• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

1.1.1 Perkembangan Industri Properti

Industri properti merupakan salah satu bidang yang tidak akan mati. Keberadaannya dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di belahan dunia manapun. Setiap harinya banyak bisnis baru bermunculan, baik berupa barang maupun jasa, hal tersebut menjadi salah satu faktor utama menjamurnya bangunan-bangunan baru sebagai modal bagi yang membutuhkan lokasi untuk menjalankan bisnis. Perkembangan bisnis properti terus berkembang dari tahun ke tahun, tidak terkecuali di Jakarta. Beberapa pengusaha bahkan mengatakan bahwa bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah ke depannya.

Presiden Direktur PT. Lippo Karawaci Tbk, Ketut Budi Wijaya, mengatakan bahwa “Hingga saat ini industri properti nasional masih sehat dan diprediksi tetap kuat pada tahun depan. Tingkat suku bunga yang rendah akan mendukung industri properti secara keseluruhan,” (Investor, 2011). Ketua Umum REI (Real Estate Indonesia), Setyo Maharso, pun optimis bahwa tahun 2012 industri properti juga masih tumbuh minimal sama dengan di tahun 2011. Pernyataan ini dikutip dari jawaban Beliau ketika ditanya berapa persen rata-rata pertumbuhan properti di tahun 2012, “Minimal sama dengan tahun 2011. Sekitar 15%” (Jaringnews, 2011).

(2)

Bisnis properti,di Jakarta saat ini sangat berkembang pesat dan dapat dikatakan menjanjikan. Perkembangannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Banyaknya gedung perkantoran, mall, perumahan, serta bangunan lainnya dapat menjadi salah satu bukti bahwa memang ada pangsa pasar yang cukup besar untuk bisnis ini. Kebutuhan akan properti terutama perumahan semakin meningkat secara signifikan. Dalam satu artikel Direktur PT Ciputra Properti Tbk, Artadinata Djangkar mengatakan, pertumbuhan sektor properti di Indonesia pada 2012 diperkirakan tetap cerah dan memiliki permintaan yang tinggi seperti yang terjadi pada 2011. Menurut Artadinata, hal tersebut terindikasi dengan suku bunga yang telah turun pada 2011 ini diperkirakan akan kembali menurun pada 2012 (Wartakota, 2012).

Lokasi tempat kerja biasanya menjadi alasan utama bagi masyarakat yang ingin mencari tempat tinggal. Daerah potensial untuk membangun bisnis perumahan tidak lagi hanya di daerah-daerah besar di Jakarta. Daerah pinggiran Jakarta seperti Ciputat, Depok, Cibubur, Bekasi, dan sebagainya menjadi sasaran para developer untuk mengembangkan bisnisnya, karena mayoritas penduduk Jakarta sekarang ini menjadi commuter setiap harinya. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch, yang mengatakan , “Untuk wilayah di sekitar Jakarta, Ali Tranghanda melihat Tangerang masih menjadi daerah yang paling menarik untuk berinvestasi properti. Kenaikannya sampai 50%-60% di titik-titik utama. Wilayah sekitar Jakarta lainnya, yakni Kota Bogor, Sentul, dan Bekasi, menurutnya, juga merupakan lokasi yang menarik untuk membenamkan dana di bidang investasi properti” (Bisnis, 2012).

(3)

1.1.2 Peran Public Relations di Industri Properti

Banyaknya muncul developer baru di dunia properti membuat satu sama lain harus berlomba-lomba menjadi yang terbaik agar tetap bertahan di dalam bisnis ini. Perubahan dan inovasi lainnya perlu dilakukan agar berbeda dari pesaing dan dapat menarik konsumen. Developer yang dikenal seperti Agung Podomoro, Agung Sedayu Group, PT. Summarecon Agung, PT. Metropolitan Kentjana, menjadi primadona dalam bisnis ini. Banyaknya developer tidak membuat industri ini berhenti berkembang. Justru bisnis properti diperkirakan semakin bersinar terang di tahun 2012. Menurut para ahli di bidang properti, tahun 2011 hingga 2012 ini kebutuhan perumahan di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tajam (Bisnisukm, 2012).

Selain gedung perkantoran dan mall yang dibangun oleh para pengembang, properti berupa perumahan juga mulai menjadi konsentrasi utama yang digeluti mereka. Berbagai jenis perumahan dibangun untuk disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Bermacam-macam tipe rumah mulai dari yang sederhana sampai mewah, harga rumah yang beragam, hingga lokasi rumah yang tersebar di berbagai daerah memudahkan para konsumen untuk memilih rumah yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Contoh inovasi sudah dilakukan oleh pengembang Sinarmas Land demi menarik konsumen yang mempunyai perhatian khusus terhadap lingkungan. Chairman Sinar Mas Land Muktar Widjaja dalam peresmian gedung Sinar Mas Land Plaza di Tangerang, Banten, mengemukakan, “Pertumbuhan properti Indonesia dinilai akan terus meningkat seiring dengan perekonomian Indonesia. Masyarakat kini memiliki semakin banyak pilihan properti. Properti hijau semakin diminati.” (Fortunepr, 2011).

(4)

Untuk dapat bertahan di dalam bisnis properti, khususnya perumahan, tentu saja diperlukan berbagai macam cara. Mulai dari penggodokkan konsep properti yang akan dibangun, lokasi pembangunan, proses pemasaran hingga sampai ke konsumen. Tidak sedikit para pengembang yang kurang sukses menjaga produk propertinya sehingga tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya. Oleh karena itu diperlukan kerjasama dari berbagai pihak agar perusahaan pengembang terus berinovasi dan melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik lagi. Peran seorang Public Relations officer dalam suatu perusahaan pengembang mempunyai peran yang cukup penting.

Hampir semua perusahaan pengembang ternama mempunyai PR officer. Selama ini yang menjadi fokus utama pengembang adalah divisi sales dan marketing. Dua divisi tersebut dinilai paling berpengaruh dalam perusahaan karena berhubungan langsung terhadap penjualan. Hal ini membuat anggapan bahwa peran seorang Public Relations officer tidak dibutuhkan lagi. Padahal sesungguhnya peran seorang Public Relations juga mempunyai porsi yang cukup penting dalam suatu perusahaan pengembang properti. Peran utama seorang Public Relations dalam suatu perusahaan pada umumnya adalah membina hubungan ke dalam (internal public) dan hubungan ke luar (external public) (Rosady Ruslan, 2010:23).

Morissan (2008:13) menyampaikan cakupan ruang lingkup seorang Public Relations, seperti yang dikemukakan oleh Cutlip-Center-Broom dalam bukunya Effective Public Relations, ada tujuh bidang pekerjaan, yaitu publisitas, iklan, press agentry, public affairs, manajemen isu, lobi, dan hubungan investor. Sedangkan dalam

(5)

perusahaan pengembang properti, fungsi utama seorang Public Relations adalah sebagai berikut (Ciputraentrepreneurship, 2011) :

1. Meningkatkan kesadaran : Pertama dan terpenting, Public Relations meningkatkan kesadaran akan sebuah bisnis. Ini berbeda dari strategi pemasaran dimana perusahaan bergantung pada iklan, SEO (Search Engine Optimization), dan promosi dari mulut ke mulut untuk membantu menyebarkan informasi.

Public Relations merupakan pendekatan yang lebih komprehensif

memperlakukan bisnis sebagai sebuah berita yang berarti tak hanya sekedar meraup laba atau menjual barang.

2. Memperoleh loyalitas : Aspek hubungan Public Relations adalah untuk mendapatkan rasa hormat dan loyalitas dari pelanggan. Banyak cara yang dilakukan yakni dengan aktif dalam kegiatan tertentu untuk dapat menjaga hubungan dengan konsumen.

3. Mendapatkan Investor : Untuk dapat memikat investor, tentu citra bisnis tak bisa diabaikan. Salah satu dari banyak hal yang investor pertimbangkan ketikan memutuskan berinvestasi ialah citra perusahaan. Untuk itu, Public Relations harus berperan memberikan citra positif.

1.1.3 Permasalahan

PT. Merril Swarna Daimah (MSD) adalah salah satu pengembang properti yang berlokasi di Jakarta Selatan. Cukup banyak pengembang yang mendirikan bisnis

(6)

propertinya di daerah Jakarta Selatan. Salah satu yang cukup besar adalah Pondok Indah Group yang didirikan oleh PT. Metropolitan Kentjana pada tahun 1972. Selain mengembangkan mall (Pondok Indah Mall 1 dan 2), gedung perkantoran (Wisma Pondok Indah 1 dan 2), dan apartemen (Apartemen Golf Pondok Indah 1, 2, dan 3), Pondok Indah Group juga mengembangkan beberapa real estate seperti Pondok Indah, Puri Indah, Villa Pondok Indah, dan Villa Kebun Jeruk (Pondokindahgroup, 2011). Selain itu juga masih banyak developer yang bermunculan di sekitar pinggiran Jakarta Selatan. Inilah tantangan yang harus dihadapi MSD dalam mengembangkan bisnis propertinya.

Sebagai perusahaan pengembang yang tergolong baru, tentu saja MSD harus dapat memberikan keunggulan dan hal yang berbeda dari pesaingnya agar dapat tetap bertahan dan bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Peran seorang Public Relations juga sangat dibutuhkan di dalam perusahaan MSD. Public Relations bertugas menciptakan brand awareness masyarakat terhadap MSD serta produk properti yang dihasilkan. Public Relations juga dapat membantu membentuk citra yang diinginkan oleh MSD di mata masyarakat luas, dengan begitu segmen pasar yang dituju pun akan lebih jelas dan spesifik.

Oleh karena itu, penulis ingin menganalisis peran public relations terhadap brand awareness pada PT. Merril Swarna Daimah.

(7)

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui fungsi dan peran seorang Public Relations pada PT. Merril Swarna Daimah.

2. Mengetahui tingkat brand awareness konsumen pada PT. Merril Swarna Daimah.

3. Efektivitas peran Public Relations dalam meningkatkan Brand Awareness pada PT. Merril Swarna Daimah.

Manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis :

- Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana strata satu Universitas Bina Nusantara jurusan Komunikasi Penasaran.

- Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa pemikiran dalam bidang studi Public Relations, terutama mengenai peranan Public Relations terhadap Brand Awareness pada perusahaan properti.

- Penelitian ini dapat menjadi media bagi penulis di dalam menerapkan ilmu serta teori yang dipelajari selama perkuliahan.

2. Manfaat Praktis :

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi PT. Merril Swarna Daimah setelah mengetahui fungsi Public Relations yang dijelaskan dalam penelitian ini, sehingga meningkatkan kinerja dan meningkatkan brand awareness pada PT. Merril Swarna Daimah.

(8)

1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini membatasi pada peran Public Relations pada PT. Merril Swarna Daimah. Peneliti ingin menganalisis peran Public Relations terhadap brand awareness pada PT. Merril Swarna Daimah. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Mei 2012.

1.4 Asumsi

Penulis berasumsi dalam skripsi ini bahwa peran Public Relations pada PT. Merril Swarna Daimah diperlukan dalam meningkatkan brand awareness masyarakat.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara serta observasi non-partisipan.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan (Rosady Ruslan, 2010:215), sedangkan deskriptif digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik individu, situasi, atau kelompok tertentu (Ruslan, 2010:12).

Teknik wawancara adalah mengumpulkan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian, baik dilakukan melalui tatap muka atau lewat telepon (Ruslan, 2010:306), sedangkan observasi non-partisipan adalah teknik observasi dimana peneliti bertindak sebagai pengumpul data tanpa melibatkan diri atau tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial yang diamati (Ruslan, 2010:294).

(9)

1.6 Sistematika Penulisan

Bagian ini akan menjelaskan susunan isi penelitian secara garis besar sebagai berikut :

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini berisi uraian dan penjelasan tentang landasan yang mendasari penulisan penelitian ini. Bab ini mencakup latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, asumsi penelitian, serta sistematika penulisan yang digunakan penulis.

BAB 2 : Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan teori-teori apa saja yang digunakan oleh penulis sebagai dasar dan bukti yang dikemukakan oleh para ahli untuk mendukung dan berkaitan dengan topik yang dibahas.

BAB 3 : Metodologi Penelitian

Bab ini berisi struktur organisasi perusahaan, metode penelitian, metode pengumpulan data, permasalahan, alternatif data atau permasalahan. Metode penelitian yang akan digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi.

(10)

Bab ini berisi penyajian data, pengolahan data penelitian, serta pembahasan hasil penelitian.

BAB 5 : Penutup

Referensi

Dokumen terkait

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan menulis surat resmi siswa kelas V SD Negeri Garot Aceh

Bawaslu Provinsi dengan menerbitkan keputusan KPU Provinsi atau KPU Kabupaten/Kota dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak

Dari tabel tersebut terdapat 15 objek yang muncul pada lirik lagu Dahlia, yang merujuk pada penyesalan dengan kata kunci airmata dan kesepian.. Penulis juga

Damsar, Pengantar Sosiologi Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2011), hlm. Analisis Pendapatan dan Strategi Pemenuhan Kebutuhan Ekonomi Masyarakat Nelayan Pnadega di Kecamatan Kedung

Plasmolisis Plasmolisis adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding adalah peristiwa terlepasnya protoplasma dari dinding sel karena sel berada dalam larutan

Permasalahan pemrograman kuadratik merupakan salah satu permasalahan optimisasi tak linear yang sangat penting, karena muncul dalam berbagai aspek, termasuk dalam aspek

Berdasarkan pada perumusan masalah, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pertama, terdapat pengaruh negatif persepsi risiko keuangan terhadap sikap