DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. 1992. Sosiologi, Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta. Bumi Aksara.
Alqadrie, Syarif Ibrahim. 1992.. Etnisitas, Religiusitas dan Perubahan Sosial dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mereka : Gerakan Etnik dan Nasionalisme di Dunia Barat dan Dunia Ketiga. Proyeksi Publikasi Ilmiah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjung Pura, Nomor 1 Tahun II, Agustus. Pontianak. Fisipol UNTAN.
Antin, Titin. 2005. Pola Komunikasi Verbal dan Nonverbal Anak Autis, Stud i Etnografi Komunikasi Di SD Plus AlGhifari Bandung . Tesis : Bandung. Universitas Padjajaran Bandung.
Berlo DK. 1960. The Process of Communication. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
BPS Kota Pontianak. 2005. Kota Pontianak Dalam Angka 2005.
Dahlan, Alwi. 1983. Budaya Komunikasi di Indonesia : Beberapa pengamatan, Makalah yang disampaikan pada seminar/diskusi tentang budaya komunikasi dan permasalahannya di Indonesia. Jakarta. LPKN-LIPI. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar B ahasa
Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.
Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia . Jakarta. Professional Books.
Effendi, U. Onong. 2003. Ilmu, Teori dan Filasafat Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Hafied, Cangara. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Judistira, Gama K. 1992. Teori-Teori Perubahan Sosial. Bandung. Program Pascasarjana Universitas Padjajaran Bandung.
Kantor Camat Pontianak Timur. 2005. Monografi Kota Pontianak : Kecamatan Pontianak Timur, Periode Juli sampai Desember 2005.
Kantor Komunikasi dan Informasi Kota Pontianak. 2005. Profil Kota Pontianak. Jakarta : PT. Exatama Mediasindo.
---. 1990. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
Kolopaking LM at al. 2003. Sosiologi Umum. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lontaan, J. U. 1975. Sejarah, Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat. Jakarta. Bumi Restu.
Lubis, Muhammad Abdi. 2001. Pendidikan dan Kontrol Sosial Pendidikan Dalam Pemilu 1999. Tesis : Bandung. Universitas Padjajaran Bandung.
Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Mar’at. 1984. Sikap Manusia Perubahan serta Pengukurannya. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Moleong, Lexy. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta. Grafindo Persada.
Mulyana, Deddy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya.
---. 2003. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung. Remaja Rosdakarya. ---. 1996. Pendekatan Terhadap Komunikasi Antar Budaya. Bandung.
Remaja Rosdakarya.
---, 2005. Komunikasi Efektif Suatu Pendekatan Lintasbudaya . Bandung. Remaja Rosdakarya.
Musni, dkk. 1994. Sejarah Kebudayaan Kalimantan. Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisioanal Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Nurahmawati, Neni Puji. 2002. Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Melayu Mempawah. Pontianak.
Pace RW, Faules DF. 2002. Komunikasi Organisasi. Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. . Bandung:Remaja Rosdakarya
---. 2004. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung. Remaja Rosdakarya.
Rogers EM. 1989. Komunikasi dan Pembangunan. Perspektif Kritis. Jakarta: LP3ES.
Sajogyo, Pudjiwati S. 1995. Sosiologi Pedesaan, Kumpulan Bacaan. Edisi Revisi. Jakarta. Gadjah Mada University Press berkerjasama dengan Yayasan OBOR Indonesia.
Sajogyo P. 1985. Sosiologi Pembangunan. Jakarta. Pascasarjana IKIP Jakarta Bekerja Sama dengan BKKBN.
Sugihen B. 1996. Sosiologi Pedesaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sumarti, Titik dan Sunito, Satyawan. 2004. Modul Mata Kuliah Perubahan Sosial. Jurusan Ilmu- ilmu Sosial dan Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soekanto, Soejono. 2005. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Suhaimi. 2002. Bentuk Komunikasi Tunjuk Ajar dalam Upacara Menyirih pada Masyarakat Melayu Siak Sri Indrapura Provinsi Riau. Tesis : Bandung. Universitas Padjajaran Bandung.
Sunarwinadi, Ilya. 2000. Komunikasi Antar Budaya. Jakarta. Pusat Antar Universitas Ilmu- ilmu Sosial. Universitas Indonesia.
Suparlan, Parsudi. 1984. Manusia, Kebudayaan dan Lingkungannya . Jakarta. Rajawali.
Tubbs and Moss. 2001. Human Communication. Konteks-Konteks Komunikasi. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.
Wanti, Irini Dewi. 1998. Dimensi Budaya Etnis Melayu di Medan. Buletin Baha Informasi Kesejarahan dan N ilai Tradisional, No. 07/98. Banda Aceh. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional.
Lampiran 1. Instrumentasi Penelitian
PEDOMAN OBSERVASI
Observasi dalam penelitian ini banyak di arahkan pada tradisi pantang larang. Dengan mengamati elemen yang berkaitan dengan tradisi pantang larang dalam prosesi perkawinan, masa kehamilan dan melahirkan dengan nilai- nilai budaya masyarakat melayu.
Dalam kegiatan yang diamati adalah:
- Bagaimana proses komunikasi tradisi pantang larang pada masyarakat melayu Pontianak.
- Gaya komunikasi, terdiri dari komunikasi verbal dan non verbal, yaitu yang diamati adalah penggunaan bahasa dan alat-alat atau bahan-bahan yang digunakan.
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dilakukan pada Sultan Istana Kadriah Pontianak, sejarahwan budaya Melayu Pontianak, Kepala Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Kota Pontianak, tokoh adat Melayu Pontianak dan beberapa masyarakat Melayu Pontianak yaitu generasi tua dan generasi muda.
Pedoman wawancara kepada Sultan Istana Kadriah Pontianak adalah: - Bagaimana sejarah berdirinya Kota Pontianak?
- Mengapa Kerajaan di jadikan simbol kebudayaan Melayu Pontianak?
- Bagaimana peranan kesultanan Pontianak dalam melestarikan nilai- nilai budaya Melayu khususnya tradisi pantang larang?
- Apakah tradisi pantang larang masih dilakukan pada kesultanan Pontianak?
Pedoman wawancara kepada sejarahwan dan Kepala Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Kota Pontianak adalah:
- Bagaimana sejarah tradisi pantang larang pada masyarakat melayu Pontianak? - Nilai-nilai dan norma apa saja yang terdapat pada tradisi pantang larang? - Apa saja pantang larang yang masih berlaku pada masyarakat melayu
Pontianak?
- Bagaimana proses komunikasi tradisi pantang larang masyarakat melayu Pontianak zaman dahulu dan sekarang?
- Apa saja perubahan yang terjadi pada tradisi pantang larang?
Pedoman wawancara kepada tokoh adat melayu Pontianak adalah: - Apa saja tradisi pantang larang pada masyarakat melayu Pontianak?
- Bagaimana proses komunikasi tradisi pantang larang pada masyarakat melayu Pontianak?
- Apa penyebab tradisi pantang larang masih dilaksanakan pada masyarakat melayu Pontianak?
- Bagaimana proses ajar didik pantang larang masyarakat melayu Pontianak? - Apa saja sanksi yang pada tradisi pantang larang?
- Apa saja perubahan tradisi pantang larang masyarakat melayu Pontianak zaman dahulu dan sekarang?
Pedoman wawancara kepada masyarakat melayu Pontianak adalah: - Apa dan bagaimana anda yang diketahui tentang tradisi pantang larang? - Apa saja pantang larang yang masih dilakukan oleh masyarakat?
- Apa saja pantang larang dalam perkawinan, kehamilan dan kelahiran?
- Bagiamana proses komunikasi ajar didik tradisi pantang larang zaman dahulu? - Bagiamana proses komunikasi ajar didik tradisi pantang larang sekarang? - Apakah terdapat sanksi yang diterapkan kepada masyarakat yang tidak
mengikuti tradisi pantang larang tersebut?
- Apa saja sanksi bila tidak melaksanakan tradisi pantang larang zaman dahulu dan sekarang?
- Apa tradisi pantang larang juga dilakukan secara ritus kolektif oleh masyarakat?
Lampiran 2
Daftar Informan
NO. NAMA JK UMUR JABATAN PEKERJAAN
1. Syarif Abu Bakar Alqadrie
L 60 Sultan Kadriah Pontianak Swasta
2. Bapak Itam L 72 Pemangku Adat MABM Propinsi Kalimantan Barat
Swasta
3. Bapak Herry L 60 MABM Propinsi Kalimantan Barat
Pensiunan
4. H. Yunus Mohan L 70 Tokoh Agama dan tokoh masyarakat Melayu Pontianak Timur
Ustadz
5. Dra. Lisyawati Nurcahyani, M.Si
P 42 Kepala Balai Kajian Sejarah dan Nilai
Tradisional Kota Pontianak
Pegawai Negeri
6. Syarifah Rohani P 54 Dukun Kampung (Tukang Beri Makan-makan)
Rumah Tangga
7. Jamilah Mamad P 82 Dukun Kampung Rumah Tangga 8. Hj. Sa’adah
Ubaidilla
P 70 Masyarakat Melayu Pontianak
Rumah Tangga
9. Alawiyah, M.Si P 29 Masyarakat Melayu Pontianak
Dosen
10. Salma P 33 Masyarakat Melayu Pontianak
Rumah Tangga
11. Dra. Nur’aini P 38 Masyarakat Melayu Pontianak
Swasta
12. Zubaidah P 64 Masyarakat Melayu Pontianak
Rumah Tangga
13. Nurseha P 26 Masyarakat Melayu Pontianak
Swasta
14. Hj. Khadijah P 71 Masyarakat Melayu Pontianak
Rumah Tangga 15. Zainab P 26 Masyarakat Melayu
Pontianak
Lampiran 3
Contoh Perbedaan Bahasa Melayu Pontianak dengan Bahasa Indonesia No. Bahasa Melayu Pontianak Bahasa Indonesia
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Kamek Nak Berkace Agik Sikit Jak Dulok Ngomong Ade Perot Tadak Ngiman Tetak Budak-budak Kalo Ikot Suke Tidok Kate Dudok Saya / Aku Mau / Hendak Bercermin Lagi Sedikit Juga Dulu Bicara Ada Perut Tidak Sama dengan Potong Anak-anak Kalau Ikut Suka Tidur Kata Duduk Sumber : Wawancara Masyarakat Melayu Pontianak
Lampiran 4
Sebaran Penduduk di Kecamatan Pontianak Timur Berdasarkan Urutan Usia
No. Urutan Usia Jumlah Persentasi (%)
1. 0 – 6 Tahun 8.877 13,01 2. 7 – 12 Tahun 10.376 15,22 3. 13 – 18 Tahun 9.409 13,79 4. 19 – 24 Tahun 9.817 14,39 5. 25 – 55 Tahun 18.794 27,55 6. 56 – 79 Tahun 8.648 12,68 7. 80 Tahun ke atas 2.295 3,36 Jumlah 68.216 100,00
Lampiran 5
Sebaran Penduduk di Kecamatan Pontianak Timur Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah Persentasi (%)
1. Belum Sekolah 2.927 6,07
2. Tidak Tamat SD 989 2,05
3. Tamat SD Sederajat 15.744 32,73
4. Tamat SLTP Sederajat 12.382 25,74
5. Tamat SLTA Sederajat 14.678 30,52
6. Tamat Akademi Sederajat 1.192 2,47
7. Tamat PT/Universitas 217 0,45
8. Buta Huruf 7 0,01
Jumlah 48.082 100,00
Lampiran 6
Luas dan Produksi Tanaman Utama di Kecamatan Pontianak Timur
No. Jenisnya Luas Tanaman /Ha Luas yang di Panen / Ha Rata-rata Produksi /Ton 1. Padi 23 20 10 2. Jangung 2 2 1 3. Ketela Pohon 8 8 4 4. Ketela Rambat 2 2 1 5. Kacang Tanah 0 0 0 6. Kedelai 0 0 0 7. Sayur-sayuran 5 5 2 8. Buah-buahan 2 2 1 9. Lain- lain 1 1 0,5
Lampiran 7. Dokumentasi (Foto)
Wawancara Dengan Beberapa Informan
Sultan Istana Kadriah Pontianak
Tokoh Masyarakat (Ustadz)
Masyarakat Melayu Pontianak (Generasi Tua)
Masyarakat Melayu Pontianak (Generasi Muda)
CONTOH PANTANG LARANG PADA PROSESI PERKAWINAN
Berbedak yang dilakukan oleh orang tua-tua kepada calon pengantin
Betangas yang dilakukan oleh dukun kampung kepada calon pengantin
Berhias yang dilakukan oleh orang tua-tua dan juru rias sebagai salah satu prosesi perkawinan yang dilakukan sebelum akad nikah
pada masyarakat Melayu Pontianak
Bahan-bahan atau peralatan yang digunakan untuk berhias bagi calon pengantin
Makan- makan oleh calon pengantin laki- laki dan perempuan pada masyarakat Melayu Pontianak yang dilakukan
di rumah masing- masing
Bahan-bahan atau peralatan yang digunakan pada acara makan-makan bagi calon
Acara mandi- mandi yang dilakukan setelah selesai prosesi perkawinan, yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan orang tua-tua kepada pengantin baru
Bahan-bahan atau peralatan yang digunakan untuk acara mandi- mandi