Sertifikat Laik Fungsi
Bangunan Gedung
(SLF)
Menuju Bangunan Gedung yang Andal
Disampaikan dalam Sosialisasi Sertifikat Laik Fungsi
Batam, 14 Juni 2017
KETENTUAN UMUM
•
Kelaikan fungsi
adalah suatu kondisi bangunan
gedung yang memenuhi persyaratan administratif
dan
persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan
gedung yang ditetapkan.
•
Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung
adalah
PENGKAJI TEKNIS
Bangunan gedung sebelum dimanfaatkan harus dilakukan
pemeriksaan kelaikan fungsi yang dilakukan oleh
Pengkaji
Teknis.
Pengkaji Teknis
menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun
2002 Tentang Bangunan Gedung adalah:
Orang perorangan, atau badan hukum yang mempunyai
sertifikat keahlian untuk melaksanakan pengkajian teknis atas
PENGKAJIAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG
PP 36/2005 (Pasal 70, Pasal 71, Pasal 81)
• Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung baru, menjadi tanggung jawab
MK/Pengawas, kecuali untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret yang tidak menggunakan jasa pengawas/MK oleh Pemerintah Daerah.
• Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedung eksisting dilakukan oleh
penyedia jasa pengkajian teknis bangunan gedung, kecuali untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret oleh Pemerintah Daerah.
• Pemerintah daerah dalam melakukan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan
gedung untuk rumah tinggal tunggal dan rumah tinggal deret dapat
mengikutsertakan Pengkaji Teknis profesional, dan penilik bangunan (building inspector) yang bersertifikat, sedangkan pemilik tetap bertanggung jawab dan berkewajiban untuk menjaga kehandalan bangunan gedung.
• Apabila belum terdapat Pengkaji Teknis bangunan gedung, maka pengkajian
PELAKSANA PENGKAJIAN TEKNIS
Pengkajian Teknis
Penyedia Jasa Pemda
BG Hunian Rumah Tinggal Tunggal Sederhana & Rumah Deret (pelaksanaan dan pengawasan konstruksi oleh pemilik)
BG Hunian Rumah Tinggal Tunggal & Rumah Deret s.d. 2 lantai (pelaksanaan dan pengawasan konstruksi oleh pemilik)
BG Fungsi Khusus (pelaksanaan dan pengawasan konstruksi oleh penyedia jasa).
BG Hunian Rumah Tinggal & Rumah Deret s.d. 2 lantai dan BG Hunian Rumah Tinggal Tidak Sederhana
(pelaksanaan dan pengawasan konstruksi oleh penyedia jasa)
REKOMENDASI PENGKAJIAN TEKNIS
Rekomendasi
Kondisi Bangunan Gedung rusak parah, dapat diberikan SLF setelah dilakukan perbaikan berat.
Kondisi Bangunan Gedung prima dapat diberikan SLF
Kondisi Bangunan Gedung cukup (rusak ringan/sedang), dapat diberikan SLF
PERSYARATAN BANGUNAN GEDUNG
Administratif
Teknis
Status Hak Atas Tanah
Status Kepemilikan BG
IMB
Tata Bangunan
Peruntukan & Intensitas BG
Keandalan BG
Keselamatan
Arsitektur Kesehatan
Pengendalian Dampak
Lingkungan Kenyamanan
Kemudahan
Persyaratan administratif dan teknis untuk bangunan gedung adat, semi permanen, darurat, dan bangunan gedung yang dibangun pada daerah lokasi bencana ditetapkan oleh PemDa sesuai dengan kondisi geografis,
PENERBITAN SLF
Diberikan pertama kali dalam bentuk sertifikat laik fungsi,
setelah bangunan gedung selesai dibangun.
Slf diperpanjang setiap
5 tahun
untuk bangunan gedung
rumah tinggal tidak sederhana dan bangunan gedung
lainnya.
Slf diperpanjang setiap
20 tahun
sekali untuk bangunan
gedung rumah tinggal tunggal dan deret sampai dengan 2
lantai.
Slf
berlaku selamanya
untuk bangunan gedung rumah
tinggal tunggal sederhana dan rumah deret sederhana.
1.
2.
3.
PENERBITAN SLF (lanjutan)
1.
SLF bangunan gedung diberikan untuk
satu kesatuan sistem
bangunan gedung.
2. Pemberian SLF sebagian hanya dapat diberikan atas
permohonan pemilik bangunan gedung untuk:
bangunan gedung yang
terpisah secara horisontal
atau
terpisah secara kesatuan konstruksi;
dan/atau
setiap
unit bangunan gedung
yang merupakan
kelompok
bangunan gedung dalam
1 (satu) kavling/persil
dengan
kepemilikan
yang sama.
3. Pemberian SLF bertahap dapat diberikan atas permohonan
pemilik bangunan gedung yang IMB-nya diterbitkan secara
kolektif untuk setiap
bangunan gedung tunggal yang telah
TATA CARA PENERBITAN SLF BG BARU
Pemeriksaan Kelaikan Fungsi BG Surat Pernyataan
Kelaikan Fungsi BG
Penyiapan Kelengkapan Adm & Teknis
Surat Dikembalikan
Penerbitan SLF
Pengambilan Dokumen SLF beserta Lampirannya
Proses Pra Permohonan SLF Proses Permohonan SLF Proses Penerbitan SLF Di Lokasi BG Di Pemohon Di Kantor BPMPTSP
Oleh Dinas Xyz atau Pengkaji Teknis (Biaya
Sendiri) Oleh Pemohon Oleh Pemohon Oleh BPMPTSP Oleh Pemohon
Lengkap/ Adm & Teknis
(Surat Pemberitahuan Kelengkapan Persyaratan)
TATA CARA PENERBITAN SLF BG EKSISTING
Proses Pra Permohonan SLF Proses Permohonan SLF Proses Penerbitan SLF
Di Lokasi BG Di Pemohon Di BPMPTSP
Oleh Dinas Xyz atau
Pemohon Oleh BPMPTSP
Oleh Pemohon
Oleh Dinas Xyz dan TABG
(insidental) Di Dinas Xyz
Oleh Adm & Teknis
Surat Adm & Teknis
Dikembalikan
Penerbitan SLF
Pengambilan Dokumen SLF beserta Lampirannya Adm & Teknis
(Surat Pemberitahuan Kelengkapan Persyaratan)
Dokumen SLF beserta Lampirannya
Tidak Setuju
Setuju
Lengkap / Tidak Lengkap
Dilengkapi catatan rekomendasi
perbaikan BG dalam jangka waktu
tertentu dan dilampirkan
jaminan tertulis dan bank garansi Dalam hal Teknis TABG
Jaminan Tertulis dan Bank Garansi (Daftar
Simak)
TATA CARA PERPANJANGAN SLF
Proses Pra Permohonan SLF Proses Permohonan SLF Proses Penerbitan SLF Di Lokasi BG Di Pemohon Di BPMPTSP
Oleh Dinas Xyz atau
Pemohon Oleh BPMPTSP
Oleh Pemohon Oleh Dinas
Xyz dan TABG (insidental) Di Dinas Xyz Oleh Adm & Teknis
Surat Adm & Teknis Dikembalikan
Penerbitan SLF
Pengambilan Dokumen SLF beserta Lampirannya Adm & Teknis
(Surat Pemberitahuan Kelengkapan Persyaratan)
Dokumen SLF beserta Lampirannya
Tidak Setuju
Setuju
Lengkap / Tidak Lengkap
Dilengkapi catatan rekomendasi
perbaikan BG dalam jangka waktu
tertentu dan dilampirkan
jaminan tertulis dan bank garansi Dalam hal
Teknis TABG
Jaminan Tertulis dan Bank Garansi (Daftar
Simak)
JANGKA WAKTU PENYELENGGARAAN SLF
1. Jangka waktu proses penyelenggaraan SLF dihitung sejak pengajuan permohonan meliputi:
- pemeriksaan kelengkapan persyaratan administratif dan teknis paling lama 1 hari kerja;
- proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG sederhana paling lama 2 hari kerja;
- proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG tidak sederhana dan khusus paling lama 7 hari kerja;
- proses verifikasi hasil pengkajian teknis BG eksisting paling lama 14 hari kerja;
- proses pelaksanaan rekomendasi perbaikan BG dalam jangka waktu yang
diberikan;
- proses penerbitan SLF BG paling lama 1 hari kerja;
2. Permohonan SLF yang dapat diproses adalah permohonan yang telah
dilengkapi persyaratan sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan ini. 3. Dalam hal permohonan SLF dikembalikan ke pemohon, jangka waktu proses
PEMBIAYAAN PENGKAJIAN TEKNIS
PP 36/2005, Penjelasan Pasal 81 Ayat (4)
Segala pembiayaan yang diperlukan untuk pemeriksaan
kelaikan fungsi oleh Penyedia Jasa Pengkajian Teknis
bangunan gedung menjadi tanggung jawab
Pemilik
atau
DOKUMEN SLF
PERDA BG DAN IMPLEMENTASINYA
Kab/kota Kab/kota Kab/kota Kab/kota Memiliki Perda
BG
Memiliki TABG
Menerbitkan SLF Melaksanakan Pendataan BG Memiliki Pengkaji
Teknis Kab/kota
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 33
PROFIL UMUM – PROVINSI DKI JAKARTA
• Luas Wilayah: Daratan 661,52Km2 & Lautan
6.977,5Km2
• Letak Geografis: 6°12’ LS, 106°48’ BT
• Batas: Utara - Laut Jawa, Timur – Kota & Kab.
Bekasi, Selatan – Kota Depok & Kota Tangsel, Barat – Kab & Kota Tangerang
• Wilayah Administratif: 43Kecamatan
• Populasi: 10.075.310 Jiwa (tahun 2014)
• Kepadatan: 15.052,28Jiwa / Km2 (tahun 2014)
• Ukuran Kota: Metropolitan
• Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH
• Kondisi Umum BG: Bangunan rendah s/d Bangunan Tinggi
• Perda BG: Tahun 2010
• Instansi Pembina BG: Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
• Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2010
PETA WILAYAH
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 36
PROFIL UMUM – KOTA PROBOLINGGO • Luas Wilayah: 56.667Km2
• Letak Geografis:7° 43′ 41" -7° 49′ 04" LS, 113° 10′ 113° 15′ -. BT
• Batas: Utara – Selat Madura, Timur – Kab.
Probolinggo, Selatan - Kab. Probolinggo., Barat - Kab. Probolinggo.
• Wilayah Administratif: 5 Kecamatan • Populasi: 220.767 Jiwa (tahun 2014)
• Kepadatan: 3.896Jiwa / Km2 (tahun 2014) • Ukuran Kota: Metropolitan
• Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH • Kondisi Umum BG: banyak terdapat bangunan
peninggalan kolonial Belanda • Perda BG: Tahun 2008
• Instansi Pembina BG: Dinas Pekerjaan Umum • Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2013
PETA WILAYAH
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 34
PROFIL UMUM – KOTA BANDUNG
• Luas Wilayah: 16.731Ha
• Letak Geografis: 6 °55’ LS, 107°36’ BT
• Batas: Utara – Kab.Bandung Barat & Kab. Bandung,
Timur – Kab. Bandung, Selatan – Kab. Bandung, Barat – Kab. Bandung Barat dan Kota Cimahi
• Wilayah Administratif: 30 Kecamatan
• Populasi: 2.655.160 Jiwa (tahun 2012)
• Kepadatan: 14.494Jiwa / Km2 (tahun 2012)
• Ukuran Kota: Metropolitan
• Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH
• Kondisi Umum BG: jumlah bangunan 420.000.
• Perda BG: Tahun 2010
• Instansi Pembina BG: Dinas Tata Ruang dan Cipta
Karya
• Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2014
PETA WILAYAH
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 38
PROFIL UMUM – KOTA BATAM
• Luas Wilayah: 1.570,35Km2
• Letak Geografis: 0°.25’29” – 1°.15’00” LS, 103°.
34’35” – 104°.26’04”BT
• Batas: Utara - Singapura, Timur – Pulau Bintan &
Tanjung Pinang, Selatan – Kab. Lingga, Barat – Kab.Karimun
• Wilayah Administratif: 12 Kecamatan
• Populasi: 1.141.816 Jiwa (tahun 2014)
• Kepadatan: 1.099 Jiwa / Km2 (tahun 2014)
• Ukuran Kota: Metropolitan
• Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH
• Kondisi Umum BG: Didominasi bangunan
perdagangan dan jasa, serta industri
• Perda BG: Tahun 2011
• Instansi Pembina BG: Dinas Tata Kota Batam
• Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2014
PETA WILAYAH
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 35
PROFIL UMUM – KOTA TANGERANG SELATAN
• Luas Wilayah: 147.19Km2
• Letak Geografis: 06°13’30” – 06°22’30” LS, 106°38’ –
106°47’ BT
• Batas: Utara – Kota Tangerang, Timur – Kota Depok
& Jakarta, Selatan – Kab.Bogor & Kota Depok, Barat – Kab.Tangerang
• Wilayah Administratif: 7 Kecamatan
• Populasi: 1.443.403 Jiwa (tahun 2013)
• Kepadatan: 9.806Jiwa / Km2 (tahun 2013)
• Ukuran Kota: Metropolitan
• Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH
• Kondisi Umum BG: Bangunan yang dikembangkan
oleh developer perumahan
• Perda BG: Tahun 2013
• Instansi Pembina BG: Dinas Tata Kota
• Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2015
PETA WILAYAH
IMPLEMENTASI SLF DI DAERAH
Slide - 37
PROFIL UMUM – KOTA MALANG
• Luas Wilayah: 252.10Km2
• Letak Geografis:7.06° – 8.02° LS, 112.06° – 112.06° BT
• Batas: Utara – Kab.Malang, Timur - Kab.Malang., Selatan - Kab.Malang., Barat - Kab.Malang
• Wilayah Administratif: 5 Kecamatan • Populasi: 845.973 Jiwa (tahun 2014)
• Kepadatan: 7.800Jiwa / Km2 (tahun 2014)
• Ukuran Kota: Metropolitan • Fungsi Kota: PKN
KONDISI PENYELENGGARAAN BG DI DAERAH
• Kondisi Umum BG: Didominasi bangunan rendah • Perda BG: Tahun 2012
• Instansi Pembina BG: Dinas Pekerjaan Umum dan Pengawasan Bangunan
• Penyelenggaraan SLF: Sejak Tahun 2016
PETA WILAYAH
MANFAAT SLF
1.
Mewujudkan bangunan gedung yang tertib secara administratif
dan
andal secara teknis sehingga melindungi keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, dan kemudahan pengguna bangunan gedung.
2. Meningkatkan nilai bangunan gedung.
3. Meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari PBB dan
operasionalisasi bangunan gedung.
4. Mendorong investasi di daerah.
-
Syarat agar perumahan (formal dan swadaya) dapat dihuni;
-
Syarat pembuatan akta pemisahan (rumah susun dan bangunan
gedung dengan konsep strata title);
-
Syarat WTO dan ILO untuk pembangunan bangunan industri;
-