• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai suatu proses sosialisasi dengan menanamkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diartikan sebagai suatu proses sosialisasi dengan menanamkan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan diartikan sebagai suatu proses sosialisasi dengan menanamkan pengetahuan, nilai dan norma kepada manusia yang dapat di harapkan berkreativitas menurut keinginannya dan mengaktualisasikan pribadinya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak baik di luar dan di dalam sekolah dan berlangsung seumur hidup. Dan pengertian tersebut suatu pernyataan bahwa pendidikan berlangsung di luar dan di dalam sekolah. Pendidikan di luar sekolah dapat terjadi dalam keluarga dan di dalam masyarakat. Jadi pendidikan itu berlangsung seumur hidup dimulai dari keluarga kemudian diteruskan dalam lingkungan sekolah dan masyarakat.

Proses kegiatan belajar dan mengajar di dalam kelas dimaksukan supaya siswa-siswi menguasai bahan pelajaran atau materi pelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan. Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses siswa menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang sudah di tetapkan oleh pemerintah mulai dari penyusunan rencana pelajaran, penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan evaluasi. Tetapi pada kenyataanya menunjukkan bahwa setelah pembelajaran selesai, masih saja ada anak yang belum menguasai materi pelajaran dengan baik, hal ini dapat dilihat prestasi belajar yang rendah. Karena itu yang menyebabkan keberhasilan pembelajaran adalah bagaimana seorang guru menjelaskan materi kepada siswa dan pelaksanaanya secara efektif.

(2)

Kesulitan belajar dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupu n fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya.

Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya :

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah

(3)

dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif .

Motivasi merupakan dorongan , keinginan, hasrat yang dapat mempengaruhi tingkag laku seserorangagar Ia tergerak hatinya untuk bertindak atau melakukan sesuatu hingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Hal tersebut dapat tercermin dari cara belajar yang disiplin, bersungguh-sungguh, rajin, dsb. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu : motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melalakukan tindakan belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang dating dari

(4)

luar siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan tindakanbelajar.Dengan adanya Motivasi-motivasi tersebut dapat menumbugkan keinginan berpresasi di dalam diri para siswa dalam mencapai tujuan tertentu, terutama dalam hal meningkatkan kualitas belajar yang diinginkannya.

Bimbingan merupakan terjemahan dari istilah Guidance dalam bahasa Inggris, sesuai istilah maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai bantuan. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita, yang telah terlahir yang memadai kepada seseorang dari semua usia untuk mengatur kegiatan, keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri.

Menurut Jones dalam (Djumhur dan M. Surya 1975:10.) Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihan-pilihan dan mengadakan berbagai penyelesaian dengan bijaksana dengan lingkungan. Jadi kata bimbingan mengandung arti bahwa suatu usaha membantu individu untuk menyelesaikan kesulitannya sehingga mampu mengambil keputusan dalam mengembangkan kemampuannya agar dapat mencapai hidupnya. individu(murid) agar dapat mengatasi masalah-masalah yang di hadapinya dalam belajar sehingga setelah mulai proses perubahan belajar mereka dapat mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan, bakat dan minat yang dimilikinya. Layanan bimbingan belajar dilakukan untuk menunjang program pendidikan di sekolah.

Tujuan bimbingan belajar bertujuan sebagai berikut :

1. Pengembangan sikap dan kebiasaan yang baik, terutama dalam mengerjakan tugas dalam mengembangklan keterampilan serta dalam sikap terhadap guru.

(5)

3. Mengembangkan pemahaman dan pemanfatan kondisi fisik, sosial dan budaya di lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan pengetahuan, keterampilan dan pengembangan pribadi.

Tampilnya lembaga pendidikan Informal seperti lembaga pendidikan Belajar (LBB) memiliki berbagai kelebihan di banding sekolah. Dari sisi orientasinya misalnya , kalau sekolah lebih berorientasi kepada ijazah (paper). Maka siswa LBB lebih kepada ketrampilan (skill). dari sisi gurunya kalau Guru di sekolah lebih bertumpu pada kewenangan (legality), maka di bimbingan belajar lebih kepada kemampuan (ability). Sedangkan dari sisi metode mengajar. Bila di sekolah lebih kuat pada metode konvensional, maka di bimbingan belajar lebih kepada metode alternative. Sedangkan disisi kesertaan siswa kalau disekolah untuk memenuhi tuntutan norma sekolah , maka di LBB untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Lebih lanjut Guru besar Universitas Sarjana Wijaya Taman siswa (UST) yogyakarta mengatakan , pertumbuhan lembaga pendidikan non formal di Indonesia relatiff pesat. Catatan Ditjen Diklusepa Departemen Pendidikan Nasional tahun 2003 menyebutkan, di Indonesia terdapat 22.510 lembaga kursus.

Munculnya kursus-kursus keterampilan, bimbingan belajar,dan kegiatan-kegiatan di luar sekolah merupakan kejelian dari orang yang melihat kebutuhan murid yang tidak terpenuhi di sekolah maupun di rumah. Yakni kebutuhan yang terkait dengan proses belajar yang variatif dan menyenagkan, serta memperoleh hasil belajar yang maksimal dengan menggunakan cara-cara yang lebih simple dan praktis. Dapat dibayangkan bagaimana rasanya jika seorang anak mendapat berbagai tekanan orang tua ketika belajar di rumah, atau mendapati suasana yang begitu-begitu saja di sekolah. Apakah hasil yang

(6)

mereka peroleh bisa benar-benarmaksimal. Inilah sebenarnya keaadaan yang terjadi yang melatar belakangi bimbingan belajar itu di butuhkan oleh masyarakat.

Hadirnya bimbingan belajar sesungguhnya telah menghadirkan dampak positif bagi anak didik maupun orang tua. Diantaranya adalah bimbingan belajar mengembangkan suasana kompetitif bagi para murid. Jika mereka di sekolah (murid) yang menjadi lawan mereka berkompetisi adalah satu sekolah mereka saja. Tidak demikian halnya ketika mereka belajar di bimbingan belajar yang terdiri dari berbagai murid yang berasal dari sekolah yang berbeda-beda. Bimbingan belajar juga menjadi alternatif tempat yang kondusif bagi berkembangnya pola piker dan nalar ilmiah,sesudah di peroleh dari sekolah.

Suasana yang berkembang di tempat-tempat bimbingan belajar telah membentuk sikap mental anak untuk semakin terpelajar. Selain itu juga bimbingan belajar pengelolaanya lebih fleksibel di banding dengan sekolah yang memiliki akselerasi yang lebih tinggi dalam mensosialisasikan informasi tentang perkembangn ilmu dan teknologi dalam pembelajaran. Contohnya saja dalam hal pemilihan jurusan bimbingan belajar memiliki data yang lengkap dan akurat tentang persaingan perguruan tinggi. Lewat data-data inilah para siswa diberikan arahan tentang fakultas, jurusan, atau program studi yang cocok dengan minat dan kemapuan siswa dan prospek lulusnya di kemudian hari.

Dengan demikian diharapkan agar siswa yang bersangkutan akan diterima difakultas atau jurusan pilihannya. Jadi seorang siswa akan lebih bersungguh-sungguh dalam menekuni ilmu yang telah dipelajari. Inilah beberapa manfaat dari kehadiran bimbingan belajar, jadi sangat disesalkan jika ada sebagian orang yang berpendapat bahwa dengan adanya bimbingan belajar hanya akan menguntungkan bimbingan belajar.

(7)

Di tengah-tengah persaingan yang tajam dalam industri bimbingan belajar, pada tanggal 1 Mei 1984 Ganesha Operation didirikan di Kota Bandung. Seiring dengan perjalanan waktu, berkat keuletan dan konsistensinya dalam menjaga kualitas, kini Ganesha Operation telah tumbuh bagai remaja tambun dengan 96 outlet yang tersebar di 40 kota besar se Indonesia. Latar belakang pendirian lembaga ini adalah adanya mata rantai yang terputus dari link informasi Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan dunia Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Posisi inilah yang diisi oleh Ganesha Operation untuk berfungsi sebagai jembatan dunia SLTA terhadap dunia PTN mengenai informasi jurusan PTN (prospek dan tingkat persaingannya), pemberian materi pelajaran yang sesuai dengan ruang lingkup bahan uji seleksi penerimaan mahasiswa baru dan pemberian metode-metode inovatif dan kreatif menyelesaikan soal-soal tes masuk PTN sehingga membantu para siswa lulusan SLTA memenuhi keinginan mereka memasuki PTN.

Meskipun pada awalnya hingga tahun 1992 Ganesha Operation hanya ada di Bandung, pada tahun 1997 dibuka cabang di Medan.. Sejak itu pertumbuhan cabang-cabang Ganesha Operation mulai berkembang. Adapun cabang-cabang dari Ganesha Operation medan diantaranya adalah :

1. Jl. Hayam Wuruk No.7ABC 2. Jl. Abdulluh Lubis No. 23 3. Jl. Sisimangaraja No. 365 B 4. Jl. H.M Yamin No. 253 5. Jl. K.L Yos sudarso No. 69A 6. Jl. K.L Yos sudarso No 48C

(8)

7. Jl. Iskandar Muda No. 151A 8. Jl. Pancing No.106

9. Jl. A.H Nasution No. 10

Bimbingan Ganesha Operation merupakan salah satu bimbingan belajar yang memberikan pelayanan Jasa terhadap kepuasaan Belajar siswa/siswi Nya. Dengan memberikan Pelayanan Yang Maksimal Diharapkan Bisa Membantu siswa/siswi dalam belajar ntuk meningkatkan hasil prestasi belajar siswa yang maksimal sesuai bakat dan minat siswa-siswi tersebut. Oleh sebab itu untuk mendukung pencapaiannya perlu layanan bimbingan belajar secara efektif oleh pendidik. Pelaksanaan bimbingan yang kontinue dan berkesinambungan serta dengan teknik-teknik atau memperhatikan prinsip-prinsip bimbingan yang ditekankan pada bimbingan belajar, memahami kemampuan diri dan pengembangan membuat perencanaan serta kemampuan untuk mengambil keputusan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengengetahui bagaimana hubungan pelayanan jasa Bimbingan Belajar Ganesha Operation dengan motivasi berprestasi siswa/siswi SMA dalam memperoreh kelulusan UAN dan Merebut Satu kursi di Perguruan Tinggi Negri ( PTN) melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan di bahas peneliti adalah :

“Adakah hubungan antara pelayanan bimbingan Belajar Ganesha Operatian dengan motivasi Berprestasi belajar siswa?”

(9)

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian ini adalah:

“Untuk mengetahui hubungan pelayanan jasa Bimbingan Belajar Ganesha Operatian yang mempengaruhi Motivasi Berprestasi siswa.”

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah:

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Untuk meningkatkan kemampuan berfikir peneliti melalui karya ilmiah, sekaligus sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang telah di peroleh.

2. Untuk lebih memahami keterkaitan antara pelayan terhadap siswa dengan motivasi berbelajar siswa.

3. Sebagai Cakrawala ilmu pengetahuan penulis dalam berkarya khasanah Ilmu Pengetahuan, di samping sebagai Pengalaman yang dapat berguna sebagai bekal apabila kelak ingin berkecimpung didalam lingkungan Penelitiaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Data –data yang diperoleh dari lapangan nantinya dapat dimanfaatkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

2. Sebagai Bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya yang mempunyai keterkaitan dengan masalah penelitian yang selanjutnya.

(10)

1.5. Hipotesis

Hipotesis adalah pengujian data dan statistik untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau di tolak. Untuk menguji nya digunakan metode Korelasi Rank- Order (Spearman Rank-Order correlation). Metode analisis korelasi yang berguna untuk menentukan sesuatu besaran yang menyatakan bagaimana kuat hubungan suatu variabel tertentu tergantung dengan variabel lain ( Singarimbun, 1995: 148) Rotasi r menunjukkan bilangan antara –1, 00 hingga +1, 00. Jika tidak ada hubungan sama sekali diantara variabel x dan y makah nilai r = 0. Jika tanda r positif maka variabel-variabel dikatakan berkorelasi secara positif, jika r negatif maka variabel dikatakan berkorelasi negatif. Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data untuk melihat hubungan antara variabel yang sebenarnya. Makna hubungan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Jika Ha< Ho maka hipotesis ditolak Jika Ha> Ho maka hipotesis diterima

Hipotesis merupakan proposisi yang akan di uji keberlakuaanya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian ( Prasetyo, 2005: 1976) berdasarkan penjelasan teori di atas maka hipotesis dalam penelitian ibi adalah :

Ho :Tidak ada hubungan Pelayanan Jasa Bimbingan Belajar GO terhadap Motivasi berprestasi siswa kelas 3 SMA

Ha :Ada hubungan Pelayanan Jasa Bimbingan Belajar GO terhadap Motivasi berprestasi siswa kelas 3 SMA

(11)

1.6. Defenisi Operasional

Defenisi operasional yaitu suatu defenisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefenisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya dalam penelitian ini adalah :

1. Siswa/siswi kelas 3 SMA

Dalam penelitian ini yang menjadi Objek ppeneitian adalah siswa/siswi kelas 3 SMA yang akan mengikuti Ujian UAN dan SNMPTN.

2. Try out dengan tujuan untuk melatih Siswa/siswi mengejakan Soal-soal UAN dan SNMPTN sekaligus mengevaluasi kesiapan siswa/siswi menghadapi UAN dan SNMPTN

3. Parents Meeting yaitu undangan kepada orang Tua siswa-siswi Ganesha Operation yang bertujuan untuk mendiskusikan dan membicarakan hasil study siswa-siswi Ganesha Operation yang di laksanakan saat pertengahan semester. 4. Pengajar Ganesha Operation

Merupakan Lulusan PTN dan mahasiswa PTN terkemuka yang sangat berpengalaman dan terlatih menerapkan Revolusi Belajar sehingga siswa mudah mengerti materi yang diajarkan

5. Tutorial Service Time

Siswa dapat bertanya di luar jadwal rutin untuk berdiskusi dengan pengajar piket. Layanan ekstra ini membuat siswa mempunyai waktu yang lebih bebas untuk membahas soal-soal latihan lebih focus.

Referensi

Dokumen terkait

JUDUL PENELITIAN VARIABEL PENELITIAN ASPEK YANG DIUNGKAP INDIKATOR NOMOR ITEM ANGKET RESPONDEN Kontribusi Persepsi Siswa Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap

Ketentuan judul peraturan daerah diubah, sehingga berbunyi : PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Pengujian performa oven setelah dilakukan perubahan volume menggunakan keramik, glasswool, alumunium foil sebagai peredam panas dan setelah dilakukan penggantian

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Tanggung

(3) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Teradu tidak memberikan jawabannya secara tertulis kepada Majelis Kehormatan Daerah, maka Majelis Kehormatan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada BUMDes Bina Madani Desa Dasan Lekong Keca- matan Sukamulia tentang Rekayasa Perangkat Lunak Aplikasi Inventaris Data

Meskipun berada dalam kondisi masa kini namun, keadaan pada kalimat tersebut menunjukkan bahwa salju sudah selesai turun dan yang tersisa sekarang adalah salju yang menumpuk jadi

Berdasarkan hasil observasi lapangan, pada dasarnya sebagian besar masyarakat mengerti dan mengetahui bahwa kawasan TNUK mempunyai potensi sumber daya alam yang