Halaman - 1 - |
LAPORAN
SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
PUSKESMAS DI KABUPATEN MALANG
WILAYAH 2:
1.
Puskesmas Pakisaji
2.
Puskesmas Tajinan
3.
Puskesmas Tumpang
4.
Puskesmas Pakis
5.
Puskesmas Jabung
6.
Puskesmas Lawang
7.
Puskesmas Singosari
8.
Puskesmas Ardimulyo
9.
Puskesmas Karangploso
10.
Puskesmas Dau
11.
Puskesmas Pujon
12.
Puskesmas Ngantang
13.
Puskesmas Kasembon
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MALANG
Halaman - 2 - |
KATA PENGANTAR
Salah satu indikasi tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah keikutsertaan (participation) masyarakat dalam menentukan kebijakan publik yang akan diambil oleh pemerintah sebagai fasilitator dan dinamisator/agen pembangunan. Partisipasi masyarakat
juga sangat dibutuhkan dalam menilai (evaluation) atau umpan balik (feedback) terhadap semua bentuk aplikasi atau penerapan (implementation) kebijakan-kebijakan pelayanan publik yang diambil. Mengingat fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarakat maka
pemerintah perlu terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan. Ukuran keberhasilan
penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima pelayanan.
Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima layanan memperoleh pelayanan
sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT akhirnya penyusunan
Laporan Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Tahun 2016 di 39 Unit Layanan
Puskesmas Kabupaten Malang dapat selesai. Laporan ini diharapkan dapat menjadi
gambaran persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik yang diterima, dan dijadikan
pedoman dalam perbaikan kualitas kinerja pelayanan publik di Pemerintah Kabupaten
Malang.
Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan berbagai pihak hingga
laporan ini terselesaikan.
Malang, Desember 2016
Tim Survey IKM
Halaman - 3 - |
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu faktor utama dalam mewujudkan pemerintahan bersih (clean goverment)
dan pemerintahan yang baik (good governance) adalah : partisipasi, transparansi,
akuntabilitas, kepastian hukum dan kesetaraan menjadi hal penting dalam penciptaan
iklim birokrasi yang sehat. Dalam konteks pembangunan sistem administrasi Negara,
reformasi birokrasi sangat menentukan efisiensi dan kualitas pelayanan kepada
masyarakat.
Bagi pemerintah Kabupaten Malang reformasi birokrasi merupakan komitmen visi
pembangunan sebagaimana telah dituangkan pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD). Implementasi reformasi birokrasi diwujudkan pada setiap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Salah satu upaya sebagai tindaklanjut dari
reformasi birokrasi adalah melaksanakan perbaikan layanan publik di setiap SKPD
pemerintah Kabupaten Malang. Dalam melakukan perbaikan layanan diawali dengan
melakukan evaluasi terhadap kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanannya.
Evaluasi yang berwujud pengukuran kepuasan pelanggan merupakan elemen penting
dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila
pelanggan/pengguna layanan merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan yang
disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan kurang efektif dan efisien. Selain
itu tingkat kepuasan masyarakat dalam memperoleh layanan publik menjadi acuan
penting untuk menilai kesungguhan pemerintah daerah dalam melakukan Reformasi
Birokrasi.
Oleh karena itu perlu diketahui persepsi dari pengguna layanan terhadap setiap
pelayanan di Puskesmas di wilayah Kabupaten Malang. Persepsi ini dapat
menginterpretasikan mengenai hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh stakeholder
pengguna layanan dalam pemenuhan kebutuhan informasi mereka. Harapannya
adalah agar seluruh unit layanan Puskesmas di Kabupaten Malang dapat lebih maju
melayani kebutuhan dan respon dari masyarakatnya.
Dalam konteks ini, prinsip pelayanan yang mencakup: mudah, transparan dan tepat
waktu bukan sekedar slogan, melainkan benar-benar menjadi kenyataan. Selama ini
upaya perbaikan layanan dilakukan dengan belum melibatkan assesment kebutuhan
perbaikan terlebih dahulu, sehingga perbaikan layanan terkesan dalam bentuk
tindakan-tindakan sporadik yang biasa saja tidak sesuai kebetuhan, untuk itu
pelaksanaan survey kepuasan masyarakat ini sebagai bagian dari assesment atas
Halaman - 4 - |
Dinamika selera dan preferensi pengguna layanan dalam hal ini masyarakat selalu
berkembang, sehingga perlu upaya-upaya untuk melakukan penyesuaian berdasarkan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam rangka penyesuaian itu harus
ada indentifikasi kritis dalam bentuk feed back dari penerima layanan langsung
karena pelayanan publik harus ditingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya.
Kualitas dimaksud adalah ketercapaian indikator-indikator mutu, sedangkan kuantitas
yang dimaksud adalah daya jangkau layanan. Kesemuanya ini membutuhkan
keterlibatan semua pihak dalam melakukan perbaikan layanan publik termasuk
masyarakat yang berfungsi sebagai penerima layanan. Oleh sebab itu, survey ini juga
merupakan opini publik terhadap layanan yang diberikan selama ini. Opini publik
dimaksud disusun sampai dengan mendapatkan indeks kepuasan masyarakat sebagai
tolok ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan.
Adapun dasar hukum penilaian Indeks Kepuasan Masyarakat adalah :
1. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik ;
2. Peraturan Pemerintah RI No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
3. Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
4. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perbaikan dan Peningkatan Mutu
Pelayanan Aparatur Pemerintah kepada Masyarakat ;
5. Keputusan MenPAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik ;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas
dalam Penyelenggaran Pelayanan Publik ;
7. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
118/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penanganan Pengaduan
Masyarakat bagi Instansi Pemerintah.
8. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei
Halaman - 5 - |
1.2 Maksud dan Tujuan
Kegiatan penyusunan IKM dimaksudkan untuk mendapatkan data tingkat kepuasan
masyarakat melalui survei kepada masyarakat terhadap pelayanan publik yang
dilakukan oleh unit penyelenggara pelayanan kesehatan Puskesmas di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Malang.
Kegiatan IKM ini berfungsi sebagai tolok ukur dalam menilai tingkat kualitas pelayanan
publik di unit layanan.
Adapun tujuan dari dilaksanakannya survey IKM di Unit Layanan Puskesmas ini adalah
untuk mengetahui tingkat kinerja Unit Pelayanan Puskesmas dan mendapatkan
feedback (secara berkala) sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas pelayanan publik selanjutnya secara berkesinambungan.
Bagi masyarakat, Indeks Kepuasan Masyarakat dapat digunakan sebagai gambaran
tentang kinerja pelayanan unit yang bersangkutan.
1.3 Sasaran dan Manfaat
Sasaran penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat ini antara lain :
a. Untuk mengetahui pencapaian kinerja unit pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat;
b. Penataan sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan, sehingga pelayanan dapat
dilaksanakan secara berkualitas, berdaya guna, dan berhasil guna;
c. Tumbuhnya kreativitas, prakarsa, dan peran serta masyarakat dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dengan tersedianya data IKM secara periodik maka akan dapat diperoleh banyak
manfaat yaitu:
a. Diketahui kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur dalam
penyelenggaraan pelayanan publik kesehatan di Puskesmas;
b. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh unit pelayanan puskesmas secara periodik;
c. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu
dilakukan;
d. Diketahui indeks kepuasan masyarakat secara menyeluruh terhadap hasil
pelaksanaan pelayanan kesehatan;
e. Memacu persaingan positif antar unit penyelenggara pelayanan kesehatan pada
Halaman - 6 - |
f. Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit pelayanan
kesehatan puskesmas.
1.4 Ruang Lingkup Survey IKM
Lingkup Survei IKM Kesehatan Tahun 2016 ini adalah yang dilaksanakan di Wilayah
Koordinasi Survey 1 (satu) dari 39 (Tiga Puluh Sembilan) Puskesmas se Kabupaten
Malang; yakni 13 (tiga belas) Puskesmas yang terdiri dari:
1.
Puskesmas Pakisaji
2.
Puskesmas Tajinan
3.
Puskesmas Tumpang
4.
Puskesmas Pakis
5.
Puskesmas Jabung
6.
Puskesmas Lawang
7.
Puskesmas Singosari
8.
Puskesmas Ardimulyo
9.
Puskesmas Karangploso
10.
Puskesmas Dau
Halaman - 7 - |
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Konsep dan Definisi
Pada dasarnya pelaksanaan survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sudah
ditetapkan di dalam Permen PAN dan RB Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman
Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. IKM
merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat
terhadap suatu layanan.
Angka indeks yang didapatkan merupakan angka persepsi masyarakat terhadap
layanan dari pemerintah yang mengukur tingkat kualitas pelayanan. Kategori jawaban
terdiri dari empat tingkat dari tingkat kurang baik diberi nilai 1 (Satu) sampai dengan
tingkat sangat baik dan diberi nilai 4 (Empat).
2.2 Variabel Survey
Penyusunan Indeks Kepasan Masyarakat ( IKM ) menggunakan alat bantu berupa
kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat pengguna layanan sebagai responden
secara langsung, pertanyaan kuesioner minimal meliputi 9 (sembilan) unsur yang
mengacu pada Permen PAN dan RB Nomor 16 tahun 2014 tentang Pedoman Survey
Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik, yaitu :
1. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis ataupun administrasi yang
diperlukan untuk memproses suatu pelayanan;
2. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang dilihat dari
kesederhanaan, dan kejelasan alur pelayanan;
3. Waktu pelayanan, yaitu target waktu penyelesaian yang telah ditentukan unit
penyelenggara pelayanan;
4. Biaya pelayanan, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk suatu jenis pelayanan harus
terjangkau dan tidak memberatkan masyarakat;
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang diberikan dan
diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Produk pelayanan ini
merupakan hasil dari setiap spesifikasi jenis pelayanan.
6. Kompetensi petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian petugas dalam melayani
ataupun menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
7. Perilaku Pelaksana, yaitu sikap dan perilaku petugassecara ramah dan sopan
Halaman - 8 - |
8. Maklumat Pelayanan
Maklumat Pelayanan adalah merupakan pernyataan kesanggupan dan kewajiban
penyelenggara untuk melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan.
9. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan, adalah tata cara pelaksanaan
penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
2.3 Responden
Responden dipilih secara acak (random sampling) yang ditentukan sesuai dengan
cakupan wilayah masing-masing unit pelayanan. Untuk menghindari bias maka
pemilihan responden adalah responden yang telah mendapatkan layanan kesehatan di
Puskesmas.
Lokasi penelitian ini meliputi 39 Puskesmas di Kabupaten Malang yang tersebar di 33
Kecamatan.
2.4 Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan dalam kegiatan ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh langsung dari responden melalui wawancara tatap muka (face to face
interviews) dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Wawancara dilakukan pada
saat jam pelayanan di lokasi masing–masing unit pelayanan Puskesmas. Petugas survey
akan mendatangi masyarakat yang telah mendapatkan pelayanan (responden) dan
akan melakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner. Wawancara ini
dilakukan kepada pengguna layanan yang menggunakan layanan di Puskesmas dalam
kurun waktu Bulan Desember 2016.
Setelah selesai pelaksanaan kegiatan lapangan (survey) maka memasuki tahapan
pengolahan data. Tahapan yang dilakukan adalah:
1. Receiving Baching, tahap ini meliputi penerimaaan dokumen dan pengelompokan dokumen berdasarkan unit pelayanan dan korwil puskesmas yang telah
ditentukan.
2. Tahap penghitungan nilai IKM, yang melalui dua tahapan yaitu:
1. Entry data, adalah memasukkan data ke dalam table isian ke dalam sheet yang
terdiri dari unsur-unsur kategori pelayanan,
2. Hitung nilai rata-rata setiap unsur kategori pelayanan dan nilai indeks dari
masing-masing unit pelayanan dengan cara :
Halaman - 9 - |
b. Nilai rata-rata tertimbang dengan mengkalikan nilai rata-rata perunsur
kategori pelayanan dengan nilai penimbang,
c. Nilai indeks layanan pada unit pelayanan dengan cara menjumlahkan
seluruh unsur kategori pelayanan dengan mengkalikan nilai dasar 25.
2.5 Bentuk Jawaban
Bentuk jawaban pertanyaan dari setiap unsur pelayanan secara umum mencerminkan
tingkat kualitas pelayanan, yaitu dari yang sangat baik sampai dengan tidak baik. Untuk
kategori tidak baik diberi nilai persepsi 1, kurang baik diberi nilai persepsi 2, baik
diberi nilai 3, sangat baik diberi nilai persepsi 4. Berikut ini contoh penilaian terhadap unsur prosedur pelayanan.
1) Diberi nilai 1 (tidak mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan tidak
sederhana, alumya tidak mudah, loket terlalu banyak, sehingga prosesnya tidak
efektif
2) Diberi nilai 2 (kurang mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan masih
belum mudah, sehingga prosesnya befum efektif.
3) Diberi nilai 3 (mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa mudah,
sederhana, tidak berbelitbelit tetapi masih perlu diefektifkan.
4) Diberi nilai 4 (sangat mudah) apabila pelaksanaan prosedur pelayanan dirasa
sangat mudah, sangat sederhana, sehingga prosesnya mudah dan efektif.
2.6 Kategorisasi Hasil Pengukuran IKM
Kategorisasi mutu pelayanan yang digunakan dalam survey ini adalah sebagai berikut:
NILAI PERSEPSI NILAI INTERVAL IKM INILAI INTERVAL KONVERSI IKM MUTU PELAYANAN KINERJA UNIT PELAYANAN
1 1,00 – 1,75 25 – 43,75 D Tidak baik
2 1,76 – 2,50 43,76 – 62,50 C Kurang baik
3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B Baik
Halaman - 10 - |
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
Kabupaten Malang merupakan daerah yang memiliki luas wilayah 3.238,27 km2
dengan jumlah penduduk sebanyak 2.524.863 jiwa. Tata pemerintahan terdiri dari 33
Kecamatan dan 378 desa dan 12 Kelurahan.
Jumlah sarana kesehatan meliputi : 4 rumah sakit pemerintah, 1 rumah sakit jiwa, 39
puskesmas (Puskesmas tanpa perawatan : 12 buah, Puskesmas perawatan : 27 buah),
93 Puskesmas Pembantu, Mobil Puskesmas Keliling : 93 buah
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) :
Ponkesdes : 390 buah,Posyandu : 2.799 buah,Poskesdes : 390 buah, POD (Pos Obat
Desa) : 13 buah, Poskestren (Pos Kes. Pesantren) : 227 buah, UKK (Upaya Kesehatan
Kerja) : 330 buah dan SBH (Saka Bhakti Husada) : 39 kelurahan.
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN DI WILAYAH II
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan di Wilayah
Survey II dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 11 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
Halaman - 12 - |
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya
Dari diagam di atas diketahui bahwa 68,62 % adalah responden perempuan dan
31,38% laki-laki. Umur responden terbanyak (51,38 %) antara 26 sd 45 tahun dan
sebagian besar (43,15%) adalah lain-lain (Buruh, Serabutan, IRT dsb). Bila dilihat dari
aspek pendidikan yang ditamatkan, 33,62 % responden adalah SMA atau yang
sederajat.
C. INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI WILAYAH SURVEY I
Berdasarkan hasil pengolahan data IKM unit pelayanan kesehatan di Kabupaten
Malang (Wilayah B), diperoleh gambaran IKM di masing-masing Puskesmas sebagai
berikut :
NO UNIT PELAYANAN NILAI MUTU LAYANAN
KINERJA UNIT PELAYANAN
PRIORITAS PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
1 Puskesmas Pakisaji 74,65 B baik Waktu Layanan
2 Puskesmas Tajinan 74,32 B baik Maklumat Layanan
3 Puskesmas Tumpang 75,56 B baik Waktu Layanan
Halaman - 13 - |
5 Puskesmas Jabung 74,82 B baik Penanganan Pengaduan
6 Puskesmas Lawang 73,15 B baik Prosedur
7 Puskesmas Singosari 78,83 B baik Waktu Layanan
8
Puskesmas
Ardimulyo 76,04 B baik
Produk/Spesifikasi Jenis Layanan
9
Puskesmas
Karangploso 71,25 B baik Waktu Layanan
10 Puskesmas Dau 74,48 B baik Komptensi Pelaksana
11 Puskesmas Pujon 74,54 B baik Waktu Layanan
12 Puskesmas Ngantang 73,96 B baik
Produk/Spesifikasi Jenis Layanan
13
Puskesmas
Kasembon 74,13 B baik Penanganan Pengaduan
Dalam diagram dapat kita lihat sebagai berikut
Diagram di atas menunjukkan bahwa Puskesmas Singosari mendapat nilai/skor IKM
tertinggi dibandingkan dengan puskesmas yang lain dalam wilayah B yaitu 78,83.
Sedangkan Puskesmas yang mendapat nilai IKM terendah di wilayah B adalah
Puskesmas Karangploso dengan IKM 71,25. .
Dari 13 Puskesmas di wilayah B, semua puskesmas mendapatkan nilai BA)K rentang
nilai 62,51 – 81,25), akan tetapi secara umum masih belum optimal untuk mencapai
Halaman - 14 - |
3.1 HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) WILAYAH B
A. PUSKESMAS PAKISAJI
A. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Pakisaji dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
Halaman - 15 - |
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
Halaman - 16 - |
Dari diagram di atas diketahui bahwa 62,63% adalah responden perempuan dan
37,37% laki-laki. Umur responden terbanyak (40%) antara 26 sampai dengan 45
tahun dan sebagian besar (31%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh,
Serabutan, IRT dsb). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 47%
responden adalah SD sederajat.
A. 2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Pakisaji adalah 2,99 atau setelah dikonversi 74,65. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
74,65 masih belum optimal untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
persyaratan, biaya dan prosedur
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah kesesuaian waktu layanan, maklumat layanan dan produk/spesifikasi jenis layanan .A. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
Halaman - 17 - |
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Pakisaji dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pakisaji masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
1. Kamar mandi kurang memadai dan kurang bersih (18,18%), jumlah kamar mandi
atau toilet dianggap tidak proporsional atau tidak sebanding dengan jumlah
pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga harus ditambah, disamping itu
kebersihannya juga perlu ditingkatkan.
2. Jumlah Dokter Kurang (16,36%), termasuk juga dokter gigi.
3. Pelayanan kurang cepat/kurang maksimal (10%), hal juga bisa terkait dengan
nomor 2 (kurangnya dokter) meskipun ini bukan satun-satunya faktor.
4. Ruang rawat inap tidak memadai (10%), sehingga harus ditambah, termasuk juga
ruang rawat inap anak.
Halaman - 18 - |
Diluar ke-5 tersebut diatas, ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan baik yang
tercantum pada grafik diatas maupun yang tidak tercantum. Hal tersebut antara lain:
tempat bermain anak belum tersedia mencapai (6,636) responden, kurangnya tenaga
administrasi (5,44%), musholla harus diperbaiki (5,45%). Adapun yang tidak
tercantum pada grafik diatas namun menjadi temuan di lapangan antara lain : belum
tersedia kantin sehat mencapai (4,55%) responden, kurang disiplin (3,64%), tempat
duduk ruang tunggu kurang (3,64%), peralatan laboratorim kurang lengkap (2,73%),
tempat parkir tidak memadai dan tidak ada atap (2,73%), petugas tidak ramah (0,91)
dan ruag perlu diperluas (0,91%).
B. PUSKESMAS TAJINAN
B. 1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Tajinan dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 19 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
Halaman - 20 - |
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 80 % adalah responden perempuan dan 20 %
laki-laki. Umur responden terbanyak (64%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (36%) pekerjaan responden adalah wiraswasta. Bila dilihat dari aspek
pendidikan yang ditamatkan 34 % responden adalah SMP sederajat.
B. 2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tajinan adalah 2,97 atau setelah dikonversi 74,32. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
74,32masih belum optimal untuk mendekati nilai 81,25.
Halaman - 21 - |
B. 3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? (mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Tajinan dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Tajinan masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 4 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
1. Ruang tunggu tidak memadai (19,23%). Menurut responden bahwa ruang tunggu
sempit, jumlah kursi atau tempat duduk juga kurang memadai, tidak ada jam
dinding serta tidak ada TV,
2. Tempat parkir tidak memadai (12,82%), kurang luas dan tiada ada atap,
3. Puskesmas kurang bersih (11,54%), sampah berserakan dan menumpuk di
Halaman - 22 - |
4. Kamar mandi tidak memadai dan kurang bersih (7,69%), jumlah kamar mandi
tidak sebanding dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga
harus ditambah serta kebersihannya ditingkatkan.
Diluar ke-4 hal tersebut diatas, ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan baik yang
tercantum pada grafik diatas maupun yang tidak tercantum. Hal tersebut antara lain:
pengeras suara perlu ditingkatkan lagi (5,13%), tidak ada apotik di puskesmas dan
sekitarnya (5,13%), tidak ada kipas angin/AC (5,13%), antrian terlalu lama dan nomor
tidak sesuai, dibutuhkan taman agar asri dan nyaman, ruang KIA sempit serta ruang
penjaga sangat sempit masing-masing 3,85%. Disamping itu juga, butuh pengharum
ruangan pasien, pelayanan kurang cepat atau belum maksimal masing-masing 2,56%.
Selanjutnya dengan masing-masing mencapi 1,28% responden antara lain : belum
tersedianya kantin sehat, jumlah dokter belum memadai, halam kurang luas, kucing
yang berkeliaran mengganggu pasien inap, penjaga puskesmas harus 24 jam, perlu
laboratorium agar tidak perlu jauh-jauh, perlu teras lagi agar tidak panas, petugas tidak
ramah, ruang rawat inap tidak memadai (perlu ditambah) dan pada setiap hari senin
pasien merasa sangat ada penurunan kualitas layanan (pasien merasa payah).
C. PUSKESMAS TUMPANG
C.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Tumpang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 23 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
Halaman - 24 - |
Note:1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 54 % adalah responden perempuan dan 46 %
laki-laki. Umur responden terbanyak (48%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (30%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh, Serabutan, IRT
dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 29,29 % responden adalah
SMA sederajat.
C.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Tumpang adalah 3,02 atau setelah dikonversi 75,56. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
Halaman - 25 - |
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
prosedur, biaya/tarif dan persyaratan
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah kesesuaian waktu layanan, penanganan pengaduan dan maklumat layanan serta kompetensi pelaksana.C.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Tumpang dapat kita lihat dalam diagram
Halaman - 26 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Tumpang masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 4 hal terpenting yang
perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden adalah :
1. Puskesmas kurang bersih (43,59%),
2. Pelayanan belum maksimal (17,09%),
3. Alat medis kurang memadai (14,53%), menurut responden seringkali alat tidak
tersedia,
4. Kamar mandi tidak memadai dan kurang bersih (8,55%), jumlah kamar mandi
tidak sebanding dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga
harus ditambah serta kebersihannya ditingkatkan.
Disamping ke-4 hal tersebut diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut responden
perlu untuk segera dilakukan perbaikan, antara laian : petuga tidak ramah (4,27%),
Dokter Kurang (3,42%), perlu renovasi ruang rawap inap (3,42%), petugas kurang
disiplin (1,71%) dan ruang tunggu kurang memadai (1,71%) dimana menurut
responden kurang luas dan kurang tempat duduknya
D. PUSKESMAS PAKIS
D.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Pakis dapat digambarkan sebagai berikut :
Halaman - 27 - |
Note:1 = laki-laki
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
Halaman - 28 - |
Note:1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
Halaman - 29 - |
Dari diagram di atas diketahui bahwa 75 % adalah responden perempuan dan 25 %
laki-laki. Umur responden terbanyak (52%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (58%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh, Serabutan, IRT
dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 44,44 % responden adalah SD
sederajat.
D.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Pakis adalah 3,00 atau setelah dikonversi 74,88. Dengan demikian mutu pelayanannya
adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan
aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila dilihat dari
rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar 74,88
masih belum optimal untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
penangan pengaduan dengan skor 8,36 dan selanjunya adalah
maklumat layanan, produk/spesifikasi jenis layanan, biaya/tarif, prosedur serta
persyaratan dengan skor sama yaitu 8,33
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilaipaling buruk adalah prilaku pelaksana, kompetentesi pelaksana dan waktu layanan
D.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
Halaman - 30 - |
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Pakis dapat dilihat dalam diagram berikut
ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pakis masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Antrian pendaftaran terlalu lama (28,71%), menurut sebagian responden
mengatakan bahwa petugas di loket pendaftaran kurang cekatan dan jumlahnya
kurang memadai,
2. Kamar mandi kurang memadai (16,83%), jumlah kamar mandi tidak sebanding
dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga harus ditambah,
3. Puskesmas kurang bersih (11,88%),
4. Tempat parkir tidak memadai (10,89%), kurang luas,
5. Ruang UGD tidak memadai (7,92%), menurut responden sempit sehingga perlu
Halaman - 31 - |
Disamping ke-5 hal tersebut diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut responden
perlu untuk segera dilakukan perbaikan, antara laian : petugas tidak ramah (6,93%)
dimana menurut responden petugas kurang sabar dan enggan untuk berbaur, jumlah
dokter kurang memadai (5,94%) sehingga perlu ditambah agar proporsional,
pelayanan belum maksimal (4,95%). Disamping yang tercantum pada graifk diatas,
terdapat juga masukan responden yang juga harus diperhatikan antara lain: Ruang
rawat inap tidak memadai (1,98%), ruang tunggu pasien tidak memadai (1,98%),
dokter spesialis kurang kompeten (0,99) dan pelayanan kurang cekatan (0,99%).
E. PUSKESMAS JABUNG
E.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Jabung dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 32 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
Halaman - 33 - |
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 74 % adalah responden perempuan dan 26 %
laki-laki. Umur responden terbanyak (52,53%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (72%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh, Serabutan, IRT
dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 44,44 % responden adalah SD
sederajat.
E.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Jabung adalah 2,99 atau setelah dikonversi 74,82. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
74,82 masih belum optimal untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
biaya/tarif, prosedur serta selanjutnya dengan skor yang sama
(8,33) antara lain maklumat layanan, produk/spesifikasi jenis layanan, waktu
layanan dan persyaratan
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalahpenanganan pengaduan, prilaku pelaksana dan kompetensi pelaksana
Halaman - 34 - |
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? (mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Jabung dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pakis masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 6 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Tidak ada juru parkir (64,00%), responden mengkhawatirkan keamanan
kendaraannya,
2. Tempat duduk di ruang tunggu kurang memadai (13,00), sehingga harus ditambah
agar proporsional,
3. Kamar mandi kurang memadai dan kurang bersih (10%), jumlah kamar mandi
tidak sebanding dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga
Halaman - 35 - |
4. Tidak ada petugas keamanan (9 %)
5. Laboratorium kurang lengkap (3%)
6. Ruang rawat inap anak tidak memadai (1%), sehingga harus ditambah.
F. PUSKESMAS LAWANG
F.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Lawang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
Halaman - 36 - |
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 72 % adalah responden perempuan dan 28 %
Halaman - 37 - |
sebagian besar (53%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh, Serabutan, IRT
dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 49 % responden adalah SMA
sederajat.
F.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Lawang adalah 2,93 atau setelah dikonversi 73,15. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
73,15 masih belum optimal (masih jauh) untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
biaya/tarif, maklumat layanan dan produk/spesifikasi jenis
layanan
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah prosedur, waktulayanan dan persyaratan
F.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
Halaman - 38 - |
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Lawang dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Lawang masih mengeluhkan beberapa hal. Ada beberapa hal terpenting
yang perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Antrian pendaftaran terlalu lama dan tidak teratur (29,79%), menurut sebagian
responden diantaranya ini disebabkan karena belum teraturnya sistem antrian,
nomor antrian tidak dibedakan dan bahkan seringkali rebutan,
2. Ruang tunggu tidak nyaman (26,60%), menurut responden ruang tunggu sempit,
panas karena tidak ada AC atau kipas angin serta tempat duduk yang kurang
memadai,
3. Jumlah dokter kurang (8,51%), sehingga harus ditambah agar ideal atau
proporsional
4. Petugas tidak ramah (6,38%)
Halaman - 39 - |
6. Pelayanan atau penangan lama (4,26%), hal ini meurut pasien juga bisa disebabkan
karena kurang idealnya jumlah dokter yang tersedia (proporsionalitas)
7. Puskesmas kurang bersih (4,26)
Disamping yang terdapat pada grafik diatas, terdapat juga masukan responden yang
juga harus diperhatikan; pertama, masing-masing mencapai 2,13% antara lain: antrian
obat lama, pengeras suarana ruang tunggu tidak memadai atau kurang keras, tempat
parkir tidak memadai -kurang luas dan panas. Kedua, masing-masing mencapai 1,06%
antara lain: halaman harus dibangun taman, kurangnya peralatan medis, pelayanan
jaga malam kurang memuaskan, ruang inap kurang kipas angin, meminta rujukan
harusnya tak perlu membawa pasien dan tidak ada tempat khusus pasien lansia.
G. PUSKESMAS SINGOSARI
G.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Singosari dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
Halaman - 40 - |
Note:1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
Halaman - 41 - |
Note:1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 72,16 % adalah responden perempuan dan
27,84 % laki-laki. Umur responden terbanyak (48%) antara 26 sampai dengan 45
tahun dan sebagian besar (47%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh,
Serabutan, IRT dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 46% responden
adalah SMA sederajat.
G.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Halaman - 42 - |
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
78,83 masih perlu ditingkatkan untuk mencapai atau lebih mendekati skor
81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
biaya/tarif, prosedur serta selanjutnya dengan skor yang sama
(8,33) antara lain maklumat layanan, produk/spesifikasi jenis layanan, waktu
layanan dan persyaratan
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalahpenanganan pengaduan, prilaku pelaksana dan kompetensi pelaksana
G.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Selain menggunakan 9 unsur dalam Kepmenpan sebagai acuan, peneliti juga
melakukan indeks pengaduan sederhana sebagai upaya untuk melengkapi hasil dari
IKM ini. Hal ini dilakukan dengan alasan :
1. Para pengguna pelayanan lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau
ketidakpuasan daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan
terhadap kinerja pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Hasil dari indeks pengaduan di Puskesmas Singosari dapat kita lihat dalam diagram
Halaman - 43 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Singosari masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 6 hal terpenting yang
perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Antrian terlalu lama dan panjang (46,39%), menurut sebagian responden
mengatakan bahwa petugas kurang sehingga harus ditambah,
2. Petugas tidak ramah (23,71%),
3. Fasilitas kurang lengkap (8,25%), diantaranya air seringkali tidak lancar
4. Puskesmas kurang bersih (4,12%)
5. Pelayanan kurang memuaskan (4,12%)
6. Jumlah kamar mandi kurang (3,09%), jumlah kamar mandi tidak sebanding dengan
jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga sehingga sering antri lama,
oleh karena itu harus ditambah,
Disamping hal-hal yang tercantum pada grafik diatas, ada beberapa hal lagi yang
menurut responden perlu untuk segera dilakukan perbaikan, antara lain : petugas
kurang cermas (2,06%), hasil pemeriksaan tidak sesuai (2,06%), parkir tidak tertata
rapi (2,06%), tidak ada kantin (1,03%), perlu adanya penyuluhan puskesmas ke
sekolah (1,03%), antrian obat lama (1,03%) dan UGD tidak buka 24 jam (1,03%)
dimana tidak selalu ada petugas jaga.
H. PUSKESMAS ARDIMULYO
H.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Ardimulyo dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
Halaman - 44 - |
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
Halaman - 45 - |
4. PekerjaanNote:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 61,62% adalah responden perempuan dan
38,38% laki-laki. Umur responden terbanyak (36%) antara 26 sampai dengan 45
tahun dan sebagian besar (55%) pekerjaan responden adalah lain-lain (Buruh,
Serabutan, IRT dll). Bila dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 49 %
responden adalah SMA sederajat.
H.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Ardimulyo adalah 3,04 atau setelah dikonversi 76,04. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Halaman - 46 - |
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
maklumat layanan, biaya atau tarif dan prosedur
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah produk/spesifikasi jenis layanan dan kompetensi pelaksana.H.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? (mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Ardimulyo dapat kita lihat dalam diagram
Halaman - 47 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Ardimulyo masih mengeluhkan beberapa hal. Ada beberapa hal terpenting
yang perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Toliet kotor (20,39%), menurut responden sebagian relatif sangat kotor dan ada
yang sudah harus diperbaiki.
2. Puskesmas kurang bersih (15,53%), areal puskesmas kotor termasuk kamar rawat
inap dan bahkan menurut responden ada beberapa titik yang sangat kotor,
3. Tempat parkir tidak nyaman (15,53%), tida ada ada atapnya, tidak tertata rapi
serta tidak ada jukirnya,
4. Antrian sangat lama (15,53%)
5. Jumlah petugas kurang (8,74%), termasuk diantara petugas jaga malam,
6. Kamar tidak memadai (6,80%), kamar rawat inap harusnya ditambah agar ideal
atau proporsinal,
7. Ruang tunggu tidak nyaman (6,80%), juga termasuk ruang tunggu obat, sudah
saatnya diperbaiki,
8. Tidak ada ruang laktasi (4,85%)
9. Peralatan tidak memadai (2,91%), menurut responden bahkan ada peralatan yang
sudah rusak
10. Pemeriksaan kurang teliti (1,94%)
11. Tidak ada tempat bermain anak (0,97%)
I. PUSKESMAS KARANG PLOSO
Halaman - 48 - |
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Karang Ploso dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
Halaman - 49 - |
Note:1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 55% adalah responden perempuan dan 45%
Halaman - 50 - |
sebagian besar (37%) pekerjaan responden adalah wiraswasta. Bila dilihat dari aspek
pendidikan yang ditamatkan 37 % responden adalah SMA sederajat.
I.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Karang Ploso adalah 2,85 atau setelah dikonversi 71,25. Dengan demikian mutu
pelayanannya adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri
Pemberdayaan aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila
dilihat dari rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar
71,25 masih belum optimal (sangat jauh) untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
persyaratan, prosedur dan biaya/tarif
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah waktu layanan, penanganan pengaduan dan prilaku pelaksana.I.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
Halaman - 51 - |
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? (mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Karang Ploso dapat kita lihat dalam
diagram berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Karang Ploso masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 5 hal terpenting yang
perlu segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Kurang disipilin waktu (14,60%), lambat datangnya, seringkali hal ini menyebabkan antrian panjang, untuk pelayanan rawat inap dan UGD harusnya selalu siap dalam
waktu 24 jam,
2. Tidak ada sistem penanganan pengaduan (11,68%), setidaknya responden merasa tidak ada informasi terkait hal tersebut,
3. Pelayanan Kurang cepat (10,95%), menurut responden kadang ada pasien sakit yang membutuhkan pertolongan segera namun dibiarkan,
4. Jumlah petugas kurang memadai (9,49%), terutama dokter, penjaga rawat inap dan perawat,
5. Kamar mandi tidak memadai/kotor/bau (8,76%), jumlah kamar mandi tidak sebanding dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga harus
ditambah, kebersihannya juga harus ditingkatkan. Menurut responden tidak ada
Halaman - 52 - |
6. Ruang rawat inap kurang memadai (8,76%), perlu ditata ulang agar lebih rapi serta jumlahnya ditambah agar proporsional. Menurut responden harusnya ruang rawat
inap dewasa dan anak-anak dipisah, begitupula antara penyakit menular dan tidak
menular. Juga masih tersedia kamar transit bagi pasien yang akan dirujuk ke Rumas
Sakit,
7. Peralatan medis kurang memadai (6,57%), menurut responden ada peralatan yang sudah rusak namun belum diperbaiki atau diganti,
8. Puskesmas kurang bersih (5,84%), juga kurang rapi.
Disamping yang tercantum pada grafik diatas, ada beberapa hal lagi yang menurut
responden perlu untuk segera dilakukan perbaikan, antara laian : jenis layanan kurang
lengkap (4,38%), obat kurang berkualitas (2,92%) dan juga tidak lengkap, pemeriksaan
kurang teliti (2,92%); sebentar, ruang tunggu tidak nyaman (2,92%); kurang luas, kursi
kurang dan ada responden yang mengusulkan agar disediakan kopi, ambulan kurang
(2,19%), harusnya mendahulukan yang sakit (2,19%), petugas urang ramah (2,19%) di
bagain pendaftaran, minta rujukan BPJS dipersulit (0,73%), tempat parkir kurang luas
(0,73%), terkesan pilih-pilih (0,73%), tidak ada ruang laktasi (0,73%) dan tidak ada
tempat bermain anak (0,73%).
J. PUSKESMAS DAU
J.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Dau dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
Halaman - 53 - |
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
5 = > 65
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
Halaman - 54 - |
Note:1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
6 = Lainnya (Buruh, Serabutan, IRT dll)
Dari diagram di atas diketahui bahwa 41% adalah responden perempuan dan 59%
laki-laki. Umur responden terbanyak (61%) antara 26 sampai dengan 45 tahun dan
sebagian besar (66%) pekerjaan responden adalah wiraswasta. Bila dilihat dari aspek
pendidikan yang ditamatkan 60 % responden adalah SMA sederajat.
J.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Dau adalah 2,98 atau setelah dikonversi 74,48. Dengan demikian mutu pelayanannya
adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan
Halaman - 55 - |
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
persyaratan, biaya/tarif dan Prosedur
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah kompetensi pelaksana, prilaku pelaksana dan waktu layananJ.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
pelayanan,
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Dau dapat kita lihat dalam diagram berikut
Halaman - 56 - |
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Dau masih mengeluhkan beberapa hal. Beberapa hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Petugas kurang disiplin (20,51%), menurut responden tidak tepat waktu, tidak selalu siap di POS selama jam tugas, waktu buka dan tutup tidak pasti, ada unit yang
tidak ada petugasnya,
2. Ruang tunggu tidak nyaman (11,11%), kurang luas serta jumlah kursi tidak memadai,
3. Obat kurang berkualitas (7,69%), kurang manjur .
4. Pelayanan kurang cepat/cekatan (7,69%)
5. Jumlah petugas kurang (5,98%) terutama petugas jaga,
6. Kamar mandi tidak memadai/kotor/bau (5,98%), jumlah kamar mandi tidak sebanding dengan jumlah pengunjung dan pengguna puskesmas sehingga harus
ditambah, kebersihan harus ditingkatkan
7. Tidak adil (5,98%), menurut responden mendahulukan yang kenal
8. Peralatan medis kurang lengkap (5,13%)
9. Tarif tidak sama (5,13%), dan juga kadang bayar dan kadang tidak bayar.
Disamping beberapa hal yang tercantum pada grafik diatas, ada beberapa hal lagi yang
menurut responden perlu untuk segera dilakukan perbaikan, antara laian : harusnya
mendahulukan pasien sakit parah/darurat (4,27%), petugas kurang ramah (4,27%),
Halaman - 57 - |
puskesmas kurang bersih (3,42%), peryaratan ruwet/mbulet (2,56%), kamar rawat
inap tidak mamadai (0,85%).
K. PUSKESMAS PUJON
K.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Karakteristik responden dalam penyusunan IKM unit pelayanan kesehatan puskesmas
di Puskesmas Pujon dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Note:
1 = laki-laki
2 = Perempuan
2. Umur Responden
Note:
1 = 6 – 11 tahun
2 = 12 – 25 tahun
3 = 26 – 45 tahun
4 = 46 - 65
Halaman - 58 - |
3. Pendidikan
Note:
1 = SD
2 = SLTP
3 = SLTA
4 = D1 – D3 – D4
5 = S – 1
6 = S – 2 Keatas
4. Pekerjaan
Note:
1 = PNS/TNI/POLRI
2 = Pegawai Swasta
3 = Wiraswasta
4 = Pelajar/Mhsiswa
5 = Petani/Nelayan
Halaman - 59 - |
Dari diagram di atas diketahui bahwa 75,76% adalah responden perempuan dan
24,24% laki-laki. Umur responden terbanyak (47%) antara 26 sampai dengan 45
tahun dan sebagian besar (40,40%) pekerjaan responden adalah PNS/TNI/POLRI. Bila
dilihat dari aspek pendidikan yang ditamatkan 39 % responden adalah SD sederajat.
K.2. HASIL IKM
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwasannya Nilai indeks kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik di bidang pelayanan kesehatan di Puskesmas
Pujon adalah 2,98 atau setelah dikonversi 74,54. Dengan demikian mutu pelayanannya
adalah BAIK (B) berdasarkan pedoman yang dikeluarkan Menteri Pemberdayaan
aparatur negara.
Nilai B ini sebenarnya sudah baik namun apabila dilihat dari
rentang nilainya yakni 62,51
–
81,25 maka indeks kepuasan sebesar 74,54
masih belum optimal untuk mendekati nilai 81,25.
Berdasarkan grafik per unsur di atas, maka tiga unsur yang mendapat nilai
terbaik adalah
persyaratan, Prosedur, produk/spesifikasi jenis layanan dan
biaya/tarif
.
Sedangkan unsur yang mendapat nilai paling buruk adalah waktu layanan,prilaku pelaksana dan kompetensi pelaksana
K.3. PENGADUAN MASYARAKAT
Mempertimbangkan kecenderungan masyarakat yang lebih nyaman dan terbuka dalam
hal :
1. Masyarakat lebih mudah menyatakan keluhan, pengaduan, atau ketidakpuasan
daripada menyatakankan saran, rekomendasi atau kepuasan terhadap kinerja
Halaman - 60 - |
2. Jika pengguna pelayanan dapat menyampaikan saran atau rekomendasi perbaikan,
hampir dapat dipastikan sangat normatif, jauh dari praktis/ teknis sehingga tidak
dapat segera diterapkan
Maka untuk melengkapi 9 unsur dalam Kepmenpab sebagai acuan, peneliti mengajukan
pertanyaan sebagai berikut : (al-hal apa saja yang menurut Bapak/Ibu masih membutuhkan perbaikan? mendesak / paling segera .
Hasil dari pertanyaan terbuka di Puskesmas Pujon dapat kita lihat dalam diagram
berikut ini :
Berdasarkan diagram di atas dapat kita lihat bahwa pengguna layanan kesehatan di
puskesmas Pujon masih mengeluhkan beberapa hal. Ada 3 hal terpenting yang perlu
segera untuk dilakukan perbaikan menurut responden yaitu :
1. Toilet tidak memadai dan kotor (31,07%), jumlah kamar mandi tidak sebanding dengan jumlah pen