PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA
KARTU BERGAMBAR PADA SISWA KELAS III C
MI ASAS ISLAM KALIBENING KEC. TINGKIR
KOTA SALATIGA
TAHUN 2018/2019
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
UMI NURHAYATI NIM. 115-14-162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : UMI NURHAYATI
NIM : 115-14-162
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Salatiga, 13 September 2018
Yang menyatakan,
v MOTTO
Jadilah seperti bunga yang memberikan keharuman,
bahkan kepada tangan yang telah menghancurkannya.
vi
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Allah SWT, karena dengan limpahan karunia-Nya skripsi ini dapat disusun dengan lancar dan tepat waktu.
2. Kedua orang tuaku, Muhsin (alm) dan Siti Sadiah yang selalu memberikan semangat, doa dan dukungannya.
3. Kakakku, Muhammad Misri yang sudah membiayai sekolahku sampai
kuliah.
4. Dedi Ari Setiawan, yang selalu menemani, mendukung dan memberikan
semangat dari awal sampai skripsi ini selesai.
5. Dosen pembimbing, Dr. Wahyudhiana, MM. Pd yang bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing saya hingga skripsi ini selesai.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah dan inayahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Shalawat serta salam tak
lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita tunggu syafa‟atnya di yaumul kiyamah.
Penulis skripsi dengan judul
“
Peningkatan Hasil Belajar Bahasa IndonesiaMateri Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.” Ini,
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan lancar
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, S. Pd, M. Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M. Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sekaligus dosen pembimbing akademik.
4. Bapak Dr. Wahyudhiana, MM. Pd selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini selesai.
viii
6. Kepala Madrasah MI Asas Islam Kalibening Ibu Asa Anfaida Maslina, S. Pd yang telah mengizinkan dan membantu selama penelitian.
7. Ibu Betty Widya Asri, S. Pd yang telah membantu dalam melaksanakan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening yang telah mennbantu selam proses penelitian.
Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca yang mana akan membuat lebih
baik lagi skripsi ini. Akhir kata, penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
ix ABSTRAK
Nurhayati, Umi. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2018/2019. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM. Pd.
Kata Kunci: Hasil belajar, Media Kartu Bergambar
Penelitian ini merupakan upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis puisi pada siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Apakah dengan menggunakan Media Kartu Bergambar dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis puisi pada siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III C yang berjumlah 25 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan menjadi 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dimana setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis data yang digunakan untuk menghitung pencapaian nilai hasil belajar tiap siklus dengan ditandai peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal.
x DAFTAR ISI
SAMPUL
LEMBAR LOGO
HALAMAN JUDUL. ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN. ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN……….v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL………...xiv
DAFTAR LAMPIRAN………xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...1
B. Rumusan Masalah………3
C. Tujuan Penelitian……….4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Pencapaian………4
E. Manfaat Penelitian………...5
F. Definisi Operasional………....6
1. Hasil Belajar………..6
2. Bahasa Indonesia………...6
xi
G. Metode Penelitian………..6
1. Rancangan Penelitian………..6
2. Lokasi, Waktu, dan Subjek Penelitian………....7
3. Langkah-langkah penelitian………....8
4. Instrumen Penelitian………...10
5. Pengumpulan Data……….11
6. Analisis Data………..12
H. Sistematika Penulisan………..12
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori……….14
1. Belajar………14
2. Hasil Belajar………..17
3. Hakikat Menulis………20
4. Hakikat Bahasa Indonesia……….25
5. Puisi………...28
6. Media Pembelajaran………..35
7. Media Kartu Bergambar………...38
B. Kajian Pustaka………40
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Subjek Penelitian………43
xii
2. Letak Geografis MI Asas Islam Kalibening………...43
3. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening………....44
4. Identitas Sekolah………...44
5. Fasilitas Sarana dan Prasarana………....45
6. Guru dan Staf………..45
7. Karakteristik Siswa Kelas III C MI Asas Islam………...47
8. Kolaborator Penelitian………...48
9. Waktu Penelitian………....48
B. Pelaksanaan Penelitian………....49
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I……….49
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II………....53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus………58
1. Deskripsi Siklus I………...58
2. Deskripsi Siklus II………67
B. Pembahasan Hasil Penelitian………...75
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan………79
B. Saran………...80
DAFTAR PUSTAKA………82
xiii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 3.1 Identitas Sekolah ... 46
Tabel 3.2 Sarana dan Prasarana ... 46
Tabel 3.3 Guru dan Staf ... 47
Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa ... 47
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 50
Tabel 4.1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 61
Tabel 4.2 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 65
Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 68
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 70
Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 74
Tabel 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 77
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Pra Siklus-Siklus II ... 79
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa yang Mencapai KKM ... 80
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Silkus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Dokumentasi Penelitian
Lampiran 4 Soal Evaluasi Silklus I
Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus II
Lampiran 6 Nilai Evaluasi Silkus I
Lampiran 7 Nilai Evaluasi Sikllus II
Lampiran 8 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus I
Lampiran 9 Lembar Observasi Terhadap Guru Siklus II
Lampiran 10 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus I
Lampiran 11 Lembar Observasi Terhadap Siswa Siklus II
Lampiran 13 Lembar Konsultasi
Lampiran 14 Surat Keterangan Pembimbing skripsi
Lampiran 15 Surat Pengantar Lembaga
Lampiran 16 Surat Keterangan Peneliti
Lampiran 17 Daftar Nilai SKK
Lampiran 18 Daftar Riwayat Hidup
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan
manusia yang dinamis dan syarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.
Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan
memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya (Trianto, 2009 : 2) Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan sesuai dengan apa
yang diinginkan adalah dengan belajar. Belajar dapat dilakukan dimana saja, termasuk di sekolah. Di sekolah peserta didik akan diperkenalkan dengan berbagai macam mata pelajaran, salah satunya adalah Bahasa
Indonesia.
Adapun ayat yang menjelaskan tentang keutamaan belajar ialah Surat Al-
2
Artinya : “…. sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-Nya
hanyalah orang-orang yang berilmu.”
Pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama di sekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan makhluk lain dengan menggunakan bahasa sebagai
media, baik berkomunikasi menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis (Susanto,2013 : 242)
Salah satu keterampilan berbahasa yang berperan penting dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah Menulis. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi pada siswa.
Namun demikian, pembelajaran menulis bukan hal yang mudah untuk diajarkan pada siswa sekolah dasar. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran menulis puisi kurang diminati para siswa. Guru sendiri terkadang menghindari pembelajaran ini karena kesulitan untuk menentukan media maupun metode dalam mengajarkan menulis puisi.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan kegiatan yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun
dan mengorganisasikan isi tulisan serta menuangkannya dalam raga tulis. Tetapi, aktivitas menulis tidak banyak disukai orang karena merasa tidak
3
Dari hasil wawancara yang diperoleh peneliti dari wali kelas III C, menunjukkan bahwa siswa kelas III C Madrasah Ibtidaiyah Asas Islam
Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga dalam kemampuan menulis siswa masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditetapkan sekolah yaitu 6,5. Secara klasikal nilai ulangan siswa masih belum memenuhi KKM, dari 25 siswa hanya 9 siswa yang dapat memenuhi KKM atau sebesar 36%. Jika hal itu terus dibiarkan maka
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terlebih pada kompetensi menulis puisi tidak akan tuntas dan bias berpengaruh pada prestasi siswa.
Berdasarkan keadaan tersebut penulis perlu melakukan penelitian dengan menggunakan media kartu bergambar untuk memecahkan permasalahan pembelajaran di atas, yakni mengembangkan keterampilan
menulis puisi. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis tertarik untuk mrngadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi
Menulis Puisi dengan Menggunakan Media Kartu Bergambar pada Siswa Kelas III C MI Asas Islamm Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2018/2019”
B. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah : Apakah penggunaan Media Kartu Bergambar dapat meningkatkan hasil
4
siswa kela III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2018/2019 ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis puisi menggunakan Media Kartu Bergambar pada siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2018/2019.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dari rumusan masalah ini adalah jika Media Kartu Bergambar dilakukan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis puisi pada siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun 2018/2019.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan Media Kartu Bergambar ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator ketuntasan siswa adalah
sebagai berikut :
a. Secara Individual
Siswa dapat mencapai skor ≥ 65 pada materi menulis puisi. b. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu
5 E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penggunaan media untuk meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa
Indonesia terutama dalam menulis puisi. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan perhatian dan keterampilam menulis puisi dengan baik.
b. Bagi Guru
Dapat menjadi acuan dalam memperbaiki pembelajaran yang akan dilaksanakan, memperoleh media pembelajaran yang efektif
sehingga siswa dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi dengan baik.
c. Bagi Sekolah
1) Dapat meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2) Dapat memberikan kontribusi pada sekolah untuk mengarahkan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia pada aspek menulis
6 d. Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan serta dapat
dijadikan pedoman sebagai calon guru agar mampu menjadi guru yang baik.
F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar (Susanto,2013 : 5)
2. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat
mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir baik secaea etis, estetis, dan logis (Nasucha,
2009 : 1)
3. Media Kartu Bergambar
Media kartu bergambar adalah termasuk salah satu media visual
yang digunakan untuk mempermudah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
7
merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan sehingga
sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari presepsi atau lamunan seorang
peneliti.
Pendapat lain diungkapkan oleh Aqib (2014 : 3) menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat. Penelitian ini
rencananya akan dilaksanakan pada beberapa siklus, yakni : a) Pra Siklus
b) Siklus I
c) Siklus II
2. Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian
a) Lokasi Penelitian
Lokasi : MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi Pokok : Menulis Puisi
Kelas / Semester : III C / Ganjil b) Waktu Penelitian
8
2) Siklus I dilaksanakan tanggal 31 Agustus 2018. 3) Siklus II dilaksanakan tanggal 07 September 2018.
c) Subjek Penelitian
Siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga yang berjumlah 25 anak, terdiri daari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Pra Siklus
Dengan menggunakan data hasil ulangan siswa mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi menulis puisi.
Siklus I
a) Perencanaan
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan Media Kartu Bergambar.
2) Menyiapkan materi ajar yang akan digunakan.
3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. 4) Menyiapkan lembar tugas untuk siswa.
5) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan Media Kartu Bergambar.
b) Pelaksanaan
Dalam tahap ini menerapkan media pembelajaran yang sudah
9
Melaksanakan pengamatan pelaksanaan pembelajaran dalam menggunakan media kartu bergambar.
d) Refleksi
Setelah pengamatan selesai dilakukan, kemudian peneliti
melakukan kegiatan refleksi pada akhir tiap tindakan. Menurut Muslich (2012 : 56) hal-hal yang dibahas adalah (1) analisis tentang tindakan yang dilakukan, dan (2) melakukan intervensi,
pemaknanan, dan penyimpulaan data yang telah diperoleh, serta melihat hubungan dengan teori dan rencana yang telah ditetapkan.
Siklus II
a) Perencanaan
1) Menerapkan rencana pembelajaran yang disesuaikan
dengan kekurangan pada siklus I.
2) Menyiapkan materi dan sumber belajar yang akan
diajarkan.
3) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan. b) Pelaksanaan
Menerapkan media pembelajaran yang sudah disiapkan pada perencanaan pembelajaran.
c) Pengamatan
Mengamati pelaksanaan pembelajaran menggunakan media
10
1) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.
2) Melakukan diskusi dengan guru kelas untuk membahas hasil evaluasi.
Adapun bagan rancangan pelaksanaan PTK Model Spiral yakni :
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Hal ini harus dipilih sesuai dengan jenis data
yang diinginkan dalam penelitian. Instrumen yang digunakan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini adalah :
Perencanaan
11
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan Media Kartu Bergambar.
2) Lembar evaluasi siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Menulis Puisi.
3) Lembar observasi guru pada saat menerapkan Media Kartu Bergambar.
4) Lembar observasi siswa pada saat proses Media Kartu Bergambar.
5. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas teknik yang akan digunakan
adalah sebagai berikut : a) Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
peneliti untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa menggunakan Media Kartu Bergambar.
b) Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber.
c) Tes Tertulis
Peneliti membuat tes tertulis untuk megetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi menulis puisi yang telah diajarkan oleh guru. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk
12
Kalibening pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi dengan menggunakan Media Kartu Bergambar.
d) Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengabadikan kegiatan yang
berlangsung saat pembelajaran dilaksanakan dan memberikan sedikit informasi tentang MI Asas Islam Kalibening.
6. Analisis Data
Analisis keberhasilan prestasi siswa dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada akhir pembelajaran.
Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal dengan menggunakan rumus :
× 100%
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam mengkaji isi proposal ini, maka penulis akan menguraikan sistematika pembahasannya sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan. Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II Kajian Pustaka. Bab ini mencakup pengertian hasil belajar,
13
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini berisi tentang deskripsi pelaksanaan pra siklus meliputi rencana, pelaksanaa, pengamatan,
pengumpulan data, dan refleksi. Deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini berisi tentang deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan.
14 BAB II
LANDASAN TEORI A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 1991 : 2)
Dimyati dan Mudjiono (2002 : 18) menyatakan bahwa belajar merupakan proses internal yang kompleks. Yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pengertian lainnya, definisi belajar menurut Gagne (dalam Susanto,
2013 : 1) belajar adalah suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses untuk mendapat ilmu sebagai hasil yang diperoleh dari pengalaman yang terjadi pada seseorang.
b. Ciri-ciri Belajar
Menurut Bahrudin dan Esa Nur (dalam Fathurrohman dan
15
1. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil belajar hanya dapat diamati dari
tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, maka tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
2. Perubahan perilaku relatife permanent. Ini berarti, bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku
tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
3. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
c. Tujuan Belajar
Tujuan belajar dimaksudkan untuk memberikan landasan belajar,
yaitu bekal pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik sampai ke pengetahuan berikutnya. Hal ini dimaksudkan agar dalam benak peserta
16
pelajaran yang akan disampaikan oleh gurunya (Fathurrohman dan Sulistyorini, 2012 : 12)
Menurut Hudojo dalam (Fathurrohman dan Sulistyorini : 2012 : 12) tujuan belajar dapat diapresiasikan dengan mendeskrispsikan :
1. Situasi yang dihadapi peserta didik, misalnya memberi pertanyaan. 2. Menunjukkan tingkah laku yang dinyatakan dengan kata kerja yang
menunjukkan kapabalitas yang dipelajari. Misalnya,
mengklasifikasikan balok dengan definisi balok.
3. Tindakan yang dilakukan peserta didik. Menunjukkan hasil belajar.
Misalnya, memilah-milah bentuk bangun ruang yang berbentuk balok.
Pada intinya tujuan dari belajar dan pembelajaran adalah terciptanya
perubahan menuju keadaan yang lebih baik, misalnya perubahan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu yang positif.
d. Prinsip-prinsip Belajar
Seorang guru akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar sesuai dengan
prinsip belajar. Menurut Slameto (1991 : 29) menyebutkan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut :
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
17
2. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap
pengertiannya.
3. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
4. Belajar itu proses kontinyu, maka tahap demi tahap menurut perkembangannya.
5. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. 6. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya.
7. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
8. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. 2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Menurut K. Brahim (dalam Susanto, 2013 : 5) hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi
pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui
18
perubahan perilaku yang relatif menetap. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan instruksional.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
b. Macam-Macam Hasil Belajar
Hasil belajar sebagaimana telah dijelaskan di atas meliputi
pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan proses (aspek psikomotor), dan sikap siswa (aspek afektif). Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom (dalam Susanto, 2013 : 6)
diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap, dan
memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa
yang ia baca, yang dilihat, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
19
Usman dan Setiawati (dalam Susanto, 2013 : 9) mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan
keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan social yang mendasar sebagai
penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa. Kemampuan berarti kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu hasil tertentu, termasuk kreativitasnya. 3. Sikap
Menurut Lange (dalam Susanto, 2013 : 10), sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus ada kekompakan
antara mental dan fisik secara serempak. Jika mental saja yang dimunculkan, maka belum tampak secara jelas sikap seseorang
yang ditunjukkannya.
c. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Hasil Belajar
Wasliman (dalam Susanto,2013 : 12) berpendapat hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun
eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut :
20
Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya.
Faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta
kondisi fisik dan kesehatan. 2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri
peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
3. Hakikat Menulis a. Pengertian Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa
penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan pembaca (Dalman,2015 : 3)
Suparno dan Yunus (dalam Dalman,2015 :4) menjelaskan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi)
dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Pengertian lainnya, definisi menulis yang dikemukakan Rusyana
21
penyampaiannya secara tertulis untuk mengungkapkan suatu gagasan/pesan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan
dalam bentuk lambing/tanda/tulisan yang bermakna. b. Manfaat Menulis
Dalam dunia pendidikan, menulis sangat berharga, sebab menulis
membantu seseorang berpikir lebih mudah. Menulis sebagai suatu alat dalam belajar dengan sendirinya memainkan peranan yang sangat
penting. Dilihat dari sudut pandang ini, kegunaan menulis dapat diperinci, sebagai berikut :
a. Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita
ketahui.
b. Menulis menghasilkan ide-ide baru.
c. Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri.
d. Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan
dievaluasi.
e. Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi baru.
f. Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur-unsurnya dan menempatkannya dalam suatu
22 c. Tujuan Menulis
Menurut Dalman (2015 : 13-14) tujuan menulis dapat dikategorikan
ke dalam enam macam, antara lain : a) Tujuan Penugasan
Pada umumnya para pelajar, menulis sebuah karangan dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru atau sebuah lembaga. Bentuk tulisan ini biasanya berupa makalah,
laporan, ataupun karangan bebas. b) Tujuan Estetis
Para sastrawan pada umumnya menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan (estetis) dalam sebuah puisi, cerpen, maupun novel.
c) Tujuan Penerangan
Surat kabar maupun majalah merupakan salah satu media yang
berisi tulisan dengan tujuan penerangan. Tujuan utama penulis membuat tulisan adalah untuk memberi informasi kepada pembaca. d) Tujuan Pernyataan Diri
Bentuk tulisan ini misalnya surat perjanjian maupun surat pernyataan. Jadi, penulisan surat, baik surat pernyataan mapun
23 e) Tujuan kreatif
Menulis sebenarnya selalu berhubungan dengan proses kreatif,
terutama dalam menulis karya sastra, baik itu berbentuk puisi maupun prosa.
f) Tujuan Konsumtif
Dalam hal ini, penulis lebih mementingkan kepuasan pada diri pembaca. Penulis lebih berorientasi pada bisnis.
g. Tahap-tahap Penulisan 1) Tahap Prapenulisan (Persiapan)
Tahap ini merupakan tahap pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika pembelajaran menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan
fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan
lain-lain yang memperkaya masukan kognitifnya yang akan diproses selanjutnya.
Pada tahap prapenulisan ini terdapat aktivitas memilih topic,
menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan dan informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau
gagasan dalam bentuk kerangka karangan. a. Menentukan Topik
24
b. Menentukan Maksud atau Tujuan Penulisan
Ketika merumuskan tujuan harus hati-hati jangan sampai
tertukar dengan harapan kita sebagai penulis atau manfaat yang dapat diperoleh pembaca melalui tulisan kita. Tujuan yang
dimaksud seperti menghibur, menginformasikan, mengklarifikasi, atau membujuk.
c. Memperhatikan Sasaran Karangan (Pembaca)
Dalam hal ini, kita harus memperhatikan dan menyesuaikan tulisan dengan level social, tingkat pengalaman, pengetahuan,
kemampuan, dan kebutuhan membaca. d. Mengumpulkan Informasi Pendukung
Ketika akan menulis kita harus memiliki bahan dan informasi
yang lengkap. Itulah sebabnya sebelum kita menulis perlu mencari, mengumpulkan, dan memilih informasi yang dapat
mendukung, memperluas, dan memperkaya isi tulisan. e. Mengorganisasikan Ide dan Informasi
Setelah kita mempertimbangkan kemampuan pembaca, maka
langkah selanjutnya adalah mengorganisasikan atau menata ide-ide karangan agar saling bertaut dan padu.
2) Tahap Penulisan
Pada tahap ini kita mengembangkan butir demi butir yang terdapat
25 3) Tahap Pascapenulisan
Tahap ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan
buram yang kita hasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan (revisi). Penyuntingan adalah pemeriksaan dan
perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, pencatatan kepustakaan, dan konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi atau
perbaikan lebih mengarah pada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan (Susanto, 2013 : 15-19)
4. Hakikat Bahasa Indonesia
a. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk
mempersatukan seluruh bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tertulis, dari segi rasa,
karsa, dan cipta serta piker baik secara etis, estetis, dan logis (Nasucha dkk,2009 : 1)
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang masih hidup tidak dapat
menghindarkan diri dari tuntutan perkembangan masyarakat pemakainya. Perkembangan bahasa Indonesia telah terjadi sepanjang
masa.
b. Ruang Lingkup Bahasa Indonesia
26
berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan berbahasa sangat diperlukan. Sebagai makhluk social, manusia berinteraksi,
berkomunikasi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa tulis (Susanto,2013 :
242)
Penggunaan bahasa dalam interaksi dapat dibedakan menjadi dua, yakni lisan dan tulisan. Agar individu dapat menggunakan bahasa
dalam suatu interaksi, maka ia harus memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan itu digunakan untuk mengomunikasikan pesan. Pesan ini
dapat berupa ide (gagasan), keinginan, kemauan, perasaan, ataupun interaksi.
c. Manfaat Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain : 1. Sebagai Media Berkomunikasi
Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi antar warga Indonesia yang tinggal di berbagai pulau dengan menggunakan bahasa ibu yang berbeda-beda.
2. Sebagai Media Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Bahasa Indonesia merupakan jembatan bagi seseorang yang ingin
mendapatkan ilmu pengetahuan.
27
Seorang yang menguasai Bahasa Indonesia secara tertulis, akan berpeluang menjadi sastrawan atau penulis yang menyampaikan
ide kreatifnya melalui karya tulis baik fiksi maupun non fiksi. 4. Sebagai Modal Utama dalam Penyuntingan Naskah
Seorang editor yang bekerja di sebuah kantor penerbitan atau media massa harus menguasai Bahasa Indonesia secara tekstual. Tanpa menguasai Bahasa Indonesia dengan baik, seorang editor
bukannya menyempurnakan naskah, melainkan merusak naskah tersebut melalui kerja editing- nya.
5. Sebagai Bahasa Nasional, Persatuan, dan Negara
Bagi negara, Bahasa Indonesia bermanfaat untuk meningkatkan spirit nasionalisme dan persatuan bangsa. Dengan demikian,
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bangsa persatuan (Achmad, 2015 : 17-19)
d. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia di lingkup dunia akademik khususnya dan masyarakat pada umumnya memiliki beberapa tujuan,
antara lain :
1. Mendidik anak didik dan masyarakat agar dapat berkomunikasi
28
2. Supaya anak didik dan masyarakat semakin dapat menghargai serta merrasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu
bangsa.
3. Supaya anak didik dan masyarakat bias memahami Bahasa
Indonesia dan mampu menggunakannya secara tepat.
4. Supaya anak didik dan masyarakat bias menggunakan Bahasa Indonesia guna semakin meningkatkan kemampuannya.
5. Supaya anak didik dan masyarakat mampu membaca yang merupakan syarat mutlak di dalam memperluas wawasan serta
memperhalus budi pekerti.
6. Supaya anak didik dan masyarakat bias mampu menghayati karya sastra Indonesia yang fungsinya dapat memberikan inspirasi,
edukasi, dan rekreasi yang sehat.
7. Supaya anak didik dan masyarakat bias menyampaikan gagasannya
ke dalam karya tulis baik fiksi maupun non fiksi (Achmad,2015 : 20-21)
5. Puisi
a. Pengertian Puisi
Puisi adalah kumpulan baris sajak yang mengandung periodisitas
dari mula sampai akhir. Segala ulangan susunan baris puisi yang tampak di baris lain dengan tujuan menambah kebagusan puisi itulah
29
terdiri dari bagian-bagian yang susunannya serupa (Slametmuljana,1956 :112-113, dalam Ganie,2015 : 58)
Tarigan (dalam Ganie,2015 : 57) berpendapat bahwa puisi ialah hal mencari dan melukiskan sesuatu yang diidamkan (the idea). Dengan
demikian tujuan puisi bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran dan memberi jiwa sesuatu gambaran yang lebih indah. Unsur keindahan dalam puisi diantaranya ialah rasa.
Dari penyataan-pernyataan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa puisi ialah karya seni berupa tulisan yang menggunakan
kualitas estetika (keindahan bahasa) sehingga berfokus pada bunyi, irama, dan penggunaan diksi.
b. Ciri-ciri Puisi
Puisi mengandung ciri-ciri sebagai berikut :
1. Ciri formalnya adalah bahasa dalam baris dan bait, sedangkan
unsur nonformalnya adalah irama.
2. Puisi tidak mengutamakan plot karena tidak dimaksudkan sebagai karya sastra yang bercerita, lebih bersifat monolog atau lirik yang
ekspresif.
3. Kosakatanya terikat dalam struktur yang ritmik bukan struktur
yang sintaktik, unsur formalnya baris (teks) dan irama (ketika teks dibaca), karena itu puisi lebih mementingkan sajak dan irama,
30
4. Kata-katanya merujuk kepada makna konotatif (ketidak langsungan makna sebagai akibat terjadinya penggantian arti,
penyimpangan arti, dan penciptaan arti baru).
5. Pembaca memperlakukan dan membacanya sebagai puisi.
(Atamazaki,1993 : 11-13, dalam Ganie:2015 : 60). c. Struktur Puisi
Puisi terdiri atas dua bagian besar, yakni strutur fisik (metode puisi)
dan struktur batin (hakikat puisi). Elemen bahasa puisi ada 4, yakni : a) Diksi
Diksi puisi dipilih berdasarkan suasana, perasaan, dan nada puisi. Jika yang diungkapkan adalah perasaan duka, maka kata-kata yang dipilih adalah kata-kata yang menunjukkan efek kedukaan. Jika
nada protes dan menyindir maka kata-kata yang digunakan penyair adalah kata-kata yang kasar dan sinis yang mendukung protesnya
itu.
b) Bahasa kias
Tujuan menciptakan gaya bahasa (figurative language) dalam
puisi, antara lain agar menghasilkan kesenangan yang bersifat imajinatif, agar menghadirkan makna tambahan, agar dapat
menambah intensitas dan menambah kongkrit sikap dan perasaan penyair, dan agar makna yang diungkapkan lebih padat
31
Pencitraan (pengimajian) adalah pengungkapan pengalaman sensoris penyair ke dalam kata dan ungkapan sehingga terjelma
gambaran suasana yang lebih konkret. Ungkapan itu menyebabkan pembaca seolah-olah melihat sesuatu, mendengar sesuatu, atau
turut mendengar sesuatu (Ganie,2015 : 66) d) Persajakan
Persajakan identik dengan pengulangan bunyi. Peranan bunyi
mendapat perhatian penting dalam menentukan makna yang dihasilkan puisi, jika puisi dibaca. Pembahasan bunyi di dalam
puisi menyangkut masalah rima, ritma, dan metrum. Elemen makna puisi ada 5, yakni :
1) Tema
Tema adalah gagasan pokok yang dikemukakan penyair lewat puisinya.tema puisi biasanya mengungkapkan persoalan
manusia yang bersifat hakiki, seperti : cinta kasih, keadilan, kebahagiaan, kebenaran, dan ketuhanan.
2) Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan (tema) dan sikap penyair terhadap pembaca. Nada yang berhubungan
dengan tema menunjukkan sikap penyair terhadap objek yang digarapnya.
32
Suasana adalah keadaan perasaan yang ditimbulkan oleh pengungkapan nada dan lingkungan yang dapat ditangkap oleg
panca indera. 4) Perasaan
Puisi dapat mengungkapkan perasaan benci, cinta, dendam, gelisah, gembira, penasaran, rindu, sedih, takut, dan terharu. 5) Amanat
Amanat adalah kesimpulan tentang nilai yang dihimbaukan, dipesankan, atau disampaikan penyair kepada pembaca.
d. Genre Puisi
Berdasarkan bentuk fisik dan bentuk mentalnya, genre puisi dapat diklasifikasikan menjadi 2 kelompok besar, yakni :
a) Genre Puisi Lama
Puisi lama adalah sejumlah kosakata dari sebuah entitas
bahasa pergaulan (lingua franca) tertentu yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk baris/bait, bergaya bahasa perulangan, dan mempunyai makna. Berdasarkan rumusan di atas, tidak semua
susunan kosakata dapat disebut sebagai puisi. Susunan kosakata dimaksud harus disusun dalam bentuk baris/bait, dipilih
berdasarkan potensinya sebagai pembentuk gaya bahasa perulangan (repetisi), dan mempunyai makna. Ada 3 ciri yang
harus dimiliki oleh puisi, yakni :
33
b) Adanya kosakata yang hamper sama secara morfologis
c) Adanya kosakata yang saling bersajak a/a/a/a, a//a/b/b, a/b/a/b,
dan a/b/b/a, baik secara vertical maupun secara horizontal di awal, di tengah, atau di akhir baris/larik (Ganie,2015 : 70)
Berdasarkan karakteristik bentuk fisik dan bentuk mentalnya, puisi genre lama dapat dipilah-pilah menjadi 5 kelompok besar, yakni : a) Pantun
b) Syair c) Gurindam
d) Mantra e) Peribahasa b) Genre Puisi Baru
Sejak 1920, sejumlah sastrawan Indonesia yang tinggal di Hindia Belanda (Indonesia) sudah mulai merintis kegiatan
penulisan puisi bergenre modern dalam bahasa Melayu (embrio bahasa Indonesia). Kegiatan menulis puisi bergenre lama sudah mulai ditinggalkan. Para penyair sezaman lebih tertarik menulis
puisi bergenre modern yang baru mereka kenal melalui buku dan surat kabar (Ganie,2015 : 70)
Banyak sekali genre puisi baru itu antara lain : a) Balada
34 d) Ode
e) Romansa
f) Satire e. Fungsi Puisi
Semua karya sastra pasti memiliki fungsi, salah satunya adalah puisi. Seperti yang diungkapkan Ganie (2015 : 80-81) puisi mempunyai fungsi tersendiri, yakni :
1. Fungsi puisi dalam konteks keindahan
Dalam konteks keindahan, puisi memiliki dua fungi yakni :
a) Fungsi estetis puisi difungsikan sebagai sarana untuk memicu timbulnya perasaan indah di hati penikmatnya.
b) Fungsi rekreatif, puisi difungsikan sebagai sarana untuk
memberikan penghiburan yang menyenangkan hati penikmatnya.
2. Fungsi puisi dalam konteks bermanfaat
Dalam konteks bermanfaat, pusi memiliki tiga fungsi yakni : a) Fungsi didaktif, puisi difungsikan sebagai sarana untuk
memberikan pendidikan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran yang membuat perilaku penikmatnya menjadi terarah.
b) Fungsi moralitas, puisi difungsikan sebagai sarana referensi yang mengandung sumber-sumber pengetahuan menyangkut
35
c) Fungsi relegius, puisi difungsikan sebagai sarana untuk memperkaya wawasan keimanan (religiusitas) para
penikmatnya. f. Langkah Menulis Puisi
Menurut Zulela (2012 : 75) langkah menulis puisi sebagai berikut : 1. Menentukan tema.
2. Merenung / menghayati tentang pesan yang akan digunakan.
3. Memilih kata kunci yang pas untuk menggambarkan pesan. 4. Mengimplementasikan pesan dalam pemilihan kata yang pas.
5. Perhatikan tone/nada/permainan bunyi bahasa. 6. Baca dengan cermat, ungkapkan.
6. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan
pesan. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar
(Hujair, 2013 : 3)
Hamdani (2011 : 243) menjelaskan bahwa media adalah komponen
sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa, yang dapat merangsang siswa untuk
36
pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sarana atau alat yang dapat digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Sadiman dkk (1993 : 16-17) menyebutkan fungsi media pembelajaran antara lain :
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat varbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera
3. Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik.
c. Tujuan Media Pembelajaran
Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk : a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas
b). Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
d) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan
belajar
e) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran
37 d. Manfaat Media Pembelajaran
Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus
sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar dan pembelajar. Jadi manfaat media pembelajaran adalah:
a. Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat lebih
difahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar menguasai tujuan pembelajaran dengan baik.
c. Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar, pembelajar tidak bosan, dan pengajar tidak kehabisan tenaga.
d. Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi juga
aktivitas lain yang dilakukan seperti: mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain (Hujair, 2013 : 5)
h. Jenis Peranan Media Pembelajaran
Hamdani (2011 : 248-249)menyebutkan media pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga :
1. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
38
materi pelajaran. Media visual terdiri atas media yang tidak dapat diproyeksikan (non-projected visuals) dan media yang dapat
diproyeksikan (project visual). 2. Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan para siswa untuk
mempelajari bahan ajar. 3. Media Audio Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau bias disebut media pandang-dengar. Audio visual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa
semakin lengkap dan optimal. Contoh media audio visual, di antaranya program video atau televise, video atau televise
instruksional, dan program slide suara (soundslide). 7. Media Kartu Bergambar
a. Pengertian Kartu Bergambar
Media kartu bergambar merupakan salah satu media pembelajaran visual yang digunakan untuk membantu mempermudah penyampaian
materi pembelajaran kepada peserta didik serta untuk menarik minat siswa terhadap materi yang disampaikan.
39
a) Guru menjelaskan kepada siswa materi yang akan dipelajari.
b) Guru menunjukkan kepada siswa beberapa kartu bergambar yang
akan digunakan.
c) Guru membagikan kepada siswa masing-masing dengan satu kartu.
d) Guru meminta siswa untuk mengamati serta memahami gambar yang ada pada kartu yang akan mereka tulis.
b. Kelebihan Media Kartu Bergambar
Media kartu bergambar memiliki beberapa kelebihan menurut Oemar (dalam Sulistiyani, 2014 : 30)
a) Lebih konkrit dan realistis dalam memunculkan pokok masalah, jika disbanding dengan bahasa verbal.
b) Dapat mengatasi ruang dan waktu.
c) Dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia. d) Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan
untuk semua orang tanpa memandang umur. e) Mudah didapat dan hemat biaya.
f) Mudah digunakan, baik secara individu maupun kelompok.
c. Kelemahan Media Kartu Bergambar
Asnawir (dalam Sulistiyani, 2014 : 30) menyampaikan beberapa
kelemahan media kartu bergambar yakni :
a) Kelebihan dalam penjelasan guru saat menggunakan media kartu
40
sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terhadap hal yang dijelaskan.
b) Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menyampaikan persepsi indera mata yang tidak
cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
Jadi media kartu bergambar adalah salah satu media atau alat bantu
berbentuk kartu yang digunakan untuk menyampaikan bahan ajar sehingga mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Kajian Putaka
Berikut beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya:
1. Penelitian oleh Rosidiana Ma’rufah
Penelitian yang dilakukan oleh Rosidiana Ma‟rufah, dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis
Karangan Melalui Media Kartu Bergambar Pada Siswa Kelas II MI Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2015/2016”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan Media Kartu Bergambar pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan pada siswa kelas II MI Karang Duren yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil
41
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan hasil penelitian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : Standar KKM mata pelajaran
Bahasa Indonesia adalah 70, sebelum media kartu bergambar diterapkan hanya 8 siswa atau 44,45% siswa yang tuntas belajar,
sedangkan 10 siswa atau 55,55% siswa belum tuntas belajar. Setelah media kartu bergambar diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I diperoleh data 70,58% atau 12 siswa tuntas
belajar dan 29,42% atau 6 siswa belum tuntas belajar dan 100% atau semua siswa sudah tuntas dalam belajar pada pembelajaran siklus I. hal
ini menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan pada siswa kelas II MI Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang”.
2. Penelitian oleh Umi Arsiyanti
Penelitian yang dilakukan oleh Umi Arsiyanti dengan judul “Penggunaan Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas II SDN Margorejo IV Surabaya” Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
siswa dengan menggunakan Media Kartu Bergambar pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan pada siswa kelas II MI Karang Duren yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil
42
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peningkatan hasil penelitian siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut : Kemampuan menulis dibuktikan
dengan adanya peningkatan pada siklus I dengan ketuntasan 90,62%. Setelah siklus II dilaksanakan diperoleh ketuntasan belajar mencapai
43 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Sejarah singkat berdirinya MI Asas Islam Kalibening Kec. Tingkir Kota Salatiga
Nama objek dalam penelitian ini adalah MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga dengan status swasta. MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga adalah lembaga
pendidikan di bawah naungan Yayasan Asas Islam yang beralamat di Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga yang diketuai oleh H. M. Chamim M. Pd. MI Asas Islam berdiri di atas tanah seluas 3.235 m2
yang berstatus tanah milik sendiri. Kepemimpinan atau jabatan Kepala Sekolah dari tahun ke tahun mengalami pergantian, yang sekarang
menjabat sebagai Kepala Sekolah adalah Ibu Asa Anfaida Maslina, S. Pd.I.
2. Letak Geografis MI Asas Islam Kalibening
Letak geografis MI Asas Islam Kalibening terletak di Jalan Ja‟far
shodiq 11 Kalibening Kec. Tingkir Kota Salatiga. Tepatnya di samping
kelurahan Kalibening menghadap ke jalan yang menghubungkan desa Kalibening dan desa Tegalsari, dan berada di sekitar Pondok Pesantren
44
ini untuk mempermudah bagi siswa dalam menjangkau lokasi tersebut. MI Asas Islam ini termasuk dalam wilayah Kelurahan Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga, di samping itu sekolah ini berdekatan dengan SMK Negeri 3 Salatiga yang masih termasuk dalam
satu kelurahan yang berjarak ± 100 meter. 3. Visi dan Misi MI Asas Islam Kalibening
a. Visi
Terwujudnya MI Asas Islam Kalibening sebagai pilihan masyarakat yang mencerdaskan anak bangsa dengan didasari iman
dan taqwa. b. Misi
1) Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan
zaman.
2) Menumbuhkan semangat berprestasi pada seluruh warga
Madrasah.
3) Mendidik anak berkepribadian Islami dan berwawasan Global.
4. Identitas Sekolah
Identitas MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga ditampilkan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Identitas Sekolah No Identitas Keterangan
45 3. Alamat :
Dusun Kalibening
Kelurahan Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga
Provinsi Jawa Tengah
Kode Pos -
(Sumber: Administrasi Sekolah) 5. Fasilitas Sarana dan Prasarana
Fasilitas sarana dan prasarana di MI Asas Islam Kalibening
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga ditampilkan pada tabel 3.2. Tabel 3.2. Sarana dan Prasarana
No Nama Fisik Jumlah Tingkir Kota Salatiga dapat ditampilkan pada tabel 3.3
Tabel 3.3. Guru dan Staf
No. Nama Jabatan
46
2. Asa Anfaida Maslina, S.PdI Kepala Sekolah 3. Febrina Yuani Pamelang, S.Pd Waka Kesiswaan
4. Sa‟adatul Mutamimah, S.PdI Waka Kurikulum
5. Gatran Catur Septian R, S.S Waka Sarana Prasarana 6. Eka Santi Budiharni, S.Pd Sekretaris
7. Syarifatul Umami, S.PdI Bendahara 8. Siti Khoiriyah, S.PdI Wali kelas I A 9. Eka Santi Budiharni, S.Pd Wali kelas I B 10. Purwati, S.PdI Wali kelas 1 C 11. Sulis Setyowati, S. PdI Wali kelas II A 12. Nurul Fadlilah, S. Pd.I Wali kelas II B
13. Sa‟adatul Mutamimah, S.PdI Wali kelas II C
47
7. Karakteristik Siswa Kelas III C MI Asas Islam Kalibening
Siswa kelas III C MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir
Kota Salatiga berjumlah 25 siswa. Dari 25 siswa tersebut terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Daftar nama siswa kelas III C
MI Asas Islam Kalibening dapat dilihat pada tabel 3.4 Tabel 3.4. Daftar Nama Siswa
No. Nama Jenis Kelamin
1. Abdus Salam Laki-laki
2. Abdullah Enzi Altair Laki-laki 3. Afra Tsaniatul Wada Perempuan 4. Ahmad Fatkhul Mannan Laki-laki 5. Aini Syifa Urrohmah Perempuan 6. Ajeng Kartika Desi Perempuan 7. Anjuna Amalia Sani Perempuan 8. Chosyi Nuha Fauziy Laki-laki 9. Davina Any Luthafa Perempuan 10. Ferdi Praditya Putra Laki-laki 11. Firda Nesa Arshavina Perempuan
12. Khisfa Assifa Perempuan
13. Mawar Puji Lestari Perempuan 14. Muhammad Afwan Laki-laki
15. Muhammad Faaza Laki-laki
16. Muhammad Khamim Laki-laki
17. Muhammad Najib Laki-laki
48
20. Naufa Qurrota „Ayun Perempuan
21. Nizam Prasetyo Laki-laki
22. Shabrina Talitha Azzahra Perempuan 23. Sifa Regina Araminta Perempuan 24. Siti Farida Tri Handayani Perempuan
25. Zaida Fitri Perempuan
8. Kolaborator Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan jenis penelitian kolaboratif. Di mana guru kelas yang menyampaikan kegiatan
pembelajaran dan peneliti sebagai pengamat dalam proses pembelajaran. Peneliti membantu guru kelas untuk menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dan melakukan pengamatan
terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan Media Kartu Bergambar.
9. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus (2 kali pertemuan) di MI Asas Islam Kalibening Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Waktu
pelaksanaan penelitian dapat ditampilkan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas No. Siklus Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I Jum‟at, 31 September 2018
49 B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan. Keempat tahapan
tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Uraian kedua siklus tersebut sebagai berikut :
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I a. Perencanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahapan perencanaan ini adalah :
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar.
2) Menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan 3) Menyiapkan soal tes evaluasi
4) Menyiapkan lembar observasi guru 5) Menyiapkan lembar observasi siswa
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 31 September 2018 pukul 08.35 sampai 09.45 WIB di ruang kelas III C MI Asas
Islam Kalibening. Penelitian ini berlangsung satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Pada tahap ini materi yang diajarkan adalah menulis
50
a) Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik berdo‟a bersama.
b) Guru menyapa, memeriksa kehadiran, kerapian serta kesiapan peserta didik.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada peserta didik.
d) Guru mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran.
2) Kegiatan Inti (50 menit) a) Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
(a) Guru menanyakan kepada siswa “siapa yang pernah membuat puisi”?
(b) Guru melakukan tanya jawab untuk membentuk konsep awal siswa tentang puisi.
(c) Guru menempelkan kartu bergambar di depan kelas. (d) Guru menjelaskan tentang bagaimana cara melanjutkan
potongan puisi sesuai dengan kartu gambar yang
didapatkan masing-masing anak.
(e) Siswa memperhatikan guru dalam mencontohkan
melanjutkan potongan puisi di depan kelas. b) Elaborasi
51
(a) Guru bersama siswa melanjutkan menulis potongan puisi sesuai dengan kartu bergambar yang ditempel.
(b) Guru memberikan lembar soal dan media kartu bergambar kepada masing-masing siswa.
(c) Masing-masing siswa melanjutkan menulis potongan puisi menjadi puisi utuh sesuai dengan kartu bergambar yang telah diterima.
(d) Siswa mengumpulkan hasil puisi yang telah mereka buat ke depan kelas.
c) Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
(a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum
diketahui siswa.
(b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan
kesalah pahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3) Kegiatan Akhir (10 menit)
Dalam kegiatan akhir, guru :
(a) Guru membimbing siswa menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari.
(b) Guru menutup pembelajaran dengan do‟a bersama.
52 c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran
menulis puisi dengan menggunakan media kartu bergambar berlangsung. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengetahui aktivitas
guru dan siswa di dalam kelas. Peneliti melakukan pengamatan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan yang
terlampir. d. Refleksi
Hasil pengamatan siklus I dapat dilakukan refleksi yang bertujuan untuk mengetahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dan siswa. Hal ini dapat dijadikan
bahan pertimbangan untuk perbaikan pada siklus selanjutnya untuk mencapai indicator keberhasilan.
Kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus I yaitu : 1) Guru belum menginformasikan tujuan pembelajaran. 2) Guru tidak begitu jelas dalam menyampaikan materi.
3) Guru kurang menguasai kelas sehingga masih banyak siswa yang jalan-jalan di dalam kelas.
4) Siswa masih kesulitan untuk melanjutkan menulis potongan puisi.
53
perbaikan pada siklus selanjutnya. Sehingga pada siklus selanjutnya tidak terjadi lagi kelemahan yang sama. Rencana
perbaikan tersebut adalah :
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2) Guru mengulang beberapa kali dalam menjelaskan materi. 3) Guru mengondisikan kelas selama pembelajaran
berlangsung.
4) Guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal.
Kelemahan-kelemahan tersebut merupakan salah satu unsur
tidak terpenuhinya indicator keberhasilan pada siklus I. Untuk itu pada siklus II diharapkan dengan melalui media kartu bergambar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis puisi bisa meningkatkan prestasi siswa. 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan peneliti dalam perencanaan ini adalah : 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata
pelajaran Bahasa Indonesia materi menulis puisi dengan media kartu bergambar.
2) Menyiapkan soal tes evaluasi.
3) Menyiapkan media kartu bergambar yang akan digunakan.
54 b. Pelaksanaan
Penelitian Tindakan Kelas siklus II dilaksanakan pada Jum‟at 07 September 2018 pukul 08.35 sampai 09.45 WIB di
ruang kelas III C MI Asas Islam Kalibening. Penelitian ini
berlangsung satu kali pertemuan (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan adalah menulis puisi.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan siklus II :
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengucap salam dan mengajak peserta didik berdo‟a bersama.
b) Guru menyapa, memeriksa kehadiran, kerapian serta kesiapan peserta didik.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi pada peserta didik.
d) Guru mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (50 menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
(a) Guru bertanya pada siswa “siapa yang pernah membuat
puisi?”
(b) Guru melakukan tanya jawab untuk membentuk konsep
awal siswa tentang puisi.