• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

REFORMULASI PENGERTIAN

UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN

NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA

DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

DISERTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

Oleh :

SUPRIYANTO

T310910016

Program Doktor Ilmu Hukum

Pasca Sarjana Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(2)

[ii]

REFORMULASI PENGERTIAN

UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN

NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA

DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

DISERTASI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Hukum

Oleh :

SUPRIYANTO

T310910016

Program Doktor Ilmu Hukum

Pasca Sarjana Fakultas Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta

(3)
(4)
(5)

[v]

PERNYATAAN

Nama : Supriyanto NIM : T310910016

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa disertasi yang berjudul

“REFORMULASI PENGERTIAN UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN

KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI” adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal yang bukan karya saya dalam disertasi tersebut diberi tanda Citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik, yang berupa pencabutan disertasi dan gelar yang saya peroleh dari disertasi tersebut. Selanjutnya untuk menunjukkan keaslian disertasi, dengan ini saya bersedia disertasi ini di upload atau dipublikasikan pada website

Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNS.

Surakarta, Agustus 2017 Yang Membuat Pernyataan

(6)

[vi]

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia,

berkat dan rahmatNya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan disertasi yang berjudul

“Reformulasi Pengertian Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau

Perekonomian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi” dengan lancar. Namun ibarat gading yang tak retak, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa disertasi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati Penulis mengharapkan saran dan masukan dari Bapak, Ibu dan Saudara/i sekalian demi kesempurnaan disertasi ini.

Penelitian ini diangkat berdasarkan fenomena bahwa pembuktian unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sering menimbulkan polemik publik. Pengertian “keuangan negara” dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi terjadi “tumpang tindih” atau bahkan

“bertabrakan” dengan Undang-undang tentang BUMN dan Undang-Undang Nomor

tentang Perseroan Terbatas maupun perundang-undangan lainnya, sehingga menimbulkan perdebatan dalam implementasinya. Demikian pula pengertian

“merugikan perekonomian negara” dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi tidak jelas dan sulit untuk diterapkan dalam prakteknya, sehingga tidak mengherankan jika tidak begitu banyak atau langka adanya putusan pengadilan

yang didalam pertimbangan hukumnya memuat dengan jelas pembuktian adanya unsur “merugikan perekonomian negara”, karena tidak ada parameter yang jelas terhadap perbuatan yang bagaimana yang dikualifikasi sebagai perbuatan yang merugikan perekonomian negara. Selain itu, untuk mendukung gerakan pemberantasan korupsi di Indonesia apakah unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” merupakan unsur yang wajib dibuktikan atau tidak, mengingat di dalam United Nations Convention Against Corruption (UNCAC), 2003 tidak menerapkan unsur tersebut.

(7)

[vii]

perkenankan Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga

atas segala bantuan, bimbingan, arahan dan perhatian dari berbagai pihak sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Terimakasih tak terhingga Penulis haturkan kepada

yang amat terpelajar Promotor dan Co Promotor dan juga segenap anggota tim penguji, antara lain :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah menciptakan iklim yang kondusif di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta, sehingga memudahkan Penulis untuk memenuhi kewajiban studi yang dibebankan oleh lembaga.

2. Prof. Drs. Sutarno, M.Sc, Ph.D selaku Ketua Penguji saat Penulis menempuh Ujian Terbuka Promosi Doktor yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyempurnaan Disertasi.

3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan pemahaman dalam penulisan Disertasi.

4. Prof. Dr. Agr.Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani, MP selaku Sekretaris Penguji saat Penulis menempuh Ujian Terbuka Promosi Doktor yang telah memberikan beberapa masukan dan pengarahan dalam penyempurnaan Disertasi

5. Prof. Dr. Supanto, SH, M. Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Seebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai Co Promotor yang senantiasa memberikan support, bimbingan dan arahan sejak awal saat Penulis masih

kebingungan untuk mencari inspirasi dalam menulis disertasi hingga Penulis dapat menyelesaikan disertasi ini.

6. Prof. Dr. Hartiwiningsih, SH, M. Hum selaku Ketua Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta sekaligus sebagai Promotor yang telah memberikan banyak bimbingan dan arahan, memberikan keteladanan sebagai pendidik, ilmuwan dalam memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi dan disertasi ini dengan baik.

(8)

[viii]

Disertasi hingga terselesaikannya Disertasi ini yang telah memberikan bimbingan,

pengarahan dan pemahaman dalam menginterpretasikan serta mengeksplorasi teori-teori hukum sebagai pisau analisis dalam penulisan disertasi ini.

8. Prof. Dr. Nur Basuki Minarno, SH, M. Hum selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Penunjang Disertasi yang telah membukakan wacana, memberikan inspirasi, memberikan dukungan, pengarahan membantu Penulis untuk benar-benar memadukan ilmu hukum pidana dengan ilmu ekonomi.

9. Prof. Dr. Nyoman Serikat P.J, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang telah memotivasi, membimbing dan mengarahkan Penulis untuk tidak tenggelam dalam kejenuhan dan tetap berkonsentrasi sehingga bisa menyelesaikan disertasi ini dengan baik.

10. Prof. Dr. I.G. Ayu Ketut Rachmi H, SH, MM selaku Sekretaris Tim Penguji yang memberikan banyak saran, masukan dan arahan, khususnya dalam pembahasan mengenai aspek keuangan negara dalam berbagai perundang-undangan dihubungkan dengan Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 11. Dr. Hari Purwadi, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang telah memberikan

berbagai arahan dan masukan khususnya dalam memadukan antara teori hukum dan teori ekonomi sebagai pisau analisis penulisan disertasi ini sehingga lebih komprehensif.

12. Dr. Isharyanto, SH, M. Hum selaku Tim Penguji yang kebetulan rekan seangakatan dalam menempuh Program Doktor Ilmu Hukum ini, namun karena

kegeniusan beliau maka beliau sudah lulus dan sekarang sebagai Tim Penguji. Banyak masukan, bimbingan, arahan untuk perbaikan, kesempurnaan disertasi dan motivasi yang diberikan kepada Penulis sehingga Penulis tetap semangat menyelesaikan disertasi ini.

(9)

[ix]

14. Para Dosen pengampu mata kuliah di Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas

Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membagi ilmunya dengan penuh ketulusan dan dedikasi yang tinggi sehingga Penulis dapat menyerap ilmu

dengan baik.

15. Hidayatullah, SH, MH selaku Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang telah memberikan ijin kepada Penulis untuk menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

16. Marang, SH selaku Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan yang telah memberikan kesempatan, dorongan dan motivasi kepada Penulis untuk semaksimal mungkin menyelesaikan pendidikan Doktor Ilmu Hukum di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

17. Ibu dan Bapak Patmo Suharjo dan Suharti (almarhumah), atas segala doa terbaik dan pengorbanan, support yang tiada habis-habisnya, figur sempurna di mata Penulis. Mungkin belum ada yang bisa Penulis banggakan selain memberikan karya kecil ini.

18. Ibu dan Bapak Mertua Suparnianto dan Sulami (almarhumah) untuk semua doa dan dukungan kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan disertasi ini.

19. Khusus untuk keluarga kecilku : istri tersayang Fajar Wahyutina, ST lebih dari

sekedar kata untuk mengucapkan rasa terima kasih Penulis atas doa, pengertian, kesetiaan, kesabaran dan dukungannya. Penulis minta maaf atas berkurangnya

waktu kebersamaan kita demi terselesaikannya disertasi ini. Anak-anakku tercinta Agustin Ulvie Putri Hapsari dan Astried Januar Kasdaningsrum yang selalu bertanya “kenapa papa sudah bekerja koq masih sekolah ?” Hal tersebut memacu Penulis untuk segera menyelesaikan disertasi ini.

(10)

[x]

menyelesaikan Program Doktor ini sehingga Penulis dapat menyelesaikan

disertasi ini. Penulis juga berdoa bagi teman-teman yang belum selesai semoga segera dipacu dan diselesaikan.

21. Kakak-kakakku Suharno, Spd, Suyoto, Spd, Suprapto, SPt dan Adikku Suryanto Condro Kuncoro, S.Si, MPd yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada Penulis sehigga dapat menyelesaikan disertasi ini.

22. Sahabat dan teman sejawat Bimo Budi Hartono, SH, MH, Agung Pamungkas, SH, MH, Ashari Syam, SH, MH, Dkk atas sharing ilmu dan motivasinya dalam penulisan disertasi ini.

23. Seluruh Dosen di Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah melakukan transfer ilmu sehingga memberikan banyak pengetahuan dan wacana yang bermanfaat untuk Penulis. 24. Seluruh karyawan di Program Pasca Sarjana dan Program Doktor Ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah banyak membantu Penulis dalam hal administrasi, Mbak Diah dan Mas Andit, terima kasih atas bantuan teknis yang selalu diberikan dalam proses perkuliahan dan pelaksanaan ujian.

25. Kepada semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu, yang dengan tulus ikhlas telah memberikan bantuan, dukungan, kasih dan doa kepada Penulis selama menempuh pendidikan Doktor di Universitas Sebelas Maret Surakarta

hingga mencapai keberhasilan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT senantiasa melimpahkan berkat,

hidayah dan rahmatnya untuk kita semua. Amiin.

(11)

[xi]

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN SAMPUL DALAM ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN KATA PENGANTAR ... v

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

ABSTRAK ... xvii

ABSTRACT ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....…....……… 1

B. Perumusah Masalah ...………. 15

C. Tujuan Penelitian ……… 16

D. Manfaat Penelitian ……… 17

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ……… 18

1. Negara Hukum ... 18

2. Negara Kesejahteraan ... 47

3. Sistem Pertanggungjawaban Keuangan Negara ... 56

4. Sistem Perekonomian Negara ... 65

5. Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara ... 78

6. Demokrasi Ekonomi ... 81

B. Penelitian Yang Relevan ... 88

(12)

[xii] BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Karakteristik Penelitian ... 98

B. Sumber Bahan Penelitian ... 98

C. Teknik Pengumpulan Bahan Penelitian ... 102

D. Metode Pendekatan ... 102

E. Teknik Analisa Bahan Hukum ... 105

F. Batasan Operasional Variabel Penelitian ... 105

BAB IV PENGERTIAN DAN PENERAPAN UNUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN PEREKONOMIAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN NEGARA DAN PEREKONOMIAN NEGARA DI INDONESIA A. Tindak Pidana Korupsi dan Penegakan Hukumnya ... 107

1. Tindak Pidana Korupsi ... 107

2. Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi ... 114

B. Keuangan Negara Dalam Sistem Hukum Indonesia ... 122

C. Keuangan Negara Dalam BUMN ... 134

D. Sistem Perekonomian Negara ... 155

1. Sistem Ekonomi Kapitalis ... 158

2. Sistem Ekonomi Sosialis ... 161

3. Sistem Ekonomi Campuran ... 164

E. Sejarah Perekonomian Indonesia ... 165

(13)

[xiii]

F. Sistem Perekonomian Indonesia ... 181

1. Sistem Ekonomi Pancasila ... 183

2. Sistem Ekonomi Kerakyatan (Demokrasi Ekonomi) ... 192

G. Koperasi Soko Guru Perekonomian Indonesia ... 201

1. Asas Kekeluargaan dan Gotong Royong ... 202

2. Koperasi Saripati Pancasila ... 210

3. Koperasi dan Deskripsi Pasal 33 UUD 1945 ... 213

4. Asas Kekeluargaan Dalam Legeslasi Perekonomian di Indonesia ... 221

a. UU No. 79 Tahun 1958 ... 221

b. UU No. 14 Tahun 1965 ... 222

c. UU No. 12 Tahun 1967 ... 223

d. UU No. 25 Tahun 1992 ... 225

H. Pengertian Perekonomian Negara Dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi ... 226

(14)

[xiv]

2. Usaha Masyarakat Secara Mandiri yang

Didasarkan pada Kebijaksanaan Pemerintah Baik Ditingkat Pusat maupun Daerah sesuai

Dengan Ketentuan Peraturan Perundang-

undangan yang Berlaku ... 246 3. Bertujuan Memberi Manfaat, Kemakmuran

Dan Kesejahteraan kepada Seluruh

Kehidupan Rakyat ... 251

I. Penerapan Unsur “Yang Dapat Merugikan

Keuangan Negara atau Perekonomian Negara”

Dalam Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ... 263 1. Perdebatan Keuangan Negara Dalam

BUMN ... 265 2. Ketidakjelasan Pengertian Perekonomian

Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi ... 271 3. Perbedaan Pemahaman Kerugian Keuangan

Negara atau Perekonomian Negara sebagai

Actual Loss atau Potential Loss ... 281 4. Konsep Kewenangan Perhitungan Kerugian

Keuangan Negara atau Perekonomian

Negara ... 284

5. Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atau Perekonomian Negara Memperlambat

Penanganan Tindak Pidana Korupsi ... 288 J. Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi

No. 25/PUU-IX/2016 tanggal 25 Januari 2017 dan Kajian SEMA No. 4 Tahun 2016

Tanggal 9 Desember 2016 ... 289 1. Kajian Putusan Mahkamah Konstitusi

No. 25/PUU-IX/2016 Tanggal 25

(15)

[xv] 2. Kajian SEMA No. 4 Tahun 2016

Tanggal 9 Desember 2016 ... 295

BAB V RASIO LEGIS UNSUR YANG DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU PEREKONOMIAN NEGARA DALAM UNDANG-UNDANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONSIA

A. Sejarah Peraturan Perundang-undangan

Tindak Pidana Korupsi di Indonesia ... 302 B. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam Pembahasan Beberapa Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

di Indonesia ... 304 1. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam Peraturan Penguasa Militer No.

Prt/PM/06/1957 ... 308 2. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam Peraturan Penguasa Perang Pusat Angkatan Darat No.

Prt/Peperpu/013/1958 ... 310 3. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam UU No. 24 Tahun 1960 ... 313 4. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam UU No. 3 Tahun 1971 ... 314 5. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam UU No. 31 Tahun 1999 ... 330 6. Keuangan Negara dan Perekonomian Negara

Dalam UU No. 20 Tahun 2001 ... 340 C. Rasio Legis Unsur Merugikan Keuangan Negara dan

Perekonomian Negara Dalam Undang-undang Pemberantasan

(16)

[xvi]

BAB VI REFORMULASI PENGERTIAN DAN PENERAPAN UNSUR YANG

DAPAT MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA ATAU

PEREKONOMIAN NEGARA DALAM UNDANG-UNDANG

PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DI INDONESIA A. Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan Keuangan

Negara atau Perekonomian Negara Tidak Ada

Dalam Rumusan UNCAC ... 358 1. Pasal Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan

Keuangan Negara atau Perekonomian Negara

Tidak Ada Dalam UNCAC ... 362 2. Beberapa Ketentuan Dalam UNCAC Yang Belum

Masuk Dalam UUPTPK di Indonesia ... 365 B. Tindak Pidana Korupsi Yang Merugikan Keuangan

Negara atau Perekonomian Negara Tidak Tercantum Dalam Undang-undang Pencegahan

Korupsi di Singapura ... 370

C. Rumusan Pengertian Unsur “Yang Merugikan

Keuangan Negara atau Perekonomian Negara” Dalam UUPTPK Indonesia Belum Seseu

Asas Pembentukan Perundang-undangan ... 373

D. Dampak Korupsi Terhadap Perekonomian

Suatu Negara ... 377 E. Formulasi Ideal Pengertian Keuangan Negara dan

Perekonomian Negara Dalam Tindak

Pidana Korupsi ... 381 1. Formulasi Ideal Pengertian Keuangan Negara

Dalam Tindak Pidana Korupsi ... 383 2. Formulasi Ideal Pengertian Perekonomian

(17)

[xvii]

F. Model Ideal Penerapan Unsur Yang Dapat

Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian

Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi ... 425

1. Merugikan Keuangan Negara atau Perekonomian Negara Sebagai Hal Yang Memberatkan Dalam Tindak Pidana Korupsi ... 430

2. Ketentuan UNCAC Yang Belum Masuk Dalam UUPTPK di Indonesia ... 432

G. Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi Untuk Mewujudkan Negara Kesejahteraan ... 434

BAB VII P E N U T U P A. Kesimpulan ... 438

B. Implikasi ... 443

C. Saran ... 444

(18)

[xviii]

ABSTRAK

Supriyanto. 2016. Reformulasi Pengertian Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara atau Perkenomian Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi. Program Doktor Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah 1) untuk menganalisis pengertian dan penerapan unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam tindak pidana korupsi. 2) Untuk mengetahui rasio legis unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UUPTPK) di Indonesia. 3) Untuk merumuskan model ideal formulasi pengertian dan penerapan “merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” dalam UUPTPK di Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan pendekatan undang-undang (statute approach), pendekatan kasus (case approach), pendekatan komparatif (comparative approach) dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Pengumpulan sumber dan bahan penelitian dengan cara content identification dengan teknik penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian virtual (virtual research).

Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa pengertian keuangan negara dan perekonomian negara dalam UUPTPK tidak jelas, kabur, multi tafsir dan tumpang tindih dalam beberapa peraturan perundangan, sehingga dalam penerapan menimbulkan banyak problematika dan hambatan. Oleh karena itu perlu formulasi baru yang tepat mengenai pengertian keuangan negara dan perekonomian negara dalam UUPTPK. Untuk kejelasan dan kepastian maka pengertian keuangan negara mengacu pada Undang-undang Keuangan Negara sedangkan pengertian perekonomian negara mengacu pada sistem perekonomian Indonesia yaitu sistem ekonomi Pancasila dan demokrasi ekonomi yang dijiwai oleh Pasal 33 UUD 1945. Dengan demikian unsur “yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian

negara” seyogyanya bukan merupakan unsur yang wajib dibuktikan dalam UUPTPK

sebagaimana UNCAC- 2003, namun sebagai pertimbangan untuk memperberat pemidanaan.

Rekomendasi dalam penelitian ini adalah pemerintah perlu melakukan kebijakan legislasi yaitu amandemen UUPTPK terhadap substansi pengertian keuangan negara yang mengacu pada Undang-undang Keuangan Negara, pengertian perekonomian negara yang mengacu pada sistem ekonomi Pancasila dan demokrasi ekonomi yang dijiwai oleh Pasal 33 UUD 1945. Selanjutnya, melakukan harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait pengertian keuangan Negara, antara lain Undang-Undang tentang BUMN, Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas dan UUPTPK, khususnya keuangan negara yang berada dalam BUMN atau BUMD. Memasukan jenis tindak pidana penyuapan pejabat publik asing dan pejabat organisasi internasional publik serta penyuapan dan penggelapan kekayaan di sektor swasta ke dalam UUPTPK.

(19)

[xix]

ABSTRACT

Supriyanto. 2016. Reformulation of Definition of Element that Can Damage State Finances and the State Economy on Corruption Crime. Post-graduate Program, Faculty of Law, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

The aims of the study are to: 1) Analyze the definition and the implementation of element “that can damage state finances and the state economy” on Corruption Crime; 2) Determine the ratio legis of element that can damage state finances and the state economy on Corruption Eradication Act (UUPTPK) in Indonesia; 3) Formulate an ideal model of the implementation “that can damage state finances and the state economy” element on Corruption Eradication Act in Indonesia.

The type of study was a legal research within statute, case, comparative and conceptual approaches. The collection of resources and materials research using by content identification technique with library and virtual research.

The outcomes of the research indicate that the definition of state finances and the state economy in the UUPTPK is unclear, vague, multi-interpretation and overlap in some regulations, so on the practical level raises a lot of the problems and obstacles. Therefore, a new formulation is needed concerning the definition of state finances and the state economy in UUPTPK. For the sake of clarity and certainty, “the state financial” sense should be referred to the State Finance Act, while the understanding of “state economy” refers to the Indonesian economic system also known as "Pancasila” economic system as stipulated into the spirit of Article 33 of the 1945 Constitution. Thus, the element “that can damage state finances and the state

economy” is not an element that must be proven in UUPTK as well as UNCAC-2003,

but only as a consideration to aggravate punishment.

Recommendations of the research are the government needs to do a legislation policy i.e the revision of UUPTPK concerning the substance of state financial sense which refers to the Indonesian State Finances Act, while the understanding of “state economy” refers to the Indonesian economic system also known as stipulated into the spirit of Article 33 of the 1945 Constitution. Furthermore, to harmonize laws and regulations related to the state financial terms, among others State Enterprises Act; Limited Company Act; and Eradication Corruption Act, particularly the state finances in the field of state enterprises or local enterprises. Accommodate the bribery crime of foreign public officials and public international organizations as well as bribery and embezzlement crimes in the private sector into Indonesian Corruption Eradication Act.

Referensi

Dokumen terkait

semakin menurun dengan meningkatnya waktu, sedangkan efisiensi eksergi juga mengalami peningkatan hingga pertengahan pengeringan dan kemudian menurun

Compliance (pemenuhan) adalah kemampuan untuk memenuhi hukum Islam dan beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi dan perbankan Islam. Dimensi ini merupakan tambahan

Ja'far Bojonegara Serang... Icah

[r]

pertimbangan-pertimbangan tertentu, diantaranya yaitu dengan perhitungan weton (hari lahir) dan hari baik. Masyarakat Kecamatan Kertosono meyakini bahwa

Berdasarkan data hasil beberapa penelitian sebelumnya, maka penulis ingin melihat perbedaan serum ferritin antara remaja putri yang memiliki status gizi lebih dan

Stres pada guru mungkin bisa ditandai dengan munculnya gejala-gejala seperti tidak sabaran, baik dalam sosialisasi maupun saat menghadapi siswa di kelas, lekas

- Memberikan pedoman untuk melakukan penilaian risiko pada bahan kimia tertentu - Memberikan pedoman untuk melakukan manajemen risiko dengan menetapkan aturan yang