• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas hari selasa jam kedua 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tugas hari selasa jam kedua 3"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, PENGEMBANGAN KARIER

DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Oleh:

Alfin Fontana Retang 1432121423

Dody Tisna Amijaya 1032121125

I Made Adi Surya Winatha 1432121098

I Made Miarsa 1432121110

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

(2)

ABSTRAK

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadidat Tuhan yang maha esa yang maha pengasih dan maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan paper tentang analisis pengaruh kepemimpinan,

pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

Paper ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan paper ini untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam pembuatan paper ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karna itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki paper ini.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap organisasi baik organisasi perusahaan, organisasi sosial maupun organisasi

pemerintah mempunyai tujuan yang dapat dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu, dengan

mempergunakan seluruh sumber daya yang ada di dalam organisasi tersebut, dan yang paling

berperan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi adalah sumber daya manusia. Berhasil

tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam

menjalankan tugas dan fungsinya dalam organisasi. Manusia selalu berperan aktif dan paling

dominan dalam setiap aktifitas organisasi karena manusia menjadi perencana, pelaku dan sekaligus

penentu terwujudnya tujuan organisasi.

Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitikberatkan pada sumber daya

manusia guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya menghadapi dinamika

perubahan lingkungan yang terjadi. Dengan demikian kemampuan teknis, teoritis, konseptual,

moral dari para pelaku instansi/perusahaan di semua tingkat (level) pekerjaan amat dibutuhkan.

Selain itu pula kedudukan sumber daya manusia pada posisi yang paling tinggi berguna untuk

mendorong perusahaan/instansi menampilkan norma perilaku, nilai dan keyakinan sebagai sarana

penting dalam peningkatan kinerjanya.

Tujuan organisasi tidak akan terwujud tanpa peran aktif dari pegawai,

secanggih apapun alat, mesin, dan sebagainya yang tersedia, namun tanpa

tersedianya SDM yang handal, maka keberadaan alat, mesin dan sebagainya itu tidak dapat

berfungsi secara maksimal. Demi mencapai tujuan organisasi tersebut, perusahaan/instansi selalu

mengharapkan agar pegawainya mempunyai prestasi kerja, sehingga bisa mencapai tujuan

(5)

Kepemimpinan yang efektif sangat dipengaruhi oleh kepribadian pemimpin. Setiap

pemimpin perlu memiliki aspek-aspek kepribadian yang dapat menunjang usahanya dalam

mewujudkan hubungan manusia yang efektif dengan anggota organisasinya. Kesuksesan atau

kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh banyak hal, yang salah satunya adalah kepemimpinan

yang berjalan dalam organisasi tersebut. Pemimpin yang sukses adalah apabila pemimpin tersebut

mampu menjadi pencipta dan pendorong bagi bawahannya dengan menciptakan suasana dan

budaya kerja yang dapat memacu pertumbuhan dan perkembangan kinerja pegawainya. Pemimpin

tersebut memiliki kemampuan untuk memberikan pengaruh positif bagi pegawainya untuk

melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diarahkan dalam rangka mencapai tujuan yang

ditetapkan.

Keberhasilan suatu instansi dalam mencapai tujuannya tidak hanya ditentukan oleh

bentuk susunan atau struktur instansi yang lengkap, melainkan juga dipengaruhi oleh faktor

penempatan individu dalam posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan dan keahlian yang

dimilikinya yang mana di antara semua individu tersebut merupakan suatu bentuk mitra kerja

yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu aktivitas dalam Organisasi yang

mengutamakan efisiensi dan efektifitas hasil, akan berusaha mengelola sumber daya manusia yang

dimilikinya secara tepat guna dan terarah, dimulai sejak rekrutmen sampai penempatannya melalui

proses perencanaan yang matang. Oleh karena itu, harus dilakukan semacam penilaian terhadap

performance setiap individu yang diharapkan mampu mengemban tugas organisasi. Kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak selamanya dapat dipertahankan dalam kurun waktu yang lama

secara terus-menerus. Untuk mempertahankan kualitas sumber daya manusia maka dalam usaha

pencapaian tujuan organisasi, misi organisasi dan selalu selaras dengan misi pengembangan

sumber daya manusia di instansi tersebut. Dalam pencapaian tujuan organisasi, pegawai dituntut

untuk berprestasi dalam pekerjaannya sehingga ia dapat mencapai kedudukan yang lebih tinggi.

Hal ini terutama harus didukung oleh kemampuan instansi dalam memahami aspek psikologis

yang mendasari pegawai melakukan pekerjaan. Salah satunya dengan memberikan kesempatan

(6)

Pengembangan karir mempengaruhi komitmen organisasi dan kinerja pegawai, dimana

pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan organisasi untuk menjamin

orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta pengalaman yang

cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu, instansi perlu mengelola karir dan mengembangkannya

dengan baik supaya kinerja pegawai tetap terjaga dan mampu mendorong pegawai untuk selalu

melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat

A. Rumusan Masalah

Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?

2. Apakah pengembangan karier mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?

3. Apakah kepuasan kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai?

4. Apakah kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja

mempunyai pengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai?

B. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti atas hal-hal

berikut:

1. Menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai.

2. Menganalisis pengaruh pengembangan karier terhadap kinerja pegawai.

3. Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai.

(7)

C. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan teoritis dan menambah wawasan mengenai

kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja.

Untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam upaya

peningkatan kinerja para pegawai melalui kepemimpinan, pengembangan karier dan

kepuasan kerja.

2. Bagi Akademisi

Penelitian diharapkan dapat memperkaya kepustakaan dan menyajikan informasi

mengenai kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja terhadap kinerja.

3. Bagi Peneliti Lain

(8)

BAB II

Pembahasa

A. Latar Belakang

Tujuan utama yang diharapkan oleh suatu perusahaan dalam kegiatan usahanya adalah mencapai laba atau nilai yang optimal dengan menggunakan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, pihak-pihak yang terlibat paling dominan adalah pihak manajemen dan para pemegang saham. Guna mencapai tujuan perusahaan tersebut, pihak manajemen memiliki tujuan untuk mempertahankan keberhasilan yang akan dicapai dengan melihat kelemahan dan kekuatan yang terdapat dalam perusahaan serta menjalankan kebijaksanaan perusahaan dengan baik dan tepat. Kebijaksanaan tersebut meliputi bidang Pemasaran, Keuangan, Sumberdaya Manusia, Produksi dan sebagainya sehingga memerlukan tinjauan manajmen strategi tertentu.

Mengingat PT. Tirta Investama, Tbk merupakan perusahaan yang cukup besar, yaitu sebagai perusahaan yang mempelopori usaha air minum dalam kemasan di Indonesia sejak tahun 1973. Maka dari itu, pengelolaan modal kerja dalam perusahaan sangat memerlukan perhatian khusus. Perusahaan juga berkepentingan untuk menjaga profitabilitasnya dengan baik agar kondisi krisis yang dialami Indonesia tidak berimbas pada perusahaan sehingga perusahaan akan mampu memperoleh laba di dalam menjalankan usahanya.

(9)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT DAN OBJEK PENELITIAN

Jln. Gatot Subroto No. 18 kesiman kertalangu, Denpasar timur, kota denpasar, bali 80237

B. METODE PENENTUAN SAMPEL

Harga adalah tingkat kemampuan suatu barang untuk di ukur dengan barang lain(kedariah, 1994). Harga pokok dilakukan dengan menjumlahkan seluruh unsure biaya produksi sedangkan harga pokok produksi perunit di tentukan dengan membagi seluruh total biaya produksi dengan volume produksi yang di hasilkan atau yang diharapkan akan menghasilkan.cara seperti ini yang harus digunakan apabila berhubungan dengan prinsip, mempengaruhi baik jumlah harga pokok produk maupun cara penyajiannya dalam laporan rugi laba.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

a. Kesadaran Merek (km)

Pengukuran Kesadaran Merek didasarkan kepada pengertian-pengertian dari Kesadaran Merek yang mencakup tingkatan Kesadaran Merek

menurut (Durianto et.al, 2004:57-59)

Indikator - indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran merek adalah : 1. Puncak Pemikiran (Top of Mind), yaitu menggambarkan merek yang pertama kali diingat oleh responden atau pertama kali disebut ketika yang bersangkutan ditanya tentang suatu produk tertentu.

2. Pengingatan Kembali Merek (Brand Recall), yaitu mencerminkan merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan merek yang pertama kali disebut 3. Pengenalan Merek (Brand Recognition), yaitu pengukuran Kesadaran Merek

responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan dengan diberikan bantuan. Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri produk merek tersebut. Pertanyaan yang diajukan untuk mengetahui seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek tersebut. Untuk

D. Jenis data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpulan data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data

E. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan PT. Aqua Tirta Investama

(10)

PT.Tirta Investama

A. Sejarah Singkat PT. Tirta Investama

Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi oleh PT. Tirta Investama Tbk di Indonesia sejak tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Malaysia, Singapura, dan Brunei. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di

Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga

telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi

Aqua dengan kepemilikan berbeda-beda (3 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 10 pabrik

dimiliki oleh PT. Tirta Investama, dan pabrik di Berastagi, Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Investama). Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang

makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT. Tirta Investama

dengan Danone. Aqua Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994), warga asli Wonosobo yang

setelah keluar bekerja dari Pertamina, dan bekerja di Petronas, mendirikan usaha air minum dalam

kemasan (AMDK). Tirto berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha AMDK di Indonesia,

karena sebagai seorang pionir maka Almarhum berhasil menanamkan nilai-nilai dan cara pandang

bisnis AMDK di Indonesia.

Aqua untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk air

mineral di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Aqua sebagai produk air

mineral yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar.

Metode promosi yang digunakan adalah terutama melalui iklan di media elektronik dan cetak,

mensponsori berbagai acara, serta instalasi iklan billboard secara luas. Dalam pemasarannya, grup

distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang terluas di Indonesia, yang mana

menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin

diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang

lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang

memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat

melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.

(11)

PT Aqua PT.Tirta Investama, selaku perusahaan pertama dari Aqua Group, didirikan pada

tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai

pegawai Pertamina pada awal tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an.

Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu

terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air

yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara barat

tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.

Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan

di Bangkok, Thailand. Ia meminta adiknya Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah

perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak mengherankan bila

pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk botol kaca, merek mesin

pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air karena di Indonesia sama sekali tidak

ada.

Tirta mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT. Tirta Investama dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan nama PT. Tirta Investama yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia. Sebelum bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama

lain dari Pure Artesian Water), yang berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan

untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap image air minum dalam botol serta tidak

sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua, karena

kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam

bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga

bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.

2. Perkembangan dan Akuisisi oleh Danone

Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor ke

matadianggap mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium,

magnesium, potasium, zat besi, dan sodium.

Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang pertama

yang memperbaiki sistem distribusi Aqua. Ia memulai dengan menciptakan konsep delivery door

(12)

membuat penjualan Aqua secara konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua

mencapai dua triliun rupiah pada tahun 1985.

Pada tahun 1984, Pabrik Aqua kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya

mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian, terjadi

pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini membuat

produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.

Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem

produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan Aqua dilakukan

bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol Aqua yang baru dibuat dapat segera diisi air bersih

di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih higienis.

Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru, Lisa

Tirto sebagai pemilik PT. Tirta Investama sepeninggal suaminya Tirto Utomo, menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut dianggap tepat setelah beberapa

cara pengembangan tidak cukup kuat menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah

ini berdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan Aqua sebagai produsen air

mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatan dengan

pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.

3. Pasca Akuisisi

Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40% menjadi 74%,

sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua menghadirkan

kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.

a. Tahun 2001

Banjir besar yang melanda Jakarta pada akhir tahun menggerakkan perusahaan untuk

membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah tersebut.

Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai diberlakukannya

Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.

b. Tahun 2003

Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah pabrik baru

di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui penerapan

SAP (System Application and Products for Data Processing) dan HRIS (Human Resources

(13)

c. Tahun 2004

Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi maupun

penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis air dalam

kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange- mango. Peluncuran produk ini

awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen minuman. Sebenarnya Aqua Splash

Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk dalam kategori beverages. Sehingga di

dalam penjualannya tidak boleh dijemur seperti produk air mineral, namun harus dimasukkan

ke dalam lemari pendingin atau cooling box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh

konsumen dikarenakan kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua. Pada tahun yang sama, Aqua

melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk

kantor pusat.

d. Tahun 2005

Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, Aqua memproduksi

Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizone hadir dengan dua

rasa, yaitu orange lime dan passion fruit.

e. Tahun 2006-2008

Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo oleh warga

sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai Gubernur Banten

yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari penguasa Banten maka Danone dengan

terpaksa kalah atau membatalkan pembuatan Pabrik di Serang. Sebenarnya Danone bisa

berhasil membuat pabrik di Serang seandainya Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu

air bersih bagi warga sekitar, karena sebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah air

bersih bukannya hanya sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya

justru dimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari keuntungan pribadi.

f. Tahun 2009

Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dari Pabrik

(14)

g. Tahun 2010

Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan operasionalnya.

Perubahan tersebut adalah proses delisting PT. Tirta Investama dari Bursa Efek Indonesia (BEI) karena berbagai kasus sehingga status badan hukum PT AGM menjadi perusahaan

tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnya untuk menjaga

kemurnian alam.

h. Tahun 2011-2012

Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada konsumen.

i. Tahun 2013

Aqua menyelenggarakan 40 tahun Aqua, program ulang tahun Aqua ke-40 dengan

tagline Bersama untuk Indonesia, dengan peluncuran logo baruVisi dan Misi Perusahaan Visi: e. Membawa hidrasi berkualitas untuk kesehatan yang lebih baik bagi sebanyak mungkin

masyarakat Indonesia melalui produk dan layanan.

f. Membangun organisasi yang dinamis, terbuka dan beretika dengan budaya pembelajaran

yang memberikan kesempatan berkembang yang unik bagi para karyawan.

g. Menjadi acuan dalam pembangunan berkelanjutan, melindungi sumberdaya airnya untuk

melestarikan lingkungan, memberdayakan masyarakat dan mempromosikan serta

mendorong masyarakat untuk menjadi lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Misi: Membawa kesehatan melalui pangan kepada sebanyak mungkin orang.

h. Tulisan Danone adalah nama perusahaan di Paris dimana perusahaan ini merupakan

perusahaan yang terkenal diseluruh dunia sehingga makanan dan minuman yang diproduksi

dikenal sebagai produksi internasional.

i. Tulisan Aqua dan gambar gunung yang berwarna biru, air mineral menggunakan warna biru

sebagai warna dasar produknya karena warna biru menggambarkan lautan yang luas dimana

lebih diartikan sebagai air.

j. Warna Aqua yang kita lihat terdiri dari 3 warna biru, pertama warna biru yang agak muda,

kedua warna biru muda dan ketiga warna biru tua (gelap), Aqua terinspirasi dari lautan di

pantai karena lautan di pantai juga terlihat 3 warna di mana warna biru dekat pasir, warna

biru tengah-tengah lautan dan warna biru yang jauh dari pasir.

k. Tulisan Aqua yang bergelombang, karena Aqua merupakan produk air mineral sehingga

(15)

Plant Manager

Manufacturing &

Logistics Manager

Performance Manager

Quality &

HR

Manager

Engineering Manager

Plant Controller

l. Gambar gunung, menggambarkan ke pelanggan kalau sumber air Aqua ini berasal langsung

dari pegunungan yang diolah untuk di minum.

B. Struktur Organisasi PT. PT. Tirta Investama

Dalam sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu faktor pendukung

keberhasilan untuk mencapai sebuah tujuan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, di mana

struktur organisasi menunjukkan pola hubungan di antara bagian-bagian/posisi serta

menggambarkan wewenang tanggung jawab.

Struktur organisasi PT. Tirta Investama dapat dilihat pada Gambar 2.2.

C. Kondisi tenaga kerja PT. Tirta Investama

1) Plant Manager

Ringkasan Pekerjaan:

a. Merencanakan implementasi strategi dan operasional pabrik secara tepat sesuai strategi bisnis

(16)

b. Memonitor penyusunan rencana kerja harian pabrik sesuai rencana tahunan dan bulanan.

c. Memonitor dan menganalisa pencapaian produktivitas pabrik serta rencana operasional harian

untuk pemenuhan pencapaian target yang telah ditetapkan.

d. Mengevaluasi produktivitas serta kapasitas pabrik untuk penentuan pencapaian target serta

penentuan target berikutnya.

e. Mengatasi dan mengarahkan pemecahan masalah strategis pabrik untuk meminimalisir

kesalahan serta efisiensi.

f. Menjalankan tugas-tugas terkait lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

g. Bertanggung jawab atas keseluruhan pabrik atau perusahaan, serta memeriksa pelaksanaan

kegiatan di lapangan dan menilai secara langsung pelaksanaan kegiatan di lapangan.

2) HR. Manager

Ringkasan Pekerjaan:

a. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja/Preparation and selection.

b. Rekrutmen tenaga kerja/Recruitment. c. Seleksi tenaga kerja/Selection.

d. Pengembangan dan evaluasi karyawan/Development and evaluation.

e. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai/Compensation and protection.

f. Pengelolaan hubungan antara manajemen dengan karyawan untuk mendorong terciptanya iklim

kerja yang kondusif bagi kedua belah pihak.

g. Mengurusi segala hal yang ada kaitannya dengan para karyawan atau para pekerja, yang

meliputi tingkat kedisipilinan, tingkat kehadiran dan juga mengurusi perihal karyawan yang

sakit atau sedang mengalami musibah.

h. Merencankan pelaksanaan pelatihan yang sesuai dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan.

3) Quality & Performance Manager

Ringkasan Pekerjaan:

a. Menyusun usulan pemecahan masalah yang terkait dengan kualitas proses dan hasil produksi.

b. Menjalankan tugas-tugas lainnya dalam upaya pencapaian target perusahaan.

(17)

d. Menyusun dan menyiapkan dokumen-dokumen dan data produksi.

e. Memonitor kualitas material serta hasil produksi dengan perbandingan kualitas standar.

f. Melakukan pemeriksaan terhadap jalannya proses produksi untuk memastikan kesesuaian

prosedur.

4) Manufacturing & Logistics Manager

Ringkasan Pekerjaan:

a. gerakan yang efektif efisien dan biaya dan penyimpanan barang

dan mengkonfigurasi jaringan distribusi yang sesuai.

b. pesanan Koordinasi penawaran dan permintaan dan informasi yang terkait dengan siklus

pesanan.

c. Pemantauan kinerja dan strategi untuk meningkatkan sistem yang ada.

d. Mengalokasikan sumber daya yang tersedia.

e. Mengkoordinasikan semua kegiatan untuk mencapai biaya terendah logistik.

5) Engineering Manager

Ringkasan Pekerjaan:

a. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis.

b. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan baik yang

berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major.

c. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari

pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis.

6) Plant Controller

Ringkasan Pekerjaan:

a. Melakukan control atas proses manufacturing yang ada terkait dengan BOM ( Bill of Material ) sehingga dapat akurat dan sesuai dengan kondisi yang sekarang pada SAP dilakukan secara

(18)

b. Melakukan kontrol atas biaya budget dan biaya aktual, serta melakukan analisa atas variance yang terjadi pada industrial cost.

c. Memonitor implementasi project produktivity yang telah ditargetkan dan memastikan dapat

berjalan sesuai dengan target dan tepat waktu.

d. Melakukan persiapan dan pelaksanaan dalam pembuatan budget industrial tahunan, dan juga berkoordinasi dengan departemen lainnya terkait dengan kebutuhan budget.

e. Melakukan support dan membuat laporan akhir bulan (Cost of Good Manufactured/Sold, Score

Card, Distribusion Cycle, Inventory Days Stock, Plant Monthly Finance Report).

D. Strategi Perusahaan PT. Tirta Investama

AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar botol di Indonesia, negara berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang tampuk pimpinan menjadi sulit. Ada beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam botol. Teknologi air dlam botol tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam botol. Penyaluran yang efisien dan pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci sukses.

Pembedaan telah menjadi tujuan pertama Tirto. Dalam satu penggelaran pemasaran yang cemerlang, dia telah memberi nama produknya dengan AQUA (Nama Latin untuk “Air”. Orang asing di Indonesia, sasaran asli pemasaran , dapat mengerti apa arti kata itu. Lebih dari 300 bahasa dipakai di Indonesia dan kepekaan suku sangat penting. Pemilihan bentuk nama Latin dalah netral , dan tidak ada kepentingannya dengan kelompok suku tertentu. Sebaga bonus AQUA adalah kata yang mudah untuk diucapkan untuk pembicara setiap bahasa.

Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia . Tirto bermaksud untuk memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di Indonesia. Satu hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air. Tetapi perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA mengandung mineral sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam botol.Tidak dikarbonasi dan tidak pula dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun, AQUA secara umum mengacu pada “Air Mineral AQUA” orang Indonesia tidak tahu bagaiman memperkirakan. Pada awalnya contoh promosi penjualan AQUA dilaksanakan pada pengunjung bioskop.

(19)

Slogan yang baru berpasangan dengan perkenalan dengan kemasan plastik yang baru, mendorong penjualan AQUA sampai lebih 13 juta liter di tahun 1983.

AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio, koran, dan majalah membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda. Dalam menjaga kesehatannya, mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung penyelenggaraan atletik internasional seperti pada jalur dan lapangan, mendaki gunung, angkat berat. Pada maraton yang populer dan balapan 10.000 meter truk-truk AQUA menyediakan pelari yang kelelahan dengan pancuran air segar. Sebagai bagian dari hubungan masyarakat, AQUA juga membuka pabriknya untuk dikunjungi masyarakat untuk meyakinkan masyarakat pelanggan bahwa AQUA diproduksi dengan cara yang higienis dengan fasilitas, personel, dan manajemen yang utama.

Sementara pengiklanan dan humas “menarik” AQUA melalui saluran-saluran distribusi, promosi eceran lokal dan potongan harga “mendorong” produksi pada pelanggan. Pelayanan adalah krusial dalam bisnis air. Ada pusat-pusat distribusi AQUA di Indonesia, dijalankan oleh PT. Wirabuana Intrent, distributor tunggal produk-produk AQUA. Truk-truk AQUA yang selalu siap sedia dimana saja kapan saja memastikan pengiriman yang handal pada outlet eceran dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan pendingin air AQUA untuk karyawannya. Penerbangan besar seperti Garuda Indonesia, Penerbangan Nasional Indonesia, menawarkan AQUA pada penumpangnya. Pelanggan-pelanggan ini membutuhkan pelayanan yang segera dan handal. Pendingin air kantoran yang kosong atau rusak menciptakan citra yang buruk dan penerbangan membutuhkan pengiriman tepat waktu.

AQUA melanjutkan untuk mengembangkan upaya pemasarannya ke pulau yang lain di Indonesia. Untuk memotong biaya transportasi, fasilitas produksi dioperasikan dengan lisensi yang memproduksi air dalam persyaratan AQUA telah dibuka di Manado, Sulawesi Utara, dan Medan, Sumatera Utara. Satu instalasi kecil mulai berproduksi airl SEHAT dalam botol di Brunei Darrussalam, satu negara minyak yang merdeka di pantai utara Borneo. Bukan suatu hal yang kecil, hampir dua per tiga penjualan AQUA tetap berada di daerah Jakarta, dipasok oleh lima lima fasilitas produksi terletak di Jawa Barat mewakili 65% total kapasitas AQUA (Peraga 1). Proyek-proyek baru sedang berlangsung dibeberapa bagian di Indonesia sebaik diluar Indonesia, di Philippina dan Vietnam.

C. Kondisi tenaga kerja

(20)

atau label merekdagang pribadi untuk distributor Indonesia yang lain. Perusahaan kemasan mempruduksi kemasan plastik untuk fasilitas kelompok AQUA. Pabrik di Jawa Barat telah dioperasikan oleh AQUA memasok pasar Jakarta (65% penjualan) dan pasar eksport (10% penjualan). Pabrik-pabrik mendapat lisensi dari AQUA diluar Jawa Barat memproduksi sekitar 25% dari penjualan. Dibawah manajemen lisensi, AQUA menerima penghasilan non-air dari lisensi yang membayar upah bantuan manajemen dan bunga pada pendapatan.

D. Penerapan strategi dalam tata kelola perusahaan

AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar botol di Indonesia, negara berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang tampuk pimpinan menjadi sulit. Ada beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry air dalam botol. Teknologi air dlam botol tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan keunggulan bersaing yang utama diantara pembuat air dalam botol. Penyaluran yang efisien dan pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek adalah kunci sukses.

Pembedaan telah menjadi tujuan pertama Tirto. Dalam satu penggelaran pemasaran yang cemerlang, dia telah memberi nama produknya dengan AQUA (Nama Latin untuk “Air”. Orang asing di Indonesia, sasaran asli pemasaran , dapat mengerti apa arti kata itu. Lebih dari 300 bahasa dipakai di Indonesia dan kepekaan suku sangat penting. Pemilihan bentuk nama Latin dalah netral , dan tidak ada kepentingannya dengan kelompok suku tertentu. Sebaga bonus AQUA adalah kata yang mudah untuk diucapkan untuk pembicara setiap bahasa.

Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia . Tirto bermaksud untuk memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada orang asing di Indonesia. Satu hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura membuktikan bahwa orang-orang Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita tentang AQUA menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air. Tetapi perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA mengandung mineral sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam botol.Tidak dikarbonasi dan tidak pula dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun, AQUA secara umum mengacu pada “Air Mineral AQUA” orang Indonesia tidak tahu bagaiman memperkirakan. Pada awalnya contoh promosi penjualan AQUA dilaksanakan pada pengunjung bioskop.

E. Alternatif Strategi Perusahaan Dalam Menghadapi Persaingan

(21)

dikunjungi masyarakat untuk meyakinkan masyarakat pelanggan bahwa AQUA diproduksi dengan cara yang higienis dengan fasilitas, personel, dan manajemen yang utama.

BAB V

(22)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, pengembangan karier

dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang

telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan

penghubung provinsi riau di Jakarta.

2. Pengembangan karier berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan

penghubung provinsi riau di Jakarta.

3. Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai badan

penghubung provinsi riau di Jakarta.

4. Kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja tidak berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap kinerja pegawai badan penghubung provinsi riau

di Jakarta.

B. Saran

Penelitian ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan masukan dan

bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya guna mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik

lagi.

Dalam penelitian ini, jumlah variabel operasional terbatas yaitu variabel

kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja dan kinerja pegawai,

meskipun secara teoritis dan empiris masih terdapat variabel lain yang lebih mampu

(23)

1. Kurangnya pemahaman dari responden terhadap pertanyaan- pertanyaan dalam

kuesioner serta sikap kepedulian dan keseriusan dalam menjawab semua

pertanyaan-pertanyaan yang ada menjadi kendala dalam penelitian ini. Hal ini diakui oleh

peneliti sebagai keterbatasan karena tidak menggunakan metode wawancara secara

mendalam kepada semua responden dalam penelitian ini.

2. Masalah subyektif dari responden dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan

terhadap biasnya jawaban responden. Hal ini disadari peneliti merupakan

keterbatasan dalam penelitian yang menggunakan data primer. Oleh karena itu hasil

penelitian ini harus dimaknai dengan hati-hati.

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis

mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta

Pihak Badan Penghubung provinsi Riau di Jakarta perlu memperhatikan hal

pengembangan karier pegawai yang diterapkan karena faktor ini merupakan faktor yang

sangat signifikan mempengaruhi kinerja pegawai Badan Penghubung. Diharapkan pada

pihak Badan Penghubung memberikan berbagai macam program pengembangan karier

seperti pendidikan tambahan, pelatihan, seminar, loka karya, konferensi, sinposium dan

lain sebagainya yang sesuai dengan kebutuhan pegawai, karena hal ini dapat

meningkatkan kinerja pegawai.

Pihak Badan Penghubung Provinsi Riau di Jakarta tetap memperhatikan faktor

kepemimpinan dan kepuasan kerja meskipun faktor ini tidak berpengaruh signifikan

terhadap kinerja pegawai bisa saja suatu saat nanti dengan adanya perubahan di Badan

Penghubung Provinsi Riau di Jakarta faktor ini yang mempengaruhi secara signifikan

terhadap kinerja pegawai.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini belum memberikan hasil yang maksimal dan diharapkan pada

(24)

variabel-variabel selain kepemimpinan, pengembangan karier dan kepuasan kerja yang

mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai. Bagi peneliti yang ingin melakuakan

penelitian dengan topik ini atau melanjutkan penelitian ini, diharapkan dapat mengkaji

faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi kinerja pegawai sehingga menambah

(25)
(26)

DAFTAR PUSTAKA

Darsono, P dan Tjatjuk. Manajemen Sumber Daya Manusia : Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. 2011.

Dessler, Garry. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Indeks. 2010.

Edison, Emron. Human Resource Development Pengembangan Sumber Daya Manusia”. Bandung: Alfabeta, CV. 2010.

Ghazali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivarate dengan Program IBM SPSS 19”. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro. 2011.

Gibson, James. L, Ivacevich John. dan Donnely James, Jr “Organisasi, Perilaku, Struktur dan Proses”.

Hamid, Abdul. Dkk. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Jakarta. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2010.

Handoko, T. Hani. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogjakarta: BPFE. 2001.

Hasibuan M.S.P. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. 2002.

Hasibuan M.S.P. Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara. 2005.

Hastho Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Ardana Media. 2007.

Ilyas, yaslis. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Depok: Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI. 2002.

Kreitner, Robert dan Kinicki, Anggelo. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. 2005.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2005.

Mangkunegara, Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama. 2005.

Moekijat. Perencanaan dan Pengembangan Karier. CV Mandiri Maju.

Mujiono, Imam. Kepemimpinan dan Keorganisasian. Yogyakarta: UII Pres

Gambar

Gambar gunung, menggambarkan ke pelanggan kalau sumber air Aqua ini berasal langsung

Referensi

Dokumen terkait

Dari kedua percobaan menggunakan material isolator dengan yang tidak menggunakan isolator pada penelitian ini, bila dibandingkan datanya dapat diambil kesimpulan

Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padang disusun dengan memperhatikan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

K ecamatan Limo Kota Depok siap mensukseskan visi misi Pemerintah Kota Depok untuk mewujudkan Depok sebagai kota yang unggul, nyaman dan relegius dengan berbagai program. Salah

Renja Satpol PP Kota Depok Tahun 2021 mengacu Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Di mana 29 dari 36 siswa atau 80,56 % memenuhi ketuntasan individuyang menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal tercapai.; (2) dengan menggunakan perangkat pembelajaran

Kesimpulannya, hasil kajian menunjukkan kecenderungan guru yang dilihat dari segi sikap guru terhadap keusahawanan berada di tahap yang tinggi yang mana dengan ini membuktikan

Soft ware tersebut tidak hanya bisa memberikan informasi pada orang tua yang bekerja dengan mudah yaitu dengan mengakses dan observasi apa yang bayi mereka lakukan setiap

Terkadang orang tua bahkan guru atau pendidik bisa melakukan kesalahan ketika mengajarkan kepada peserta didik sehingga dapat membentuk karakter mereka yang tidak sesuai