• Tidak ada hasil yang ditemukan

Teodora Ballos, Sonja V. T Lumowa, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Teodora Ballos, Sonja V. T Lumowa, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pemberian Ekstrak Tanaman Serai Dapur

(Cymbopogon

citratus)

terhadap Intensitas Serangan Hama pada Kacang Panjang

(Vigna

sinensis L.

var.

sesquipedalis)

Teodora Ballos, Sonja V. T Lumowa, Helmy Hassan Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Mulawarman

Email: teodoraballos94@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan hama pada kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan enam perlakuan (termasuk kontrol) yang diulang sebanyak enam belas kali. Masing-masing perlakuan yaitu 80%, 60 %, 40%, 20% dan kontrol (tanpa perlakuan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas serangan serangga hama tanaman kacang panjang pada 21 hst (hari setelah tanam) secara berturut-turut dengan perlakuan TO (67.86%), T1

(53.13%), T2 (47.77%),T3 (41.52 %), T4 (34.82%)dan T5 (29.02%). Intensitas serangan serangga

hama tanaman kacang panjang pada 28 hst (hari setelah tanam) secara berturut-turut dengan perlakuan TO (46.54%), T1 (23.28%), T2 (21.12%), T3 (17.46%),T4 (14.88%) dan T5 (12.80 %).

Intensitas serangan serangga hama tanaman kacang panjang pada 35 hst (hari setelah tanam) secara berturut-turut dengan perlakuan TO (29.40%), T1 (13.19%), T2 (11.08%), T3 (11.36%), T4

(9.94%)dan T5 (8.06%). Intensitas serangan serangga hama tanaman kacang panjang pada 42

hst (hari setelah tanam) secara berturut-turut dengan perlakuan TO (25.94%), T1 (9.39%), T2

(7.68%), T3 (5.70%), T4 (4.04%) dan T5 (2.39%). Pemberian ekstrak tanaman serai dapur

memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap intensitas serangan hama pada kacang panjang. Hasil uji lanjut BNJ 5 % diperoleh hasil bahwa terhadap perbedaan nyata dari tiap konsentrasi ekstrak tanaman serai dapur yang diberikan pada tanaman kacang panjang. Kata kunci: serai dapur (Cymbopogon citratus), kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis), serangga hama

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) dengan luas daratan 191,7 juta hektar. Sebanyak 133,7 juta hektar (67,9 %) dari luas daratan tersebut berpotensi menjadi lahan pertanian dan 22,4 juta hektar (11,7%) sangat layak untuk usaha pertanian tanaman pangan dan holtikultural. Kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis)merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu. Kacang panjang bersifat dwiguna, artinya sebagai sayuran polong dan sebagai penyubur tanah. Menurut Kardinan (2002), kehilangan hasil panen keseluruhan yang yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman dapat mencapai 40%- 55%. Pada umumnya budidaya tanaman sayuran masih banyak kendala yang dihadapi. Salah satu diantaranya adalah serangan hama yang dapat menurunkan hasil panen. Sampai saat ini titik berat pengendalian hama-hama tanaman sayuran yang dilakukan petani adalah dengan cara kimia yaitu menggunakan insektisida.

Salah satu jalan keluar untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan konsepsi Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pengendalian Hama Terpadu merupakan konsepsi pengendalian hama yang akrab lingkungan, yang berusaha mendorong berperannya musuh alami dan merupakan cara pengendalian non kimia lainnya. Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun serai dapur. Serai dapur merupakan tanaman yang banyak sekali terdapat di lingkungan sekitar,. Serai dapur banyak ditanam disekitar belakang rumah warga,

(2)

Berdasarkan hasil penelitian (Adnyana, dkk), menunjukkan bahwa konsentrasi minyak serai dapur 10%, 5%, 2%, 1%,0,75%, dan 0,5% merupakan konsentrasi yang mampu membunuh ulat bulu dengan persentase mortalitas diatas 90%. Konsentrasi 0,25% merupakan yang memiliki persentase paling rendah yakni hanya 50%. Pada penelitian ini ulat bulu mengalami kejang-kejang yang berarti terganggu- nya sistem syaraf, mengeluarkan cairan tubuh, dan mengalami kematian. Senyawa- senyawa yang terkandung dalam minyak serai dapur sangat dapat berperan dalam membunuh ulat bulu. Selain ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Untuk itu, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus)sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.

METODEPENELITIAN

Jenis dari penelitian ini adalah eksperimen sungguhan (True Eksperimental Research) yang bertujan untuk mengetahui atau menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara menekankan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental, satu atau lebih kondisi perlakuan dari membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Nurboko dan Achmadi, 2005). Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 96 bibit kacang panjang yang di seleksi dan dianggap memiliki kualitas tanam baik, yang mempunyai kriteria sehat dan tumbuh tegak. Alat dan bahan yang digunakan adalah cangkul, parang,timbangan, wadah, penyaring, gelas ukur, handsprayer, kamera, ajir, alat tulis, benih kacang panjang, tanaman serai dapur, air pelarut, sabun dan pupuk kandang. Kegiatan selama proses penelitian antara lain persiapan lahan, penanaman, penyulaman, enyiraman, pemasangan ajir,penyiangan, pemangkasan, pemupukan dan penanggulangan hama.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang terdiri dari 6 perlakuan termasuk kontrol dan 4 ulangan. Ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) yang diaplikasikan pada beberapa sampel tanaman kacang panjang memiliki kosentrasi yang bervariasi, yakni kosentrasi 20 %, 40 %, 60 %, dan 80 %, selain itu, dalam penelitian ini terdapat beberapa sampel tanaman kacang panjang yang tidak diberikan ekstrak tanaman serai dapur tetapi hanya air dan deterjen.

Pengamatan intensitas serangan serangga hama dilakukan dengan selang waktu 7 hari sekali setelah pengaplikasian ekstrak, atau pengamatan dilakukan pada pengamatan umur 21, 28, 35 dan 42 dengan menggunakan rumus sebagai berikut , ket : I = Intensitas Serangan (%).

Dengan nilai skalanya yaitu 0 (tidak ada serangan hama/tanaman sehat), 1 (kerusakan < 25% serangan hama ringan), 2 (kerusakan 25-50% (serangan hama sedang), 3 (kerusakan 50-75% (serangan hama berat), 4 (kerusakan > 75% serangan hama sangat besar).

Kemudian data-data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam rancangan acak kelompok dengan analisis of varian (ANOVA) dengan selang kepercayaan 95%. Dan dilanjutkan dengan BNJ 5%.

(3)

HASIL PENELITIAN

Tabel 1. Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis )(%) umur 21 (Hari Setelah Tanam).

Perlakuan Ulangan Total Rerata

R1 R2 R3 R4 T0 64.29 67.86 69.64 69.64 271.43 67.86 T1 53.57 51.79 50.00 57.14 212.50 53.13 T2 42.86 50.00 48.21 50.00 191.07 47.77 T3 37.5 44.64 42.86 41.07 166.07 41.52 T4 33.93 33.93 35.71 35.71 139.28 34.82 T5 28.57 28.57 28.57 30.36 116.07 29.02 Total 260.72 276.79 274.99 283.92 1096.42 274.10

Tabel 2. Analisis Sidik Ragam Pada 21 Hari Setelah Tanam Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F hitung F tabel 5 %

Kelompok 3 47.27 15.76

171.66* 2.90 Perlakuan 5 3857.94 771.59

Galat 15 67.42 4.49

Total 23 3972.63

Keterangan : * : Berpengaruh Nyata.

Berdasarkan data pada Tabel 2., diperoleh bahawa Fhitung (171.66>Ftabel (2.90) tarif signifikan 5 %

yaitu 2.90. Dengan demikan, dapat diketahui bahwa ada pengaruh ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis).

Tabel 3. Hasil Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis) Umur 21 (Hari Setelah Tanam) Perlakuan Rata-rata (%) Berbeda Dengan BNJ T0 T1 T2 T3 T4 T5 5 % 67.86 53.13 47.77 41.52 34.82 29.02 T0 67.86 - 14.73* 20.09* 26.34* 33.04* 38.84* 2.31 T1 53.13 - 5.36* 11.61* 18.31* 24.11* T2 47.77 - 6.25* 12.95* 18.75* T3 41.52 - 6.70* 12.5* T4 34.82 - 5.80* T5 29.02 -

Keterangan : * : Berpengaruh nytata (selisih >Ft 5%)

Tabel 4. Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ) (%) Umur 28 (Hari Setelah Tanam)

Perlakuan Ulangan Total Rerata

R1 R2 R3 R4 T0 46.48 44.83 46.55 48.28 186.14 46.54 T1 21.55 22.41 21.55 27.59 93.10 23.28 T2 18.97 21.55 22.41 21.55 84.48 21.12 T3 15.52 18.97 18.1 17.24 69.83 17.46 T4 14.66 14.66 15.52 14.66 59.50 14.88 T5 12.93 12.93 12.93 12.39 51.18 12.80 Total 130.11 135.35 137.06 141.71 544.23 136.06 Sumber : Hasil Penelitian (2016)

Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Pada 28 Hari Setelah Tanam Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F hitung F tabel 5 %

Kelompok 3 11.47 3.82

269.55* 2.90 Perlakuan 5 3031.02 606.20

Galat 15 33.73 2.25

Total 23 3076.22

(4)

ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis).

Tabel 6. Hasil Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ) Umur 28 (Hari Setelah Tanam). Perlakuan Rata-rata (%) Berbeda Dengan BNJ T0 T1 T2 T3 T4 T5 5 % 46.54 23.28 21.12 17.46 14.88 12.80 T0 46.54 - 23.26* 25.39* 29.08* 31.66* 33.74* 1.64 T1 23.28 - 2.16* 5.82* 8.40* 10.48* T2 21.12 - 3.66* 6.24* 8.32* T3 17.46 - 2.58 4.66* T4 14.88 - 2.08 T5 12.80 -

Keterangan : * : berbeda nyata (selisih > Ft 5 %)

Tabel 7. Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ) (%) Umur 35 (Hari Setelah Tanam)

Perlakuan Ulangan Total Rerata

R1 R2 R3 R4 T0 30.64 28.94 29.03 30.64 119.25 29.81 T1 13.78 12.78 12.78 13.78 53.12 13.28 T2 11.11 12.11 11.11 11.11 45.44 11.36 T3 9.44 10.44 10.44 9.44 39.76 9.94 T4 7.78 8.33 8.33 7.78 32.22 8.06 T5 6.67 5.22 7.22 6.67 26.13 6.53 Total 76.20 77.16 77.91 78.86 310.13 77.53

Tabel 8. Analisis Sidik Ragam 35 Hari Setelah Tanam Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F hitung F tabel 5 %

Kelompok 3 1.63 0.54

185.67* 2.90 Perlakuan 5 1558.40 311.68

Galat 15 25.18 1.68

Total 23 1585.21

Keterangan : * : Berpengaruh nyata.

Berdasarkan data pada Tabel 8., diperoleh bahwa Fhitung (185.67>Ftabel (2.90) tarif signifikan 5 % yaitu 2.90. Dengan demikan, dapat diketahui bahwa ada pengaruh ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis).Selanjutnya dilakukan uji BNJ untuk mengetahui tingkat perbedaan yang nyata dari masing-masing perlakuan, dengan hasil perhitungan seperti tabel 15.

Tabel 9. Hasil Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis) umur 35 (Hari Setelah Tanam). Perlakuan Rata-rata (%) Berbeda Dengan BNJ T0 T1 T2 T3 T4 T5 5 % 29.81 13.28 11.36 9.94 8.06 6.53 T0 29.81 - 16.53* 17.87* 18.17* 19.89* 22.28* 1.42 T1 13.28 - 1.92* 3.34* 5.22* 6.75* T2 11.36 - 1.45* 3.30* 4.83* T3 9.94 - 1.88* 3.41* T4 8.06 - 1.52* T5 6.53 -

(5)

Tabel 10. Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ) (%) umur 42 (Hari Setelah Tanam)

Perlakuan Ulangan Total Rerata

R1 R2 R3 R4 T0 25.00 26.82 27.27 24.68 103.77 25.94 T1 9.50 9.27 9.52 9.25 37.54 9.39 T2 7.89 7.55 7.58 7.68 30.70 7.68 T3 5.79 5.68 5.67 5.67 22.81 5.70 T4 3.75 4.00 3.89 4.50 16.14 4.04 T5 2.52 2.52 2.26 2.26 9.56 2.39 Total 54.45 55.84 56.19 54.04 220.52 55.13

Tabel 11. Analisis Sidik Ragam 42 Hari Setelah Tanam Sumber keragaman Derajat bebas Jumlah kuadrat Kuadrat

tengah F hitung F tabel 5 %

Kelompok 3 0.55 0.18

156.10* 2.90 Perlakuan 5 1448.98 289.80

Galat 15 27.85 1.86

Total 23 6259.14

Keterangan : * : Berpengaruh nyata.

Berdasarkan data pada tabel 17, diperoleh bahwa Fhitung (156.10>Ftabel (2.90) tarif signifikan 5 % yaitu 2.90. Dengan demikan, dapat diketahui bahwa ada pengaruh ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis). Selanjutnya dilakukan uji BNJ untuk mengetahui tingkat perbedaan yang nyata dari masing-masing perlakuan, dengan hasil perhitungan seperti tabel 18.

Tabel 12. Hasil Uji Lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) Intensitas Serangan Serangga Hama Pada Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis) Umur 42 (Hari Setelah Tanam) Perlakuan Rata-rata (%) Berbeda Dengan BNJ 5 % T0 T1 T2 T3 T4 T5 25.94 9.39 7.68 5.70 4.04 2.39 T0 25.94 - 16.55 18.26* 20.24* 21.91* 23.55* 1.49 T1 9.39 - 1.71* 3.68* 5.35* 7.00* T2 7.68 - 1.97* 3.64* 5.29* T3 5.70 - 1.67* 3.31* T4 4.04 - 1.65* T5 2.39 -

Keterangan : * : berbeda nyata (selisih >Ft 5 %)

Dalam penelitian ini ditemukan pula beberapa jenis serangga hama yang menyerang tanaman kacang panjang yaitu lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) dan juga kumbang koksi (Coccinellidae).

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dilakukan selama 3 bulan terhitung dari bulan Maret hingga Juni 2016 mulai dari observasi, studi literatur, penelitian, dan tahap penyusunan laporan, dengan penelitian lapangan yang berlokasi di lahan pertanian yang terletak di jalan Sempaja Samarinda, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ). Hasil

(6)

dapur lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman kacang panjang yang tidak diberikan pestisida nabati dari ekstrak serai dapur hanya air dan deterjen saja. Hal ini membuktikan bahwa kandungan zat aktif dari serai dapur adalah alkaloid, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri yang terkandung dalam tanaman serai dapur layak dijadikan sebagai pestisida nabati. Menurut Hariana (2013), kandungan zat aktif dari serai dapur adalah alkaloid, flavonoid, polifenol, dan minyak atsiri. Alkaloid adalah senyawa yang bertindak sebagai stomach poisoning atau racun perut. Bila senyawa tersebut masuk dalam tubuh serangga maka alat pencernaannya akan menjadi terganggu. Flavonoid dapat bekerja sebagai inhibitor kuat pernapasan atau sebagai racun pernapasan. Flavonoid mempunyai cara kerja yaitu dengan masuk ke dalam tubuh larva melalui sistem pernapasan yang kemudian akan menimbulkan kelayuan pada syaraf serta kerusakan pada sistem pernapasan dan mengakibatkan larva tidak bisa bernapas dan akhirnya mati. Flavonoid juga dapat menghambat daya makan serangga (antifeedant).

Dalam penelitian ini ekstrak tanaman serai dapur yang dijadikan sebagai pestisida nabati adalah diperoleh dengan cara mengekstrak daun dan batang tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus)yang telah diolah. Proses pengolahan ekstrak tanaman serai dapur dilakukan dengan cara yang sangat sederhana,yaitu dengan memblender semua bahan kemudian hasilnya disimpan selama satu hari.

Bahan dan cara yang digunakan dalam pembuatan ekstrak tanaman serai dapur inipun sangat sederhana, hanya diperlukan batang dan daun dari tanaman serai dapur, air, dan deterjen yang sudah ditimbang sebagai bahan untuk menghasilkan ekstrak. Dalam hal ini pembuatan pestisida nabati pelarut yang baik digunakan adalah air dan juga deterjen hal ini disebabkan karena deterjen dapat berfungsi sebagai perekat zat yang terkandung dalam ekstrak tanaman serai dapur agar ekstrak tanaman serai dapur yang diaplikasikan lebih tahan merekat pada tanaman.

Dalam penelitian ini, ekstrak tanaman serai dapur dapat diperoleh dari cairan hasil yang diblender dengan penamabahan air dan juga deterjen yang kemudian disimpan selama 1 hari dan disaring setelah proses penyimpanan untuk selanjutnya dapat diaplikasikan setiap 2 kali dalam seminggu pada kisaran jam 15.00 -17.00 Wita. Ekstrak tanaman serai dapur diaplikasikan setiap 2 kali dalam seminggu untuk meningkatkan efektifitas ekstrak tersebut dalam mengurangi intensitas serangan serangga hama yang seringkali menyerang tanaman kacang panjang.

Pada perhitungan hasil pengamatan hari ke 21 setelah tanam, menghasil rata-rata kerusakan daun akibat serangan serangga hama secara berturut-turut dengan perlakuan TO, T1, T2, T3, T4 danT5 adalah 67.86 % (serangan hama berat), 53.13 % (serangan hama berat), 47.77 % (serangan hama sedang), 41.52 % (serangan hama sedang), 34.82 % (serangan hama sedang), 29.02 % (serangan hama sedang).

Pada perhitungan hasil pengamatan hari ke 28 setelah tanam menghasilkan rata-rata kerusakan daun akibat serangan serangga hama secara berturut-turut dengan perlakuan TO, T1, T2, T3, T4 danT5 adalah 46.54% (serangan hama sedang), 23.28% (serangan hama ringan), 21.12% (serangan hama ringan), 17.46% (serangan hama ringan), 14.88% (serangan hama ringan), 12.80 % (serangan hama ringan).

Pada perhitungan hasil pengamatan hari ke 35 setelah tanam menghasilkan rata-rata kerusakan daun akibat serangan serangga hama secara berturut-turut dengan perlakuan TO, T1, T2, T3, T4 danT5 adalah 29.81% (serangan hama sedang),

(7)

13.28 % (serangan hama ringan), 11.36% (serangan hama ringan), 9.94 % (serangan hama ringan), 8.06 % (serangan hama ringan), 6.53 % (serangan hama ringan).

Pada perhitungan hasil pengamatan hari ke 42 setelah tanam menghasilkan rata-rata kerusakan daun akibat serangan serangga hama secara berturut-turut dengan perlakuan TO, T1, T2, T3, T4 danT5 adalah 25.94% (serangan hama sedang), 9.39% (serangan hama ringan), 7.68 % (serangan hama ringan), 5.70 % (serangan hama ringan), 4.04 % (serangan hama ringan), 2.39% (serangan hama ringan).

Data tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus)terhadap intensitas serangan serangga hama pada dauntanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ), maka semakin rendah intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ), begitu pula sebaliknya. Selama penelitian, kerusakan kacang panjang tampak dari banyaknya lubang-lubang dan bercak-bercak warna kuning pada daun kacang panjang tersebut. Rusaknya daun secara umum disebabkan akibat pola makan hama tanaman pada tanaman khususnya pada daun, baik berupa gigitan daun secara langsung, tusukan atau sayatan, bahkan akibat diisapnya cairan pada daun tersebut. Selain itu dapat juga disebabkan karena menumpuknya larva atau telur pada daun tersebut (Zalina 2012).

Beberapa serangga hama yang tampak dalam penelitian ini, antara lain lalat kacang (Ophiomyia phaseoli) 5 ekor dan juga kumbang koksi (Coccinellidae)7 ekor. Kendala utama yang terjadi selama pengaplikasian pestisida nabati dari ekstrak tanaman serai dapur terhadap kacang panjang dalam penelitian ini, ialah faktor alam atau cuaca yang berubah-ubah, kadang panas terik kadang hujan deras.

PENUTUP Kesimpulan

Pemberian ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) memberikan pengaruh terhadap intensitas serangan serangga hama pada tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) yang terbaik dalam mengurangi intensitas serangan serangga hama pada tanaman tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L. var. sesquipedalis ) adalah konsentrasi 80 %.

Saran

Pihak akademisi, pemerintah, dan masyarakat hendaknya turut mendukung penelitian dan perkembangan aplikasi dari pestisida nabati dalam peningkatan kualitas pangan atau hasil pertanian.Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut ketingkat kelompok tani atau petani tentang keuntungan dan cara praktis penggunan pestisida nabati (alami), terutama pestisida nabati dari tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus) sehingga secara ekonomis dan ekologis menguntungkan, dan melakukan penelitian lanjutan tentang pengaruh ekstrak tanaman serai dapur (Cymbopogon citratus).

DAFTAR RUJUKAN

Achmadi, Narbuko.2005. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta

Adnyana, dkk. 2012. Efikasi Pestisida Nabati Minyak Atsiri Tanaman Tropis terhadap Mortalitas Ulat Bulu Gempinis. Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana :Denpasar, Bali

(8)

Astri, Anto, 2013. Teknologi Budidaya Kacang Panjang. Penyuluh Pertanian BPTP. Kalimantan Tengah

Cahyono. 2003. Kacang Panjang. Teknik budidaya dan Analisis Usaha Tani. Yayasan Pustaka Nusantara : Yogyakarta.

Endah,J dan Novizan. 2002. Mengendalikan Hama dan Penyakit Tanaman. Penerbit AgroMedia Pustaka: Jakarta

Hariana, A. 2013. Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya. Penebar Swadaya : Jakarta. Haryanto,E. 2007. Teknik Cara Bertanam Kacang Panjang. Intan Persada :

Semarang

Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. PT. Penebar Swadaya : Jakarta.

Novizan,2008. Mengendalikan dan Penyakit Tanaman. Agromedia Pustaka : Pustaka.

Nurboko. Achmadi. 2014. Metodologi penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara

Rukmana, R dan Sugandi, U.1997. Hama Tanaman Dan Teknik Pengendalian. Kanisius : Yogyakarta

Sastrosiswoyo.2002. Program Pengendalian Hama Terpadu. Makalah Dalam Jangka Pendek Metodologi dan Management PHT Holtikultular di Dataran Rendah. Sub Balai Penelitian Holtikultura : Sei Gunung

Sugiyono.2012.Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta:Jakarta

Sunarjono, H.2003. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya: Jakarta

Tayipnabis, F.F. 2012. Potensi Sektor Pertanian dan Prospek Agribisnis Suatu Pemikiran “ Back To Basic” Perekonomian Menuju Modernisasi Pertanian Indonesia Menghadapi Eraa Globalisasi. Jurnal Agri Tek

Tanzil, A. I. Hama dan Penyakit Tanaman. http:/blog.ub.ac.id/proteksitanaman.Diakses pada tanggal 3 April 2016.

Zalina, D. 2012. Penyakit Pada Tanaman. http.www.debbyzalina.com. Diakses pada tanggal 14 Juni 2016

Gambar

Tabel 2. Analisis Sidik Ragam Pada 21 Hari Setelah Tanam   Sumber  keragaman  Derajat bebas  Jumlah  kuadrat  Kuadrat
Tabel  6.  Hasil  Uji  Lanjut  Beda  Nyata  Jujur  (BNJ)  Intensitas  Serangan    Serangga  Hama  Pada  Tanaman  Kacang  Panjang  (Vigna  sinensis  L
Tabel 11. Analisis Sidik Ragam 42 Hari Setelah Tanam   Sumber  keragaman  Derajat bebas  Jumlah  kuadrat  Kuadrat

Referensi

Dokumen terkait

Proses pemilihan penyedia barang / jasa diisi dengan ====. Proses pelaksanaan pengadaan barang / jasa diisi dengan

- Tujuan pembangunan dibidang pariwisata diantaranya adalah untuk menimbulkan kesadaran rakyat agar melestarikan kebudayaan, kekayaan alam, dan menjaga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel country of origin memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli seorang calon konsumen dengan kontribusi sebesar

Menyusun teks memberi dan meminta informasi terkait pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar

tersebut melebihi kadar normal kromium dalam urin Pada umumya toksikologi logam berat dapat memberikan efek pada fungsi ginjal, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti hubungan

Dari database tersebut bisa dijadikan sumber data dalam pembuatan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) maupun output yang dapat dijadikan informasi

pengosongan dibebankan kepada pemenang lelang. Jika ditinjau dari sudut pandang keadilan tentunya hal ini kurang adil bagi pemenang lelang karena pada prinsipnya

namun dipihak lain sebagaimana telah diisyaratkan, sesuai dengan hakikat PTK yang sekaligus berarti bahwa peran serta dalam pengembangan ilmu pengetahuan.. dalam arti umum yang