• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nota Kesepahaman Antara Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Dengan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang Nomor : 3-SKB-BPN RI-2008 Nomor : 02 – 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nota Kesepahaman Antara Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Dengan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang Nomor : 3-SKB-BPN RI-2008 Nomor : 02 – 2008"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA

BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG

TENTANG

SURVEI, PENGUKURAN, DAN PEMETAAN TEMATIK SERTA PENGUMPULAN DATA PERTANAHAN

Nomor : 3-SKB-BPN RI-2008

Nomor : 02 - 2008

Pada hari ini Jum’at tanggal enam belas bulan Mei tahun dua ribu delapan (16-5-2008) yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Managam Manurung, SH., M.Kn : Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang berkedudukan di Jl. Sisingamangaraja No. 2 Jakarta Selatan, selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

II. Drs. Wellington Lod Wenda, M.Si : Bupati Pegunungan Bintang, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang yang berkedudukan di Oksibil, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, selanjutnya disebut PARA PIHAK menyatakan telah sepakat untuk mengadakan kesepahaman tentang survei, pengukuran, dan pemetaan tematik serta pengumpulan data pertanahan dengan ketentuan sebagai berikut:

BAB I

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 1

(1) Maksud Nota Kesepahaman ini adalah melaksanakan survei, pengukuran, dan pemetaan dasar dan tematik serta pengumpulan data pertanahan dan yang berkaitan dengan pertanahan.

(2) Tujuan Nota Kesepahaman ini adalah menyediakan peta dasar dan peta tematik pertanahan dan data yang berkaitan dengan pertanahan.

(2)

- 2 -

BAB II RUANG LINGKUP

Pasal 2

Ruang Lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi:

a. Survei, pengukuran dan pemetaan dasar dan tematik pertanahan, yang meliputi antara lain:

1) pemetaan dasar;

2) pemetaan batas wilayah administrasi pemerintahan; 3) pemetaan penatagunaan tanah;

4) pemetaan kontur tanah; 5) pemetaan tematik lainnya.

b. Pengumpulan data pertanahan, meliputi: 1) data penguasaan tanah;

2) data pemanfaatan tanah.

BAB III

TUGAS DAN KEWAJIBAN

Pasal 3

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai tugas dan kewajiban untuk melaksanakan survei, pengukuran dan pemetaan dasar dan tematik pertanahan dan pengumpulan data pertanahan Kabupaten Pegunungan Bintang sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) PIHAK KEDUA mempunyai tugas dan kewajiban untuk menyiapkan dan memberikan informasi mengenai kawasan/wilayah yang akan disurvei, diukur, dipetakan, dan didata sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB IV

PELAKSANAAN NOTA KESEPAHAMAN

Pasal 4

(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerjasama antara Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan dengan Bupati Pegunungan Bintang.

(2) Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan dapat mendelegasikan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua untuk membuat Perjanjian Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan Bupati Pegunungan Bintang.

BAB V

PEMBINAAN DAN PELAPORAN

Pasal 5

Deputi Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan dan/atau Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Papua melakukan pembinaan dan melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Bupati Pegunungan Bintang.

(3)

- 3 -

BAB VI PEMBIAYAAN

Pasal 6

Segala biaya yang timbul dalam rangka pelaksanaan Nota Kesepahaman ini dibebankan kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII JANGKA WAKTU

Pasal 7

(1) Jangka waktu Nota Kesepahaman ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.

(2) Apabila Nota Kesepahaman ini akan diperpanjang maka atas persetujuan PARA PIHAK dilakukan koordinasi paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlaku Nota Kesepahaman ini berakhir.

(3) Nota Kesepahaman ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir dengan ketentuan pihak yang akan mengakhiri memberitahukan maksud tersebut secara tertulis paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum diakhiri dan mendapat persetujuan pihak lainnya.

BAB VIII PENUTUP

Pasal 8

a. Nota Kesepahaman ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing-masing bermaterai cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK.

b. Nota Kesepahaman ini mulai berlaku sejak tanggal ditandatangani.

PIHAK KEDUA

BUPATI PEGUNUNGAN BINTANG

Drs. WELLINGTON LOD WENDA, M.Si

PIHAK PERTAMA

AN. KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIS UTAMA

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan hal tersebut maka pengalokasian anggaran belanja yang secara rutin merupakan kebutuhan dalam rangka pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah

implementasi merupakan suatu proses pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh para implementor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan merupakan aspek yang

Daftar simak tindakan perawatan diisi sesuai dengan tindakan yang harus dilakukan terhadap komponen sistem fire alarm yang memerlukan tindakan perawatn atau

Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada Berbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada

Pertimbangan responden terhadap ketertarikan untuk melakukan pembelian pada menu yang ada di Rumah Makan Bebek Gendut adalah ingin mencoba rasa yang khas, harga yang

 Untuk penelitian Stui Kasus, langkah-langkah berikut dapat digunakan sebagai pedoman, yakni  (1) penentuan pumpun kajian (focus of study), yang mencakup kegiatan memilih masalah

Para Pihak wajib, dalam batas kemampuannya, mengidentifikasi dan memberitahukan ASEAN Centre mengenai tenaga ahli, peralatan, dan bahan yang dapat disediakan sesuai dengan

dengan cara parsial informasi laba berpengaruh secara signifikan kepada harga saham pada tingkat of significance kurang dari 5% , sebaliknya arus kas tidak mempengaruhi harga saham