1
PENAKSIR DUAL RATIO-CUM-PRODUCT UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA
SAMPLING ACAK SEDERHANA Christina Panjaitan1*, Firdaus2, Haposan Sirait2
1
Mahasiswa Program Studi S1 Matematika
2
Dosen Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Binawidya Pekanbaru (28293), Indonesia
*
christina.panjaitan@unri.ac.id
ABSTRACT
This paper discusses three estimators for the population mean in simple random sampling i.e dual ratio estimator, dual product estimator and dual ratio-cum-product estimator. These estimators are biased estimators. The mean square error for each estimator is evaluated and compared to obtain the most efficient one. This comparison shows that the dual ratio-cum-product estimator is more efficient than the dual ratio estimator and dual product estimator.
Keywords: dual ratio estimators, dual product estimators, dual ratio-cum-product
estimators, bias, mean square error
ABSTRAK
Tulisan ini membahas tiga penaksir untuk rata-rata populasi pada sampling acak sederhana yaitu penaksir dual ratio, penaksir dual product dan penaksir dual
ratio-cum-product. Ketiga penaksir merupakan penaksir bias. Mean square error masing-masing
penaksir dibandingkan untuk mendapatkan penaksir yang lebih efisien. Perbandingan tersebut menunjukkan penaksir dual ratio-cum-product lebih efisien daripada penaksir
dual ratio dan penaksir dual product.
Kata kunci: penaksir dual ratio, penaksir dual product, penaksir dual
ratio-cum-product, bias, mean square error
1. PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan ketelitian suatu penaksir, diperlukan teknik untuk memperkirakan nilai parameternya. Oleh karena itu, dibutuhkan variabel pendukung x dimana i* x*i
2
diteliti untuk setiap sampel. Dengan perbandingan Y dan x* setara dengan perbandingan y dan X . Teknik ini disebut dengan metode dual ratio.
Dalam metode dual product terdapat variabel pendukung z dimana i*
*
i
z adalah
sampel diluar z dalam populasi Z yang berhubungan dengan i yi yang akan diteliti untuk setiap sampel. Dengan perkalian Y dan z setara dengan perkalian y dan Z . *
Dan dalam metode dual ratio-cum-product terdapat variabel pendukung x dan i* *
i
z yang berhubungan dengan yi yang akan diteliti untuk setiap sampel. Dengan mengambil hubungan antara x , i* zi* dan yi, dimana
*
i
x adalah unit dari populasi
berkarakter X, *
i
z adalah unit dari populasi berkarakter Z dan yi adalah unit dari populasi berkarakter Y.
Dalam penelitian ini dibandingkan tiga penaksir pada sampling acak sederhana yaitu penaksir dual ratio
YR* , dual product
YP* untuk rata-rata populasi Y yang diajukan oleh Srivenkataramana [4] dan penaksir dual ratio-cum-product
YRP* yang diajukan oleh Singh dan Singh [3]. Ketiga penaksir ini telah dibahas sebelumnya oleh Tailor et.al [6].2. SAMPLING ACAK SEDERHANA
Penarikan sampel acak sederhana merupakan suatu metode untuk mengambil n unit sampel dari N unit populasi dimana setiap unit memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai unit sampel. Penarikan sampel ini adalah penarikan sampel acak tanpa pengembalian agar karakteristik unit-unit lebih akurat. Probabilitas terpilihnya unit n dari N unit populasi sebagai unit sampel pada pengambilan pertama yaitu n N. Probabilitas pada pengambilan kedua adalah
n1
N 1
, sampai probabilitas pada pengambilan ke- yaitu 1
Nn1
. Sehingga peluang seluruh unit-unit tertentu yang terpilih dalam pengambilan adalah
NCn
1.Untuk menentukan penaksir yang efisien untuk rata-rata populasi dibutuhkan materi pendukung sebagai berikut
Definisi 2.1 [1: h. 73] Misalkan ˆ adalah penaksir untuk , variansi ˆ dinotasikan dengan V
ˆ diberikan sebagai2 )) ˆ ( ˆ ( ) ˆ ( E E V .
Definisi 2.2 [1: h. 174 ] Kovariansi dari pasangan variabel dan dengan rata – rata untuk masing – masing dan yang dinotasikan dengan Cov
X ,Y adalah3
Definisi 2.3 [2: h. 271] Misalkan ̂ adalah penaksir untuk parameter . Bias ̂ dinotasikan dengan ( ̂) didefinisikan sebagai ( ̂) ( ̂) dan rata-rata kesalahan kuadrat dinotasikan dengan MSE ( ̂) yang didefinisikan sebagai
ˆ Eˆ 2 .MSE
Deret Taylor untuk n variabel [5: h. 210] Misalkan f
x1,x2,...,xn
adalah suatu fungsi n variabel dan f,f',f",...,f k adalah kontinu pada interval I dan fk1 ada pada I dengan
x1,x2,,...,xn
I , maka
2 20
1 0 20 10 1 10 1 0 20 10 2 1 ,..., , ! 1 ,..., , ,..., , x x x x x x f x x r x x x f x x x f n k r n n
1
! 1 ,..., , ... ,..., , 10 20 0 2 20 10 k x x x x f x x x x x x f r n no n n no
, ,...,
, ,...,
... 2 0 20 10 20 2 1 0 20 10 10 1 x x x x f x x x x x x f x x n n
, ,...,
. 1 0 20 10 0 k n n n n x x x x f x x3. BIAS DAN MSE PENAKSIR DUAL UNTUK RATA-RATA POPULASI Penaksir dual ratio
YR* dan penaksir dual product
YP* untuk rata-rata populasi Y yang diajukan oleh Srivenkataramana [4] dirumuskan sebagaiX x y YR * * * * z Z y YP
dan penaksir dual ratio-cum-product
YRP* yang diajukan oleh Singh dan Singh [3] dirumuskan sebagai * * * z Z X x y YRP dengan
n i i y n y 1 1, x*
1g
X gx, z*
1g
Z gz adalah rata-rata sampel dari populasi Y ,X dan Z berturut-turut, dimanan N n g .
4
Masing-masing penaksir yang dibahas merupakan penaksir bias. Akan ditentukan besarnya bias dan MSE dari masing-masing penaksir. Suatu penaksir dikatakan efisien apabila memiliki MSE minimum.
Bias dan MSE penaksir dual ratio untuk rata-rata populasi pada sampling acak sederhana adalah
Y
R*g
Y
K
yxC
x2,
B
R* 1 Y2
Cy2 gCx2
g 2Kyx
. n f Y MSE Bias dan MSE penaksir dual product untuk rata-rata populasi pada sampling acak sederhana adalah
YP* Yg Cz2
g Kyz
, B
P* 1 Y2
Cy2 gCz2
g 2Kyz
. n f Y MSE Bias dan MSE penaksir dual ratio-cum-product untuk rata-rata populasi pada sampling acak sederhana adalah
YRP* Y
Yg
gKxzCz2 KyzCz2 KyxCx2 gCz2
, E
RP Y
Cy gCx
g Kyx
gCz
g
Kyz gKxz
n f Y MSE * 1 2 2 2 2 2 2 dimana N n f , N n 1 1 , Y S Cy y , X S Cx x , Z S C z z , x y yx yx C C K , z y yz yz C C K , . z x xz xz C C K Selanjutnya akan ditentukan penaksir yang efisien dengan membandingkan MSE dari penaksir Y , penaksirR* *
P
Y , dan penaksir Y . RP*
1. Perbandingan antara penaksir Y dengan penaksir R* Y P*
diperoleh bahwa penaksir YR* lebih efisien daripada penaksir Y jika P*
g C C g C g C C C g C C g C g C C yx y yx y z yz y z x z y yz z y yx y yx 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5
2. Perbandingan antara penaksir YRP* dengan penaksir Y R*
diperoleh bahwa penaksir Y lebih efisien daripada penaksir RP* YR* jika
xz y yz z x g C gC C 2 2 untuk
xz
0
atau xz y yz z x g C gC C 2 2 untuk
xz 03. Perbandingan antara penaksir Y dengan penaksir RP* Y P*
diperoleh bahwa penaksir Y lebih efisien daripada penaksir RP* Y jika P*
g C g C C g C Cx
yx y
xz z
yx y
xz z 0 4. CONTOHMisalkan sebuah data berkaitan dengan persentase bintik-bintik pada tubuh manusia yang disebabkan oleh penyakit pada 10 responden [3]. Dengan menggunakan data pada Tabel 1 akan ditentukan penaksir yang lebih efisien untuk menaksir rata-rata persentase bintik-bintik pada tubuh manusia dengan menggunakan syarat penaksir efisien yang diperoleh sebelumnya.
Tabel 1: Persentase Bintik-Bintik pada Tubuh Manusia yang dipengaruhi oleh Suhu dan Bunga pada Musim Panas Tertentu
Y
(Persentase Bintik-bintik pada Tubuh Manusia)
X
(Rata-rata Suhu di Bulan Januari)
Z
(Banyaknya Bunga dari Spesies Musim Panas Tertentu)
49 35 200 40 35 212 41 38 211 46 40 212 52 40 203 59 42 194 53 44 194 61 46 188 55 50 196 64 50 190
6 Dari Tabel 1 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut
52 Y C2y 0,024408 yx 0,796555 N 10 42 X Cx2 0,017007 yz 0,93639 n4 200 Z 2 0,002083 z C xz 0,73333 g 4 6
Nilai MSE dari masing-masing penaksir dapat ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2: Nilai MSE dari Masing-masing Penaksir
Dengan menggunakan informasi pada Tabel 2, diperoleh bahwa penaksir Y RP*
memiliki nilai MSE terkecil.
5. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas diperoleh bahwa penaksir Y lebih efisien daripada penaksir RP*
*
R
Y dan penaksir Y lebih efisien daripada penaksir R* Y . Jadi, dapat disimpulkan bahwa P*
penaksir Y lebih efisien daripada penaksir RP* Y dan penaksir R* Y untuk rata-rata P*
populasi pada sampling acak sederhana.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bain. L. J, & M. Engelhardt. 1991. Introduction to Probability and Mathematical
Statistics, Second Edition. Duxbury Press, California.
[2] Montgomery, D. C & G. C. Runger. 1999. Applied Statistics and Probability for
Engineers. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc., New York.
[3] Singh, H. P & R. Singh. 2005. On the Efficiency of a Dual to Ratio-Cum-Product Estimator in Sample Surveys. Mathematical Proceedings of the Royal Irish
Academy. 105A(2): 51-56.
[4] Srivenkatramana, T. 1980. A Dual to Ratio Estimator in Sample Surveys.
Biometrika. 67:194-204.
[5] Taylor, A. E & W. R. Mann. 1983. Advanced Calculus. Third edition. John Wiley & Sons. New York.
[6] Tailor, R., R. Tailor., R. Parmar., & M. Kumar. 2012. Dual to Ratio-Cum-Product Estimator Using Known Parameter of Auxiliary Variables. Journal of Reliability
and Statistical Studies. 5(1): 65-71.
Penaksir MSE * P Y 6,664444 * R Y 4,18904006 * RP Y 2,527241