• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Kamis, 24 Nopember 2016 Peringatan Wajib

St. Andreas Dung Lac

Why. 18:1-2,21-23; 19:1-3,9a; Mzm. 100:2,3,4,5; Luk. 21:20-28. BcO Dan. 9:1-4,18-27

warna liturgi Merah

Bacaan Injil Harian (Katolik) November 29, 2012 ·

Renungan oleh Romo Ign Sumarya SJ - 29 nov:

"Bangkitlah dan angkatlah mukamu sebab penyelamatanmu sudah dekat." (Why 18:1-2.21-23; Luk 21:20-28)

"Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus

melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu." "Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. Orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat." (Luk 21:20-28), demikian kutipan Warta Gembira hari ini

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

· Aneka macam penderitaan atau musibah pada umumnya mengingatkan dan menyadarkan orang akan jati dirinya sebagai orang beriman, orang yang senantiasa berorientasi pada Penyelenggaraan Ilahi. Namun demikian kami berharap kepada kita semua, segenap umat beriman, untuk senantiasa berorientasi pada Penyelenggaraan Ilahi tanpa menunggu terjadinya penderitaan atau musibah. "Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat", demikian sabda Yesus yang hendaknya kita renungkan atau refleksikan. Setiap hari kiranya kita mengalami atau

menghadapi aneka macam peristiwa yang mendorong dan memotivasi kita untuk berorientasi pada Penyelenggaraan Ilahi, yaitu aneka peristiwa yang terkait dengan perkembangan dan pertumbuhan ciptaanNya di bumi ini, entah itu dalam diri manusia, binatang maupun tanaman atau tumbuh-tumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi dalam

(2)

melainkan dengan rendah hati, sabar dan lemah lembut imani karyaNya yang menjadi nyata dalam pertumbuhan dan perkembangan ciptaan-ciptaanNya, dengan kata lain ikuti proses pertumbuhan dan perkembangan yang dianugerahkan oleh Tuhan.

· "Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi. Dan suara pemain-pemain kecapi dan penyanyi-penyanyi, dan peniup-peniup seruling dan sangkakala, tidak akan kedengaran lagi di dalammu, dan seorang yang ahli dalam sesuatu kesenian tidak akan ditemukan lagi di dalammu, dan suara kilangan tidak akan kedengaran lagi di dalammu.Dan cahaya lampu tidak akan bersinar lagi di dalammu, dan suara mempelai laki-laki dan

pengantin perempuan tidak akan kedengaran lagi di dalammu. Karena pedagang-pedagangmu adalah pembesar-pembesar di bumi, oleh ilmu sihirmu semua bangsa disesatkan" (Why 18:21-23). Kutipan yang menggambarkan kehancuran atau pemusnahan apa yang ada di permukaan bumi ini kiranya dapat menjadi bahan permenungan atau refleksi kita. Kita semua diingatkan bahwa apa yang ada di permukaan bumi ini bersifat sementara saja, termasuk manusia, apalagi aneka jenis barang atau kekayaan duniawi. Karena hanya sementara saja, sebagaimana telah saya ingatkan, marilah kita hidup dan bertindak sebaik mungkin, sesuai dengan kehendak atau perintah Tuhan. Hendaknya aneka jenis harta benda atau kekayaan duniawi difungsikan untuk membantu kita mengusahakan keselamatan jiwa kita, demikian juga kecantikan atau ketampanan diri kita hendaknya juga dihayati sebagai anugerah Tuhan, sehingga jika kita semakin cantik atau tampan hendaknya semakin membaktikan diri

sepenuhnya kepada Tuhan. Kami berharap kita semua tidak mengkomersielkan diri kita yang cantik atau tampan demi kenikmatan fisik, social atau emosional, melainkan fungsikan secara spiritual, artinya biarlah mereka yang melihat kecantikan atau ketampanan kita semakin membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan, maka janganlah anda yang cantik atau tampan menjadi batu sandungan bagi orang lain untuk berbuat dosa.

"Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai! Ketahuilah, bahwa TUHANlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya" (Mzm 100:2-3)

Ign 29 November 2012

Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:

(3)

produk teknologi, misalnya aneka jenis sabun, wewangian, dst.. juga mengancam hidup manusia. Sabda Yesus di atas kiranya mengajak kita semua untuk kembali ke alam, back to basic, misalnya dalam hal makan dan minum hendaknya apa yang sehat yang disantap, bukan apa yang enak, tidak serakah mengeruk dan menguras alam.

"Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"(Dan 6:21), demikian kata orang yang melemparkan Daniel ke gua singa-singa. Daniel akhirnya memang selamat, singa-singa tidak berbuat apa-apa kepadanya, bahkan bersahabat. Kebuasan singa dapat dikalahkan oleh kesucian Daniel. Apa yang terjadi dalam diri Daniel ini kiranya merupakan suatu pelajaran menarik bagi kita semua orang beriman. Bersama dan bersatu dengan Tuhan alias hidup suci akan mampu mengalahkan dan mengatasi aneka rayuan dan godaan setan, yang merajalela di sana-sini. Maka mungkin anda harus menghadapi pribadi-pribadi yang nampak seram, angker dan menakutkan, hendaknya dihadapi bersama dan dalam Tuhan alias dengan rendah hati dan lemah lembut serta sabar. Ingat motto bahwa "orang sabar disayang Tuhan', dan hayati motto ini dalam hidup sehari-hari. Kita boleh belajar dari para pawing binatang buas juga: binatang buas didekati dengan dan dalam kasih akhirnya menjadi sahabat. Apakah manusia kalah dengan binatang? Binatang saja dapat diajak bersahabat, apalagi manusia. Pada hari-hari terakhir tahun Liturgy ini kita diajak mawas diri: sejauh mana kita sungguh bersahabat dengan sesama manusia serta lingkungan hidup kita serta ciptaan-ciptaan Tuhan lainnya di bumi ini? Semuanya diciptakan oleh Tuhan baik adanya, maka ketika ada yang tidak baik berarti ada perilaku manusia yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan alias berdosa.

"Pujilah Tuhan, hai embun dan salju yang membadai, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai es dan kedinginan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-selama-lamanya.

Pujilah Tuhan, hai embun beku dan salju, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, hai siang dan malam, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Pujilah

Tuhan, hai cahaya dan kegelapan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya.Pujilah Tuhan, hai halilintar dan awan-kemawan, nyanyikanlah dan tinggikanlah Dia selama-lamanya. Biarlah bumi memuji Tuhan, nyanyikan dan meninggikan Dia selama-lamanya" (Dan 3:68-74)

Jakarta, 26 November 2009

35. Penyelamatanmu Sudah Dekat

Kamis, 27 November 2008

Bacaan : Lukas 21, 20-28

Membaca dan merenungkan kisah dalam Injil Lukas hari ini, kita bisa jadi merasa takut dan cemas. Sebab Yesus mengisahkan kedatanganNya kembali dengan didahului tanda-tanda alamiah yang dahsyat. “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut.” Mengapa Yesus mesti

menggunakan tanda-tanda alamiah yang dahsyat seperti ini untuk

menggambarkan saat kedatanganNya kembali? Satu penafsiran sederhana adalah bahwa dengan menggunakan tanda-tanda alamiah seperti ini, maka para pendengar pada zamanNya akan mudah untuk memahami apa yang Dia

(4)

Bagi kita perumpaan Yesus hari ini tampaknya juga sulit untuk dimengerti. Persoalan justru terletak pada ketakpastian waktu. Yesus hanya memberikan tanda-tanda yang akan terjadi, tanpa memberitahu kapan hari, tanggal, saat dan sebagainya! Cuma apakah kepastian semacam ini perlu sekali bagi kita? Tampaknya bukan ini yang penting bagi Yesus. Kalau kita membaca ayat 28, maka di sana kita akan menemukan jawabannya: “Apabila semuanya itu terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.”

Jadi yang terpenting di sini adalah momen penyelamatan. Bukan soal kepastian waktu, bukan juga ketakutan akan kehancuran dan kebinasaan. Dan saat

penyelamatan itu sesungguhnya sudah mulai sejak saat ini, ketika kita masih berziarah di bumi ini. Dari saat ke saat, persekutuan dan kasih kita pada Yesus sendiri mestinya semakin mempribadi dan mendalam.

Dan bagaimanakah kita bisa melakukannya? Percaya! Meletakkan seluruh diri dan apapun dalam hidup kita padaNya. Atau dalam kalimat sederhana kita bisa berkata: Yesus aku percaya padaMu! Percaya berarti melakukan apa yang dikehendakiNya saat demi saat, dengan sabar, tekun dan setia. Keyakinan kita pada Yesus tak lain karena sabdaNya yang penuh kuasa, secara khusus pada ayat 33: “Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu.”

Jika kita sudah memiliki Dia sebagai yang pertama dan utama dalam hati dan hidup kita, maka saat kedatangan Kristus bukan lagi menjadi moment

ketakpastian dan menakutkan, melainkan menjadi saat untuk menjumpaiNya dari muka ke muka. Inilah kerinduan setiap orang beriman. Inilah moment penyelamatan kita. Bersatu dan tinggal denganNya hingga keabadian.

Kuasa Doa:”Anak Manusia akan datang dalam

kemuliaan-Nya”.

Posted at 28 November, 2013 by kuasa on category Renungan translation services

(5)

Yerusalem akan dikepung dan banyak orang akan melarikan diri. Hari kesesakan yang dahsyat meliputi seluruh negeri. Banyak orang akan mengalami ketakutan. Tetapi, setelah semuanya ini, Anak Manusia (Yesus) akan datang dalam kemuliaan-Nya. Dalam situasi seperti itulah, semua orang untuk mengangkat muka karena hari penyelamatan sudah dekat.

Jika kita merenungkan peristiwa ini, tentu kondisi waktu itu sangat mengerikan. Kepanikan dan kesesakan terjadi di mana-mana. Orang sangat ketakutan, dan karena ketakutan, mereka mati , karena mereka tidak mengimani akan Yesus sebagai Putera Allah yang hidup di tengah manusia. Banyak orang hingga hari ini masih tidak percaya bahwa Yesus sebagai “anak” tukang kayu dari Nazareth itu adalah Allah yang merendahkan diri sebgai manusia. Walau mereka melihat dan menyaksikan betapa Yesus mempunyai kuasa Ilahi, namun mereka tetap menolak untuk tetap tidak percaya. Karena apa yang disampaikan oleh Yesus tidak sesuai dengan ajaran dunia.

Dunia sekarang ini telah memberikan kemudahan serta kenikmatan yang luar biasa. Kenikmatan dan kenyamanan itu berdampak bahwa ajaran Yesus sangat tidak membumi. Oleh karena itu banyak orang menolak dan bahkan yang sudah mengikuti-Nya, pelan-pelan mulai meninggalkan-Nya.

Banyak orang tidak melihat atau memang tidak tahu bahwa Yesus itu sungguh Allah dan sungguh manusia. Ia telah diberi kuasa untuk surga dan bumi. Dengan kata lain, Yesus adalah penguasa atas seluruh kehidupan ini, dan tidak ada allah yang lain.

Oleh karena itu, Yesus mendorong kepada para pendengar-Nya untuk berkelakuan yang layak guna menantikan kedatangan-Nya.

Memang Yesus akan datang dalam waktu yang singkat yakni sewaktu kita merayakan Natal. Natal adalah peringatan hadir-Nya Sang Mesias yang ditunggu-tunggu banyak orang. Ia datang dalam segala kesederhaan-Nya. Ia ingin memberikan keteladanan kepada manusia. Namun manusia tidak sepaham dengan apa yang dilakukan atau dicontohkan oleh Yesus.

Sebentar lagi kita semua akan memasuki masa Adven (penantian), di mana pada waktu itu kita mempersiapkan diri dengan pertobatan untuk menyambut kedatangn Kristus. Kedatangan Kristus pada masa Natal, memang berbeda dengan kedatangan Kristus yang kedua dalam segala kemuliaan-Nya.

Kedatangan Yesus pada malam Natal adalah pewartaan khabar gembira tentang Emmanuel = Tuhan beserta kita. Tuhan beserta kita dimaknai dengan banyaknya mukjizat yang dibuat oleh Yesus, Selain mukjizat, ajaran dan Nya yang penuh kuasa, membuktikan bahwa sabda-Nya adalah kebenaran. Bahkan Yesus sendiri mengatakan:”Aku lah jalan, kebenaran dan hidup” (Yoh 14:6).

(6)

pengadilan umum terhadap orang hidup dan mati. Pengadilan terakhir itu akan dipisahkan dalam dua kelompok yakni kambing dan domba. Kelompok kambing adalah mereka yang menolak Yesus, dan kelompok domba adalah mereka yang percaya akan Yesus sebagai Allah dan sebagai manusia.

Bagaimana anda. Jawablah dengan nurani yang paling dalam.

Demikianlah renungan singkat Kuasa Doa hari ini, Tuhan memberkati.-***

Doa,

Ya Bapa, Engkau selalu menjagai diriku dari bahaya yang mengancam hidupku. Semoga dari hari ke hari aku semakin menyadari akan kehadiran-Mu dalam diriku dan sesama, melalui Yesus Kristus, Tuhan dan pengantaraku, amin.

Referensi

Dokumen terkait

Syekh ‘Abd al-Shamad al-Falimbānī sangat memerintahkan seorang murid agar memiliki adab dengan memuliakan gurunya, karena dalam hal menuntut ilmu, yang diharapkan

 Identifikasi entitas data yang dibutuhkan  Membuat entitas data baru berdasarkan kebutuhan  Melakukan integrasi aplikasi untuk penggunaan data  Melakukan penambahan modul

1. Jika kita hanya dapat menunaikan kewajiban dzatiyah maka, kita baru dapat menshalihkan diri sendiri, secara fisik, intelektual, dan spiritual. Dan jika kita tidak

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Mas Asep Amaluddin, Aan Herdiana dan teman-teman mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Islam Purwokerto yang telah membantu

Dari uraian yang telah dijabarkan, maka persoalan atau pertanyaan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini adalah bagaimana profil kemiskinan di Kabupaten Kebumen dan bagaimana

Formulasi masalah merupakan langkah awal yang menentukan keberhasilan langkah-langkah selanjutnya. Masalah dalam PTK mempunyai karakteristik spesifik bahwa peneliti

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubemur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Bantuan Keuangan dan Tata Cara Bagi

Template Dokumen ini adalah milik Direktorat Pendidikan - ITB Dokumen ini adalah milik Program Studi [NamaProdi] ITB. Dilarang untuk me-reproduksi dokumen ini tanpa diketahui