• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kepala Biro Hukum dan Organisasi ttd RIDWAN YASIN, SH, MH. LAKIP biro hukum dan organisasi KATA PENGANTAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kepala Biro Hukum dan Organisasi ttd RIDWAN YASIN, SH, MH. LAKIP biro hukum dan organisasi KATA PENGANTAR"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan perkenan-Nya Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo dapat menyelesaikan dan menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015.

Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk menggambarkan dan melaporkan pencapaian tugas pokok dan fungsi Biro sebagaimana yang telah diamanatkan. Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi telah dijabarkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2012-2017 dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan. Untuk mengetahui dan mengukur sampai sejauh mana pelaksanaan Renstra, maka dilaksanakan analisis capaian kinerja program dan kegiatan yang dilaporkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 dan merupakan pedoman dalam rangka meningkatkan kinerja aparatur khususnya kinerja Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo. Penyusunan laporan ini disusun secara optimal, namun disadari masih terdapat kekurangan sehingga diperlukan koreksi dalam rangka perbaikan laporan di tahun depan.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam rangka penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini diucapkan terima kasih dan penghargaan dengan harapan semoga kerjasama yang baik bisa tetap terjalin.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi

ttd

(3)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi ii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pelaksanaan seluruh program dan kegiatan Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 dilaksanakan untuk mencapai visi, misi yang di jabarkan melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mengukur pencapaian kinerja yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan tersebut, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun

Pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo tahun 2015 diukur melalui 3 (tiga) Tujuan dan 4 (empat) Sasaran Strategis dengan 15 (lima belas) Indikator Kinerja. Sasaran strategis tersebut telah dicapai dengan sangat baik. Berdasarkan realisasi fisik dan keuangan, capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Provinsi Gorontalo tahun 2015 mencapai persentase 97,5 %.

Hasil capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 ini akan dijadikan sumber informasi dan referensi yang efektif bagi upaya perbaikan dan optimalisasi kinerja di tahun-tahun berikutnya, yang selanjutnya untuk mewujudkan visi Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo serta visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.

(4)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi iii

Kata Pengantar ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Struktur Organisasi ... 1

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

D. Sumber Daya Manusia ... 3

E. Sarana dan Prasarana ... 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 5

A. Rencana Strategis Tahun 2012-2017 ... 5

B. Tujuan dan Sasaran ... 7

C. Strategi dan Arah Kebijakan ... 8

D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 9

E. Perjanjian Kinerja Tahun2015 ... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 11

A. Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 11

B. Analisis Capaian Kinerja ... 13

C. Realisasi Anggaran ... 30

BAB IV PENUTUP ... 33

A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 33

LAMPIRAN :

- Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2015

(5)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 1

1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik (good govermance) merupakan harapan semua pihak. Langkah untuk mewujudkan hal tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan yang diantaranya adalah Perpres Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-Lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo dan Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 48 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo.

Dari beberapa peraturan tersebut di atas bahwa setiap Instansi Pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Tujuan mengim-plementasikan Sistem AKIP tersebut adalah untuk mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik.

Berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2000 tentang terbentuknya Provinsi Gorontalo maka dibentuklah Badan, Dinas dan Biro dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Biro Hukum dan Organisasi adalah Unit Kerja, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pada Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo yang dibentuk dengan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2013 tentang Organisasi Perangkat Daerah Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Provinsi Gorontalo.

B. STRUKTUR ORGANISASI

Sebagai salah satu unsur pelaksana Pemerintah Daerah dan Mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, maka Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas dan fungsi yang dibentuk dalam Struktur Organisasi sebagai berikut :

a. Kepala Biro Hukum dan Organisasi b. Kepala Bagian Organisasi

1. Kepala Sub Bagian Pembinaan & Kajian Produk Hukum Daerah 2. Kepala Sub Bagian Kajian Pelaksanaan Produk Hukum Daerah

(6)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 2

3. Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan penyuluhan Hukum c. Kepala Bagian Organisasi

1. Kepala Sub Bagian Kelembagaan

2. Kepala Sub Bagian Tatalaksana dan Akuntabilitas 3. Kepala Sub Bagian Pelayanan Publik

4. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Biro d. Kepala Bagian Organisasi

1. Kepala Sub Bagian Penegakan & Perlindungan HAM 2. Kepala Sub Bagian Penanganan Sengketa

3. Kepala Sub Bagian Pembinaan PPNS

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Bagan Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo di bawah ini.

Bagan 1

Struktur Organisasi Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo KEPALA BAGIAN PERUNDANG-UNDAGAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI KEPALA BAGIAN BANTUAN HUKUM DAN HAM

KEPALA BIRO

HUKUM & ORGANISASI

Kasubag Pembinaan & Kajian Produk Hukum

Daerah

Kasubag Kajian Pelaksanaan Produk

Hukum Daerah

Kasubag Dokumentasi dan Penyuluhan Hukum

Kasubag Kelembagaan

Kasubag Tata Laksana dan Akuntabilitas

Kasubag Pelayanan Publik Kasubag Tata Usaha Biro Kasubag Penegakan &

Perlindungan HAM & PPNS

Kasubag Penanganan Sengketa

(7)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 3

1

PENDAHULUAN

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2014 tentang Tugas dan Fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai tugas :

Melaksanakan dan mengkoordinasikan perumusan produk hukum daerah, telaahan hukum, mempublikasikan dan mendokumentasikan Produk Hukum, memberikan advokasi hukum, pembinaan organisasi dan tata laksana.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Biro Hukum dan Organisasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. Pengkoordinasian, perumusan, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaan produk hukum daerah, membangun jaringan dokumentasi dan informasi hukum;

b. Memberikan pelayanan advokasi dan sengketa hukum, mengkoordinasikan dan merumuskan perjanjian kerjasama, melakukan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia serta pembinaan penyidik pegawai negeri sipil;

c. Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi serta mengkoordinasikan penataan organisasi, penyusunan dan evaluasi laporan akuntabilitas kinerja, ketatalaksanaan dan pelayanan publik;

d. Memberikan masukan, melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada Sekretaris Daerah Provinsi.

Biro Hukum dan Organisasi memiliki Struktur organisasi masing-masing : 1. Bagian Perundang-Undangan;

2. Bagian Bantuan Hukum dan HAM; 3. Bagian Organisasi.

D. SUMBER DAYA MANUSIA

Guna mendukung dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangan sebagaimana struktur organisasi diatas, Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo mempunyai sumber daya manusia berjumlah 30 orang yang dapat dikualifikasikan berdasarkan jabatan, tingkat pendidikan, dan golongan kepangkatan sebagaimana table-tabel dibawah ini.

(8)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 4

No. JABATAN JUMLAH

1 Kepala Biro 1 Orang

2 Kepala Bagian 3 Orang

3 Kepala Sub Bagian 9 Orang

4 Staf 13 Orang

Jumlah 26 Orang

No. Golongan Jumlah Eselon Staf

I II III IV 1 IVb 2 - 1 1 - - 2 IVa 2 - - 1 - 1 3 IIId 2 - - - 2 - 4 IIIc 8 - - - 7 1 5 IIIb 1 - - - - 1 6 IIIa 5 - - - - 5 7 IId - - - - 8 IIc 3 - - - - 3 9 IIb 2 - - - - 2 10 IIa 1 - - - - 1 Jumlah 26 0 1 2 9 14 Tabel 1.1

Data Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Beradasarkan Jabatan Per 31 Desember 2015

Tabel 1.2

Data Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Beradasarkan Golongan Per 31 Desember 2015

(9)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 5

1

PENDAHULUAN

Tabel 1.3

Data Pegawai Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Beradasarkan Pendidikan Per 31 Desember 2015

No Pendidikan Jumlah Eselon Staf

I II III IV

1 Magister 5 - 1 1 - 2

2 Sarjana 18 - - 1 8 10

3 Diploma 1 - - - 1 -

4 SMA 6 - - - - -

E. SARANA DAN PRASARANA

Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo dalam menjalankan tugas dan fungsinya didukung oleh sarana dan prasarana sebagai berikut :

No. Jenis / Nama Aset Nilai Aset Tn. 2013 (Rp) Nilai Aset Tn. 2014 (Rp) Nilai Aset Tn. 2015 (Rp) 1. Peralatan dan Mesin 982.553.250,00 1.191.052.250,00 1.200.893.200,00 2. Aset Tetap 88.710.000,00 88.710.000,00 88.710.000,00 J U M L A H 1.071.263.250,00 1.279.762.250,00 2.988.710.000,00

A.2. Sumber Daya Finansial

20% 24% 56%

Grafik Anggaran

Thn. 2013 Thn. 2014 Thn. 2015

Pada tahun 2015 Biro Hukum dan Organisasi Setda

Provinsi Gorontalo menggunakan dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) sebesaer Rp. 2.900.000.000,-

(10)
(11)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 7

1

(12)
(13)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 9

1

PENDAHULUAN

(14)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 5 Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi agar efektif, efisien dan akuntabel, Biro

Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo berpedoman pada Dokumen-dokumen :

1. Rencana Strategis (Renstra) Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017;

2. Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo;

3. Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2015; 4. Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012-2017

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, perencanaan strategis yang disusun oleh SKPD selanjutnya dijabarkan dalam perencanaan kinerja. Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Perencanaan Strategis Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012 – 2017 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2012 – 2017.

V I S I

Kata kunci dari visi Biro Hukum dan Organisasi adalah dijelaskan sebagai berikut :

1. Tertatanya Produk Hukum Daerah :

Mewujudkan penataan perundang-undangan secara baik, tidak saling tumpang tindih, konsisten, jelas dan tidak multitafsir. Selain itu juga, menghindari pertentangan antara peraturan perundang-undangan yang satu dengan yang lainnya, baik yang sederajat

Tertatanya Produk Hukum Daerah dan Meningkatnya Kapasitas

Kelembagaan Menuju Tata Pemerintahan yang Baik”

(15)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 6

2

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

maupun antara peraturan yang lebih tinggi dengan peraturan dibawahnya atau antara peraturan pusat dengan peraturan daerah.

Berdasarkan peran dan mandat yang dijabarkan pada tugas pokok dan fungsi dalam menyelenggarakan sebagian tugas Gubernur, dirumuskan visi Biro Hukum dan Organisasi sebagai cerminan peran dan kondisi yang ingin diwujudkan dimasa depan. Hal tersebut merefleksikan kesinambungan upaya pengembangan dan pemantapan penyelenggaraan sistem pemerintahan dengan semangat reformasi yang peletakan dasar-dasarnya telah diinisiasi pada masa-masa sebelumnya.

Rumusan visi merupakan arah kebijakan dalam penyusunan program dan kegiatan strategik sesuai kondisi obyektif di lingkungan Biro Hukum dan Organisasi dalam lima tahun kedepan, yaitu :

2. Meningkatnya Kapasitas Kelembagaan

Peningkatan kapasitas kelembagaan Dilakukan melalui beberapa aspek yaitu : 1. Aspek Struktur Organisasi;

Struktur organisasi perangkat daerah harus benar-benar tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing).

2. Aspek Sistem dan Prosedur Pelayanan Organisasi;

Evaluasi penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) disemua SKPD, percepatan penerapan dan pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada SKPD yang memiliki SPMserta penyusunan Standar Kerja Pelayanan (SKP) bagi SKPD yang tidak memiliki SPM.

3. Aspek Tatalaksana dan Akuntabilitas;

Perbaikan system, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif dan efesien, terukur serta sesuai prinsip-prInsip good governance serta peningkatan kapasitas dan akuntabilitas kinerja organisasi perangkat daerah.

M I S I

Untuk mewujudkan Visi, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, maka ditetapkan misi sebagai berikut :

(16)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 7

2. Meningkatkan kualitas organisasi perangkat daerah, kinerja pelayanan dan akuntabilitas kinerja organisasi perangkat daerah;

3. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum dan penanganan sengketa hukum;

B. TUJUAN DAN SASARAN

Sebagai upaya penjabaran visi dan misi, Biro Hukum dan Organisasi menetapkan tujuan dan sasaran jangka menengah sebagai berikut :

 TUJUAN :

1. Mewujudkan produk hukum daerah yang berkualitas;

2. Meningkatnya Peran pemerintah dalam Menyusun Naskah Perjanjian Kerjasama, Advokasi, Pendampingan, dan Koordinasi dengan Institusi Penegak Hukum

3. Meningkatnya Kerjasama antar Pemerintah Daerah, antara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta

4. Terwujudnya Penyamaan Persepsi dan Singkronisasi aksi terhadap Penanganan Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan

5. Mewujudkan Pemajuan dan Perlindungan atas hak-hak dasar manusia.

6. Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dalam mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Goronyalo

7. Meningkatkan Kapasitas sumber daya SKPD dalam menunjang Pelaksnaan Program dan Kegiatan Bidang Hukum dan Organisasi

 SASARAN :

1. Untuk mencapai tujuan “Mewujudkan Produk Hukum Daerah yang Berkualitas”, ditetapkan sasaran sebagai berikut :

 Terbentuknya Produk Hukum Daerah yang berkeadilan, Demokratis dan

Mencerminkan pemenuhan kepentingan-Kepentingan seluruh elemen Masyarakat;

2. Untuk mencapai tujuan “Meningkatnya Peran pemerintah dalam Menyusun

Naskah Perjanjian Kerjasama, Advokasi, Pendampingan, dan Koordinasi dengan Institusi Penegak Hukum”, ditetapkan sasaran sebagai berikut :

(17)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 8

2

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

3. Untuk mencapai tujuan “Meningkatnya Kerjasama antar Pemerintah Daerah,

antara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta”, ditetapkan sasaran

sebagai berikut :

 Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah, anatara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta

4. Untuk mencapai tujuan “Terwujudnya Penyamaan Persepsi dan Singkronisasi

aksi terhadap Penanganan Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan”,

ditetapkan sasaran sebagai berikut :

 Menurunnya Pelanggaran terhadap peraturan Perundang-undangan

5. Untuk mencapai tujuan “Mewujudkan Pemajuan dan Perlindungan atas hak-hak

dasar manusia”, ditetapkan sasaran sebagai berikut :

 Terwujudnya Penguatan Institusi-institusi Pelaksanaan Rencana Aksi HAM (RANHAM)

6. Untuk mencapai tujuan “Mewujudkan tata pemerintahan yang baik dalam

mendukung percepatan pembangunan di Provinsi Goronyalo”, ditetapkan

sasaran sebagai berikut :

 Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan,

peningkatan kualitas Pelayanan Publik dan Penguatan akuntabilitas Kinerja

7. Untuk mencapai tujuan “Meningkatkan Kapasitas sumber daya SKPD dalam

menunjang Pelaksnaan Program dan Kegiatan Bidang Hukum dan Organisasi”, ditetapkan sasaran sebagai berikut :

 Meningkatnya Kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan

C. STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

Mengacu pada Visi, Misi dan agenda pokok serta prioritas pembangunan Provinsi Gorontalo, Renstra Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2012-2014 secara konsisten diarahkan pada upaya-upaya mendukung lingkup tugas Gubernur dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik.

(18)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 9

Dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik terhadap pelayanan publik, Biro Hukum dan Organisasi menetapkan strategi sebagai berikut :

1. Melaksanakan Penataan Produk Hukum Daerah; 2. Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan

3. Memberikan Pelayanan Hukum, Penanganan Sengketa Hukum dan Penegakan HAM;

Strategi tersebut dapat dilaksanakan dalam koridor kebijakan strategic yang merupakan kebijakan Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2012-2017 meliputi :

1. Mendorong peningkatan penerapan produk hokum dan perundang-undangan daerah; 2. Mendorong dilaksanakannya reformasi birokrasi;

3. Koordinasi kerjasama dan pendampingan advokasi hukum;

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo juga telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara berjenjang, sebagai ukuran keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran strategis organisasi. Penetapan IKU telah mengacu pada Renstra serta RPJMD Tahun 2012-2017.Indikator Kinerja Utama ditetapkan dengan memilih indikator-indikator kinerja yang memiliki fokus pada peningkatan kapasitas internal organisasi sebagi Indikator Kinerja Utama.

Indikator kinerja utama yang ada dalam Renstra Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, sebagai berikut :

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja

UTama

Target Kinerja pada Akhir Renstra (2017)

Penjelasan

1. Terbentuknya Produk Hukum Daerah yang berkeadilan, Demokratis dan Mencerminkan pemenuhan kepentingan seluruh elemen Masyarakat

Jumlah Produk Hukum Daerah yang disusun

- 50 Peraturan Daerah (PERDA) - 1500 PERGUB/ SK Peraturan Daerah (PERDA), Peraturan Kepala Daerah (PERGUB), dan Keputusan Kepala Daerah (SK) 2. Terwujudnya Penegakan Hukum yang adil (tidak diskriminatif) - Lembaga Bantuan Hukum Pemerintah Daerah sebagai Pendamping dan Pelayanan Hukum bagi Masyarakat - 15 Kali Pendampingan Pendampingan Kasus Hukum terkait penyelenggara Pemerintahan dan Masyarakat

(19)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 10

2

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

3 Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan, peningkatan kualitas Pelayanan Publik dan Penguatan akuntabilitas Kinerja

- Evaluasi dan Fasilitasi Penataan Organisasi/Kelembaga an - 34 SKPD Penataan Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah (SKPD)

E. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

Perjanjian Kinerja merupakan wujud nyata komitmen anatara penerima dan pemberi amanah untuk meningktkan integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan, pencapaian tujuan dan sasaran organisasi da sebagai dasr pemeberian penghargaan dan sanksi. Sebagai dasr pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervise atau pekembangan / kemajuan kinerja penerima amanah. Perjanjian kinerja juga sebagi dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam Perjanjian kinerja ditetapkan target capaian kinerja untuk seluruh indikator kinerja sasaran pada program dan kegiatan. Perjanjian Kinerja Biro Hukum dan Organisasi Tahun 2015 yang telah diubah berdasarkan perbaikan-perbaikan terhadap indikator kinerja dan anggaran, sebagaimana pada lampiran dokumen laporan kinerja ini.

(20)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 11

(21)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 12

2

(22)
(23)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 14

2

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

(24)
(25)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 16

2

(26)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 11

Mengacu pada visi, misi, agenda pokok dan prioritas pembangunan Provinsi Gorontalo, Renstra Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017, secara konsisten diarahkan pada upaya-upaya mendukung pencapaian visi, misi, pembangunan Provinsi Gorontalo sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, maka perlu untuk menetapkan indikator kinerja sesuai dengan tupoksi SKPD yang tertuang dalam RPJMD/Renstra SKPD Provinsi dan indikator kinerja tersebut setiap tahun yang harus tercapai.

Dalam tahun anggaran 2015, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo telah menetapkan 8 (delapan) sasaran strategis yang akan diukur dengan 17 (tujuh belas) indikator kinerja yang selanjutnya akan di uraikan dalam penjelasan sebagai berikut:

A. CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Pengukuran tingkat capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut, adalah sebagai berikut :

NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % 1. Terbentuknya Produk Hukum

Daerah yang berkeadilan, demokratis dan mencerminkan pemenuhan kepentingan seluruh elemen masyarakat

Jumlah Produk Hukum Daerah

yang di susun 10 Ranperda

16 Perda 160 300 Pergub/SK 509 Pergub/ SK 170

2. Terwujudnya Penegakan Hukum yang Adil (tidak Diskriminati)

Lembaga Bantuan Hukum Pemerintah Daerah Sebagai Pendamping Dan Pelayanan Hukum Bagi Masyarakat

3 Kali Pendamping an 3Kali Pendam pingan 100 3. Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah, anatara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta

Jumlah Dokumen Kesepakatan (MOU) dan Dokumen Kerjasama (PK) 10 MoU dan 10 PK 74 MoU dan PK 100

Tabel 3.1 Capaian Kinerja Tahun 2015

(27)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 12

3

AKUNTABILITAS KINERJA

4. Menurunnya Pelanggaran terhadap peraturan Perundang-undangan

Jumlah aparat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang memiliki kapasitas dan komitmen dalam penegakan Peraturan Daerah

dan Peraturan

Perundang-Undangan

65 PPNS 44 PPNS 68

5. Terwujudnya Penguatan Institusi-institusi Pelaksanaan Rencana Aksi HAM (RANHAM)

Jumlah aparatur yang senantiasa mengacu dan berorientasi pada

standar HAM dalam

melaksanakan tugas dan fungsi

1 Kali Rakor 1 Kali

Rakor

100

6. Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan, peningkatan kualitas Pelayanan Publik dan Penguatan akuntabilitas Kinerja

Evaluasi dan fasilitasi penataan organisasi/kelembagaan

5 SKPD 8 SKPD 100

Jumlah Dokumen Pelayanan

Publik yang cepat dan mudah di akses

33 SOP dan 15 SPM

33 SOP 50

Jumlah Dokumen kinerja dan jumlah kapasitas SDM di bidang Manajemen dan Akuntabilitas Kinerja 2 DOK. 2 DOK. 100 75 ORANG 75 ORANG 100 7. Meningkatnya Kualitas perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta akuntabilitas keuangan

Jumlah Dokumen Perencanaan 4 Dok 4 DOK 100

Jumlah Dokumen Evaluasi 3 Dok 3 DOK 100

Persentase Keselarasan program dengan Dokumen

100% 100% 100

Hasil Penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi

B - -

Jumlah Laporan keuangan SKPD yang sesuai dengan SAP

3 Laporan 3

Laporan 100

8. Meningkatnya Pelayanan Administrasi jasa perkantoran dan penyediaan sarana dan Prasarana serta pengelolaan kepegawaian

Jumlah Jasa Kantor yang tersedia tepat waktu

11 11 100

Jumlah sarana dan prasarana tersedia

7 7 100

Persentase pegawai yang

mengikuti diklat sesuai dengan rencana

100% 100% 100

Persentase kelengkapan

Database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu

100% 100% 100

(28)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 13

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Dearah Provinsi Gorontalo Tahun 2015 dievaluasi dengan mengelompokkan nilai capaiannya dari masing-masing indikator kinerja sasaran, dalam skala pengukuran sebagai berikut :

Sangat Baik 85% - 100 %

Baik 70% - 84%

Cukup 55% - 69%

Kurang <55%

Dengan melihat persentase capaian kinerja yang dikelompokkan berdasarkan skala ordinal diatas, analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2015 Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Keberhasilan pencapaian Sasaran Terbentuknya Produk Hukum Daerah, di ukur dengan 1 (satu) indikator kinerja yang pencapaian target dari indikator kinerja sasaran dapat digambarkan sebagai berikut :

Jumlah Produk Hukum Daerah yang Disusun

a. Jumlah Peraturan Daerah (PERDA) yang di hasilkan.

Capaian kinerja dari indikator utama ini ada 160 persen, hal ini menggambarkan bahwa dari tahun ke tahun lebih dapat menigkatkan kulitas kinerja serta memantapkan kualitas produk hukum daerah yang dapat melindungi kepentingan serta memberi kepastian hukum kepada masyarakat, dan menciptakan landasan hukum dalam melaksanakan Pemerintahan yang baik serta menjunjung tinggi supremasi hukum.

Adapun Program yang dilaksanakan untuk mendukung capaian tersebut adalah Tabel 3.2 Skala Penilaian

SASARAN 1

Terbentuknya Produk Hukum Daerah yang Berkeadilan, Demokratis dan

(29)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 14

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan dengan berbagai kegiatan yang

mendukung capaian indikator kinerja tersebut, seperti kegiatan pengkajian dan pendampingan Ranperda, kelgiatan ini mendapampingi dan menkaji serta membahas ranperda dari SKPD/Instansi pengusul di DPRD.

Dalam mencapai kinerja tersebut, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi yaitu :

 Indikator kinerja ini tergantung pada SKPD pengusul Rancangan Peraturan Daerah, dalam hal pembuatan Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Daerah untuk di kaji di Biro Hukum dan Organisasi untuk dibahas pada tingkat selanjutnya.

 Partisipasi masyarakat sangat diperlukan sebagai pihak yang dikenai langsung oleh suatu produk perundang-undangan. oleh karena itu, berkaitan dengan adanya partisipasi masyarakat dalam proses Perubahan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2006, maka pengaruh tekanan-tekanan dari luar merupakan faktor yang paling efektif dalam mempengaruhi partisipasi masyarakat.

Adapun solusi atau langkah tindak lanjut untuk peningkatan kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

 Melakukan konsultasi dengan pimpinan SKPD pengusul Rancangan Peraturan Daerah mengenai kendala penyiapan naskah akademik dan Rancangan Peraturan Daerah dengan memberikan saran dan masukan guna kelancaran pengajuan naskah akademik dan Rancangan Peraturan Daerah.

 Menganalisis terhadap kebutuhan Ranperda di masing-masing SKPD

 Memberikan pemahaman kepada aparatur tentang manfaat dan pentingnya Peraturan Daerah.

 Memberikan pemahaman kepada aparatur tentang mekanisme penyusunan produk hukum daerah.

b. Peraturan Kepala Daerah (Pergub) dan Keputusan kepala Daerah (SK)

Penyusunan Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Gubernur, dari 300 Pergub/SK yang ditargetkan, realisasi capain tahun 2015 sejumlah 562 Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Gubernur, yang tebagi 47 Pergub, dan 533 SK, capian ini berbeda dari tahun sebelumnya tahun 2014 dengan jumlah Pergub/SK 601 buah, menurunnya tingkat realisasi capain tidak mempengaruhi target capaian pada tahun 2015 yang ditetapkan 300 Pergub/SK.

(30)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 15

komunikasi yang terjalin dengan SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo sebagai instansi pengusul baik rancangan Peraturan Gubernur, Rancangan Surat Keputusan Gubernur. Dengan berkurangnya angka capaian pada tahun 2015 tidak berpengaruh pada angka target tahun 2015 yang disesuaikan dengan RKT dan Perjanjian Kinerja setiap tahun, dengan kualiatas dari hasil capain yang masih lebih baik dari angka yang ditargetkan, Adapun dari program kegiatan penataan peraturan perundang-undangan mendukung dalam kegiatan lain yaitu a). Fasilitasi Sosialisasi Peraturan perundang-undangan, b). Publikasi peraturan perundang-undangan, c). Rapat koordinasi dengan instansi bidang hukum terkait di pusat dan daerah.

Penyusunan Peraturan dan Keputusan Kepala Daerah dengan program Penataan Peraturan Perundang-Undangan, Dalam mencapai kinerja tersebut, terdapat beberapa hal yang mempengaruhi yaitu :

 Hal-hal yang sifatnya menghambat /kendala

 Adanya SKPD yang belum memahami Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2006 yang mengatur tentang Mekanisme, dan Tatacara Penyusunan Pengajuan dan Pembahasan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

 Penyusunan Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan tanpa paraf koordinasi dan koreksi Biro Hukum tapi langsung diajukan ke Sekretaris Daerah, Wakil Gubernur dan Gubernur untuk ditandatangani. Sehingga bila terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan hirarki pembuatan suatu produk hukum, terutama dari konsekwensi anggaran, Biro Hukum dan Organisasi tidak dapat mempertanggungjawabkannya.  Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut dan guna

peningkatan kinerja adalah :

 Mendistribusikan kembali Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2006 tentang Mekanisme dan Tatacara Penyusunan, Pengajuan dan Pembahasan Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo ke seluruh SKPD untuk di pedomani dalam penyusunan produk hukum.

(31)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 16

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah Produk Hukum Daerah yang disusun

15 Perda 10 Ranperda 16 Perda 50 Perda 601

Pergub/SK Pergub/SK 300 Pergub/SK 509 1500 Pergu/ SK

Biro Hukum dan Organisasi menetapkan target sebesar 10 Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda), dengan jumlah capaian sebesar 16 Peraturan Daerah. Dibandingkan pada tahun 2014 jumlah yang terealisasi sebanyak 15 Peraturan Daerah, dari target sebanyak 10 (sepuluh) Rancangan Peraturan Daerah. Capaian tahun 2015 meningkat dibandingkan pencapaian di tahun 2014. Target Capaian pada akhir Renstra adalah sebesar 50 Peraturan Daerah

Pada tahun 2014, capaian kinerja atas indikator sasaran atas Peraturan Gubernur dan Keputusan Gubernur sebesar 601 Peraturan Gubernur/Surat Keputusan dari target yang di tetapkan sebesar 300 Pergub/SK. Penyusunan Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Gubernur pada tahun 2015 di tetapkan target sebesar 300 Pergub/SK dengan realisasi capaintahun 2015 sejumlah 562 Peraturan Gubernur dan Surat Keputusan Gubernur, yang terdiri dari 47 Pergub dan 533 SK. Target capaian pada akhir renstra adalah sebesar 1.500 Peraturan Gubernur/SK.

(32)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 17

Capaian kinerja sasaran tersebut, diukur dengan 1 (satu) indikator kinerja dengan capaian 170 %. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

Lembaga Bantuan Hukum Pemerintah Daerah sebagai Pendamping dan Pelayanan Hukum bagi Masyarakat

Capaian kinerja dari indikator kinerja utama ini adalah penyelenggaraan fasilitasi dan Advokasi Hukum dalam rangka terselesainya sengketa dan Gugatan Peradilan, dalam penyelesaian sengketa/kasus dan pelayanan hukum dimana pada tahun 2015 sesuai dengan

pejanjian kinerja, target capaian pada penyelenggaraan advokasi hukum adalah 2 kali kegiatan, kegiatan pertama 5 (lima) kali melakukan pendampingan sengketa hokum dengan kasus yang berbeda, dan yang kedua 6 kali melakukan pelayanan hukum terpadu, (sidang Itsbat nikah), penyelesaian masalah/sengketa hukum dan bimtek penanganan sengketa dengan realisasi presentasi capaian 95,75% terdiri dari 25 kali melakukan pendampingan dan penyelesaiaan masalah Itsbat nikah bagi masyarakat yang tidak mampu. Hal ini menjelaskan bahwa pendampingan kasus sengketa yang ditangani biro hokum dan organisasi ada 5 kasus yang berbeda ditambah 1 kasus sengketa perkawianan dengan 25 kali pananganan.

Dari penjelasan diatas Kinerja yang dicapai pada tahun 2015, kasus yang ditangani oleh biro hukum adalah 6 kasus yang didampingi. Realisasi ini lebih besar dari tahun 2014 dengan 10 kali pendampingan, capain tahun 2015 ini tidak menjadi kendala bila dibandingkan dengan target sesuai renstra, hal ini masih tergatung dari laporan atau kasus yang masuk di Biro Hukum.

Indikator Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Target Capaian Pada Akhir

Renstra Target Realisasi

Lembaga Bantuan Hukum Pemerintah Daerah sebagai Pendamping dan Pelayanan

10 Kali

Pendampingan Pendampingan 3 Kali Pendampingan 6 Kali 15 Kali

SASARAN 2

(33)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 18

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Hukum bagi Masyarakat

Dari tabel capaian kinerja di atas, dapat di ketahui pencapaian sasaran di tahun 2014 adalah sbesar 10 kali pendampingan terhadap aparatur dan masyarakat yang mendapat kasus hukum. Pada tahun 2015, capaian kinerja sebesar 6 kali pendampingan dari target yang telah di tetapkan sebesar 3 kali pendampingan atau capaian sebesar 200 persen. target capaian di akhir Renstra adalah sebesar 15 kali pendampingan.

Sasaran Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah, antar Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta di ukur dengan indikator jumlah dokumen kesepakatan dan dokumen kerjasama. Capaian sasaran dapat di jelaskan sebagai berikut:

Jumlah Dokumen Kesepakatan (MoU) dan dokumen Perjanjian Kerjasama (PK)

Dalam target capaian dengan kegiatan Pengkajian dan pembahasan MoU dan Perjanjian Kerjasama sebanyak 10 MoU dan 10 Perjanjian Kerjasama, target tersebut mencapai 130 % untuk pencapaian jumlah MoU yang dikaji dan MoU yang telah ditetapkan dan 610 % untuk Perjanjian Kerjasama yang di tetapkan. Adapun beberapa MoU dan Perjanjian Kerjasama yang dikaji di biro hukum dan organisasi tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penyaluran Dana Bantuan Opersional Sekolah(BOS)untuk SD/SLDB, SMP/SMPLB, SMP Satu Atap/SMP-Terbuka TA.2015 Pihak Pengusul Dikpora dan BRI;

2. Operasional Penyiaran Iklan Pihak Pengusul Biro Humas dan LPP-RI;

3. Operasional Produksi & Penayangan Liputan Berita Pihak Pengusul Biro Humas dan PT Gorontalo TV Utama;

4. Pelaksanaan Pelayanan Jaminan Kesehatan Daerah yang terintegrasi dengan Program Jaminan Kesehatan pihak Pengusul Pemprov dan Pemkab Bone Bolango;

5. Peningkatan kualitas aparatur sipil negara pada pemerintahan Provinsi Gorontalo.

SASARAN 3

Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan Kerjasama antar Pemerintah Daerah,

antar Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah

(34)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 19

Provinsi dan IPDN;

6. Naskah Perjanjian Hibah Daerah pihak pengusul Pemprov Gorontalo dan Perhimpunan Donor Darah Indonesia Prov. Gorontalo;

7. Perjanjian Kerjasama tentang Pelayanan Hukum terpadu pihak pengusul Biro Hukum, Kemenag, Pengadilan Agama, Dan Dukcapil;

8. NPHD dalam Bentuk Adat Pemprov Gorontalo dan Dewan Adat;

9. Kerjasama dan Koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas kantor perwakilan BI Pihak

pengusul Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi;

10. Pinjam pakai tanah milik pemerintah provinsi gorontalo untuk pembangunan perkantoran lanud sam ratulangi beserta fasilitas pendukung lainnya pihak pengusul Pemerintah Provinsi dan TNI Ankatan Laut;

11. Pengelolaan program asuransi kesejahteraan hari tua kumpulan pihak pengusul Pemerintah Provinsi dan PT. Hari Tua;

12. Nota Kesepahaman tentang Kerjasama dalam rangka Peningkatan dan pengembangan ketahanan nasionla Prov. Gorontalo pihak pengusul Lembaga Ketahanan Nasional RI dan Gubernur Gorontalo;

13. Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui program pendidikan dan pelatihan pihak pengusul Pemprov dan Politeknik ATMI Surakarta.

Dalam mencapai sasaran tersebut di laksanakan pula kegiatan Bimbingan Teknis penyusunan Naskah Mou dan Perjanjian Kerjasama dengan tujuan adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi setiap Aparatur birokrasi pemerintah baik pemerintah Kab/kota maupun Aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo, dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam membuat dan menyusun MoU dan Perjanjian Kerjasama yang bisa diterapkan di SKPD masing-masing.

(35)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 20

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Target Capaian Pada Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah Dokumen Kesepakatan (MoU) dan dokumen Perjanjian Kerjasama (PK) 10 MoU dan 37 Perjanjian Kerjasama 10 Mou dan 10

PK 13 MoU dan 61 PK 68 MoU dan 68 PK

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat di ketahui bahwa pencapaian kinerja untuk tahun 2014 sebesar 10 MoU dan 37 Perjanjian Kerjasama yang di kaji dan di tetapkan. Pada tahun 2015, realisasi atas capaian sasaran sebesar 13 MoU dan 61 PK. Target capaian pada akhir tahun Renstra adalah sebesar 68 MoU dan 68 PK.

1. Aparat penyidik Pegawai Negeri Sipil yang memiliki kompetensi

Capaian kinerja ini di dukung oleh kegiatan bimbingan teknis PPNS dan rapat-rapat koordinasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam menegakkan dan menangani pelanggaran pegawai-pegawai yang belum memahami Peraturan perundang-undangan yang berlaku di Provinsi Gorontalo. Sebagaimana target yang ditetapkan dalam perjanjian kinerja adalah 65 orang pegawai, agar terciptanya aparat penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang memiliki kemampuan dan kapasitas menjadi PPNS Provinsi Gorontalo.

Bimbingan Teknis Penyidik Pegawai Negeri sipil (PPNS) dilaksankan selama 1 (satu) kali kegiatan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dalam rangka melakukan penegakkan Peraturan Daerah pada masyarakat Provinsi Gorontalo.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

SASARAN 4

(36)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 21

Jumlah Aparat penyidik Pegawai Negeri Sipil yang

memiliki kompetensi 15 PPNS 65 PPNS 65 PPNS 326 PPNS

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat dilihat bahwa capaian kinerja sasaran untuk tahun 2014 adalah sebanyak 15 PPNS yang memiliki kompetensi. Pada tahun 2015, dari target yang di tetapkan sebesar 65 PPNS terealisasi 100 persen. Target capaian pada akhir Renstra adalah sebesar 326 PPNS.

Sasaran Terwujudnya Penguatan Institusi-institusi Pelaksnaan Rencana Aksi HAM (RANHAM) diukur dengan indikator kinerja jumlah aparatur yang senantiasa mengacu dan berorientasi pada standar HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Selanjutnya dapat di jelaskan sebagai berikut:

Jumlah aparatur yang senantiasa mengacu dan berorientasi pada standar HAM dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Capaian kinerja dari indikator ini adalah tersosialisasinya peraturan perudang-undangan tentang HAM kepada masyarakat dan perlindungan terhadap hak azasi manusia di provinsi gorontalo. Capaian kinerja ini didukung oleh program Koordinasi, Kerjasama dan Pendampingan Advokasi Hukum dengan kegiatan sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang hak azasi

SASARAN 5

(37)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 22

3

AKUNTABILITAS KINERJA

manusia.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah Pelaksanaan Rapat Koordinasi Hak Asasi Manusia

1 Kali

Rakor 1 Kali Rakor 1 Kali Rakor 6 Kali Rakor

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat di ketahui pencapaian kinerja untuk sasaran ini pada tahun 2014 dilaksanakan 1 kali rapat koordinasi. Pada tahun 2015 dari target 1 kali pelaksanaan rapat koordinasi terlaksana sebanyak 1 kali pelaksanaan rapat koordinasi. Target capaian pada akhir renstra adalah 6 kali rapat koordinasi yang bertujuan untuk memberikan penguatan bagi aparatur baik di tingkat pemerintah provinsi maupun pemerintah Kab/Kota akan pentingnya HAM pada setiap menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Capaian kinerja sasaran Terwujudnya Penguatan Organisasi Kelembagaan dan Ketatalaksnaan, Peningkatan Kulitas Pelayanan Publik dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja

tersebut, diukur dengan 3 (tiga) indikator kinerja dimana dari ke tiga indikator kinerja tersebut terdapat 1 (satu) capaian indikator dengan realisasi 50 persen dan 2 (dua) indikator kinerja dengan realisasi sebesar 100 persen. Adapun pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Evaluasi dan fasilitasi penataan organisasi/kelembagaan

Dalam pencapaian target kinerja indikator kinerja utama ini dicapai dengan program Peningkatan Kapasitas Organisasi Perangkat Daerah dengan kegiatan Penataan Organisasi Perangkat Daerah. Pada Tahun 2015 telah dilakukan penataan terhadap organisasi perangkat

SASARAN 6

Terwujudnya Penguatan Organisasi Kelembagaan dan Ketatalaksnaan, Peningkatan

Kulitas Pelayanan Publik dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja

(38)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 23

capaian target sebesar 100%.

Capaian ini adalah sebagai bukti tindak lanjut dari capaian target pada tahun 2014, dimana pada tahun 2014 penataan organisasi perangkat daerah sesuai Perubahan PP Nomor 41 Tahun 2007 sebagai Pedoman Penataan SOTK belum maksimal dan pada Tahun 2014,

telah ditetapkan 33 SKPD yang telah di sesuaikan dengan PP Nomor 41 Tahun 2007 sebagai pedoman pembentukan Organisasi Tata Kerja, dan pada tahun 2015 sasaran target capaian ini adalah 5 usulan perubahan OTK dengan realisasi capain pada tahun 2015 adalah 8 usulan perubahan dan pembentukan OTK sebagai berikut :

1. Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga berubah menjadi Dinas Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

2. Dinas perhubungan parawita komunikasi dan informatika berubah menjadi Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika.

3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembnagunan Desa tertinggal berubah menjadi Dinas Pembangunan dan Transmigrasi

4. Pembentukan struktur dan tata kerja Dinas Pariwisata dan ekonomi kreatif

5. Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah meningkat menjadi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah

6. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja meningkat menjadi Badan Satuan Polisi Pamong Praja.

7. Pembentukan struktur Organisasi dan tata kerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 8. Pembentukan Biro Pengadaan

Indikator Kinerja Tahun 2014

Tahun 2015 Target

Capaian Pada Akhir Renstra Target Realisasi

Evaluasi dan fasilitasi penataan

organisasi/kelembagaan 33 SKPD 5 SKPD 8 SKPD 20 SKPD

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat di lihat bahwa pada tahun 2014, Biro Hukum dan Organisasi telah memfasilitasi dan evaluasi terhadap penataan kelembagaan di 33 SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Pada tahun 2015, dimana pada tahun ini di wacanakan akan adan perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang

(39)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 24

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Pedoman Penataan Organisasi Tata Kerja, maka sudah ada 8 SKPD yang difasilitasi dan di evaluasi usulan penataan kelembagaannya.

2. Jumlah Dokumen Pelayanan Publik yang Cepat dan Mudah di Akses

Evaluasi penguatan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tahun 2015 target yang ingin dicapai adalah 33 Dokumen SOP SKPD, Capaian ini merupakan hasil dari berbagai dukungan indikator kinerja yang lain. Adapun capaian jumlah SOP yang telah dievaluasi pada tahun 2015 adalah 33 Dokumen SOP SKPD.

Dari hasil evaluasi dokumen SOP pada tahun ini terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan SOP dan pencapaian kinerja, adapun kekurangan dalam penyusnan ini adalah :

 Hasil Laporan SOP yang belum dilampirkan dengan Peraturan Gubernur (Pergub)

 Peran serta aktif dari berbagai lembaga/kelompok masyarakat yang kurang memahami dengan standar pelayanan yang disesuaikan pada SOP

Selain SOP, jumlah SPM yang dievaluasi. Target awal dari capaian kinerja ini adalah mengevaluasi 9 SKPD yang menerapkan Standar Pelayanan Minimal, dimana terdapat 15 bidang urusan, 65 jenis pelayanan dan 174 indikator yang terdapat di Provinsi danKabupaten/Kota, dimana Standar Pelayanan Minimal ini menjamin akses mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata.

Guna mencapai kinerja ini ada langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dalam rangka percepatan penerapan Standar Pelayanan Minimal di Daerah adalah melaksanakan sosialisasi pada seluruh jajaran DPRD dan SKPD serta para pemangku kepentingan terkait berupa :

 Membentuk tim percepatan penerapan dan pencapaian SPM di daerah;

 Fasilitasi Kabupaten/Kota untuk mengintegrasikan SPM dalam perencanaan dan penganggaran;

 Monev penerapan SPM di daerah untuk memastikan pencapaian target SPM di setiap Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing;

Tujuan pelaporan penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di daerah adalah untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan penerapan SPM di daerah yang berguna untuk

(40)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 25

telah ditetapkan dan penganggaran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Salah satu bentuk apresiasi yang di berikan oleh Pemerintah Pusat terhadap pelayanan publik adalah memberikan ruang untuk kompetisi Inovasi pelayanan public yaitu suatu terobosan dari instansi/lembaga publik dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Inisiatif terobosan tersebut terletak pada kebaruan (novelty). Prinsip kebaruan tersebut dibedakan dengan inovasi dalam teknologi dengan merupakan keunikan yang khas berbeda dengan yang lain, Pemikiran inovasi pelayanan publik tidak lepas dari masih lambatnya peningkatan kualitas publik sebagai wujud dari reformasi birokrasi, maka dari itu Kementerian PANRB sudah tidak lagi memberikan Penghargaan Citra Pelayanan Prima (CPP) dan Citra Bhakti Abdi Negara (CBAN), Hal itu digantikan dengan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik, sesuai dengan edaran Peraturan Menteri PANRB No.31 Tahun 2014 Tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik, maka Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupate/Kota wajib mengikuti memasukan Proposal Inovasi Pelayanan Publik.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah Dokumen SOP dan

SPM 9 SOP 33 SOP dan 15 SPM 33 SOP 33 SOP dan 15 SPM

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat di ketahui pada tahun 2014 jumlah SOP sebanyak 9 SOP dari 9 SKPD dan belum terdapat laporan SPM. Pada tahun 2015, telah terdapat 33 SOP dari 33 SKPD dan belum ada laporan SPM sehingga capaian masih 50 persen. target capaian pada akhir tahun Renstra adalah 33 SOP dan 15 SPM.

3. Jumlah Dokumen Kinerja dan Jumlah Kapasitas SDM di bidang Manajemen dan Akuntabilitas Kinerja

Jumlah dokumen kinerja berdasarkan target yang ditetapkan yaitu 2 (dua) dokumen yaitu dokumen laporan kinerja dan dokumen perjanjian kinerja. Evaluasi capain kinerja setiap tahun terdapat kenaikan nilai atas Akuntabilitas Pemerintah Provinsi Gorontalo tetapi belum sesuai yang diharapkan. Semakin baiknya pemahaman SKPD tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sehingga mampu meningkatkan Laporan Akuntabilitas Kinerja

(41)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 26

3

AKUNTABILITAS KINERJA

Instansi Pemerintah dan juga meningkatnya fungsi koordinasi dan komunikasi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.

SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan yang meliputi tahapan berupa perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja. Hingga saat ini Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) lebih sering dipandang sebagai

sebuah mekanisme untuk mempertanggungjawabkan kinerja, dengan peran yang sangat strategis terhadap SAKIP dalam upaya peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, maka diselenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Provinsi Gorontalo Tahun 2014 dengan ini diseuaikan dengan target capaian 75

Peserta Bimtek SAKIP yang akan diberikan pemahaman dalam penerapan SAKIP masing-masing SKPD agar terjadi kemudahan dan peningkatan kualitas dalam penyusunan pertanggungjawaban kepada publik berupa LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)

Dalam mencapai target dari indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari berbagai kendala sebagai berikut :

a. Belum memanfaatkan dokumen-dokumen perencanaan kinerja sebagai alat untuk mengendalikan kinerja dan

b. memperbaiki kinerja sehingga capaian kinerja tidak sinkron dengan perencanaan kinerja; c. Belum sempurnanya kualitas indikator kinerja;

d. Belum optimalnya kualitas evaluasi akuntabilitas kinerja sehingga rekomendasinya belum dapat ditindaklanjuti untuk perbaikan penerapan manajemen kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo;

e. Kurangnya kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja

Dari berbagai kendala dan permasalahan tersebut diatas, maka ditempuh langkah-langkah perbaikan sebagai berikut :

 Melakukan Sinkronisasi terhadap dokumen-dokumen Perencanaan Kinerja.

 Menyempurnakan kualitas Indikator Kinerja sehingga dapat memenuhi kriteria indikator kinerja yang baik.

(42)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 27

diseluruh jajaran Pemerintah Provinsi Gorontalo untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel.

SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan yang meliputi tahapan berupa perencanaan, pengukuran, pelaporan dan evaluasi kinerja. Hingga saat ini

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) lebih sering dipandang sebagai sebuah mekanisme untuk mempertanggungjawabkan kinerja.

Sehubungan dengan peran yang sangat strategis terhadap SAKIP dalam upaya peningkatan penyelenggaraan pemerintahan, serta dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM dalam bidang manajemen dan akuntabilitas kinerja, maka didukung dengan

diselenggarakannya kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah di Provinsi Gorontalo.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah dokumen kinerja dan jumlah kapasitas SDM di bidang manajemen dan akuntabilitas kinerja

2 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 8 dokumen

75 Orang 75 orang 75 Orang 385 Orang

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2014 capaian sebesar 2 dokumen dan 75 orang. Pada tahun 2015, capaian sebesar 2 dokumen dan 75 orang sesuai dengan target yang di tetapkan. Target capaian pada akhir Renstra adalah

(43)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 28

3

AKUNTABILITAS KINERJA

sebesar 8 dokumen dan 385 orang.

Sasaran meningkatkan kualitas perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan di ukur dengan 5 (lima) indikator kinerja. Terdapat 4 (empat) indikator kinerja dengan realisasi mencapai 100 persen dan 1 (satu) indikator kinerja belum di peroleh hasil capaiannya yaitu hasil penilaian AKIP SKPD oleh Inspektorat Provinsi.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah dokumen perencanaan 4 dokumen 4 dokumen 4 dokumen 20 dokumen

Jumlah dokumen evaluasi 3 dokumen 3 dokumen 3 dokumen 15 dokumen Persentase keselarasan

program dengan dokumen 100 % 100 % 100 % 100 % Hasil penilaian AKIP SKPD oleh

inspektorat Provinsi CC B B BB

Jumlah laporan keuangan SKPD

yang sesuai dengan SAP 3 laporan 3 laporan 3 laporan 15 laporan

Dari tabel capaian kinerja diatas, dapat di ketahui untuk tahun 2014 terealisasi 4 dokumen perencanaan yaitu Renstra, Rencana Kerja SKPD, Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja. 3 (tiga) dokumen evaluasi yaitu LKIP, LPPD dan LKPJ. Persentase keselarasan program dengan dokumen yaitu 100 persen. Hasil Penilaian AKIP SKPD oleh inspektorat provinsi yang memperoleh predikat CC dan laporan keuangan SKPD yang sesuai SAP 3 (tiga) laporan yaitu laporan keuangan bulanan, CALK dan Laporan Realisasi Anggaran. Pada tahun 2015 dari target yang telah di tetapkan semuanya mencapai 100 persen kecuali penilaian AKIP yang belum di

SASARAN 7

Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Evaluasi Kinerja serta Akuntabilitas

Keuangan

(44)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 29

evaluasi, 100% keselarasan program dengan dokumen, predikat BB untuk nilai AKIP dan 15 laporan keuangan yang sesuai dengan SAP.

Sasaran Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Kepegawaian di ukur dengan 5 (lima) indikator kinerja dengan capaian sebesar 100 persen.

Indikator Kinerja Tahun 2014 Tahun 2015 Capaian Pada Target Akhir Renstra Target Realisasi

Jumlah jasa kantor yang

tersedia tepat waktu 11 11 11 55

Jumlah sarana dan prasarana

tersedia 7 7 7 35

Persentase pegawai yang mengikuti diklat yang sesuai

rencana 100% 100% 100% 100 %

Persentase kelengkapan database kepegawaian yang

dapat diselesaikan tepat waktu 100% 100% 100% 100 %

Jumlah dokumen kepegawaian 12 12 12 60

Dari tabel capaian diatas, dapat diketahui bahwa pada tahun 2014, capaian dari jasa yang tersedia tepat waktu sebesar 11, Jumlah sarana dan prasarana tersedia sebesar 7, pegawai yang mengikuti diklat yang sesuai rencana sebesar 100 persen, kelengkapan database kepegawaian yang dapat diselesaikan tepat waktu sebesar 100 persen dan 12 dokumen kepegawaian. Pada tahun 2015, semua indikator kinerja dapat tercapai sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Target capaian pada akhir Renstra adalah 55 jasa kantor yang tersedia tepat waktu, 35 sarana dan prasarana yang tersedia, 100 persen

SASARAN 8

Meningkatnya Pelayanan Administrasi Jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan

Prasarana Pengelolaan Kepegawaian

(45)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 30

3

AKUNTABILITAS KINERJA

pegawai yang mengikuti diklat sesuai rencana, 100 persen kelengkapan database kepegawaian dan 60 dokumen kepegawaian.

D. REALISASI ANGGARAN

Dana yang digunakan untuk pembiayaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran yang telah ditetapkan oleh Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2015 sebesar Rp. 2.900.000.000,- (Dua Milyar Sembilan Ratus Juta Rupiah). Pada Bulan September mendapat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tambahan (APBDP) sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) dengan realisasi penggunaan anggaran sebesar Rp. 2.875.268.485,- (Dua Milyar Delapan Ratus Tujuh Puluh Lima Juta Dua Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Limah Rupiah) atau sebesar 97,5%.

Rincian lebih lanjut realisasi keuangan dari masing-masing program yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 adalah sebagai berikut :

NO. Sasaran Strategis Program /Kegiatan Realisasi 2014

(Rp.)

Realisasi Anggaran Th. 2015

Rp. %

1 Terbentuknya Kualitas

Produk Hukum Daerah Yang Berkeadilan, Demokratis dan mencerminkan pemenuhan kepentingan-kepetingan seluruh elemen masyarakat

PROGRAM : Penetaan Peraturan Perundang-Undangan KEGIATAN : Pengkajian dan Pendampingan Ranperda 186.929.850 189.883..550, - 98,78 PROGRAM : Penetaan Peraturan Perundang-Undangan KEGIATAN : Koordinasi Bidang Hukum 143.589.350 62..403.500,- 99,86 PROGRAM : Penetaan Peraturan Perundang-Undangan KEGIATAN : Pengkajian Peraturan Keputusan Kepala Daerah 105.079.798 85.370.310,- 99,64

(46)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 31 Undangan

KEGIATAN : Sosialisasi dan Publikasi Peraturan

Perudang-undangan

2 Terwujudnya Penegakan Hukum yang adil (tidak diskriminatif)

PROGRAM : Fasilitasi dan Advokasi Hukum KEGIATAN : Pendampingan dan Penyelesaian Masalah / Sengketa hukum 524.306.400 700.966.500,- 95,76 3 Tersususnnya Dokumen-dokumen kesepakatan

Kerjasama antar Pemerintah Daerah, anatara Pemeritah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antara Pemerintah Daerah dengan NGO, dan Antara Pemerintah dan Swasta

PROGRAM : Pengkajian Kerjsama KEGIATAN : Bimbingan teknis Penyusunan MoU dan Perjanjian Kerjasama

55.249.000 39.800.000,- 100

4 Menurunnya Pelanggaran terhadap peraturan Perundang-undangan

PROGRAM : Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) KEGIATAN : Bimbingan teknis Penyidik Pegawai negeri Sipil (PPNS)

105.968.100 106.773.000,- 99.97

5 Terwujudnya Penguatan Institusi-institusi Pelaksanaan

Rencana Aksi HAM

(RANHAM)

PROGRAM : Pemenuhan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM)

KEGIATAN : Rapat Koordinasi Hak Asisi manusia

46.899.700 33.700.000 100

6 Terwujudnya penguatan Organisasi/ kelembagaan dan ketatalaksanaan,

peningkatan kualitas

Pelayanan Publik dan Penguatan akuntabilitas Kinerja

PROGRAM : Penataan kelembagaan, analisis jabatan (Anjab) dan Ketatalaksnaan) KEGIATAN : fasilitasi, Evaluasi OPD dan analisis Jabatan 166.009.000 139.774.400,- 99,62 PROGRAM : Fasilitasi peningkatan Pelayanan Publik KEGIATAN : Evaluasi SPM dan Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 78.742.200 89.496.000,- 96,43 PROGRAM : Fasilitasi peningkatan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) KEGIATAN : Bimbingan Teknis Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(47)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 32

3

AKUNTABILITAS KINERJA

(SAKIP) 7 Meningkatnya Kualitas

perencanaan dan evaluasi kinerja serta akuntabilitas keuangan

PROGRAM : Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Sarana dan Prasarana Kualitas Sumber Daya aparatur

KEGIATAN : Pelayanan administrasi Perkantoran

292.614.876 370,277.175,- 95,85

8 Meningkatnya Pelayanan Administrasi jasa Perkantoran dan Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Pengelolaan kepegawaian

PROGRAM : Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Sarana dan Prasarana Kualitas Sumber Daya aparatur

KEGIATAN : Peningkatan Sarana dan Prasarana

454.789.166 561,038.500,- 97,85

PROGRAM : Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran, Sarana dan Prasarana Kualitas Sumber Daya aparatur

KEGIATAN : Pelatihan Teknis/ Bimbingan teknis

(48)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 33

BAB IV P E N U T U P

A. KESIMPULAN

Secara umum, Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo telah berhasil merealisasikan program dan kegiatan yang tertuang dalam rencana kinerja Tahun 2015 untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana tercantum dalam Renstra Biro Hukum dan Organisasi dan khususnya yang telah di perjanjikan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2015.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa, nilai capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun 2015, dimana dari 15 (lima belas) indikator kinerja pencapaian target kinerjanya berada pada kategori “sangat baik”. Hal ini mengindikasikan bahwa seluruh indikator kinerja yang di perjanjikan dan yang ditetapkan dicapai dengan baik.

B. SARAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Daerah diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan dalam penyusunan LAKIP Provinsi Gorontalo. Keberhasilan yang telah dicapai oleh Biro Hukum dan Organisasi di tahun 2015 diharapkan menjadi parameter agar program/kegiatan dimasa mendatang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Selanjutnya, guna peningkatan kualitas kinerja baik dalam aspek perencanaan, pelaksanaan maupun pelaporan, agarselalu konsisten terhadapdokumen-dokumen yang mendukung sempurnanya LAKIP.

(49)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 34

IKHTISAR EKSEKUTIF

Pelaksanaan seluruh program dan kegiatan Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 dilaksanakan untuk mencapai visi, misi yang di jabarkan melalui tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mengukur pencapaian kinerja yang dilaksanakan melalui program dan kegiatan tersebut, disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo Tahun

Pencapaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo tahun 2015 diukur melalui 3 (tiga) Tujuan dan 4 (empat) Sasaran Strategis dengan 15 (lima belas) Indikator Kinerja. Sasaran strategis tersebut telah dicapai dengan sangat baik. Berdasarkan realisasi fisik dan keuangan, capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Provinsi Gorontalo tahun 2015 mencapai persentase 97,5 %.

Hasil capaian kinerja Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo pada tahun 2015 ini akan dijadikan sumber informasi dan referensi yang efektif bagi upaya perbaikan dan optimalisasi kinerja di tahun-tahun berikutnya, yang selanjutnya untuk mewujudkan visi Biro Hukum dan Organisasi Setda Provinsi Gorontalo serta visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur.

(50)

LAKIP2015 - biro hukum dan organisasi 35

Kata Pengantar ... i

Ringkasan Eksekutif ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Struktur Organisasi ... 1

C. Tugas Pokok dan Fungsi ... 3

D. Sumber Daya Manusia ... 3

E. Sarana dan Prasarana ... 5

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 5

A. Rencana Strategis Tahun 2012-2017 ... 5

B. Tujuan dan Sasaran ... 7

C. Strategi dan Arah Kebijakan ... 8

D. Indikator Kinerja Utama (IKU) ... 9

E. Perjanjian Kinerja Tahun2015 ... 10

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 11

A. Capaian Kinerja Tahun 2015 ... 11

B. Analisis Capaian Kinerja ... 13

C. Realisasi Anggaran ... 30

BAB IV PENUTUP ... 31

4.1. Kesimpulan ... 31

4.2. Saran ... 31

LAMPIRAN :

- Tabel Penetapan Kinerja Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Gangguan pada organ peredaran darah nonketurunan dapat disebabkan oleh pola hidup dan makanan yang tidak sehat.. Misalnya, terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak

Adapun output yang dihasilkan dari tahapan TOGAF ADM ini akan menghasilkan Enterprise Architecture (EA) yang dapat digunakan sebagai petunjuk oleh Pemerintahan Sulawesi Tengah

Pembuatan film action ini menggunakan penggabungan teknik live shoot dan special effect untuk menvisualkan adegan yang tidak dapat dicapai dengan alat yang biasa dan

Agar kebijakan tersebut sesuai dengan permasalahan dan situasi aktual maka dilaksanakan pertemuan pengembangan kebijakan dan pedoman pelak- sanaan kegiatan program

Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu

Sejalan dengan tugas dan fungsi Biro Hukum sebagaimana diatur dalam Keputusan Gubernur Nomor 70 tahun 2002 tetang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi

Satu tim bola basket terdiri dari 5 orang, jika di sekolah terdapat 12 siswa peserta ekstra kurikuler basket yang akan mengikuti suatu turnamen, maka banyaknya tim inti yang

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka didapatkan simpulan sebagai berikut : variabel independen yaitu usia, merokok, serum sodium dan platelets.berpengaruh signifikan