• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa dan negara. Untuk itulah diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Upaya pengembangan tersebut didasarkan pada TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tersebut disebutkan bahwa salah satu asas-asas umum penyelenggaraan negara adalah Asas Akuntabilitas, dimana dalam penjelasan pasal tersebut dirumuskan asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka itu, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perpres tersebut mewajibkan setiap instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

B. Landasan Hukum

Dasar hukum penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Inspektorat Kabupaten Wonogiri ini adalah sebagai berikut :

1. Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

(2)

4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri (Lembaran Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2008 Nomor 12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 10 Tahun 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Wonogiri Tahun 2005-2025;

9. Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 12 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 – 2021;

10. Keputusan Bupati Wonogiri Nomor 234 Tahun 2016 tanggal 16 September 2016 tentang Pengesahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016-2021.

C. Maksud, Tujuan dan Manfaat

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi pemerintah berdasarkan suatu sistem yang memadai.

Adapun maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) Tahun 2016 Inspektorat Kabupaten Wonogiri adalah :

1. Untuk mengetahui pencapaian kinerja sasaran Perangkat Daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Renstra Perangkat Daerah;

2. Sebagai acuan untuk perencanaan kinerja di tahun mendatang;

3. Sebagai bukti akuntabilitas kepada publik atas penggunaan sumber daya dalam rentang kurun waktu satu tahun.

(3)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, diharapkan LKj IP dapat bermanfaat untuk :

1. Bahan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai.

2. Perbaikan berkesinambungan bagi Instansi Pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya.

3. Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang. 4. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. 5. Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan.

D. Gambaran Umum Organisasi 1. Kedudukan

Guna mendukung terselenggaranya suatu tata kelola kepemerintahan yang baik, pengawasan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dan strategis dalam manajemen pemerintahan dan perlu dioptimalkan peranannya dalam rangka mendukung kelancaran dan ketepatan dalam penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan.

Tujuan pengawasan dimaksudkan sebagai fungsi kontrol agar pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pembangunan dapat dilakukan secara tertib berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan serta sesuai prinsip efisiensi dan efektifitas.

Pengawasan bertujuan untuk mencegah berbagai bentuk pemborosan, kebocoran, penyimpangan dalam penggunaan wewenang, uang, perlengkapan milik negara/daerah sebagai bentuk peningkatan disiplin dan prestasi kerja serta pencapaian sasaran pelaksanaan tugas.

Dalam rangka mewujudkan pengawasan sebagai bagian dari fungsi manajemen pemerintahan dan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 25 Tahun 2012, telah membentuk Inspektorat Kabupaten yang mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyelenggarakan pengawasan umum/fungsional terhadap penyelenggaraan tugas perangkat daerah, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Pemerintahan Desa.

(4)

Sebagai Aparat Pengawas Fungsional di daerah, Inspektorat Kabupaten Wonogiri perlu pemberdayaan dan perlu memperoleh dukungan semua pihak agar berdaya guna dan berhasil guna dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

2. Susunan Organisasi

Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 25 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Peraturan Daerah Kabupaten Wonogiri Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Wonogiri, Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai Lembaga Teknis Daerah berbentuk Inspektorat, berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dengan susunan Organisasi sebagai berikut :

a. Inspektur

b. Sekretariat, terdiri dari :

1) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan 2) Sub Bagian Keuangan

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur d. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Pembangunan e. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Rakyat f. Kelompok Jabatan Fungsional Auditor

3. Tugas dan Fungsi

Sebagai Lembaga Teknis Daerah, Inspektorat mempunyai tugas dan fungsi sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 71 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Wonogiri.

a. Tugas pokok Inspektorat adalah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

b. Fungsi Inspektorat adalah sebagai berikut : 1) Perencanaan Program Pengawasan;

2) Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan di bidang pemerintahan dan aparatur, ekonomi dan pembangunan serta kesejahteraan rakyat;

3) Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; 4) Evaluasi dan pelaporan di bidang pengawasan;

(5)

5) Pelaksanaan kesekretariatan Inspektorat;

6) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. Uraian Tugas

Uraian tugas Pejabat Struktural pada Inspektorat Kabupaten Wonogiri ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Wonogiri Nomor 97 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural Inspektorat Kabupaten Wonogiri, sebagai berikut :

a. Inspektur

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

b. Sekretaris

Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang Perencanaan dan Pelaporan, Keuangan serta Umum dan Kepegawaian.

1) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan pelaporan.

2) Kepala Sub Bagian Keuangan

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang keuangan.

3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian.

c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur

Melaksanakan pengawasan dan kasus pengaduan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang Pemerintahan dan Aparatur.

d. Inspektur Pembantu Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Melaksanakan pengawasan dan kasus pengaduan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang Ekonomi dan Pembangunan.

e. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Rakyat

Melaksanakan pengawasan dan kasus pengaduan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang Kesejahteraan Rakyat.

(6)

E. SUSUNAN KEPEGAWAIAN DAN SARANA PRASARANA 1. Susunan Kepegawaian

Jumlah Pegawai Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 sebanyak 36 orang, terdiri :

a. Berdasar Jenjang Pendidikan :

1) Pasca Sarjana (S2) : 11 orang

2) Sarjana : 19 orang

3) Sarjana Muda/Diploma : 3 orang

4) SLTA : 3 orang

5) SLTP :

-6) SD :

-b. Berdasar Golongan :

1) Golongan IV : 17 orang

2) Golongan III : 14 orang

3) Golongan II : 5 orang

4) Golongan I :

-c. Berdasar Jabatan :

1) Pejabat Struktural 5 orang, terdiri dari :

a) Eselon II : 1 orang

b) Eselon III : 1 orang

c) Eselon IV : 2 orang

2) Pejabat Fungsional Auditor 24 orang, terdiri dari :

a) Auditor Madya : 13 orang

b) Auditor Muda : 2 orang

c) Auditor Pertama : 2 orang

d) Auditor Penyelia : 1 orang e) Auditor Pelaksana : 2 orang f) Auditor Pelaksana Lanjutan :

-g) Auditor Kepegawaian : 4 orang, terdiri dari : - Auditor Kepegawaian Madya : 2 orang

- Auditor Kepegawaian Muda : 2 orang 3) Pejabat Fungsional Umum 8 orang

d. Data Pegawai menurut jenis kelamin :

1) Jumlah Pegawai Laki-Laki : 21 orang 2) Jumlah pegawai Perempuan : 15 orang e. Masa Kerja :

1) < 5 tahun : 0 orang

2) 5 – 10 tahun : 8 orang

(7)

4) 16 – 20 tahun : 3 orang

5) 21 – 25 tahun : 12 orang

6) 26 – 30 tahun : 12 orang

f. Kebutuhan minimal jumlah pegawai sebagai berikut : Pegawai yang ada : 36 orang

Kebutuhan pegawai : 62 orang

Kekurangan pegawai : 26 orang, terdiri dari : - JFU : 5 orang

- JFA : 21 orang

2. Sarana Prasarana / Perlengkapan (Aset)

Sarana dan prasarana yang dimiliki, diantaranya adalah : a. Gedung seluas : 900 m2

b. Kendaraan Roda 4 : 9 unit c. Kendaraan Roda 2 : 7 unit

d. Komputer : 17 unit

e. Laptop : 10 unit

f. Notebook : 7 unit

g. Saluran Telepon : 1 unit h. AC Ruangan : 9 unit

i. Meja Kerja : 71 buah

j. Kursi Kerja : 100 buah

k. Meja Kursi Tamu : 3 unit l. Mesin Ketik : 2 unit

(8)

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh Instansi Pemerintah agar mampu menjawab tuntutan lingkungan stratejik lokal, nasional dan global.

Dengan pendekatan perencanaan stratejik yang jelas dan sinerjik, Instansi Pemerintah lebih dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi peluang dan kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Rencana Stratejik Inspektorat Kabupaten Wonogiri tahun 2016 – 2021 merupakan bagian integral dari kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Wonogiri, merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparat dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 5 (lima) tahun.

Untuk mewujudkan Renstra perlu ditunjang dengan visi dan misi yang rasional. visi dan misi Inspektorat Kabupaten Wonogiri sebagai berikut :

1. Visi

Dengan mengacu visi Pemerintah Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 - 2021 yaitu “Membangun Wonogiri Sukses, Beriman, Berbudaya, Berkeadilan, Berdaya Saing dan Demokratis”, maka Inspektorat Kabupaten Wonogiri menetapkan Visi sebagai berikut “Pengawas Internal yang Profesional untuk Mendukung Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Kabupaten Wonogiri yang Baik”

2. Misi

Guna mewujudkan visi tersebut, terdapat misi yang harus dilaksanakan Inspektorat Kabupaten Wonogiri, dengan mengacu pada misi Pemerintah Kabupaten Wonogiri yang tertuang dalam RPJMD Tahun 2016 - 2021, yaitu : 1. Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan

yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manajemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Manajerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi.

2. Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Wonogiri melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan dengan Program Wonogiri Pintar, Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dengan Program Wonogiri Kerja Wonogiri Sejahtera, Peningkatan Kualitas Kesehatan dengan Program

(9)

Wonogiri Sehat serta Wonogiri Beriman sesuai dengan Agama dan Keyakinan Masing-Masing Mengedepankan Sikap Toleransi Antar Umat. 3. Membangun dan Memberdayakan Wonogiri dari Pinggiran dengan

Memperkuat Prioritas Pembangunan di Desa.

4. Meningkatkan Produktifitas Rakyat Wonogiri dan Daya Saing di Segala Bidang sehingga Wonogiri dapat Maju dan Bangkit Bersama Daerah – Daerah Lain.

5. Mengembangkan dan Melestarikan Adat dan Budaya serta Tradisi di Masyarakat Wonogiri.

6. Pemerataan Pembangunan yang Berkeadilan di segala Bidang

7. Mengembangkan Seluruh Potensi – Potensi di dalam Jiwa dan Raganya Wonogiri untuk Kemaslahatan Rakyat Wonogiri.

Dengan melihat misi tersebut di atas, sesuai tugas pokok fungsi Inspektorat Kabupaten Wonogiri maka misi yang terkait adalah misi 1 yaitu “Mengelola Pemerintahan dengan Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Demokratis Terpercaya yang Meliputi Unsur Manajemen Keuangan, Manajemen Pelayanan dan Manajemen Hukum dan Pengawasan dengan Semboyan Sukses sebagai Pola Manajerial yang Memiliki Makna Sebagaimana Penjelasan Singkat dalam Visi”.

Untuk itu Inspektorat menetapkan misi yang harus dilaksanakan yaitu : 1. Menyelenggarakan pengawasan intern atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan akuntabiltas pengelolaan keuangan daerah 2. Meningkatkan peran Inspektorat sebagai conselling partner dan quality

assurance organisasi perangkat daerah.

a. Meningkatkan Profesionalisme aparat pengawas intern yang didukung dengan lingkungan kerja yang kondusif.

3. Tujuan

Guna mewujudkan misi tersebut, terdapat tujuan yang akan dicapai Inspektorat Kabupaten Wonogiri, yaitu :

• Berdasar Misi 1, tujuan yang ditetapkan adalah :

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, ekonomis,efisien,efektif, transparan dan bertanggung jawab. • Berdasar Misi 2, tujuan yang ditetapkan adalah :

Meningkatkan efektifitas pencapaian tujuan organisasi dan perbaikan manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah

(10)

Meningkatkan kapabilitas aparat pengawas intern dan kinerja birokrasi

4. Sasaran

Dengan mendasarkan misi dan tujuan, maka dapat ditetapkan sasaran yang hendak dicapai dalam kurun waktu 5 tahun sebagai berikut :

1. Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan keuangan daerah

2. Meningkatnya efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja 3. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi SDM APIP

4. Meningkatnya profesionalisme dan kompetensi sumberdaya aparatur pemerintah;

5. Meningkatnya pelayanan intern/ekstern

6. Meningkatnya Aplikasi pemutakhiran data tindak lanjut hasil audit/pemeriksaan (TLHA/P)

5. Strategi

Untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah yang telah ditetapkan, diperlukan strategi yang selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan Perangkat Daerah bagi setiap program prioritas Perangkat Daerah yang menjadi tugas dan fungsi Perangkat Daerah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Inspektorat Kabupaten Wonogiri menetapkan strategi jangka menengah sebagai berikut :

1. Melaksanakan audit/pemeriksaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pengelolaan keuangan daerah.

2. Memperluas basis kegiatan pengawasan intern selain audit / pemeriksaan 3. Menyediakan sarana peningkatan kompetensi dan pengembangan karir

APIP.

4. Menyediakan sarana peningkatan kompetensi.

5. Menyediakan sistem dan prosedur pelayanan serta penyediaan informasi publik

6. Peningkatan Kualitas software, hardware dan manware SIMWAS HP

B. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016

Inspektorat Kabupaten Wonogiri menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 meliputi sasaran strategis, indikator kinerja dan Rencana Tingkat Capaian (RTC) / target masing-masing indikator kinerja sasaran sebagaimana tersebut dalam Lampiran 1.

(11)

Untuk mewujudkan target kinerja tertentu yang tertuang dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dibuatlah Perjanjian Kinerja berdasarkan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam APBD Tahun Anggaran 2016 maupun APBD Perubahan Tahun Anggaran 2016. Perjanjian Kinerja tersebut merupakan Pernyataan Kinerja/Kesepakatan Kinerja antara Inspektur Kabupaten Wonogiri dengan Kepala Daerah.

Perjanjian Kinerja Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun Anggaran 2016 tersebut dalam Lampiran 2. Sedangkan untuk pencapaian kinerja selama Tahun 2016 dapat dilihat pada Lampiran 3 (Format Pengukuran Kinerja).

(12)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada akhir tahun 2016 Inspektorat Kabupaten Wonogiri telah melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Pengukuran pencapaian target kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja tahun 2016 maupun realisasi/capaian kinerja tahun 2015.

Dalam rangka evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, maka digunakan skala penilaian sebagai berikut :

Tabel 3.1

SKALA PENILAIAN

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Diatas 100% Sangat Baik

2 75% - 100% Baik

3 55% - 74% Cukup

4 Kurang dari 55% Kurang

Sesuai dengan Perjanjian Kinerja dan Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Wonogiri, terdapat 6 sasaran strategis yang harus diwujudkan, dengan perbandingan target dan realisasi tahun 2016, dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya, dan dibandingkan dengan target dalam Renstra (2016 – 2021), sebagaimana tersebut dalam tabel 3.2 di bawah ini.

(13)

Tabel 3.2

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI TAHUN 2016 DAN TAHUN 2015 SERTA PROSENTASE KETERCAPAIAN TARGET S/D TAHUN 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2016 REALISASI 2016 % CAPAIAN 2016 % CAPAIAN TAHUN LALU (2015) % CAPAIAN S/D TAHUN 2016 (2016-2021) IK Sasaran :

Prosentase (%) SKPD melakukan tindak lanjut temuan Audit

IK Kegiatan :

1. Jumlah SKPD, Sekolah, BUMD yang diaudit 34 34 100,00 100,00 21,25

2.

3.

Penanganan Kasus Pengaduan di lingkungan Pemda

Jumlah Desa/Kelurahan yang diaudit

16 40 17 40 106,25 100,00 30,00 100,00 106,25 15,94 Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan keuangan daerah

4.

5. 6.

Jumlah laporan hasil pemeriksaan khusus Pendapatan

Jumlah Laporan Pelaksanaan Wasdalpeg Jumlah laporan hasil pemeriksaan Khusus / kasus lainnya di Lingkungan Pemkab Wonogiri.

4 12 1 4 12 1 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 100,00 8,33 1,00

Rata-Rata Capaian Sasaran 1 101,04 82,50 42,13

IK Sasaran :

Prosentase (%) pelaksanaan kegiatan pengawasan IK Kegiatan :

Meningkatnya efektifitas pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja

1.

2.

Jumlah laporan hasil evaluasi /asistensi SPIP yang diterbitkan

Frekwensi pelaksanaan Reviu LKD Tahun 2015

1 1 1 1 100,00 100,00 100,00 100,00 16,67 16,67

(14)

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

Jumlah LKjIP SKPD yang dievaluasi Frekwensi kegiatan Larwasda

Jumlah Laporan Assistensi Penyajian Aset pada LKD

Jumlah laporan hasil verifikasi LHKASN Jumlah LHR RKA SKPD & PPKD Jumlah data temuan yang diinventarisir Jumlah LHA yang dimonitor tindaklanjutnya Jumlah pelaksanaan Rakorwas dan pemutakhiran data TLHP.

Jumlah PKPT yang disusun Jumlah LHR LKj IP Pemkab 7 1 3 1 30 400 100 8 1 1 7 1 3 1 30 450 111 10 1 1 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 112,50 111,00 125,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 112,50 100,00 125,00 100,00 0,00 15,22 16,67 100,00 16,67 100,00 17,82 24,67 17,24 16,67 16,67

Rata-Rata Capaian Sasaran 2 104,04 104,17 31,25

IK Sasaran :

Prosentase (%) pemenuhan standar kompetensi APIP yang melakukan kegiatan pengawasan

IK Kegiatan :

1. Jumlah PNS yang mengikuti Kursus, Pelatihan, Bintek, Seminar / sosialisasi, dll.

8 10 125,00 100,00 13,70

2. Jumlah PNS yang mengikuti Bintek Perencanaan dan Penganggaran

1 1 100,00 0,00 16,67

Meningkatnya

Profesionalisme dan Kompetensi SDM APIP / Aparatur

3. Jumlah PNS yang mengikuti PKS, Sudy Banding dll.

37 36 97,30 108,82 90,00

4. Jumlah auditor yang dinilai angka kreditnya dan difasilitasi PAK

25 24 96,00 110,53 100,00

Rata-Rata Capaian Sasaran secara Keseluruhan 104,58 106,45 55,10

(15)

Berdasarkan pada hasil perhitungan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) yang telah dilakukan di atas dengan membandingkan antara rencana pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa Inspektorat Kabupaten Wonogiri dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya pada Tahun Anggaran 2016 dikategorikan Sangat Baik, dengan rata-rata pencapaian sasaran 103,22 %.

Dari sisi penggunaan dana dapat dilihat bahwa dari 51 (lima puluh satu) kegiatan yang dilakukan, yang menggambarkan tingkat efisiensi sebanyak 49 (empat puluh sembilan) kegiatan, yaitu :

1. Pelaksanaan Pengawasan Internal secara Berkala pada SKPD, Sekolah dan BUMD

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 34 obyek pemeriksaan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 62.857.150,00

2. Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah.

Output terealisasi melebihi target yaitu 17 penanganan kasus/pengaduan masyarakat, tetapi masih terdapat sisa dana sebesar Rp 30.115.825,00.

3. Pelaksanaan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa/ Kelurahan

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 40 obyek pemeriksaan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 39.083.700,00.

4. Pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan Daerah Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Output dapat terealisasi sesuai target 1 laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 2.828.700,00.

5. Evaluasi LKj IP

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 7 LKj IP SKPD, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 2.301.525,00.

(16)

6. Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 100 LHA (450 temuan), tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 12.866.650,00.

7. Gelar Pengawasan Daerah (Larwasda)

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 kali pelaksanaan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 5.224.700,00

8. Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif

Output dapat terealisasi melebihi target yaitu 10 kali pelaksanaan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 4.674.625,00.

9. Inventarisasi Temuan Pengawasan

Output dapat terealisasi melebihi target yaitu 450 temuan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 406.450,00.

10. Penyusunan PKPT Tahun Anggaran 2017

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 PKPT, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 4.304.050,00.

11. Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH (SPIP)

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 10.032.600,00.

12. Pemeriksaan Khusus Pendapatan

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 4 LHA , tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 20.531.350,00.

13. Pengawasan & Pengendalian Kepegawaian (Wasdalpeg)

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 12 Laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 519.150,00.

14. Reviu LKj IP Pemda

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 Laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.883.700,00.

15. Verifikasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN)

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 Laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 369.150,00.

(17)

16. Asistensi Penyajian Aset pada Laporan Keuangan Daerah

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 3 Laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 58.518.098,00.

17. Review RKA SKPD dan RKA PPKD

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 kegiatan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 33.469.300,00.

18. Pelaksanaan Pengawasan Khusus / Kasus / Lainnya

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 kegiatan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 5.520.000,00.

19. Bimbingan Teknis/Kursus singkat/Pelatihan/Sosialisasi/Bintek

Output dapat terealisasi melebihi target yaitu 10 orang, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 9.357.500,00.

20. Peningkatan SDM

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 100%, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 1.000.000,00.

21. Penyusunan Laporan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 15 laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 42.425,00.

22. Penyusunan Pelaporan Data Kepegawaian

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 15 laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 404.000,00.

23. Penyusunan LKj IP

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 buah laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 60.000,00.

24. Penyusunan Rencana Kerja SKPD

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 Renja SKPD, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 86.500,00

25. Penyusunan Rencana Strategis

(18)

26. Pembuatan Laporan Penyelenggaraan SPIP SKPD

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 1 Laporan, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 60.000,00.

27. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 14 kegiatan

Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 100%, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 16.679.687,00.

28. Program Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur, terdiri dari 9 kegiatan Output dapat terealisasi sesuai target yaitu 100%, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 41.441.838,00.

Sebagian besar kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Wonogiri (49 kegiatan dari 51 kegiatan) menghasilkan output sesuai atau melibihi target kinerja yang ditetapkan, walaupun realisasi anggaran tidak mencapai 100%. Hal ini disebabkan kegiatan pada Inspektorat Kabupaten Wonogiri, khususnya kegiatan pengawasan, dilaksanakan oleh Tim, dimana pada saat yang bersamaan terdapat anggota Tim yang melaksanakan kegiatan lain, seperti mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan, workshop, bimbingan teknis, ujian sertifikasi penjenjangan dan tugas tambahan lainnya.

Sedangkan 2 (dua) kegiatan yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan.

Output terealisasi kurang dari target yaitu 36 orang, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 3.600.581,00.

2. Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional Auditor

Output terealisasi kurang dari target yaitu 24 orang, tetapi masih terdapat sisa anggaran sebesar Rp 975.400,00.

Kedua kegiatan tersebut tidak memenuhi target yang telah ditetapkan disebabkan karena adanya PNS yang telah memasuki purna tugas / pensiun.

(19)

B. Realisasi Anggaran

Pada tahun 2016 Inspektorat Kabupaten Wonogiri mendapatkan alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Wonogiri sebesar Rp. 5.679.591.000,00 dengan rincian sebesar Rp. 3.889.249.000,00 (68,48 %) untuk Belanja Tidak Langsung dan sebesar Rp. 1.790.342.000,00 (31,52 %) untuk Belanja Langsung.

Dari Belanja Langsung sebesar Rp. 1.790.342.000,00 dialokasikan untuk

biaya rutin (BAU) sebesar Rp. 672.315.000,00 (37,55%), dan terealisasi sebesar Rp. 614.193.475,00 (91,36%) dan untuk biaya kegiatan sebesar Rp. 1.118.027.000,00 (62,45%) terealisasi sebesar Rp. 804.727.274,00 (71,98%).

Selanjutnya dilihat dari realisasi Belanja tidak Langsung dan Belanja Langsung dibandingkan tahun sebelumnya sebagaimana tersebut dalam Tabel 3.3 di bawah ini.

Tabel 3.3

PERBANDINGAN REALISASI BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG ANTARA TAHUN 2016 DENGAN 2015

No. Jenis Belanja Dana / Target (Rp.) Realisasi (Rp.) % % Realisasi Tahun lalu (2015) 1. Belanja Langsung 1.790.342.000 1.418.920.749 79,25 84.75 2. Belanja tidak Langsung 3.889.249.000 3.754.217.120 96,53 94,69

Target dan realisasi belanja langsung (per sasaran yang ditetapkan) pada tahun berjalan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sebagaimana tersebut dalam Tabel 3.4 di bawah ini.

(20)

Tabel 3.4

PERBANDINGAN REALISASI BELANJA PER SASARAN ANTARA TAHUN 2016 DENGAN 2015

No Sasaran Indikator Kinerja

Target Belanja (Rp) Realisasi Belanja (Rp) % % Capaian Thn Lalu (2015) 1 Meningkatnya kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan keuangan daerah

Prosentase (%)

SKPD melakukan

tindak lanjut temuan Audit

590.140.000 431.512.828 73,12 77,13

2 Meningkatnya

efektifitas

pelaksanaan program dan kegiatan satuan kerja Prosentase (%) pelaksanaan kegiatan pengawasan 399.634.000 262.754.452 65,75 83,77 3 Meningkatnya Profesionalisme dan Kompetensi SDM APIP / Aparatur Prosentase (%) pemenuhan standar kompetensi APIP yang melakukan kegiatan pengawasan 93.704.000 78.770.519 84,06 75,75 4 Terwujudnya pelayanan administrasi perkantoran Kelancaran kegiatan rutin kantor 326.440.000 309.760.313 94,90 98.14 5 Terwujudnya sarana prasarana aparatur Kelancaran dan kenyamanan kerja 345.875.000 304.433.162 88,02 91.71 6 Tersusunnya pelaporan kepegawaian, kinerja dan keuangan serta rencana kinerja

Tersedianya data

kepegawaian,

capaian kinerja dan Laporan Keuangan

serta Rencana

Kinerja 5 Tahun

(21)

BAB IV

PENUTUP

A. Tinjauan Umum Capaian Kinerja

Dari uraian yang telah disajikan dapat disimpulkan bahwa, secara keseluruhan baik kinerja kegiatan maupun kinerja pencapaian sasaran dalam pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri pada tahun 2016 dapat dikatakan telah memperlihatkan hasil kinerja yang cukup baik sesuai dengan rencana tingkat capaian (target) yang telah ditetapkan, baik pada indikator Input, Output, Outcome, Benefit maupun Impact. Demikian pula halnya dengan kinerja pencapaian sasaran secara umum telah memenuhi apa yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana strategis dan arah kebijakan umum.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) ini disusun dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada Inspektur, berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. LKj IP ini juga berperan sebagai alat kendali, alat penilai kualitas kinerja dan alat pendorong terwujudnya Good Governance.

Dari hasil pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan yang meliputi Evaluasi Kinerja, Analisis Akuntabilitas Kinerja dan Analisis Akuntabilitas Keuangan, maka secara umum Tingkat Pencapaian Kinerja, baik dari Kegiatan, Program, Kebijakan, Sasaran dan Tujuan Kinerja, Inspektorat Kabupaten Wonogiri mencapai kualifikasi Sangat Baik, meskipun demikian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, Inspektorat Kabupaten Wonogiri masih menghadapi berbagai kendala dan hambatan yang sedikit banyak berpengaruh terhadap pencapaian kinerja. Kendala – kendala tersebut antara lain :

(22)

1. Kesadaran para Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah masih belum optimal terhadap arti penting fungsi pengawasan. Kurangnya perhatian dan tanggapan Pimpinan Satuan Kerja yang menjadi obyek pemeriksaan terhadap saran dan rekomendasi hasil pemeriksaan yang disampaikan oleh Aparat Pengawasan Fungsional serta terjadinya temuan berulang pada pemeriksaan berikutnya.

2. Kualitas dan kuantitas SDM Pengawasan pada Inspektorat Kabupaten Wonogiri masih perlu ditingkatkan dalam rangka mewujudkan tenaga pengawas yang profesional.

3. Sarana penunjang operasional pengawasan dirasakan belum memadai, diantaranya sarana kantor, serta sarana dan prasarana lainnya (Laptop, akses internet, dll).

Namun demikian dengan keterbatasan sumber daya serta kendala-kendala lainnya yang dihadapi, Inspektorat Kabupaten Wonogiri telah berusaha seoptimal mungkin untuk tetap konsisten terhadap rencana kegiatan yang telah ditetapkan.

B. Strategi untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi pemecahan masalah yang akan ditempuh oleh Inspektorat Kabupaten Wonogiri pada tahun-tahun mendatang adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Inspektorat Kabupaten Wonogiri dengan upaya mengikutsertakan dalam pelatihan teknis dan fungsional terutama sertifikasi auditor, sehingga terbentuk aparatur pengawasan yang tangguh, handal dan profesional.

2. Mengupayakan peningkatan kesadaran para Pimpinan SKPD dalam pelaksanaan sistem pengendalian intern maupun tindak lanjut hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional pemerintah, melalui wahana sosialisasi dalam setiap kesempatan rapat dinas dan koordinasi.

(23)

3. Upaya peningkatan sarana dan prasarana penunjang operasional pengawasan, dengan cara menambah dari anggaran Inspektorat Kabupaten Wonogiri.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Kabupaten Wonogiri Tahun 2016 ini telah kami susun secara obyektif dengan mengacu kepada nilai-nilai transparansi dan akuntabel. Saran dan masukan positif sangat kami harapkan agar tujuan penyusunan LKj IP dapat tercapai dengan lebih baik.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu membimbing dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Amin.

Wonogiri,

INSPEKTUR KABUPATEN WONOGIRI

HERNOWO NARMODO,S.H.,M.M. Pembina Utama Muda NIP. 19610308 199011 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 46 ayat ( 2 ) KUHAP adalah sebagai berikut: Apabila perkara sudah diputus maka benda yang dikenakan penyitaan dikembalikan kepada orang atau kepada mereka

Mengingat roman ini merupakan buah karya dari Albert Camus, dan diterbitkan pada tahun yang sama dengan esai gagasan absurditas Camus, tentu saja sangat menarik untuk

Dapat diketahui bahwa seluruh karyawan berada pada kategori yang rendah, sehingga menunjukkan bahwa karyawan menilai belum adanya kesamaan tujuan dalam bekerja hal

bahwa dalam rangka menggali potensi sumber- sumber pendapatan asli daerah yang dapat mendukung semakin menigkatnya perkembangan dunia usaha industri, perdagangan,

Setiap guru harus memenuhi persyaratn sebagai man usia yang bertanggungjawab dalam bidang pendidikan. Guru sebagai pendidik bertanggungjawab untuk mewariskan nilai-nilai

Kane dan Sternheim (1988) menjelaskan bahwa menurut frekuensinya, gelombang akustik dapat dikelompokan menjadi tiga jenis gelombang yaitu gelombang infrasonik yang

Warga Negara Republik Indonesia, pemegang paspor diplomatik atau paspor dinas yang berlaku, dan Warga Negara Republik Ekuador, pemegang paspor diplomatik, paspor dinas atau

Fungsi Pengelola Closed Out AFE akan melakukan evaluasi/pemeriksaan Realisasi Biaya Proyek/AFE terhadap Closed Out AFE Report yang diterima dari KKKS dan telah