• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENETAPAN KADAR CAMPURAN PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN ZERO CROSSING SKRIPSI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN

ZERO CROSSING

SKRIPSI

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN

ZERO CROSSING

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET

SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN

ZERO CROSSING

OLEH:

RISTINA HASIBUAN

NIM 121524085

Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal: 22 Mei 2015

Pembimbing I, Panitia Penguji,

Prof. Dr. UripHarahap, Apt Prof. SumadioHadisahputra, Apt.

NIP 195301011983031004 NIP 1 11281983031002

Disetujui oleh: Pembimbing I,

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt. NIP 195008281976032002

Panitia Penguji,

Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt. NIP 195006071979031001

Prof. Dr. Siti Morin Sinaga, M.Sc., Apt. NIP 195008281976032002

Drs. Fathur Rahman Harun, M.Si., Apt. NIP 195201041980031002

Medan, Juni 2015 Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara Wakil Dekan I,

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim,

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat dan kasih_Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet Secara Spektrofotometri Derivatif dengan Zero Crossing”. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

(5)

v

penulis kepada Bapak kepala Laboratorium Penelitian yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama penulis melakukan penelitian.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. Ahmad Suhaimi Hasibuan dan Hj. Rismah Manurung yang tiada hentinya memberi semangat dan doa bagi kesuksesan penulis, juga kepada semua kakanda tercinta dan teman-teman seperjuangan khususnya Ekstensi Farmasi 2012 yang selalu mendoakan, memberi nasehat, saran dan memotivasi penulis. Terima kasih atas semua doa, kasih sayang, keikhlasan, semangat dan pengorbanan baik moril maupun materil.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda dan pahala yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, Juni 2015

Penulis,

(6)

vi

PENETAPAN KADAR CAMPURAN

PARASETAMOL DAN IBUPROFEN PADA SEDIAAN TABLET SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF

DENGAN ZERO CROSSING

ABSTRAK

Banyak obat yang terdapat di pasaran dalam kombinasi dua atau lebih zat aktif, seperti obat analgesik. Oleh karena itu muncul kesulitan untuk menganalisis kadar masing-masing senyawa dalam campuran yang spektrumnya tersembunyi dalam suatu bentuk spektrum besar yang saling tumpang tindih. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar campuran parasetamol dan ibuprofen pada sediaan tablet secara spektrofotometri derivatif dengan zero crossing.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tablet Neo rheumacyl® dan Oskadon SP®. Tahapan yang dilakukan dengan menentukan spektrum serapan, spektrum serapan derivat pertama dan spektrum serapan derivat kedua. Kemudian ditentukan panjang gelombang analisis parasetamol dan ibuprofen. Hasil penentuan panjang gelombang analisis parasetamol dan ibuprofen pada spektrum serapan derivat kedua diperoleh dengan panjang gelombang untuk parasetamol 253,4 nm dan ibuprofen 228,6 nm.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar parasetamol pada sediaan tablet Neo rheumacyl® sebesar 100,03% ± 1,28% dan sediaan tablet Oskadon SP®sebesar 100,11% ± 1,55% dan kadar ibuprofen pada sediaan tablet Neo rheumacyl® sebesar 101,15% ± 1,00% dan sediaan tablet Oskadon SP® sebesar 100,89% ± 0,57%. Uji validasi metode menunjukkan bahwa metode ini memiliki akurasi dan presisi yang baik dengan persen perolehan kembali untuk parasetamol 101,11% dan ibuprofen 100,40% dengan simpangan baku relatif untuk parasetamol 2,00% dan ibuprofen 1,67%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar campuran parasetamol dan ibuprofen pada sediaan tablet memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan umum yang tertera pada Farmakope Indonesia edisi V (2014)

(7)

vii

DETERMINATION OF MIXTURE

PARACETAMOL AND IBUPROFEN IN TABLET BY DERIVATIVE SPECTROPHOTOMETRY

WITH ZERO CROSSING

ABSTRACT

Many drugs the market in combinations one or more active substance, such as analgesics. Hence the difficulty to analysis the levels of each component in mixture the hidden spectrum of curve big spectrum in overlapping. The purpose of this research is to determine the levels mixture paracetamol and ibuprofen in tablet by derivative spectrophotometry with zero crossing.

The sample used in this research was Neo rheumacyl® and Oskadon SP®. Steps will do by setting the absorption spectrum, the first derivative spectrum absorption and the second derivative spectrum absorption. The results determined analysis wavelength of paracetamol and ibuprofen on the second derivative spectrum absorption obtained has wavelength of paracetamol 253.4 nm and ibuprofen 228.6 nm.

The results of research was exhibited that paracetamol in Neo rheumacyl® that were analyzed are 100.03% ± 1.28% and Oskadon SP® are 100.11% ± 1.55% and ibuprofen in Neo rheumacyl® are 101.15% ± 1.00% and Oskadon SP® are 100.89% ± 0.57%. The test result of validation was exhibited that this method have good accuracy and precision with percent recovery of paracetamol 101.11% and ibuprofen are 100.40% with relative standard deviasi of paracetamol 2.00% and ibuprofen are 1.67%.

The result showed that amount of paracetamol and ibuprofen in tablet was fulfilled common requirement of Indonesia Pharmacopoeia V edition (2014).

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Hipotesis ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 6

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Obat ... 7

2.2 Parasetamol ... 7

2.2.1 Sifat Fisika dan Kimia ... 7

2.3 Ibuprofen ... 8

2.3.1 Sifat Fisika dan Kimia ... 8

(9)

ix

2.4.1 Instrumentasi Spektrofotometri Ultraviolet - Visibel

(UV-Vis) ... 11

2.4.2 Metode Umum Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 13

2.5 Spektrofotometri Derivatif ... 14

2.5.1 Keuntungan dan Kekurangan Metode Spektrofotometri Derivatif ... 15

2.5.2 Teknik Zero Crossing ... 16

2.5.3 Jenis-jenis Teknik Spektrofotometri Derivatif ... 17

2.5.4 Teknik Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 17

2.6 Validasi Metode Analisis ... 18

2.6.1 Akurasi (Kecermatan) ... 18

2.6.2 Presisi (Keseksamaan) ... 19

2.6.3 Linearitas ... 19

2.6.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 20

BAB III METODLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Jenis Penelitian ... 21

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 21

3.3 Alat ... 21

3.4 Bahan ... 21

3.5 Pengambilan Sampel ... 21

3.6 Prosedur Penelitian ... 22

3.6.1 Pembuatan Larutan Induk Baku ... 22

3.6.1.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Parasetamol ... 22

(10)

x

3.6.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum ... 23

3.6.2.1 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Parasetamol ... 23

3.6.2.2 Pembuatan Spektrum Serapan Maksimum Ibuprofen ... 23

3.6.3 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif ... 23

3.6.3.1 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Parasetamol ... 23

3.6.3.2 Pembuatan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen ... 24

3.6.4 Penentuan Zero Crossing ... 24

3.6.5 Penentuan Panjang Gelombang Analisis ... 24

3.6.6 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi 25

3.6.6.1 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Parasetamol ... 25

3.6.6.2 Pembuatan dan Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Ibuprofen ... 25

3.6.7 Penetapan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet ... 26

3.6.8 Analisis Data Statistik ... 27

3.6.9 Uji Validasi ... 28

3.6.9.1 Uji Akurasi ... 28

3.6.9.2 Uji Presisi ... 28

3.6.9.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30

4.1 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Maksimum ... 30

(11)

xi

4.3 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Derivatif

Parasetamol ... 40

4.4 Hasil Penentuan Spektrum Serapan Derivatif Ibuprofen .... 42

4.5 Hasil Penentuan Zero Crossing ... 43

4.5.1 Zero Crossing Derivat Pertama

p

ada Parasetamol dan Ibuprofen ... 43

4.5.2 Zero Crossing Derivat Kedua

p

ada Parasetamol dan Ibuprofen ... 45

4.6 Hasil Penentuan Panjang Gelombang Analisis Parasetamol dan Ibuprofen ... 46

4.7 Hasil Penentuan Linieritas Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Ibuprofen ... 54

4.7.1 Kurva Kalibrasi Parasetamol dan Ibuprofen ... 54

4.8 Hasil Penentuan Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet ... 56

4.9 Hasil Uji Validasi ... 57

4.9.1 Hasil Uji Akurasi ... 58

4.9.2 Hasil Uji Presisi ... 59

4.9.3 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Metode Umum Penetapan Kadar Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 13 Tabel 2.2. Berbagai Peneliti Yang Telah Menggunakan

Spektrofotometri Derivatif Dengan Beberapa Teknik ... 18 Tabel 4.1. Panjang Gelombang dan Serapan Parasetamol dan

Ibuprofen pada Spektrum Serapan Derivat Kedua ... 52 Tabel 4.2. Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan Tablet

Setelah Dilakukan Analisa Secara Statistik ... 57 Tabel 4.3. Data Hasil Uji Perolehan Kembali Parasetamol dan

Ibuprofen dengan Metode Penambahan Baku pada Sediaan

Tablet Neo rheumacyl® ... 59 Tabel 4.4. Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi Analisis Parasetamol

(13)

xiii Gambar 2.4. Profil penurunan spektrum derivatif dari spektrum

serapan normal sampai derivatif keempat (a). Derivat 0 (b). Derivat 1 (c). Derivat 2 (d). Derivat 3 (e). Derivat 4 14 Gambar 2.5. Penentuan Teknik Zero Crossing ... 17 Gambar 2.6. Jenis – Jenis Teknik Spektrofotometri Derivatif ... 17 Gambar 4.1. Serapan Maksimum Parasetamol Konsentrasi 6,6 μg/mL

... 3 Gambar 4.2. Spektrum Serapan Maksimum Ibuprofen Konsentrasi

8 μg/mL ... 30 Gambar 4.3. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama

Parasetamol dengan Δλ 1 nm ... 32

Gambar 4.4. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama

Parasetamol dengan Δλ 2 nm ... 32

Gambar 4.5. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama

Parasetamol dengan Δλ 4 nm ... 33

Gambar 4.6. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama

Parasetamol dengan Δλ 8 nm ... 33

Gambar 4.7. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua

Parasetamol dengan Δλ 1 nm ... 34

Gambar 4.8. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua

Parasetamol dengan Δλ 2 nm ... 34

Gambar 4.9. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua

Parasetamol dengan Δλ 4 nm ... 35

Gambar 4.10. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua

(14)

xiv

Gambar 4.11. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama

Ibuprofen dengan Δλ 1 nm ... 36

Gambar 4.12. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 2 nm ... 36

Gambar 4.13. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 4 nm ... 37

Gambar 4.14. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Δλ 8 nm ... 37

Gambar 4.15. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 1 nm ... 38

Gambar 4.16. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 2 nm ... 38

Gambar 4.17. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 4 nm ... 39

Gambar 4.18. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Δλ 8 nm ... 39

Gambar 4.19. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ... 41

Gambar 4.20. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ... 41

Gambar 4.21. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dengan Berbagai Konsentrasi ... 41

Gambar 4.22. Tumpang tindih Spektrum Serapan Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ... 42

Gambar 4.23. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ... 43

Gambar 4.24. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Ibuprofen dengan Berbagai Konsentrasi ... 43

Gambar 4.25. Zero Crossing Parasetamol pada Derivat Pertama ... 44

Gambar 4.26. Zero Crossing Ibuprofen pada Derivat Pertama ... 44

(15)

xv

Gambar 4.28 Zero Crossing Ibuprofen pada Derivat Kedua ... 46

Gambar 4.29. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol dan Ibuprofen ... 47

Gambar 4.30. Spektrum Serapan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 47

Gambar 4.31. Tumpang tindih Spektrum Serapan Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 47

Gambar 4.32. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dan Ibuprofen ... 48

Gambar 4.33. Spektrum Serapan Derivat Pertama Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 48

Gambar 4.34. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 48

Gambar 4.35. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dan Ibuprofen ... 49

Gambar 4.36. Spektrum Serapan Derivat Kedua Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 49

Gambar 4.37. Tumpang tindih Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol, Ibuprofen dan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen ... 49

Gambar 4.38. Zero Crossing Parasetamol ... 50

Gambar 4.39. Zero Crossing Ibuprofen ... 50

Gambar 4.40. Panjang Gelombang Analisis Parasetamol ... 50

Gambar 4.41. Panjang Gelombang Analisis Ibuprofen ... 51

Gambar 4.42. Kurva Kalibrasi Parasetamol dengan Panjang Gelombang 253,4 nm pada Derivat Kedua ... 55

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet ... 65 Lampiran 2. Daftar Spesifikasi Sediaan TabletNeo rheumacyl ® dan

Tablet Oskadon SP ® ... 66 Lampiran 3. Bagan Alir Prosedur Penelitian ... 67 Lampiran 4. Spektrum Serapan Parasetamol dan Ibuprofen dengan

berbagai konsentrasi ... 74 Lampiran 5. Spektrum Serapan Derivat Pertama Parasetamol dan

Ibuprofen dengan berbagai konsentrasi ... 78 Lampiran 6. Spektrum Serapan Derivat Kedua Parasetamol dan

Ibuprofen dengan berbagai konsentrasi ... 82 Lampiran 7. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang

Analisis Parasetamol dan Ibuprofen pada Derivat Kedua 86 Lampiran 8. Data Kalibrasi Baku Parasetamol, Persamaan Regresi

dan Koefisien Korelasi ... 87 Lampiran 9. Data Kalibrasi Baku Ibuprofen, Persamaan Regresi dan

Koefisien Korelasi ... 89 Lampiran 10. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi

(LOQ) Parasetamol ... 91 Lampiran 11. Perhitungan Batas Deteksi (LOD) dan Batas Kuantitasi

(LOQ) Ibuprofen ... 92 Lampiran 12. Spektrum Serapan Derivat Kedua Pada Sediaan Tablet .. 93 Lampiran 13. Data Kadar Parasetamol dan Ibuprofen pada Sediaan

Tablet ... 97 Lampiran 14. Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Parasetamol dan

Ibuprofen dalam Sediaan Tablet Neo rheumacyl® ... 98 Lampiran 15. Contoh Perhitungan Penetapan Kadar Parasetamol dan

Ibuprofen pada Sediaan Tablet Oskadon SP ® ... 101 Lampiran 16. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol dan Ibuprofen

(17)

xvii

Lampiran 17. Perhitungan Statistik Kadar Parasetamol dan Ibuprofen

pada Sediaan Tablet Oskadon SP ® ... 107 Lampiran 18. Spektrum Serapan Derivat Kedua Uji Perolehan Kembali

Parasetamol dan Ibuprofen Pada Sediaan Tablet Neo Rheumacyl® ... 110 Lampiran 19. Hasil Uji Perolehan Kembali Pada Sediaan Tablet Neo

rheumacyl ® ... 113 Lampiran 20. Contoh Perhitungan Uji Perolehan Kembali dengan

menggunakan Sediaan Tablet Neo rheumacyl ® ... 114 Lampiran 21. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Parasetamol 119 Lampiran 22. Perhitungan Simpangan Baku Relatif (RSD) Ibuprofen .. 120 Lampiran 23. Daftar Nilai Distribusi t ... 121 Lampiran 24. Sertifikat Pengujian Parasetamol ... 122 Lampiran 25. Sertifikat Pengujian Ibuprofen ... 123 Lampiran 26. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol,

Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen

Sebelum diderivatkan ... 124 Lampiran 27. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol,

Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Pada

Derivat Pertama ... 126 Lampiran 28. Data Panjang Gelombang dan Serapan Pada Parasetamol,

Ibuprofen, Campuran Parasetamol dan Ibuprofen Pada

Referensi

Dokumen terkait

Metode alkalimetri dan nitrimetri dapat digunakan untuk penetapan kadar campuran ibuprofen dan parasetamol dalam sediaan tablet. Dari hasil uji validitas metode yang

Kurva Serapan Uji Perolehan Kembali 120 % Parasetamol dan Kafein dalam sampel Paramex ®

Spektrum serapan derivat kedua campuran metampiron konsentrasi 24 μg/m L dan fenilbutazon konsentrasi 10 μg/mL. Gambar

Kurva dan perhitungan kalibrasi parasetamol dengan menggunakan metode ratio spectra zero-crossing pada derivat pertama λ 270,4 nm dengan Δλ 2 nm (kofein 1,6 µg/mL sebagai

Panjang gelombang analisis untuk pseudoefedrin hidroklorida dalam campurannya dengan triprolidin hidroklorida adalah 230,0 nm pada kurva serapan derivat pertama.. Panjang

Panjang gelombang analisis untuk triprolidin hidroklorida dalam campurannya dengan pseudoefedrin hidroklorida adalah 227,6 nm pada kurva serapan derivat

Bila campuran biner memiliki panjang gelombang zero crossing lebih dari satu, maka yang dipilih untuk dijadikan panjang gelombang analisis adalah dimana panjang gelombang yang

Panjang gelombang analisis untuk pseudoefedrin hidroklorida dalam campurannya dengan triprolidin hidroklorida adalah 230,0 nm pada kurva serapan derivat pertama.. Panjang