KARUNIA PASURUAN SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Oleh: ASMUTIK B04213025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
ABSTRAK
Asmutik, 2017, Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal Pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.
Kata Kunci: Strategi pemasaran, Sertifikat halal.
Fokus masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang bersertifikat halal?
Dalam menjawab permasalahan tersebut digunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Pengumpulan data dikumpulkan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisa data menggunakan teknik triangulasi data dengan tujuan untuk menguji keabsahan data yang diperoleh. Selanjutnya, data dianalisis dimulai dengan memilah-milah data, menyajikan data secara keseluruhan, kemudian menarik kesimpulan dari hasil analisis yang diperoleh.
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN (COVER)... i
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERNYATAAN ... vi
ABSTRAK ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian ... 7
E. Definisi Konsep ... 8
F. Sistematika Pembahasan ... 10
BAB II: KAJIAN TEORETIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12
B. Kerangka Teori 1. Strategi Pemasaran ... 16
2. Pemasaran Food Manufacturing………..32
3. Sertifikasi Halal ……….……….20
4. Strategi Pemasaran dalam Prespektif Islam ………22
BAB III: METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 30
B. Lokasi Penelitian ... 31
C. Jenis dan Sumber Data ... 32
D. Tahap-Tahap Penelitian ... 34
F. Teknik Validitas Data ... 38
G. Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV: HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 42
B. Penyajian Data ... 59
C. Pembahasan Hasil Penelitian (Analisis Data) ... 69
BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ... 86
B. Saran dan Rekomendasi ... 86
C. Keterbatasan Penelitian ... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN: (instrumen penelitian seperti pedoman wawancara,
pedoman observasi, transkrip hasil wawancara; Surat Keterangan melakukan
penelitian, kartu konsultasi dengan dosen pembimbing, dll)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.Netania Kasih Karunia ... 51
Gambar 4.2 Tata Letak Pabrik Lantai 1 ………...56
Gambar 4.3 Tata Letak Pabrik Lantai 2 ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 12
Tabel 4.1 Perbedaan produk Bimbi berdasarkan Nutrition Fact ... 72 Tabel 4.2Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula lanjutan ………83
Tabel 4.3 Peraturan labelisasi kemasan produk susu formula bayi...84
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
keberhasilan pembangunan akhir-akhir ini telah merambah seluruh aspek
bidang kehidupan umat manusia; tidak saja membawa berbagai kemudahan,
kebahagiaan, dan kesenangan, melainkan juga menimbulkan sejumlah
persoalan. Aktivitas baru yang beberapa waktu lalu tidak pernah dikenal, atau
bahkan tidak pernah terbayangkan, kini hal itu menjadi kenyataan. Di sisi
lain, kesadaran keberagaman umat Islam di berbagai negeri, termasuk di
Indonesia, pada dasawarsa terakhir ini semakin tumbuh subur dan meningkat.
Sebagai konsekuensi logis, setiap timbul persoalan, penemuan, maupun
aktivitas baru sebagai produk dari kemajuan tersebut, umat senantiasa
bertanya-tanya, bagaimanakah kedudukan hal tersebut dalam pandangan
ajaran dan hukum Islam.1
Salah satu persoalan cukup mendesak yang dihadapi umat adalah
membanjirnya produk makanan dan minuman olahan, obat-obatan, dan
kosmetik. Umat, sejalan dengan ajaran Islam, menghendaki agar
produk-produk yang akan dikonsumsi tersebut dijamin kehalalan dan kesuciannya.
Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal, suci dan baik merupakan
1Amin, Ma’ruf dkk, 2011,
perintah agama dan hukumnya adalah wajib.2 Cukup banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan hal tersebut. Diantaranya sebagai berikut:
Artinya : “ Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apayang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 168 )3
Artinya : “ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS. Al-Maidah [5]: 88 )4
Ayat-ayat di atas bukan saja menyatakan bahwa mengkonsumsi yang
halal hukumnya wajib karena merupakan perintah agama, tetapi juga
menunjukkan bahwa hal tersebut merupakan salah satu bentuk perwujudan
dari rasa syukur dan keimanan kepada Allah SWT. Sebaliknya,
mengkonsumsi yang tidak halal dipandang sebagai mengikuti ajaran syaitan.
Menurut Dr. Hisyam al-Khathib susu adalah satu-satunya makanan yang
benar-benar mengandung semua bahan dasar yang dibutuhkan oleh tubuh
2
Amin, Ma’ruf dkk, 2011, Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia, Erlangga, Jakarta, hlm. 10
3
Al-Qur’an, Al-Baqarah : 168. 2006. Penerbit : Menara Kudus.
4
manusia.5 Susu mengandung zat gula, lemak, garam-garam mineral, besi, sodium, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Sedangkan menurut
Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu makanan yang
nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur terpenting yang
dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa jenis mineral dan
vitamin.6 Dalam pandangan Islam mengartikan susu adalah salah satu dari
tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam ini. Dalam Al-Qur’an sendiri pun,
Allah berfirman dalam surah An-Nahl Ayat 66 :
ف نْيب ْنم هنْوطب ْيف اَ م ْمكيقْسن ً رْ عل اعْناْا ْيف ْمكل َ او
Artinya: “ Dan sesungguhnya, pada hewan ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari apa yang ada dalam perutnya ( berupa ) susu murni antara kotoran dan darah, yang mudah ditelan bagi orang yang meminumnya.7
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena
kelezatan dan komposisinya yang ideal. Selain air susu mengandung semua
zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung
didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Susu menjadi bahan minuman yang sangat digemari hampir semua kalangan
masyarakat di Indonesia dan diseluruh dunia setelah air. Dengan
perkembangannya keberbagai belahan dunia, susu telah menjadi bagian yang
5
Muhammad, Ahsin Sakho, 2009, Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an dan Sunah,
PT. Kharisma Ilmu, Jakarta, hlm.46
6Abdul. ‘Azmi, Jamaluddi
n Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat-obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296
7
menyatu dengan tradisi setempat.
Indonesia memiliki sekitar 217 juta penduduk yang beragama Islam,
atau kurang lebih 87% dari total jumlah penduduk Indonesia. Besarnya
jumlah penduduk muslim Indonesia menjadikan gaya hidup halal sebagai hal
yang lazim, baik itu makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, gaya
berpakaian, hingga sistem ekonomi.8
Dalam hal ini untuk memulai sebuah usaha ternyata banyak hal yang
harus disiapkan, mulai dari jenis usaha yang akan dijalankan sampai
kebutuhan apa saja yang harus disiapkan. Namun, akhir-akhir ini yang
menjadi perhatian masyarakat diseluruh dunia adalah adanya sertifikasi
halal. Kata halal dalam sebuah produk kini tidak hanya menjadi prioritas
bagi umat muslim saja, tetapi juga menjadi “ kebutuhan “ bagi dunia
internasional.
Pemasaran berkaitan dengan proses mengidentifikasi dan memenuhi
kebutuhan manusia maupun masyarakat. Pemasaran juga dapat diartikan
sebagai kegiatan memenuhi kebutuhan secara menguntungkan. Menurut
American Marketing Assosiation yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal
dalam bukunya, bahwa pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan
seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
menyerahkan nilai kepada konsumen, serta mengelola hubungan baik dengan
konsumen melalui cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik
saham.9
8
Bonar Ikhwan, 2015, Ditjen PEN/WRT/006/7/2015, Kemendag KPRI, Jakarta, hlm. 2
9
Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya mengatakan, bahwa
sertifikat halal adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk
pangan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.10 Sertifikasi halal ini
tidak haya bagi perusahaan besar saja, akan tetapi juga harus dimiiki
perusahaan kecil, karena sertifikasi halal ini bertjuan untuk memberikan
kepastian status kehalalan suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin
knsumen muslim. Namun karena ketidaktahuan seringkai membuat
minimnya perusahaan memiliki kesadaran untuk mendaftarkan diri guna
memperoleh sertifikat halal.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses dalam
persaingan adalah berusaha mencapai tujuan dengan mempertahankan
pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti perusahaan harus mampu
memuaskan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya melebihi apa
yang diberikan pesaing, sedangkan meningkatkan pelanggan berarti
perusahaan harus dapat menangkap setiap peluang yang ada melalui strategi
pemasarannya untuk mendapatkan pelanggan baru.11
PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan
khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula untuk bayi. Selain
memproduksi susu bubuk formula bayi, perusahaan ini juga berperan sebagai
co-manufacture dengan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan pangan multi nasional yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa
10
Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292
11
dalam bidang formulasi produk proses mixing hingga pengemasan produk finish good.
PT. Netania Kasih Karunia mempunyai kebijakan tidak akan
memproduksi produk yang mengandung babi dan turunannya. Lini/ peralatan
produksi yang digunakan secara bersamaan antara produk yang disertifkasi
dan tidak disertifikasi (yang bahannya bukan dari babi/turunannya) harus
dibersihkan untuk meyakinkan tidak terjadi kontaminasi silang.
PT. Netania Kasih Karunia menerima jasa maklon PT. Nestle Indonesia
dan PT. Sang Hiang Perkasa. Prosedur penerimaan jasa maklon sesuai dengan
kebijakan halal, maka PT. Netania Kasih Karunia hanya akan menerima
maklon yang disertifikasi halal/ menggunakan bahan baku yang halal.
Standart Operating Procedure (SOP) untuk aktifitas kritis. Aktifitas kritis adalah aktifitas pada rantai proses produksi yang dapat mempengaruhi status
kehalalan suatu produk.
Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti
HACCP Hazard Analysis Critical Control Point dan GMP Good Manufacturing Practice serta telah mendapatkan sertifikat ISO International Standardisation Organization 22000:2005 yang merupakan standar Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang pangan.
Oleh karena itu perusahaan merasa harus segera bertindak untuk
menyiasati beberapa bidang, untuk itu dibutuhkan sebuah strategi
dalam memasarkan produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar
supaya konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk
susu halal dan strategi pemasaran dengan judul: “Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat
Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar pembahasan ini lebih terarah dan
tidak melebar, penulis membatasinya hanya pada Strategi sertifikasi halal
dalam produk susu yang diterapkan oleh PT. Netania Kasih Karunia, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana strategi pemasaran food manufacturing produk susu yang
bersertifikat dalam meningkatkan penjualan ?
C. Tujuan Penelitian
Pada dasarnya segala aktivitas yang termasuk dalam penelitian ini tidak
terlepas dari tujuan yang ingin dicapai. Sesuai dengan permasalahan yang
diteliti atau penulis rumuskan, maka penulisan skripsi ini mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran food manufacturing produk susu
yang bersertifikat dalam meningkatkan penjualan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi
khalayak umum, khususnya dalam mempelajari strategi pemasaran industri
2. Dengan penelitian ini penulis berharap dapat menjadi masukan dari PT.
Netania Kasih Karunia Pasuruan serta perusahaan-perusahaan lain yang
serupa untuk lebih mendalami strategi pemasaran industri.
E. Definisi Konsep
Konsep merupakan suatu unsur pokok dari pada penelitian.12 Adanya permasalahan dan kerangka teoritis yang jelas, dapat diketahui fakta – fakta
mengenai fenomena yang menjadi pokok penelitian dan suatu konsep
sebenarnya. Konsepnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta
atau fenomena yang terjadi di lapangan atau secara nyata.
1. Bisnis Food Manufacturing
Merupakan industri yang bergerak dibidang pengolahan bahan
makanan. Istilah manufaktur dikenal sebagai suatu cabang dari dunia
industri. Industri ini membutuhkan peralatan, mesin produksi, serta tenaga
kerja untuk mengubah suatu bahan mentah menjadi barang yang siap
dijual. Jadi, manufaktur memproduksi suatu barang sehingga siap dijual
sebagaimana digunakan oleh banyak perusahaan industri di Indonesia.13
2. Produk susu
Produk adalah keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen.14 Produk merupakan elemen penting dalam sebuah program pemasaran.15
12
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi,1997, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta,hlm 140
13
id.gopher.co.id/mengenal-perusahaan-manufaktur-di-indonesia/ di akses pada 19 juni 2015 dan dilihat pada tanggal 11 April 2017 jam 07:20
14Rina Rachmawati, 2011, “ Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap Peningkatan
Menurut Jamaluddin Mahran dalam bukunya mengartikan susu yaitu
makanan yang nyaris sempurna, karena ia mengandung unsur-unsur
terpenting yang dibutuhkan manusia, yakni lemak, gula, protein, beberapa
jenis mineral dan vitamin.16
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa produk susu
sendiri adalah suatu produk yang mudah ditawarkan dikalangan
masyarakat. Produk susu ini sangat digemari oleh banyak masyarakat
karena mengandung banyak manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
3. Sertifikasi halal
Menurut Muhammad Amin Suma dalam bukunya sertifikat halal
adalah fatwa tertulis yang menyatakan kehalalan suatu produk pangan
yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa.17
Sedangkan dalam artikel pusat halal.com mengatakan bahwa Sertifikat
halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat islam. Sertifikat
halal ini merupakan syarat untuk pencantuman label halal.18
Sertifikasi halal adalah suatu fatwa tertulis dari MUI yang
menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at islam.
15
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A, 2010, “Analisa Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place,Partisipant, Process, dan Physical Evidence) terhadapKeputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Tetadi Surabaya”, Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, Vol.1, No. 2, Oktober 2010, hlm. 219
16
Abdul. ‘Azmi, Jamaluddin Mahran, 2005, Al-Qur’an Bertutur Tentang Makanan & Obat -obatan, Mitra Pustaka, Yogyakarta, hlm.296
17
Suma, Muhammad Amin, Haji, 2008, Himpunan Undang-undang Perdata Islam & Peraturan Pelaksanaan lainnya di Negara Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, hlm 1292
18
4. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan
untuk membantu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang
sesuai dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju.19 Strategi pemasaran akan membantu dalam menentukan tujuan bisnis dan
mengembangkan kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut.
F. Sistematika Pembahasan
Adapun sistematika pembahasan dibagi dalam bab per bab, yaitu
meliputi:
Pada bab satu ini berisikan gambaran umun yang meliputi: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi
konsep, dan sistematika pembahasan.
Pada bab dua ini memuat landasan teori dan konsep yang digunakan
dalam menganalisis masalah pokok pada penelitian ini, yaitu pengertian
strategi, sertifikasi halal, pemasaran produk juga pembahasan mengenai
penelitian terdahulu yang relevan.
Pada bab tiga ini menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan pendekatan
dan jenis penelitian, subjek penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap
penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validitas data dan teknik analisa
data.
Pada bab empat ini menggambarkan tentang setting penelitian, penyajian
data, analisis data yang meliputi pembahasan mengenai penyajian data untuk
menggambarkan data yang ditemukan dalam penelitian tentang Strategi
19
Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal (Studi
pada PT.Netania Kasih Karunia Pasuruan.
Pada bab lima merupakan akhir dari sistematis ini yang berisi
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Penelitian Terdahulu yang Relevan
Untuk mendukung teori penelitian, penulis perlu membandingkan
dengan penelitian sebelumnya. Terdapat beberapa penelitian sebelumnya
yang membahas mengenai sertifikasi halal dan strategi pemasaran industry,
tentang latar belakang
dari PT. Netania Kasih
Karunia dalam
melakukan Sertifikasi
Halal, proses PT.
Netania Kasih Karunia
dalam mempertahankan
Sertifikasi Halal, serta
tanggapan para
konsumen setelah
produk bersertifikasi
halal. dan persamaan
dalam meneliti yakni
metode yang digunakan
adalah sama
B. Kerangka Teori
1. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan
menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan.20 Sedangkan menurut Muhammad Syakir strategi
pemasaran merupakan pernyataan (baik eksplisit maupun implisit)
mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya.21
Diperlukan suatu strategi yang tepat guna dalam menghadapi
persaingan di dunia bisnis. Kendali utama dalam melaksanakan tujuan
20
Sofjan Assauri, 2007, Manajemen Pemasaran, Jakarta, Raja Grafindo, hlm. 168-169
21
perusahaan mencari keuntungan terletak pada strategi pada tingkat
operasional. Dalam rangka perumusan strategi untuk menghadapi
persaingan, perhatian terhadap lingkungan bisnis dapat menjadi cara terbaik.
Sebagai suatu entitas bisnis, tujuan pemasaran setiap perusahaan adalah
untuk memperoleh laba dari setiap kegiatan yang dilakukan, termasuk
pemasaran. Pemasaran yang baik memerlukan sebuah perencanaan dan
strategi dalam menjalankannya untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut
Lubis yang dikutip oleh Veithzal Rivai Zainal menyatakan bahwa salah satu
hal yang mempengaruhi strategi pemasaran pada suatu perusahaan adalah
lingkungan pemasaran, baik lingkungan mikro maupun lingkungan makro,
berikut penjelasannya:22
a. Lingkungan Mikro Perusahaan
Lingkungan Mikro biasanya dapat langsung berkaitan dengan
perusahaan yang dapat memengaruhi kemampuannya dalam
melayani pasar.
b. Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan Makro perusahaan terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan memengaruhi semua
pelaku dalam lingkunganan mikro perusahaaan.
22
1) Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah:
a) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok,
pesaing dan
masyarakat.
b) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik / hukum,
teknologi /
fisik, dan sosial / budaya.
Adapun pengertian Lingkungan demografis atau kependudukan
menunjukkan keadaan dan permasalahan mengenai penduduk, seperti
distribusi penduduk secara geografis, tingkat kepadatan penduduk,
kecenderungan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain, distribusi usia,
kelahiran, perkawinan, ras, suku bangsa dan struktur keagamaan.23
Dalam proses manajemen pemasaran, strategi dan rencana pemasaran
merupakan unsur utama sehingga perlu dikaji scara mendalam, terukur dan
kratif agar dapat memandu kegiatan pemasaran dengan baik. Pengembangan
strategi pemasaran sebaiknya dilakukan setiap waktu, serta diperlukan
adanya bauran antara kedisiplinan dan fleksibilitas dalam
pengembangannya.24
23
Veithzal Rivai Zainal, 2017, Islamic Marketing Management: Mengembangkan Bisnis dengan Hijrah ke Pemasaran Islami Mengikuti Praktik Rasulullah saw,Cet.1, Bumi Aksara, Jakarta, hlm. 122
24
Strategi pemasaran dalam praktik merupakan cara yang digunakan
untuk membatu dalam membuat dan menjual barang atau jasa yang sesuai
dengan kondisi perusahaan dan selera konsumen yang dituju. Banyak
strategi pemasaran yang diperkenalkan dalam teori-teori pemasaran, namun
beberapa strategi pemasaran yang biasa dilakukan, dijelaskan sebagai
berikut:
a) Menembus Pasar
Strategi ini bertujuan meningkatkan penjualan dan penawaran
barang atau jasa kepada sasaran pembeli, baik yang pernah
menggunakan maupun yang belum menggunakan barang atau
jasa.
b) Mengembangkan Pasar
Strategi ini dapat dilakukan apabila sasaran pembeli yang lama
sudah jenuh atau sudah habis sehingga perlu mencari sasaran
pembeli baru dengan tetap menawarkan barang atau jasa yang
lama.
c) Mengembangkan Produk
Strategi ini mencakup perubahan barang atau jasa yang tetap
menggunakan cara produksi yang sama dengan cara produksi
lama. Strategi ini umumnya dilakukan untuk memperpanjang
masa edar atau siklus hidup. Jika perusahaan mengetahui bahwa
sasaran pembeli mulai bosan, perusahaan harus mengubah
d) Melakukan Diversifikasi
Strategi ini merupakan pengembangan produk baru yang masih
berhubungan dengan produk lama untuk ditawarkan kepada
pasar yang barua. Strategi ini efektif untuk memanfaatkan
relung atau kelompok yang selama ini terabaikan atau kurang
diperhatikan.
e) Menerapkan Biaya Murah
Strategi ini didasarkan pada biaya input yang rendah sehingga dapat menghasilkan barang atau jasa yang murah.
f) Memfokuskan pada Pasar
Strategi ini dilakukan dengan memberikan pelayanan kepada
para pembeli khusus. Dengan bentuk pelayanan yang terbatas,
pembeli dapat ditentukan dengan jelas sehingga lebih efektif dan
efisien dari pesaing. Dengan demikian, perlu ditentukan bauran
pemasaran yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan khusus
dari para pembeli yang dituju.
g) Melakukan Diferensiasi
Strategi ini difokuskan pada penciptaan barang atau jasa baru
yang berbeda dengan yang lain.
2. Pemasaran Food Manufacturing
Kapasitas produksi usaha manufaktur penting untuk dirumuskan,
karena berkaitan langsung dengan investasi dan pelayanan prima kepada
pelanggan. Apabila kapasitas terpasang terbatas, maka keluaran yang
terjadi, sebagian potensi pasar tidak dapat dilayani dan akan dikuasai oleh
perusahaan saiangan. Dalam jangka panjang, fenomena itu akan
menyulitkan perusahaan, karena perusahaan telah memberikan peluang
kepada pesaing untuk menikmati pangsa pasar yang seharusnya dilayani
oleh perusahaan.25 Sebaliknya, apabila kapasitas terpasang terlampau besar, keluaran akan jauh berada di atas kebutuhan pasar. Akibatnya, sebagian dari
keluaran yang dihasilkan mungkin saja tidak dapat terpasarkan seluruhnya
secara menguntungkan.
Strategi operasi produksi tidak mungkin ditata secara tertutup, baik
terhadap lingkungannya maupun terhadap fungsi operatif perusahaan
lainnya. Perusahaan sendiri adalah bagian dari sistem total, sehingga secara
vertikal harus dihubungkan dengan pelanggan dan pemasok bahannya. 26 Secara internal, fungsi produksi harus diintegrasikan dengan fungsi lainnya,
sehingga perusahaan menjadi satu kesatuan yang utuh, baik secara internal
maupun secara eksternal.
3. Sertifikasi Halal
Sertifikat Halal MUI adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia
yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syari’at Islam.
Sertifikat Halal MUI ini merupakan syarat untuk mendapatkan ijin
pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi pemerintah
yang berwenang.27
25
Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 333
26
Murdifin, Mahfud, 2011, MANAJEMEN PRODUKSI MODERN Operasi Manufaktur dan Jasa-Buku 1, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 61
27
a. Tujuan Sertifikasi Halal
Sertifikasi Halal MUI pada produk pangan, obat-obat, kosmetika
dan produk lainnya dilakukan untuk memberikan kepastian status
kehalalan, sehingga dapat menenteramkan batin konsumen dalam
mengkonsumsinya. Kesinambungan proses produksi halal dijamin oleh
produsen dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal.
B. Strategi Pemasaran dalam Perspektif Islam
Pasar dalam bahasa Arab disebut souq ( bentuk jamak: aswaq atau
aswak ) yang berarti tempat menjual sesuatu dan proses jual beli berlangsung. Sauq sebagai sebuah konsep telah di tetapkan selama masa Rasulullah. Sebagai tempat penjualan terjadi, namun terkait dengan
transaksi sendiri tidak pada tempat tersebut. Dengan demikian, pasar
dalam islam dapat dijalankan dimanapun dan kapanpun ketika terjadi suatu
transaksi antara penjual dan pembeli dibawah kesepakatan bersama
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.
Pada dasarnya, keberadaan pasar memiliki fungsi yang sangat penting.
Keberadaan pasar dapat mempermudahkan konsumen memenuhi kebutuhan
akan barang dan jasa. Sementara itu, keberadaan pasar bagi produsen dapat
menjadi tempat untuk mencari nafkah dan mempermudah proses penyaluran
barang hasil produksi.
Pasar memiliki tiga fungsi utama sebagai berikut:
1. Pasar berfungsi sebagai sarana distribusi. Dalam hal ini, pasar
berfungsi untuk memperlancar proses penyaluran barang atau jasa dari
maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil produksinya kepada
konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi
barang atau jasa ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar
dikatakan tidak berfungsi tidak baik jika kegiatan distribusi sering kali
mengalami kendala.
2. Pasar berfungsi sebagai pembentuk harga. Dalam hal ini, kosumen
yang membutuhkan barang dan jasa akan berusaha menawar harga
dari barang atau jasa tersebut sehingga terjadilah tawar menawar
antara kedua belah pihak dengan demikian, apabla telah terjadi
kesepakatan, terbentuklah harga. Harga yang telah menjadi
kesepakatan bersama tentunya telah diperhitungkan oleh konsumen
dan produsen.
3. Pasar berfungsi sebagai sarana promosi. Dalam hal ini, pasar menjadi
tempat untuk memperkenalkan dan menginformasikan suatu barang
atau jasa tentang manfaat, keunggulan, dan kekhasannya kepada
konsmen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap
barang atau jasa yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain, dengan memasang spanduk, menyebarkan
brosur, pameran, dan sebagainya. Banyaknya cara promosi yang
dilakuka oleh produsen, membuat konsumen lebih selektif dalam
memilih barang yang akan dibeli. Biasanya produsen yang
menawarkan barang dengan harga murah dan kualitas bagus akan
Menurut prinsip syariah, kegiatan pemasaran harus dilandasi semangat
beribadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, berusaha semaksimal
mungkin untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan golongan
apalagi kepentingan sendiri.28 Pemasaran dalam prespektif islam adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam bisnis berupa kegiatan penciptaan
nilai (value creating activities), yang memungkinkan siapapun yang melakukannya dapat tumbuh dan mampu mendayagunakan kemanfaatannya
berlandaskan pada kejujuran, keadilan, keterbukaan dan keihasan sesuai
dengan proses yang berprinsip pada akad bermuamalah islami atau
perjanjian transaksi bisnis dalam islam.
Menurut Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, pemasaran islami
adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan,
penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada
stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad
serta prinsip-prinsip al-Qur’an dan hadis.29 Sedangkan pemasaran menurut prespektif syariah adalah segala aktivitas yang dijalankan dalam kegiatan
bisnis berbentuk kegiatan penciptaan nilai ( value creating activities ) yang
memungkinkan siapapun yang melakukannya bertumbuh serta
mendayagunakan kemanfaatannya yang dilandasi atas kejujuran, keadilan,
keterbukaan, dan keikhlasan sesuai dengan proses yang berprinsip pada
akad bermuamalah islami atau perjanjian transaksi bisnis dalam Islam.30
28
https://akmalaziz.wordpress. Pemasaran Dalam Perspektif Islam, diakses pada tanggal 20/03/2017 jam 09:55
29
Bukhari Alma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah: Menanamkan Nilai dan Praktis Syariah dalam Bisnis Kontemporer, Bandung: Alfabeta, hlm. 340.
30
Presepsi yang kerap kali dikemukakan dalam masyarakat bahwa pasar
konvensional selalu lebih menguntungkan secara finansial dibandingkan
dengan pasar islami karena sistem bunga yang dimilikinya. Untuk
mengubah persepsi tersebut bukanlah suatu hal yang mudah. Selain dengan
kebutuhan dan keinginan manusia, dimasa depan juga ternyata terjadi
pergeseran pasar dari tingkat intelektual atau rasional menuju ketingkat
emosional yang akhirnya bertransformasi ke tingkat spiritual. Pasar spiritual
ini akan mempertimbanka kesesuaian produk, keuntunan finansial, dan
nilai-nilai spiritual yang diyakini.
Dalam kenyataannya tidak mudah bagi pasar rasioal berpindah ke
pasar spiritual disinilah tantangan terbesar sistem ekonomi islam dalam
membidik pasar rasional. Perlu menjadi perhatian bahwa pasar rasional
masih merupakan pasar besar. Solusi yang bisa dilakukan dalam meraih
pasar ini adalah dengan konsep pemasaran islami (marketing islami). Pemasaran islami merupakan suatu proses bisnis yang seluruh prosesnya
menerapkan niai-niai islam. Suatu cara dalam memasarkan suatu bisnis yang
mengedepankan nilai-nilai yang menggunakan keadilan dan kejujuran.
Dengan pemasaran islami, seluruh proses tidak boleh ada yang bertentangan
dengan prinsip-prinsip islam. Hal tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah
SAW. tentang kegiatan yang berpegang teguh pada kebenaran, kejujuran,
dan sikap amanah, serta dapat memperoeh keuntungan.
Dalam konteks keadilan, islam menganggap manusia sebagai sistem
keluarga yang mempunya derajad yang sama menurut Allah SWT.
ekonomi, yang membedakan manusia dimata Allah hanyalah tingkat ke
taqwaannya. Keadilan ekonomi merupakan suatu konsep persaudaraan dan
perlakuan yang sama bagi setiap individu dalam masyarakat dan hukum.
Dengan dilandasi pada keadilan ekonomi, setiap individu akan
mendapatkan haknya sesuai dengan kontribusinya kepada masyarakat. Jadi,
setiap individu harus terbebas dari eksploitasi individu lain, karena islam
melarang dengan tegas seorang muslim mendzalimi atau merugikan orang
lain. Penerapan nilai-niai spiritual dalam berbisnis akan meluruskan
praktek-praktek dalam islam, seperti kecurangan, kebohongan, propaganda,
iklan palsu, penipuan, dan kedzaliman lainnya. Hal tersebut sebagaimana
firman Allah SWT. dalam beberapa ayat berkut:
نيدسْفم ض ْر ْْا يف ا ْوثْعت َو ْمهءايْشأ ساَنلا اوسخْبت َو
٣٨١
“ Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan; (183)
dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Ma’idah (5):2)
Kegiatan pemasaran sebaiknya dilakukan sebagai usaha untuk meraih
kesejahteraan bersama dan tidak untuk kepentingan sesaat, golongan atau
kepentingan sendiri. Islam merupakan agama yang sangat luar biasa yang
mengatur semua hal, mampu menyeimbangkan antara kebutuhan di dunia dan di
akhirat kelak, antara hubungan dengan Allah (hablumminallah) dan hubungan dengan sesame manusia (habluminannas). Ajaran Islam sangat sempurna karena Islam adalah agama terakhir sehingga sudah seharusnya mampu memecahkan
berbagai persoalan manusia terkait dengan dunia dan akhirat.
Islam telah menghalalkan umatnya untuk melakukan aktivitas jual beli atau
berniaga. Bahkan, Rasulullah saw adalah seorang pedagang yang sangat
terpandang pada zamannya. Sejak muda, beliau dikenal sebagai seorang pedagang
yang sangat jujur. Hal tersebut sebagaimana firman Allah Swt, dalam ayat berikut:
َِإ ِلِطاَبْلاِب ْمُكَنْ يَ ب ْمُكَلاَوْمَأ اوُلُكْأَت ََ اوُنَمَآ َنيِذلا اَه يَأ اَي
اَََ ت ْنََ ًََاََِت َْوُكَت َْْأ
ِْإ ْمُكَسُفْ نَأ اوُلُ تْقَ ت َََو ْمُكْنِم
ا ميِحََ ْمُكِب َْاَك َهللا
“Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya
31 [4]: 29) Nisâ’
-(QS An
Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.
31
Dalam menjalankan sebuah usaha secara islami, harus memiliki etika yang
berlandaskan pada norma dan moralitas umum yang berlaku di masyarakat.
Keberhasilan suatu usaha tidak hanya dapat diukur dari peningkatan prestasi dan
finansial. Lebih dari itu, keberhasilan suatu usaha harus diukur melalui tolok ukur
moralitas dan nilai etika yang berlandaskan pada nilai-nilai social dalam agama.
Pelaksanaan rencana strategi pemasaran dalam Islam sangat bergantung
pada prinsip syarikat (kerja sama) yang telah diakui secara umum. Artinya,
perencanaan dilaksanakan melalui partisipasi sektor pemerintah dan swasta atas
dasar kemitraan. Hal tersebut dilakukan agar perencanaan dapat terlaksana
melalui prinsip abadi mudarabah yaitu tenaga kerja dan pemilik modal dapat
disatukan menjadi mitra. Dengan mempraktikkan prinsip mudarabah dan
mengkombinasikan berbagai unit produksi, proyek industry, perdagangan dan
pertanian, kerangka perencanaan dapat diterapkan atas dasar prinsip tersebut.
Pendapatan yang dihasilkan dari usaha dengan prinsip tersebut dapat dibagi secara
sebanding setelah melakukan pengurangan dari pengeluaran yang sah.
Dalam Islam, tidak ada larangan bila seorang memiliki rencana atau
keinginan un tuk memperjuangkan usahanya agar berhasil. Dengan syarat,
rencana tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam, sebagai mana firman
( ىََََ اَم ِناَسْنإِل ْمَأ
٤٢
( ََوأاَو ُةَرِخآا ِهىلِلَف)
٤٢
)
“Atau apakah manusia akan mendapat segala yang dicita-citakannya?
(Tidak), maka hanya bagi Allah kehidupan akhirat dan kehidupan dunia.
(QS. An-Najm (53): 24-25)32
Bila dikaitkan dengan ayat di atas, strategi pemasaran merupakan suatu
upaya yang dilakukan untuk menciptakan atau mencapai sasaran pemasaran sesuai
dengan harapan dalam mencapai keberhasilan.33 Sudah menjadi sunatullah bahwa
segala sesuatu yang direncanakan oleh manusia, berhasil ataupun tidak, semua
adalah ketentuan dari Allah Swt. Karena Allah Maha Mengetahui segala yang
terbaik bagi hamba-Nya. Dalam Islam, pelaksanaan suatu perencanaan harus
bergerak kearah sintesis yang wajar antara pertumbuhan ekonomi dan keadilan
sosial. Pelaksanaan perencanaan harus dilakukan melalui penetapan kebijakan
yang pragmatik, namun tetap konsisten dengan jiwa Islami yang tidak terlepas
dari tuntunan Al-Qur’an dan hadits, serta sesuai deng an kode etik ekonomi Islam.
32
Al-Qur’an, An-Najm : 24-25. 2006. Penerbit : Menara Kudus.
33
BAB III
METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
penulis menggunakan beberapa penelitian metode penelitian agar
mendapatkan data-data yang akurat. Metode yang digunakan adalah
penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip oleh Lexy J
Moleong menyatakan bahwa metode dengan menggunakan pendekatan
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku
yang dapat diamati.32 Didukung pula, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme,
digunakan untuk meneliti pada obyek yang alamiah, dimana peneliti sebagai
instrument kunci.33
Pendekatan ini langsung menunjukkan setting dan individu- individu dalam setting itu secara keseluruhan, subyek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang
terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian
keseluruhan,34yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan
informasi dari orang yang terlibat dalam objek, dalam hal ini adalah pihak
yang berwenang dalam menangani strategi pemasaran. Dalam hal ini,
32
Lexy J Moeleong, 2009, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.4
33 Sugiyono, 2014, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Alfabeta, Bandung, hal. 9
34
penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu lebih kepada penelitian yang
bersifat deskriptif (descriptive research) dalam artian suatu penelitian yang lebih memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang ada yang
berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian yang
menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang
diperoleh di lapangan secara mendalam.35 Metode tersebut untuk mendeskripsikan apa yang terjadi untuk mendapatkan semua fakta yang
berkaitan dengan Strategi Sertifikasi Halal dalam Pemasaran food
manufaktoring Produk susu. Oleh sebab itu, riset ini masuk kategori
penelitian kualitatif, Pasalnya data-data disajikan dalam bentuk verbal
bukan data-data yang disusun dalam angka-angka. Dijelaskan penelitian
kualitatif, sebut Strauss dan Corbin. Jenis penelitian yang hasil temuannya tidak dengan statistic atau penjabaran angka-angka hitung.36
B. Lokasi Penelitian
Adapun tempat yang akan di teliti oleh peneliti yaitu di PT. Netania
Kasih Karunia Pasuruan. Peneliti akan datang ke lokasi dengan pendekatan
terlebih dahulu dengan pihak yang bersangkutan di tempat, kemudian
peneliti memberikan surat pengantar peneliti. Dan setelah di terima maka
peneliti akan berkonstribusi dan ikut serta berkecimpung didalamnya,
35 Suharsimi Arikunto, 1993, Manajemen Penelitian, PT. Rineka Cipta ,Jakarta, cet.kedua, hlm
309.
36
peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan karena peneliti itu
sendiri bertindak sekaligus sebagai instrument pengumpulan data.37
C. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumbernya, data penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu
data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data. Data yang dibuat oleh peneliti untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang di tanda tanganinya. Data dikumpulkan
38sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek
penelitian dilakukan.39
Dalam penelitian ini, sampel data menggunakan teknik sampling
Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan Snowball
Sampling. “Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sedangkan “Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama – lama menjadi besar.”40 Peneliti
menggunakan teknik sampling yaitu purposive dan snowball
sampling.
37
Abd. Rahman Chudlori, 2012, Panduan Penulisan Skripsi Jurusan Manajemen Dakwah. ( diterbitkan : Jurusan Manajemen dakwah, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, hlm 24-25
39
Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 137
40
Sesuai dengan judul penelitian Strategi Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, variabel peneliti adalah Strategi
Pemasaran Food Manufacturing Produk Susu yang Bersertifikat Halal pada PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan, sampel dari sumber data
bertempat di PT. Netania Kasih Karunia, kemudian populasinya
peneliti mengambil kurang lebih empat pegawai dari perusahaan
tersebut untuk dilakukan wawancara atau pengambilan informasi.
Untuk pembahasan tentang sumber data akan di jelaskan oleh
informan atau narasumber yaitu staf bagian komite halal serta bagian
pemasaran.
2. Data Skunder
Merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data seperti lewat dokumen, foto – foto, serta
arsip.41 Data skunder ini sangat berharga bagi peneliti untuk lebih memahami serta mendalami tentang permasalahan yang dijadikan
objek penelitian. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian
ini, maka peneliti menyelesaikannya dengan mencari informasi
sumber data melalui literatur, jurnal, kepustakaan ataupun dokumen –
dokumen.
41
Dalam penelitian ini, sampel sumber data menggunakan teknik
sampling Non Probability Sampling jenis Purposive Sampling dan
Snowball Sampling. D. Tahap-Tahap Penelitian
Tahapan – tahapan dalam melakukan penelitian kualitatif mempunyai
proses untuk menyelesaikannya. Untuk itu, peneliti harus menyusun
tahap-tahap penelitian yang lebih sistematis agar diperoleh hasil penelitian yang
sistematis pula. Adapun tahap – tahap penelitian antara lain :
1. Tahap Pra Lapangan
a. Menyusun rancangan penelitian
Dalam menyusun rancangan penelitian, peneliti berangkat dari
permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian.
b. Memilih lapangan penelitian
Dalam memilih lapangan penelitian, penelitik berpijak dari rumusan
masalah yang telah diangkat sehingga peneliti bisa memilih lokasi
penelitian yang sesuai dengan permasalahan yang diambil peneliti.
c. Mengurus surat perijinan
Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memiliki surat perijinan
meneliti sehingga dapat memudahkan peneliti dalam proses
penelitian.
d. Penilaian lokasi penelitian
Di dalam penelitian lokasi penelitian, peneliti harus melihat lokasi
konteksnya yang sesuai dengan permasalahan yang telah diangka
oleh peneliti.
e. Memilih dan memanfaatkan informan
Sehubung dengan informan yang akan digunakan didalam
pengumpulan data dalam penelitian, maka informan yang dipilih
oleh peneliti harus benar – benar mengetahui dan memahami akan
kondisi yang berada di lokasi penelitian. Di dalam pemilihan
informan tidak hanya satu sumber saja yang diambil melainkan harus
ada sumber lain guna mencapai kevaliditasan data.
2. Menyiapkan perlengkapan penelitian seperti alat tulis, kamera,
recorder dan lain sebagainya.
3. Tahap Kegiatan Lapangan
Tahap ini mempersoalkan tentang segala macam pekerjaan lapangan
antara lain yaitu:
a.Tahap pengumpulan data, dalam tahap ini peneliti memegang peran
sangat penting karena pada penelitian ini peran aktif dan juga
kemampuan peneliti dalam mengumpulan data sangat diperlukan.
Tahap ini dilakukan dengan:
1) Interview atau wawancara mendalam
2) Dokumentasi
3) Observasi
b.Tahap analisis data merupakan proses mengatur urutan data,
uraian dasar. Pada tahap ini data yang diperoleh dari berbagai
sumber yaitu: wawancara, pengamatan, catatan lapangan, dokumen
dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikannya dan
dianalisa dengan dominan.
c. Tahap penulisan laporan merupakan hasil akhir dari suatu
penelitian, sehingga dalam tahap ini peneliti mempunyai pengaruh
terhadap hasil penulisan yang baik akan menghasilkan kualitas yang
baik pula terhadap hasil penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan
datan dan mengelola data adalah :
a. Studi Kepustakaan
Merupakan data primer dalam penulisan ini. Dengan metode ini
penulis memperoleh data dari beberapa literatur tertulis, baik dari
buku – buku, majalah, surat kabar, artikel / jurnal, makalah, dan
semua literature yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini.
b. Studi Lapangan
Yaitu dengan mendatangi langsung perusahaan yang bertujuan
untuk mendapatkan sumber data primer yang meliputi teknik
pengumpulan data yang menggunakan :
1) Wawancara , yakni menurut Esterberg (2002) yang dikutip
and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”.
Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga
dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.42 Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga,
apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden
yang lebih mendalam. Cara yang digunakan yaitu
memberikan pertanyaan – pertanyan kepada responden.
2) Observasi dalam pendekatan ini dilakukan bukan untuk
menemukan riset untuk diolah secara statistik, melainkan
untuk mencari gambaran realistik tentang gambaran dari
objek yang sebenarnya. Observasi dilakukan juga sebagai
untuk alat bantu menjawab identifikasi masalah yang dikaji
dalam penelitian tersebut.43
3) Dokumentasi dengan mengambil data – data dan informasi
yang tersedia di perusahaan PT. Netania Kasih Karunia yaitu
berupa naskah, buku dan sebagiannya yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti.
42Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya “
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, 2014. Hlm 231
43
F. Teknik Validitas Data
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti.44 Dengan demikian, diperlukan data valid yaitu data yang tidak berbeda antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang terjadi pada objek penelitian.
Dalam pengujian kevalidan data penelitian, peneliti menggunakan teknik
Triangulasi dalam menguji validitas data.
Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan kebasahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
sebagai pembanding terhadap data itu.45 Sedangkan menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, mengemukakan
pendapatnya bahwa didalam teknik triangulasi terdapat tiga macam
triangulasi yaitu : triangulasi sumber, teknik pengumpulan data dan waktu.46 Peneliti menggunakan validitas data dengan cara teknik triangulasi
sumber data. Teknik tersebut dapat digunakan dengan menguji kredibilitas
data melalui cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Sebagai contoh dalam pelaksanaannya, untuk menguji kredibilitas
data tentang pelaksanaan bauran pemasaran pada penjualan produk, maka
pengumpulan dan menguji data yang telah diperoleh dilakukan kepada
pegawai, direktur dan para manajer – manajer yang menangani penjualan.
Dari ketiga sumber tersebut, tidak dapat dinilai rata – rata, tetapi data yang
44
Sugiyono, 2011,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, hlm 267
45
Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.330
46
diperoleh tersebut dikelompokkan, dideskripsikan, dikategorikan, mana
pendapat yang sama, yang berbeda , dan yang lebih spesifik. Dari data yang
diperoleh tersebut dianalisis peneliti sehingga dapat menghasilkan sebuah
kesimpulan tentang penelitian judul di atas.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah-memilih menjadi
satuan-satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.47 Analisis data ini bertujuan
untuk mengetahui strategi dalam memasarkan produk susu dengan
memiliki sertifikasi halal agar supaya konsumen percaya dan dapat
meningkatkan penjualan produk di pasar.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai dengan menyiapkan
dan mengorganisasikan data ( yaitu, data teks seperti transkrip, atau data
gambar seperti foto ) untuk analisis, kemudian mereduksi data tersebut
menjadi tema melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan terakhir
menyajikan data dalam bentuk bagan, tabel atau pembahasan.48
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis data kualitatif, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan
Huberman yaitu suatu aktivitas yang meliputi data reduction, data display,
47
Lexy J Moeleong, 2002, Metode Penelitian Kualitatif , PT.Remaja Rosdakarya ,Bandung, hal.248
48
dan data conclusions drawing/vertification. Untuk lebih memahami teknik tersebut, maka akan dijelaskan sebagai berikut:49
1. Data Reduction
Data Reduction adalah data yang mengacu pada proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, abstrak, dan mengubah data yang
muncul ditulis lapangan catatan atau transkripsi.50Tahap ini merupakan upaya peneliti dalam memfokuskan pada garis besar
penelitian ini yakni untuk mengetahui strategi dalam memasarkan
produk susu dengan memiliki sertifikasi halal agar supaya
konsumen percaya dan dapat meningkatkan penjualan produk di
pasar. Besar kemungkinan, data didapatkan amat banyak sehingga
peneliti perlu menyederhanakan data yang telah diterima.
2. Data Display
Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adala mendisplay data. Data Display adalah menggambarkan tampilan data yang terorganisir, penyusunan informasi yang memungkinkan penarikan kesimpulan dan
tindakan.51Data akan disajikan bersifat naratif, karena mengingat jenis
penelitian menggunakan kualitatif.
49
Keith F. Punch, 2009, Introduction To Research Methods In Education, London: SAGE, hlm 174
50 Media (online) National Science Foundation (2016), “Chapter 4 Analyzing Qualitative Data”
diambil pada tanggal 22 November 2016 dari situs
https://www.nsf.gov/pubs/1997/nsf97153/chap_4.htm
51 Nurse Researcher (2015), “Qualitative data analysis using data displays”, RCN Publishing
3. Conclusion Drawing/Verification
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and
Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan
masalah yang dirumuskan sejak awal. Tetapi mungkin juga tidak,
karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif
masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitin ada
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan
PT. Netania Kasih Karunia merupakan perusahaan industri pangan
khususnya dalam pengolahan susu bubuk formula. Pada tahun 1985 Prof.
Erwin Sarwono mendirikan perusahaan dengan nama PT. Citra Pangantama
Sejahtera yang berperan sebagai distributor susu bubuk untuk bayi dan
anak-anak. Saat ini PT. Netania Kasih Karunia dipimpin oleh anak dari Prof. Erwin
Sarwono yaitu Bapak Adrian yang menjabat sebagai Presiden Direktur,
sedangkan yang menjabat sebagai Direktur Operasional yaitu Ibu Lely
Darmajani istri dari Bapak Adrian Sarwono.
Setiap bulannya perusahaan ini mampu memproduksi susu formula
dengan kapasitas ± 900 ton/bulan dengan mempekerjakan karyawan sekitar
250 orang yang tersebar di beberapa departemen. Produk susu Bimbi yang
dihasilkan oleh PT. Netania Kasih Karunia dipasarkan di pasar dalam negeri.
Selain memproduksi susu formula bayi, perusahaan ini juga bergerak
di bidang Co-manufacture untuk memproduksi minuman dari serbuk dari
beberapa perusahaan multinasional yang telah bekerja sama dengan
perusahaan sejak lama yaitu PT. Nestle Indonesia dan PT. Sanghiang
Perkasa.52 Perusahaan dalam bidang formulasi produk, proses pecampuran
(mixing) hingga pengemasan produk (finish good) sehingga siap dipasarkan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sejak tahun 2000. Kerjasama ini
52www. Loker.id> profile> PT. Netania Kasih Karunia, Profil PT. Netania Kasih
dapat memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan dimana PT. Netania
dapat mengoptimalkan dan mengefisienkan penggunaan mesin serta tempat
produksi di area pabrik.
Perusahaan ini berdiri berdasarkan konsep higienis yang mengikuti
HACCP dan GMP standart untuk menghasilkan produk perusahaan serta
telah mendapatkan sertifikat ISO 22000:2005 yang merupakan standar
Internasional dan telah diterapkan oleh sebagian besar perusahaan bidang
pangan.
Manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia merupakan organisasi
internal perusahaan yang mengelola seluruh fungsi dan aktivitas manajemen
dalam menghasilkan produk halal. Bertanggung jawab atas perencanaan
implementasi, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan sistem jaminan halal di
perusahaan. Tim manajemen yang terlibat merupakan perwakilan dari
manajemen puncak. Departemen produksi dan PPIC yang bertanggung jawab
terhadap proses produksi, Product Development dan Quality Ansurance Departement yang bertanggung jawab terhadap formulasi produk dan kualitas produk, purchasing yang bertanggung jawab terhadap pembelian bahan baku, serta warehouse yang bertanggung jawab terhadap pergudangan.
Adapun Internal Auditor PT. Netania Kasih Karunia, sesuai dengan
surat pengangkatan Auditor Halal Internal yang ditandatangani oleh presiden
direktur (terlampir). Organisasi manajemen halal PT. Netania Kasih Karunia
koordinasi dalam menjalankan kehalalan produk serta menjadi penanggung
jawab komunikasi antara perusahaan dengan LPPOM MUI. 53 a. Visi dan Misi performance level expected ( Melayani konsumen untuk memproduksi makanan yang aman dan menyehatkan dengan kualitas tinggi sesuai
atau melampaui mutu yang diharapkan )”
b. Produk PT. Netania Kasih Karunia
53
SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul 08:30 WIB
54SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul
08:30 WIB
55SumberDokumen PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan pada tanggal 08 November 2016 pukul
Gambar di atas menunjukkan, bahwa PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan
memiliki produk yang dimaklonkan dan ada juga produk sendiri. Perusahaan
sebagai co-manufacture dengan perusahaan multinasional yaitu PT. Nestle
Indonesia dan PT. Sanghiang Perkasa.
PT. Nestle Indonesia merupakan perusahaan makanan dan minuman
terbesar di dunia. Perusahaan memiliki lebih dari 2.000 merek, mulai dari ikon
global hingga produk lokal favorit, dan perusahaan ini hadir di 191 negara di
seluruh dunia. Perusahaan Nestle ini didirikan oleh Henri Nestle. Perusahaan
menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas hidup
dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.56 Nestle memiliki misi
untuk dikenal sebagai pemimpin dalam Gizi, Kesehatan dan Keafiatan di dunia,
dipercaya oleh semua pemangku kepentingan, dan dijadikan acuan untuk kinerja
keuangan dalam industrinya.57 Salah satu kerja sama PT. Nestle ini dengan perusahaan PT. Netania Kasih Karunia Pasuruan produk yang di produksi oleh
perusahaan antara lain Nescafe dan Milo.
Nestle telah hadir di Indonesia sejak abad ke-19. Sebagai bagian dari
sebuah perusahaan global, Nestlé terus-menerus melakukan penelitian dan
pengembangan untuk terus melakukan penyempurnaan berbagai produk yang
dihasilkan. Hal ini dilakukan sejalan dengan berkembangnya konsep dan dimensi
makanan, yang kini tidak lagi sekedar untuk memperoleh kenikmatan
56https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle dilihat pada tanggal 05/07/2017pukul 05 : 55 57
(enjoyment), namun telah berkembang menuju keafiatan (wellness) dan bermuara
pada kehidupan yang sejahtera dan berkualitas (wellbeing).58
Sebagai perusahaan yang memproduksi dan memasarkan produknya di
Indonesia, Nestle berkomitmen untuk menghormati dan mengikuti semua
Undang-Undang yang berlaku di Indonesia, termasuk Undang-Undang dan
Peraturan Jaminan Produk Halal. Atas komitmen tersebut, untuk ketiga kalinya
secara berturut-turut, Nestle menerima status A (bagus) dalam penilaian
penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH) dari Lembaga Pengkajian Pangan
Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM-MUI) dan menerima
Sertifikat SJH.59
Di Indonesia, label makanan diatur oleh beberapa peraturan yaitu UU no.
18 tahun 2012 tentang pangan, Peraturan Pemerintah RI nomor 69 tahun 1999
mengenai label dan iklan pangan serta Peraturan Kepala Badan POM Nomor
HK.03.1.5.12.11.09955 Tahun 2011 mengenai Pendaftaran Pangan Olahan.
Peraturan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen sehingga dapat membeli
makanan olahan yang aman dan baik untuk kesehatan.60
Dengan mengoptimalkan semua fungsi dalam alur proses, dimulai dari
fungsi pengembangan produk, pemilihan supplier, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan baku di gudang, proses produksi dan penyimpanan barang
jadi, Nestle menjamin produk-produk yang dihasilkan dan dipasarkan di Indonesia
58https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/misivisidilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:55 59https://www.nestle.co.id/ina/tentangnestle/halal dilihat pada tanggal 05/07/2017 pukul 05:56
60www.halalmui.org/mui14/index.php/main/detil_page/8/23246 diakses pada 2016-03-10
adalah halal, berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen akan aspek gizi,
kesehatan dan keafiatan.
Adapun produk yang di maklonkan di perusahaan Netania ini syaratnya
harus halal, seperti halnya fasilitas produksi maupun yang lainnya. Hal tersebut
telah dijelaskan oleh responden 1 sebagai berikut :
“ … jadi semua yang maklon di Netania itu syaratnya adalah harus halal itu, karena produk mereka halal. jadi mereka pasti tidak bisa maklon di tempat yang tidak halal. jadi bukan masalah senang atau tidak senang tapi
wajib hukumnya.”61
Menurut responden 1, bahwa PT. Netania Kasih Karunia memiliki komitmen
untuk memproduksi produk halal secara konsisten dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhan konsumen termasuk konsumen muslim. Adapun untuk mencapai
semua itu, maka perusahaan dapat melalui : a. menjamin seluruh produk akhir
yang dibuat untuk pasar Indonesia sudah disertifikasi oleh LPPOM MUI. b.
menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk perusahaan
adalah halal. c. menjamin sistem produksi adalah bersih dan bebas dari bahan
yang tidak halal dan najis. Jadi perusahaan yang maklon di Netania sebelum
menjalin kerja sama dengan perusahaan terlebih dahulu menimbang terlebih
dahulu apakah perusahaan yang akan bekerja sama sudah memenuhi aturan yang
dibuat oleh MUI.
Kalbe Nutritionals sudah dirintis sejak 1982 dengan nama PT. Sanghiang
Perkasa, yang lebih dikenal sebagai Health Foods Division dari PT. Kalbe Farma
Tbk. Kalbe Nutritionals dibangun atas dasar rasa kepedulian, tanggung jawab
keilmuan dan antusiasme dalam bidang farmasi dan nutrisi yang terjalin menjadi
sebuah komitmen. Produk yang dihasilkan merupakan produk-produk makanan