• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 18 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 17 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 18 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 17 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR : 18 TAHUN 2000 SERI: D NO. : 17

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 18 TAHUN 2000

TENTANG

KERJASAMA ANTAR DESA / KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BATANG,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka memantapkan penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Otonomi Desa dipandang perlu lebih mengutamakan prinsip-prinsip demokrasi yang mencerminkan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi keanekaragaman masy arakat desa ;

b. bahwa untuk mewujudkan kepentingan bersama antar Desa/Kelurahan dan menjamin kelangsungan pembantunan serta menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan, maka dipandang perlu adanva ketentuan mengenai Kerjasama Antar Desa/ Kelurahan ;

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut huruf a dan b, perlu diatur dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2757) ;

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun

(2)

1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan dan Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3381) ;

4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden ;

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri dalam Negeri dan Instruksi Menteri Dalam Negeri Mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ABATANG

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG TENTANG KERJASAMA ANTAR DESA/ KELURAHAN

(3)

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Batang ;

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Batang ; c. Bupati adaIah Bupati Batang ;

d. Camat adalah Camat di Kabupaten Batang ; e. Desa adalah Desa di Wilayah Kabupaten Batang ;

f. Pemerintah Desa adalah Femerintah Desa di Wilayah Kabupaten Batang ;

g. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa ;

h. Kepala Desa adalah Pemimpin Pemerintah Desa di Kabupaten Batang;

i. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah Badan Perwakilan Desa di Wilayah Kabupaten Batang yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengarahan terhadap nenyelerygaraan Pemerintahan Desa ;

j. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah dibawah kecamatan ;

k. Kerjasama Antar Desa adalah suatu usaha bersama antar Desa dengan Desa atau antar Desa dengan Kelurahan yang mengandung unsur timbal balik saling menguntungkan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan ditingkat Desa/Kelurahan ;

l. Perselisihan adalah ketidakserasian yang terjadi antara Desa dengan Desa atau antara Desa dengan Kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat ditingkat Desa/Kelurahan.

BAB II T U J U A N Pasal 2

Kerjasama Antar Desa dilaksanakan dengan tujuan untuk :

a. mewujudkan kepentingan bersama antar Desa-desa yang bersangkutan terhadap suatu obyek atau kegiatan, yang bersifat materiil atau non materiil.

(4)

c. menghindari kemungkinan terjadinya perselisihan antar Desa. Pasal 3

Obyek atau kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, dapat berupa :

a. sumber daya alam, misalnya sumber air, tempat wisata, cagar alam, cagar budaya, sumber bahan galian golongan c, tempat penambatan perahu, tempat pangkalan kendaraan bermotor dan sebagainya.

b. kegiatan pembinaan terhadap kelompok minat, misalnya perikanan/ nelayan, pengairan, pertanian, perkebunan, transportasi, kerajinan, komoditas perdagangan dan sebagainya.

c. kegiatan pembinaan terhadap kelompok-kelompok masyarakat, misalnya keagamaan, kebudayaan, ketentraman, ketertiban, anti narkoba dan sebagainya.

d. tempat usaha dagang, misalnya pasar desa, penggergajian, koperasi dan sebagainya.

Pasal 4

(1) Biaya pelaksanaan kerjasama antar Desa/Kelurahan dibebankan kepada Desa/Kelurahan yang bersangkutan.

(2) Khusus untuk Desa, biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mendapat persetujuan BPD.

BAB III

BENTUK, TATA CARA DAN BADAN KERJASAMA Pasal 5

(1) Kerjasama Antar Desa/Kelurahan dapat dilakukan antara Desa dan Desa, antara Desa dengan Kelurahan serta Kelurahan dengan Kelurahan.

(2) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang-bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Pasal 6

(1) Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ditetapkan dengan Keputusan Bersama.

(5)

(2) Keputusan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat hal-hal sebagaimana berikut :

a. ruang lingkup bidang yang menjadi obyek atau kegiatan kerjasama ; b. susunan organisasi dan personalia ;

c. tata cara dan ketentuan pelaksanaan ; d. pembiayaan ;

e. jangka waktu ;

f. lain-lain ketentuan yang dipandang perlu.

Pasal 7

(1) Keputusan Bersama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, ditandatangani oleh masing-masing Kepala Desa/Kelurahan yang bersangkutan, kecuali untuk Desa setelah mendapat persetujuan dari BPD.

(2) Keputusan Bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus dilaporkan kepada Bupati paling lambat 15 (lima belas) hari sejak ditandatangani.

(3) Pengesahan Keputusan Bersama dilaksanakan oIeh :

a. Camat, bagi Desa/Kelurahan yang berada dalam satu wilayah Kecamatan ;

b. Bupati melalui Camat, bagi Desa/Kelurahan yang tidak berada dalam satu Wilayah Kecamatan ; ,

c. Gubernur melalui Bupati dan Camat, bagi Desa/Kelurahan yang berada di dalam atau di luar Wilayah Daerah.

Pasal 8

Kerjasama Antar Desa/Kelurahan, berbentuk Badan Kerjasama Desa yang dapat berupa Badan Usaha dan/atau Organisasi Bersama yang ditentukan usahanya menurut kesepakatan antara Desa yang bersangkutan.

(6)

BAB IV BIMBINGAN DAN PENGAWASAN KERJASAMA Pasal 9

(1) Untuk memperlancar serta mencapai daya guna dan hasil guna dalam pelaksanaan kerjasama antar Desa, Camat yang bersangkutan memberikan petunjuk, bimbingan dan pengawasan.

(2) Petunjuk, bimbingan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk menghindarkan kemungkinankemungkinan timbulnya perselisihan.

Pasal 10

Perselisillan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) adalah bersifat perdata, mengenai perselisihan dalam pelaksanaan kerjasama meliputi bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang mengakibatkan kerugian bagi Desa/KeIurahan dan/atau masyarakat yang bersangkutan.

Pasal 11

Apabila terjadi perselisihan dalam pelaksanaan Kerjasama Antar Desa/ kelurahan, maka Pejabat yang berwenang untuk bertindak dan mengambil keputusan dalam penyelesaian perselisihan dimaksud, adalah :

a. Camat, bagi Desa/Kelurahan yang berada dalam satu wilayah Kecamatan ;

b. Bupati, bagi Desa/Kelurahan yang tidak berada dalam satu Wilayah Kecamatan ;

c. Gubernur, bagi Desa/Kelurahan yang berada di dalam dan di luar wilayah Daerah.

Pasal 12

Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 dilaksanakan dengan cara musyawarah mufakat untuk mencapai mufakat, hasilnya dirumuskan dalam keputusan bersama dan ditandatangani oleh masing-masing Kepala Desa/kelurahan vang berselisih, diketahui oleh Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).

BAB V KETENTUAN PERALIHAN Pasal 13

(7)

(1) Kerjasama Antar Desa/Kelurahan yang sudah ada pada saat bcrlakunya Peraturan Daerah ini, sepansang tidak bertentangan dan belum disesuaikan dengan Peraturan Daerah ini, masih tetap berlaku.

(2) Penyesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun setelah Peraturan Daerah ini diberlakukan.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 15

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Batang.

Disahkan di Batang

Pada tanggal 11 Maret 2000 BUPATI BATANG,

dto

DJOKO POERNOMO Diundangkan di Batang

Pada tanggal 20 Maret 2000

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATANG dto

M. SUSIGIT KUSBANDRIJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG TAHUN 2000 NOMOR 18 SERI : D NO.:17

(8)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 18 TAHUN 2000

TENTANG

KERJASAMA ANTAR DESA/KELURAHAN I. UMUM

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dan ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan serta Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

Atas dasar pertimbangan tersebut diatas, maka perlu disahkan Peraturan Daerah Kabupaten Batang tentang Kerjasama Antar Desa/ Kelurahan sebagai salah satu Peraturan Daerah yang merupakan pcnjabaran dan pelaksanaan undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 s/d 15 : Cukup jelas.

Referensi

Dokumen terkait

Mapel Kompetensi Dasar /ndikator Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar benana alam'  Kemampua n memprakti kkan kegiatan kerja sama

Berdasarkan nilai TBE menggunakan metode USLE dengan dasar curah hujan selama 12 tahun maka dengan tanaman ubi jalar yang ditanam pada tanah ultisol di kecamatan

Pembandingan aktivitas antibakteri andaliman dengan beberapa antibiotik menunjukkan kekuatan daya penghambatan ekstrak etilasetat dan ekstrak metanol terhadap B.. aureus, yaitu

Jasa Raharja maka akan terdapat jumlah yang lebih besar lagi, dimana korban meninggal dunia akibat kecelakaan pada lima tahun terakhir adalah rata-rata 20.459 orang pertahunnya

Program bimbingan kelompok berdasarkan pendekatan perkembangan pada penelitian ini diartikan sebagai bimbingan yang diberikan oleh konselor kepada mahasiswa Institut

Service Excellence sangat besar manfaatnya bagi bank, selain meningkatkan citra bank dihadapan nasabah baik, service excellence juga dapat menjaga loyalitas

 Bahan olahan ini lebih disukai karena mutu yang dihasilkan seragam dengan Kadar. Karet Kering (KKK) sekitar 50%, tidak ada resiko penurunan mutu

Mesin penyangrai kopi memiliki beberapa komponen penting yang harus dibuat diantaranya adalah rangka mesin yang dibuat dari pipa hollow, tabung mesin yang dibuat dari