• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sendiri. Antara tahun terjadi peralihan pengelolaan perusahaanperusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sendiri. Antara tahun terjadi peralihan pengelolaan perusahaanperusahaan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

55 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan sendiri. Antara tahun 1942-1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan- perusahaan Belanda tersebut oleh Jepang, setelah Belanda menyerah kepada pasukan tentara Jepang di awal Perang Dunia II.

Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir Perang Dunia II pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada Sekutu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi Buruh/Pegawai Listrik dan Gas yang bersama-sama dengan Pimpinan KNI Pusat berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan-perusahaan tersebut kepada Pemerintah Republik Indonesia. Pada 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan Gas di bawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW.

Pada tanggal 1 Januari 1961, Jawatan Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN (Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965. Pada

(2)

saat yang sama, 2 (dua) perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai pengelola tenaga listrik milik negara dan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai pengelola gas diresmikan.

Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.17, status Perusahaan Listrik Negara (PLN) ditetapkan sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK) dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.

Seiring dengan kebijakan Pemerintah yang memberikan kesempatan kepada sektor swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan listrik, maka sejak tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi kepentingan umum hingga sekarang.

4.1.2. Visi, Misi, dan Moto PT. PLN (Persero)

Visi :

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh-kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insan.

Penjabaran : A. Diakui

Mencerminkan cita-cita untuk meraih pengakuan dari pihak luar yang menunjukan bahwa PLN pantas dipandang sebagai perusahaan kelas dunia.

B. Kelas Dunia

A. Menunjukan kinerja yang melebihi ekspektasi pihak-pihak yang berkepentingan.

(3)

B. Memberikan layanan yang mudah, terpadu, dan tuntas dalam berbagai masalah kelistrikan.

C. Menjalin hubungan kemitraan yang akrab dan setara dengan pelanggan serta mitra usaha nasional dan internasional.

D. Bekerja dengan pola pikir prima (Mindset of Excellence).

E. Diakui oleh pelanggan dan mitra kerja sebagai perusahaan yang mampu memenuhi standar mutakhir dan paling baik.

C. Bertumbuh-kembang

A. Antisipasi terhadap perkembangan lingkungan usaha dan selalu siap menghadapi berbagai rintangan.

B. Secara konsisten menunjukan kinerja yang lebih baik.

D. Unggul

A. Menjadi yang terbaik dalam bisnis kelistrikan dan memenuhi tolok ukur mutakhir dan terbaik.

B. Memposisikan diri sebagai perusahaan yang terkemuka dalam pencaturan bisnis kelistrikan dunia.

C. Mengelola usaha dengan mengedepankan pemberdayaan potensi insansi secara maksimal.

D. Meningkatkan kualitas proses, sistem, produk, dan pelayanan secara kesinambungan.

E. Terpercaya

A. Memegang teguh etika bisnis yang tertinggi. B. Menghasilkan kinerja terbaik secara konsisten. C. Menjadi perusahaan pilihan.

F. Potensi Insani

A. Keberhasilan perusahaan lebih ditentukan oleh kesadaran anggota perusahaan untuk memunculkan seluruh potensi mereka dalam wujud wawasan aspiratif dan etikal, rasa kompeten, motivasi kerja, semangat belajar inovatif dan semangat bekerja sama.

B. Potensi insane diperkaya dengan kompetensi yang terbentuk dari pengetahuan substansial, pengetahuan kontekstual, keterampilan, kemampuan, pengalaman, dan jenjang kerja sama.

(4)

Misi :

A. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

A. Mencari dan memandaatkan peluang usaha secara

berkesinambungan di bidang bisnis kelistrikan dan usaha yang lain yang terkait.

B. Mengembangkan budaya pelayanan.

C. Menerapkan prinsip-prinsip penyelenggaraan perusahaan yang baik (good corporate governance).

D. Anggota perusahaan perlu menyadari bahwa bisnis kelistrikan adalah bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

E. Berusaha secara konsisten untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kelistrikan.

B. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

A. Mengembangkan dan menjalakan bisnis kelistrikan sesuai dengan harapan dan aspirasi masyarakat.

B. Mengembangkan usaha kelistrikan yang selaras dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi di pasar yang kompetitif.

C. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi

Konsekuensi terhadap strategi korporat :

A. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam kegiatan produktif. B. Memacu pemanfaatan energi listrik secara tepat guna dan

memberikan nilai tambah bagi sector ekonomi.

C. Menjadi pelopor dalam membangun masyarakat yang sadar dan cinta lingkungan.

D. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan

(5)

A. Membangun dan mengoprasikan fasilitas kelistrikan yang akrab dengan lingkungan alam dan lingkungan sosial.

B. Menjaga dan memelihara semua fasilitas kelistrikan sehingga tidak mencemari lingkungan.

Moto :

“Listrik untuk kehidupan yang lebih baik (Electicity for a better life)”

4.1.3. Arti Logo PT. PLN (Persero)

Setiap perusahaan senantiasa dilengkapi dengan lambang perusahaan, lambang mempunyai arti penting bagi suatu perusahaan dan merupakan lambang tanda pengenal yang tetap, bahkan lambang itu pun mencerminkan keberadaan perusahaan. PT. PLN (Persero) mempunyai suatu lambang yang berbentuk petir atau kilat yang telah lama dipakai oleh PT.PLN (Persero) beserta satuan-satuannya.

Gambar 4.1 Logo PT. PLN (Persero) Sumber : www.pln-jabar.co.id

Berwarna kuning keemasan, berbentuk segi empat dan berkala ukuran lebar : panjang (3:4) tanpa garis pinggir, bila diperlukan penggambaran segi empat tersebut, dapat digunakan garis pinggir sebagai batas. Tanpa tulisan Listrik Negara atau tulisan-tulisan lain didalamnya, Gambar atau lembaga PT.PLN (Persero) terdiri dari :

(6)

A. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Bidang persegi panjang vertikal di atas merupakan bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya, melambangkan bahwa PT.PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PT.PLN (Persero) bahwa listik mampu menciptakan penserahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-menyala yang dimiliki oleh tiap insan yang berkarya diperusahaan ini.

B. Petir atau Kilat

melambangkan tenaga listrik yang terkandung didalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilakan oleh perusahaan. Selain itu petir juga mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah melambangkan kedewasaan PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

C. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga bidang usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu, pembangkit, penyaluran dan distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN

(7)

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi warna biru untuk memberikan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya.

4.1.4. Kekuatan Perusahaan

Dalam UU No 30 Tahun 2009 tentang ketenagalistrikan, PLN bukan lagi satu-satunya pemegang kuasa usaha dalam bisnis ketenagalistrikan. Pemerintah membuka kesempatan bagi swasta, koperasi, maupun swadaya masyarakat untuk berperan serta dalam penyedia listrik kepada masyarakat. Sehingga PLN dituntut untuk lebih meningkatkan profesionalitasnya dalam memberikan pelayanan kelistrikan kepada masyarakat. Dalam menghadapi tantangan dan kondisi ke depan yang terus berubah, maka beberapa hal dibawah ini merupakan unsur kekuatan PLN DJBB yang harus terus dipelihara, dioptimalkan dan bahkan dikembangkan.

Kekuatan itu adalah :

A. SDM yang berpengalaman di bidang distribusi tenaga listrik. B. Infrastruktur jaringan komunikasi daya dan teknologi informasinya.

C. Unit-unit pelayanan yang telah menyebar dan menjangkau ke pelosok, meliputi 17 Area Pengatur Distribusi, dan 100 Rayon.

(8)

D. Menguasai pangsa pasar distribusi tenaga listrik, dengan jumlah pelanggan yang besar.

E. Kepercayaan masyarakat dan lembaga/instansi lainnya yang cukup tinggi kepada PLN sebagai pengusaha tenaga listrik yang berpengalaman.

F. Infrastruktur jaringan ketenagalistrikan yang cukup luas sebagai berikut : 1. Jaringan tegangan menengah (JTM) 44.970 Kms

2. Jaringan tegangan rendah (JTR) 147.333 Kms 3. Gardu distribusi 51.530 buah

4. Trafo 48.096 buah dengan total kapasitas 9,512 MVA

4.1.5. Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Bogor

Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Bogor Sumber: Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor

(9)

Dalam struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Bogor divisi hubungan masyarakat berada di bawah divisi administrasi umum. Job description Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor yaitu :

A. Mengusulkan dan menjadi pelaksana program kemitraan dan bina lingkungan.

B. Menjalin kerja sama dengan pers baik media cetak maupun elektronik. C. Menanggapi berita-berita tentang PT. PLN (Persero) yang ada di Media

Cetak.

D. Mengirimkan tanggapan berita ke redaksi yang terkait untuk dimuat pada edisi berikutnya.

E. Mengundang wartawan ke kantor PLN guna menyampaikan informasi dalam rangka meningkatkan pelayanan publik.

F. Mengirimkan Press Release ke redaksi media cetak untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

G. Menjalankan program corporate social responsibility.

H. Menjalankan program dari kebijakan-kebijakan PT. PLN (Persero)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Deskripsi Informan Penelitian

Seluruh informan dalam penelitian ini tidak merasa keberatan untuk disebutkan namanya dan data dirinya, adapun informan penelitian ini adalah :

(10)

A. Deni, Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor

Selama menjalani proses penelitian dan wawancara, Bapak Deni merupakan informan yang pertama kali diwawancara oleh peneliti dan berdiskusi. Beliau memberikan respon yang baik terhadap peneliti dan bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh peneliti. Beliau menggunakan seragam PT. PLN (Persero) berwarna putih dan menawarkan diri untuk membantu peneliti mencari informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Bapak Deni merupakan sosok Humas yang ramah dan nyaman untuk diajak berdiskusi.

B. Kemal Pribadi (Masyarakat Kota Bogor)

Informan kedua yang peneliti wawancarai adalah Bapak Kemal Pribadi. Bapak Kemal Pribadi berusia 35 tahun yang merupakan kepala keluarga memiliki satu anak. Beliau tinggal di Jalan Cibuluh No 7 RT 03 RW 03 Kecamatan Tanah Sareal, Kelurahan Kedung Badak, Kota Bogor. Beliau sehari-hari bekerja sebagai Supir GrabBike. Bapak Kemal Pribadi merupakan salah satu masyarakat kota Bogor dengan pelanggan listrik 900VA yang terkena dampak pencabutan subsidi listrik. Beliau adalah sosok yang rendah hati dan ramah. Ketika peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan, beliau menjawab dengan apa adanya dan selalu tersenyum.

(11)

C. Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero)

Informan ketiga peneliti yaitu Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero). Informan ketiga yaitu seorang laki-laki muda. Namanya tidak dapat disebutkan dalam penelitian ini dikarenakan beliau tidak ingin namanya dijadikan konsumsi publik atau digunakan untuk kepentingan lain selain media. Hanya pers yang dapat mempublikasikan namanya di berbagai media. Beliau sangat ramah dan bersedia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti juga menjelaskannya secara terperinci.

D. Jovie Yordan, Jurnalis Kumparan.com

Informan keempat yaitu jovie yordan yang bekerja di Kumparan.com sebagai jurnalis. Kesan pertama yang peneliti lihat, beliau adalah seorang jurnalis yang penuh dengan kejujuran dan sangat bertanggung jawab. Menjadi jurnalis adalah impian dari seorang jovie yordan agar dapat memberikan informasi kepada masyarakat dengan fakta yang jelas. Jovie yordan bekerja di kumparan.com sudah 1 tahun.

4.2.2 Hasil Analisis Data

Data dari hasil penelitian pada penelitian ini didapatkan melalui wawancara mendalam yang dilakukan pada bulan Januari 2017. Dimana seluruh informan yang melakukan wawancara mendalam adalah Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor dan perwakilan masyarakat kota Bogor pelanggan 900 VA yang subsidi listriknya dicabut.

(12)

A. PT. PLN (Persero) Area Bogor Turut Mencabut Subsidi listrik 450VA dan 900VA.

Telah ditetapkan pada Peraturan Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang mengatur penerapan tarif non subsidi bagi rumah tangga daya 900VA yang mampu secara ekonomi. Aturan pencabutan subsidi listrik pada golongan 900 VA sudah berlaku pada bulan Januari 2017 dan bagi golongan 450 VA tidak dilakukan pencabutan subsidi listrik.

Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan peneliti terhadap informan mengenai mengapa PT. PLN (Persero) Area Bogor turut mencabut subsidi listrik golongan 450VA dan 900VA kepada humas PT. PLN (Persero) Area Bogor diperoleh sebuah jawaban. Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor menjawab sebagai berikut:

“Semua keputusan dan kebijakan pencabutan subsidi diatur oleh pemerintah, kita sebagai unit hanya bisa menjalankannya saja”1

Setelah Bapak Deni sebagai Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor menjawab bahwa peraturan pencabutan subsidi merupakan kebijakan pemerintah, Peneliti kembali bertanya, apa yang melatarbelakangi adanya pencabutan subsidi listrik? Beliau menjawab:

“adanya subsidi listrik ini tuh, karena adanya pengalihan dana

untuk pembangunan pembangkit. Banyak daerah-daerah kecil

(13)

masih belum dapet listrik. Jadi yang jadi lebih utama yaitu pembangunan pembangkit untuk daerah yang belum mendapatkan aliran listrik.”2

Inilah yang menjadi latarbelakang adanya pencabutan subsidi listrik. Peneliti melanjutkan pertanyaannya, apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya pencabutan subsidi listrik? Beliau menjawab:

“Dampaknya ya masyarakat akan protes dan merasa keberatan jika penerima subsidi listrik saat ini sudah tidak mendapatkan subsidi listrik. Otomatis mereka bayar listriknya naik dan akan merasa kecewa. Walaupun dampaknya seperti itu, kami sudah menyiapkan antisipasinya. Mereka dapat membuat sebuah pengaduan sehingga masih bisa mendapatkan subsidi listrik.”

Setelah mengetahui dampak yang akan terjadi pada pencabutan subsidi listrik, maka peneliti memberikan pertanyaan kembali tentang berapa jumlah masyarakat Kota Bogor yang terkena dampak pencabutan subsidi? Beliaupun menjawab sebagai berikut:

“Kami tidak bisa memberikan keterangan apapun mengenai data pencabutan subsidi di Kota Bogor karena yang berhak memberikan data yaitu TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan)”3

Setelah narasumber diwawancara lebih dalam didapatkan hasil yang dinyatakan oleh Humas PT. PLN (Area) Bogor bahwa TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) bekerja sama dengan kecamatan dan kelurahan setempat untuk melakukan pengecekan terhadap rumah-rumah warga dengan golongan 900VA.

2

Wawancara. Deni. Kamis, 12 Januari 2017.

(14)

Walaupun pada hasil wawancara dengan Humas PT. PLN (Area) Bogor tidak ditemukan berapa jumlah pasti untuk masyarakat Kota Bogor golongan 900VA yang akan dicabut subsidinya, tidak semua masyarakat kota Bogor menerima pencabutan subsidi listrik tersebut. Maka dari itu, pentingnya memikirkan bagaimana PT. PLN (Persero) Area Bogor memberikan pemahaman yang baik bagi masyarakat sehingga masyarakat menerima kebijakan dari pemerintah.

Informan kedua peneliti adalah seorang masyarakat Kota Bogor yang terkena dampak pencabutan subsidi golongan 900VA bernama Bapak Kemal Pribadi. Peneliti bertanya mengenai apakah ada pemberitahuan atau sosialisasi dari pihak PT. PLN (Persero) yang ada di daerah Kota Bogor kepada Bapak Kemal bahwa subsidi listrik dirumahnya akan dicabut? Beliau menjawab:

“saya diundang untuk ikut sosialisasi nanti tanggal 17 mba di BAPEDA Bogor, heemm..sebelumnya ada yang ke rumah saya ngecek gitu dari PLN, tim survey katanya”4

Ditinjau dari wawancara yang mendalam, jawaban dari Bapak Kemal Pribadi memang apa adanya, terlihat sekali keterlambatan dari PT. PLN (Persero) Area Bogor untuk memberikan informasi kepada masyarakatnya karena yang bertanggung jawab untuk mengurus segala keperluan dan kepentingan pelanggan yaitu PT. PLN (Persero) Area Bogor. Sudah dipastikan Bapak Kemal Pribadi sebagai masyarakat Kota Bogor merasa kecewa terhadap pencabutan subsidi listrik ini.

(15)

Peneliti bertanya lagi kepada beliau. Apakah bapak akan melakukan pengaduan keluhan kepada PT. PLN (Persero) Area Bogor mengenai beratnya membayar listrik yang mahal? Beliau menjawab:

“Yaa ngeluh sih bisa aja saya kesana, mau aja saya kesana. Cuma akan ditanggapi atau tidak karena saya sendiri. Mungkin saja saya mendapatkan subsidi jika memberikan keluhan, tetapi tetangga-tetangga saya akan ikut protes jika hanya rumah saya yang mendapatkan subsidi”5

Bapak Kemal Pribadi juga menuturkan kembali perkataannya mengenai pencabutan subsidi listrik ini.

“Alat elektronik saat ini memiliki daya yang besar, jika dirumah saya memiliki setrikaan dan lemari es saja, apa saya dapat dikatakan mampu? Padahal alat elektronik tersebut memang berdaya besar”6

Pertanyaan terakhir yang peneliti ajukan kepada Bapak Kemal Pribadi adalah bagaimana harapannya terhadap subsidi listrik ini. Beliau mengatakan:

“Harapan saya subsidi golongan 900VA tidak perlu dicabut karena alat elektronik saat ini besar-besar wattnya. Kebutuhan listrik penting bagi hidup keluarga saya dan orang-orang yang memang

membutuhkannya.”7

Informan ketiga peneliti yaitu Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero), sebut saja Bapak Humas PLN karena namanya tidak dapat disebutkan. Peneliti bertanya kepada beliau, kenapa PLN mencabut subsidi listrik? Beliau menjawab :

5

Wawancara. Kemal Pribadi. Kamis, 12 Januari 2017.

6

Wawancara. Kemal Pribadi. Kamis, 12 Januari 2017.

(16)

“Sebagai dasarnya PLN itu sebagai pelaksana dari kebijakan pemerintah, intinya tuh bukan mencabut sebenarnya tapi kebijakan pemerintah dari program penggunaan subsidi tepat sasaran. Bukan PLN yang mencabut jadi pemerintah yang membuat kebijakan sehingga mempunyai dampak subsidi itu terkesan dihilangkan dari yang seharusnya.”8

Jawaban di atas memberikan suatu penjelasan yang jelas bahwa hal ini bukanlah pencabutan subsidi listrik melainkan program penggunaan subsidi tepat sasaran. Hanya saja sebagaian besar media online menyebutnya dengan pencabutan subsidi listrik. Peneliti memberikan pertanyaan yang sama kepada informan ketiga dengan pertanyaan yang peneliti sudah ajukan kepada informan pertama. Peneliti bertanya, apa yang melatarbelakangi adanya program subsidi listrik tepat sasaran? Beliau menjawab:

“Latar belakang subsidi tepat sasaran ini karena dana yang ada diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Mengapa adanya pembangunan itu karena masih banyak desa yang belum mendapatkan dan menikmati listrik seperti kita. Kan dana pembangunan itu kan tidak sedikit, maka dari itu dibuatlah program subsidi listrik tepat sasaran.”

Latar belakang adanya program ini sama halnya dengan yang dikemukakan oleh humas PT. PLN (Persero) Area Bogor yang menjelaskan bahwa akan adanya pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Lalu peneliti kembali bertanya, apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya program subsidi listrik tepat sasaran? Beliau menjawab:

(17)

“Banyak pengamat ekonomi berkata bahwa program ini berpengaruh dengan adanya inflasi. Kita sih dari pihak PLN tetap menjalankan program yang direncanakan pemerintah. Karena untuk saat ini memang yang lebih diutamakan adalah yang tadi saya bilang, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Mungkin pemerintah memilih hal ini karena ini yang lebih baik untuk Negara kita.”

Apapun dampak dari program ini adalah jalan terbaik dari pilihan pemerintah. Sehingga program ini akan terus berjalan sesuai rencana. Kemudian peneliti kembali bertanya kepada Bapak Humas PLN, apakah seluruh unit akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat atau hanya beberapa saja?

“Sebenarnya seluruh PLN ini sebagai humas PLN sebenarnya, jadi sampai dengan Unit terkecil khususnya pegawai PLN bisa menyampaikan adanya isu terkait dengan PLN.”9

Seluruh unit PT. PLN (Persero) telah ditugaskan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa subsidi listrik 900VA akan dihapuskan dan akan mengalami kenaikan tarif. Peneliti kembali memberikan pertanyaan kepada Bapak Humas PLN, pertanyaan yang diajukan sama dengan pertanyaan yang diajukan pada informan pertama yaitu berapa jumlah masyarakat Kota Bogor yang terkena dampak pencabutan subsidi? Beliau menjawab:

“heeemm.. untuk Kota Bogor saya kurang paham ya. Itu harus dibagi lagi ke masing-masing Rayon dihitung ulang, kita juga belum update mungkin ada yang melakukan updatean terbaru saya juga masih kurang paham.”10

9Wawancara. Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero). Rabu, 18 Januari 2017. 10

(18)

PT. PLN (Persero) memiliki unit yang sangat banyak, yang disebutkan masing-masing Rayon adalah salah satu unit paling bawah dalam urutan unit PT. PLN (Persero). Penjelasan dari Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) sudah cukup menjawab identifikasi masalah dalam penelitian ini.

Informan keempat yaitu seorang pers. Penelitian ini didukung dengan berbagai macam sudut pandang sehingga peneliti memilih seorang pers untuk dilakukan wawancara mendalam karena berkaitan dengan media. Informan keempat bernama Jovie Yordan yang bekerja di Kumparan.com. Kumparan.com adalah sebuah media online. Peneliti bertanya kepada Jovie Yordan, beberapa waktu lalu banyak berita mengenai pencabutan subsidi listrik di kumparan.com, apakah berita yang disebarluaskan sudah sesuai dengan yang diinformasikan oleh PLN? Beliau menjawab:

“Tentu saja sudah sesuai, karena kemarin kan dapat informasi langsung dari PLN dan kita beritakan juga sesuai dengan informasi yang diberikan PLN tersebut tidak ada yang dikurangi, tidak ada yang dilebih-lebihkan dari kami dalam memberitakan hal tersebut.”11

Seorang pers memiliki kode etik jurnalistik. Kode etik jurnalistik merupakan sebuah aturan bagi para pers agar dapat bertanggung jawab dalam menjalakan profesinya yaitu mencari informasi dan menyajikan informasi. Pencabutan subsidi listrik bagi golongan 900VA sudah

(19)

menjadi kebijakan dan keputusan pemerintah. PT. PLN (Persero) Area Bogor memang hanya bisa menjalankan tugas-tugas dari keputusan pemerintah dan harus memberikan pemahaman yang baik untuk masyarakat apalagi masyarakat dengan ekonomi rendah. Sudah menjadi tugas seorang Humas berhadapan dengan stakeholder-nya dengan cara memanajemen isu dengan baik dan tetap menjaga citra perusahaan selalu positif.

B. Langkah-langkah Public Relations PT. PLN (Persero) Area Bogor Menanggapi Berita-Berita yang Bermunculan di Media Online Agar Berita Tidak Berkembang Semakin Buruk dan Memberikan Pemahaman yang Baik Untuk Masyarakat

Seorang public relations harus melakukan suatu tindakan agar suatu isu atau berita yang bermunculan di media tidak berkembang semakin buruk dan harus sebaliknya. Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor tentunya tidak diam saja melihat berita-berita yang menyebar di media

online. Peneliti memperlihatkan beberapa berita yang terdapat di media online kepada Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor. Ternyata Humas

PT. PLN (Persero) Area Bogor sudah mengetahuinya dan melakukan tindakan seperti tidak banyak berbicara juga melakukan sesuatu agar media mengetahui bahwa pihak dari PT. PLN (Persero) Area Bogor melakukan suatu usaha agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang baik terhadap pencabutan subsidi listrik. Peneliti bertanya kepada informan pertama yaitu Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor

(20)

mengenai bagaimana langkah-langkah yang dilakukan menanggapi berita di media online agar berita tidak berkembang semakin buruk? Beliau menjawab:

“Jika ada pers yang bertanya kepada kami kenapa subsidi harus dicabut, kami dari pihak humas PT. PLN (Persero) Area Bogor pasti menjawab semua keputusan dan kebijakan sudah ditentukan oleh pemerintah. Kami PT. PLN (Persero) Area Bogor berusaha agar masyarakat di Kota Bogor menerima pencabutan subsidi listrik tersebut karena subsidi ini memang untuk masyarakat yang dapat dikatan tidak mampu.”12

Kemudian Bapak Deni menjelaskan kembali:

“Langkah yang kami lakukan yaitu melakukan perencanaan untuk mengadakan sosialisasi yang bekerja sama dengan BAPPEDA (Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah) dan TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Selain itu kami bekerja sama dengan kecamatan dan kelurahan setempat khususnya di Kota Bogor. Sosialisasi baru akan dilakukan tanggal 17 Januari nanti”13

Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor melakukan langkah-langkah yaitu perencanaan, aksi komunikasi dan evaluasi. Dinyatakan oleh Bapak Deni, setelah dilakukannya sosialisasi akan dilakukan evaluasi.

“Biasanya kalau setelah kegiatan, humas dan juga manajemen melakukan evaluasi neng. Bentuknya seperti rapat informal jadi semuanya dibahas saat evaluasi”14

Peneliti bertanya kepada Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor sebelumnya saat perencanaan melakukan sosialisasi, apakah bapak memilih sasaran publiknya? Misalnya seperti target utama sosialisasi ini untuk kalangan kebawah, menengah atau keatas. Beliau menjawab:

12

Wawancara. Deni. Kamis, 12 Januari 2017.

13Wawancara. Deni. Kamis, 12 Januari 2017. 14

(21)

“Iya kita pikirkan ini baik baik neng, target utamanya ya sudah jelas masyarakat kalangan ekonomi maaf kebawah ya, jadi kita susun bagaimana penyampaian yang baik agar masyarakat tuh mengerti dan paham gitu. Bahasa yang dipakai juga yang mudah dimengerti.”15

Pemilihan sasaran publik sangatlah diperlukan di setiap aktivitas humas. Hal ini diperlukan karena bahasa yang digunakan ketika melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat haruslah tepat. Jika seorang humas menggunakan bahasa yang terlalu sulit atau seperti sasaran utamanya seorang mahasiswa, hal ini tidak dapat disamakan dengan yang sasaran utamanya masyarakat kalangan bawah ataupun kalangan atas. Peneliti kembali memberikan pertanyaan kepada informan pertama, harapan Bapak sebagai humas nih, harapannya bagaimana mengenai berita yang menyebar di media online ini?

“Heemm..saya sih berharap berita-berita yang banyak di media

online ini gak berkembang semakin buruk. Nanti juga beritanya

menghilang dengan sendirinya karena pihak dari Dirut PLN sudah memberikan penjelasan. Kalau saya lihat sih, masyarakat pasti mengerti dan menerima bagi yang terkena pencabutan subsidi listrik ini. Bagi masyarakat yang terkena pencabutan subsidi pun pasti masih dapat dikategorikan mampu karena sudah dilakukan survey sebelumnya. Gitu neng…”16

Informan pertama Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor sudah menjelaskan bagaimana langkah-langkah humas yang dilakukan menghadapi berita pencabutan subsidi listrik tahun 2017 di media

online ini dan cara memberikan pemahaman yang baik kepada

masyarakat humas, PT. PLN (Persero) Area Bogor melakukan

15

Wawancara. Deni. Kamis, 12 Januari 2017.

(22)

kegiatan sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat mengerti mengapa subsidi listrik dihentikan.

Informan ketiga Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) juga diberikan pertanyaan yang sama dengan informan pertama oleh peneliti. Peneliti bertanya, terkait berita subsidi listrik di media online akhir tahun lalu masih berupa isu, apa langkah-langkah yang dilakukan humas PT. PLN (Persero) menghadapi berita tersebut agar berita tidak berkembang menjadi buruk? Beliau menjawab:

“Sebenarnya sebelum adanya isu yang akan mempunyai dampak pada masyarakat pasti PLN mempunyai rencana untuk meredam adanya konflik nanti kedepan. Contohnya rencana sosialisasi melalui LSM, masyarakat atau melalui FGD dengan mengajak wartawan, media cetak online, media cetak elektronik dan lain sebagainya, seperti itu.”17

Ternyata ketika sebuah permasalahan sudah tercium oleh Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero), mereka langsung melakukan perencanaan terhadap dampak yang akan dihadapinya. Perencanaan yang dilakukan berjangka panjang, jadi Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) sudah sangat siap menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh media-media nantinya. Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) melakukan sebuah pertemuan dengan media yang dinyatakannya.

“Tadi saya bilang kan ada media gathering, media gathering tuh jadi seluruh media baik cetak, elektronik, dan online tuh diajak untuk gathering jadi kita tuh punya program kegiatan

(23)

sama. Gunanya sih untuk menghidupkan citra perusahaan di mata media.”18

Media gathering merupakan bentuk pertemuan antara humas perusahaan dengan berbagai media baik cetak dan juga elektronik. Lalu peneliti bertanya lagi kepada Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero), bagaimana humas PLN menangani suatu media agar berita yang dimuat nanti tidaklah menjatuhkan? Beliau menjawab:

“Biasanya sebelum diangkat menjadi konsumsi publik seluruh wartawan atau seluruh pembuat berita pasti konfirmasi dulu ke PLN. Kalau misalkan di Area itu humas Area yang melakukan konfirmasi, kalau di Unit wilayah tuh DM dan humas, sehingga berita nanti yang dikonsumsi publik tidak akan menjatuhkan citra perusahaan”19

Seorang humas harus memiliki hubungan yang baik dengan media dikarenakan media dapat membantu menaikan citra perusahaan dan membantu memberikan informasi yang baik dikala perusahaan sedang krisis. Pencabutan subsidi listrik ini akan mempengaruhi perserpi masyarakat terhadap PT. PLN (Persero), peneliti bertanya bagaimana humas PLN memberikan pemahaman yang baik terhadap masyarakat yang akan terkena dampak subsidi listrik tepat sasaran? Beliau menjawab:

“Bisa melalui sosialisasi karena kita mensosialisasinya ke lembaga LSM, atau ombudsman, bisa melalui itu dan media cetak lainnya.”20

18 Wawancara. Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero). Rabu, 18 Januari 2017.

19

Wawancara. Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero). Rabu, 18 Januari 2017.

(24)

Peneliti bertanya kepada informan keempat, Jovie yordan sebagai pers mengenai pemberitaan di media online. Pertanyaannya adalah PLN memberikan pertemuan dalam bentuk apa untuk berbicara dengan media online ini? Beliau menjawab:

“Jadi media mengikuti media gathering yang dilakukan oleh PLN, jadi PLN mengumpulkan berbagai media massa di Indonesia kemudian dalam acara tersebut memberikan informasi terkait kenaikan tarif dan dicabutnya subsidi ini untuk diberitakan oleh media-media yang hadir disitu.”21

Peneliti lalu bertanya lagi, mengapa berita yang muncul terkadang memberikan image yang buruk bagi perusahaan? Beliau menjawab:

“Sebenarnya sih gak selalu buruk karena itu kan tergantung dari perusahaan itu sendiri, jadi apakah memang mereka mengeluarkan kebijakan yang buruk di mata masyarakat karena dari media sendiripun memberitakan apa yang terjadi sebenarnya menjadi fakta. Jadi jika memang perusahaan itu mengeluarkan kebijakan yang di mata masyarakat buruk maka kami beritakan seperti itu. Tapi untuk mengcover agar tidak terjadi ketimpangan agar tidak berat sebelah, kami juga disitu menyisipkan pembelaan atau alasan dari perusahaan itu dalam mengeluarkan kebijakan tersebut. Jadi ada juga pernyataan dari perusahaan yang membela diri agar seimbang beritanya.”22

Media online dan media lainnya pasti memberitakan sebuah permasalahan sesuai dengan faktanya karena memang berat tanggung jawabnya ketika sebuah pers memberikan informasi yang salah dan tidak nyata. Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor dan Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) sudah melakukan langkah-langkah yang tepat sebagai seorang humas dimulai dari perencanaan, aksi

21

Wawancara. Jovie Yordan. Minggu, 29 Januari 2017.

(25)

komunikasi dan juga evaluasi. Tidak hanya itu, Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor dan Humas Kantor Pusat PT. PLN (Persero) sudah berusaha untuk memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat mengenai pencabutan subsidi listrik tahun 2017.

4.3 Pembahasan

A. Alasan PT. PLN (Persero) Area Bogor Turut Mencabut Subsidi Listrik

Hasil penelitian ini menjawab alasan PT. PLN (Persero) Area Bogor Turut Mencabut Subsidi listrik 450VA dan 900VA. Hasilnya adalah PT. PLN (Persero) hanya mencabut subsidi listrik golongan 900VA saja dan hanya menjalani kebijakan dari pemerintah. Tarif listrikpun dinaikkan secara berkala setiap dua bulan sekali dan tidak secara langsung. Pemerintah pastinya telah memikirkan banyak rencana dan juga dampak yang akan terjadi pada program subsidi listrik tepat sasaran. Alasan atau latar belakang yang kuat menjadi pegangan mengapa program subsidi listrik tepat sasaran terus berjalan hingga nantinya.

Sehingga bukan PT. PLN (Persero) yang membuat kebijakan melainkan pemerintah. PT. PLN (Persero) hanya sebagai perantara dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. PT. PLN (Persero) Area Bogor juga termasuk dalam perantara dari kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Ditemukan data pendukung di website TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) mengapa adanya program subsidi listrik tepat sasaran..

(26)

Gambar 4.3 Mengapa Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran23 Sumber:http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/

Gambar diatas menjelaskan mengapa kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan juga jawabannya. Dana subsidi listrik ini dialihkan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan. Jadi PT. PLN (Persero) Area Bogor tidak dapat berbuat apa-apa karena bukan sebagai pemegang keputusan sehingga turut mengikuti program subsidi listrik tepat sasaran. Dampak dari pencabutan subsidi listrik ini berdampak pada inflasi. Walaupun akan terjadinya inflasi, program ini tetap dijalankan dikarenakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan lebih diprioritaskan karena masih banyak desa-desa yang belum dapat menikmati listrik seperti di daerah perkotaan. Hal ini dijelaskan juga pada website TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan).

23 Infografis Listrik Untuk Semua. http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/, Kamis: 15

(27)

Gambar 4.4 Latar Belakang Subsidi Listrik Dialihkan24

Sumber:http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/

Gambar diatas menjelaskan arah dana subsidi listrik nantinya dan juga menjelaskan latar belakang pengalihan dana subsidi. Ternyata ditemukan bahwa 2.500 desa tidak dapat listrik, sekitar 12.659 desa masih kekurangan listrik, dan sekitar 1,6 juta rumah tangga miskin dan tidak mampu belum menikmati sambungan listrik. Pengalihan dana subsidi diperuntukan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan agar desa-desa yang belum dapat menikmati listrik akan dapat menikmati listrik seperti desa-desa lain yang sudah mendapatkan

24 Infografis Listrik Untuk Semua. http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/, Kamis: 15

(28)

listrik. Dana pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tidaklah sedikit, mungkin ini yang menjadi alasan kuat pemerintah untuk mencabut subsidi listrik 900VA tahun 2017. Masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena adanya pencabutan subsidi listrik ini. Pemerintah dan PT. PLN (Persero) telah mempersiapkan antisipasi untuk masyarakat yang dicabut subsidi listriknya tetapi memang benar-benar tidak mampu untuk membayar listrik melalui pengaduan penerapan subsidi listrik tepat sasaran.

Gambar 4.5 Mekanisme Pengaduan Penerapan Subsidi Listrik Tepat Sasaran25

Sumber:http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/

25 Infografis Listrik Untuk Semua. http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/, Kamis: 15

(29)

Gambar diatas ditemukan lagi di website TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) yang merupakan mekanisme pengaduan penerapan subsidi listrik tepat sasaran. Bagi rumah tangga yang miskin dan tidak mampu dapat mengambil formulir pengaduan yang tersedia di keluarahan/desa atau dapat unduh formulir di subsidi.djk.esdm.go.id. Setelah itu formulir diserahkan ke kelurahan dan kecamatan setempat. Formulir yang sudah diserahkan akan diproses sesuai dengan mekanisme dan dilihat apakah data yang diajukan sudah terdaftar di data terpadu program penanganan fakir miskin atau belum.

B. Langkah-Langkah Public Relations pada Proses Public Relations dan Tahapan Isu

Hasil penelitian selanjutnya dikaitkan dalam gambaran langkah-langkah

public relations pada Sub Bab 2.6 ditemukan perbedaan proses public relations.

Pada gambaran proses public relations dalam Buku Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia (2003), menunjukan 5 proses public

relations, tetapi dalam kenyataannya yang diterapkan Humas PT. PLN (Persero)

Area Bogor hanya 4 yang dilakukan. 5 proses public relations yaitu pengumpulan fakta, definisi permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, serta yang terakhir yaitu evaluasi. Sedangkan yang diterapkan dimulai dari definisi permasalahan, perencanaan dan program, aksi dan komunikasi, dan evaluasi. Memang banyak sering terjadi antara teori dan pelaksanaannya akan berbeda, tergantung dengan situasi yang sedang dihadapi.

Tahapan isu pada pemberitaan pencabutan subsidi listrik tahun 2017 di media online memasuki tahap awal yang disebut isu potensial. Isu yang beredar

(30)

dimasyarakat seperti sebuah isu yang baru muncul sehingga tidak banyak masyarakat yang mengeluh karena akan adanya pencabutan subsidi listik. Humas PT. PLN (Persero) ketika munculnya isu langsung melakukan media gathering sehingga ketika munculnya isu langsung ada penanganan dari humas terkait. Pencabutan subsidi listrik ini prosesnya sangatlah cepat, sehingga ketika munculnya isu dan tidak lama kemudian masyarakat langsung mengalami kenaikan tarif listrik atau dicabutnya subsidi listrik bagi pelanggan 900VA. Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor mengelola isu-isu tersebut dengan cara mengamati berita-berita yang bermunculan di media atau media monitoring sehingga pemberitaan di media termonitor dengan baik. Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor membangun hubungan dengan media lokal yang berada di Kota Bogor agar nantinya berita yang dikeluarkan oleh media tidakah menjatuhkan.

C. Penggunaan Situational Theory of the Public di PT. PLN (Persero) Area Bogor

Pada Sub Bab 2.9 terdapat Situational Theory of the Public (STP) yaitu teori yang berfungsi bagi public relations untuk mengidentifikasi publik atau membantu pengelompokan publik terhadap organisasi ketika terjadi situasi krisis. Dikaitkan pada Situational Theory of the Public (STP), Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor memilih sasaran publiknya terlebih dahulu untuk menyusun program sosialisasi yang akan berlangsung agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi. Teori ini digunakan oleh PT. PLN (Persero) Area Bogor untuk menentukan sasaran publik pada program-programnya.

(31)

D. Manajemen Isu Public Relations PT. PLN (Persero) Area Bogor

PT. PLN (Persero) Area Bogor sudah melakukan manajemen isu public

relation dalam menghadapi berita pencabutan subsidi listrik tahun 2017 di media online. Manajemen isu yang dilakukan yaitu memberikan klarifikasi kepada

media-media baik cetak atau elektornik dengan penjelasan yang sebaik-baiknya. Hal ini adalah manajemen isu public relations PT. PLN (Persero) Area Bogor dalam manajemen isu saat isu sedang berlangsung. Sebenarnya manajemen isu

public relations dilakukan oleh Kantor Pusat PT. PLN (Persero) dengan

mengundang seluruh media baik elektronik maupun media cetak melalui media

gathering. Pertemuan itulah public relations memberikan penjelasan kepada

media dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh media.

Sebelum terjadinya isu, PT. PLN (Persero) Area Bogor dan juga Kantor Pusat PT. PLN (Persero) sudah menyiapkan perencanaan agar nantinya isu yang beredar tidak salah dan membuat persepsi masyarakat menjadi buruk. Perencanaan yang dilakukan adalah menyiapkan program-program apa saja yang akan dilakukan nantinya jika memang benar-benar terjadi pencabutan subsidi listrik golongan 900VA. Program-program yang akan dijalankan sudah disiapkan dengan matang. Sehingga ketika isu berlangsung dan agar tidak terjadinya krisis, pihak dari PT. PLN (Persero) Area Bogor langsung bergegas melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar informasi yang masyarakat butuhkan terpenuhi dan tidak akan terjadinya krisis.

(32)

26Krisis adalah turning point yang dapat membawa permasalahan ke arah

yang lebih baik (for better) atau lebih buruk (for worse). Oleh karenanya krisis selalu menyandang dua isu yang bertolak belakang, yakni peluang dan ancaman. Krisis yang tidak dipecahkan dengan baik umumnya akan berakibat buruk. Perusahaan bisa bangkrut dan korban yang berjatuhan akan bertambah banyak, mulai dari harta benda, nyawa manusia, pekerjaan sampai pada reputasi. Sebaliknya krisis yang dipecahkan dengan baik justru akan menimbulkan kemenangan, keuntungan, dan kebahagiaan. Orang akan bersalam-salaman dan tersenyum lebar, pahlawan atau pemimpin baru lahir dan perusahaan tidak jadi bangkrut.

Isu yang dihadapi PT. PLN (Persero) Area Bogor memang akan berakibat sebuah peluang atau sebuah ancaman. Sebelum terjadinya krisis PT. PLN (Persero) Area Bogor langsung melakukan program sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang merasa ketakutan akan beratnya membayar listrik yang mahal dan setelah mengikuti program sosialisasi yang dilakukan PT. PLN (Persero) Area Bogor akan merasa lega juga dapat kembali tersenyum karena masih akan mendapatkan subsidi listrik sesuai dengan mekanisme pengaduan penerapan subsidi listrik tepat sasaran.

Memang benar akan adanya gap sehingga timbulah isu jika aktivitas organisasi dan harapan publik tidak sejalan seperti yang dijelaskan pada Sub Bab 2.8 mengenai harapan publik dan aktivitas organisasi. Seperti harapan publik yang menginginkan subsidi listrik akan tetap ada, sedangkan aktivitas pemerintah menetapkan subsidi listrik akan dihapuskan. Maka dari itu, munculah gap atau perbedaan antara harapan publik dan aktivitas organisasi yang berkembang menjadi sebuah isu.

26Rhenald Kasali. 2003. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: PT Temprint. Hal

(33)

E. Persamaan Penelitian dengan Jurnal Internasional

Pada Sub Bab 2.1 mengenai penelitian terdahulu yang sejenis, salah satunya merupakan jurnal internasional yang berjudul “The Role of Public Relations in

Foreign Policy Planning and Execution” yang dimaksudkan disini adalah peran

humas dalam perencanaan kebijakan luar negeri dan pelaksanaan. Pada jurnal tersebut dijelaskan public relations berfungsi melakukan scanning lingkungan ketika adanya isu-isu kebijakan luar negeri. Fungsi public relations disini lebih mengarah kepada mencari dukungan publik atas kebijakan-kebijakan luar negeri yang akan ditetapkan. Selain itu, public relations memiliki kapasitas yang terbatas untuk sepenuhnya berkontribusi untuk manajemen strategis organisasi dan proses pembuatan kebijakan luar negeri. Sama halnya seperti public relations di Indonesia yang memiliki keterbatasan dalam pembuatan kebijakan pemerintah.

Public relations hanya dipergunakan untuk bagian komunikasi seperti mengelola

Gambar

Gambar 4.1 Logo PT. PLN (Persero)  Sumber : www.pln-jabar.co.id
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Area Bogor  Sumber: Humas PT. PLN (Persero) Area Bogor
Gambar 4.3 Mengapa Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran 23 Sumber:http://www.tnp2k.go.id/id/download/infografik-listrik-untuk-semua/
Gambar 4.4 Latar Belakang Subsidi Listrik Dialihkan 24
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dinding turap kayu, baja atau beton yang permanen, harus diukur sebagai jumlah dalam meter persegi yang dipasang memenuhi garis dan elevasi yang ditunjukkan pada gambar

Terlaksananya Reviu Laporan Keuangan Daerah, Evaluasi LAKIP, dan SPIP pada seluruh SKPD di Kabupaten Purworejo 2 kali reviu, 1 kali evaluasi LAKIP, dan Pelaksanaan SPIP di

KUBERDIRI (JANJI PENEBUS) Key - D Words and Music by Yoshua Perwirana, Maya Setiawan & Dita Soedarsono. Verses from “Standing on the Promises”

Kuadran 2 merupakan gaya terpadu yang menunjukkan orientasi yang tinggi pada tugas atau pekerjaan dan juga pada hubungan atau orang, sehingga responden yang

Kediri Single Window for Investment yang selanjutnya disingkat KSWI adalah sistem yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara

Secara umum, Gambar 4.a menunjukan bahwa semakin besar muatan total yang bekerja, maka nilai koefisien tahanan gulir yang bekerja semakin besar, kecenderungan ini

Hasil dari proses SLAM diselaraskan dengan sensor gas sehingga titik-titik yang mengandung gas dapat diidentifikasikan dan mobile sensor dapat difungsikan

Secara khusus, dalam perencanaan teknis SDA yang bertujuan untuk pembangunan infrastruktur yang terdiri dari bendungan, embung, bendung, saluran Irigasi Teknis,