• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

KARUNIA PASURUAN SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh: ASMUTIK B04213025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ABSTRAK

Asmutik, 2017, Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal Pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.

Kata Kunci: Strategi pemasaran, Sertifikat halal.

Fokus masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal?

Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Pengumpulan data dikumpulkan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisa data menggunakan teknik triangulasi data dengan tujuan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Selanjutnya, data dianalisis dimulai dengan memilah-milah data, menyajikan data secara keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh.

(7)
(8)

DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN (COVER)... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

MOTTO ... iv

PERNYATAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Konsep ... 8

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II: KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

B. Kerangka Teori 1. Strategi Pemasaran ... 16

2. Pemasaran Food Manufacturing………..32

3. Sertifikasi Halal ……….……….20

4. Strategi Pemasaran dalam Prespektif Islam ………22

BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 30

B. Lokasi Penelitian ... 31

C. Jenis dan Sumber Data ... 32

D. Tahap-Tahap Penelitian ... 34

(9)

F. Teknik Validitas Data ... 38

G. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV: HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 42

B. Penyajian Data ... 59

C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 69

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ... 86

B. Saran dan Rekomendasi ... 86

C. Keterbatasan Penelitian ... 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN: (instrumen penelitian seperti pedoman wawancara,

pedoman observasi, transkrip hasil wawancara; Surat Keterangan melakukan

penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Netania Kasih Karunia ... 51

Gambar 4.2 Tata Letak Pabrik Lantai 1 ………...56

Gambar 4.3 Tata Letak Pabrik Lantai 2 ... 56

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 12

Tabel 4.1 Perbedaan produk Bimbi berdasarkan Nutrition Fact ... 72 Tabel 4.2Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula lanjutan ………83

Tabel 4.3 Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula bayi...84

(12)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta

keberhasilan pembangunan akhir-akhir ini telah merambah seluruh aspek

bidang kehidupan umat manusia; tidak saja membawa berbagai kemudahan,

kebahagiaan, dan kesenangan, melainkan juga menimbulkan sejumlah

persoalan. Aktivitas baru yang beberapa waktu lalu tidak pernah dikenal, atau

bahkan tidak pernah terbayangkan, kini hal itu menjadi kenyataan. Di sisi

lain, kesadaran keberagaman umat Islam di berbagai negeri, termasuk di

Indonesia, pada dasawarsa terakhir ini semakin tumbuh subur dan meningkat.

Sebagai konsekuensi logis, setiap timbul persoalan, penemuan, maupun

aktivitas baru sebagai produk dari kemajuan tersebut, umat senantiasa

bertanya-tanya, bagaimanakah kedudukan hal tersebut dalam pandangan

ajaran dan hukum Islam.1

Salah satu persoalan cukup mendesak yang dihadapi umat adalah

membanjirnya produk makanan dan minuman olahan, obat-obatan, dan

kosmetik. Umat, sejalan dengan ajaran Islam, menghendaki agar

produk-produk yang akan dikonsumsi tersebut dijamin kehalalan dan kesuciannya.

Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal, suci dan baik merupakan

1Amin, Ma’ruf dkk, 2011,

(13)

perintah agama dan hukumnya adalah wajib.2 Cukup banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut. Diantaranya sebagai berikut:

Artinya : “ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apayang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 168 )3

Artinya : “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 88 )4

Ayat-ayat di atas bukan saja menyatakan bahwa mengkonsumsi yang

halal hukumnya wajib karena merupakan perintah agama, tetapi juga

menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan

dari rasa syukur dan keimanan kepada Allah SWT. Sebaliknya,

mengkonsumsi yang tidak halal dipandang sebagai mengikuti ajaran syaitan.

Menurut Dr. Hisyam al-Khathib susu adalah satu-satunya makanan yang

benar-benar mengandung semua bahan dasar yang dibutuhkan oleh tubuh

2

Amin, Ma’ruf dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, Jakarta, hlm. 10

3

Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168. 2006. Penerbit : Menara Kudus.

4

(14)

manusia.5 Susu mengandung zat gula, lemak, garam-garam mineral, besi, sodium, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Sedangkan menurut

Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu makanan yang

nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur terpenting yang

dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa jenis mineral dan

vitamin.6 Dalam pandangan Islam mengartikan susu adalah salah satu dari

tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam ini. Dalam Al-Qur’an sendiri pun,

Allah berfirman dalam surah An-Nahl Ayat 66 :

ف نْيب ْنم هنْوطب ْيف اَ م ْمكيقْسن ً رْ عل اعْناْا ْيف ْمكل َ او

Artinya: “ Dan sesungguhnya, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya ( berupa ) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.7

Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena

kelezatan dan komposisinya yang ideal. Selain air susu mengandung semua

zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung

didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Susu menjadi bahan minuman yang sangat digemari hampir semua kalangan

masyarakat di Indonesia dan diseluruh dunia setelah air. Dengan

perkembangannya keberbagai belahan dunia, susu telah menjadi bagian yang

5

Muhammad, Ahsin Sakho, 2009, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah,

PT. Kharisma Ilmu, Jakarta, hlm.46

6Abdul. ‘Azmi, Jamaluddi

n Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296

7

(15)

menyatu dengan tradisi setempat.

Indonesia memiliki sekitar 217 juta penduduk yang beragama Islam,

atau kurang lebih 87% dari total jumlah penduduk Indonesia. Besarnya

jumlah penduduk muslim Indonesia menjadikan gaya hidup halal sebagai hal

yang lazim, baik itu makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, gaya

berpakaian, hingga sistem ekonomi.8

Dalam hal ini untuk memulai sebuah usaha ternyata banyak hal yang

harus disiapkan, mulai dari jenis usaha yang akan dijalankan sampai

kebutuhan apa saja yang harus disiapkan. Namun, akhir-akhir ini yang

menjadi perhatian masyarakat diseluruh dunia adalah adanya sertifikasi

halal. Kata halal dalam sebuah produk kini tidak hanya menjadi prioritas

bagi umat muslim saja, tetapi juga menjadi “ kebutuhan “ bagi dunia

internasional.

Pemasaran berkaitan dengan proses mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia maupun masyarakat. Pemasaran juga dapat diartikan

sebagai kegiatan memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Menurut

American Marketing Assosiation yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal

dalam bukunya, bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan

seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan

menyerahkan nilai kepada konsumen, serta mengelola hubungan baik dengan

konsumen melalui cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik

saham.9

8

Bonar Ikhwan, 2015, Ditjen PEN/WRT/006/7/2015, Kemendag KPRI, Jakarta, hlm. 2

9

(16)

Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya mengatakan, bahwa

sertifikat halal adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk

pangan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.10 Sertifikasi halal ini

tidak haya bagi perusahaan besar saja, akan tetapi juga harus dimiiki

perusahaan kecil, karena sertifikasi halal ini bertjuan untuk memberikan

kepastian status kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin

knsumen muslim. Namun karena ketidaktahuan seringkai membuat

minimnya perusahaan memiliki kesadaran untuk mendaftarkan diri guna

memperoleh sertifikat halal.

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam

persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan

pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu

memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya melebihi apa

yang diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti

perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui strategi

pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan baru.11

PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan

khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula untuk bayi. Selain

memproduksi susu bubuk formula bayi, perusahaan ini juga berperan sebagai

co-manufacture dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan pangan multi nasional yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa

10

Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292

11

(17)

dalam bidang formulasi produk proses mixing hingga pengemasan produk finish good.

PT. Netania Kasih Karunia mempunyai kebijakan tidak akan

memproduksi produk yang mengandung babi dan turunannya. Lini/ peralatan

produksi yang digunakan secara bersamaan antara produk yang disertifkasi

dan tidak disertifikasi (yang bahannya bukan dari babi/turunannya) harus

dibersihkan untuk meyakinkan tidak terjadi kontaminasi silang.

PT. Netania Kasih Karunia menerima jasa maklon PT. Nestle Indonesia

dan PT. Sang Hiang Perkasa. Prosedur penerimaan jasa maklon sesuai dengan

kebijakan halal, maka PT. Netania Kasih Karunia hanya akan menerima

maklon yang disertifikasi halal/ menggunakan bahan baku yang halal.

Standart Operating Procedure (SOP) untuk aktifitas kritis. Aktifitas kritis adalah aktifitas pada rantai proses produksi yang dapat mempengaruhi status

kehalalan suatu produk.

Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti

HACCP Hazard Analysis Critical Control Point dan GMP Good Manufacturing Practice serta telah mendapatkan sertifikat ISO International Standardisation Organization 22000:2005 yang merupakan standar Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang pangan.

Oleh karena itu perusahaan merasa harus segera bertindak untuk

menyiasati beberapa bidang, untuk itu dibutuhkan sebuah strategi

dalam memasarkan produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar

supaya konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk

(18)

susu halal dan strategi pemasaran dengan judul: “Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat

Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, agar pembahasan ini lebih terarah dan

tidak melebar, penulis membatasinya hanya pada Strategi sertifikasi halal

dalam produk susu yang diterapkan oleh PT. Netania Kasih Karunia, maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang

bersertifikat dalam meningkatkan penjualan ?

C. Tujuan Penelitian

Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak

terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang

diteliti atau penulis rumuskan, maka penulisan skripsi ini mempunyai tujuan

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi pemasaran food manufacturing produk susu

yang bersertifikat dalam meningkatkan penjualan.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis:

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

khalayak umum, khususnya dalam mempelajari strategi pemasaran industri

(19)

2. Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menjadi masukan dari PT.

Netania Kasih Karunia Pasuruan serta perusahaan-perusahaan lain yang

serupa untuk lebih mendalami strategi pemasaran industri.

E. Definisi Konsep

Konsep merupakan suatu unsur pokok dari pada penelitian.12 Adanya permasalahan dan kerangka teoritis yang jelas, dapat diketahui fakta – fakta

mengenai fenomena yang menjadi pokok penelitian dan suatu konsep

sebenarnya. Konsepnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta

atau fenomena yang terjadi di lapangan atau secara nyata.

1. Bisnis Food Manufacturing

Merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan

makanan. Istilah manufaktur dikenal sebagai suatu cabang dari dunia

industri. Industri ini membutuhkan peralatan, mesin produksi, serta tenaga

kerja untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi barang yang siap

dijual. Jadi, manufaktur memproduksi suatu barang sehingga siap dijual

sebagaimana digunakan oleh banyak perusahaan industri di Indonesia.13

2. Produk susu

Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.14 Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.15

12

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,hlm 140

13

id.gopher.co.id/mengenal-perusahaan-manufaktur-di-indonesia/ di akses pada 19 juni 2015 dan dilihat pada tanggal 11 April 2017 jam 07:20

14Rina Rachmawati, 2011, “ Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan

(20)

Menurut Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu

makanan yang nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur

terpenting yang dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa

jenis mineral dan vitamin.16

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa produk susu

sendiri adalah suatu produk yang mudah ditawarkan dikalangan

masyarakat. Produk susu ini sangat digemari oleh banyak masyarakat

karena mengandung banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

3. Sertifikasi halal

Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya sertifikat halal

adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk pangan

yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.17

Sedangkan dalam artikel pusat halal.com mengatakan bahwa Sertifikat

halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang

menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat islam. Sertifikat

halal ini merupakan syarat untuk pencantuman label halal.18

Sertifikasi halal adalah suatu fatwa tertulis dari MUI yang

menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at islam.

15

Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, 2010, “Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place,Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadapKeputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Tetadi Surabaya”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, hlm. 219

16

Abdul. ‘Azmi, Jamaluddin Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat -obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296

17

Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292

18

(21)

4. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan

untuk membantu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang

sesuai dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju.19 Strategi pemasaran akan membantu dalam menentukan tujuan bisnis dan

mengembangkan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.

F. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dibagi dalam bab per bab, yaitu

meliputi:

Pada bab satu ini berisikan gambaran umun yang meliputi: latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi

konsep, dan sistematika pembahasan.

Pada bab dua ini memuat landasan teori dan konsep yang digunakan

dalam menganalisis masalah pokok pada penelitian ini, yaitu pengertian

strategi, sertifikasi halal, pemasaran produk juga pembahasan mengenai

penelitian terdahulu yang relevan.

Pada bab tiga ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan

dan jenis penelitian, subjek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap

penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan teknik analisa

data.

Pada bab empat ini menggambarkan tentang setting penelitian, penyajian

data, analisis data yang meliputi pembahasan mengenai penyajian data untuk

menggambarkan data yang ditemukan dalam penelitian tentang Strategi

19

(22)

Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal (Studi

pada PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan.

Pada bab lima merupakan akhir dari sistematis ini yang berisi

(23)

BAB II

KAJIAN TEORETIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Untuk mendukung teori penelitian, penulis perlu membandingkan

dengan penelitian sebelumnya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya

yang membahas mengenai sertifikasi halal dan strategi pemasaran industry,

(24)
(25)
(26)
(27)

tentang latar belakang

dari PT. Netania Kasih

Karunia dalam

melakukan Sertifikasi

Halal, proses PT.

Netania Kasih Karunia

dalam mempertahankan

Sertifikasi Halal, serta

tanggapan para

konsumen setelah

produk bersertifikasi

halal. dan persamaan

dalam meneliti yakni

metode yang digunakan

adalah sama

B. Kerangka Teori

1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan

menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang

kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran

suatu perusahaan.20 Sedangkan menurut Muhammad Syakir strategi

pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit maupun implisit)

mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.21

Diperlukan suatu strategi yang tepat guna dalam menghadapi

persaingan di dunia bisnis. Kendali utama dalam melaksanakan tujuan

20

Sofjan Assauri, 2007, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Raja Grafindo, hlm. 168-169

21

(28)

perusahaan mencari keuntungan terletak pada strategi pada tingkat

operasional. Dalam rangka perumusan strategi untuk menghadapi

persaingan, perhatian terhadap lingkungan bisnis dapat menjadi cara terbaik.

Sebagai suatu entitas bisnis, tujuan pemasaran setiap perusahaan adalah

untuk memperoleh laba dari setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk

pemasaran. Pemasaran yang baik memerlukan sebuah perencanaan dan

strategi dalam menjalankannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut

Lubis yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal menyatakan bahwa salah satu

hal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah

lingkungan pemasaran, baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro,

berikut penjelasannya:22

a. Lingkungan Mikro Perusahaan

Lingkungan Mikro biasanya dapat langsung berkaitan dengan

perusahaan yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam

melayani pasar.

b. Lingkungan Makro Perusahaan

Lingkungan Makro perusahaan terdiri dari kekuatan-kekuatan yang

bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan memengaruhi semua

pelaku dalam lingkunganan mikro perusahaaan.

22

(29)

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah:

a) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,

pesaing dan

masyarakat.

b) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik / hukum,

teknologi /

fisik, dan sosial / budaya.

Adapun pengertian Lingkungan demografis atau kependudukan

menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti

distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatan penduduk,

kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia,

kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan.23

Dalam proses manajemen pemasaran, strategi dan rencana pemasaran

merupakan unsur utama sehingga perlu dikaji scara mendalam, terukur dan

kratif agar dapat memandu kegiatan pemasaran dengan baik. Pengembangan

strategi pemasaran sebaiknya dilakukan setiap waktu, serta diperlukan

adanya bauran antara kedisiplinan dan fleksibilitas dalam

pengembangannya.24

23

Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw,Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 122

24

(30)

Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan

untuk membatu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang sesuai

dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju. Banyak

strategi pemasaran yang diperkenalkan dalam teori-teori pemasaran, namun

beberapa strategi pemasaran yang biasa dilakukan, dijelaskan sebagai

berikut:

a) Menembus Pasar

Strategi ini bertujuan meningkatkan penjualan dan penawaran

barang atau jasa kepada sasaran pembeli, baik yang pernah

menggunakan maupun yang belum menggunakan barang atau

jasa.

b) Mengembangkan Pasar

Strategi ini dapat dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama

sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran

pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang

lama.

c) Mengembangkan Produk

Strategi ini mencakup perubahan barang atau jasa yang tetap

menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi

lama. Strategi ini umumnya dilakukan untuk memperpanjang

masa edar atau siklus hidup. Jika perusahaan mengetahui bahwa

sasaran pembeli mulai bosan, perusahaan harus mengubah

(31)

d) Melakukan Diversifikasi

Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih

berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada

pasar yang barua. Strategi ini efektif untuk memanfaatkan

relung atau kelompok yang selama ini terabaikan atau kurang

diperhatikan.

e) Menerapkan Biaya Murah

Strategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang murah.

f) Memfokuskan pada Pasar

Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada

para pembeli khusus. Dengan bentuk pelayanan yang terbatas,

pembeli dapat ditentukan dengan jelas sehingga lebih efektif dan

efisien dari pesaing. Dengan demikian, perlu ditentukan bauran

pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan khusus

dari para pembeli yang dituju.

g) Melakukan Diferensiasi

Strategi ini difokuskan pada penciptaan barang atau jasa baru

yang berbeda dengan yang lain.

2. Pemasaran Food Manufacturing

Kapasitas produksi usaha manufaktur penting untuk dirumuskan,

karena berkaitan langsung dengan investasi dan pelayanan prima kepada

pelanggan. Apabila kapasitas terpasang terbatas, maka keluaran yang

(32)

terjadi, sebagian potensi pasar tidak dapat dilayani dan akan dikuasai oleh

perusahaan saiangan. Dalam jangka panjang, fenomena itu akan

menyulitkan perusahaan, karena perusahaan telah memberikan peluang

kepada pesaing untuk menikmati pangsa pasar yang seharusnya dilayani

oleh perusahaan.25 Sebaliknya, apabila kapasitas terpasang terlampau besar, keluaran akan jauh berada di atas kebutuhan pasar. Akibatnya, sebagian dari

keluaran yang dihasilkan mungkin saja tidak dapat terpasarkan seluruhnya

secara menguntungkan.

Strategi operasi produksi tidak mungkin ditata secara tertutup, baik

terhadap lingkungannya maupun terhadap fungsi operatif perusahaan

lainnya. Perusahaan sendiri adalah bagian dari sistem total, sehingga secara

vertikal harus dihubungkan dengan pelanggan dan pemasok bahannya. 26 Secara internal, fungsi produksi harus diintegrasikan dengan fungsi lainnya,

sehingga perusahaan menjadi satu kesatuan yang utuh, baik secara internal

maupun secara eksternal.

3. Sertifikasi Halal

Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia

yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam.

Sertifikat Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin

pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah

yang berwenang.27

25

Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 333

26

Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 61

27

(33)

a. Tujuan Sertifikasi Halal

Sertifikasi Halal MUI pada produk pangan, obat-obat, kosmetika

dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status

kehalalan, sehingga dapat menenteramkan batin konsumen dalam

mengkonsumsinya. Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh

produsen dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal.

B. Strategi Pemasaran dalam Perspektif Islam

Pasar dalam bahasa Arab disebut souq ( bentuk jamak: aswaq atau

aswak ) yang berarti tempat menjual sesuatu dan proses jual beli berlangsung. Sauq sebagai sebuah konsep telah di tetapkan selama masa Rasulullah. Sebagai tempat penjualan terjadi, namun terkait dengan

transaksi sendiri tidak pada tempat tersebut. Dengan demikian, pasar

dalam islam dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun ketika terjadi suatu

transaksi antara penjual dan pembeli dibawah kesepakatan bersama

dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Pada dasarnya, keberadaan pasar memiliki fungsi yang sangat penting.

Keberadaan pasar dapat mempermudahkan konsumen memenuhi kebutuhan

akan barang dan jasa. Sementara itu, keberadaan pasar bagi produsen dapat

menjadi tempat untuk mencari nafkah dan mempermudah proses penyaluran

barang hasil produksi.

Pasar memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut:

1. Pasar berfungsi sebagai sarana distribusi. Dalam hal ini, pasar

berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari

(34)

maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada

konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi

barang atau jasa ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar

dikatakan tidak berfungsi tidak baik jika kegiatan distribusi sering kali

mengalami kendala.

2. Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Dalam hal ini, kosumen

yang membutuhkan barang dan jasa akan berusaha menawar harga

dari barang atau jasa tersebut sehingga terjadilah tawar menawar

antara kedua belah pihak dengan demikian, apabla telah terjadi

kesepakatan, terbentuklah harga. Harga yang telah menjadi

kesepakatan bersama tentunya telah diperhitungkan oleh konsumen

dan produsen.

3. Pasar berfungsi sebagai sarana promosi. Dalam hal ini, pasar menjadi

tempat untuk memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang

atau jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya kepada

konsmen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap

barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan

berbagai cara antara lain, dengan memasang spanduk, menyebarkan

brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang

dilakuka oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam

memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang

menawarkan barang dengan harga murah dan kualitas bagus akan

(35)

Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat

beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal

mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan

apalagi kepentingan sendiri.28 Pemasaran dalam prespektif islam adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam bisnis berupa kegiatan penciptaan

nilai (value creating activities), yang memungkinkan siapapun yang melakukannya dapat tumbuh dan mampu mendayagunakan kemanfaatannya

berlandaskan pada kejujuran, keadilan, keterbukaan dan keihasan sesuai

dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau

perjanjian transaksi bisnis dalam islam.

Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami

adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,

penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada

stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad

serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadis.29 Sedangkan pemasaran menurut prespektif syariah adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan

bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai ( value creating activities ) yang

memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta

mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan,

keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada

akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.30

28

https://akmalaziz.wordpress. Pemasaran Dalam Perspektif Islam, diakses pada tanggal 20/03/2017 jam 09:55

29

Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, Bandung: Alfabeta, hlm. 340.

30

(36)

Presepsi yang kerap kali dikemukakan dalam masyarakat bahwa pasar

konvensional selalu lebih menguntungkan secara finansial dibandingkan

dengan pasar islami karena sistem bunga yang dimilikinya. Untuk

mengubah persepsi tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Selain dengan

kebutuhan dan keinginan manusia, dimasa depan juga ternyata terjadi

pergeseran pasar dari tingkat intelektual atau rasional menuju ketingkat

emosional yang akhirnya bertransformasi ke tingkat spiritual. Pasar spiritual

ini akan mempertimbanka kesesuaian produk, keuntunan finansial, dan

nilai-nilai spiritual yang diyakini.

Dalam kenyataannya tidak mudah bagi pasar rasioal berpindah ke

pasar spiritual disinilah tantangan terbesar sistem ekonomi islam dalam

membidik pasar rasional. Perlu menjadi perhatian bahwa pasar rasional

masih merupakan pasar besar. Solusi yang bisa dilakukan dalam meraih

pasar ini adalah dengan konsep pemasaran islami (marketing islami). Pemasaran islami merupakan suatu proses bisnis yang seluruh prosesnya

menerapkan niai-niai islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu bisnis yang

mengedepankan nilai-nilai yang menggunakan keadilan dan kejujuran.

Dengan pemasaran islami, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan

dengan prinsip-prinsip islam. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah

SAW. tentang kegiatan yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran,

dan sikap amanah, serta dapat memperoeh keuntungan.

Dalam konteks keadilan, islam menganggap manusia sebagai sistem

keluarga yang mempunya derajad yang sama menurut Allah SWT.

(37)

ekonomi, yang membedakan manusia dimata Allah hanyalah tingkat ke

taqwaannya. Keadilan ekonomi merupakan suatu konsep persaudaraan dan

perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan hukum.

Dengan dilandasi pada keadilan ekonomi, setiap individu akan

mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusinya kepada masyarakat. Jadi,

setiap individu harus terbebas dari eksploitasi individu lain, karena islam

melarang dengan tegas seorang muslim mendzalimi atau merugikan orang

lain. Penerapan nilai-niai spiritual dalam berbisnis akan meluruskan

praktek-praktek dalam islam, seperti kecurangan, kebohongan, propaganda,

iklan palsu, penipuan, dan kedzaliman lainnya. Hal tersebut sebagaimana

firman Allah SWT. dalam beberapa ayat berkut:

نيدسْفم ض ْر ْْا يف ا ْوثْعت َو ْمهءايْشأ ساَنلا اوسخْبت َو

٣٨١

“ Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; (183)

(38)

dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Ma’idah (5):2)

Kegiatan pemasaran sebaiknya dilakukan sebagai usaha untuk meraih

kesejahteraan bersama dan tidak untuk kepentingan sesaat, golongan atau

kepentingan sendiri. Islam merupakan agama yang sangat luar biasa yang

mengatur semua hal, mampu menyeimbangkan antara kebutuhan di dunia dan di

akhirat kelak, antara hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesame manusia (habluminannas). Ajaran Islam sangat sempurna karena Islam adalah agama terakhir sehingga sudah seharusnya mampu memecahkan

berbagai persoalan manusia terkait dengan dunia dan akhirat.

Islam telah menghalalkan umatnya untuk melakukan aktivitas jual beli atau

berniaga. Bahkan, Rasulullah saw adalah seorang pedagang yang sangat

terpandang pada zamannya. Sejak muda, beliau dikenal sebagai seorang pedagang

yang sangat jujur. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt, dalam ayat berikut:

َِإ ِلِطاَبْلاِب ْمُكَنْ يَ ب ْمُكَلاَوْمَأ اوُلُكْأَت ََ اوُنَمَآ َنيِذلا اَه يَأ اَي

اَََ ت ْنََ ًََاََِت َْوُكَت َْْأ

ِْإ ْمُكَسُفْ نَأ اوُلُ تْقَ ت َََو ْمُكْنِم

ا ميِحََ ْمُكِب َْاَك َهللا

“Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya

31 [4]: 29) Nisâ’

-(QS An

Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.

31

(39)

Dalam menjalankan sebuah usaha secara islami, harus memiliki etika yang

berlandaskan pada norma dan moralitas umum yang berlaku di masyarakat.

Keberhasilan suatu usaha tidak hanya dapat diukur dari peningkatan prestasi dan

finansial. Lebih dari itu, keberhasilan suatu usaha harus diukur melalui tolok ukur

moralitas dan nilai etika yang berlandaskan pada nilai-nilai social dalam agama.

Pelaksanaan rencana strategi pemasaran dalam Islam sangat bergantung

pada prinsip syarikat (kerja sama) yang telah diakui secara umum. Artinya,

perencanaan dilaksanakan melalui partisipasi sektor pemerintah dan swasta atas

dasar kemitraan. Hal tersebut dilakukan agar perencanaan dapat terlaksana

melalui prinsip abadi mudarabah yaitu tenaga kerja dan pemilik modal dapat

disatukan menjadi mitra. Dengan mempraktikkan prinsip mudarabah dan

mengkombinasikan berbagai unit produksi, proyek industry, perdagangan dan

pertanian, kerangka perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip tersebut.

Pendapatan yang dihasilkan dari usaha dengan prinsip tersebut dapat dibagi secara

sebanding setelah melakukan pengurangan dari pengeluaran yang sah.

Dalam Islam, tidak ada larangan bila seorang memiliki rencana atau

keinginan un tuk memperjuangkan usahanya agar berhasil. Dengan syarat,

rencana tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebagai mana firman

(40)

( ىََََ اَم ِناَسْنإِل ْمَأ

٤٢

( ََوأاَو ُةَرِخآا ِهىلِلَف)

٤٢

)

“Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?

(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.

(QS. An-Najm (53): 24-25)32

Bila dikaitkan dengan ayat di atas, strategi pemasaran merupakan suatu

upaya yang dilakukan untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran sesuai

dengan harapan dalam mencapai keberhasilan.33 Sudah menjadi sunatullah bahwa

segala sesuatu yang direncanakan oleh manusia, berhasil ataupun tidak, semua

adalah ketentuan dari Allah Swt. Karena Allah Maha Mengetahui segala yang

terbaik bagi hamba-Nya. Dalam Islam, pelaksanaan suatu perencanaan harus

bergerak kearah sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan

sosial. Pelaksanaan perencanaan harus dilakukan melalui penetapan kebijakan

yang pragmatik, namun tetap konsisten dengan jiwa Islami yang tidak terlepas

dari tuntunan Al-Qur’an dan hadits, serta sesuai deng an kode etik ekonomi Islam.

32

Al-Qur’an, An-Najm : 24-25. 2006. Penerbit : Menara Kudus.

33

(41)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

penulis menggunakan beberapa penelitian metode penelitian agar

mendapatkan data-data yang akurat. Metode yang digunakan adalah

penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J

Moleong menyatakan bahwa metode dengan menggunakan pendekatan

kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku

yang dapat diamati.32 Didukung pula, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,

digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai

instrument kunci.33

Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu- individu dalam setting itu secara keseluruhan, subyek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang

terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian

keseluruhan,34yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan

informasi dari orang yang terlibat dalam objek, dalam hal ini adalah pihak

yang berwenang dalam menangani strategi pemasaran. Dalam hal ini,

32

Lexy J Moeleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.4

33 Sugiyono, 2014, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 9

34

(42)

penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu lebih kepada penelitian yang

bersifat deskriptif (descriptive research) dalam artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang ada yang

berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian yang

menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang

diperoleh di lapangan secara mendalam.35 Metode tersebut untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang

berkaitan dengan Strategi Sertifikasi Halal dalam Pemasaran food

manufaktoring Produk susu. Oleh sebab itu, riset ini masuk kategori

penelitian kualitatif, Pasalnya data-data disajikan dalam bentuk verbal

bukan data-data yang disusun dalam angka-angka. Dijelaskan penelitian

kualitatif, sebut Strauss dan Corbin. Jenis penelitian yang hasil temuannya tidak dengan statistic atau penjabaran angka-angka hitung.36

B. Lokasi Penelitian

Adapun tempat yang akan di teliti oleh peneliti yaitu di PT. Netania

Kasih Karunia Pasuruan. Peneliti akan datang ke lokasi dengan pendekatan

terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan di tempat, kemudian

peneliti memberikan surat pengantar peneliti. Dan setelah di terima maka

peneliti akan berkonstribusi dan ikut serta berkecimpung didalamnya,

35 Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta ,Jakarta, cet.kedua, hlm

309.

36

(43)

peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena peneliti itu

sendiri bertindak sekaligus sebagai instrument pengumpulan data.37

C. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu

data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan

permasalahan yang sedang di tanda tanganinya. Data dikumpulkan

38sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek

penelitian dilakukan.39

Dalam penelitian ini, sampel data menggunakan teknik sampling

Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan Snowball

Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan “Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama – lama menjadi besar.”40 Peneliti

menggunakan teknik sampling yaitu purposive dan snowball

sampling.

37

Abd. Rahman Chudlori, 2012, Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. ( diterbitkan : Jurusan Manajemen dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, hlm 24-25

39

Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 137

40

(44)

Sesuai dengan judul penelitian Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, variabel peneliti adalah Strategi

Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, sampel dari sumber data

bertempat di PT. Netania Kasih Karunia, kemudian populasinya

peneliti mengambil kurang lebih empat pegawai dari perusahaan

tersebut untuk dilakukan wawancara atau pengambilan informasi.

Untuk pembahasan tentang sumber data akan di jelaskan oleh

informan atau narasumber yaitu staf bagian komite halal serta bagian

pemasaran.

2. Data Skunder

Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data seperti lewat dokumen, foto – foto, serta

arsip.41 Data skunder ini sangat berharga bagi peneliti untuk lebih memahami serta mendalami tentang permasalahan yang dijadikan

objek penelitian. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian

ini, maka peneliti menyelesaikannya dengan mencari informasi

sumber data melalui literatur, jurnal, kepustakaan ataupun dokumen –

dokumen.

41

(45)

Dalam penelitian ini, sampel sumber data menggunakan teknik

sampling Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan

Snowball Sampling. D. Tahap-Tahap Penelitian

Tahapan – tahapan dalam melakukan penelitian kualitatif mempunyai

proses untuk menyelesaikannya. Untuk itu, peneliti harus menyusun

tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar diperoleh hasil penelitian yang

sistematis pula. Adapun tahap – tahap penelitian antara lain :

1. Tahap Pra Lapangan

a. Menyusun rancangan penelitian

Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti berangkat dari

permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.

b. Memilih lapangan penelitian

Dalam memilih lapangan penelitian, penelitik berpijak dari rumusan

masalah yang telah diangkat sehingga peneliti bisa memilih lokasi

penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diambil peneliti.

c. Mengurus surat perijinan

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memiliki surat perijinan

meneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam proses

penelitian.

d. Penilaian lokasi penelitian

Di dalam penelitian lokasi penelitian, peneliti harus melihat lokasi

(46)

konteksnya yang sesuai dengan permasalahan yang telah diangka

oleh peneliti.

e. Memilih dan memanfaatkan informan

Sehubung dengan informan yang akan digunakan didalam

pengumpulan data dalam penelitian, maka informan yang dipilih

oleh peneliti harus benar – benar mengetahui dan memahami akan

kondisi yang berada di lokasi penelitian. Di dalam pemilihan

informan tidak hanya satu sumber saja yang diambil melainkan harus

ada sumber lain guna mencapai kevaliditasan data.

2. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, kamera,

recorder dan lain sebagainya.

3. Tahap Kegiatan Lapangan

Tahap ini mempersoalkan tentang segala macam pekerjaan lapangan

antara lain yaitu:

a.Tahap pengumpulan data, dalam tahap ini peneliti memegang peran

sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga

kemampuan peneliti dalam mengumpulan data sangat diperlukan.

Tahap ini dilakukan dengan:

1) Interview atau wawancara mendalam

2) Dokumentasi

3) Observasi

b.Tahap analisis data merupakan proses mengatur urutan data,

(47)

uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai

sumber yaitu: wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen

dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikannya dan

dianalisa dengan dominan.

c. Tahap penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu

penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh

terhadap hasil penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang

baik pula terhadap hasil penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan

datan dan mengelola data adalah :

a. Studi Kepustakaan

Merupakan data primer dalam penulisan ini. Dengan metode ini

penulis memperoleh data dari beberapa literatur tertulis, baik dari

buku – buku, majalah, surat kabar, artikel / jurnal, makalah, dan

semua literature yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.

b. Studi Lapangan

Yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan yang bertujuan

untuk mendapatkan sumber data primer yang meliputi teknik

pengumpulan data yang menggunakan :

1) Wawancara , yakni menurut Esterberg (2002) yang dikutip

(48)

and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.

Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga

dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.42 Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga,

apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden

yang lebih mendalam. Cara yang digunakan yaitu

memberikan pertanyaan – pertanyan kepada responden.

2) Observasi dalam pendekatan ini dilakukan bukan untuk

menemukan riset untuk diolah secara statistik, melainkan

untuk mencari gambaran realistik tentang gambaran dari

objek yang sebenarnya. Observasi dilakukan juga sebagai

untuk alat bantu menjawab identifikasi masalah yang dikaji

dalam penelitian tersebut.43

3) Dokumentasi dengan mengambil data – data dan informasi

yang tersedia di perusahaan PT. Netania Kasih Karunia yaitu

berupa naskah, buku dan sebagiannya yang berkaitan dengan

masalah yang diteliti.

42Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya “

Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2014. Hlm 231

43

(49)

F. Teknik Validitas Data

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.44 Dengan demikian, diperlukan data valid yaitu data yang tidak berbeda antara data

yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian.

Dalam pengujian kevalidan data penelitian, peneliti menggunakan teknik

Triangulasi dalam menguji validitas data.

Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan kebasahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan

sebagai pembanding terhadap data itu.45 Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, mengemukakan

pendapatnya bahwa didalam teknik triangulasi terdapat tiga macam

triangulasi yaitu : triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.46 Peneliti menggunakan validitas data dengan cara teknik triangulasi

sumber data. Teknik tersebut dapat digunakan dengan menguji kredibilitas

data melalui cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Sebagai contoh dalam pelaksanaannya, untuk menguji kredibilitas

data tentang pelaksanaan bauran pemasaran pada penjualan produk, maka

pengumpulan dan menguji data yang telah diperoleh dilakukan kepada

pegawai, direktur dan para manajer – manajer yang menangani penjualan.

Dari ketiga sumber tersebut, tidak dapat dinilai rata – rata, tetapi data yang

44

Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 267

45

Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.330

46

(50)

diperoleh tersebut dikelompokkan, dideskripsikan, dikategorikan, mana

pendapat yang sama, yang berbeda , dan yang lebih spesifik. Dari data yang

diperoleh tersebut dianalisis peneliti sehingga dapat menghasilkan sebuah

kesimpulan tentang penelitian judul di atas.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-memilih menjadi

satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola dan memutuskan

apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.47 Analisis data ini bertujuan

untuk mengetahui strategi dalam memasarkan produk susu dengan

memiliki sertifikasi halal agar supaya konsumen percaya dan dapat

meningkatkan penjualan produk di pasar.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan

dan mengorganisasikan data ( yaitu, data teks seperti transkrip, atau data

gambar seperti foto ) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut

menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan terakhir

menyajikan data dalam bentuk bagan, tabel atau pembahasan.48

Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan

Huberman yaitu suatu aktivitas yang meliputi data reduction, data display,

47

Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.248

48

(51)

dan data conclusions drawing/vertification. Untuk lebih memahami teknik tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut:49

1. Data Reduction

Data Reduction adalah data yang mengacu pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, abstrak, dan mengubah data yang

muncul ditulis lapangan catatan atau transkripsi.50Tahap ini merupakan upaya peneliti dalam memfokuskan pada garis besar

penelitian ini yakni untuk mengetahui strategi dalam memasarkan

produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar supaya

konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk di

pasar. Besar kemungkinan, data didapatkan amat banyak sehingga

peneliti perlu menyederhanakan data yang telah diterima.

2. Data Display

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adala mendisplay data. Data Display adalah menggambarkan tampilan data yang terorganisir, penyusunan informasi yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan

tindakan.51Data akan disajikan bersifat naratif, karena mengingat jenis

penelitian menggunakan kualitatif.

49

Keith F. Punch, 2009, Introduction To Research Methods In Education, London: SAGE, hlm 174

50 Media (online) National Science Foundation (2016), “Chapter 4 Analyzing Qualitative Data”

diambil pada tanggal 22 November 2016 dari situs

https://www.nsf.gov/pubs/1997/nsf97153/chap_4.htm

51 Nurse Researcher (2015), “Qualitative data analysis using data displays”, RCN Publishing

(52)

3. Conclusion Drawing/Verification

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan

dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan

masalah yang dirumuskan sejak awal. Tetapi mungkin juga tidak,

karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif

masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitin ada

(53)

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan

PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan

khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula. Pada tahun 1985 Prof.

Erwin Sarwono mendirikan perusahaan dengan nama PT. Citra Pangantama

Sejahtera yang berperan sebagai distributor susu bubuk untuk bayi dan

anak-anak. Saat ini PT. Netania Kasih Karunia dipimpin oleh anak dari Prof. Erwin

Sarwono yaitu Bapak Adrian yang menjabat sebagai Presiden Direktur,

sedangkan yang menjabat sebagai Direktur Operasional yaitu Ibu Lely

Darmajani istri dari Bapak Adrian Sarwono.

Setiap bulannya perusahaan ini mampu memproduksi susu formula

dengan kapasitas ± 900 ton/bulan dengan mempekerjakan karyawan sekitar

250 orang yang tersebar di beberapa departemen. Produk susu Bimbi yang

dihasilkan oleh PT. Netania Kasih Karunia dipasarkan di pasar dalam negeri.

Selain memproduksi susu formula bayi, perusahaan ini juga bergerak

di bidang Co-manufacture untuk memproduksi minuman dari serbuk dari

beberapa perusahaan multinasional yang telah bekerja sama dengan

perusahaan sejak lama yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang

Perkasa.52 Perusahaan dalam bidang formulasi produk, proses pecampuran

(mixing) hingga pengemasan produk (finish good) sehingga siap dipasarkan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sejak tahun 2000. Kerjasama ini

52www. Loker.id> profile> PT. Netania Kasih Karunia, Profil PT. Netania Kasih

(54)

dapat memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dimana PT. Netania

dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan mesin serta tempat

produksi di area pabrik.

Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti

HACCP dan GMP standart untuk menghasilkan produk perusahaan serta

telah mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 yang merupakan standar

Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang

pangan.

Manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia merupakan organisasi

internal perusahaan yang mengelola seluruh fungsi dan aktivitas manajemen

dalam menghasilkan produk halal. Bertanggung jawab atas perencanaan

implementasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di

perusahaan. Tim manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari

manajemen puncak. Departemen produksi dan PPIC yang bertanggung jawab

terhadap proses produksi, Product Development dan Quality Ansurance Departement yang bertanggung jawab terhadap formulasi produk dan kualitas produk, purchasing yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku, serta warehouse yang bertanggung jawab terhadap pergudangan.

Adapun Internal Auditor PT. Netania Kasih Karunia, sesuai dengan

surat pengangkatan Auditor Halal Internal yang ditandatangani oleh presiden

direktur (terlampir). Organisasi manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia

(55)

koordinasi dalam menjalankan kehalalan produk serta menjadi penanggung

jawab komunikasi antara perusahaan dengan LPPOM MUI. 53 a. Visi dan Misi performance level expected ( Melayani konsumen untuk memproduksi makanan yang aman dan menyehatkan dengan kualitas tinggi sesuai

atau melampaui mutu yang diharapkan )”

b. Produk PT. Netania Kasih Karunia

53

SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul 08:30 WIB

54SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul

08:30 WIB

55SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul

(56)

Gambar di atas menunjukkan, bahwa PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan

memiliki produk yang dimaklonkan dan ada juga produk sendiri. Perusahaan

sebagai co-manufacture dengan perusahaan multinasional yaitu PT. Nestle

Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa.

PT. Nestle Indonesia merupakan perusahaan makanan dan minuman

terbesar di dunia. Perusahaan memiliki lebih dari 2.000 merek, mulai dari ikon

global hingga produk lokal favorit, dan perusahaan ini hadir di 191 negara di

seluruh dunia. Perusahaan Nestle ini didirikan oleh Henri Nestle. Perusahaan

menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas hidup

dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.56 Nestle memiliki misi

untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di dunia,

dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan dijadikan acuan untuk kinerja

keuangan dalam industrinya.57 Salah satu kerja sama PT. Nestle ini dengan perusahaan PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan produk yang di produksi oleh

perusahaan antara lain Nescafe dan Milo.

Nestle telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Sebagai bagian dari

sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan penelitian dan

pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk yang

dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi

makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan

56https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle dilihat pada tanggal 05/07/2017pukul 05 : 55 57

(57)

(enjoyment), namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara

pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).58

Sebagai perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di

Indonesia, Nestle berkomitmen untuk menghormati dan mengikuti semua

Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, termasuk Undang-Undang dan

Peraturan Jaminan Produk Halal. Atas komitmen tersebut, untuk ketiga kalinya

secara berturut-turut, Nestle menerima status A (bagus) dalam penilaian

penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga Pengkajian Pangan

Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) dan menerima

Sertifikat SJH.59

Di Indonesia, label makanan diatur oleh beberapa peraturan yaitu UU no.

18 tahun 2012 tentang pangan, Peraturan Pemerintah RI nomor 69 tahun 1999

mengenai label dan iklan pangan serta Peraturan Kepala Badan POM Nomor

HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 mengenai Pendaftaran Pangan Olahan.

Peraturan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen sehingga dapat membeli

makanan olahan yang aman dan baik untuk kesehatan.60

Dengan mengoptimalkan semua fungsi dalam alur proses, dimulai dari

fungsi pengembangan produk, pemilihan supplier, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku di gudang, proses produksi dan penyimpanan barang

jadi, Nestle menjamin produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkan di Indonesia

58https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/misivisidilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:55 59https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/halal dilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:56

60www.halalmui.org/mui14/index.php/main/detil_page/8/23246 diakses pada 2016-03-10

(58)

adalah halal, berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen akan aspek gizi,

kesehatan dan keafiatan.

Adapun produk yang di maklonkan di perusahaan Netania ini syaratnya

harus halal, seperti halnya fasilitas produksi maupun yang lainnya. Hal tersebut

telah dijelaskan oleh responden 1 sebagai berikut :

“ … jadi semua yang maklon di Netania itu syaratnya adalah harus halal itu, karena produk mereka halal. jadi mereka pasti tidak bisa maklon di tempat yang tidak halal. jadi bukan masalah senang atau tidak senang tapi

wajib hukumnya.”61

Menurut responden 1, bahwa PT. Netania Kasih Karunia memiliki komitmen

untuk memproduksi produk halal secara konsisten dalam rangka untuk memenuhi

kebutuhan konsumen termasuk konsumen muslim. Adapun untuk mencapai

semua itu, maka perusahaan dapat melalui : a. menjamin seluruh produk akhir

yang dibuat untuk pasar Indonesia sudah disertifikasi oleh LPPOM MUI. b.

menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk perusahaan

adalah halal. c. menjamin sistem produksi adalah bersih dan bebas dari bahan

yang tidak halal dan najis. Jadi perusahaan yang maklon di Netania sebelum

menjalin kerja sama dengan perusahaan terlebih dahulu menimbang terlebih

dahulu apakah perusahaan yang akan bekerja sama sudah memenuhi aturan yang

dibuat oleh MUI.

Kalbe Nutritionals sudah dirintis sejak 1982 dengan nama PT. Sanghiang

Perkasa, yang lebih dikenal sebagai Health Foods Division dari PT. Kalbe Farma

Tbk. Kalbe Nutritionals dibangun atas dasar rasa kepedulian, tanggung jawab

keilmuan dan antusiasme dalam bidang farmasi dan nutrisi yang terjalin menjadi

sebuah komitmen. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan

Gambar

Gambar 4.8 Label pada kemasan susu Bimbi ………………………………..82
Tabel 4.4 Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula pertumbuhan....85
gambar seperti foto ) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut
Gambar di atas menunjukkan, bahwa PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tesis yang berjudul: “ ANALISIS USAHA DAN SRATEGI PEMASARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT DI BBTPH WILAYAH SURAKARTA ” ini adalah karya penelitian saya sendiri dan tidak

pengunjung dapat menikmati produk olahan susu yang lain.. Bagaimana harga produk

Berhubung penelitian ini mengenai peran PR dan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan pada restoran halal Rindu Kampung di Sasang Busan Korea Selatan, maka

Dari hasil analisis regresi yang telah dilakukan nampak bahwa variabel strategi pemasaran (produk, harga, promosi dan saluran pemasaran) mempunyai pengaruh yang

Tabel 4.6 Analisis SWOT Matriks (IFAS) Pengembangan Strategi Pemasaran Produk Ritel PT Pupuk Kalimantan Timur

Strategi pemasaran produk di era digital yang dilakukan oleh Fanny’s Food mampu memberikan kontribusi peningkatan penjualan dan mampu mempertahankan produk yang ditawarkan kepada

Oleh karena itu, penelitian dengan judul analisis strategi pemasaran menggunakan matriks SWOT pada Mba Cip Halal Mart ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi kekuatan,

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK INDIHOME PT TELKOM INDONESIA TBK BANJARMASIN Andreas Wiratama Tolani1, Muhammad Hadini2, Dwi Wahyu Artiningsih3 11Program Studi Manajemen, 61201,