• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Oslo, 29 Januari 2016 Kepala Perwakilan RI. signed. Yuwono A. Putranto Duta Besar LBBP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Oslo, 29 Januari 2016 Kepala Perwakilan RI. signed. Yuwono A. Putranto Duta Besar LBBP"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

i

KATA PENGANTAR

Sebagai wujud pelaksanaan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel, serta sebagai penjabaran dari pelaksanaan kinerja KBRI Oslo sepanjang tahun 2015, kami telah menyusun Laporan Kinerja Perwakilan RI untuk tahun anggaran 2015.

Penyusunan Laporan Kinerja, yang dibuat berdasarkan Pedoman yang tercantum pada berita no. B-11773/KEMLU/151215 perihal Penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan RI Tahun 2015, dilakukan sebagai transisi menunggu selesainya proses pembahasan Pedoman SAKIP Kemlu sesuai dengan "Peraturan Presiden RI no. 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah" dan "Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI no. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah".

Sebagai Perwakilan Pemerintah RI di luar negeri, Program Kerja KBRI Oslo telah dirancang untuk mendukung pencapaian Kinerja Kementerian Luar Negeri RI serta Nawa Cita Presiden RI, khususnya dalam mewujudkan kemandirian bangsa yang berdaulat secara politik, meningkatkan kualitas hidup serta produktivitas dan daya saing rakyat Indonesia, memastikan kehadiran negara dalam melindungi dan memberikan rasa aman kepada seluruh WNI, serta memperteguh kebhinnekaan Indonesia.

Dalam kaitan ini, Laporan Kinerja yang berisi pencapaian program kerja KBRI Oslo tahun 2015, disusun secara sistematis dalam 4 (empat) bab, yaitu Pendahuluan, Perencanaan Kinerja, Akuntabilitas Kinerja, dan Penutup serta dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang berisi tambahan informasi terkait pencapaian kinerja KBRI Oslo.

Kiranya Laporan Kinerja KBRI Oslo tahun 2015 ini dapat menjadi media komunikasi dan umpan balik, tidak saja bagi KBRI Oslo, tetapi juga bagi instansi terkait lainnya dalam upaya meningkatkan kinerja KBRI Oslo di masa yang akan datang.

Oslo, 29 Januari 2016 Kepala Perwakilan RI

signed

Yuwono A. Putranto Duta Besar LBBP

(2)

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ... I

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. HUBUNGAN INDONESIA –NORWEGIA ... 1

C. HUBUNGAN INDONESIA -ISLANDIA ... 2

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 3

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 4

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 4

B. REALISASI ANGGARAN ... 7

(3)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Hubungan Indonesia – Norwegia

Sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950, hubungan RI – Norwegia saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik, yang mencatatkan pengembangan berbagai bentuk kerja sama yang menjadi kepentingan kedua negara.

Kedua negara juga telah menandatangani Deklarasi Bersama tentang kerja sama Kemitraan Dinamis Indonesia – Norwegia di Abad ke-21 (Joint Declaration by the Minister of Foreign Affairs of the Republic of Indonesia and the Minister of Foreign Affairs of the Kingdom of Norway on Cooperation Towards a Dynamic Partnership in the 21st Century), oleh kedua Menteri Luar Negeri di Jakarta, 8 November 2010. Deklarasi menekankan pentingnya kedua negara melakukan berbagai kerja sama yang berkesinambungan, terutama pada penanganan arsitektur global, tuntutan globalisasi dan tantangan masa depan dalam konteks forum internasional.

Kegiatan saling kunjung antar pejabat tinggi serta kepala pemerintahan kedua negara semakin menandai hubungan yang sangat baik. Dalam kaitan ini, kerja sama menonjol kedua negara meliputi: Dialog HAM RI-Norwegia; Bali Democracy Forum (BDF); Joint Commission For Bilateral Cooperation RI Norwegia; Kerja sama saling dukung terkait dengan pencalonan di berbagai badan PBB; Cooperation on reducing greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation (REDD+); Forum Konsultasi Bilateral bidang energi; Perundingan IE-CEPA; Kerja sama perikanan dan kemaritiman; dan Kerja sama pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, Warga Negara Indonesia yang berada di Norwegia tercatat sebanyak 1.035 jiwa, sesuai data per Desember 2015. Warga Negara Indonesia tersebut pada umumnya berdomisili di kota-kota besar, seperti Oslo, Bergen, Stavanger, Trondheim, dan Kristiansand, serta berprofesi sebagai ibu rumah tangga, professional bidang perminyakan, perawat, dan pelajar/mahasiswa.

(4)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

2

C. Hubungan Indonesia - Islandia

Sebagai negara yang menjadi rangkapan KBRI Oslo, intensitas hubungan kerja sama Islandia dengan Indonesia juga terus berkembang dengan baik. Hal ini selain ditandai dengan adanya saling dukung atas pencalonan kedua negara di badan-badan PBB maupun di forum internasional, juga ditandai dengan adanya peningkatan kerja sama di bidang perikanan; pengembangan energi geothermal dan perundingan IE-CEPA. Dalam kaitan ini, Indonesia juga berpartisipasi dalam forum tahunan artic circle yang diselenggarakan oleh Pemerintah Islandia di Reykjavik.

Terkait Warga Negara Indonesia, tercatat sebanyak 67 jiwa yang tinggal di Islandia sesuai data per Desember 2015. Pada umumnya para Warga Negara Indonesia tersebut berprofesi sebagai ibu rumah tangga, serta pelajar/mahasiswa dan berdomisili di Ibukota Reykjavik.

(5)

3

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Dalam Renstra KBRI Oslo 2015-2019 telah ditetapkan beberapa sasaran strategis guna mendukung pencapaian misi KBRI Oslo, yang merupakan pengejawantahan dari visi dan misi Kementerian Luar Negeri. Sasaran strategis tersebut adalah:

(i) meningkatnya dukungan Norwegia dan Islandia terhadap kedaulatan NKRI / pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerja sama bilateral dan isu-isu global; (ii) peningkatan peran KBRI Oslo dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di

Norwegia dan Islandia;

(iii) peningkatan peran KBRI Oslo dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia;

(iv) menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Oslo di Norwegia dan Islandia;

(v) meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan Diaspora di Norwegia dan Islandia;

(vi) meningkatnya penerapan manajemen kinerja dan anggaran yang akuntabel.

Masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan telah disesuaikan dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) KBRI Oslo 2015-2019.

(6)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

4

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Capaian Sasaran Strategis Kinerja Organisasi KBRI Oslo TA 2015 dapat dilihat sebagai berikut:

1. Meningkatnya dukungan negara akreditasi Norwegia dan Islandia terhadap kedaulatan

NKRI/ pembangunan infrastruktur kemaritiman/ kerjasama bilateral dan isu-isu global

Dalam rangka mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia dan kerja sama bilateral dan isu-isu global, KBRI Oslo fokus pada isu-isu politik dan ekonomi yang dapat mendukung pencapaian sasaran strategis tersebut. Dalam kaitan ini, KBRI Oslo telah melakukan berbagai pendekatan kepada pemangku kepentingan terkait dan juga terus melakukan komunikasi konstruktif kepada lembaga think tank yang berada di wilayah akreditasi.

Pendekatan dan pengembangan jejaring tersebut dimaksudkan dalam rangka pelaksanaan kerja sama yang mencakup berbagai bidang seperti: dialog HAM, BDF, kerja sama antar parlemen, pencalonan Indonesia di badan-badan PBB, kerja sama triangular, perikanan, energi, pendidikan, pemberdayaan perempuan, pengembangan sumber daya manusia, dan pembebasan visa diplomatik maupun dinas. Selain itu, KBRI Oslo telah melakukan pendekatan kepada Kementerian Perdagangan dan Perikanan Norwegia dalam rangka penyusunan rekomendasi draft MoU kerja sama bidang pertanian.

Mengenai kunjungan Pejabat Tinggi, pada tahun 2015 terdapat sejumlah kunjungan dari Menteri/ Pejabat Tinggi dalam rangka peningkatan kerja sama yang menjadi kepentingan bersama. Tercatat Menteri Luar Negeri, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pendidikan, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Menteri Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan.

2. Peningkatan peran KBRI Oslo dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di

Negara akreditasi (Norwegia dan Islandia)

Pelaksanaan rencana aksi dalam rangka meningkatkan pengaruh Indonesia di negara akrediasi yang telah disusun salah satunya mencakup Joint Commission for Bilateral

(7)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

5

Kemdnhukham dan Pelatihan Combat Management System (CMS) di Perusahaan Kongsberg Norwegia yang diikuti oleh 12 orang perwira Angkatan Laut di Kongsberg.

Terkait dukungan pemangku kepentingan di negara akreditasi terhadap kedaulatan RI, negara akreditasi selalu memiliki komitmen terhadap kedaulatan NKRI yang juga tercerim dalam terlaksananya JCBC pertama; dukungan pemerintah negara akreditasi atas pencalonan Indonesia pada Open Government Partnership (OGP) Steering Committee periode 2015 – 2018; dukungan pemerintah negara akreditasi atas pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota IMO Council kategori C, periode 2016 – 2017; serta dukungan pemerintah Norwegia untuk memberikan rekomendasi positif terhadap Indonesia pada Sidang FATF (Financial Action Task Force) tanggal 24 Febuari 2015 di Paris.

Sementara itu, kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI ke Norwegia menghasilkan kesepakatan pelaksanaan fase II perjanjian REDD+ dan perencanaan kerja sama pengelolaan sampah. Kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan RI ke Norwegia menghasilkan kesepakatan pengiriman tenaga ahli Norwegia dalam penyelesaian kasus IUU Fishing, kesepakatan kerja sama budidaya ikan dan peningkatan kerja sama swasta.

3. Peningkatan peran KBRI Oslo dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi, dan

pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia

KBRI Oslo secara aktif turut memanfaatkan event-event pameran dan promosi yang banyak diselenggarakan di wilayah kerja KBRI Oslo, yang merupakan peluang yang sangat baik untuk menciptakan dan meningkatkan nilai manfaat ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. Keikutsertaan Indonesia pada pameran-pemeran ini berasal dari inisiatif kementerian teknis dan pengusaha Indonesia yang didukung penuh KBRI Oslo maupun inisiatif KBRI Oslo sendiri dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di KBRI Oslo.

Pada tahun 2015, KBRI Oslo memberikan penekanan terhadap peningkatan kerja sama perikanan budidaya dan IUU Fishing serta penguatan kerja sama lingkungan hidup. KBRI Oslo juga telah melaksanakan business matching di bidang perikanan budidaya melalui partisipasi dalam pameran produk perikanan Aqua Nor yang didukung oleh BKPM dan Pemda Riau yang turut merekomendasikan kerja sama industri perikanan swasta.

Pada Reiselivsmessen, pameran wisata tahunan terbesar di Norwegia, yang diselenggarakan di Telenor Arena, Oslo, pada tanggal 9-11 Januari 2015, KBRI Oslo bekerja sama dengan Yayasan GreenIndonesia mempromosikan eko-wisata dan produk-produk kreatif dari dua perwailan masyarakat adat Dayak Iban (Kalbar) dan Paluanda Lama Hamu

(8)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

6

Sumba (NTT). Sebanyak 7 lokasi eko-wisata dipromosikan, yaitu: Subak di Jatiluwih (Bali); Jalur Tenun Timor di Molo dan Sumba (NTT); Desa Sui Utik Kapuas (Kalbar); Kampung Sawai di Kawasan Penyangga Taman Nasional Manusela di Pulau Seram (Maluku); Hutan Adat Guguk (Jambi); Desa Wisata Pesanggrahan di Purwakarta (Jabar); dan Pesantren Ekologi Ath-Taariq di Garut (Jabar).

Untuk terus meningkatkan peluang kerja sama perdagangan RI-Norwegia, KBRI Oslo terus melakukan pertemuan rutin dengan stakeholder terkait di Norwegia, diantaranya adalah Virke, NHO, Innovation Norway, PATA, Antor dan panitia Reiselivsmessen.

4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI di Norwegia dan

Islandia

KBRI Oslo telah melakukan berbagai kegiatan penggalangan masyarakat di wilayah akreditasi pada bulan Juni, Juli, September dan Desember 2015. Selain itu, KBRI Oslo mengadakan rangkaian kegiatan perayaan HUT RI ke 70 yang melibatkan masyarakat dan diaspora Indonesia di wilayah akreditasi, antara lain Upacara Bendera tanggal 17 Agustus 2015 di Wisma Duta RI yang dilanjutkan dengan bazaar dan pesta rakyat yang meliputi acara hiburan dan kuliner Indonesia.

Di bidang pensosbud, kegiatan yang dilakukan berupa kegiatan bersama yang melibatkan artis dan seniman Indonesia dengan artis dan seniman dari wilayah akreditasi, yaitu penampilan Migration North East dalam CODA International Dance Festival dan Konser

Munch og Mozart kerja sama dengan The Norwegian Academy of Music.

KBRI Oslo juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan misi kesenian dan kebudayaan, yaitu festival Stoppested Verden; festival Barnas Verdensdager; dan ASEAN

Cultural Night dengan memberdayakan masyarakat serta diaspora Indonesia.

5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora di

Norwegia dan Islandia

Sepanjang tahun 2015, kasus-kasus permasalahan WNI/BHI yang dihadapi oleh KBRI Oslo antara lain pemulangan jenazah WNI yang meninggal dan kasus ABK yang kapalnya tertahan di pelabuhan Haugesund, Stavanger karena masalah gaji yang berada di bawah standar ILO.

Dalam kaitan ini, KBRI Oslo telah berupaya memberikan bantuan sesegera mungkin dengan memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki guna menjalankan misi perlindungan WNI. Salah satu diantaranya adalah nomor telepon Hotline PWNI KBRI dan

(9)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

7

bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat Indonesia di kota-kota yang terdapat banyak masyarakat Indonesianya. Pemberdayaan diaspora Indonesia juga sangat membantu KBRI Oslo dalam memberikan perhatian kepada WNI di negara akreditasi.

Untuk senantiasa memberikan pelayanan konsuler bagi WNI yang tinggal jauh dari Oslo, pada tahun 2015 KBRI Oslo telah membuka Warung Konsuler di Reykjavik, Stavanger, Bergen, Trondheim dan Tromso. Pelayanan kekonsuleran yang diberikan antara lain perpanjangan paspor, legalisasi dokumen, lapor diri, informasi visa dan lain lain. Dalam kesempatan warung konsuler tersebut juga dimanfaatkan untuk melakukan sosialisasi dan konsultasi mengenai masalah-masalah keimigrasian dan kekonsuleran.

B. Realisasi Anggaran

Realisasi belanja Kedutaan Besar Republik Indonesia Oslo pada TA 2015 adalah sebesar Rp24.733.979.011 atau sebesar 83,41 persen dari anggarannya. Anggaran belanja Kedutaan Besar Republik Indonesia Oslo TA 2015 adalah sebesar Rp29.654.347.000. Anggaran dan realisasi belanja TA 2015 dapat dilihat pada Tabel berikut ini :

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja per 31 Desember 2015

Kode Jenis Blj.

Uraian Jenis

Belanja Anggaran Realisasi Belanja (%)

51 52 53 Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal 17.547.987.000 11.830.661.000 275.699.000 14.414.475.295 10.049.404.124 270.099.592 94,82 84,94 97,96 Jumlah 29.654.347.000 24.733.979.011 83,41

a. Output 1302.002 WNI/BHI yang mendapat pelayanan/perlindungan

Anggaran sebesar Rp411.287.000 dan realisasi sebesar Rp280.292.039 atau sebesar 68,15%.

b. Output 1302.003 Promosi/Kerjasama Internasional

Anggaran sebesar Rp1.532.407.000 dan realisasi sebesar Rp1.305.545.076 atau sebesar 85,19%.

c. Output 1302.004 Jumlah Masyarakat RI di Luar Negeri yang dibina/ digalang

Anggaran sebesar Rp340.037.000 dan realisasi sebesar Rp334.163.103 atau sebesar 98,27%.

(10)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

[Type text]

[Type text]

[Type text]

8

Anggaran sebesar Rp27.225.000 dan realisasi sebesar Rp17.725.078 atau sebesar 65,10%.

Anggaran untuk Belanja Barang Non Operasional (BBNO) pada TA 2015 baru disahkan pada tanggal 18 Maret 2015 sehingga BBNO TA 2015 pada triwulan pertama belum terealisasi dengan baik.

Kekurangan terhadap belanja Perwakilan karena faktor selisih kurs selalu menjadi faktor kendala yang dihadapi KBRI Oslo pada setiap tahun. Selisih kurs terjadi karena pencairan revolving belanja menggunakan mata uang rupiah sedangkan pada saat transfer menggunakan mata uang USD. KBRI Oslo dapat mengatasi kendala tersebut dengan melakukan optimalisasi anggaran baik untuk belanja pegawai maupun belanja barang di dalam satu output yang sama.

(11)

Ringkasan Eksekutif Laporan Kinerja KBRI Oslo TA 2015

9

Bab IV

Penutup

Secara umum pelaksanaan kegiatan Perwakilan Tahun 2015 telah dilaksanakan sesuai dengan Perjanjian Kinerja dan Renstra tahun 2015-2019 meskipun masih terdapat beberapa kendala di dalam pencapaiannya. Sedangkan dalam pelaksanaan kegiatan, KBRI Oslo selalu mengedepankan prinsip efisiensi dan efektivitas. Penerapan prinsip ini tidak saja dilakukan pada penggunaan struktur anggaran yang dialokasikan tetapi juga pada pelaksanaan kegiatan yang secara simultan dapat mencakup beberapa sasaran yang ingin diwujudkan dalam setiap kegiatan.

Satu hal yang perlu ditegaskan adalah bahwa hubungan bilateral Indonesia-Norwegia dan Indonesia-Islandia di berbagai bidang pada tahun 2015 dapat tercapai dengan baik. Hal ini terlihat dari tindak lanjut hasil kunjungan baik pada tingkat Kepala Pemerintahan maupun tingkat Menteri dan Pejabat Tinggi Lainnya, termasuk pemajuan HAM dan demokrasi, lingkungan, pendidikan, pencalonan pada badan-badan PBB serta kerja sama isu-isu global lainnya.

Disadari bahwa masih terdapat ruang yang luas untuk meningkatkan hubungan kerja sama di berbagai bidang yang menjadi kepentingan bersama, termasuk pengembangan dan promosi budaya. Dalam kaitan ini, KBRI Oslo akan terus melakukan pembaruan laman dan meningkatkan berbagai kegiatan promosi bahasa, budaya dan kuliner untuk menunjang pencapaian citra positif Indonesia di negara akreditasi.

Terkait perlindungan warga negara, KBRI Oslo selalu siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan perhatian khusus kepada setiap warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia yang memerlukan bantuan dari perlindungan KBRI Oslo.

Dalam kaitan dengan upaya peningkatan hubungan kerja sama di berbagai bidang, kiranya perlu diperkuat dengan koordinasi yang baik antara para pemangku kepentingan di Indonesia, serta antara Perwakilan RI dengan pemangku kepentingan lainnya, termasuk dukungan ketersediaan anggaran.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka untuk menyalurkan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen maka perusahaan harus benar-benar memilih atau menyeleksi saluran distribusi yang akan digunakan,

Penelitian dilakukan untuk menentukan insidensi penyakit kerdil di daerah Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengidentifikasi penyebab penyakit kerdil dengan metode RT-PCR

Mereka tidak mampu mengendalikan diri, kurang dapat berpikir, kurangpercaya diri, tidak bisa mandiri, kurang kreatif, kurang dewasa dalam perkembanganmoral, dan rasa ingin

Tidak ada penghalang keberhasilan bila sikap kita tepat, dan tidak ada yang bias menolong bila sikap kita salah Hanya orang takut yang bias berani, karena keberanian

Pelaksanaan pengawasan depot air minum tersebut dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air

Hasil penelitian adalah: prestasi belajar fisika kelompok peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran The 5E Learning Cycle disertai teknik Pick Up

Menurut Romney (2003, p2), system is a set of two or more interrelated components that interact to achieve a goal, yang berarti sistem adalah satu set dari dua atau lebih

Koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini adalah sebesar 0,325 yang berarti bahwa sumbangan efektif dari variabel pola asuh autoritatif dan kecerdasan emosional