• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. 86 Ketapang Muara Pengambengan Negara Bali. data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. 86 Ketapang Muara Pengambengan Negara Bali. data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

26 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesoner, wawancara dan sebagainya Sugiyono (2013:6).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di PT. Indohamafis Bali dengan alamat JL. Gatot kaca 86 Ketapang Muara Pengambengan Negara Bali.

C. Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam pelatihan adalah subjek dari mana data diperoleh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu melalui kuisioner dan wawancara kepada responden. Data primer dikumpulkan oleh penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Data primer mengenai data pelatihan, kemampuan dan kinerja yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner kepada karyawan bagian produksi.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari dokumen PT. Idohamafis Bali seperti gambaran umum perusahaan, falsafah, visi, misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan, pembagian tugas karyawan, kegiatan usaha, dan gambaran umum responden.

(2)

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner

Kuisioner yaitu daftar sejumlah pertanyaan tertulis yang tersusun secara terstruktur. Pertanyaan tersebut diajukan kepada karyawan PT. Indohamafis Bali.

2. Wawancara

Wawancara adalah cara mendapatkan informasi dengan bertanya secara langsung kepada karyawan untuk menjawabnya, menggali jawaban lebih jauh bila dikehendaki dan mencatatnya.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data sekunder. Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu mengenai data gambaran umum perusahaan, jumlah karyawan dan tugas masing-masing bagian pada PT. Indohamafis Bali.

E. Populasi dan Sampel

Pengertian pupulasi menurut Sugiyono (2006:72) yaitu wilayah generasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun dalam penelitian ini yang menjadi pupulasi adalah seluruh karyawan bagian produksi pada PT. Indohamafis Bali yang pernah mengikuti kegiatan pelatihan pada 6 bulan terakhir tahun 2016 yaitu sebanyak 58 karyawan, dimana bagian produksi terbagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

(3)

2. Bagian Pengemasan = 15 orang

Jumlah = 58 orang

Pertimbangan yang digunakan dalam penetapan bagian produksi sebagai sampel penelitian yaitu bagian produksi memiliki peran penting dalam aktivitas operasional di perusahaan, sehingga keberhasilan pencapaian target ditentukan oleh karyawan bagian produksi, selain itu karyawan bagian produksi memiliki komposisi jumlah karyawan terbanyak dibandingkan dengan karyawan yang lain.

b. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2006:73) yaitu: “Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Selain itu adanya pengembalian sampel dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai obyek-obyek penelitian dengan cara mengamati sebagian populasi. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi namun tetap mampu mewakili populasi tersebut, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 58 karyawan. Adapun yang menjadi landasan atau dasar dari jumlah pengambilan sampel adalah pendapat dari Arikunto (2006:120) yang mengatakan:“Apabila subyeknya kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua sehingga merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih dari 100 maka sampel yang diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% tergantung dari luas wilayah, dana, waktu dan tenaga. Dalam penelitian ini subyek penelitian difokusnya pada karyawan bagian produksi yaitu sebanyak 58 karyawan.

(4)

Teknik sampling menggunakan total sampling sehingga seluruh populasi jadi sampel penelitian.

F. Variabel Penelitian

Definisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan caranya mengukur suatu variabel, dengan kata lain operasional variabel adalah semacam pentunjuk keatas bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan Supomo, 2002). Definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Variabel terikat Kinerja Karyawan (Y)

Adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang merupakan variabel terikat adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh karyawan baik secara kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan keoadanya. Adapun indikatornya sebagai berikut:

a. Kuantitas pekerjaan (Y1.1), merupakan jumlah produk sarden yang

dihasilkan karyawan.

b. Kualitas pekerjaan (Y1.2), yaitu kualitas dari produk sarden yang

(5)

c. Ketepatan waktu pekerjaan(Y1.3), yaitu waktu penyelesaian proses

produksi pembuatan sarden yang dilakukan karyawan. 2. Variabel Intervening

Menurut Sugiyono (2014:63) pengertian variabel intervening adalah sebagai berikut:” Variabel intervening (penguhubung) adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini variabel intervening adalah kemampuan kerja (Z) dalam penelitian ini merupakan kapasitas atau potensi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan dengan indikator sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan yang dimiliki karyawan dalam menjalankan tugas-tugasnya.

b. Keterampilan yang dimiliki oleh karyawan dalam proses penyelesaian pekerjaan.

3. Variabel Bebas

Varibel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel terikat. (Sugiyono; 2008:59). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah pelatihan merupakan suatu kegiatan dimana karyawan dilatih agar mampu dan terampil dalam bekerja. Indikator kegiatan pelatihan yaitu meliputi:

a. Instruktur (pelatihan), merupakan kualitas dari pelatih untuk menyampaikan materi pelatihan yang diukur dari kemampuan instruktur untuk menyampaikan materi pelatihan.

(6)

b. Peserta, yaitu peserta pelatihan yang mengikuti segala materi atau petunjuk yang disampaikan ketika kegiatan pelatihan dilaksanakan.

c. Materi (bahan) kesesuaian antara materi pelatihan dengan kebutuhan pekerjaan.

d. Metode pelatihan, kesesuaian antara metode yang digunakan dengan materi pelatihan yang akan disampaikan.

G. Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini dipergunakan kuesioner baik untuk mengungkapkan variabel bebas maupun variabel terikat, kuesioner diberikan kepada pegawai dan dibuat dalam bentuk pertanyaan ataupun pernyataan tertutup, diamana jawaban dan pernyataan responden yang sesuai tinggal memberikan tanda (√) pada kotak pilihan yang tersedia dan sesuai. Skor jawaban yang diperoleh merupakan Skala Ordinal, agar dapat dianalisis maka diangkakan dengan menggunakan Skala Likert lima tingkat antara 1 sampai 5, dimana pernyataan yang mengarah positif diberi skor 5 dan pernyataan yang mengarah negative diberi skor 1. Secara rinci pemerian skor adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju Skor 5

Setuju Skor 4

Cukup Skor 3

Tidak Setuju Skor 2 Sangat Tidak Setuju Skor 1

Skor jawaban sangat setuju diberi skor 5 yang menunjukan bahwa untuk variabel pelatihan masuk dalam kategori sangat baik. Skor jawaban setuju diberi skor 4 yang menunjukan bahwa pelatihan kategori baik. Jawaban responden

(7)

cukup diberi skor 3 yang menunjukan bahwa pelatihan masuk dalam kategori cukup baik.Skor jawaban tidak setuju diberi skor 2 yang menunjukan bahwa pelatihan masuk dalam kategori tidak baik. Skor jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 yang menunjukan bahwa pelatihan masuk dalam kategori sangat tidak baik. Adapun untuk kemampaun dan kinerja karyawan skor 5 yang menunjukan bahwa untuk variabel kemampuan dan kinerja masuk dalam kategori sangat rendah. Skor jawaban setuju diberi skor 4 yang menunjukan bahwa kemampuan dan kinerja masuk dalam kategori rendah. Jawaban responden cukup diberi skor 3 yang menunjukan bahwa kemampuan dan kinerja masuk kategori cukuptinggi. Skor jawaban tidak setuju diberi skor 2 yang menunjukan bahwa kemampuan dan kinerja masuk dalam kategori tinggi. Skor jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1 yang menunjukan bahwa kemampuan dan kinerja masuk masuk dalam kategori sangat tinggi.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

suatu alat ukur dikatakan valid jika alat tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesiuner tersebut (Imam Ghozali, 2005). Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Skor total ialah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Jika ialah nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Jika korelasi antara skor item dengan skor total signifikan pada taraf nyata α= 0,05

(8)

maka dapat dikatan bahwa alat pengukur yang digunakan valid. Adapun rumusannya sebagai berikut:

2 2



2 2

) ( . ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy            Keterangan :

rxy = koefisien korelasi skor buir soal dan skor total

x = skor butir y = skor total n = jumlah sampel

Teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah teknik korelasi product moment dari Pearson (Sugiyono, 2001), kemudian nilai korelasi dibandingkan dengan tabel. Untuk penghitungan Uji ini menggungakan bantuan program SPSS for windows versi 20.Adapun kriteria pengujiannya adalah:Apabila r hitung < r Tabel

maka tidak terdapat data yang valid pada tingkat kepercayaan 95% dan apabila r

hitung  r Tabel terdapat data yang valid pada tingkat kepercayaan 95%.

b. Reliabilitas

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya” (Azwar, 2001:4). Pada dasarnya bahwa sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan berulang kali. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan skor antar item. Dalam penelitian ini, untuk menguji tingkat reliabilitas menggunakan metode Alpha Croanbach, dengan rumus sebagai berikut :

             2 12 2 1 11 x x S S S K K r

(9)

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas

K = jumlah butir kuesioner

S12 = jumlah varian sekor-skor butir S x2 = varian skor kuesioner

Adapun kriteria pengujiannya adalah apabila nilai reliabilitas instrumen diatas 0,6 atau 60%, berarti terdapat data yang reliabel pada tingkat kepercayaan 95%. Sebaliknya jika nilai reliabilitas kurang dari 0,6 atau 60% berarti tidak terdapat data yang reliabel pada tingkat kepercayaan 95%. “Suatu instrumen dikatakan reliable bila memiliki koefisien keandalan (α) ≥ 0,6” (Sekarang, 2006:311). Pengujian validitas dan reliabiltas masing – masing variabel pada penelitian ini menggunakan komputer melalui program SPSS for Windows.

I. Teknik Analisis Data 1. Rentang Skala

Untuk menggambarkan pelatihan, kemampuan dan kinerja karyawan pada PT. Indohamafish Bali maka digunakan rentang skala dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

m m n Rs  1 dimana : Rs = rentang skala n = jumlah sampel

(10)

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut :

46 4 , 46 5 232 5 ) 1 5 ( 58      RS

Dari perhitungan diatas dapat menghasilkan rentang skala sebesar 46 sehingga diperoleh rentang skala penilaian untuk pelatihan, kemampuan dan kinerja karyawan pada PT. Indohamafish Bali sebagai berikut:

Tabel 3.1

Penilaian Rentang Skala Masing-masing Variabel Rentang Skala Pelatihan Kemampuan Kinerja

58-103 Sangat Tidak Baik

Sangat Rendah Sangat Rendah

104-149 Tidak Baik Rendah Rendah

150-195 Cukup Cukup Cukup

196-241 Baik Tinggi Tinggi

242-290 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Jalur

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan suatu bentuk penerapan dari regresi berganda yang menggunakan diagram jalur sebagai petunjuk terhadap pengujian hipotesis yang kompleks. Analisis jalur (path analysis) digunakan untuk menguji sebab akibat berdasarkan pada pengetahuan, perumusan teori dan asumsi, juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis penelitian serta menafsir hubungan tersebut. Analisis jalur ini dikembangkan sebagai suatu metode untuk mempelajari secara

(11)

langsung maupun tidak langsung dari variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan uraian di atas maka analisis jalur dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Analisis Jalur

a) Pengaruh pelatihan terhadap kemampuan karyawan pada PT. Indohamafish Bali

Z = b.X

Keterangan: Z = Kemampuan

b1 =Koefisien regresi pelatihan

X =Pelatihan

b) Pengaruh kemampuan terhadap kinerja karyawan pada PT. Indohamafish Bali. Y1 = b.Z Keterangan: Y = Kinerja Kemampuan (Z) Kinerja (Y) Pelatihan (X) 4 3 1 2

(12)

b =Koefisien regresi kemampuan Z =Kemampuan

c) Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Indohamafish Bali

Y2= b.X

Keterangan: Y = Kinerja

b =Koefisien regresi pelatihan X =Pelatihan

d) Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan dengan mempertimbangkan kemampuan sebagai variabel intervening pada PT. Indohamafish Bali.

Y3= b1.X + b2.X2+b3X.Z

Keterangan: Y3 = Kinerja

b1 =Koefisien regresi Pelatihan

X = Pelatihan Z = Kemampuan

b2 = Koefisien regresi Pelatihan x Kemampuan

3. Pengujian Hipotesis a. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama-bersama antara variabel pelatihan dan kemampuan terhadap kinerja karyawan pada PT. Indohamafish Bali.

(13)

Dengan rumus: Fhitung = k) -(n / ) R -(1 1) -(k / R 2 2 Di mana: R2 = koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = banyaknya sampel

Penolakannya hipotesa atas dasar signifikasi pada taraf nyata 5% (taraf kepercayaan 95%) dengan kriteria:

Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti ada

pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Fhitung  Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, yang berarti tidak ada

pengaruh secara simultan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian hipotesis:

1. Hipotesis 1 yang menyatakan terdapat pengaruh pelatihan terhadap kemampuan karyawan pada PT. Indohamafis Bali diuji dengan menggunakan uji F dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung > Ftabelberarti Haditerima dan H1 ditolak, yang artinya

variabel pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan.

b. Jika Fhitung  Ftabelberarti H1 diterima dan Ha ditolak, yang artinya

variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap variabel kemampuan.

(14)

2. Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh kemampuan terhadap kinerja karyawan pada PT. Indohamafis Bali diuji dengan menggunakan uji Fdengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung > Ftabelberarti Haditerima dan H1 ditolak, yang artinya

variabel kemampuan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

b. Jika Fhitung  Ftabelberarti H1 diterima dan Ha ditolak, yang artinya

variabel kemampuanberpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

3. Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Indohamafis Bali diuji dengan menggunakan uji Fdengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika Fhitung > Ftabelberarti Haditerima dan H1 ditolak, yang artinya

variabel pelatihan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

b. Jika Fhitung  Ftabelberarti H1 diterima dan Ha ditolak, yang artinya

variabel pelatihanberpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan.

4. Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara pelatihan terhadap kinerja karyawan dengan mempertimbangkan kemampuan sebagai variabel intervening pada PT. Indohamafis Bali diuji dengan menggunakan analisis path.

Gambar

Gambar 3.1  Analisis Jalur

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk atribut non-kognitif, perangsangnya adalah pernyataan.Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian adalah alat bantu

Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut baik

bermacam bentuk, seperti gerakan separatis dan lain-lain, antara lain: Gerakan Separatis dengan lepasnya Timor Timur dari Indonesia yang dimulai dengan

Jawaban STS (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1, yaitu sebagai jawaban kepuasan kerja mempunyai indikasi yang sangat rendah dan kompensasi mempunyai indikasi sangat tidak

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa yang terkena dampak program Kartu Jakarta Pintar (KJP), dapat diketahui sebenarnya program KJP sangat bermanfaat karena

Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga, Kasi Pembinaan Sentra, PPLP dan PPLM PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017. DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN

Keyword : Economic Growth, Human Development, Intergovernmental Revenue, Inflation, And Government Size. Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh langsung

Zat ini diklasifikasikan sebagai sama berbahayanya dengan debu mudah terbakar oleh Standar Komunikasi Bahaya OSHA 2012 Amerika Serikat (29 CFR 1910.1200) dan Peraturan Produk