BAB II
DASAR TEORI
2.1. Rumah Sakit
Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan
upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih dan
terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medic untuk pemulihan dan
pemeliharaan kesehatan yang baik.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatakna kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal bagi masyarakat dan tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan. Sarana kesehatan berfungsi
melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan upaya kesehatan
penunjuang. Upaya kesehatan diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
2.2. Ambulans
Ambulans adalah kendaraan transportasi gawat darurat medis khusus orang
sakit atau cedera yang digunakan untuk membawanya dari satu tempat ke tempat
lain guna perawatan lebih lanjut. Istilah ambulans digunakan menerangkan
kendaraan yang digunakan untuk membawa peralatan medis kepada pasien di luar
Kendaraan ini dilengkapi dengan sirene dan lampu berwarna merah dan biru gawat
darurat agar dapat menembus kemacetan lalu lintas.
Kendaraan ini merupakan salah satu prioritas di lalu lintas dan memiliki hak
untuk melanggar peraturan lalu lintas seperti menerobos lampu merah, melawan
arah, dan melalui lajur bahu jalan, dan sudah dijelaskan dalam Undang-Undang
Perlalu-lintasan bahwa kendaraan seperti Ambulans dan kendaraan gawat darurat
yang lainnya harus diberi kenyamanan dan diberi lintasan untuk di jalan raya guna
menyelamatkan nyawa.
2.3. Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
AI (Artificial Intelligence) atau Kecerdasan Buatan merupakan salah satu cabang ilmu komputer yang mempelajari bagaimana cara membuat sebuah mesin cerdas,
yaitu mesin yang mempunyai kemampuan untuk belajar dan beradaptasi terhadap
sesuatu.
Jika diartikan tiap kata, artificial artinya buatan, sedangkan intelligence adalah kata
sifat yang berarti cerdas. Jadi artificial intelligence maksudnya adalah sesuatu
buatan atau tiruan yang cerdas. Cerdas di sini kemungkinan maksudnya dalah
kepandaian atau ketajaman dalam berpikir, seperti halnya otak manusia dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Tujuan dari riset-riset kecerdasan buatan adalah bagaimana membuat sebuah mesin
bisa berfikir sama halnya dengan manusia yang bisa berfikir. AI digunakan untuk
menjawab problem yang tidak dapat diprediksi dan bersifat algoritmik atau
prosedural. Sampai saat ini, para peneliti di bidang AI masih banyak menyimpan
buatan serta faktor dukungan teknologi untuk merealisasikannya. Karena area
cakupan yang luas, kecerdasan buatan dibagi lagi menjadi sub-sub bagian dimana
sub-sub bagian tersebut dapat berdiri sendiri dan juga dapat saling melengkapi satu
dengan lainnya.
2.4. Algoritma Djikstra
Algoritma Dijkstra digunakan untuk menetukan jarak terpendek pada
sebuah graf berarah. Contoh penerapan algoritma dijkstra adalah lintasan terpendek
yang menghubungkan dua lokasi,tempat berlainan tertentu (source
single-destination shortest path problem). Algoritma ini ditemukan oleh seorang ilmuwan
komputer berkebangsaan belanda yang bernama Edsger Dijkstra. Alfred V Aho,
John E Hopcroft, Jeffrey D Ullman menyimpulkan cara kerja algoritma dijkstra
adalah memakai strategi greedy dimana pada setiap langkah dipilih sisi dengan
bobot terkecil yang menghubungkan sebuah simpul yang sudah terpilih dengan
simpul lain yang belum terpilih. Algoritma dijkstra membutuhkan parameter tempat
asal dan tempat tujuan. Hasil akhir algoritma ini adalah jarak terpendek dari tempat
asal ke tempat tujuan beserta rutenya.
Proses untuk mendapatkan solusi optimum jalur terpendek adalah dengan
menghitung jarak satu per satu sesuai dengan arah yang ditunjukkan oleh tiap-tiap
sisi. Perhitungan dilakukan terhadap sisi graf yang memiliki jalur awal dan jalur
akhir. Contoh pada gambar di bawah ini akan memberikan gambaran yang lebih
mudah dipahami. Misalkan akan ditentukan jalur terpendek dari graf berarah
dibawah ini dengan G = (V,E) dimana masing-masing lintasan memiliki nilai tidak
menentukan rute terpendek dari titik awal ke setiap titik (simpul) lainnya dalam V,
dimana panjang lintasan adalah jumlah dari bobot lintasan yang dilalui.
Gambar 2.1. Graf
Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut: Jika titik awal S
= {1}, D [2] = 10, D [3] = ∞, D [4] = 30 dan D [5] = 100. Pada iterasi pertama untuk
loop baris (4) - (8), w = 2 dipilih sebagai simpul dengan nilai D minimum.
Kemudian kami menetapkan D [3] = min (∞, 10 +50) = 60. D (4) dan D (5) tidak
berubah, karena dapat langsung mencapai tanpa melewati titik 2. Urutan nilai D
setiap iterasi dari loop ditunjukkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Perhitungan Djikstra pada Gambar 2.1
Iteration S w D [2] D [3] D [4] D [5] initial {1} - 10 ∞ 30 100 1 {1,2} 2 10 60 30 100 2 {1,2,4} 4 10 50 30 90 3 {1,2,4,3} 3 10 50 30 60 4 {1,2,4,3,5} 5 10 50 30 60
Keterangan:
1. G = Graph
2. V = himpunan titik
3. E = himpunan garis
4. S = Simpul sumber (titik awal)
5. D = Jarak antara simpul misalkan D[2] adalah jarak antara simpul s dan simpul
2
6. W = simpul dengan nilai paling minimum
2.5. Pseudo Code Algoritma Djikstra
procedure Dijkstra ( INPUT m: matriks, a : simpul awal )
{
Mencari Lintasan terpendek dari simpul awal a ke semua simpul lainnya. Masukan : matriks ketetanggaan (m) dari graph berbobot G dan simpul awal a Keluaran :Lintasan terpendek dari a ke semua simpul lainnya.
} Kamus : s: array [1. .n] of integer d: array [1. .n] of integer i: integer Algoritma : { Langkah 0 (inisialisasi : ) } Traversal [1. .n]
s1 ← 0 d1 ← ma1 { Langkah 1: } s1 ← 1 da ← ∞ { Langkah 2,3,…,n-1 : ) } Traversal { 2..n-1 }
cari j sedemikian sehingga sj=0
dan
dj= min {d1,d2,…,dn }
sj ← 1 { simpul j sudah terpilih }
Perbaharui d, untuk i = 1,2,3,s.d.n dengan :
d1 (baru) = min (lama,dj +mji }
2.6. Google Maps API (Application Programming Interface)
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang
disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap
banyak layanan pemetaan berbasis web. Google Maps juga memiliki sifat server
side, yaitu peta yang tersimpan pada server Google dapat dimanfaatkan oleh
pengguna. Google Maps API adalah suatu library yang membentuk javascript yang
berguna untuk memodifikasi peta yang ada di Google Maps di desktop dan mobile
device maka akan digunakan Google Maps Javascript API v3 yang memiliki
keunggulan lebih cepat dari versi sebelumnya.
dalam aplikasi Maps. Google Maps Web Services adalah kumpulan dari interface
HTTP ke layanan Google yang menyediakan data geografis untuk aplikasi Maps.
Menulis program Google Maps API dilakukan dengan urutan sebagai
berikut :
a. Memasukkan Maps API JavaScript ke dalam HTML.
b. Membuat element div dengan nama map_canvas untuk menampilkan peta.
c. Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan properti-properti pada peta.
d. Menuliskan fungsi JavaScript untuk membuat objek peta.
e. Meng-inisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload.
Parameter mapTypeId menentukan jenis peta yang akan ditampilkan.
Pilihannya ada empat yaitu :
a. ROADMAP, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.
b. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.
c. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan
menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya menunjukkan
gunung dan sungai.
d. HYBRID, menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang
tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).
2.7. GIS (Geographic Information Systems)
GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang bekerja dengan
data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. Sistem ini
mampu untuk mengolah data. Aplikasi GIS ini menjadi beragam jenis aplikasinya.
aplikasi ini merambah ke aplikasi berbasis jaringan yang dikenal dengan webGIS.
Ini dikarenakan lingkungan jaringan merupakan tempat subur berkembangnya
geoinformasi. Contohnya adalah peta sebuah kota secara online yang tidak
mengenal batas geografi penggunaannya.
Tujuan pokok dari pemanfaatan GIS adalah untuk mempermudah
mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi
atau objek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam GIS adalah data yang
telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi.
Data-data yang diolah dalam GIS pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data
atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah
analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan
dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut
merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek
sebagai data spasial. Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam
bentuk titik, bentuk garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan tampilan
tunggal dari sepasang koordinat (x,y) yang menunjukkan lokasi suatu objek berupa
ketinggian, lokasi kota, lokasi pengambilan sampel dan lain-lain. Garis merupakan
sekumpulan titik yang membentuk suatu tampilan memanjang seperti sungai, jalan,
kontus, dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh suatu
garis yang membentuk ruang homogeny, misalnya : batas daerah, batas penggunaan
lahan, pulau dan lain sebagainya. Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data
raster dan model data vektor. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah
data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek
(picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran
pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan
batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi,
suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya
ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya dan
sangat tergantung pada kapasistas perangkat keras yang tersedia. Masing-masing
format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang
digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume
data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa.
Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi,
tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sedangkan data
raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi