ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH UNIT MIKRO PADA BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH KANTOR CABANG
PEMBANTU UNGARAN
Oleh:
RAFI HELMI FARIZQI NIM: 201-13-012
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk
memenuhi salah satu syarat Guna memperoleh
Gelar Ahli Madya Jurusan DIII Perbankan Syariah
vi ABSTRAK
Helmi Farizqi, Rafi. 2016.Analisis Pembiayaan Murabahah Unit Mikro Pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D3-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih Nabhan, S.E, M.M
Perkembangan perbankan syari‟ah di Indonesia saat ini merupakan suatu perwujudan dari kebutuhan masyarakat. Bank BRI Syariah salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah, mempunyai produk pembiayaan murabahah. Dimana pihak pegawai maupun calon nasabah dituntut untuk menggunakan sistem operasional yang harus dipatuhi dan dapat dijadikan alat untuk memberikan pembiayaan kepada calon nasabah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui alur proses, analisa kelayakan dan strategi penanganan pembiayaan bermasalah di bank BRIS Syariah KCP Ungaran.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi, wawancara dan studi pustaka. Dari data yang didapatkan digunakan oleh penulis sebagai bahan analisis yang disesuaikan dengan konsep aplikasi pada bank BRI Syariah KCP Ungaran. Setelah dilakukan analisis kemudian di tarik kesimpulan dan memberikan saran-saran.
Berdasarkan penelitian dibawah bahwa alur proses pembiayaan murabahah pada bank BRI Syariah KCP Ungaran memiliki alur proses yang sistematis dengan beberapa tahapan yang dilakukan oleh masing-masing bagian. Penggunaan analisa 5C+1S yang diterapkan menjadi tombak penting dalam prosedur pembiayaan murabahah untuk mengurangi resiko pada saat pemberian pembiayaan kepada calon nasabah. Cara untuk mengurangi pembiayaan bermasalah bank BRI Syariah dengan menggunakan tahapan monitoring collection padasaat proses angsuran oleh nasabah apabila masih terjadi macet maka dilakukan restrukturisasi pembiayaan kepada nasabah sampai Anggunan Yang Diambil Alih (AYDA).
Alur proses yang diterapkanpihak bank BRI Syariah sudah memenuhi kritria yang baik bagi bank dengan ditambahkan analisa kelayakan pembiayaan harus lebih terperinci, dengan menambahkan prinsip 7P (personality, party, perpose, prospek, payment, profitability dan protection) dan strategi yang diterapkan pada bank BRI Syariah dalam penanganan pembiayaan bermasalah sudah memenuhi kemanan bagi bank
vii
KATA PENGANTAR
Denganmemanjatkan Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang
telah memberikan rahmat serta hidayahnya sehingga Tugas Akhir tentang
“Analisa Pembiayaan Murabahah Unit Mikro pada Bank Rakyat Indonesia
Syariah Cabang Pembantu Ungaran” dapat di selesaikan dengan baik.
Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan yang harus yang harus
dipenuhi semua Mahasiswa DIII Perbankan Syari‟ah di Institut Agama Islam
Negeri Salatiga untuk memperoleh gelar Ahli Madya.
Atas bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan apa yang telah
dibutuhkan dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam penulisan Tugas
Akhir ini.
2. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam IAIN Salatiga.
4. Bapak Drs. Alfred L., M.Si. selaku Ketua Jurusan DIII Perbankan Syari‟ah
yang senantiasa memberikan pengarahan.
5. Ibu Hikmah Endraswati, S.E., M.Siselaku pembimbing Akademik IAIN
Salatiga.
6. Bapak Dr. FaqihNabhan, M.M. selaku pembimbing Penulisan Tugas Akhir
sehingga dapat berjalan dengan lancar.
7. Seluruh Dosen DIII Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu pengetahuan sebagai penulisan Tugas Akhir ini.
8. Bapak, ibu serta kakakku yang telah memberikan dukungan dan
memberikan motivasi dalam penulisan Tugas Akhir ini, sehingga penulis
dapat menyelesaikan dengan baik.
9. Pimpinan Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Ungaran yang telah
memberikan ijin untuk penulisan Tugas Akhir ini.
10.Staf dan karyawan Bank BRI Syariah Cabang Pembantu Ungaran yang
viii
11.Semua pihak yang telah memberikan bantuannya dalam menyelesaikan
Tugs Akhir ini.
Dalam penulisan tugas Akhir ini penulis menyadari masih banyak kekurangan.
Oleh sebab itu kritik dan saran yang baik sangat penulis harapkan agar dalam
penulisan dikemudian hari dapat menghasilkan karya yang baik. Semoga Tugas
Akhir ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua pihak.
Salatiga, 15 September 2016
Penulis
ix
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah hirobbil „alamin puji syukur senantiasa aku panjatkan kehadirat Allah SWT Tugas Akhir ini kupersembahkan karya ini kepada :
1. Bapak dan Ibu ( Mubarok dan Sugiyarni ) saya ucapkan banyak terimakasih
atas kasih sayang yang diberikan, atas do‟anya yang selalu menyertai setiap
hariku. Nasehat dan motivasinya yang menjadikan penguat tekad untuk
memjadi yang terbaik.
2. Buat kakak tercinta( Gading Apriyani W. ) terimakasih atas nasehat dan
bantuannya.
3. Buat teman-teman D3 seperjuangan yang selalu bersama dan menyemangati
dalam pengerjaan Tugas Akhirini.
4. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini. Penulis hanya menghaturkan
sebuah ucapan terimakasih yang sebanyak-banyaknya. Seiring doa semoga
x MOTTO
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain). Dan hanya kepada
Tuhanmulah engkau berharap.”(QS. Al-Insyirah,6-8)
“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang di rebut manusia ialah menundukan diri sendiri”. (IbuKartini)
“Dengarlah pengalaman dari orang lain, maka kamu akan memiliki pengalaman
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
LEMBAR KEASLIAN ... iv
LEMBAR BEBAS PLAGIASI ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
MOTTO ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penulisan ... 5
D. Metode Penelitian ... 6
E. Sistematika Penulisan ... 9
BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka ... 11
xii
1. Bank Syariah ... 12
a. Pengertian Bank Syariah ... 12
b. Konsep Bank Syariah ... 13
c. Tujuan Bank Syariah ... 14
d. Karakteristik Bank Syariah ... 15
e. Prinsip–prinsip Operasional Bank Syariah ... 16
2. Akad ... 17
a. Pengertian Akad ... 17
b. Rukun dan Syarat Perikatan Islam ... 18
3. Pembiayaan ... 20
a. Pengertian Pembiayaan ... 20
b. Tujuan Pembiayaan ... 21
c. Fungsi Pembiayaan ... 23
d. Prinsip – prinsip Pembiayaan ... 24
e. Jaminan ... 26
f. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah ... 26
4. Murabahah ... 27
a. Pengertian Murabahah ... 27
b. Dasar Hukum ... 27
xiii
murabahah ... 29
e. Penerapam Murabahah pada Bank Syariah... 30
BAB III : LAPORAN OBJEK A. Gambaran Umum ... 33
B. Visi dan Misi BRI Syariah ... 33
C. Sejarah dan Perkembangan ... 34
D. Struktur Organisasi ... 36
E. Produk – produk BRI Syariah ... 37
F. Job Diskripsi ... 55
BAB IV : ANALISIS A. Analisa Alur Proses Pembiayaan Unit Mikro ... 64
B. Analisis Kelayakan PembiayaanMikro Pada BRI Syariah Kcp. Ungaran ... 76
C. Analisis Penanganan Pembiayan Bermasalah ... 85
BAB V : PENUTUP A. KESIMPULAN ... 96
B. SARAN ... 97
DAFTAR PUSTAKA ... 99
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perbedaanantara Bank Syariahdan Bank Konvensional ... 13
Tabel 2.1 : Produk-Produk Pembiayaan ... 20
Tabel 3.1 : Nilai penyusutan produk 75 iB ... 81
Tabel 4.1 : Nilai penyusutan produk500iB ... 82
Tabel 5.1 : Proses hari collection ... 87
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Bukti Lembar Konsultasi
Lampiran 2 : Daftar Riwayat Hidup
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan perbankan mempunyai peranan penting dalam
perekonomian suatu negara. Perbankan mempunyai kegiatan yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Melalui kegiatan pinjaman, bank berusaha
memenuhi kebutuhan masyarakat bagi kelancaran usahanya, sedangkan
dengan kegiatan penyimpanan dana, bank berusaha menawarkan kepada
masyarakat akan keamanan dananya dengan jasa lain yang akan diperoleh
(Julius, 1999: 1).
Pada prinsipnya bank konvensional dan bank syariah mempunyai
kesamaan yaitu lembaga keuangan yang bertujuan untuk menghimpun
dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat. Namun
dalam operasionalnya bank konvensional menjalankannya dengan
berpedoman bunga, sedangkan bank syariah tidak terpengaruh oleh tingkat
rate bunga karena operasional yang dilakukan menggunakan prinsip bagi hasil yang bebas bunga. Dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga
keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
mengoprasikannya disesuaikan dengan prinsip syariat islam (Muhamad,
Perkembangan perbankan syari‟ah di Indonesia saat ini merupakan
suatu perwujudan dari kebutuhan masyarakat.Sistem perbankan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syari‟ah islam sehingga mampu
menyediakan suatu macam-macam produk yang bervariasi dan banyak
diminati oleh masyarakat. Salah satu produknya ialah pembiayaan mikro
merupakan pembiayaan bank kepada nasabah yang diperuntukkan kepada
nasabah yang telah mempunyai usaha kecil dan membutuhkan
pengembangan untuk usahanya.Bank syariah dalam menyalurkan
pembiayaan juga membutuhkan tahap-tahap dan analisis yang matang
terhadap calon nasabah.Tahap terpenting dalam pembiayaan yaitu analisis
kelayakan yang menjadi tombak dalam meminimalisir terjadinya
pembiayaan bermasalah.
Di Bank Rakyat Indonesia Syariah produk pembiayaan mikro
merupakan akad pembiayaan murabahah.Murabahah adalah jual beli
barang pada harga asal ditambah dengan keuntungan yang
disepakati.Dalam transaksi ini, pihak penjual harus memberitahukan
kepada pihak pembeli tentang harga pokok barang yang menjadi objek jual
beli.Ba‟i al-murabahah dapat diterapkan pada pembiayaan secara pesanan. Penjual tidak akan melakukan pengadaan barang selama tidak ada
pemesanan dari calon pembeli (Ridwan, 2007: 79). Pada produk
pembiayaan mikro 25 iB mempunyai perbedaan dalam persyaratan dan
usaha calon nasabah sudah dapat memenuhi persyaratan yang ada tanpa
ada jaminan yg diberikan.
Dasar hukum jual beli terdapat ada surat An-Nisa ayat 29
yang artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu
memakan hartasesamamu dengan batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka diantara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimusendiri, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu” (QS 4:29).
Bank Rakyat Indonesia Syariah juga menyediakan
bermacam-macam produk perbankan, meliputi produk dana, produk jasa, dan produk
pelayanan yang selalu berusaha untuk bertahan, bersaing dan menguasai
pasar untuk memenuhi kebutuhan para debitur yang sangat beragam
jenisnya.
Produk pembiayaan iB Unit Mikro yang hanya diterapkan dalam
bank BRI Syariah KCP Ungaran karena memenuhi seluruh ekonomi
konsumtif yang dilakukan dengan kredit. Kredit merupakan suatu kalimat
yang diambil dari bahasa latin yaitu kreditum yang berarti kepercayaan
berdasarkan atas sebuah perjanjian bank yang dilakukan secara sah di
depan pejabat kredit yang berwenang maupun dilakukan tanpa ketentuan
hukum yang kuat.
Tujuan dan maksud dengan adanya produk pembiayaan iB Unit
Mikro salah satunya yaitu memberikan pemahaman atas fasilitas
pembiayaan iB Unit Mikro yang menggunakan akadMurabahah. Produk pembiayaan iB Unit Mikro diharapkan akan menjadi salah satu produk
pembiayaan konsumen yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat
sekaligus meningkatkan pertumbuhan Bank Rakyat Indonesia secara
signifikan.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk
mengkaji mengenai alur proses dan strategi analisis bank BRI Syariah
Cabang Pembantu Ungaran dalam menganalisis kelayakan pembiayaan
mikro. Tahap ini juga akan menjadi faktor yang membantu pihak internal
bank dalam mengambil keputusan. Dengan prosedur dan analisis yang
baik maka tingkat risiko pembiayaan bermasalah menjadi kecil, maka dari
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat
dirumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembiayaan Unit Mikro pada BRI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Ungaran ?
2. Bagaimana Analisis kelayakanpembiayaan Unit Mikro
Dengan Akad Murabahah pada BRI Syariah Kantor Cabang
Pembantu Ungaran ?
3. Bagaimana strategi penanganan dan penyelesaian
pembiayaan bermasalah Unit Mikro di BRI syariah Kantor
Cabang Pembantu Ungaran ?
C. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan merupakan hal-hal yang akan dicapai sebagai upaya pemecahan
masalah. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembiayaan Unit Mikro pada BRI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana Analisis kelayakan
pembiayaan Unit Mikro Dengan Akad Murabahah pada BRI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran
3. Untuk mengetahui cara strategi penanganan dan penyelesaian
pembiayaan bermasalah di BRI syariah Kantor Cabang
Kegunaan dari penulian Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagi peneliti dan akademisi
Penelitian ini berguna sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar diploma tiga dan bisa menjadi bahan referensi,
pemecahan masalah mengenai pembiayaan murabahah. Selain itu
juga dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti- peneliti
yang akan datang apabila akan mengangkat tema yang sejenis.
2. Bagi Bank Rakyat Indonesia Syariah
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk
membandingkan antara teori dengan pembiayaan murabahah yang
ada dalam praktek perbankan.
3. Bagi Pembaca
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan
informasi, pengetahuan dan referensi untuk dapat diambil
menfaatnya oleh para penulis.
4. Bagi Fakultas
Sebagai tambahan bahan referensi di perpustakaan kampus
khususnya bagi mahasiswa yang menyusun tugas akhir tentang
pembiayaan murabahah.
D. Metode Penelitian
Dalam penulisan tugas akhir, penulis akan menggunakan metode
penelitian yaitu metode kualitatif. Metode penelitian Kualitatif menurut
(Moleong, 2011:5) adalah penelitian yang menggunakan latar ilmiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan
jalan melibatkan berbagai metode yang ada.
1) Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data sebagai berikut :
a. Metode observasi
Observasi yaitu metode yang menyaratkan pencatatan dan
perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa, artefak-artefak
dan perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam situasi tertentu
(Daymon, 2008:321).Dalam metode observasi penulis melakukan
pengamatan langsung di lapangan yaitu BRI Syariah Kcp.
Ungaran.
b. Metode wawancara
Yaitu proses memperoleh keterangan dengan cara
melakukan tanya jawab secara langsung dengan responden
(pegawai) yang berkaitan langsung dengan obyek penelitian
(Nazir, 1988:234). Pada metode wawancara penulis melakukan
wawancara kepada karyawan BRI Syariah Kantor Cabang
Pembantu Ungaran.
c. Metode studi pustaka
Yaitu sebuah proses mencari berbagai literature atau studi
yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan
2) Sumber data
Ada dua jenis sumber data yang digunakan penulis yaitu :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari
tangan pertama).Dalam penelitian ini yang termasuk dalam data
primer adalah data yang diperoleh melalui observasi langsung
dengan pihak BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Ungaran.Sumber Observasi dalam penelitian ini adalah orang yang
mengetahui tentang konsep pembiayaan pada BRI Syariah Kantor
Cabang Pembantu Ungaran tersebut adalah Bapak Agus
Supriyanto, Erwin Pratomo selaku Acounting Officer Mikro dan Kharis Fikhri selaku Account Officer Mikro. Data primer dalam
penelitian ini meliputi :
1) Jenis-jenis produk pembiayaan Unit Mikro Murabahah
pada BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran.
2) Proses-proses pembiayaan Unit Mikro Dengan Akad
Murabahah pada BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu
Ungaran.
3) Strategi penanganan dan penyelesaian pembiayaan
bermasalah di BRI syariah Kantor Cabang Pembantu
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah ada.
Data sekunder yang diperoleh penulis meliputi :
1) Sejarah dan Profil Bank Rakyat Indonesia Syariah
2) Produk-produk Bank Rakyat Indonesia Syariah
3) Dokumen-dokumen yang berkaitan dengan Pembiayaan
Murabahah yaitu Buku Pedoman Pengelolaan
Pembiayaan, Laporan Keuangan, akad pembiayaan dan
dokumen-dokumen mengenai proses pembiayaan pada
BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran..
4) Analisis kelayakan pembiayaan Murabahah pada BRI
Syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Untuk mempermudah penelitian ini akan disusun dalam lima bab
dengan tahapan sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan
pustaka, metode penelitian serta sistematika penulisan.
Dalam bab ini diuraikan penelitian terdahulu sebagai
tinjauan pustaka dan landasan teori yang mendasari
penelitian ini.
BAB III. GAMBARAN UMUM TENTANG BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum
profil perusahaan Bank Rakyat Indonesia Syariah, sejarah
berdirinya, visi misi, prinsip operasional, nilai-nilai
perusahaan, struktur organisasi dan produk-produk bank
Rakyat Indonesia syariah kantor cabang pembantu
Ungaran.
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai Mekanisme, Proses,
Tahap Pengajuan, kelayakan pembiayaan Unit Mikro di
Bank Rakyat Indonesia Syariah Mandiri. Strategi
penanganan dan penyelesaian pembiayaan bermasalah Unit
Mikro di BRI syariah Kantor Cabang Pembantu Ungaran ?
BAB V. PENUTUP
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan
yangmerupakan penyajian singkat dari keseluruhan
hasilpenelitian yang diperoleh dalam pembahasan juga
mengenai keterbatasan serta saran yang diberikan kepada
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan penelitian pembiayaanmurababah Buana (2014)
ditemukan berupakendala-kendala yang ada pada produk pembiayaan Griya
iB Hasanah pada BNI Syariah.Diantaranya ada persaingan antar bank,
pembiayaan macet, gaji markup, target tidak terpenuhi, dan permintaan
pembiayaan dengan harga real berbeda. Kebijakan - kebijakan harus diambil
untuk mengatasi kendala - kendala yang ada pada produk pembiayaan Griya
IB Hasanah pada bank BNI Syariah Cabang Pembantu Ungaran yaitu lebih
selektif memilih nasabah dan lebih memperhatikan data-data dengan
melakukan verifikasi dan validasi yang lebih akurat.
Selanjutnya dalam penelitiannya Jaelani (2015)ditemukan aplikasi
akad jual beli murabahah pada produk pembiayaan mikro dilakukan sebelum
barang yang menjadi objek jual beli secara prinsip belum menjadi hak milik
bank. Mekanisme pembiayaan Mikro yang dilakukan BSM KCP Semarang
Timur untuk calon nasabahnya yang ingin mengajukan pembiayaan yaitu
meliputi: Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition.
Dalam penelitian pembiayaan murabahah amirawati (2014) ditemukan
prosedur penilaian pembiayaan adalah bank menilai terlebih dahulu dari sisi
kualitas nasabah apakah baik apa tidak dalam pengajauan pembiayaan.
calon nasabah dan pengumpulan data-data perlengkapan pembiayaan iB
Muamalat Multiguna yang sudah ditentukan dari pihak bank. Prosedur
minimalisir terjadinya kredit macet adalah dengan harus mengetahui baik
buruknya nasabah yang mengajukan pembiayaan apakah bisa kedepannya bisa
mengembalikan pembiayaan tersebut apa tidak dengan menggunakan surat
peringatan I, II, dan III apabila nasabah sudah tidak bisa membayar
kewajibanya.
Pada penelitian ini menjelaskan prosedur pembiayaan Mudharabah pada Bank Rakyat IndonesiaSyariah KCP Ungaran, dalam prosedur
pembiayaan Unit Mikro dijelaskan bahwa Bank Rakyat Indonesia Syariah
KCP Ungaran ada beberapa tahapan untuk sampai proses pencairan. Penelitian
ini juga menjelaskan analisis 5C + 1S sebagai untuk mengetahui layak
tidaknya calon nasabah dalam pengajuan pembiayaan.Selain itu dalam
penelitian ini juga menjelaskanstrategi penanganan dan penyelesaian
pembiayaan bermasalah Unit Mikro pada Bank Rakyat Indonesia syariah
kantor cabang pembantu Ungaran.
B. KERANGKA TEORITIK 1. BANK
a. Pengertian Bank Syariah
Menurut Kasmir (2005:8) bank diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke mayarakat
bank ada dua yaitu sistem yang berdasarkan bunga dan sistem non
bunga atau syariah. Bank konvensional adalah bank yang dasar
operasionalnya menggunakan sistem bunga, sedang bank yang
tanpa bunga disebut dengan bank Syariah. Bank Islam atau
selanjutnya disebut dengan bank syariah yang menurut Muhamad
(2014:2) adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan
pada bunga dan produknya dikembangkan berlandaskan Al-Qur‟an
dan Hadis Nabi Saw.
Tabel 1.1
Perbedaan antara Bank Syariah dan Bank Konvensional
Keterangan Bank Syariah Bank Konvensional Akad dan Aspek
Struktur Organisasi Ada Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Dewan Pengawas
Syariah (DPS)
Tidak ada DSN dan DPS
Investasi Halal Halal dan Haram
Prinsip Operasional Bagi Hasil, jual beli, sewa
Perangkat bunga
Tujuan Profit dan Falah
oriented
Profit oriented
Hubungan Nasabah Kemitraan Debitor dan Kditor
Sumber: Wirdyaningsih.,et al 2006:39 b. Konsep Bank syariah
Bank syariah sebagai salah satu solusi perbankan merupakan
syariah dengan filsafah dasar mencari keridhoan Allah untuk
memperoleh kebajiakan dunia dan diakhirat dengan berusaha untuk
menjauhkan unsur riba yaitu melipatgandakan secara otomatis
pinjaman/simpanan hanya karena berjalanya waktu (Qs. Ali Imran
130)
c. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan dengan
bank konvensional, berkaitan dengan keberadaanya sebagai
institusi komersial dan kewajiban moral yang disandangnya. Selain
bertujuan meraih keuntungan sebagaimana layaknya bank
konvensional pada umumnya, menurut Wibowo (2005:37) bank
syariah juga bertujuan sebagai berikut yaitu:
1) Menyediakan lembaga keuangan perbankan sebagai sarana
meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
2) Meningkatkan partisipasi masyarakat banyak dalam proses
pembangunan karena keengganan sebagian masyarakat untuk
berhubungan dengan bank yang disebabkan oleh sikap
menghindari bunga telah terjawab oleh bank syariah.
3) Membentuk masyarakat agar berpikirsecara ekonomis dan
berperilaku bisnis untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
4) Berusaha bahwa metode bagi hasil pada bank syariah dapat
beroperasi, tembuh, dan berkembang melebihi bank-bank
d. Karakteristik Bank Syariah
Bank syariah memiliki beberapa karakteristik tertentu yang
membedakanya dengan bank konvensional pada umunya, yaitu
Menurut Wibowo (2005:37-38) sebagai berikut:
1) Metode bunga digantikan dengan metode bagi hasil (profit and loss sharing)
2) Bank syariah menggunakan mode pembiayaan menurut islam.
3) Dalam hal bank mengalami kerugian, nasabah penyimpanan
dana mungkin kehilangan dananya, menurut perbandingan
pembagian laba/rugi.
4) Beban biaya atas pelayanan bank syariah diepakati bersama
pada saat akad peminjaman atau pembiayaan, dinyatakan
dalam bentuk nominal dengan istilah sesuai dengan peroduk
yang ditawarkan.
5) Dihindarkanya penggunaan presentase atas peminjaman kredit
dalam menentukan biaya utang karena akan mengikat dan
membebani sisa utang walaupun masa berlakunya kontrak
telah selesai.
6) Proporsi bagi hasil didasarkan atas jumlah keuntungan usaha
yang diperoleh debitur.
7) Bank syariah tidak menjanjikan jumlah keuntungan yang pasti
dalam bentuk giro wadi‟ah maupun tabungan/deposito
mudharabah.
8) Prinsip penjaminan (collateral)tidak dominan dalam pemberian kredit di bank syariah.
9) Bank syariah tidak menjadikan uang sebagai komoditi.
e. Prinsip-Prinsip Operasional Bank Syariah
Menurut Muhamad (2014:24) prinsip-prinsip oprasional bank
syariah yang dapat ditemukan produk-produk lembaga lembaga
keuangan bank syariah ada lima yaitu :
1) Prinsip Simpanan Murni (al-Wadiah)
Prinsip simpanan murni merupakan fasilitas yang diberikan
oleh Bank Islam untuk memberikan kesempatan kepada pihak
yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk
al-Wadiah.
2) Bagi hasil (Syirkah)
Sistem ini adalah suatu system yang meliputi tata cara
pembagian hasil usaha antara penyedia dana dengan pengelola
dana.
3) Prinsip Jual Beli (at-Tijarah)
Prinsip ini merupakan suatu system yang menerapkan tata cara
jual beli, dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang
yang dibutuhkan atau mengankat nasabah sebagai agen bank
menjual barang tersebut kepada nasabah dengan harga
sejumlah harga beli ditambah keuntungan(margin).
4) Prinsip Sewa (al-Ijarah)
Prinsip ini secara garis besar terbagi kepada dua jenis: (1)
Ijarah, sewa murni, seperti halnya penyewaan traktor dan alat-alat produk lainya (Operating lease). (2) Bai al takjiri atau
Ijarah al muntahiya bit tamlik merupakan penggabungan sewa dan beli, dimana si penyewa mempunyai hak untuk memiliki
barang pada akhir masa sewa (financial lease).
5) Prinsip Fee/Jasa (al-Ajr walumullah)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang di
berikan oleh pihak bank seperti Bank Garansi, Kliring, Inkaso,
Jasa Transfer, dan lain-lain.
2. AKAD
a. Pengertian akad
Menurut Wirdyaningsih.,et al (2006:93) akad adalah pertalian
antara ijab dan kabul yang dibenarkan oleh syara‟ yang
menimbulkan akibat hukum terhadap objeknya.Secara khusus akad
berarti keterikatan antara ijab (pernyataan penawaran/pemindahan
kepemilikan) dan qobul (pernyataan penerimaan kepemilikan)
dalam lingkup yang disyaratkan dan berpengaruh pada
b. Rukun dan Syarat Perikatan Islam
Dalam melaksanakan suatu perikatan Islam harus memenuhi rukun
dan syarat yang seusai dengan hukumislam. Menurut
Wirdyaningsih.,et al (2006:94-100) Rukun adalah suatu unsur yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu perbuatan tersebut
dan ada atau tidaknya sesuatu itu dan Syarat adalah sesuatu yang
tergantung padanya keberadaan hukum syar‟i dan ia berada di luar
hukum pun tidak ada. Jumhur ulama berpendapat bahwa rukun dan
syarat terdiri dari :
1. Al- Aqidain (Subjek Perikatan)
Al-aqidain adalah para pihak yang melakukan akad sebagai suatu perbuatan hukum yang mengemban hak dan kewajiban
2. Mahallul‟Aqd (Objek Perikatan)
Objek perikatan dalam islam dikenal dengan istilah Mahallul „Aqd. Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam Mahallul „Aqd
adalah sebagai berikut :
a) Objek Perikatan telah ada ketika akad dilangsungkan
b) Objek perikatan akad harus jelas dan dikenali
c) Objek perikaan dibenarkan oleh syariah
d) Objek dapat diserahterimakan
3. Maudhu‟ul „Aqd (Tujuan Perikatan)
Maudhu‟ul „Aqd adalah tujuan dari perikatan yang dilakukan
tujuan akad di pandang sah dan mempunyaiakibat hukum, yaitu
antara lain :
a) Tujuan akad tidak merupakan kewajiban yang telah ada
atas pihak-pihak yang bersangkutan tanpa akad yang
diadakan.
b) Tujuan harus berlangsung adanya hingga berakhirnya
pelaksanaan akad.
c) Tujuan akad harus dibenarkan syara‟. 4. Sighat al-„Aqd
Pada rukun ke empat ini,Sighat al-„Aqdadalah berupa ijab dan kobul. Syarat-syarat yang harus dipenuhi agar suatu tujuan
akad di pandang sah dan mempunyai akibat hukum, yaitu
antara lain :
a) Jala‟ul ma‟na, yaitu tujuan yang terkandung dalam
pernyataan itu jelas, sehingga dapat dipaham jenis akad
yang di kehendaki.
b) Tawafuq, yaitu adanya kesesuaian anatara ijab dan Kabul. c) Jazmul iradataini, yaitu antara ijab dan Kabul menunjukan
kehendak para pihak secara pasti, tidak ragu-ragu, dan tidak
3. PEMBIAYAAN
a. Pengertian pembiayaan
Menurut Muhammad, Abdulkadir, Rilda Murniati
(2000:58) Pembiayaan adalah kegiatan usaha meminjamkan dana
kepada masyarakat dalam bentuk kredit (hutang).
Menurut Antonio (2001:160) Pembiayaan merupakan salah
satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dana
untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisit unit.
Menurut Muhamad (2014:302) Pembiayaan dalam
perbankan syariah atau isitilah teknisnya aktiva produktif, menurut
ketentuan bank Indonesia adalah penanaman dana Bank Syariah
baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan,
piutang, Qardh, surat berharga syariah, penempatan, penyertaan
modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontinjensi
pada rekening administratif serta sertifikat wadiah Bank Indonesia.
Tabel 2.1
Produk-Produk Pembiayaan
Produk/Jasa Akad
Modal Kerja Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
Investasi Mudharabah, Musyarakah, Murabahah
Pembiayaan Proyek Mudharabah, Musyarakah, Murabahah Pengadaan barang investasi Murabahah
Pembiayaan Peralatan Murabahah Pembiayaan Aset Tetap Murabahah
Lanjutan Tabel 2.1
Pengadaan Barang konsumsi Murabahah
Pembiayaan Properti Murabahah
Pembiayaan Pabrik Mesin Murabahah/Istishna Pemesanan Barang Investasi Istishna
Renovasi Istishna
Pembiayaan Talangan Qardh
Pembiayaan Pendidikan Ijarah
Pinjaman Kebajikan Qardhul Hasan
Gadai Rahn/Qardh
Takeover/Transfer Service Hawalah
Pertanian Salam
Sumber: Ascarya2012:244 b. Tujuan Pembiayaan
Menurut Ridwan (2007:96-97) secara umum pembiayaan memiliki
fungsi sebagai berikut :
1) Meningkatkan daya guna uang
Dana yang ditempatkan oleh para shaibul maal pada bank
syariah dalam bentuk tabungan, deposito, giro serta bentuk
lainnya. Dana tersebut oleh bank akan ditingkatkan daya guna,
sehingga mampu meningkatkan produktifitas.
2) Meningkatkan daya guna barang
a) Dengan bantuan bank syari‟ah, produsen dapat
meningkatkan kemampuan produksinnya, mengolah bahan
mentah menjadi barang jadi sehingga mampu merubah
b) Pendistribusian barang hasil produksi bisa sampai kepada
konsumen yang membutuhkan.
3) Meningkatkan peredaran uang
Pembiayaan yang disalurkan melalui berbagai rekening para
pengusaha dapat menciptkan peredaran uang giral dan uang
kartal.
4) Menimbulkan kegairahan berusaha
Masalah keterbatasan modal, dalam memulai atau
mengembangkan usahadapat diatasi dengan adannya
pembiayaan. Masyarakat yang berpotensi mengembangkan
usahannya dapat bekerja sama dengan bank syari‟ah untuk
mencukupi kebutuhan modal usahannya.
5) Menjaga stabilitas ekonomi nasional
Dalam kondisi ekonomi yang kurang normal, maka masalah
yang sering muncul meliputi: melambungkan inflasi, lesunnya
gairah ekspor, rendahnya nilai investasi serta masalah makro
ekonomi lainnya.
6) Meningkatkan pendapatan nasional
Pembiayaan yang sudah disalurkan kepada para pengusaha
akan mampu meningkatkan produktifitas dan aktifitas
ekonomi. Hal ini akan membawa pada peningkatan pendapatan
7) Sebagai alat hubungan ekonomi internasional
Pemberian pembiayaan dan jaminan (garansi bank),
akanmampu meningkatkan hubungan kerjasama perdagangan
antara satu negara dengan negara lainnya.
c. Fungsi Pembiayaan
Menurut Muhamad (2014:304-308) ada beberapa fungsi dari
pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah kepada masyarakat
penerima, diantaranya:
1) Meningkatkan daya guna uang
Para penabung menyimpang uangnya di bank dalam bentuk
giro, tabungan dan deposito.Uang tersebut dalam presentase
tertentu ditingkatkan kegunaanya oleh bankguna suatu usaha
peningkatan produktifitas.
2) Meningkatkan daya guna barang
a) Produsen dengan bantuanpembiayaan dapat memproduksi
bahan mentah menjadi bahan jadi sehingga utility dari
bahan tersebut meningkat.
b) Produsen dengan bantuan pembiayan dapat memindahkan
barang dari suatu tempat yang kegunaanya kurang ketempat
yang lebih bermanfaat.
3) Meningkatkan peredaran uang
Melalui pembiayaan, peredaran uang kertal maupun giral akan
kegairahan berusaha sehingga penggunaan uang akan
bertambah baik kualitatif apalagi secara kuantitatif.
4) Menimbulkan kegairahan usaha
Setiap manusia adalah mahluk yang selalu melakukan kegiatan
ekonomi yaitu berusaha untuk memenuhi kebutuhanya.
Kegiatan usaha yang sesuai dengan dinamikanya akan selalu
meningkat.
5) Stabilitas ekonomi
Dalam ekonomi yang kurang sehat, langkah-langkah stabilitas
pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha untuk antara lain:
a) Pengendalian Inflasi
b) Peningkatan ekspor
c) Rehabilitasi prasarana
d) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat
6) Sebagai Jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional
Para usahawan yang memperoleh pembiayaan tentu saja
berusaha untuk menigkatkan usahanya.
7) Sebagai alat hubungan ekonomi internasional
Bank sebagai lembaga kredit/pembiayaan tidak saja bergerak di
dalam negri tapi juga luar negeri.
d. Peinsip-prinsip pembiayaan
Dalam pemberian pembiayaan ada dasar pertimbangan
5CMenurut Muhammad, Abdulkadir, Rilda Murniati (2000:61-62)
menjelaskan pengertian analisa 5C yaitu :
1) Character
Penilaian terhadap character perlu dilakukan untuk mengetahui
itikad baik dan kejujuran nasabah calon debitur untuk
membayar kembali kredit yang di terimanya.
2) Capacity
Penilaian terhadap Capacity perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan calon debitur untuk membayar kembali kredit serta
bunganya.
3) Capital
Penilaian terhadap Capital perlu dilakukan untuk mengetahui
jumlah modal yang dimiliki calon debitur cukup memadai
untuk menjalankan usahanya.
4) Collateral
Penilaian terhadap Collateral perlu dilakukan untuk
mengetahui nilai barang jaminan yang diserahkan calon debitur
untuk menutupi risiko kegagalan pengembalian kredit yang
akan diperolehnya.
5) Condition
Penilaian terhadap Condition perlu dilakukan untuk
mengetahui tujuan kondisi pada suatu saat di suatu daerah yang
e. Jaminan
Menurut Muhammad (2004:109) meminta jaminan atas
uang pada dasarnya bukanlah sesuatu yang tercela, jaminan adalah
satu cara untuk memastikan bahwa hak-hak kreditur tidak akan
dihilangkan, dan untuk menghindar diri dari “memakan harta orang
dengan cara bathil”.
Menurut Antonio (2001:105) pada dasarnya, jaminan
bukanlah suatu rukun atau syarat yang mutlak dipenuhi dalam bai al-murabahah, demikian juga dalam murabahah.
f. Faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah
Faktor-faktor yang menyebabkan pembiayaan bermasalah yang ada
di bank menurut Kasmir (2003: 102) yaitu:
1) Dari pihak perbankan
Dalam hal ini pihak analisis kredit kurang teliti baik dalam
mengecek kebenaran dan keaslian dokumen maupun salah
dalam melakukan perhitungan dengan rasio-rasio yang ada.
Akibatnya apa yang harusnya terjadi, tidak diprediksi
sebelumnya. Kemacetan suatu kredit dapat pula terjadi akibat
kolusi dari pihak analisis kredit dengan pihak debitur sehingga
dalam analisisnya dilakukan secara tidak obyektif
2) Dari pihak nasabah
Kemacetan kredit yang disebabkan oleh nasabah diakibatkan 2
a) Adanya unsur kesengajaan. Artinya nasabah sengaja tidak
mau membayar kewajibannya kepada bank sehingga
kredit yang diberikan dengan sendiri macet.
b) Adanya unsur ketidaksengajaan. Artinya nasabah memiliki
kemauan untuk membayar akan tetapi tidak mampu
dikarenakan usaha yang dibiayai terkena musibah
misalnya kebanjiran atau kebakaran.
4. MURABAHAH
a. Pengertian murabahah
Menurut Muhamad (2014:46) Murabahah adalah transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehan barang ditambah
dengan margin yang disepakati oleh para pihak, dimana penjual
menginformasikan terlebih dahulu harga perolehan kepada
pembeli.
b. Dasar Hukum
1) Al-Quran
Landasan Hukum bay‟al-murabahah mengindukpada asal hukum jual beli yaitu halal menurut Dahlan,Ahmad (2012:190).
Qs. Al-Baqarah (2) ayat 275.
Landasan hukum bay‟ Al-Murabahah juga didasarkan ada kewajiban membantu seseorang kepada yang lainnya dalam
bermuamalah secara umum dengan cara transaksi secara tangguh.
Firman Allah Swt. Dalam QS.Al-Baqarah (2) ayat 280.
Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai berkelapangan…”
2) Sunnah
Dalam pendapat Muhamad (2000:23) Hadis-hadis
Rosulyang dapat dijadikan rujukan dasar akad transaksi
al-murabahah, adalah:
“Dari Rafaah bin Rafie r.a bahwa rosululah saw. Pernah ditanya pekerjaan apakah yang paling mulia, Rosulullah aw. Menjawab: pekerjaan seseorang dengan tanganya dan setiap jualbeli yang mabrur” (HR. Albazzar, Imam Hakim mengkatagorikanya sahih) “Dari Abu Said al-hudriyyi bahwa Rosullulah saw. Bersabda: Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan secara suka sama suka” (HR. Al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Sahih menurut Ibn Hibban)
c. SyaratBa‟i al-Murabahah
Menurut Antonio (2001:102) ada lima syarat dalam akad ba‟i al
-Murabahah yaitu:
1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.
2) Kontrak petama harus sah sesuai dengan rukun yang
ditetapkan.
3) Kontrak harus bebas dari riba.
4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat
atas barang sesudah pembelian.
5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan
pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.
d. Tujuan atau manfaat pembiayaan murabahah
Menurut Dahlan (2012,47) ada beberapa tujuan atau manfaat dalam
pembiayaan murabahah yaitu:
1) Bagi Bank
a) Sebagai salah satu bentuk penyaluran dana;
b) Memperoleh pendapatan dalam bentuk margin
2) Bagi Nasabah
a) Merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh barang
tertentu melalui pembiayaan dari bank;
b) Dapat mengangsur pembiayaan dengan jumlah angsuran
e. Penerapam Murabahah pada Bank Syariah
Menurut Dahlan (2012,191-193) Pembiayaan dengan prinsip jual
beli diaplikasikan dalam skim murabahah(Deferred payment sale), yaitu pembelian barang oleh bank untuk nasabah dalam rangka
pemenuhan kebutuan produksi (inventory) dengan pembayaran ditangguhkan dalam jangka dibawah satu tahun (short run
financing).
Gambar 1.1
Praktik Skema Pembiayaan Murabahah
Gambar 1.1:Praktik Skema pembiayaan murabahah Sumber Dahlan, 2012 : 192
Gambar di atas dapat dijelaskan:
1) Nasabah mengajukan pembiayaan dalam bentuk barang. Dalam
a) Teknis dan spesifikasi barang atau objek yang dibutuhkan
oleh nasabah.
b) Nominal harga barang yang dibutuhkan serta estimasi
kemampuan nasabah untuk membayar secara tangguh.
c) Jangka waktu pembiayaan.
Penentuan jangka waktu didasarkan pada kemampuan
nasabah dalam mengangsur cicilan dari harga barang yang
akan dibeli. Serta jangka waktuperjantian akan berpengaruh
pada mark-up price atau profit margin yang akan diambil
oleh bank.
2) a. a Bank membeli barang yang dibutuhkan oleh nasabah
kepadasupplier sesuai yang telah disepakati pada negosiasi.
b Supplier bersama-sama dengan pihak bank mengirim barang
kepada nasabah.
Setelah barang terkirim kepada nasabah, dan terdapat syarat
nasabah untuk melengkapi segala persyaratan yang tertuang
dalam perjanjian formal, maka dalam aspek ini disebut telah
terjadi asas formalisme.
3) Nasabah membayar keuntungan (Ribhun) dan cicilan harga
pokok barang yang dibeli. Waktu pembayaran sesuai dengan
4) Akhir akad sesuai dengan kesepakatan pada negosiasi.
Barang sudah menjadi milik nasabah sebagaimana pada jual
33 BAB III LAPORANOBJEK A. GAMBARAN UMUM
Salah satu kantor cabang BRI Syariah berada di kota Semarang,
tepatnya di Jl. Pandanaran 127 Semarang Jawa Tengah Indonesia.
Sedangkan Kantor cabang pembantu atau KCP yang tersebar di Kabupaten
Semarang kurang lebih sekitar tujuh kantor yang salah satunya KCP BRI
Syariah Ungaran yang terletak di Ruko Ungaran Square NO. 3,Jl.
Diponegoro 745Semarang.
B. VISI DAN MISI BRIS SYARIAH
Visi: “Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna”.
Misi: a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi
beragam kebutuhan finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan
etika sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana
kapan pun dan dimana pun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan
kualitas hidup dan menghadirkan ketenteraman pikiran.
BRISyariah mempunyai motto yang berbunyi “Bersama Wujudkan
sendiri yang mempunyai arti bahwa BRISyariah ingin menjelaskan
bahwa seluruh stake holder BRISyariah baik internal (seluruh
karyawan) maupun external (nasabah) merupakan instrument yang
penting dalam rangka mewujudkan seluruh harapan stake holder.
C. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
Berawal dari akuisisi Bank Jasa Arta oleh Bank Rakyat Indonesia
pada tanggal 19 Desember 2007 dan kemudian diikuti dengan perolehan
izin dari Bank Indonesia untuk mengubah kegiatan usaha Bank Jasa
Arta dari bank umum konvesional menjadi bank umum yang
menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah pada tanggal 16
Oktober 2008, maka lahirlah Bank umum syariah yang diberi nama PT
Bank Syariah BRI (yang kemudian disebut dengan nama BRISyariah)
pada tanggal 17 November 2008. Nama BRISyariah dipilih untuk
menggambarkan secara langsung hubungan Bank dengan PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk, selanjutnya disebut Bank Rakyat Indonesia,
yang merupakan salah satu Bank terbesar di Indonesia. BRISyariah
merupakan anak perusahaan dari Bank Rakyat Indonesia yang akan
melayani kebutuhan perbankan masyarakat Indonesia dengan
menggunakan prinsip-prinsip syariah. Pada tanggal 19 Desember 2008,
telah ditandatangani akta pemisahan unit usaha syariah.
Penandatanganan akta pemisahan telah dilakukan oleh Bp. Sofyan Basir
selaku Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia dan Bp. Ventje
pemisahan No. 27 tanggal 19 Desember 2008 dibuat di hadapan notaris
Fathiah HelmiSH di Jakarta. Peleburan unit usaha syariah Bank Rakyat
Indonesia kedalam BRISyariah iniberlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009.Setelah peleburan, total aset BRISyariah mencapai Rp
1.466.664.279.742
Sejarah singkat BRI Syariah KCP Ungaran beroperasi awal mula pada
10 Desember 2010 yang saat itu nama nya adalah Kantor Kas (KK) BRI
Syariah Ungaran. Yang mana pada saaat itu sistem kepengurusan dan
segala bentuk kebijakan masih menginduk pada kantor cabang yang
berada di semarang, saat itu pada tahun 2010-2011 KK BRI Syariah
ungaran di pimpin oleh Bapak Arya. Kemudian pada tahun selanjutnya
hingga 2012 kepemimpinan digantikan oleh Bapak Mustofa Kamal yang
mana saat itu juga masih berstatus KK sehingga masih satu induk dengan
kantor cabang. Memasuki akhir tahun 2012, kepemimpinan beralih kepada
Ibu Rudicahyani dan sistem pada Kantor Kas mulai berubah menjadi
Kantor Cabang Pembantu (KCP) BRI Syariah Ungaran.Pada pertengahan
2014 kepemimpinan KCP oleh Ibu Rudicahyani berakhir digantikan oleh
Bapak Addy Wiguna sampai tahun akhir 2015 dan digantikan oleh Bapak
D. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1 :Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Ungaran Sumber :BRIS KCP Ungaran, 2016
Susunan Pengelola BRI Syariah KCP Ungaran adalah,
Pimpinan Cabang Pembantu :Rahadi Kristiyanto
Unit Head : Agus Suprayitno
Branch Operation Supervior : Dhani M Anisya
Account Officer Mikro : Siti Masitoh
Sapto Eko Andryasworo
Erva Sovianto
Erwin Pratomo
Kharis Fikhri
Teller : Rosella Evi Kumala
Security : Toha
Supriyanto
Office Boy : Agus Ari Syaifudin
Customer Service : Niken Septiana Dewi
PINCAPEM
UH
AOM
TELLER
E. PRODUK-PRODUK BRISyariah 1. Produk Simpanan
a. Tabungan Faedah BRI Syariah
Produk simpanan dari BRISyariah yang menggunakan akad
Wadi‟ah yad dhamanahuntuk nasabah perorangan yang
menginginkan kemudahan transaksi keuangan sehari-hari.
1) Fasilitas/Keunggulan :
(a). Ringan setoran awal Rp. 100.000,-
(b). Gratis biaya administrasi bulanan
(c). Gratis biaya Kartu ATM Bulanan
(d). Biaya tarik tunai murah di seluruh jaringan ATM
BRI, Bersama & Prima*)
(e). Biaya transfer murah atas jaringan ATM BRI,
Bersama & Prima*)
(f). Biaya Cek Saldo murah di jaringan ATM BRI,
Bersama & Prima*)
(g). Biaya debit prima murah*)
Dilengkapi dengan berbagai fasilitas e-channel berupa SMS
Banking, Mobile Banking, Internet Banking.
*) Jika saldo sebelum transaksi lebih besar sama dengan Rp
500.000,- maka diskon 50% untuk biaya transaksi e-channel
2) Syarat &ketentuan :
(b). Melampirkan NPWP (Nomor Pokok wajib Pajak)
3) Biaya :
(a). Biaya administrasi bulanan tabungan : GRATIS
(b). Biaya administrasi bulanan kartu ATM : GRATIS
(c). Biaya rekening pasif : GRATIS
(d). Biaya re-aktivasi rekening pasif : GRATIS
(e). Biaya penggantian buku tabungan karena habis :
GRATIS
(f). Biaya penggantian buku tabungan karena hilang/rusak
: Rp5.000,-
(g). Biaya pembuatan kartu ATM karena rusak/hilang :
Rp15.000,-
(h). Biaya dibawah saldo minimum : Rp12.500,-
(i). Biaya penutupan rekening : Rp25.000,-
4) Fitur :
(a). Setoran awal : Rp100.000,-
(b). Saldo mínimum : Rp50.000,-
(c). Info saldo, info mutasi 5 transaksi terakhir, ganti PIN,
transfer, dan registrasi SMS banking melalui ATM.
(d). Pembayaran tagihan rutin Telkom PSTN, Telkom
Flexy, Telkom Speedy (Internet), Telkomsel Halo,
XL, Smartfren, Axis, dan Esia, PLN Taglist, Telkom
(e). Pembayaran PLN Nontaglis (tunggakan, denda,
tambah daya, dan lainnya
(f). Pembelian pulsa prabayar Simpati, AS, XL,
Smartfren, Axis, Esia, dan Indosat
(g). Pembelian token PLN Prepaid
(h). Pembayaran SPP TK Khadijah Surabaya, SD
Khadijah Surabaya SD Al Muttaqin Tasikmalaya,
SMP Khadijah Surabaya, SMA Khadijah Surabaya,
SMAN 10 Padang, SMA 7 Yogya, STIKES Aisyiyah
Yogya, UNISBA, UIN Suska Riau, Univ. Syiah
Kuala Aceh, Universitas Riau, Madrasah Mualimin
Yogya, Yayasan Panca Budi, Al-Azhar BSD Jakarta.
(i). Donasi Zakat, Infaq, Shodaqoh, Qurban, dan Wakaf
(j). Transfer ke rekening di jaringan BRILink, ATM
Bersama, dan ATM PRIMA
(k). Belanja menggunakan Debit Prima
(l). Pembelian token PLN Prepaid
(m).Pembayaran pembelian tiket KAI dan Merpati
(n). Pembayaran SPP
b. Tabungan Haji BRI Syariah iB
Produk simpanan dari BRISyariah yang menggunakan Akad
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan Biaya Perjalanan
Ibadah Haji (BPIH).
1) Fasilitas / Keunggulan :
(a). Mata uang IDR
(b). Dapat bertransaksi di seluruh jaringan Kantor Cabang
BRISyariah secara online
(c). Gratis Asuransi jiwa dan kecelakaan
(d). Bagi hasil yang kompetitif
(e). Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil
yang Anda dapatkan
(f). Online dengan SISKOHAT
(g). Kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah
haji Anda
2) Syarat dan Ketentuan
(a). Melampirkan fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)
(b). Melampirkan fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak)
3) Biaya:
(a). Biaya administrasi bulanan tabungan : GRATIS
(b). Biaya rekening pasif : Rp10.000,-
(c). Biaya re-aktivasi rekening pasif : GRATIS
(d). Biaya penggantian buku tabungan karena habis :
(e). Biaya penggantian buku tabungan karena hilang/rusak
: Rp 5.000,-
(f). Biaya dibawah saldo minimum : GRATIS
(g). Biaya penutupan rekening : Rp 25.000,-
4) Fitur:
(a). Setoran awal Rp50.000,-
(b). Setoran berikutnya Rp10.000,-
(c). Saldo minimal Rp 50.000,-
(d). Dana tidak dapat ditarik sewaktu-waktu
(e). Tidak mendapat Kartu ATM
c. Tabungan Impian Syariah BRI Syariah
Produk simpanan berjangka akad Mudharabah Muthlaqahdari
BRISyariah untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk
mewujudkan impian nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan,
belanja) dengan terencana memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan.
1) Syarat dan Ketentuan:
(a). Melampirkan fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)
(b). Melampirkan fotokopi NPWP (Nomor Pokok Wajib
Pajak)
(c). Memiliki produk Tabungan Faedah BRISyariah iB
2) Biaya :
(a). Biaya penutupan rekening sebelum jatuh tempo : Rp
50.000,-
(b). Biaya administrasi bulanan : GRATIS
(c). Biaya premi asuransi : GRATIS
(d). Biaya autodebet setoran rutin : GRATIS
(e). Biaya gagal audebet : GRATIS
3) Fitur :
(a). Minimum setoran awal Rp 50.000,-
(b). Minimum setoran rutin bulanan Rp 50.000,- dan
kelipatanya
(c). Jangka waktu 12 – 24 bulan (kelipatan 12 bulanan)
atau hingga usia Penabung saat jatuh tempo maks. 65
tahun
(d). Dana hanya dapat ditarik pada saat jatuh tempo
melalui rek. induk
(e). Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis
dari bagi hasil yang Anda dapatkan
(f). Tidak dapat dilakukan perubahan jangka waktu, nilai
setoran rutin bulanan, rek induk
4) Manfaat Asuransi
Jumlah manfaat asuransi yang diberikan secara
sekaligus sebesar akumulasi sisa setoran rutin bulanan
yang belum dibayarkan hingga jatuh tempo, maksimum
Rp 750.000.000,-/Nasabah jika :
(a). Tahun pertama kepesertaan, jumlah manfaat asuransi
diberikan jika Nasabah meninggal karena kecelakaan.
(b). Pada tahun kedua atau selanjutnya kepesertaan,
jumlah manfaat asuransi diberikan jika Nasabah
meninggal karena kecelakaan maupun bukan karena
kecelakaan.
Jika Nasabah meninggal dunia karena kecelakaan, maka
jumlah manfaat asuransi yang diberikan :
(a). Jika jangka waktu tabungan 1 tahun sampai 5 tahun,
sebesar 5x setoran rutin bulanan, maksimum Rp
25.000.000,-
(b). Jika jangka waktu tabungan 6 tahun sampai 10 tahun,
sebesar 10x setoran rutin bulanan, maksimum Rp
50.000.000,-
(c). Jika jangka waktu tabungan 11 tahun sampai 20
tahun, sebesar 20x setoran rutin bulanan, maksimum
d. Tabungan Ku
Tabungan akad Wadi‟ah yad dhamanahuntuk perorangan
dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara
bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan
budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Syarat dan ketentuan :
1) Melampirkan fotokopi KTP (Kartu Tanda Penduduk)
2) Melampirkan NPWP (Nomor Pokok wajib Pajak)
Biaya :
1) Biaya administrasi bulanan tabungan : GRATIS
2) Biaya rekening pasif : Rp 2,000,-
3) Biaya re-aktivasi rekening pasif : GRATIS
4) Biaya penggantian buku tabungan karena habis :
GRATIS
5) Biaya penggantian buku tabungan karena hilang/rusak
: GRATIS
6) Biaya dibawah saldo minimum : GRATIS
7) Biaya penutupan rekening : Rp20.000,-
Fitur :
1) Setoran awal : Rp20.000,-
2) Saldo berikutnya : Rp 10,000,-
4) Tidak diberikan kartu ATM
5) Jumlah minimum penarikan dana Tabungan melalui
counter adalah Rp 100.000,-
e. Simpanan Pelajar (SimPel) BRI Syariah
SimPel iB kependekan dari Simpanan Pelajar iB adalah
tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh
bank-bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan
sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan
inklusi keuanganuntuk mendorong budaya menabung sejak
dini.
1) Persyaratan :
(a). Perjanjian Kerja Sama antara BRISyariah dengan
Sekolah
(b). Mengisi kelengkapan Aplikasi Pembukaan Rekening
SimPel iB.
(c). Melengkapi dokumen pembukaan rekening. (Siswa :
Kartu Keluarga/NISN/NIS dan Orang Tua/Wali :
KTP)
2) Fitur :
(a). Akad : Wadi‟ah.
(b). Setoran awal minimal Rp1.000,-
(c). Minimal setoran selanjutnya Rp1.000,-
(e). Limit penarikan Rp500.000,-/hari
(f). Dapat diberikan kartu ATM (Optional)
(g). Dapat diberikan fasilitas e-channel berupa
MobileBRIS, SMSBRIS, dan phone phone banking
(callBRIS).
3) Biaya :
(a). Biaya administrasi tabungan GRATIS
(b). Biaya dibawah saldo mínimum GRATIS
(c). Biaya rekening dormant Rp1.000,-/bulan ( dikenakan
apabila rekening tidak aktif transaksi selama 12
bulan)
(d). Biaya penggantian buku tabungan saat pembukaan
rekening atau karena habis GRATIS
(e). Biaya penggantian buku tabungan karena hilang/rusak
Rp. 5.000,-
(f). Biaya pembuatan kartu ATM Rp5.000,-
(g). Biaya penggantian kartu ATM karena hilang/rusak
Rp.15.000,
(h). Biaya penutupan rekening Rp1.000,-
4) Keunggulan :
(a). Setoran awal ringan
(b). Biaya murah
(d). Memperoleh kartu ATM (optional)
(e). GRATIS fitur faedah (transaksi melalui ATM melalui
jaringan BRI, PRIMA dan, Bersama)
(f). Memperoleh buku Tabungan
(g). Diberikan bonus sesuai kebijakan Bank
(h). Rekening dapat diberikan fasilitas layanan autodebet
berdasarkan standing instruction, pembayaran tagihan
rutin, zakat/infaq/sedekah, autosweep, dan
sebagainya.
5) Manfaatsiswa :
(a). Edukasi keuangan bagi siswa
(b). Mendorong budaya gemar menabung
(c). Melatih pengelolaan keuangan sejak dini
6) Manfaatorang tua :
(a). Memberi edukasi tentang produk tabungan
(b). Mengajarkan kemandirian anak dalam mengelola
keuangan
(c). Memudahkan orang tua untuk mengontrol
pengeluaran anak
7) Sekolah :
(a). Sarana edukasi praktis keuangan dan perbankan bagi
siswa dan guru
(c). Sarana sistem pembayaran dan pengelolaan keuangan
yang efektif dan efisien di lingkungan sekolah
f. Giro BRI Syariah
Produk simpanan akadWadi‟ah yad dhamanahdari
BRISyariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan
untuk kemudahan transaksi bisnis sehari-hari dimana
penarikan dana menggunakan cek & bilyet giro.
1) Fasilitas / Keunggulan :
(a). Dapat bertransaksi di seluruh jaringan Kantor Cabang
BRISyariahsecara online
(b). Kemudahan bertransaksi bisnis sehari-hari
(c). Buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan
(d). Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank
(e). Pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang
diterima
(f). Tersedia layanan transaksi perbankan non tunai tanpa
hambatan waktu maupun tempat. (Cash Management System)
2) Syarat dan Ketentuan:
(a). Untuk nasabah perorangan, melampirkan fotokopi
(b). Untuk nasabah non-perorangan, melampirkan
dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
BRISyariah
3) Biaya:
(a). Biaya administrasi Rp. 10.000,-
(b). Biaya saldo dibawah minimum Rp. 20.000,-
(c). Biaya Penutupan rekening Rp. 25.000,-
4) Fitur:
(a). Setoran awal Rp 2.500.000 (perorangan) ; Rp
5.000.000,- (perusahaan)
(b). Saldo minimum Rp 500.000,-
(c). Tidak mendapatkan kartu ATM
g. Deposito BRI Syariah
Produk investasi berjangkaakad Mudharabah Muthlaqah dari
BRISyariah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan
yang memberikan keuntungan optimal.
1) Fasilitas / Keunggulan:
(a). Automatic Roll Over dengan kapitalisasi (b). Automatic Roll Over tanpa kapitalisasi
(c). Break deposito (dikenakan biaya break) (d). Bagi Hasil yang kompetitif
(e). Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis
(f). Pemindahbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil
yang didapat ke rekening Tabungan atau Giro di
BRISyariah
(g). Dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah
bagi hasil sesuai yang berlaku pada saat diperpanjang
(h). Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan
2) Syarat dan Ketentuan:
(a). Untuk nasabah perorangan, melampirkan fotokopi
KTP (Kartu Tanda Penduduk)
(b). Untuk nasabah non-perorangan, melampirkan
dokumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
BRISyariah
(c). Memiliki produk Tabungan Faedah BRISyariah
iB/Giro BRISyariah iB
3) Biaya:
(a). Biaya break deposito Rp 100.000,-
(b). Minimum penempatan Rp 2.500.000,- (Dua Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah)
(c). Tersedia pilihan jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan
2. Produk Pembiayaan
BRI Syariah KCP Ungaran menyediakan produk pembiayaan
berupa Unit Mikro yang terbagi dalam tiga kategori yaitu mikro 25
a. Mikro 25 iB
Segment mikro/kecil dari plafond Rp.5.000.000 sd
Rp.25.000.000 diperuntukkan kepada pedagang, pengusaha di
pasar atau lingkungan pasar yang jarak tempat usahanya
masuk dalam radius 5 Km dari kantor Unit Mikro yang telah
ditetapkan bank dengan tanpa agunan.
Pembiayaan ini tidak mengenal segmentasi artinya masal, dan
untuk yang ingin mengajukan pembiayaan diharuskan dengan
ketentuan peminjaman minimal 6 bulan dan maksimal 24
bulan.
1) Persyaratan Umum Pengajuan Pembiayaan:
(a). Warga negara Indonesia (WNI) asli yang berdomisili
atau bertempat tinggal di Indonesia.
(b). Sudah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
dengan ketentuan usia diatas 18 tahun.
(c). Wiraswasta yang menjalankan jenis usaha sesuai
prinsip syariah.
(d). Usaha sudah berjalan paling tidak selama minimal
selama 3 tahun untuk Unit Mikro 25iB.
(e). Kredit pinjaman yang diajukan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi.
(g). Terdapat adanya biaya administrasi yang disesuaikan
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
2) Persyaratan dokumen umum:
(a). Fotokopi KTP Calon nasabah & pasangan.
(b). Kartu Keluarga & Akta Nikah.
(c). Akta Cerai/ Surat Kematian (Pasangan).
(d). Surat Izin Usaha/ Surat Keterangan Usaha.
b. Mikro 75 iB
Segment mikro/kecil dari plafond Rp.25.000.000 sd
Rp.75.000.000 diperuntukkan kepada pedagang, pengusaha di
pasar atau lingkungan pasar yang jarak tempat usahanya
masuk dalam radius 10 Km dari kantor Unit Mikro yang telah
ditetapkan bank dengan agunan.
Pembiayaan ini tidak mengenal segmentasi artinya masal, dan
untuk yang ingin mengajukan pembiayaan diharuskan dengan
ketentuan peminjaman minimal 6 bulan dan maksimal 24
bulan.
1) Persyaratan Umum Pengajuan Pembiayaan:
(a). Warga negara Indonesia (WNI) asli yang berdomisili
atau bertempat tinggal di Indonesia.
(b). Sudah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah
(c). Wiraswasta yang menjalankan jenis usaha sesuai
prinsip syariah.
(d). Usaha sudah berjalan paling tidak selama minimal
selama 2 tahun untuk Unit Mikro 75iB.
(e). Kredit pinjaman yang diajukan digunakan untuk
memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi.
(f). Memiliki usaha yang tetap.
(g). Terdapat adanya biaya administrasi yang disesuaikan
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
2) Persyaratan dokumen umum:
(a). Fotokopi KTP Calon nasabah & pasangan.
(b). Kartu Keluarga & Akta Nikah.
(c). Akta Cerai/ Surat Kematian (Pasangan).
(d). Surat Izin Usaha/ Surat Keterangan Usaha.
(e). Copy NPWP
3) Jaminan atau Agunan:
(a). Sertivikat hak milik
(b). BPKB (surat kepemilikan kendaraan)
(c). Tanah Kosong
(d). Kios, Lapal, Los, Dasaran
(e). Tanah dan Bangunan