PEMANFAATAN KOMPUTER OLEH GURU FISIKA
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
DI SMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(SEBUAH SURVEI PADA TAHUN 2008)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Nama : Agnes Siwi Dwiyanti
NIM : 031424033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
PEMANFAATAN KOMPUTER OLEH GURU FISIKA
DALAM PEMBELAJARAN FISIKA
DI SMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
(SEBUAH SURVEI PADA TAHUN 2008)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh :
Nama : Agnes Siwi Dwiyanti
NIM : 031424033
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2008
iv
Tuhan tidak pernah berjanji:
Langit akan selalu biru dan bunga bertaburan di seluruh jalan kehidupan kita.
Tuhan tidak pernah berjanji:
Ada matahari dan tidak ada hujan
Ada kesukaan dan tidak ada kekecewaan
Ada kedamaian dan tidak ada kesakitan
Tetapi:
Tuhan Menjanjikan Kekuatan Untuk Setiap Hari
Kelegaan bagi yang letih dan berbeban berat
Terang bagi yang berjalan dalam kegelapan
Anugerah bagi yang mendapat pencobaan
Pertolongan dari atas
Perhatian yang tidak mengecewakan dan kasih yang tidak pernah padam
Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:
Bapak (Alm) dan Ibu tercinta
Kakakku
almamaterku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 November 2008 Penulis
Agnes Siwi Dwiyanti
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : AGNES SIWI DWIYANTI
Nomor Mahasiswa : 031424033
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PEMANFAATAN KOMPUTER OLEH GURU FISIKA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (SEBUAH SURVEI PADA TAHUN 2008).
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 31 Desember 2008
Yang menyatakan
vi
ABSTRAK
Agnes Siwi Dwiyanti, Pemanfaatan Komputer Oleh Guru Fisika Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Sebuah
Survei pada Tahun 2008). Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2008).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah komputer sudah digunakan oleh guru fisika dalam proses belajar mengajar di sekolah, dan bagaimana pendapat guru ketika menggunakan komputer dalam pembelajaran.
Survei dilaksanakan di Propinsi DIY berlangsung dari bulan April tahun 2008 dan selesai pada bulan Juni tahun 2008. Sampel penelitian ini adalah guru-guru Fisika SMA di 40 sekolah terakreditasi A, B, dan C berdasarkan data BAS Diknas propinsi DIY berjumlah 47 responden. Instrumen penelitian ini berupa kuisioner yang diisi langsung oleh responden.
Kuesioner yang diberikan berisi pertanyaan meliputi data guru (asal sekolah, latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar), fasilitas sekolah dan penggunaannya, penggunaan komputer (materi yang diajarkan, keuntungan dan kelemahan penggunaan komputer, frekuensi pemakaian, keterlibatan siswa dan kendala yang dihadapi dalam pemakaian komputer), dukungan yang diperlukan dalam pemakaian komputer.
vii
ABSTRACT
Agnes Siwi Dwiyanti, The Utilization of Computer by Physics Teacher in Physics Instruction in Senior High School Special District of Yogyakarta (a survey in 2008). Physics Education Study Program, the Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta (2008).
This research intended to know about have the physic teachers used computers in learning process at school and how their opinion when they use computer in learning process.
The survey conducted in Special District of Yogyakarta starting from April to June 2008. The samples were 47 respondents of senior high school physics teacher in 40 schools which have A, B, C, accreditation school based on School accreditation institution, Education Department Special District of Yogyakarta. The research instruments are questionnaires which are directly filled by the respondents.
The questionnaires composed of questions i.e. teacher data (the material taught, the advantages and disadvantages of using computer, the frequency of using computer, the student participation and problems faced in using computer).
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan atas berkat yang melimpah yang boleh penulis
terima sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi dengan judul Pemanfaatan
Komputer Oleh Guru Fisika Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA Provinsi DIY
(Sebuah Survei pada Tahun 2008).
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
sarjana strata satu program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Banyak kendala yang di penulis hadapi dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun berkat adanya bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak maka
skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada:
1. Drs. T. Sarkim, M.Ed.,Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu, bimbingan, kesabaran, masukan selama penulisan
skripsi ini, terimakasih juga untuk senyum yang telah membangkitkan
semangat kembali.
2. Bp. R. Rohandi, M.Ed., selaku dosen pembimbing akademik terimakasih
bapak untuk dukungan yang bapak diberikan, Bp. T. Sarkim,
M.Ed.,Ph.D., Romo Dr. Paulus Suparno, S.J, MST, Bp. Drs. Domi S,
M.Si, Bp. Drs. Fr. Y. Kartika Budi, M.Pd, Bp. A. Atmadi, M.Si., Ibu
Maslichah Asy’ari, M.Pd. dan Bp. Drs. F. Sinaradi, M.Pd. selaku dosen
program studi Pendidikan Fisika USD, terimakasih atas bimbingan,
didikan, kesabaran yang boleh penulis dapatkan selama melaksanakan
pendidikan di Universitas Sanata Dharma ini.
3. Segenap staf pengajaran Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta
seluruh Civitas Akademika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Pihak pemerintah provinsi, dan kabupaten yang telah memberikan ijin
penetian. Seluruh sekolah dan responden yang telah bersedia dijadikan
sampel penelitian.
5. Bapak YB. Ngadikun (Alm), bapak wik sekarang sudah selesai seperti
yang bapak harapkan. Maaf wik tidak bisa memenuhi janji untuk selesai
sebelum bapak pergi. Ibuk MM. Muryati, terimakasih untuk dukungan,
doa dan kesabaran, wik janji akan terus berjuang. Kakakku Lucia Ira
Utami, terimakasih untuk semuanya kita akan berjuang bersama-sama
tetep semangat, wik janji ga manja lagi.
6. Sahabatku kekasihku (Thomas Yudanto KPN) terimakasih banyak untuk
segala bantuan yang a’ kasih, tanpa dukungan dan keyakinanmu skripsi
ini tidak akan selesai. Terimakasih juga untuk kasih, doa, semangat,
kesabaran, dan kepolosan yang kau beri, berada dihatimu adalah
kesempatan yang indah.
7. Seluruh keluarga besar yang telah menemani dan mendukung penulis,
keluarga bpk & ibu Bambang Bomantoro yang selalu menanyakan kapan
skripsinya selesai? makasih bpk, ibu karena pertanyaan itu wik jadi
semangat lagi. Keluarga bpk&ibu Joko juga simbah kakung, putri yang
sering menampung kami ketika mengadakan syukuran. Keluarga di Jogja
lik Sup, lik Keminah dan sepupu-sepupuku terima kasih untuk dukungan
moril dan materiil. Keluarga di Plososari simbah, pak de & bu de, pak lik
& bulik juga sepupu-sepupu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
terimakasih karena telah mememani kami di saat tersulit.
8. Emi (tengkyu telah memberi support, ide, juga mememani wik selama di
jogja ), dik Agung (tengkyu yak dah ngajak jalan-jalan naik tiger…tetep
semangat!!!)
9. Mb.Vita (makasih dah temani ke perpus, cemangat!!!), Kadek (ga
sindrom TE lg jah??hehe makasih ya untuk semuanya…)
10.Teman-teman eks KSB untuk segala bantuan yang kalian beri ke
ciwi…tanpa kerja keras kalian kuisionernya ga terkumpul, maaf
merepotkan. Terimakasih juga karena kalian selalu ada untuk ciwi bahkan
disaat tersulit kalian tidak pernah meninggakanku. I never forget it,
kumpul, jalan-jalan, makan-makan, juga saat ciwi nangis bareng kalian.
kakak jenggot (hehe kak terima kasih untuk tomasnya, ade ga centil lagi
ko, makasih banyak karena boleh kau anggap adik). Eco (hei
gendut…makasih ya untuk ide-ide kreatifmu yang terkadang membuatku
harus berpikir 100x lebih berat). Dimas (item..maaf ko jadi keterusan
panggil gt ya? ayo begadang lagi..). Dias (kiting, cempreng sukses aja
deh.. ). Lilis (terimakasih untuk curhat-curhat, nasehat, wik pasti kuat
seperti yang kamu bilang..). Sinta (makasih ya cin dah temeni ci selama
ini caiyo skripsina diterusin!!!). Dewi (de…kamu tu bisa!!!)
11.Keluarga besar P.Fis 2003 (Luci, Sisca, Mba Endar, Ervan, Agata, Dewi,
Ica, Tica, Yeni, Gilang, Rm. Dion, Juni, Ipus, Boni, Andre, Cornel, Eka,
Mei, Alfon, Gita, Titis, Wahyu,St.Ruth, terimakasih untuk persahabatan
yang telah kita jalin. Ely (makasi ya el aku pasti kuat), Loren (lo..makasih
ya dukungannya dan cerita-ceritanya, sekarang kamu boleh pacaran aku
sudah punya pacar juga hehe), Symfrosa (makasih ya Rosa
cerita-ceritanya semoga bapak kita lebih bahagia berada disamping-Nya).
12.Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu disini.
Semoga hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan
Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Yogyakarta, 26 November 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xx
DAFTAR BAGAN ... xxiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Dasar Teori ... 5
1. Kegiatan Belajar Mengajar ... 5
2. Pembelajaran ... 6
a. Macam pembelajaran ... 6
b. Metode Pembelajaran ... 10
3. Komputer ... 16
a. Manfaat dalam pembelajaran ... 17
b. Keunggulan dan kelemahan penggunaan komputer dalam pembelajaran ... 21
C. Rumusan Masalah ... 22
D. Tujuan Penelitian ... 23
E. Manfaat Penelitian ... 24
BAB II. METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Populasi Dan Sampel Penelitian ... 25
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 26
1. Cara pengambilan sampel ... 27
2. Cara menentukan sampel ... 28
3. Sampel yang telah ditentukan peneliti ... 31
D. Waktu dan Tempat Penelitian ... 34
E. Metode Pengumpulan Data ... 34
F. Instrumen Penelitian ... 35
G. Metode Analisis Data ... 35
BAB III. DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 37
A. Pelaksanaan Penelitian ... 37
1. Kesulitan Dalam Pelaksanaan Penelitian ... 38
2. Uji Kelompok Kecil ... 38
3. Rekapitulasi Data Kuisioner ... 39
B. Data dan Analisis Data ... 39
1. Latar belakang responden. ... 39
2. Urutan prioritas metode pembelajaran yang digunakan oleh
bapak/ibu guru. ... 43
3. Urutan prioritas penggunaan media dalam pembelajaran
oleh bapak/ibu guru. ... 48
4. Fasilitas yang tersedia di sekolah ... 52
5. Penggunaan internet yang disediakan oleh sekolah ... 54
6. Bapak/ibu guru sudah pernah memberikan tugas
mengakses internet ... 56
7. Responden pernah/tidak menggunakan komputer dalam
menyampaikan materi fisika di kelas dan frekuensi
pemakaian dalam satu semester ... 58
8. Ketika komputer dipergunakan dalam pembelajaran,
komputer dipergunakan sebagai. ... 60
9. Program yang terdapat dalam komputer yang bapak/ibu
guru gunakan. ... 62
10. Materi yang diajarkan dengan komputer ... 63
11. Bapak/Ibu guru pernah melakukan evaluasi atau meminta
umpan balik dari siswa ketika menyampaikan materi
pelajaran dengan menggunakan komputer? ... 64
12. Yang dilakukan siswa ketika bapak/ibu guru menyampaikan
pelajaran dengan menggunakan komputer. ... 65
13. Ketika komputer digunakan dalam pembelajaran ... 66
14. Ketika komputer digunakan dalam pembelajaran ... 67
15. Ketika komputer digunakan dalam pembelajaran ... 68
16. Jawaban responden atas pertanyaan mengenai keharusan
pemanfaatan komputer dalam pembelajaran fisika. ... 69
17. Keuntungan yang diperoleh dari memanfaatkan komputer
dalam pembelajaran oleh bapak/ibu guru (responden) ... 70
18. Kendala/hambatan yang dialami oleh bapak/ibu guru
(responden) ketika menggunakan komputer dalam
Pembelajaran ... 71
19. Jawaban responden atas pertanyaan apakah bapak/ibu
guru merasa memerlukan bantuan agar dapat memanfaatkan
komputer secara optimal dalam pembelajaran? ... 72
C. Pembahasan ... 73
1. Bagaimana Latar Belakang Guru Fisika SMA di
Propinsi DIY? ... 73
2. Urutan Prioritas Pemakaian metode dan media pembelajaran
oleh responden (bapak/ibu guru) ... 75
3. Bagaimana keberadaan fasilitas di sekolah-sekolah dan
pemanfaatannya oleh guru Fisika? ... 79
4. Apakah guru fisika SMA di Yogyakarta sudah memanfaatkan
komputer dalam proses pembelajaran? ... 81
xvi
5. Bagi guru fisika yang sudah memanfaatkan komputer,
dimanfaatkan untuk apa saja dalam pembelajaran? ... 82
6. Bagaimana hubungan siswa dan guru ketika komputer dipakai dalam melaksanakan KBM? ... 86
7. Bagaimana tanggapan guru terhadap keharusan pemanfaatan komputer dalam pembelajaran fisika? ... 87
8. Keuntungan apa yang diperoleh dari memanfaatkan komputer dalam pembelajaran? ... 88
9. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam memanfaatkan komputer dalam pembelajaran? ... 88
10. Dukungan apa saja yang diperlukan oleh guru agar dapat memanfaatkan komputer dalam pembelajaran? ... 89
D. Ringkasan Hasil Pembahasan... 90
BAB IV. PENUTUP ... 94
A. Kesimpulan ... 94
1. Kesimpulan Umum ... 94
2. Kesimpulan Khusus ... 95
B. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 100
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Daftar Sekolah Di Kota Yogyakarta yang Dijadikan
Sampel Penelitian ... 31
Tabel 2 Daftar Sekolah Di Kabupaten Bantul yang Dijadikan Sampel Penelitian ... 32
Tabel 3 Daftar Sekolah Di Kabupaten Sleman yang Dijadikan Sampel Penelitian ... 32
Tabel 4 Daftar Sekolah Di Kabupaten Kulon Progo yang Dijadikan Sampel Penelitian ... 33
Tabel 5 Daftar Sekolah Di Kabupaten Gunungkidul yang Dijadikan Sampel Penelitian ... 33
Tabel 6 Distribusi Latar Belakang pendidikan (jenjang) responden ... 39
Tabel 7 Distribusi Latar Belakang pendidikan (jurusan) responden ... 40
Tabel 8 Distribusi Data Jenis Kelamin Responden ... 41
Tabel 9 Distribusi Latar Belakang Pengalaman Mengajar Responden . 42 Tabel 10 Distribusi Prioritas Pertama Metode Pembelajaran ... 43
Tabel 11 Distribusi Prioritas Kedua Metode Pembelajaran ... 44
Tabel 12 Distribusi Prioritas Ketiga Metode Pembelajaran ... 46
Tabel 13 Distribusi Prioritas Keempat Metode Pembelajaran ... 47
xviii
Tabel 15 Distribusi Prioritas Kedua Media yang digunakan dalam
Pembelajaran ... 50
Tabel 16 Distribusi Prioritas Ketiga Media yang digunakan dalam
Pembelajaran ... 51
Tabel 17 Fasilitas Yang Tersedia Di Sekolah Meliputi Fasilitas
Komputer, Viewer Dan Internet ... 52
Tabel 18 Distribusi Pihak Pengguna Internet Di Sekolah ... 54
Tabel 19 Distribusi Penggunaan Internet Oleh Guru ... 55
Tabel 20 Distribusi jawaban atas pertanyaan Pernah/Tidak Guru
(responden) Memberikan Tugas Akses Internet ... 56
Tabel 21 Distribusi Frekuensi Pemberian Tugas Akses Internet Dalam
Satu Semester ... 57
Tabel 22 Distribusi jawaban Responden atas pertanyaan Pernah/Tidak
responden Menggunakan Komputer untuk Menyampaikan
Materi ... 58
Tabel 23 Distribusi Frekuensi Pemakaian Komputer Dalam pembelajaran
dalam satu semester ... 59
Tabel 24 Distribusi penggunaan komputer dalam pembelajaran oleh
responden ... 61
Tabel 25 Distribusi program aplikasi komputer yang digunakan
responden ... 62
Tabel 26 Materi yang pernah diajarkan guru menggunakan
xix
Tabel 27 Distribusi pertanyaan responden atas pertanyaan Pernah/Tidak
Responden Meminta Umpan Balik ... 64
Tabel 28 Distribusi Yang Dilakukan oleh Siswa ketika komputer
digunakan dalam pembelajaran ... 65
Tabel 29 Distribusi Peran Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan
Komputer ... 66
Tabel 30 Distribusi Penggunaan Komputer Dalam KBM ... 67
Tabel 31 Distribusi Materi Disajikan Dengan Komputer Dalam
Pembelajaran Di Kelas ... 68
Tabel 32 Distribusi Pendapat Responden Mengenai Keharusan
memanfaatkan komputer Dalam Pembelajaran ... 69
xx
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Persentase Distribusi Latar Belakang pendidikan (jenjang)
responden ... 40
Gambar 2 Persentase Distribusi Latar Belakang pendidikan (jurusan)
responden ... 40
Gambar 3 Persentase Distribusi Data Jenis Kelamin Responden ... 42
Gambar 4 Persentase Distribusi Latar Belakang Pengalaman Mengajar
Responden ... 43
Gambar 5 Persentase Distribusi Prioritas Pertama Metode
Pembelajaran ... 44
Gambar 6 Persentase Distribusi Prioritas Kedua Metode
Pembelajaran ... 45
Gambar 7 Persentase Distribusi Prioritas Ketiga Metode
Pembelajaran ... 46
Gambar 8 Persentase Distribusi Prioritas Keempat Metode
Pembelajaran ... 47
Gambar 9 Persentase Distribusi Prioritas Pertama Media yang
Digunakan Dalam Pembelajaran ... 49
Gambar 10 Persentase Distribusi Prioritas Kedua Media yang Digunakan
xxi
Gambar 11 Persentase Distribusi Prioritas Ketiga Media yang Digunakan
Dalam Pembelajaran ... 51
Gambar 12 Persentase Distribusi Fasilitas Komputer Di Sekolah ... 53
Gambar 13 Persentase Distribusi Fasilitas in focus/viewer ... 53
Gambar 14 Persentase Distribusi Fasilitas Internet ... 55
Gambar 15 Persentase Distribusi Pihak Pengguna Internet Di Sekolah .... 56
Gambar 16 Persentase Distribusi Penggunaan Internet Oleh Guru ... 57
Gambar 17 Persentase Distribusi jawaban atas pertanyaan Pernah/Tidak
Guru (responden) Memberikan Tugas Akses Internet ... 58
Gambar 18 Persentase Distribusi Frekuensi Pemberian Tugas Akses
Internet Dalam Satu Semester ... 59
Gambar 19 Persentase Distribusi jawaban Responden atas pertanyaan
Pernah/Tidak responden Menggunakan Komputer untuk
Menyampaikan Materi ... 60
Gambar 20 Persentase Distribusi Frekuensi Pemakaian Komputer Dalam
pembelajaran dalam satu semester ... 60
Gambar 21 Persentase Distribusi Penggunaan Komputer Dalam
Pembelajaran Oleh Responden ... 61
Gambar 22 Persentase Distribusi Program Aplikasi Komputer yang
Digunakan Responden ... 63
Gambar 23 Persentase Distribusi pertanyaan responden atas pertanyaan
xxii
Gambar 24 Persentase Distribusi Yang Dilakukan oleh Siswa
ketika komputer digunakan dalam pembelajaran ... 65
Gambar 25 Persentase Distribusi Peran Guru Dalam Pembelajaran
Menggunakan Komputer ... 66
Gambar 26 Persentase Distribusi Penggunaan Komputer Dalam KBM ... 67
Gambar 27 Persentase Distribusi Materi Disajikan Dengan Komputer
Dalam Pembelajaran Di Kelas ... 68
Gambar 28 Persentase Distribusi Pendapat Responden Mengenai
xxiii
DAFTAR BAGAN
xxiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuisioner ... 102
Lampiran 2 Contoh Jawaban Responden... 107
Lampiran 3 Rekapitulasi Data ... 113
Lampiran 4 Rekap akreditasi sekolah ... 122
Lampiran 5 Data Akreditasi Sekolah BAS Diknas Propinsi
DIY tahun 2005 ... 129
Lampiran 6 Data Akreditasi Sekolah BAS Diknas Propinsi
DIY tahun 2006 ... 147
Lampiran 7 Data Akreditasi Sekolah BAS Diknas Propinsi
DIY tahun 2006 ... 149
Lampiran 8 Surat ijin Penelitian dari Sanata Dharma ... 157
Lampiran 9 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Propinsi DIY ... 158
Lampiran 10 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Kabupaten
Sleman ... 159
Lampiran 11 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Kabupaten
Gunungkidul ... 160
Lampiran 12 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Kabupaten
Kulon Progo ... 161
Lampiran 13 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Kabupaten
xxv
Lampiran 14 Surat ijin Penelitian dari Bapeda Kota
Yogyakarta ... 163
Lampiran 15 Surat ijin Penelitian dari Pimpinan Muhammadiyah
Kota Yogyakarta ... 164
Lampiran 16 Surat ijin Penelitian dari Majelis Ibu Pawiyatan
Tamansiswa ... 165
Lampiran 17 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini perkembangan teknologi maju dengan pesat. Hal ini
ditandai dengan sejumlah kemajuan di berbagai bidang baik itu bidang politik,
ekonomi, sosial-budaya, pertanian, industri, pertambangan, maupun
pendidikan. Sehubungan dengan kemajuan teknologi tersebut, bidang-bidang
di atas juga baik secara langsung maupun tidak, akan dituntut untuk sedapat
mungkin memanfaatkan kemajuan tersebut demi pengembangan dan
peningkatan kompetensi kearah yang lebih baik.
Berbagai penemuan dan kemajuan dari perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah hadir dan dirasakan oleh kita. Salah satu
penemuan yang mengalami kemajuan sangat pesat adalah hadirnya komputer
di tengah-tengah kita. Hampir semua golongan maupun lapisan masyarakat
telah mendengar, melihat, bahkan menggunakan sarana tersebut (komputer)
untuk keperluan hidupnya sehari-hari. Tidak terkecuali, penemuan dan
kemajuan komputer tersebut di atas juga dirasakan dalam bidang pendidikan
untuk setiap jenjang.
Beberapa sekolah di sekitar kita saat ini telah melengkapi sarana
pembelajarannya dengan menyediakan laboratorium khusus untuk komputer
karena melalui teknologi komputer dan worl wide web (WWW) seseorang
tidak lagi terkendala oleh jarak dan waktu. Praktik komunikasi dan informasi
telah mencapai kecanggihan luar biasa dari masa-masa sebelumnya. Praktik
komunikasi dan informasi yang serba cepat dan serba menjelajah, yang hampir
meniadakan rentang waktu dan jarak adalah sebuah era yang berbeda dari
sejarah peradaban manusia sebelumnya. Era teknologi komunikasi dan
informasi telah memfasilitasi umat manusia dengan berbagai kemudahan,
khususnya terhadap akses informasi.
Pada saat yang sama dan dari berbagai tempat yang berbeda dapat
memperoleh informasi yang sama dari berbagai sumber di seluruh penjuru
dunia. Perilaku dan sifat teknologi komunikasi dan informasi semacam itu
telah menjadi bagian penting dan komplementer dari praktik komunikasi dan
informasi sebelumnya. Teknologi komunikasi dan informasi itu menyedot
perhatian banyak pihak, tidak terkecuali dunia pendidikan. Praktik pendidikan
dalam era teknologi komunikasi dan informasi mengasumsikan adanya
kontribusi signifikan (berarti) dalam membangun interkasi antara sesama
siswa, siswa dengan pengajar, dan siswa dengan lingkungan belajarnya.
Oleh karena itu sejumlah orang tua/wali siswa bahkan siswanya sendiri
ketika ingin melanjutkan studi dari satu jenjang ke jenjang berikutnya yang
lebih tinggi selalu mempertimbangkan berbagai kelengkapan pembelajaran
yang dimiliki oleh sekolah yang bersangkutan termasuk kelengkapan
laboratorium komputer karena hingga saat ini telah tersedia banyak model
pembelajaran dengan menggunakan sarana komputer dan diharapkan dapat
memberikan kontribusi memadai dalam dunia pendidikan. Model
interaktif berbasis web. Model pembelajaran ini diharapkan juga
meningkatkan kualitas pembelajaran interaktif di kelas. Pada gilirannya dapat
memperpendek masa studi dan mempercepat masa tunggu pekerjaan. Dalam
model pembelajaran ini banyak produsen yang menawarkan software khusus
pembelajaran dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Dalam dunia pendidikan khususnya fisika, kemajuan ini tidak dapat
diabaikan. Tetapi sebaliknya harus digunakan untuk memajukan pendidikan
fisika di tanah air kita. Maka mulai tahun-tahun terakhir banyak
dikembangkan pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi
tersebut seperti e-learning, penggunaan internet, penggunaan CD ROM,
penggunaan berbagai media modern (Paul Suparno:2007). Simulasi komputer
banyak digunakan karena lebih memudahkan siswa belajar daripada dengan
praktikum yang biasa. Dengan e-learning siswa dapat belajar dari guru, teman,
institusi lain tanpa dibatasi tempat dan waktu. Siswa dapat akses dari manapun
yang semakin memperkaya pengetahuan mereka.
Guru diharapkan tidak buta terhadap kemajuan teknologi informasi
dan penggunaannya dalam pembelajaran fisika. Guru diharapkan dapat
semakin merencanakan pembelajarannya dengan peralatan yang canggih itu.
Tentu untuk ini sekolah perlu menyediakan peralatan internet dan komputer
yang cukup lengkap sehingga guru dapat belajar dan menggunakannya dalam
pembelajarannya.
Penggunaan komputer dalam pengajaran fisika di Sekolah menengah
Amerika Serikat (AS) baru sedikit sekolah menggunakan komputer,
sedangkan sesudah itu perkembangannya sangat pesat. Dari tahun 1980
sampai dengan 1985 komputer berkembang dari antara 1-2 ribu menjadi
sekitar satu juta komputer lebih (Becker, 1986, dalam berger, 1994). Pada
tahun 1994 diperkirakan telah terdapat 4 juta komputer digunakan di sekolah
menengah. Pada saat ini, semua sekolah di AS menggunakan komputer
sehingga jumlahnya lebih banyak lagi. Di Indonesia sendiri penggunaan
komputer di sekolah menengah mulai meningkat. Kebanyakan sekolah di kota
besar telah menggunakannya dalam sistem belajar mengajar.
Dari sejumlah paparan di atas, muncul pertanyaan “Sudah Sejauh
Mana Komputer Digunakan Sebagai Media Baru Dalam Pembelajaran
Sains”? Hal ini diperkuat dengan pernyataan Suparno dalam makalahnya yang
berjudul “penggunaan komputer dalam pembelajaran fisika di sekolah
menengah” yaitu kebanyakan sekolah di kota besar di Indonesia sudah
menggunakan komputer dalam sistem belajar mengajar. Penulis tertarik dan
mencoba meneliti tentang penggunaan komputer oleh guru di Sekolah
Menengah Atas di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ketertarikan
tersebut melatarbelakangi penulis memilih judul penelitian “Pemanfaatan
Komputer oleh Guru Fisika Dalam Pembelajaran Fisika di SMA di
B. Dasar Teori
1. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Kegiatan belajar mengajar (KBM) merupakan proses aktif bagi
siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehingga mereka
akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada akhirnya mampu untuk
melakukan sesuatu (Depdiknas: 2003).
Suparno juga mengemukakan bahwa belajar adalah proses
mengkontruksi struktur pengetahuan baru dan menempa (membentuk)
hubungan baru di antara struktur. Struktur pengetahuan dalam sebuah
jaringan. Implikasi prinsip ini untuk pembelajaran adalah bahwa
pemahaman harus dikonstruksi secara bertahap dari pengalaman dan
komunikasi. Pengetahuan tidak dapat ditansfer langsung dari satu individu
ke individu yang lain. Setiap struktur pengetahuan individual
mencerminkan pengalaman uniknya. Juga tidak dapat, pengetahuan yang
kaya dikonstruksi secara sekejap. Pemahaman harus dikembangkan secara
bertahap melalui penyusunan langkah demi langkah srtuktur pegetahuan
(Suparno:1997).
Menurut kaum konstruktivis, seperti yang diungkapkan Betencourt
(1989) dalam Suparno (1997:65) mengajar bukan merupakan kegiatan
memindahkan pengetahuan dari guru ke murid melainkan suatu kegiatan
yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya.
pengetahuan, membuat makna, mencari kejelasan, bersikap kritis dan
mengadakan justifikasi.
Dari kedua pengertian tersebut, KBM dapat didefinisikan kembali
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh dua individu untuk memindahkan
pengetahuan. Dimana pengetahuan tersebut tidak dapat secara langsung
bisa ditransfer melainkan harus dilakukan secara bertahap, dan
membutuhkan waktu. Kegiatan yang dilakukan pengajar bukan hanya
memberikan ilmu yang dimilikinya melainkan juga harus dapat mengajak
pelajar untuk membentuk pemahamannya sendiri.
2. Pembelajaran
Pembelajaran atau pengajaran yang benar adalah suatu proses
pendidikan yang menghasilkan pengalaman dua sisi (two sided
experience). Artinya, dua sisi itu adalah pengalaman belajar yang
menyulut perhatian, kognisi, motivasi peserta didik untuk menguasai dan
memperoleh pengetahuan, informasi, ketrampilan, ataupun sifat tertentu
dan karenanya menjadikan perubahan peserta didik (Drost:1999).
a. Macam Pembelajaran
1) Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran ini ditandai dengan tidak digunakan media
dalam sistem belajar mengajar, namun dewasa ini metode semacam
2) Pembelajaran Menggunakan Media
a) Arti Media Pembelajaran
Menurut latuheru (1988) sesuatu dapat dikatakan sebagai
media pembelajaran apabila media tersebutndigunakan untuk
menyampaikan pesan dengan tujuan-tujuan pembelajaran.
Natakusumah (dalam Latuheru 1988) media adalah semua
alat bantu atau benda yang digunakan dalam kegiatan
belajar-mengajar, dengan maksud untuk menyampaikan pesan
pembelajaran dari seorang guru kepada siswa. Media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari guru kepada siswa sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat sehingga proses belajar terjadi.
Pesan atau informasi tersebut haruslah dapat diterima siswa
dengan menggunakan salah satu atau gabungan beberapa alat
indera mereka.
Gagne dan briggs (dalam Latuheru, 1988) mengatakan
bahwa media pembelajaran adalah alat secara fisik untuk
menyampaiakan isi pengajaran. Media yang dimaksudkan
disini misalnya buku, tape-recorder, kaset, film, video,
komputer, televise, dan lain-lain.
Arti media berdasarkan beberapa pendapat maka dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat atau bahan
dalam proses tersebut siswa dapat lebih mudah menangkap
maksud dari pembelajaran tersebut.
b) Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana (1990) media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang
pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya. Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran
dapat mempertinggi proses belajar siswa. Alasan pertama yaitu
dari segi manfaat dipergunakan media.alasan kedua yaitu
berhubungan dengan taraf berpikir siswa. Dari tahap berfikir
konkret (nyata) ke berfikir secara abstrak, dimulai dari berfikir
sederhana menuju ke berfikir kompleks. Penggunaan media
erat kaitannya dengan tahapan berpikir tersebut sebab melalui
media pengajaran hal-hal yang abstrak dapat dikonkretkan, dan
hal-hal kompleks dapat disederhanakan. Sebagai contoh
sederhana pemakaian globe, siswa akan mudah memahami
keadaan geografis daripada ketika siswa hanya membayangkan
bumi itu seperti apa.
Latuheru (1998:23) menyimpulkan pendapat beberapa
para ahli tentang manfaat dari penggunaan media pembelajaran
dalam suatu proses belajar mengajar sebagai berikut:
(1) Media pembelajaran menarik dan memperbesar perhatian
(2) Media pembelajaran dapat menghilangkan adanya
verbalisme
(3) Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman
belajar berdasarkan latar belakang sosial ekonomi dari
siswa.
(4) Media pembelajaran membantu membuat pengalaman
belajar yang sulit diperoleh dengan cara yang lain.
(5) Media pembelajaran dapat mengatasi batas-batas ruang
dan waktu. Misalnya objek yang berbahaya seperti
binatang buas yang tidak dapat dihadirkan di kelas ,
dapat menggunakan model, foto, slide, atau gambar dari
binatang tersebut.
(6) Media pembelajaran dapat membantu perkembangan
pikiran siswa secara teratur tentang hal yang mereka
alami, misalnya melihat film tentang suatu peristiwa.
Rangkaian dan urutan peristiwa yang mereka lihat itu
akan dapat mereka pelajari secara kontinu dan teratur.
(7) Media pembelajaran dapat membantu siswa dalam
mengatasi hal-hal yang sulit dilihat dengan mata
telanjang misalnya bakteri dan amuba. Siswa dapat
melihat bakteri dan amuba tersebut melalui foto atau
(8) Media pembelajaran dapat mengatasi peristiwa yang sulit
diikuti dengan indera mata. Misalnya mekarnya
setangkai bunga. Proses itu dapat diperlihatkan dengan
simulasi atau film.
(9) Media pembelajaran memungkinkan terjadinya kontak
langsung antara siswa dengan guru, masyarakat, maupun
dengan lingkungan alam sekitar mereka.
b. Metode Pembelajaran
Beberapa metode pembelajaran yang dipakai dalam pembelajaran
sains :
1) Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang paling tua dan masih
digunakan hingga kini. Menurut Ahsin (1980:2) metode ceramah
adalah suatu cara mengajar di mana seorang guru memberikan
penyajian pengajaran tentang fakta-fakta atau ide secara lisan baik
dengan ataupun tanpa alat bantu peraga pandang-dengar; sementara
yang diajar mendengarkan dan mencatat hal-hal yang mereka
anggap penting.
Menurut Gilstrap dalam Ahsin (1980:6) keuntungan dari metode
ceramah adalah:
b) Memperkenankan guru menggunakan pengalaman,
pengetahuan dan kebijaksanaan ketimbang membuat siswa
berjuang sendiri.
c) Memungkinkan guru menghadapi siswa dalam jumlah yang
banyak.
d) Membantu siswa mengembangkan kemampuan mendengar,
secara tepat, kritis dan dengan kesenangan.
e) Mengemukakan pengetahuan yang belum pernah ditemukan
oleh murid-murid dalam bacaan/pengalaman mereka.
f) Cocok untuk memberikan informasi.
Kelemaham metode ceramah:
a) Menempatkan siswa pada posisi belajar mendengar dan
mencatat
b) Proses satu arah dimana siswa pasif
c) Guru menyajikan materi dalam waktu yang relatif sama kepada
siswa yang mempunyai perbedaan kemampuan dalam
memahami.
d) Berlangsung menurut kecepatan guru dan bukan kecepatan
siswa
e) Metode yang membiasakan siswa untuk menghafal.
2) Demonstrasi
Ada banyak model metode dalam pembelajaran, metode
teknik-teknik yang dipergunakan untuk mengelola kelas (Cole&
Chan,1994). Demonstrasi merupakan salah satu metode yang dapat
memunculkan prediksi sekaligus sangat efektif dalam menolong
para pelajar mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan. Melalui demonstrasi dapat diberikan informasi
mengenai gambaran tentang sesuatu yang akan terjadi atau
memperlihatkan jawaban yang sesungguhnya (untuk menguji
jawaban). Dalam metode demonstrasi seorang pengajar atau
pemimpin, memperlihatkan sesuatu proses pada seluruh kelompok
anak didik dan dibantu oleh beberapa anak didik. Dengan metode
ini pengajar atau pelajar mencoba mengerjakan sesuatu serta
mengamati proses dan hasil percobaan itu. Dengan demonstrasi
kita dapat memperoleh jawaban tentang: “Bagaimana kita tahu
bahwa itu benar? Bagaimanakah prosesnya? Cara manakah yang
merupakan cara terbaik? Apakah yang akan terjadi? Terdiri dari
bahan apa?“, secara teliti dan ilmiah.
Keunggulan dari metode demonstrasi adalah:
a. Perhatian siswa dapat diarahkan pada hal-hal yang dianggap
penting sehingga hal-hal yang penting dapat menjadi perhatian
untuk diamati.
b. Dapat mengurangi kesalahan dibandingkan kegiatan
ceramah/membaca buku, karena siswa memperoleh gambaran
c. Masalah yang menimbulkan pertanyaan sebagian besar dapat
terjawab dengan teliti saat demonstrasi dilakukan.
d. Dengan demonstrasi dapat ditunjukkan:
• Suatu gejala Fisika/peristiwa Fisika secara langsung.
• Suatu gejala yang mungkin bertentangan dengan
intuisi/konsep yang dimiliki siswa sehingga menimbulkan
konflik kognitif dalam diri siswa.
e. Demonstrasi dapat digunakan sebagai variasi untuk mengurangi
kebosanan dalam kegiatan belajar mengajar
f. Siswa mempunyai peluang untuk melakukan proses.
g. Konsep lebih mudah dipahami dan tidak mudah untuk dilupakan
karena siswa punya pengalaman langsung.
Kelemahan metode demonstrasi:
a. Demonstrasi menjadi tidak wajar jika alat yang
didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan baik.
b. Tidak semua hal dapat didemonstrasikan.
c. Pengajar harus membimbing siswanya selama melakukan
demonstrasi.
3) Eksperimen atau laboratorium
Secara umun metode eksperimen adalah metode mengajar
yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan sebagai
pembuktian, pengecekan bahwa teori yang sudah dibicarakan itu
siswa semakin yakin dan jelas akan teorinya. Sering disebut
metode laboratorium karena percobaan biasanya dilakukan di
laboratorium. Biasanya metode eksperimen bukan untuk
menemukan teori, tetapi lebih untuk menguji teori atau hukum
yang sudah ditemukan para ahli. Namun pada praktek guru dapat
pula melakukan eksperimen untuk menemukan teorinya atau
hukumnya. Tentu guru sudah tahu teori atau hukum sebelumnya
dan bagi guru arah eksperimen jelas. Dengan metode ini siswa
dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan
sendiri.
Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu
eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas.
Dalam banyak pembelajaran SMA dan SMP, kebanyakan yang
dipilih yang terbimbing atau terencana. Alasan utama adalah
dengan model eksperimen terbimbing, hasilnya akan lebih cepat
selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga siswa tidah mudah
bingung.
4) Simulasi Komputer.
Model pembelajaran modern yang banyak digunakan dalam
pembelajaran fisika adalah simulasi komputer. Secara sederhana,
simulasi komputer adalah model pembelajaran menggunakan
fisika, dengan menggunakan monitor komputer dan siswa dapat
mempelajarinya dari simulasi tersebut.
Penggunaan simulasi komputer ini menguntungkan karena
siswa dapat mencoba berkali-kali tanpa harus ditunggui guru
seperti di dalam kelas. Siswa dapat mengulanginya di luar kelas
sehingga mereka lebih cepat mengerti konsep yang dipelajarinya
secara tepat.
Pembelajaran yang juga menggunakan komputer sebagai
medianya yaitu e-learning atau elektronik learning. Yaitu siswa
dapat belajar dari rumah atau dari internet. Guru juga bisa
memberikan tugas mencari bahan pelajaran sebaga tambahan buku
acuan yang digunakan, dengan begitu guru secara tidak langsung
sudah memperkenalkan internet kepada siswa. Selain itu guru juga
dapat memberikan tugas yang jawabannya dikirim lewat email.
Beberapa contoh metode pembelajaran diatas yang bisa di
jadikan pertimbangan bagi guru fisika tingkat SMA. Semua
metode itu bisa digunakan namun bagi seorang guru harus dapat
memilih mana metode yang cocok untuk materi tertentu. Dalam hal
iini kejelian dan kreativitas seorang guru menjadi sangat
dibutuhkan. Sedikit catatan bagi seorang guru maupun calon guru
baik dari tingka paling rendah (TK sampai perguruan tinggi) yaitu
bukan bagus tidaknya metode yang dipakai tetapi lebih cenderung
penting penggunaan metode yang bervariasi sehingga siswa tidak
bosan.
3. Komputer
Dengan berkembangnya teknologi yang cepat, tercipta banyak
sekali alat-alat bantu pendidikan. Alat ini diharapkan dapat membantu
mencapai tujuan, dan pencapaian tujuan dapat diwujudkan lebih baik
menggunakan alat-alat yang sesuai dengan sifat tujuan tersebut.
Namun, tidak semua bahan pelajaran memerlukan penggunaan alat
atau benda konkret dan dalam penggunaannya tidak selalu diperlukan
alat-alat yang sama. Pengajar harus dapat memilah-milah bahan ajar yang
dapat dajarkan dengan menggunakan alat.
“Penggunaan alat-alat dalam proses mengajar bertujuan
mempertinggi prestasi belajar pada umumnya” (Winarno,1979). Dengan
demikian guru harus bisa/mempunyai pengertian akan fungsi dan
kedudukan alat-alat didalam pekerjaannya sehari-hari.
Salah satu alat bantu pengajaran yang marak dibicarakan sebagai
hasil perkembangan teknologi yaitu komputer. Komputer dapat
didefinisikan sebagai alat yang dapat menerima informasi, dan
memberikan hasil informasi terbaru dalam bentuk yang mudah digunakan
a. Manfaat dalam pembelajaran
Untuk menjelaskan pemakaian komputer dalam pembelajaran
akan digunakan istilah Computer Assisted Learning (CAL), atau dalam
Bahasa Indonesia Berarti Pembelajaran Berbantuan Komputer.
Pembelajaran berbantuan komputer adalah menggunakan
komputer sebagai alat untuk menyampaikan isi pelajaran, melatih,
membimbing dan menilai prestasi belajar siswa. Dengan menggunakan
komputer diharapkan dapat menjadikan siswa lebih berminat pada
pelajaran. Siswa diberi peluang untuk belajar secara interaktif dengan
komputer sesuai dengan kemampuannya sendiri satu langkah demi satu
langkah dan boleh mengulanginya sendiri jika belum paham.
Menurut Robert Talyor (dalam makalah Adi Wijaya pada
http://www.p3gmatyo.go.id/download/SMP/komputer.pdf), komputer
dalam hubungannya di bidang instruksional pendidikan dibagi ke dalam
tiga kategori, yaitu : komputer sebagai “tutor, tool, dan tutee”.
1) Komputer sebagai tutor ( Tutor Applications)
Dalam kategori ini komputer sudah diprogram terlebih
dahulu oleh penguat program. Program komputer akan
menyediakan/memberikan beberapa informasi/teori sehingga siswa
dapat: mempelajarinya, memberikan respon/tanggapan apabila ada
pertanyaan yang perlu dijawab siswa. Kategori ini terbagi lagi
1. Sebagai tutorial
Program yang dibuat dirancang untuk memberikan informasi
bagi siswa. Artinya guru tanpa menerangkan terlebih dahulu suatu
materi, siswa sudah dapat memahaminya sendiri menggunakan
program tutorial tersebut (digunakan sebagai sumber belajar).
2. Sebagai praktik dan latihan (drill and practice)
Program yang dibuat untuk mempraktikan/melatih ketrampilan
siswa dalam penguasaan materi yang sebelumnya sudah diberikan
terlebih dahulu.
3. Sebagai Simulasi
Program yang dibuat berusaha untuk menghadirkan/
mempresentasikan situasi kehidupan/permasalahan yang
sebenarnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
siswa.
4. Sebagai permainan
Program yang disajikan berbentuk permainan dengan tujuan
untuk membuat siswa belajar dengan senang. Bentuk program
permainan yang diberikan digunakan untuk melatih ketrampilan
siswa terhadap pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
2) Komputer sebagai alat
komputer sebagai alat dimaksudkan bahwa komputer
digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar, baik
yang biasa digunakan diantaranya adalah microsoft word, microsoft
excel, microsoft PowerPoint.
3) Komputer sebagai tutee (Tutee Aplications).
Pada sub kategori ini, program komputer menjadi fokus dari
pembelajarannya karena disini siswa/guru memprogram komputer
dengan bahasa pemrograman untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Sehingga untuk tutee aplications, baik guru maupun siswa perlu
mempelajari bahasa pemrograman terlebih dahulu.
Manfaat komputer dalam pembelajaran bagi siswa (David, 2000):
(a) Komputer membantu membangun pengetahuan
• untuk menggambarkan ide, pemahaman dan kepercayaan
• untuk menghasilkan produk yang terstruktur, pengetahuan
berbasis belajar.
(b) Komputer dapat membantu penjelajahan
• untuk mengakses informasi yang diperlukan
• untuk mebandingkan sudut pandang, kepercayaan dan
pandangan dunia.
(c) Komputer dapat membantu pembelajaran dengan bekerja.
• Menggambarkan kepercayaan, pandangan, pendapat, dan
cerita untuk semua.
• Untuk menyatukan pendapat-pendapat, diskusi dalam suatu
• Untuk memberikan rasa aman, ruang masalah siswa dapat
terkontrol dalam pikiran siswa.
(d) Komputer membantu pembelajaran melalui pertentangan.
• Untuk memadukan pendapat dengan orang lain.
• Untuk diskusi, dipadu dengan yang lain, kesepakatan
komunitas dengan yang lain.
• Untuk mendukung percakapan antar komunitas pengetahuan.
(e) Komputer dapat dijadikan teman yang “pintar” dan membantu
learning by reflecting.
Untuk membantu pelajar mengungkapkan pendapat dengan jelas
gambaran yang mereka punya.
Penggunaan komputer dalam pembelajaran menurut pendapat
lain (Sudjarwo, 1988 ):
• Penggunaan komputer sebagai bahan belajar mandiri (computer
assisted-learning).
Komputer digunakan sebagai tutor pengganti, dimana siswa
dapat mengikuti suatu diskusi yang sedang berlangsung melalui
sebuah alat terminal untuk belajar secara interaktif (interactive
terminal). Dalam fungsinya komputer sebagai tutor pengganti siswa
dapat berinteraksi dengan komputer yang telah diprogramkan secara
khusus untuk menjawab berbagai pertanyaan yang telah disediakan.
Kemudian komputer akan menanyakan berbagai pertanyaan
•
Komputer sebagai mode laboratorium simulasi•
Komputer lebih berperan sebagai situasi sumber belajar, situasipraktek dimodelkan oleh komputer. Situasi praktek simulasi
(simulated practical) dapat berasal dari berbagai subyek.
Komputer simulasi sudah dapat ditemui di bidang, seperti
pengobatan , teknik, geografi, matematika, ilmu fisika, ekonomi,
bisnis, manajemen training, dan latihan kemiliteran.
b. Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan komputer dalam
Pembelajaran
1. Keuntungan atau Kelebihan Komputer
Belajar menggunakan komputer merupakan hal yang baru
bagi siswa sehingga dapat meningkatkan minat juga motivasi untuk
belajar fisika; dengan menggunakan fasilitas yang ada ai dalam
komputer misalnya gambar, suara, musik, grafik dapat merangsang
untuk melakukan latihan-latihan kerja, simulasi dsb; lebih cepat
dalam menanggapi respon siswa.
2. Kelemahan atau Kekurangan Komputer
Proses pembelajaran dengan komputer relatif lebih mahal
dari media lain; merancang program untuk kepentingan proses
pembelajaran dengan komputer mempunyai konsekuensi biaya,
waktu, dan tenaga yang tidak sedikit; komputer dapat memadamkan
Dari berbagai pendapat para ahli tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa masukknya sebuah alat baru dalam dunia pendidikan tidak serta
merta bisa langsung di intregrasikan dalam KBM. Pengintegrasian
komputer ke dalam dunia pengajaran memerlukan dasar teori belajar yang
kuat dengan kemauan dan kemampuan SDM yang tinggi, juga
memerlukan proses yang tidak cepat dan gampang. Pengubahan sistem
KBM dari konvensional ke yang lebih modern menimbulkan pro dan
kontra dari berbagai pihak terutama pihak yang langsung terkena imbasnya
dalam hal ini guru. Namun di jaman yang terus berkembang diharapkan
guru mampu dan mau untuk mengikuti perkembangan tersebut. Disini
kalau kita mau menggali lebih jauh komputer banyak menyediakan
fasilitas-fasilitas yang menarik dalam rangka memajukan dunia
pendidikan.
C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang ingin diteliti:
1. Bagaimana latar belakang guru fisika SMA di propinsi DIY?
2. Media dan metode pembelajaran apa saja yang sering dipakai dalam
melaksanakan KBM oleh guru Fisika SMA propinsi DIY?
3. Bagaimana keberadaan fasilitas di sekolah-sekolah dan pemanfaatannya
oleh guru Fisika?
4. Apakah guru fisika SMA di Yogyakarta sudah memanfaatkan komputer
5. Bagi guru fisika yang sudah memanfaatkan komputer, dimanfaatkan untuk
apa saja dalam pembelajaran ?
6. Bagaimana hubungan siswa dan guru ketika komputer dipakai dalam
melaksanakan KBM?
7. Bagaimana tanggapan guru terhadap keharusan pemanfaatan komputer
dalam pembelajaran fisika?
8. Keuntungan apa yang diperoleh dari memanfaatkan komputer dalam
pembelajaran?
9. Faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam memanfaatkan komputer
dalam pembelajaran ?
10. Dukungan apa saja yang diperlukan oleh guru agar dapat memanfaatkan
komputer dalam pembelajaran ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan permasalahan yang telah diketahui diatas, maka penelitian ini
bertujuan untuk:
1. Memberikan informasi latar belakang guru fisika SMA di propinsi DIY.
2. Mengetahui urutan prioritas pemakaian metode dan media pembelajaran
dalam melaksanakan KBM oleh guru Fisika SMA di propinsi DIY.
3. Mengetahui keberadaan fasilitas di sekolah-sekolah dan pemanfaatannya
oleh guru Fisika.
4. Mengetahui apakah guru fisika SMA di Yogyakarta sudah memanfaatkan
5. Mengetahui bagi guru fisika yang sudah memanfaatkan komputer,
dimanfaatkan untuk apa saja dalam pembelajaran.
6. Mengetahui hubungan siswa dan guru ketika komputer dipakai dalam
melaksanakan KBM.
7. Mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi kendala dalam memanfaatkan
komputer dalam pembelajaran.
8. Keuntungan yang diperoleh dari memanfaatkan komputer dalam
pembelajaran.
9. Mengetahui dukungan apa saja yang diperlukan oleh guru agar dapat
memanfaatkan komputer dalam pembelajaran.
10. Mengetahui pendapat guru terhadap pemanfaatan komputer dalam
pembelajaran fisika.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini bagi beberapa pihak :
1. Bagi guru
Setelah diadakan penelitian ini bagi guru yang belum memanfaatkan
tertarik untuk mencoba menggunakannya.
2. Bagi Diknas propinsi DIY
Sebagai informasi pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran fisika.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini akan memberikan sedikit gambaran dalam mengadakan
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Peneliti menggunakan metode survei dalam penelitiannya. Metode survei
merupakan salah satu jenis penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam penelitian ini
digunakan analisa statistik deskriptif berupa persentase. Di dalam metodologi
ini, data yang diperoleh dianalisis untuk mendeskripsikan keadaan atau
fenomena populasi. Inti dari survey adalah pengajuan pertanyaan terhadap
sekelompok besar orang. Di dalam metodologi survei, entitas (manusia atau
benda) dimasukkan kedalam kategori-kategori dan kemudian dihitung jumlah
entitas di dalam suatu kategori. Didalam metodologi ini, biasanya orang atau
entitas lain dipilih secara random untuk mendapatkan sampel yang
representatif. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian survei dapat
digeneralisasikan terhadap seluruh populasi.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian : guru-guru mata pelajaran fisika SMA di DIY
Sampel penelitian : guru-guru mata pelajaran Fisika di sekolah tertentu yang
dipilih oleh peneliti.
C. Teknik pengambilan Sampel
Penentuan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling.
Stratified random sampling yaitu penentuan sampel dengan cara memilih
subgrup tertentu dalam suatu proporsi yang sama dalam populasi. Populasi
dikelompokkan dalam tingkat atau grup yang berbeda, dan setiap grup diambil
sampel menurut proporsi yang sesuai.
1. Cara pengambilan sampel:
a. Menurut data Diknas jumlah SMA di DIY ada 163 sekolah yang
tersebar dalam lima kabupaten dan satu kota yaitu: 37 di Kabupaten
Bantul, 38 di Kabupaten Sleman, 17 di Kabupaten Kulon progo, 24 di
Kabupaten Gunung Kidul dan sisanya 47 di kota Yogyakarta.
b. Dari 163 sekolah oleh peneliti diambil sebanyak 40 sekolah dengan
pertimbangan waktu, biaya, dan tenaga mengingat penelitian ini
merupakan penelitian pribadi.
c. Dari jumlah sampel yang diteliti didistribusikan lagi ke lima kabupaten
yaitu dengan persamaan (bdk. pers (1)):
ditentukan yang
sampel Jml
x seluruhnya
Sek Jml
tersebut kabupaten
di Sek Jml ek
JmlS =
d. Setelah diketahui jumlah sampel dalam setiap kabupaten, disetiap
kabupaten tersebut sampel masih dibedakan atas akreditasi A, B, dan
C. Baru ditentukan sekolah yang akan dipilih, dengan
Bagan 1: Diagram Penentuan Sampel Penelitian
27
2. Cara menentukan sampel
Untuk menentukan jumlah sampel penelitian pada tiap kabupaten, peneliti
menggunakan persamaan berikut:
c
y = Jumlah Sampel per kabupaten.
a = Jumlah Sekolah per kabupaten.
b = Jumlah keseluruhan SMA se DIY
c = Jumlah kesekuruhan sampel yang ditentukan.
Dan untuk sampel penelitian tiap kelompok akreditasi (A, B, dan C),
peneliti menggunakan persamaan yang identik dengan persamaan di atas
namun mengalami perubahan variable untuk x dan p, sementara untuk
variabel y dan a sama seperti persamaan (1).
Persamaan yang digunakan untuk penentuan sampel akreditasi adalah sbb:
y
x = Jumlah sampel per kategori akreditasi
y = Jumlah Sampel per kabupaten.
p = Jumlah sekolah berdasarkan kategori akreditasi dalam tiap kabupaten
a = Jumlah Sekolah per kabupaten.
a. Kota Yogyakarta
1) Untuk sampel kota yogyakarta:
sekolah
2) Untuk Sampel per kategori akreditasi kota Yogyakarta:
a) Kategori Akreditasdi A
y
b) Kategori Akreditasi B
y
c) Akreditasi C
y
Total sekolah di kabupaten Kota yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini adalah 12 Sekolah
Untuk empat kabupaten lainnya penentuan sampel per kabupaten maupun
sampel per kategori akreditasi pada tiap kabupaten mengikuti pola di atas.
b. Kabupaten Bantul
Keseluruhan SMA di kabupaten bantul adalah 37 sekolah
dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori sbb: akreditasi A
Dari 37 sekolah di atas diambil sebanyak Sembilan (9) sekolah
sebagai sampel penelitian dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap
kategori adalah sbb: Akreditasi A = 6 Sekolah , akreditasi B = 2
sekolah dan akreditasi C = 1sekolah.
c. Kabupaten Sleman
Keseluruhan SMA di kabupaten Sleman adalah 38 sekolah
dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori sbb: akreditasi A
= 23 sekolah, akreditasi B = 18 sekolah dan akreditasi C = 4 sekolah.
Dari 38 sekolah di atas diambil sebanyak Sembilan (9) sekolah
sebagai sampel penelitian dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap
kategori adalah sbb: Akreditasi A = 5 Sekolah , akreditasi B = 3
sekolah dan akreditasi C = 1sekolah.
d. Kabupaten Kulon Progo
Keseluruhan SMA di kabupaten Kulon Progo adalah 17
sekolah dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori sbb:
akreditasi A = 13 sekolah, akreditasi B = 4 sekolah dan akreditasi C =
0 sekolah.
Dari 38 sekolah di atas diambil sebanyak 4 sekolah sebagai
sampel penelitian dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori
adalah sbb: Akreditasi A = 3 Sekolah , akreditasi B = 1 sekolah dan
e. Kabupaten Gunungkidul
Keseluruhan SMA di kabupaten Sleman adalah 24 sekolah
dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori sbb: akreditasi A
= 11 sekolah, akreditasi B = 7 sekolah dan akreditasi C = 6 sekolah.
Dari 38 sekolah di atas diambil sebanyak 6 sekolah sebagai
sampel penelitian dengan distribusi akreditasi untuk tiap-tiap kategori
adalah sbb: Akreditasi A = 3 Sekolah , akreditasi B = 2 sekolah dan
akreditasi C = 1sekolah.
3. Adapun sampel yang telah ditentukan peneliti:
a. Kota Yogyakarta
Tabel 1
Daftar sekolah di Kota Yogyakarta yang dijadikan sampel penelitian
No NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
1 SMA STAMA YK Jl. Ireda 19 A Yagyakarta
2 SMA Taman Madya Jetis Jl. Taman Siswa 25 D Yogyakarta
3 SMA BOPKRI 2 YK Jl. Jend Sudirman 87 Yogyakarta
4 SMA PL YK Jl.P.Senopati 18 Yogyakarta
5 SMA PIRI 2 Jl. Mt Haryono 23 Yogyakarta
6 SMA N 9 YK Jl. Sagan 1 Yogyakarta
7 SMA N 3 YK Jl. Laksda Yos Sudarso 7 Yogyakarta
8 SMA MUH 2 YK Jl. Kapas 7 Yogyakarta
9 SMA MARSUDI LUHUR Bintaran kidul 2 Yogyakarta
10 SMA BOPKRI 3 Jl.kapt tendean 55 Yogyakarta
11 SMA SANTO THOMAS YK Balirejo Utara Muja Muju Yogyakarta
b. Kabupaten Bantul
Tabel 2
Daftar sekolah di Kabupaten Bantul yang dijadikan sampel penelitian
No NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
1 SMA N 1 Bambang Lipuro Jl. Samas Km 18 Mulyodadi Bantul 2 SMA N 1 Sewon Jl.parangtritis km.5 sewon Bantul 3 SMA 1 SEDAYU Argomulyo sedayu bantul
4 SMA Muhamadiyah Bantul Jl.urip Sumoharjo 04/A Bantul 5 SMA Stece Bantul Ganjuran Sumbermulyo Bblipuro 6 SMA “17” BANTUL Jl.kol Sugiono ringinharjo bantul 7 SMA Tripaja Bhakti Belan Bambanglipuro Bantul 8 SMA Mercu Buana Sedayu Jl. Wates km.9 argomulyo sedayu
9 SMA N PGRI KASIHAN Sonosewu ngestiharjo kasihan
c. Kabupaten Sleman
Tabel 3
Daftar sekolah di Kabupaten Sleman yang dijadikan sampel penelitian
No NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
1 SMA N 1 SLEMAN JI. Magelang Km 14.4 Medari Sleman
2 SMA N 1 DEPOK Babarsasi Caturtunggal Depok
3 SMA N 1 GODEAN Sidokarto godean sleman
4 SMA SANTO MIKAEL Jl.Pangeran Purboyo Warak Sb.Adi Slman
5 SMA Proklamasi 45 Sleman JI. Ring Road Utara Trihanggo Sleman
6 SMA BINA HARAPAN Sinduharjo, Nganglik Sleman
7 SMA N 1 MINGGIR Pakeran Sendangmulyo min#ggir
8 SMA Muhamaddiyah Kalasan Dhuri tirtomartani kalasan sleman
d. Kabupaten Kulon Progo
Tabel 4
Daftar sekolah di Kabupaten Kulon Progo yang dijadikan sampel
penelitian
No NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
1 SMA N 1 KALIBAWANG Jl.dekso banjararum samigaluh KP
2 SMA N 1 SENTOLO Ploso banguncipto sentolo KP
3 SMA Muhammadiyah Galur Kedunggong wates KP
4 SMA Sanjaya XIV Nanggulan Jl.jatisrono nanggulan KP
e. Kabupaten Gunung Kidul
Tabel 5
Daftar sekolah di Kabupaten Gunungkidul yang dijadikan sampel
penelitian
No NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH
1 SMA N 1 WONOSARI Trimulyo II, Kepek, Wonosari Gunungkidul
2 SMA Pembangunan 2 Karangmojo Srimpi, Karangmojo Gunungkidul
3 SMA Dominikus Wonosari JI. Mgr. Sugiyo Pranoto, Wonosari gunungkidul
4 SMA N 1 TANJUNGSARI Kepek, Wonosari Gunungkidul Trimulyo II
5 SMA Pembangunan 3 Ponjong Koripan, Sumbergiri, Ponjong Gunungkidul
6 SMA Pembangunan 4 Playen Jatisari, Playen Gunungkidul
Yogyakarta terkenal sebagai kota pelajar, di kota ini banyak dibangun
sekolah baik negeri maupun swasta. Alasan peneliti memilih sampel di kota
yogyakarta yaitu peneliti merupakan mahasiswi di salah satu universitas yang
penelitiannya. Peneliti juga merupakan calon guru fisika sehingga penelitian ini
bisa dijadikan acuan/dasar mengajar nantinya.
D. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan di lima kabupaten yang ada di DIY meliputi
Bantul, Kulon Progo, Kota Yogyakarta, Gunung Kidul, dan Sleman. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April-Juni tahun 2008.
E. Metode Pengumpulan Data
Kuesioner yaitu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peneliti kepada
partisipan yang ditulis dan diberikan kepada sampel penelitian untuk diisi
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner yang akan dipakai berupa
pertanyaan seputar penggunaan komputer yang didesain untuk pembelajaran.
Macam-macam kuesioner menurut Paul Suparno :
1. Dari cara menjawabnya:
Terbuka: responden dapat menjawab dengan kalimatnya sendiri.
Tertutup: responden tinggal memilih.
2. Dari jawaban yang diberikan:
Langsung: responden menjawab tentang dirinya.
Tidak langsung: responden menjawab tentang orang lain.
3. Dilihat dari bentuknya:
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner jika dilihat dari
cara menjawabnya model terbuka dan tertutup, juga kuesioner tersebut
termasuk jenis langsung jika dilihat dari jawaban yang diberikan.
F. Instrumen Penelitian
Angket yang berisi pertanyaan yang berhubungan dengan pemanfaatan
komputer yang sudah digunakan guru dalam menyampaikan materi-materi
pelajaran fisika, serta materinya yang diajarkan.
Poin-poin yang ingin diteliti:
1. Data guru, meliputi: asal sekolah, latar belakang pendidikan dan
pengalaman mengajar.
2. Fasilitas Sekolah dan penggunaannya.
3. Penggunaan komputer meliputi: materi yang diajarkan, keuntungan dan
kelemahan penggunaan komputer, frekuensi pemakaian, keterlibatan siswa
dan kendala yang dihadapi dalam pemakaian komputer.
4. Dukungan yang diperlukan dalam pemakaian komputer.
G. Metode Analisis Data
Data dianalisis berdasarkan rekap data hasil kuisioner dengan
menggunakan metode statistik deskriptif. Metode statistik deskriptif ini
dilakukan dengan teknik perhitungan persentase. Dari tiap pertanyaan yang
telah dikelompokkan, dibuat persentase untuk masing-masing jawaban
Kuisioner yang dibuat peneliti merupakan kuisioner dengan bentuk campuran
sehingga dalam analisis data peneliti menggunakan beberapa cara:
1. Untuk pertanyaan dengan jawaban berdasarkan prioritas, peneliti
menghitung berdasar pada proritas tersebut, meghitung persentasenya
kemudian dibahas baru disimpulkan (pertanyaan bagian II nomor 1 dan 2).
2. Untuk pertanyaan yang merupakan jawaban tunggal maka langsung dapat
dibuat persentasenya, kemudian di bahas baru disimpulkan (pertanyaan
nomor 3, 4, 5, 8, 10, 14, 16, 17, 21 dan 24).
3. Untuk pertanyaan yang dapat dijawab lebih dari satu, maka analisis
dilakukan dengan cara mempersentasekan berdasar pilihan jawaban
(pertanyaan nomor 6, 7, 12, 13, 18, 19, dan 20).
4. Untuk pertanyaan terbuka (responden menjawab dengan kalimat sendiri),
peneliti menganalisis sesuai jawaban yang ada setelah itu peneliti
menyimpulkan dan merangkum semua jawaban responden (pertanyaan
37
BAB III
DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di sejumlah sekolah menengah atas (SMA)
yang berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baik swasta
maupun negeri yang terakreditasi A, B, dan C yang tercatat dalam data BAS
Diknas provinsi DIY. Alasan pelaksanaan di provinsi DIY karena Provinsi ini
dikenal sebagai kota pelajar dan di kota ini banyak dibangun sekolah baik
swasta maupun negeri sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan
sampel yang representatif.
Pengambilan data dimulai bulan April tahun 2008 dan selesai pada
bulan Juni tahun 2008. Secara rinci, penelitian ini dilakukan di lima (5)
kabupaten dalam wilayah pemerintahan DIY, yakni: Kota Yogyakarta,
Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, dan
Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini tidak melibatkan semua SMA yang ada
di DIY akan tetapi memilih beberapa sekolah yang menurut takaran peneliti
bisa merepresentasikan keseluruhan sekolah yang ada pada setiap kabupaten.
Untuk setiap kabupaten, peneliti memilih sampel secara acak berdasarkan
kriteria hasil akreditasi sekolah yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Sekolah