• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYUSUN. Drs. Nurhadi, M.Pd., M.Si. PEMBAHAS. Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENYUSUN. Drs. Nurhadi, M.Pd., M.Si. PEMBAHAS. Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si."

Copied!
220
0
0

Teks penuh

(1)

IPS SMP 1

PENYUSUN

Dra. Hj. Sri Suntari, M.Si.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Istiqomah, S.Sos., M.Pd

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Susvi Tantoro, S.Sos.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Lilik Tahmidaten, S.Sos., M.A.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Drs. Nurhadi, M.Pd., M.Si.

( Universitas Negeri Malang )

PEMBAHAS

Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si.

( Universitas Negeri Surabaya )

PENYUSUN

Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Susvi Tantoro, S.Sos.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

(2)

Sosiologi SMA K - 1 i

MODUL

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

MATA PELAJARAN

SOSIOLOGI SMA

KELOMPOK KOMPETENSI 1

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PPPPTK PKn DAN IPS

2015

PENYUSUN

Dra. Hj. Sri Suntari, M.Si.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Istiqomah, S.Sos., M.Pd

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Susvi Tantoro, S.Sos.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Lilik Tahmidaten, S.Sos., M.A.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Drs. Nurhadi, M.Pd., M.Si.

( Universitas Negeri Malang )

PEMBAHAS

Dr. M. Jacky, S.Sos., M.Si.

( Universitas Negeri Surabaya )

PENYUSUN

Dra. Hj. Widarwati, M.S.Ed., M.Pd

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Susvi Tantoro, S.Sos.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

Erning Wijayati, S.A.B., M.M.

( PPPPTK PKn DAN IPS )

PEMBAHAS

Dr. Sukamto, M.Pd., M.Si.

( Universitas Negeri Malang )

(3)

Sosiologi SMA K - 1 ii

PENGANTAR

Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar siswa. Disisi lain, Guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) diperuntukkan bagi semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi baik Kompetensi Pedagogik maupun Kompetensi Profesional sangat dibutuhkan bagi Guru. Informasi, tentang peta kompetensi tersebut diwujudkan dalam buku modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dari berbagai mata pelajaran.

PPPPTK PKn dan IPS merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, mendapat tugas untuk menyusun Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), khususnya modul PKB untuk mata pelajaran PPKn SMP, IPS SMP, PPKn SMA/SMK, Sejarah SMA/SMK, Geografi SMA, Ekonomi SMA, Sosiologi SMA, dan Antropologi SMA. Masing-masing modul Mata Pelajaran disusun dalam Kelompok Kompetensi 1 sampai dengan 10. Dengan adanya modul ini, diharapkan semua kegiatan pendidikan dan pelatihan baik yang dilaksan dengan pola tatap muka maupun on-line bisa mengacu dari modul-modul yang telah disusun ini.

Semoga modul ini bisa dipergunakan untuk menjadi acuan dan pengembangan proses pembelajaran, khususnya untuk mata pelajaran PKn dan IPS.

Jakarta, Desember 2015 Direktur Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata, Ph.D NIP. 195908011985032001

(4)

Sosiologi SMA K - 1 iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... I PENGANTAR ... Ii DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Iii v vi PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 2 B. Tujuan ... 2 C. Peta Kompetensi ... 2 D. Ruang Lingkup... 2

E. Saran Cara Penggunaan Modul ……….. 3

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: Kurikulum 2013 4 A. Tujuan... 4

B. Indikator Pencapaian Kompetensi……… 4

C. Uraian Materi ... 4

D. Aktivitas Pembelajaran... 20

E. Latihan/Kasus/Tugas……….. 20

F. Rangkuman... 21

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut………. 23

H. Kunci Jawaban ……… 23

I. Daftar Pustaka ... 26

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 27 A. Tujuan ... 27

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 27

C. Uraian Materi ... 27

D. Aktivitas Pembelajaran... 41

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 41

F. Rangkuman ... 42

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 42

H. Kunci Jawaban……… 43

I. Daftar Pustaka ... 43

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3: Penilaian Hasil Pembelajaran 44 A. Tujuan ... 44

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 44

C. Uraian Materi ... 44

D. Aktivitas Pembelajaran... 60

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 60

F. Rangkuman ... 61

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 63

H. Kunci Jawaban……… 63

I. Daftar Pustaka... 66

(5)

Sosiologi SMA K - 1 iv

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4: Sosiologi sebagai Ilmu dan Metode

A. Tujuan ... 68

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 68

C. Uraian Materi ... 68

D. Aktivitas Pembelajaran... 96

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 96

F. Rangkuman ... 96

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 97

H. Kunci Jawaban……… 97

I. Daftar Pustaka ... 98

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 : Teori Sosiologi Makro-Mikro 99 A. Tujuan ... 99

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 99

C. Uraian Materi ... 99

D. Aktivitas Pembelajaran... 110

E. Daftar Pustaka ... 111

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6: Interaksi Sosial 112 A. Tujuan ... 112

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 112

C. Uraian Materi ... 112

D. Aktivitas Pembelajaran... 141

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 141

F. Rangkuman ... 142

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 142

H. Kunci Jawaban……… 143

I. Daftar Pustaka ... 144

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7: Ciri-Ciri Perubahan Sosial 145 A. Tujuan ... 145

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 145

C. Uraian Materi ... 145

D. Aktivitas Pembelajaran... 152

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 152

F. Rangkuman ... 153

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 154

H. Kunci Jawaban……… 154

I. Daftar Pustaka ... 156

(6)

Sosiologi SMA K - 1 v

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8: Ketimpangan Sosial (Social

Inequality)

A. Tujuan ... 159

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 159

C. Uraian Materi ... 159

D. Aktivitas Pembelajaran... 174

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 175

F. Rangkuman ... 175

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 176

H. Daftar Pustaka .……… 177

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9: Jenis Metode Penelitian Sosial 178 A. Tujuan ... 178

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 178

C. Uraian Materi ... 178

D. Aktivitas Pembelajaran... 190

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 190

F. Rangkuman ... 190

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 191

H. Kunci Jawaban……… 191

I. Daftar Pustaka ... 193

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10: Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 194 A. Tujuan ... 194

B. Indikator Pencapaian Kompetensi ... 194

C. Uraian Materi ... 194

D. Aktivitas Pembelajaran... 205

E. Latihan/ Kasus/Tugas ...………. 205

F. Rangkuman ... 206

G. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut………... 208

H. Kunci Jawaban……… 208

(7)

Sosiologi SMA K - 1 vi

DAFTAR TABEL

1. Jenjang kognitif dan kata kerja... 34

2. Kemampuan berfikir dan deskripsi... 54

3. Tingkat kopetensi dan tingkat kelas... 59

4. Kemampuan belajar dan deskripsi... 65

5. Pembelajaran... 142

6. Ringkasan pemikiran teori sosiologi ... 168

7. Persyaratan angka kredit minim guru yang naik pangkat... 202

(8)

Sosiologi SMA K - 1 vii

DAFTAR GAMBAR

1. Ketimpangan atau kewajaran... 162

2. Mencari akar ketimpangan sosial... 163

3. Elemen inti pemikiran Karl Marx tentang perjuangan kelas

dan kapitalisme... 165

4. Tatanan dalam masyarakat menurut Max Weber... 166

5. Teori pembentukan stratifikasi sosial menurut davis... 169

6. Model bourdiev untuk menjelaskan teori reproduksi sosial

tentang ketimpangan sosial... 170

7. Elemen dasar pengembangan teori Neo Klasik

tentang keimpangan... . 171

8. Efek dari ekonomi privat ganda dan pendapatan... 173

(9)

Sosiologi SMA K - 1 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan gurudan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikanmampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkankompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan PKB akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan PKB baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk PKB dalam bentuk diklat dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan diklat PKB dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK, salah satunya adalah di PPPPTK PKn dan IPS. Pelaksanaan diklat tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta diklat.

Modul tersebut merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta diklat PKB Guru Sosiologi SMA.Modul ini berisi materi, metode, batasan-batasan, tugas dan latihan serta petunjukcara penggunaannya yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Dasar hukum dari penulisan modul ini adalah :

1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013.

2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

3) Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.

4) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.

(10)

Sosiologi SMA K - 1 2 5) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK.

B. Tujuan

a. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai Standar Kompetensi yang ditetapkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

b. Memenuhi kebutuhan guru dalam peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. c. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya sebagai tenaga profesional.

C. Peta Kompetensi

Melalui modul PKB diharapkan peserta diklat dapat meningkatkan kompetensi antara lain :

1. Memahami Kurikulum 2013

2. Memahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Memahami Penilaian Hasil Pembelajaran

4. Menjelaskan Sosiologi Sebagai Ilmu dan Metode 5. Menjelaskan Teori Sosiologi Makro-Mikro

6. Menjelaskan Interaksi Sosial

7. Mengidentifikasi Ciri-Ciri Perubahan Sosial

8. Menjelaskan Ketimpangan Sosial (Social Inequality) 9. Mengidentifikasi Jenis Metode Penelitian Sosial

10. Memahami Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

D. Ruang Lingkup

1. Kurikulum 2013

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Penilaian Hasil Pembelajaran

4. Sosiologi Sebagai Ilmu dan Metode 5. Teori Sosiologi Makro-Mikro

6. Interaksi Sosial

7. Ciri-Ciri Perubahan Sosial

(11)

Sosiologi SMA K - 1 3 9. Jenis Metode Penelitian Sosial

10. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

E. Saran Cara Penggunaan Modul

1. Bacalah modul dengan seksama sehingga bisa dipahami 2. Kerjakan latihan tugas

3. Selesaikan kasus/permasalahan pada kegiatan belajar kemudian buatlah kesimpulkan

(12)

Sosiologi SMA K - 1 4

Kegiatan Pembelajaran 1

KURIKULUM 2013

A. Tujuan

Dengan berdiskusi, membaca modul, mengerjakan tugas, guru mampu melaksanakan Kurikulum 2013

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 2. Menjelaskna landasan yuridis pelaksanaan Kurikulum 2013

3. Mengidentifikasi karakteristik mata pelajaran sosiologi dalam Kurikulum 2013

C. Uraian Materi

1. Rasional pengembangan Kurikulum 2013 a. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari pada usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumberdaya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

(13)

Sosiologi SMA K - 1 5

b. Tantangan Eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat pada World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia.

c. Penyempurnaan Pola Pikir

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama ;

2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-Format Pengolahan Capaian KompetensiKeterampilan lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktifmencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim); 6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

(14)

Sosiologi SMA K - 1 6 7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut. 1) Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif;

2) Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan 3) Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

pembelajaran.

e. Penguatan Materi

Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik.

2. Landasan yuridis pelaksanaan Kurikulum 2013

Serangkaian peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah ditetapkan untuk legalitas dan kejelasan pelaksanaan Kurikulum 2013 yang meliputi:

a) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang secara garis besarnya memuat tentang :

1) Kurikulum pada sekolah menengah atas/madrasah aliyah yang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah

2) Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri datas : a. Kerangka Dasar Kurikulum;

b. Struktur Kurikulum; c. Silabus;

(15)

Sosiologi SMA K - 1 7 3) Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi

Dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar

4) Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah pada setiap tingkat kelas, yang terdiri atas

(a) Kompetensi Inti sikap spiritual; (b) Kompetensi Inti sikap sosial; (c) Kompetensi Inti pengetahuan; dan (d) Kompetensi Inti keterampilan

5) Kerangka Dasar Kurikulum dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri.

6) Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum Kelompok A meliputi :

(a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;

(b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (c) Bahasa Indonesia;

(d) Matematika;

(e) Sejarah Indonesia; dan (f) Bahasa Inggris

Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Mata pelajaran umum Kelompok B meliputi :

(a) Seni Budaya

(b) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan (c) Prakarya dan Kewirausahaan

(16)

Sosiologi SMA K - 1 8 Mata pelajaran umum Kelompok dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.

Mata pelajaran peminatan akademik Kelompok C sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik dalam berbagai pilihan disiplin keilmuan. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C meliputi :

a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; dan

c. Peminatan Bahasa dan Budaya.

Mata pelajaran pada Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam terdiri atas:

(a) Matematika; (b) Biologi; (c) Fisika; dan (d) Kimia.

Mata pelajaran pada Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri atas: (a) Geografi;

(b) Sejarah; (c) Sosiologi; dan (d) Ekonomi.

Mata pelajaran pada Peminatan Bahasa dan Budaya terdiri atas: (a) Bahasa dan Sastra Indonesia;

(b) Bahasa dan Sastra Inggris;

(c) Bahasa dan Sastra Asing lainnya; dan (d) Antropologi.

Antar muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A dengan muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran peminatan Kelompok C bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat nasional dan

(17)

Sosiologi SMA K - 1 9 dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan.

7) Beban belajar merupakan keseluruhan muatan dan pengalaman belajar yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran. Beban belajar di Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas:

(a) kegiatan tatap muka; (b) kegiatan terstruktur; dan (c) kegiatan mandiri.

Beban belajar kegiatan tatap muka dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu, dengan durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 (empat puluh lima) menit; beban belajar kegiatan terstruktur dan beban belajar kegiatan mandiri sebagaimana paling banyak 60% (enam puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka yang bersangkutan. Beban belajar satu minggu untuk:

(a) Kelas X adalah 42 (empat puluh dua) jam pelajaran;

(b) Kelas XI adalah 44 (empat puluh empat) jam pelajaran; dan (c) Kelas XII adalah 44 (empat puluh empat) jam pelajaran.

Beban belajar satu semester di Kelas X dan Kelas XI masing-masing paling sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif. Beban belajar di kelas XII semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas) minggu efektif dan semester genap paling sedikit 14 (empat belas) minggu efektif.

8) Silabus sebagaimana dimaksud Pasal 1 ayat (2) huruf c merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Aliyah/Madrasah Aliyah dikelompokkan atas:

(a) silabus mata pelajaran umum Kelompok A; (b) silabus mata pelajaran umum Kelompok B; dan (c) silabus mata pelajaran peminatan Kelompok C.

(18)

Sosiologi SMA K - 1 10 Silabus matapelajaran umum Kelompok A dikembangkan oleh Pemerintah.Silabus mata pelajaran umum Kelompok B dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah. Silabus mata pelajaran peminatan Kelompok C dikembangkan oleh Pemerintah. Silabus digunakan oleh pendidik sebagai acuan dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Silabus Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri.

9) Pedoman Mata Pelajaran merupakan profil utuh mata pelajaran yang memuat latar belakang, karakteristik mata pelajaran, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran, desain pembelajaran, model pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar, dan peran guru sebagai pengembang budaya sekolah. Pedoman Mata Pelajaran dikembangkan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.digunakan oleh pendidik untuk:

(a) Memahami secara utuh mata pelajaran sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;

(b) Acuan dalam penyusunan dan penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran.

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

b) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nonor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah. Pembahasan ini khusus peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial mata pelajaran Sosiologi SMA/MA.

1) Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang

(19)

Sosiologi SMA K - 1 11 disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan. Lintas Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi perluasan pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan di luar pilihan minat. Pendalaman Minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik peserta didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan dalam lingkup pilihan minat.

2) Peminatan pada SMA/MA memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.

3) SMA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik. MA wajib menyelenggarakan ketiga kelompok peminatan akademik dan Peminatan Keagamaan.

4) Peserta didik mengambil semua mata pelajaran yang tersedia dalam peminatan tertentu mulai awal semester 1 (satu) sampai dengan lulus. Peserta didik dapat mengambil 3 (tiga) mata pelajaran dari 4 (empat) mata pelajaran yang tersedia setelah mendapat rekomendasi dari Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Mata pelajaran pada setiap peminatan yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat.

5) Pemilihan kelompok peminatan dilakukan sejak peserta didik mendaftar ke SMA/MA sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik. Pemilihan kelompok peminatan didasarkan pada:

(a) nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;

(b) nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat; dan

(c) rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang sederajat.

6) Mata pelajaran lintas minat di SMA/MA diambil dari luar kelompok peminatan akademiknya, kecuali untuk kelompok Peminatan Bahasa dan Budaya dapat diambil dari luar dan/atau dari dalam kelompok peminatan akademiknya pada

(20)

Sosiologi SMA K - 1 12 satuan pendidikan yang sama. Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat diambil sesuai dengan beban belajar minimal yang diperlukan.

7) Peserta didik dapat mengambil pendalaman minat dengan ketentuan: (a) memiliki indeks prestasi paling rendah 3,66; dan

(b) memiliki kecerdasan istimewa, dengan dibuktikan tes IQ paling rendah 130.

Pendalaman minat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki bidang keilmuan yang sesuai. Perguruan tinggi tersebut harus menyediakan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembelajaran pendalaman minat. Kerjasama dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman.

8) Peserta didik SMA/MA dapat pindah antarkelompok peminatan akademik dalam satuan pendidikan yang sama paling lambat pada akhir semester 1 (satu). Perpindahan kelompok peminatan akademik didasarkan pada hasil pembelajaran pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor. Peserta didik yang pindah kelompok peminatan akademik harus mengikuti program matrikulasi.

c) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang lain berkaitan dengan pelaksanaan Kurikulum 2013 selain peraturan di atas, yang berkaitan dengan mata pelajaran sosiologi SMA/MA adalah sebagai berikut: 1) Permendikbud No. 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum

2013 oleh Sekolah

2) Permendikbud No. 53 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2014 tentang Pembelian Buku Kurikulum 2013 oleh Sekolah

3) Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

4) Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

5) Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

(21)

Sosiologi SMA K - 1 13 6) Permendikbud No. 65 Tahun 2014 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Panduan Guru Kurikulum 2013 Kelompok Peminatan Pendidikan Menengah yang Memenuhi Syarat Kelayakan untuk Digunakan dalam Pembelajaran

7) Permendikbud No. 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013

8) Permendikbud No. 78 Tahun 2014 tentang Tatacara Pembayaran Buku Kurikulum 2013 Oleh Sekolah yang Dibiayai Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Bantuan Sosial Buku

9) Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013 10) Permendikbud No. 98 Tahun 2014 tentang Standar Kualifikasi Akademik

dan Kompetensi Penilik

11) Permendikbud No. 100 Tahun 2014 tentang Penyediaan Buku Kurikulum 2013 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

12) Permendikbud No. 103Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Dikdasmen

13) Permendikbud No. 104Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

14) Permendikbud No. 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 15) Permendikbud No. 107 Tahun 2014 tentang Konversi Nilai Hasil Belajar

dan Matrikulasi Mata Pelajaran Bagi Peserta Didik dari Sistem Pendidikan Negara Lain atau Sistem Pendidikan Internasional ke dalam Sistem Pendidikan Nasional pada Jenjang Dikdasmen

16) Permendikbud No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan pada Dikdasmen 17) Permendikbud No. 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum

Tahun 2006 dan Kurikulum 2013

3. Elemen- elemen perubahan Kurikulum 2013

Berdasarkan modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 tahun 2015 untuk guru Sosiologi SMA, elemen perubahan Kurikulum 2013 adalah :

(22)

Sosiologi SMA K - 1 14 Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pembiayaan, standar penilaian pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).

Di dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013, dari 8 standar nasional pendidikan seperti yang tertuang di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, hanya 4 standar yang mengalami perubahan yang signifikan, seperti yang tertuang di dalam matriks berikut ini.

2

Elemen Perubahan

Standar

Kompetensi Lulusan

Standar Proses

Standar Isi Standar Penilaian

Elemen Perubahan

Standar Kompetensi Lulusan:

a) Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

b) Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan

c) Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

Standar Penilaian :

Secara keseluruhan penilaian pembelajaran diatur dalam Permendikbud Nomor 104 tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

(23)

Sosiologi SMA K - 1 15 a) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran;

b) Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya;

c) Ketuntasan Belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar;

d) Satuan pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah/ Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMP/MTs/SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah /Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMA/MA/SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan/Sekolah Menengah Kejuruan Luar Biasa (SMK/MAK/SMKLB). e) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian

Autentik dan non-autentik.

f) Penilaian Autentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik.

g) Bentuk penilaian Autentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri.

h) Penilaian Diri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif.

i) Bentuk penilaian non-autentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup tes, ulangan, dan ujian.

j) Pendidik dapat menggunakan penilaian teman sebaya untuk memperkuat Penilaian Autentik dan non-autentik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(24)

Sosiologi SMA K - 1 16 k) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.

l) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. m) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap

spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.

n) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial.

o) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.

p) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit.

q) Keterampilan abstrak sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan

r) Keterampilan konkrit sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakan kemampuan belajar yang meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta.

s) Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran.

t) Tingkat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.

(25)

Sosiologi SMA K - 1 17 Proses pembelajaran untuk pelaksanaan Kurikulum 2013 didukung oleh Permendikbud Nomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Menengah, yang sebagian isinya antara lain:

a) Pembelajaran ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan berperadaban dunia b) Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut: 1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; 4) Pembelajaran berbasis kompetensi;

5) Pembelajaran terpadu;

6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;

7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani),

11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan

14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

c) Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat

(26)

Sosiologi SMA K - 1 18 menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-project-based learning, inquiry learning.

d) Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect).

e) Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang terjadi selama proses pembelajaran langsung yang dikondisikan menghasilkan dampak pengiring (nurturant effect). Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam KI-1 dan KI-2. Hal ini berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti serta Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Pengembangan nilai dan sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku, dilakukan oleh seluruh mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler baik yang terjadi di kelas, sekolah, dan masyarakat (luar sekolah) dalam rangka mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan nilai dan sikap

Standar Isi :

a) Secara keseluruhan, substansi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dituliskan dalam Lampiran 1 Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 SMA/MA

(27)

Sosiologi SMA K - 1 19 b) Standar Isi untuk Pendidikan Dasar dan Menengah yang selanjutnya disebut Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

c) Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan. d) Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat

generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan

e) Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang Peserta Didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar.

f) Kompetensi Inti dimaksud pada mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan Pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan.

g) Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

h) Kompetensi Dasar dikembangkan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, mata pelajaran atau mata kuliah sesuai dengan Kompetensi inti.

4. Karakteristik mata pelajaran sosiologi dalam Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

a. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

b. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

(28)

Sosiologi SMA K - 1 20 c. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

d. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

e. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

f. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

D. Aktivitas Pembelajaran

1. Memperhatikan penjelasan fasilitator 2. Memperhatikan petunjuk kegiatan di modul 3. Pelajari isi modul dengan seksama

4. Mengerjakan latihan/Kasus/Tugas

5. Laksanakan umpan balik dan tindak lanjut. Jika perolehan nilai < 70 harap belajar lagi.

E. Latihan/ Kasus /Tugas

1. Jelaskan tantangan internal dalam rasinal pengembangan Kurikulum 2013 2. Jelaskan tantangan eksternal dalam rasional pengembangan Kurikulum

2013

3. Penyempurnaan pola pikir yang bagaimanakah yang sesuai dengan Kurikulum 2013?

4. Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendiknas nomor 59 tahun 2014 terdiri dari apa saja?

5. Jelaskan mata pelajaran peminatan kelompok C ! 6. Jelaskan mata pelajaran peminatan IPS !

7. Jelaskan yang dimaksud dengan program peminatan sesuai dengan Permendikbud RI Nonor 64 Tahun 2014!

(29)

Sosiologi SMA K - 1 21 8. Jelaskan elemen perubahan Strandar Nasional Pendidikan yang mengalami

perubahan secara signifikan dalam Kurikulum 2013 9. Jelaskan modus yang digunakan dalam Kurikulum 2013

10. Jelaskan prinsip pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dalam Kurikulum 2015

F. Rangkuman

1. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

a. Tantangan internal pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah :

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan dan terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif

b. Tantangan eksternal

Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

2 Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, interaktif, secara jejaring , peserta aktif-mencari , mengembangkan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim), berbasis multimedia; berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan pola pembelajaran kritis. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri datas :

(30)

Sosiologi SMA K - 1 22 a. Kerangka Dasar Kurikulum;

b. Struktur Kurikulum; c. Silabus;

d. Pedoman Mata Pelajaran

3 Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C meliputi : a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; dan

c. Peminatan Bahasa dan Budaya

Mata pelajaran pada Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri atas: a. Geografi;

b. Sejarah; c. Sosiologi; dan d. Ekonomi.

a. Sesuai dengan Permendikbud RI Nonor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah, peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan

b. Elemen perubahan Strandar Nasional Pendidikan yang mengalami perubahan secara signifikan dalam Kurikulum 2013 meliputi :

a. Standar Kompetensi Lulusan b. Standar Proses

c. Standar Isi

d. Standar Penilaian

(31)

Sosiologi SMA K - 1 23 Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1. Tulislah materi yang telah dipelajari dari bahan di atas, secara esensialnya. 2. Setelah mempelajari materi Kurikulum 2013 ingin mempelajari materi

Kurikulum 2013 yang bagian mana ?

H. Kunci Jawaban

1. Tantangan internal pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah :

a. Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.

b. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif

2. Tantangan eksternal

a. Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.

b. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA)

(32)

Sosiologi SMA K - 1 24 c. Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta

mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan.

3. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, interaktif, secara jejaring peserta aktif-mencari mengembangkan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim), berbasis multimedia; berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan pola pembelajaran kritis.

4. Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri datas : a. Kerangka Dasar Kurikulum;

b. Struktur Kurikulum; c. Silabus;

d. Pedoman Mata Pelajaran

5. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C meliputi : a. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; b. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial; dan

c. Peminatan Bahasa dan Budaya

6. Mata pelajaran pada Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri atas: a. Geografi;

b. Sejarah; c. Sosiologi; dan d. Ekonomi.

7. Sesuai dengan Permendikbud RI Nonor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan pada Pendidikan Menengah, peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan. Peminatan Akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat,

(33)

Sosiologi SMA K - 1 25 bakat dan/atau kemampuan akademik peserta didik dengan orientasi penguasan kelompok mata pelajaran keilmuan

8. Elemen perubahan Strandar Nasional Pendidikan yang mengalami perubahan secara signifikan dalam Kurikulum 2013 meliputi :

a. Standar Kompetensi Lulusan b. Standar Proses

c. Standar Isi

d. Standar Penilaian

9. Kurikulum 2013 menggunakan modus pembelajaran langsung (direct instructional) dan tidak langsung (indirect instructional). Pembelajaran langsung adalah pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan menggunakan pengetahuan peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP. Dalam pembelajaran langsung peserta didik melakukan kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung, yang disebut dengan dampak pembelajaran (instructional effect).

10. Prinsip pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar:

a. Mengembangkan Kompetensi Inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) Kompetensi Dasar. Semua Kompetensi Dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam Kompetensi Inti;

b. Mengembangkan Kompetensi Dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

(34)

Sosiologi SMA K - 1 26

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud, 2015. Modul Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2015 Jenjang SMA/SMK Mata Pelajaran Sosiologi

Kemendikbud , 2014. Permendikbud Nomor 59 tahun 2014 tentang Kurikulum SMA

Kemendikbud, 2013, Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMA

Kemendikbud, 2013. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Kemendikbud, 2015. Power Point Elemen Perubahan Kurikulum 2013

(35)

Sosiologi SMA K - 1 27

Kegiatan Belajar 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A.

Tujuan

Tujuan pembelajaran ini, peserta diklat mampu: 1. menjelaskan karakteristik RPP

2. mengidentifikasi perencanaan pembelajaran

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. mendifinisikan karakteristik RPP

2. mendifinisikan perencanaan pembelajaran 3. menjelaskan prinsip penyusunan RPP 4. menjelaskan pelaksanaan pembelajaran

C.

Uraian Materi

1. Karakteristik Pembelajaran

Pada setiap satuan pendidikan karakteristik pembelajaran terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas ―menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan‖. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas ―mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta‖. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas ―mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta‖. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan

(36)

Sosiologi SMA K - 1 28 tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dari tingkat rendah sampai tinggi sebagai berikut:

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Menerima Menjalankan Menghargai Menghayati, Mengamalkan - Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mengamati Menanya Mencoba Menalar Menyaji Mencipta

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi. Misalnya, pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Proses pembelajaran di SMP/MTs/SMPLB/Paket B disesuaikan dengan karakteristik kompetensi yang mulai memperkenalkan mata pelajaran dengan mempertahankan tematik terpadu pada IPA dan IPS.

Karakteristik proses pembelajaran di SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/Paket C Kejuruan secara keseluruhan berbasis mata pelajaran, meskipun pendekatan tematik masih dipertahankan.

Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

(37)

Sosiologi SMA K - 1 29 Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya. Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

2. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penyusunan silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang digunakan.

a. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus jenjang SMA paling sedikit memuat:

1) Identitas mata pelajaran

2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

4) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi;

6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

(38)

Sosiologi SMA K - 1 30 8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan

9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

RPP sebagaimana dimaksud pada permendikbud No. 103 tahun 2014 pasal 3 paling sedikit harus memuat :

a. Identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran atau tema, kelas/semester, dan alokasi waktu;

b. Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator pencapaian kompetensi; c. Materi pembelajaran; yang meliputi materi pembelajaran reguler, materi

remedial, dan materi pengayaan.

d. Kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup;

e. Penilaian, pembelajaran remedial, dan pengayaan; dan f. Media, alat, bahan, dan sumber belajar.

Secara lengkap komponen RPP seperti yang tercantum dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014 terdiri atas:

(39)

Sosiologi SMA K - 1 31 1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema; 3) kelas/semester;

4) materi pokok;

5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

7) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi;

8) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

9) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran;

10) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;

11) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti, dan penutup;

12) penilaian hasil pembelajaran.

Penjelasan atas komponen tersebut adalah: a. Identitas mata pelajaran, meliputi:

 Sekolah,  Mata Pelajaran  Kelas/Semester  Alokasi Waktu

b. Kompetensi Inti :

Merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti terdiri atas:

(40)

Sosiologi SMA K - 1 32 a. Kompetensi Inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti keterampilan.

Kedudukan dari Kompetensi Inti (KI) adalah sebagai pengikat seluruh mata pelajaran. Maksudnya disini adalah bahwa apapun nama mata pelajaran jika itu berada pada kelas yang sama maka Kompetensi Inti (KI) nya sama. Sebagai contoh: di kelas X untuk mata pelajaran Sejarah, Matematika, Biologi, Meskipun KI dimasing-masing kelas adalah sama, namun yang membedakan antar mata pelajaran adalah penjabaran pada Kompetensi Dasar (KD).

c. Kompetensi Dasar:

Adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

Kompetensi Dasar berisi kemampuan dan muatan pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah yang mengacu pada Kompetensi Inti.

Kompetensi Dasar merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas: a. Kompetensi Dasar Sikap Spiritual; b. Kompetensi Dasar Sikap Sosial; c. Kompetensi Dasar Pengetahuan; dan d. Kompetensi Dasar Keterampilan.

Adapun keterkaitan diantara Kompetensi Dasar (KD) dari KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 adalah bahwa ketika dalam pembelajaran selalu dimulai dari pengetahuan apa yang akan dipelajari. Pengetahuan tersebut berada pada KD dari KI 3 yang berisi tentang materi-materi yang akan dipelajari. Melalui materi-materi itulah diharapkan peserta didik memiliki keterampilan yang diharapkan seperti yang menjadi tuntutan pada KD di KI 4. Dengan demikian hubungannya sangat erat antara KD di KI 3 dan KI 4. KD dari KI 4 hanya bisa dicapai jika dilakukan melalui pembelajaran KD dari KI 3, sehingga kedudukan KD di KI 3 adalah menjadi sarana untuk mencapai keterampilan yang pada KD di KI 4. Pembelajaran pada KD di KI 3 dan KI 4 dilakukan di dalam pembelajaran sehingga menghasilkan dampak pembelajaran (instructional effect). Sementara pada KD dari KI 1 dan KI 2 terkait dengan (disebut sebagai) pembelajaran yang tidak langsung. Dengan demikian, melalui pembelajaran KD dari KI 3 dan KI 4 diharapkan dapat memberi

(41)

Sosiologi SMA K - 1 33 dampak pada sikap dan perilaku peserta didik atau disebut sebagai dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran. Dalam implementasi pembelajarannya KD dari KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 kemudian diikat oleh materi pokok yang sama.

d. Indikator pencapaian kompetensi:

Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Secara khusus dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kemampuan yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti 2; dan

b. Kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 3 dan Kompetensi Inti 4.

Berikut ini contoh kata kerja operasional dari enam tingkatan berfikir Bloom (Anderson dalam Ana Ratna Wulan, 2010):

Gambar

Tabel 1 . Jenjang kognitif  dan kata kerja operasional e.  Materi ajar:
Tabel 2 . Kemampuan berfikir dan deskripsi
Tabel 3 . Tingkat kompetensi dan tingkat kelas
Tabel 4 . Kemampuan belajar dan deskripsi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kompetensi Inti (KI) pada Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai STPP yang harus dimiliki peserta didik

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang

Dalam penelitian disertasi ini, bank soal yang digunakan adalah bank soal mata pelajaran pendidikan agama Islam (PAI) tingkat pendidikan SMP/MTs kelas. Jumlah soal ada 193

Kompetensi inti merupakan opersionalisasi Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah menyelesaikan pendidikan pada

Untuk tingkat satuan pendidikan, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan

Kompetensi inti merupakan kompetensi operasionalisasi standar kompetensi lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah

Kompetensi Inti juga merupakan operasionalisasi atau penjabaran dari Standar Kompetensi Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang

Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat program pendidikan SMK 3 tahun atau 4 tahun yang menjadi