutnya disusun Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

(3)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

yang memberikan arahan pengendalian pemanfaatan ruang dan menindaklanjuti Rencana Rinci Tata Ruang, serta sebagai panduan rancangan kawasan dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung dan lingkungannya.

Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap wujud pemanfaatan lahan, ragam arsitektural dari bangunan-bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building design), terutama pada kawasan/daerah tertentu yang memiliki karakter khas seperti dimaksud diatas.

Dengan arahan tersebut, perencana kawasan dan bangunan akan mempunyai kejelasan menyangkut kebijakan pembangunan fisik dari Pemerintah Daerah setempat, termasuk didalamnya yang menyangkut kepentingan umum, citra, dan jati diri lokasi yang perlu dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan bangunan dan lingkungan yang dirancang akan memberikan kontribusi positif terhadap kawasan Dataran Hunimua sebagai Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur.

Didalam proses penyusunannya, suatu RTBL harus memperhatikan dan memenuhi :

 Kepentingan umum atau aspirasi masyarakat;  Pemanfaatan sumber daya setempat;

 Kemampuan daya dukung lahan yang optimal. Karena itu, RTBL harus memuat :

 Pedoman Rencana Teknik (desain tiga dimensi);  Program Tata Bangunan dan Lingkungannya;

 Pedoman-pedoman untuk mengendalikan perwujudan bangunannya

(4)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

1.2. PENGERTIAN

Pengertian Penyiapan Pengendalian Rencana Bangunan adalah Rencana Penataan bangunan yang terdiri dari beberapa Panduan (Design Guidance) dan dilengkapi dengan Pedoman Penataan Bangunan yang bersifat detail untuk mengendalikan suatu kawasan tertentu khususnya menyagkut aspek perancangan bangunan dan memberikan arahan rancangan spesifik pada bangunan dan lingkungan di Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur, yang memuat ketentuan – ketentuan sebagai berikut :

a. Merupakan arahan rencana detail beserta arahan pengelolaannya sehingga secara teknis siap dijadikan pegangan pokok bagi pelaksanan pembangunan di lapangan dan menjadi instrument pengendalian bagi Pemerintah Daerah/Instansi Pemerintah lainnya, swasta maupun masyrakat.

b. Memuat tentang penetapan “Penataan Penggunaan Lahan/Bangunan” di dalam maupun di luar kapling/blok/sub blok, lengkap dengan intensitas dan kapasitasnya secara detail dan terinci serta rencana utilitas lingkungan, pengendalian terhadap wujud bangunan dan ruang terbuka yang tertuang dalam peta dengan skala 1 : 1000.

c. Merupakan landasan pokok bagi Pemerintah Daerah dalam rangka proses pemberian ijin IMB, pengendalian/pengawasan bangunan dan pelaksanaan program-program fisik kota, dan oleh karenanya perlu diatur secara jelas dan obyektif, disamping tidak terlalu kaku. d. Memenuhi terhadap kriteria berikut :

Kualitas Blok

 Irama pengantar bangunan

(5)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

Kualitas bentuk bangunan  Rasio tinggi dan lebar  Bentuk fasade

 Macam bentuk atap

1.3. MAKSUD TUJUAN DAN SASARAN

Dalam menyusun Revisi RTBL Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur, mempunyai maksud, tujuan sasaran sebagai berikut :

1.3.1. MAKSUD

Maksud dari kegiatan Penyusunan Revisi RTBL Ibukota Kabupaten Seram BagianTimur adalah untuk memberikan:

1. Masukan rencana dan program pembangunan fisik bagi Pemerintah Daerah dalam penanganan tata bangunan dan lingkungan kawasan Dataran Hunimua

2. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam betuk rincian pengendalian perwujudan bangunan dan lingkungan pada kawasan tertentu.

3. Masukan teknis bagi Pemerintah Daerah dalam mengarahkan peran serta seluruh pelaku pembangunan (pemerintah, swasta, masyarakat lokal, investor) dalam mewujudkan lingkungan yang dikehendaki.

1.3.2. TUJUAN

Tujuan dari kegiatan Penyusunan Revisi RTBL Ibukota Kabupaten Seram BagianTimur adalah:

1. Menyiapkan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada kawasan tertentu sebagai bagian dari upaya penataan fungsi dan fisik kawasan, bersama masyarakat dan semua stakeholder, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal dengan memperhatikan keserasian dengan alam sekitarnya.

(6)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

2. Menyusun Program Investasi Pembangunan sebagai acuan implementasi dari rencana dan rancangan yang telah disusun, dengan menyertakan masyarakat sekitar sebagai bagian integral dari upaya pembangunan di lingkungan/kawasan yang dimaksud.

1.3.3. SASARAN

Sasaran dari kegiatan Penyusunan Revisi RTBL Ibukota Kabupaten Seram BagianTimur adalah:

1. Tersusunnya RTBL untuk Ibukota Kabupaten Seram BagianTimur sebagai bagian dari upaya penataan fungsi dan fisik kawasan, bersama masyarakat dan semua

stakeholder, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokal dengan memperhatikan keserasian dengan alam sekitarnya. 2. Tersusunnya Program Investasi Pembangunan kawasan

sebagai Bagian upaya peningkatan kualitas

permukiman dengan menyertakan masyarakat sebagai bagian integral dari upaya pembangunan di lingkungan / kawasan.

1.4. DASAR HUKUM

Beberapa landasan hukum yang berkaitan dengan kebijakan teknis penyusunan Rencana Teknis Bangunan dan Lingkungan Kota Hunimua adalah sebagai berikut :

1. Undang – undang No. 27 Tahun 1999 (Pasal 81) yang menegaskan bahwa Kepala Daerah bertangung jawab dalam penyusunan dan dalam pelaksanaan Progam pembangunan.

(7)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

2. Undang – undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang yang menegaskan bahwa pengaturan, penataan dan pendayagunaan ruang.

3. Undang – undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Th. 1997 Nomor 68). 4. Keputusan Presiden No. 21 Tahun 1984 yang menggariskan

bahwa untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan segenap warga dapat didorong agar dapat semakin meluas dan merata, baik dalam memikul beban pembangunan, pengawasan maupun dalam pemeliharaan dan pengembangan.

5. Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1987, tentang penyerahan ebagian urusan pemerintah Pusat kepada daerah dibidang pelayanan umum.

6. Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1992, tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan titik berat pada Daerah Tingkat II.

7. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1988, yang secara tegas menyatakan wewenang dan koordinasi perencanaan maupun pelaksanaan tugas/kegiatan antara semua instansi dengan dinas daerah yang berada pada Kepala Wilayah.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1987, diantaranya menegaskan bahwa penanganan dan pengelolaan lebih lanjut dari berbagai pemeliharaan prasarana lingkungan perumahan yang dibangun perusahaan pembangunan perumahan/perumnas menjadi kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah Daerah. 9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1987,

(8)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

perwujudan ruang dan pengembangan prasarana kota yang harus diikuti oleh landasan hukum yang memadai, dan pembangunan serta pengembangan kota lebih lanjut harus didasarkan pada Rencana Tata Ruang Kota (RUTRK, RDTRK dan RTRK) yang dimiliki.

10. Surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bapenas No. 158/Ket/1987 tentang penegasan kebijakan Pembangunan Perkotaan Indonesia.

11. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 05012104/BANGDA Tahun 1983 yang merupakan dasar untuk menyusun Repelita Daerah Tingkat II, Rencana Pengenbangan Wilayah dan Rencana Pengembangan Kota.

12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 65012109/BANGDA Tahun 1988, yang pada dasarnya menegaskan seluruh aspek eknis perencanaan program, perencanaan aspek-aspek pembiayaan serta aspek-aspek penanganan perencanaan dan pelaksanaan program adalah dalam kaitan dengan mekanisme dan tata kerja perangkat Pemerintah Daerah.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 tahun 1987 yang merupakan pedoman perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah dalam menyusun setiap program antar sektor dan daerah, serta sekaligus sebagai alat komunikasi dan kerjasama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten.

Dan dalam rangka memperkuat pembinaan penataan ruang di daerah, Menteri Dalam Negeri telah menetapkan peraturan yang menjadi acuan di dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

1. Inmendagri No. 19 th. 1996 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah Tingkat I dan Tingkat II.

(9)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

2. Kepmendagri No. 137 th. 1998 tentang Pedoman Penyusunan dan Perhitungan Biaya Rencana Tata Ruang Daerah.

3. Permendagri No. 8 th. 1998 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang di Daerah.

4. Permendagri No. 9 th. 1998 tentang Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Proses Perencanaan Tata Ruang di Daerah. 5. Permendagri No. 2 th. 1987 tentang Pedoman Penyusunan

Rencana Kota.

6. Kepmendagri No. 59 th. 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peratuan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1987.

7. Kepmendagri No. 650 - 658 tentang Keterbukaan Rencana Kota Untuk Umum.

8. Inmendagri No. 14 th. 1988 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau di Wilayah Perkotaan.

1.5. RUANG LINGKUP PERENCANAAN

1.5.1. LINGKUP MATERI

Materi yang akan dikaji dalam rangka penyusunan Revisi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur adalah sebagai berikut:

1. Rencana Umum (Design Plan), meliputi :

a. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah, meliputi :

Struktur pemanfaatan ruang dan sistem pusat–pusat pelayanan; rencana kepadatan dan

(10)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

Pola pemanfaatan ruang yang meliputi kawasan-kawasan terbangun dan tidak terbangun, kawasan permukiman, fasilitas umum, transportasi, pariwisata, dan lain-lain), kawasan perindustrian.

b. Rencana peruntukan bangunan (building use) c. Rencana Perpetakan dan rencana tapak

d. Rencana Sistem Transportasi/Pergerakan : yang meliputi sirkulasi, jalan, pedestrian, parkir, halte, penyeberangan.

e. Rencana Wujud Bangunan : yang meliputi rencana garis sempadan bangunan (garis sempadan samping/belakang) dan muka bangunan; Koefisien Dasar Bangunan; Koefisien Lantai Bangunan; Koefisien Daerah Hijau; Koefisien Tapak Basement; Ketinggian Bangunan, Elevasi/Peil; Orientasi Bangunan; Bentuk Dasar Bangunan; Bahan Bangunan eksterior ; sistem pertandaan/Signage. f. Rencana Fasilitas Lingkungan : yang meliputi fasilitas

pendidikan, peribadatan, kesehatan, perkantoran dan bangunan umum serta ruang terbuka hijau.

g. Rencana Utilitas Lingkungan : yang meliputi listrik, air bersih, telepon, gas, drainase dan pengelolaan sampah.

2. Rencana Detail (Design Guidelines) merupakan detail visual pencapaian kualitas minimal tata bangunan dan lingkungan.

3. Program Bangunan dan Lingkungan (Facility Programme), merupakan program kebutuhan bangunan dan lingkungan

(11)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

yang disusun untuk kurun waktu tertentu yang menyangkut macam, jumlah, besaran dan luasnya. Termasuk didalam program ini adalah penetapan fungsi-fungsi bangunan, kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum dan sosial.

4. Strategi Pengendalian Program dan Rencana (Administration Guidelines), merupakan perangkat administratif untuk mengendalikan pelaksanaan rencana dan program guna mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap pelaksanaan. Program ini berupa persyaratan penyelenggaraan pembangunan; persyaratan keandalan bangunan, persyaratan perijinan bangunan,pengawasan bangunan, pembinaan, penetapan pola insentif dan disinsentif, denda dan sanksi serta pengalihan hak bangunan (transfer right development) termasuk di ruang udara atau di bawah tanah.

5. Arahan Pengendalian Pelaksanaan (Development Guidelines), merupakan arahan pelaksanaan teknis berbentuk panduan penyusunan peraturan tentang bangunan yang akan digunakan sebagai masukan teknis dalam menyusun Raperda Bangunan Gedung. Pengendalian ini juga mengarahkan model pengaturan dan Manajemen pelaksanaan pengembangan lingkungan. 6. Materinya adalah performance based, misalnya persyaratan keselamatan bangunan (struktur, bahan dan utilitas); pengaturan bangunan dan lingkungan (persyaratan KDB/KLB, Ketinggian bangunan, jarak antar bangunan, orientasi, selubung bangunan (building envelopes), fasade bangunan, GSB/GMB, komponen bangunan dan persyaratan material interior/eksterior.

(12)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

1.5.2. LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN

Lingkup/batasan wilayah yang dimaksud dalam hal ini adalah wilayah Dataran Hunimua yang merupakan Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur.

(13)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

GAMBAR I.1

: PETA PULAU SERAM

(14)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

(15)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

GAMBAR I.3

: PETA ORIENTASI WILAYAH PERENCANAAN

REVISI RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

(16)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

(17)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

1.6. METODOLOGI KEGIATAN

1.6.1. METODA PENDEKATAN

Dengan mendasar pada tujuan yang telah dirumuskan, selanjutnya ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasikan dan merumuskan permasalahan

2. Menetapkan tujuan penelitian yang taat asas dengan permasalahan yang dirumuskan.

3. Melakukan kajian teori untuk memahami esensi perancangan kota (urban design), serta kriteria terukur dan tidak terukur yang akan digunakan sebagai landasan untuk menganalisa penataan bangunan wilayah penelitian.

4. Melakukan survei instansional untuk mendapatkan data sekunder berupa peta dasar, peraturan-peraturan dan buku-buku yang barkaitan dengan wilayah studi.

Selain itu juga melakukan observasi dan survei lapangan untuk mengidentifikasikan:

 Jenis penggunaan lahan dan bangunan.

 Ketersediaan ruang terbuka yang meliputi penyediaan tempat parkir, tempat bongkar muat barang, penghijauan halaman.

 Tatanan bangunan secara sekuensial dan street picture.  Bentuk, tinggi, kepadatan dan jarak antar bangunan.  Kemunduran bangunan.

5. Melakukan analisa melalui presedur sebagai berikut :

 Menetapkan kriteria terukur yang meliputi pertimbangan terhadap jalur pesawat terbang, bahaya kebakaran, Sky Exposure Plane dan Angle of Light Obstruction, optimasi harga, Koefisien Dasar Bangunan, kamunduran bangunan.

(18)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

compability, identity, sense, dan livability.

 Menetapkan batas fisik blok-blok di wilayah penelitian.  Menetapkan kriteria terukur dan tak terukur pada

blok-blok studi yang telah dipilih.

6. Merumuskan pola penataan bangunan di wilayah penelitian, berdasarkan penerapan kriteria terukur dan tak terukur. Menggambarkan secara grafis pola penataan bangunan tersebut agar lebih mudah dipahami.

1.6.1.1. PRINSIP DASAR PENYUSUNAN RTBL

Dalam Penyusunan Revisi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur, harus mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar, yaitu :

1. Konsistensi : dalam arti tidak bertentangan dengan kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. Operasional : dalam arti memenuhi tuntutan kebutuhan

pengembangan dan memperhatikan kemampuan implementasi serta lingkup kewenangan Pemerintah Daerah di dalam pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang

3. Mudah : dalam arti materinya mudah dipahami dan tidak rumit, sehingga tidak mengundang intrepretasi yang keliru dalam rangka pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota

4. Utuh : dalam arti mencakup semua komponen materi penting yang perlu direkomendasikan dalam suatu RTBL, sehingga dapat mendorong berlangsungnya kegiatan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas

5. Flexible : dalamarti tidakrigit, sehingga memberikan

(19)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang guna mengoptimalkan peluang investasi dan peran serta swasta dan masyarakat

6. Keberpihakan : dalam arti memasukkan secara spesifik muatan-muatan kebijakan, rencana dan program-program pengembangan bagi golongan ekonomi lemah dan juga hak rakyat untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kesenjangan sosial ekonomi.

1.6.1.2. KERANGKA PENDEKATAN

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan memenuhi kondisi-kondisi sebagai berikut :

a. Data dan informasi lengkap dan sah: Kelengkapan:

 Data Kebijaksanaan Pembangunan Daerah

 Data karakteristik ekonomi wilayah dan perkembangannya

 Data dan kondisi perkembangan kependudukan /demografi

 Data sumber daya buatan  Data sumber daya alam Keabsahan:

 Untuk peninjauan kembali RTRW Kota tahun n-2 data yang dipakai sebaiknya direkam/disurvey tahun n-2 atau lebih mutakhir, supaya hasil analisanya tepat;

 Sumber data harus jelas dan merupakan produk legal dari instansi yang bertanggung jawab;

 Skala peta harus sesuai dengan ketentuan yang ada, bila perlu dibuat petanya.

(20)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

b. Metode dan analisis yang digunakan relevan Kelengkapan:

 Analisis untuk melihat kedudukan Kota dalam sistem perwilayahan nasional, sistem tata ruang pulau, sistem perwilayahan propinsi, dan kota-kota lainnya.

 Analisis Demografi

 Analisis Sosial Kemasyarakatan  Analisis Ekonomi

 Analisis Fisik dan Daya Dukung Lingkungan  Analisis Sarana dan Prasarana

 Analisis struktur dan pola ruang yang ada dan kecenderungan perkembangannya.

 Analisis potensi dan kondisi sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia

 Analisis Keuangan dan Kemampuan Pembiayaan Pembangunan Daerah.

c. Perumusan konsep dan strategi pemanfaatan ruang sesuai dengan petunjuk penyusunannya:

Kelengkapan:

 Perumusan tujuan pemanfaatan ruang;

 Perumusan masalah pembangunan perkotaan dan keterkaitannya dengan masalah pemanfaatan ruang;  Perumusan strategi pengembangan tata ruang

Koridorperkotaan;

 Penjabaran strategi pengembangan tata ruang Koridorperkotaan ke dalam langkah-langkah berikut:  Strategi pengelolaan kawasan lindung dan budidaya;  Strategi pengembangan sistem kegiatan pembangunan

(21)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

 Strategi pengembangan sarana dan prasarana perkotaan wilayah;

 Strategi pengembangan kawasan prioritas;  Strategi pemanfaatan ruang;

 Strategi pengendalian pemanfaatan ruang.

d. Muatan Rencana Tata Ruang sesuai dengan ketentuan dalam UU Penataan Ruang dan peraturan pelaksanaannya. Kelengkapan:

 Tujuan pemanfaatan ruang serta strategi pengembangan untuk mencapai tujuan tersebut di atas.

 Rencana struktur pemanfaatan ruang:  Rencana sistem kegiatan pembangunan;

 Rencana sistem permukiman perkotaan dan perdesaan;  Rencana sistem prasarana wilayah yang terdiri dari:  Rencana sistem prasarana transportasi;

 Rencana sistem prasarana energi / listrik;  Rencana sistem prasarana pengelolaan;  Rencana sistem prasarana lingkungan;  Rencana sistem prasarana lainnya.  Rencana pola pemanfaatan ruang.

e. Penyusunannya telah melalui prosedur dan komitmen yang lengkap:

 Disusun berdasarkan Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang KoridorPerkotaan;

 Melibatkan seluruh Tim Koordinasi Penataan Ruang Daerah (TKPRD) Kota serta masyarakat dan pakar termasuk swasta;

(22)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

 Melalui suatu proses konsensus dan musyawarah dari semua pihak dan mengalokasikan ruang sesuai dengan arahan dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

Pada tahap berikutnya dilakukan Evaluasi Data dan Informasi:  Pada tahap ini dikumpulkan data mengenai pemanfaatan ruang perkotaan yang sudah berlangsung dan dibandingkan dengan strategi dan rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang kota;

 Data mengenai kebijaksanaan-kebijaksanaan eksternal, dan evaluasi adanya perubahan terhadap asumsi faktor-faktor eksternal yang ada, serta kajian mengenai pengaruhnya terhadap strategi, struktur dan pola pemanfaatan ruang kota;

 Melakukan kajian terhadap keabsahan Rencana Tata Ruang dengan memperhatikan perubahan pemanfaatan dan adanya perubahan faktor-faktor eksternal.

Kegiatan pada tahap ini akan menghasilkan:

 Profil dan kualitas Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;

 Tingkat permasalahan pemanfaatan ruang, berupa simpangan-simpangan pemanfaatan ruang dan lokasi pembangunan;

 Perubahan-perubahan kebijaksanaan diluar sistem penataan bangunan.

Penyempurnaan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan dilakukan sesuai dengan tipologinya, yaitu berupa:

 Pembakuan materi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan jika berdasarkan hasil peninjauan ditemukan bahwa materi yang ditinjau tidak memenuhi persyaratan

(23)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

minimal sebagai Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan yang baku;

 Penyesuaian terhadap materi Tata Bangunan dan Lingkungan agar mampu mengakomodasi perubahan kebijaksanaan, tujuan, sasaran, dan dinamika pembangunan, serta untuk mengkoreksi struktur dan pola penataan.

1.6.2. METODE PENYUSUNAN

Secara umum metode Penyusunan Revisi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Ibukota Kabupaten Seram Bagian Timur adalah sebagai berikut :

1. Memahami kebijaksanaan maupun perundang-undangan yang berpengaruh terhadap wilayah perencanaan

2. Memahami karakteristik ruang yang ada baik fisik, sosial budaya maupun ekonomi serta perubahan-perubahan pemanfaatan ruang yang ada. Pemahaman ini dapatdilakukan secara langsung dengan mengamati di lapangan, data sekunder maupun informasi, pendapat yang digali dari masyarakat.

3. Memahami visi dan misi Kabupaten Seram Bagian Timur berdasarkan hasil aspirasi semua pihak.

4. Melakukan analisa dengan strategi sebagai berikut : a. Strategi pengembangan tata ruang kawasan b. Strategi pengembangan desain kawasan

c. Strategi pengembangan ekonomi kawasan/ strategi pengembangan kegiatan dominan

d. Strategi pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan e. Strategi pengembangan sumber daya manusia/

(24)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

5. Perumusan Revisi RTBL Ibukota Seram Bagian Timur terdiri atas: A. Rencana Umum (Design Plan), meliputi :

1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah, meliputi :

Struktur pemanfaatan ruang dan sistem pusat-pusat pelayanan; rencana kepadatan dan distribusi penduduk. Pola pemanfaatan ruang yang meliputi kawasan terbangun dan tidak terbangun.

2. peruntukan bangunan (building use) 3. Rencana Perpetakan dan rencana tapak

4. Rencana Sistem Transportasi / Pergerakan : yang meliputi sirkulasi, jalan, pedestrian, parkir, halte, penyeberangan, street furniture,

5. Rencana Wujud Bangunan : yang meliputi rencana garis sempadan bangunan (garis sempadan samping / belakang) dan muka bangunan; Koefisien Dasar Bangunan; Koefisien Lantai Bangunan; Koefisien Daerah Hijau; Koefisien Tapak Basement; Ketinggian Bangunan, Elevasi / Peil; Orientasi Bangunan; Bentuk Dasar Bangunan; Bahan Bangunan eksterior; sistem pertandaan / Signage.

6. Rencana Fasilitas Lingkungan : yang meliputi fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, perkantoran dan bangunan umum serta ruang terbuka hijau.

7. Rencana Utilitas Lingkungan : yang meliputi listrik, air bersih, telepon, gas, drainase dan pengelolaan sampah.

B. Rencana Detail (Design Guidelines) merupakan detail visual pencapaian kualitas minimal tata bangunan dan lingkungan.

(25)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

C. Program Bangunan dan Lingkungan (Facility Programme), merupakan program kebutuhan bangunan dan lingkungan yang disusun untuk kurun waktu tertentu yang menyangkut macam, jumlah, besaran dan luasnya. Termasuk didalam program ini adalah penetapan fungsi-fungsi bangunan, kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum dan sosial.

D. Program Investasi (Investment Programme), disusun berdasarkan program bangunan dan lingkungan yang telah dibuat dalam RTBL. Program investasi ini memberikan arahan umum tentang perkiraan investasi pembangunan yang akan dibiayai oleh pemerintah dari berbagai jenis sektor, daerah, pusat serta investasi oleh dunia usaha dan masyarakat

E. Strategi Pengendalian Program dan Rencana (Administration Guidelines),merupakan perangkat administratif untuk mengendalikan pelaksanaan rencanadan program guna mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap pelaksanaan. Program ini berupa persyaratan penyelenggaraan pembangunan; persyaratan keandalan bangunan, persyaratan perijinan bangunan, pengawasan bangunan, pembinaan, penetapan pola insentif dan disinsentif, denda dan sanksi serta pengalihan hak bangunan (transfer right development) termasuk di ruang udara atau di bawah tanah.

F. Arahan Pengendalian Pelaksanaan (Development Guidelines), merupakanarahan pelaksanaan teknis berbentuk panduan penyusunan peraturan tentang bangunan yang akan digunakan sebagai masukan teknis dalam menyusun Raperda

(26)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

Bangunan Gedung. Pengendalian ini juga mengarahkan model pengaturan dan manajemen pelaksanaan pengembangan lingkungan. Materinya adalah performance based, misalnya persyaratan keselamatan bangunan (struktur, bahan dan utilitas); pengaturan bangunan dan lingkungan (persyaratan KDB/KLB, Ketinggian bangunan, jarak antar bangunan, orientasi, selubungan bangunan (building envelopes), fasade bangunan, GSB / GMB, komponen bangunan dan persyaratan material interior / eksterior.

1.6.3. KONSEP PEMBENTUKAN IDENTITAS LINGKUNGAN LUAR (KEVIN LYNCH)

Identitas lingkungan luar suatu kota (kawasan) terbentuk dari unsur-unsur:

1. Pathways, yaitu salah satu pembentuk jalur sirkulasi 2. Landmark, yaitu salah satu unsur pembentuk tanda kota 3. Nodes, yaitu salah satu unsur pembentuk titik orientasi

4. Edges, yaitu sebagai salah satu unsur pembentuk garis pemisah kawasan

5. Distrik, yaitu sebagai salah satu pembentuk unsur kawasan dalam kota Dengan konsep pembentukan identitas lingkungan luar diharapkan bahwaIbukota Kabupaten Seram Bagian Timur menjadi terpadu dan mempunyai “image” yang spesifik (mudah dikenali).

1.6.4. MODEL PERPETAKAN (FIGURE GROUND PLAN)

Merupakan model yang dipergunakan untuk perpetakan yang memperlihatkandan menjelaskan konfigurasi antara solid (hitam) dan void (putih) dalam urban design.Solid adalah suatu elemen berupa bangunan yang merupakan unsur masif yang memiliki nilai fungsi

(27)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

sebagai wadah aktifitas manusia. Sedangkan void adalah ruang terbuka dalam lingkup perkotaan yang meliputi internal void (ruang terbuka di dalam lingkup suatu bangunan) dan eksternal void (ruang terbuka di luar lingkup suatu bangunan). Dengan metode ini akan diketahui karakteristik urban fabric seperti pola dan tipologi kawasan, konfigurasi solid dan void, serta karakteristik ruang kota.

1.6.5. KONSEP TATA BANGUNAN (BULDING CODE)

Merupakan model yang dipergunakan untuk mengkaji tata bangunan, yang antara lain meliputi:

1. Pengaturan Tata Bangunan yang terdiri dari KDB, KLB, KRT, Ketinggian bangunan, Garis Sempadan Bangunan.

2. Pengaturan Massa dan Bentuk Bangunan 3. Arsitektur bangunan

4. Garis langit (Skyline) 5. Selubung Bangunan

1.7. RENCANA KERJA

Rencana Kerja dalam penyusunan Revisi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Ibukota Kabupaten Serang Bagian Timur adalah terbagi menjadi tahapan kegiatan sebagai berikut :

a. Kegiatan Persiapan

b. Kegiatan Penyusunan Laporan Pendahuluan c. Kegiatan Pengumpulan Data dan Analisa d. Kegiatan Penyusunan Draft Laporan Akhir e. Kegiatan Penyusunan Laporan Akhir

(28)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

1.7.1. KEGIATAN PERSIAPAN

Kegiatan persiapan adalah kegiatan awal yang dilakukan dengan tujuan untuk pelaksanaan penyusunan laporan melalui beberapa kegiatan baik yang langsung dilaksanakan oleh tim teknis ataupun pihak lain yang mempunyai bidang tugas untuk mendapatkan data-data dan informasi yang dibutuhkan.

Kegiatan ini meliputi :

A. Persiapan Dasar, meliputi :

1. Pengumpulan peta dasar berupa peta-peta ataupun data numerik. Peta yang dimaksud adalah peta garis untuk kawasan rencana dengan skala 1 : 1000.

2. Penyiapan peta penggunaan lahan terakhir

3. Melakukan identifikasi penggunaan lahan di wilayah studi 4. Identifikasi potensi dan permasalahan yang berkaitan dengan

wilayah studi dan wilayah sekitarnya. Identifikasi meliputi permasalahan :

Tata Ruang

Tata Bangunan dan lingkungan Transportasi

Fasilitas dan Utilitas

Sosial, ekonomi dan budaya masyarakat penghuni 5. Menyiapkan materi survei

6. Menyiapkan keperluan administrasi penunjang kegiatan survei

B. Persiapan Survei.

Persiapan ini meliputi survei primer dan survei sekunder. Persiapan survei tersebut antara lain :

1. Persiapan peta dasar skala 1 : 1000 dan 1 : 5000 2. Persiapan program kerja survei lapangan

(29)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

3. Persiapan daftar data yang dibutuhkan untuk observasi (check-list)

4. Persiapan quesioner untuk wawancara

5. Persiapan peralatan survei : kamera digital, handicamp, tape recorder, alat Ntulis, kertas, spidol warna, alat ukur (meteran). 6. Menyusun data yang dibutuhkan dari setiap instansi yang

terkait.

1.7.2. KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN PENDAHULUAN

Pada tahap laporan pendahuluan dilakukan kegiatan penyusunan laporan yang berisikan pendalaman dan studi literature yang diperlukan, pengembangan metode kajian, jadwal waktu, tenaga teknis yang terlibat, persiapan survei dan rencana tenaga fungsional/struktural yang terlibat.

1.7.3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA

Kegiatan pengumpulan data pada tahap pengumpulan data dan analisaditekankan pada kegiatan survei dan pengamatan serta wawancara yang meliputi kegiatan antara lain :

1. Kegiatan survei lapangan sebagai tahap untuk menguji kebenaran atas data yang diperoleh dari data instansional dan untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya.

2. Kegiatan survei instansional dengan melakukan pengumpulan data dari instansi-instansi yang terkait dengan perencanaan dan perancangan kawasan. Data dan informasi dapat berupa fakta dalam bentuk angka, peta, maupun narasi tentang kondisi wilayah perencanaan secara keseluruhan.

3. Survei primer berupa wawancara langsung dengan masyarakat untuk memperoleh aspirasi mereka. Wawancara akan dilakukan kepada : Camat, kelurahan, tokoh agama, tokoh Masyarakat,

(30)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

Warga (perwakilan) dengan mengambil beberapa sample dari kawasan rencana.

4. Membuat estimasi dan tabulasi data serta informasi sesuai dengan keperluan, sehingga siap untuk dianalisa.

Kegiatan analisa yang dilakukan adalah :

1. Membuat tabulasi dan mensistemasikan kondisi eksisting dan informasi sesuai dengan keperluan, sehingga mudah dibaca dan dimengerti serta siap dianalisa.

2. Menyusun data dan menganalisa sesuai dengan pokok bahasannya :

a. Kebijaksanaan pengembangan regional yang berpengaruh pada perkembangan wilayah yang direncanakan, antara lain :  Pola Dasar pembangunan

 Kebijaksanaan / Arahan RTRW Kabupaten, RDTRK dan RTRK di wilayah perencanaan.

 Kebijaksanaan sektoral yang terkait lainnya.

b. Kondisi fisik dasar, meliputi topografi, klimatologi, geologi dan jenis tanah, hidrologi dan kemampuan / daya dukung tanah. c. Data penduduk di kawasan rencana 5 tahun terakhir yang

diproyeksikan dengan menggunakan berbagai metode proyeksi, untuk 10 tahun mendatang. Hasil proyeksi ini dapat digunakan untuk memperkirakan kebutuhan ruang dan sarana utilitas pada 10 tahun mendatang.

d. Penggunaan tanah yang menggambarkan karakteristik penyebaran bentuk-bentuk fisik buatan, antara lain :

 Jenis Penggunaan Tanah

 Luas penggunaan tanah (perumahan, perkantoran, fasilitas umum lainnya).

(31)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

 Struktur dan kualitas bangunan untuk masing-masing penggunaan tanah

 Penggunaan bangunan (building use)

 Kepadatan bangunan pada setiap jenis penggunaan  Estetika bangunan pada lingkungan dan kawasan yang

bersangkutan

e. Wujud Bangunan, yang meliputi : garis sempadan bangunan (garis sempa dan samping / belakang dan muka bangunan) ; Koefisien Dasar Bangunan; Koefisien Lantai Bangunan; Koefisien Daerah Hijau; Koefisien Tapak Basement; Ketinggian Bangunan; Elevasi / Peil; Orientasi Bangunan; Bentuk Dasar Banguna; Bahan Bangunan Eksterior dan Sistem Pertandaan / Signage.

f. Sistem dan kebutuhan transportasi berdasarkan tingkat penggunaan dan tingkat pelayanan transportasi, meliputi :  Sirkulasi baik untuk pergerakan sehari-hari, maupun

untuk pengembangan kawasan fungsional lainnya.  Kebutuhan pengembangan jalan meliputi analisa fungsi

jalan, dimensijalan, kelas / kondisi perkerasan jalan sesuai dengan tingkat penggunaan.

 Arus lalu lintas dan parkir  Street Furniture

g. Utilitas yang meliputi perkiraan / proyeksi kebutuhan utilitas, antara lain :

 Listrik meliputi kebutuhan jaringan listrik, sumber dan system distribusinya.

 Telepon meliputi kebutuhan jaringan telepon untuk berbagai kebutuhan pengembangan kawasan termasuk kebutuhan rumah tangga dan fasilitas umum.

(32)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

berupa sumber, sumur maupun PDAM untuk pemanfaatan bersama dan pengembangan kawasan meliputi : kualitas, kuantitas, sumber, cara pengolahan dan distribusinya.

 Drainase dengan menganalisa jenis kebutuhan drainase (drainase primer, sekunder dan tersier) untuk setiap jenis kebutuhan.

 Persampahan meliputi produksi sampah tiap hari, sistem pengangkutan sampah, pemusnahan sampah, jenis dan letak pembuangan sampah (TPS).

 Gas meliputi kebutuhan gas dan distribusinya.

h. Analisis perekonomian, yang membahas tentang kemampuan finansial terhadap pembiayaan pembangunan yang akan dilaksanakan. Kajian terhadap peluang-peluang investasi pada pembangunan kawasan tersebut harus dilakukan dengan detil. Demikian juga kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam membiayai pembangunan.

i. Analisis Kelembagaan, akan membahas tentang kelembagaan apa saja yang akan mengelola pembangunan di kawasan perencanaan. Kewenangankelembagaan ini akan diproyeksi berdasarkan rencana/ tahapan kegiatan.

j. Analisis Administrasi Pengelolaan Pembangunan, akan menganalisa mekanisme kegiatan perencanaan / perancangan dan pembangunan, dalam kaitannya dengan tertib hukum dan administratif. Dalam hal ini akan dianalisis mengenai mekanisme perijinan dan dasar hukum dalam pelaksanaan pembangunan.

k. Analisis Standar Keandalan Bangunan. Dalam analisis ini akan dikaji berbagai standar keandalan bangunan guna mencari panduan teknis / pedoman pelaksanaan

(33)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

pembangunan di kawasan rencana. Tentu saja tidak semua standar teknis akan dipakai. Beberapa standar teknis yang akan dikaji adalah :

 Standar kenyamanan bangunan di daerah tropis  Standar keamanan sistem struktur dan konstruksi  Standar utilitas bangunan gedung

 Standar Bahan bangunan untuk sistem konstruksi bangunan gedung

 Standar terhadap pengamanan bahaya kebakaran  Standar terhadap bencana gempa

 Standar perancangan bagi penyandang cacat.

1.7.4. KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN ANTARA / DRAFT LAPORAN AKHIR

Kegiatan penyusunan Laporan Antara / Draft Laporan Akhir merupakan hasil sintesa dari berbagai analisa yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Kegiatan ini meliputi rekomendasi hasil analisa yang telah dilakukan. Rekomendasi tersebut diarahkan pada penyusunan rencana dengan materi sebagai berikut :

1. Rencana Umum (Design Plan), meliputi :

a. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah, meliputi :

 Struktur pemanfaatan ruang dan sistem pusat-pusat pelayanan; rencana kepadatan dan distribusi penduduk.  Pola pemanfaatan ruang yang meliputi

kawasan-kawasan terbangun dan tidak terbangun, kawasan-kawasan permukiman, fasilitas umum, transportasi, pariwisata/rekreasi, IPTEK, Exhibition, dan lain-lain), kawasan perindustrian.

(34)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

c. Rencana Perpetakan dan rencana tapak

d. Rencana Sistem Transportasi / Pergerakan : yang meliputi sirkulasi, jalan, pedestrian, parkir, halte, penyeberangan, street furniture,

e. Rencana Wujud Bangunan : yang meliputi rencana garis sempadan bangunan (garis sempadan samping / belakang) dan muka bangunan; Koefisien Dasar Bangunan; Koefisien Lantai Bangunan; Koefisien Daerah Hijau; Koefisien Tapak Basement; Ketinggian Bangunan, Elevasi / Peil; Orientasi Bangunan; Bentuk Dasar Bangunan; Bahan Bangunan eksterior; sistem pertandaan / Signage.

f. Rencana Fasilitas Lingkungan : yang meliputi fasilitas pendidikan, peribadatan, kesehatan, perkantoran dan bangunan umum serta ruang terbuka hijau.

g. Rencana Utilitas Lingkungan : yang meliputi listrik, air bersih, telepon, gas, drainase dan pengelolaan sampah.

2. Rencana Detail (Design Guidelines) merupakan detail visual pencapaian kualitas minimal tata bangunan dan lingkungan.

3. Program Bangunan dan Lingkungan (Facility Programme), merupakan program kebutuhan bangunan dan lingkungan yang disusun untuk kurun waktu tertentu yang menyangkut macam, jumlah, besaran dan luasnya. Termasuk didalam program ini adalah penetapan fungsi-fungsi bangunan, kebutuhan ruang terbuka, fasilitas umum dan sosial.

4. Program Investasi (Investment Programme), disusun berdasarkan program bangunan dan lingkungan yang telah dibuat dalam RTBL. Program investasi ini memberikan arahan umum tentang perkiraan investasi pembangunan yang akan dibiayai oleh pemerintah dari berbagai jenis sektor, daerah, pusat serta investasi oleh dunia usaha dan masyarakat.

(35)

LAPORAN AKHIR

PERUBAHAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

Dataran Hunimua – Kabupaten Seram Bagian Timur

5. Strategi Pengendalian Program dan Rencana (Administration Guidelines), merupakan perangkat administratif untuk mengendalikan pelaksanaan rencana dan program guna mengantisipasi terjadinya perubahan pada tahap pelaksanaan. Program ini berupa persyaratan penyelenggaraan pembangunan; persyaratan keandalan bangunan, persyaratan perijinan bangunan, pengawasan bangunan, pembinaan, penetapan pola insentif dan disinsentif, denda dan sanksi serta pengalihan hak bangunan (transfer right development) termasuk di ruang udara atau di bawah tanah.

6. Arahan Pengendalian Pelaksanaan (Development Guidelines), merupakanarahan pelaksanaan teknis berbentuk panduan penyusunan peraturan tentang bangunan yang akan digunakan sebagai masukan teknis dalam menyusun Raperda Bangunan Gedung. Pengendalian ini juga mengarahkan model pengaturan dan manajemen pelaksanaan pengembangan lingkungan. Materinya adalah performance based, misalnya persyaratan keselamatan bangunan (struktur, bahan dan utilitas); pengaturan bangunan dan lingkungan (persyaratan KDB/KLB, Ketinggian bangunan, jarak antar bangunan, orientasi, selubung bangunan (building envelopes), fasade bangunan, GSB / GMB, komponen bangunan dan persyaratan material interior / eksterior.

1.7.5. KEGIATAN PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR

Hasil pembahasan Laporan Antara / Draft Laporan Akhir digunakan sebagai masukan dalam menyusun Laporan Akhir (Final). Namun outline buku Laporan Akhir tetap sama dengan outline buku Laporan Antara / Draft Laporan Akhir.

Gambar

GAMBAR I.1  : PETA PULAU SERAM
GAMBAR I.2  : PETA KAB. SERAM BAGIAN TIMUR
GAMBAR I.3  : PETA ORIENTASI WILAYAH PERENCANAAN
GAMBAR I.4  : PETA WILAYAH PERENCANAAN

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan bukti yang empiris mengenai informasi tentang indeks harga konsumen pada sub kelompok pengeluaran yang mempengaruhi

Ketiga, Money Politic dalam Pemilihan Kepala Desa dan Intervensi Politik Kepentingan Supra Desa Kepada Desa. Cukup besarnya kewenangan yang diamanahkan UU No.6

Sejalan dengan hal tersebut, dalam rangka mewujudkan organisasi yang proporsional, efektif dan efisien serta diharapkan dapat menjalankan tugas dan fungsi sesuai

Fenomena sikap otoritarianisme atau berfatwa atas nama agama dan Tuhan dalam pemikiran Islam, menurut Abou El Fadl, banyak terjadi sebagaimana dibuktikan dalam penelitiannya

Karena besar pendapatan pengusaha pelra lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan maka kebijakan tersebut tidak layak untuk diberlakukan.. Besar kerugian rata-rata pengusaha

Materi Mata Kuliah Gambar Teknik yang terdapat di DPTM FPTK UPI maupun materi Mata Pelajaran Produktif Gambar Teknik khususnya pada Program Keahlian Teknik

Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk merumuskan bagaimana cara memodelkan/menterjemahkan data tentang karakteristik agregat kasar, agregat halus, air,