• Tidak ada hasil yang ditemukan

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE MANIFOLD"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

memiliki pasangan elektron bebas. Pemakaian jenis inhibitor korosi jenis baru akan semakin memberikan perlindungan terhadap kegagalan material akibat menurunnya kualitas bahan baja karbon rendah terhadap korosi. Inhibitor korosi yang digunakan untuk meningkatkan ketahanan korosi pada baja karbon rendah dapat digunakan sebagai inhibitor tunggal atau merupakan reaksi gabungan dengan jenis inhibor lainnya. Penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan inhibitor korosi ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga nantinya dapat dibuat database referensi yang berisi tentang berbagai jenis inhibitor yang tepat untuk berbagai kondisi dan jenis fluida pada bahan baja karbon rendah.

Daftar Pustaka

ASM Handbook, 1992, “ Corrosion”,Metal Handbook, Vol.13.

ASTM, 2003, “Metal Test Methods and Analitycal Procedurs”, Anual Book of ASTM Standard, sc.3 Vol 03.01,E647-00, pp.615-657, Bar Harbor Drive Weat Conshohocken.

Doner,A.dkk, 2012,”Investigation of corrosion inhibition effect of 3-[(2-hydroxy-benzylidene)-amino]-2-thioxo-thiazolidin-4-one on corrosion of mild steel in the acidic medium”,Corrosion Science.

Dubeya, A.K. and Singh, G., 2007,”Corrosion Inhibition of Mild Steel in Sulphuric Acid Solution by Using Polyethylene Glycol Methyl Ether (PEGME)”, Portugaliae Electrochimica Acta,

Hatch GB, Nathan CC, 1984, Corrosion Inhibitor. National Association for Corrosion Engineers”. page : 126-147.

Jones. Denny A., 1997,” Principles and Prevention of Corrosion”, 2nd Ed, Singapore : Prentice Hall International, Inc.,

Karim, S, dkk., 2010, “Corrosion Inhibition of Mild Steel by Calcium Gluconate in Simulated Cooling Water”, Leonardo Electronic Journal of Practices and Technologies,.

Saliyan, VR. and Adhikari, AV, 2008 “Inhibition of corrosion of mild steel in acid media by Nƍ-benzylidene-3-(quinolin-4-ylthio )propanohydrazide”, Indian Academy of Sciences, Bull. Mater. Sci., Vol. 31, No. 4,

Trethewey, K.R., & Chamberlain, J., “Korosi Untuk Mahasiswa dan Rekayasa”,

PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tems, R &. Al-Zahrani., A.M, 2006,”Cost of Corrosionin Oil Production & Refining:, Saudi Aramco Journal of Technology.

Widharto. Sri., 1999,” Karat dan Pencegahannya”, Cet.1, Jakarta : Pradnya Paramitha, Zhang, Q.B, Hua, Y.X, 2008 , “Corrosion inhibition of mild steel by alkylimidazolium ionic

liquids In hydrochloric acid”, Electrochimica Acta Elsevier.,

SWIRL SEBAGAI ALAT PEMBUAT ALIRAN TURBULEN

CAMPURAN BAHAN BAKAR DAN UDARA PADA SALURAN INTAKE

MANIFOLD UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

EMPAT LANGKAH SATU SILINDER PADA SEPEDA MOTOR

Wardoyo

Jurusan Teknik Mesin

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta Jl. Proklamasi No. 1 Babarsari Yogyakarta

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mengamati kinerja Swirlpada saluran intake manifold untuk meningkatkan kinerja mesin dan membandingkan dengan kinerja mesin kondisi standar ranpa Swirl.

Cara penelitian dengan menjalankan mesin selama kurang lebih 5 menit dan mengukur putaran, torsi, pemakaian bahan bakar, kemudian membandingkan hasilnya dengan mesin standar tanpa Swirl.

Sebagai mesin uji digunakan sepeda motor merk Honda Karisma 125 D. Bentuk Swirl

yang digunakan 6 kisi dengan sudut 15q, 30qdan 60q. Pada penelitian ini lakukan dua kali pengujian yaitu pengujian kinerja mesin standar dan pengujian kinerja mesin dengan menggunakan Swirl.

Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui yaitu Swirl dengan sudut 15q

menghasilkan torsi 11,53 Nm, daya rata-rata 3,6598 kW dan efisiensi bahan bakar rata-rata 10,85%. Swirl dengan sudut 30q menghasilkan torsi 12,59 Nm daya rata-rata 3,7303 kW dan efisiensi bahan bakar rata-rata 12,31%. Swirl dengan sudut 60q menghasilkan torsi 12,86 Nm, daya rata-rata 3,9641 kW dan efisiensi bahan bakar rata-rata 13,36%. Mesin standar tanpa Swirl

menghasilkan torsi 11.25 Nm, daya rata-rata 3,5430 kW dan efisiensi bahan bakar rata-rata 10,97%.

Kaya kunci : Swirl, daya, efisiensi

Abstract

This research was aimed to observe a swirl performance in manifold intake network to improve an engine performance and compare with non-swirl standard condition engine performance.

(2)

160 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015 The research way was by running engine during about 5 minutes and measure round, torsion, fuel usage, later compared the result with non-swirl standard engine.

As a test engine was used a Honda Karisma 125 D motorcycle. The swirl shape used 6 grills with 150, 300 and 600 corners. In this research was conducted two testing i.e. standard engine performance testing and engine performance testing using a swirl.

From the testing results conducted it was known swirl with 150corner yielded torsion of 11.53 Nm, average power of 3.6598 kW and fuel efficiency of 10.58% in average. The swirl with 600 corner yielded torsion of 12.86 Nm, average power of 3.9641 and average fuel efficiency of 13.36%. The standard engine without swirl yielded torsion of 11,25 Nm, average power of 3.5430 kW and average fuel efficiency of 10.97%.

Keywords: swirl, power, efficiency I. PENDAHULUAN

Mesin bensin banyak digunakan sebagai alat untuk pelayanan transportasi antar tempat, pada kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor. Dalam penggunaan kendaraan bermotor yang diutamakan kinerja mesin. Mesin kendaraan termasuk dalam kelompok motor bakar. Motor bakar adalah mesin yang proses penyalaan campuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam mesin itu sendiri. Mesin bensin termasuk jenis motor bakar yang proses penyalaan campuran bahan bakar dan udara dengan bantuan nyala api listrik dari kedua elektroda busi. Mesin bensin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklus kerjanya dengan dua kali putaran poros engkol atau empat kali gerakan torak.

Pada penelitian ini kajiannya adalah SwirlSebagai Alat Pembuat Aliran Turbulen Campuran Bahan Bakar Dan Udara Pada Saluran Intake Manifold Untuk Meningkatkan Kinerja Mesin Bensin Empat Langkah Satu Silinder.

Bentuk kinerja mesin berupa daya dan pemakaian bahan bakar ditentukan oleh proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar. Swirl yang diuji dipasang pada saluran intake manifold tujuannya untuk mendapatkan aliran turbulen campuran bahan bakar dan udara agar diperoleh campuran homogen supaya proses pembakaran dapat lebih baik.

Tujuan penelitian ini adalah mengamati kinerja swirl pada saluran intake manifold untuk meningkatkan kinerja mesin dan membandingkan dengan kinerja mesin kondisi standar tanpa Swirl.

(3)

The research way was by running engine during about 5 minutes and measure round, torsion, fuel usage, later compared the result with non-swirl standard engine.

As a test engine was used a Honda Karisma 125 D motorcycle. The swirl shape used 6 grills with 150, 300 and 600 corners. In this research was conducted two testing i.e. standard engine performance testing and engine performance testing using a swirl.

From the testing results conducted it was known swirl with 150corner yielded torsion of 11.53 Nm, average power of 3.6598 kW and fuel efficiency of 10.58% in average. The swirl with 600 corner yielded torsion of 12.86 Nm, average power of 3.9641 and average fuel efficiency of 13.36%. The standard engine without swirl yielded torsion of 11,25 Nm, average power of 3.5430 kW and average fuel efficiency of 10.97%.

Keywords: swirl, power, efficiency I. PENDAHULUAN

Mesin bensin banyak digunakan sebagai alat untuk pelayanan transportasi antar tempat, pada kendaraan bermotor baik mobil maupun sepeda motor. Dalam penggunaan kendaraan bermotor yang diutamakan kinerja mesin. Mesin kendaraan termasuk dalam kelompok motor bakar. Motor bakar adalah mesin yang proses penyalaan campuran bahan bakar dan udara terjadi di dalam mesin itu sendiri. Mesin bensin termasuk jenis motor bakar yang proses penyalaan campuran bahan bakar dan udara dengan bantuan nyala api listrik dari kedua elektroda busi. Mesin bensin empat langkah adalah mesin yang melengkapi satu siklus kerjanya dengan dua kali putaran poros engkol atau empat kali gerakan torak.

Pada penelitian ini kajiannya adalah SwirlSebagai Alat Pembuat Aliran Turbulen Campuran Bahan Bakar Dan Udara Pada Saluran Intake Manifold Untuk Meningkatkan Kinerja Mesin Bensin Empat Langkah Satu Silinder.

Bentuk kinerja mesin berupa daya dan pemakaian bahan bakar ditentukan oleh proses pembakaran campuran bahan bakar dan udara didalam ruang bakar. Swirl yang diuji dipasang pada saluran intake manifold tujuannya untuk mendapatkan aliran turbulen campuran bahan bakar dan udara agar diperoleh campuran homogen supaya proses pembakaran dapat lebih baik.

Tujuan penelitian ini adalah mengamati kinerja swirl pada saluran intake manifold untuk meningkatkan kinerja mesin dan membandingkan dengan kinerja mesin kondisi standar tanpa Swirl.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Yogyakarta dan metode penelitian terdiri dari bahan dan alat:

a. Bahan Penelitian

Swirl yang digunakan untuk penelitian terbuat dari bahan plat galvanis baja carbon rendah yang diberi lapisan seng. Plat galvanis mudah dibentuk dan tidak mudah berubah bentuk atau ukuran sewaktu terkena suhu tinggi.

Berikut ini gambar Swirl yang terbuat dari bahan plat galvanis baja carbon rendah.

Swirl sudut 150 Swirl sudut 300 Swirl sudut 600

Gambar 2.1 Swirldari bahan plat gavanis baja karbon rendah

b. Alat

Alat yang dipakai untuk menguji swirl pada penelitian ini adalah mesin sepeda motor merk Honda Karisma 125D.

Berikut ini gambar mesin yang dipakai untuk penelitian, gambar skema instalasi alat penelitian, dan gambar instalasi alat penelitian.

Swirl dipasang pada Intake Manifold Saluran intake

Manifold

Intake Manifold di lepas Mesin Uji

karburator

(4)

162 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

Aliran Bahan Bakar

Gambar 2.3 Skema instalasi Alat Penelitian

Gambar 2.4 Instalasi alat penelitian

Tachometer (Alat Ukur Putaran)

Dinamometer (Alat Ukur Torsi) Bulet Ukur (Alat Ukur Bahan bakar)

Lubang Ventilasi

Tangki Bahan Bakar

Karburator (Alat Pencampur

Swirl

Intake Manifold

Mesin Yang diuji (Honda Kharisma A = Dynamometer B = Exhause gas analyzer C = Tachometer

(5)

Aliran Bahan Bakar

Gambar 2.3 Skema instalasi Alat Penelitian

Gambar 2.4 Instalasi alat penelitian

Tachometer (Alat Ukur Putaran)

Dinamometer (Alat Ukur Torsi) Bulet Ukur (Alat Ukur Bahan bakar)

Lubang Ventilasi

Tangki Bahan Bakar

Karburator (Alat Pencampur

Swirl

Intake Manifold

Mesin Yang diuji (Honda Kharisma A = Dynamometer B = Exhause gas analyzer C = Tachometer Cara Penelitian :

Penelitian dilakukan dengan mesin kondisi standar sesuai dengan pabrik pembuatnya tanpa melakukan perubahan apapun.Mesin dijalan kan selama ± 5 menit diukur putarannya, torsinya dan pemakaian bahan bakarnya. Setelah itu mesin

dimatikan dan saluran intake manifold dilepas. Kemudian dipasang swirlpada lubang

saluran intake manifold dan saluran intake manifold dipasang kembali. Mesin dijalankan selama± 5 menit dan diukur putarannya torsinya serta pemakaian bahan bakarnya. Selanjutnya membandingkan hasil pengujian pada kondisi mesin standar

dengan mesin yang menggunakan swirl. Bentuk swirl yang diuji 6 kisi dengan sudut

15o, 30odan 60o.

III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian

Proses pengujian operasi mesin dilakukan pada putaran 2000 rpmsampai dengan

putaran 6000 rpmdan menghabiskan waktu r5 menit untuk setiap pengujian.

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan didapatkan data-data sebagai berikut :

Tabel 3.1 Hasil Pengujian Keadaan Mesin Standard

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu

(ml/s) 2000 1,20 0,0878 2500 5,80 0,1015 3000 8,13 0,1136 4000 11,25 0,1307 5000 10,45 0,1876 6000 10,76 0,1974

(6)

164 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu (ml/s) 2000 1,36 0,0860 2500 6,86 0,0883 3000 10,47 0,0961 4000 11,52 0,1352 5000 10,74 0,1633 6000 9,79 0,2083

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Pemakaian Swirl6 Kisi, Sudut 15q

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu (ml/s) 2000 1,30 0,0760 2500 9,26 0,0852 3000 11,46 0,1045 4000 12,38 0,1281 5000 10,11 0,1543 6000 8,94 0,2192

(7)

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu (ml/s) 2000 1,36 0,0860 2500 6,86 0,0883 3000 10,47 0,0961 4000 11,52 0,1352 5000 10,74 0,1633 6000 9,79 0,2083

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Pemakaian Swirl6 Kisi, Sudut 15q

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu (ml/s) 2000 1,30 0,0760 2500 9,26 0,0852 3000 11,46 0,1045 4000 12,38 0,1281 5000 10,11 0,1543 6000 8,94 0,2192

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Pemakaian Swirl6 Kisi, Sudut 60q

Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu (ml/s) 2000 1,26 0,0844 2500 9,24 0,0929 3000 11,62 0,1013 4000 12,86 0,1226 5000 10,86 0,1505 6000 10,17 0,1875 B. Pembahasan

Persamaan-persamaan yang digunakan untuk menghitung (mengolah) data hasil penelitian adalah sebagai berikut :

P = ( T u Z) ... (1) Z = 2Sn ... (2) mf = tluUbb ... (3) Kf = 100% QHV u ˜ sfc l ... (4)

Dengan P = daya mesin, T = torsi, Z= kecapatan sudur, n= putaran mesin, t= waktu konsumsi bahan bakar, Ubb= massa jenis bahan bakar, l= waktu putaran mesin, Kf=

efisiensi bahan bakar, sfc= pemakaian bahan bakar spesifik dan QHW= kalor

pembakaran.

Dari hasil perhitungan dapat dibuat grafik hubungan antara Torsi dan putaran, laju konsumsi bahan bakar dan putaran serta efisiensi bahan bakar dan daya.

(8)

166 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

Hubungan antara Torsi dan Putaran ditunjukkan pada gambar (3.2.1). Pada grafik (3.2.1) terikat bahwa Torsi mesin akan naik seiring dengan kenaikan putaran

mesin. Pada putaran yang sama yaitu 5000 rpm, Swirl dengan sudur 60q

menghasilkan torsi yang paling besar, hal ini disebabkan pencampuran udara dan bahan bakar yang homogen akan menghasilkan pembakaran yang lebih baik, sehingga torsi yang dihasilkan lebih besar.

Gambar 3.2.1 Grafik Torsi (Nm) Vs Putaran Mesin (rpm)

Pengaruh pembakaran sempurna dengan torsi yang dihasilkan adalah

pemasangan Swirlpada saluran intake manifold yang dapat membuat aliran turbulansi

campuran bahan bakar dan udara yang telah dikabutkan oleh karburator dan aliran turbulensi menjadikan kepadaran molekul campuran tersebut.

(9)

Hubungan antara Torsi dan Putaran ditunjukkan pada gambar (3.2.1). Pada grafik (3.2.1) terikat bahwa Torsi mesin akan naik seiring dengan kenaikan putaran

mesin. Pada putaran yang sama yaitu 5000 rpm, Swirl dengan sudur 60q

menghasilkan torsi yang paling besar, hal ini disebabkan pencampuran udara dan bahan bakar yang homogen akan menghasilkan pembakaran yang lebih baik, sehingga torsi yang dihasilkan lebih besar.

Gambar 3.2.1 Grafik Torsi (Nm) Vs Putaran Mesin (rpm)

Pengaruh pembakaran sempurna dengan torsi yang dihasilkan adalah

pemasangan Swirlpada saluran intake manifold yang dapat membuat aliran turbulansi

campuran bahan bakar dan udara yang telah dikabutkan oleh karburator dan aliran turbulensi menjadikan kepadaran molekul campuran tersebut.

2. Hubungan antara laju konsumsi bahan bakar dan putaran ditunjukkan pada gambar (3.2.2)

Gambar 3.2.2 Grafik Laju konsumsi bahan bakar (mf) Vs Putaran Mesin (rpm)

Pada grafik (3.2.2) terlihat bahwasanya laju konsumsi bahan bakar akan semakin meningkat seiring dengan kenaikan putaran mesin. Laju konsumsi bahan bakar yaitu besarnya jumlah massa bahan bakar yang dibutuhkan tiap satuan waktu. Dalam setiap pembakaran dibutuhkan campuran yang homogen, apabila konsumsi bahan bakar meningkat, maka bahan bakar yang dibutuhkan untuk proses pembakaranpun ikut meningkat. Besar kecilnya laju konsumsi bahan bakar tegrantung pada nilai putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin yang dihasilkan maka semakin besar pula bahan bakar yang dibutuhkan untuk proses pembakaran.

Pembakaran semputna adalah dimana senyawa hidrokarbon (bahan bakar

fosil) membentuk karbon dioksidadan uap air.

Swirl sudut 60q adalah Swirl yang efektif dalam pengujian mf, karena dalam

pemakaian bahan bakar dan pencampuran bahan bakar serta daya yang relative sama,

Swirlsudut 60q sangat berpengaruh dalam menekan angka bahan bakar menjadi lebih

ekonomis dari keadaan standard, dibandingkan dengan Swirlsudut 15qdan 30q.

Sudut Swirl sangat berpengaruh terhadap kapasitas aliran bahan bakar yang

mengalir melalui lubang tenggorok intake manifold yang dpat menyebabkan kerugian head karena terjadi gesekan antara bahan bakar dengan dinding intake manifold. Pada

(10)

168 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

3. Hubungan antara Efisiensi Bahan Bakar dan Daya Mesin

Gambar 3.3.3 Grafik Efisiensi (%) vs Daya (kW)

Hubungan antara Efisiensi Bahan Bakar (%) dan daya (kW) dapat dilihat pada gambar (3.3.3).

Pada dasarnya efisiensi bahan bakar (Kf) menunjukkan besarnya perbandingan

antara daya yang dihasilkan oleh suatu mesin dalam satu siklus terhadap jumlah energi bahan bakar yang disuplai persiklus yang dapat dilepaskan dalam suatu proses pembakaran. Oleh krena itu jika harga konsumsi bahan bakarnya (sfc) semakin kecil maka harga efisiensinya akan semakin meningkat. Semakin sedikit konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses pembakaran, maka semakin efisien bahan bakar yang digunakan atau dibutuhkan.

Kepadatan molekul campuran bahan bakar dapat mempermudah penyalaan campuran tersebut, sehingga proses pembakaran menjadi lebih baik dna mengakibatkan energi kalor yang dihasilkan menjadi lebih besar maka akan meningkatkan daya mesin sehingga kenaikan efisiensi termal dan efisiensi bahan bakar menjadi lebih besar.

(11)

3. Hubungan antara Efisiensi Bahan Bakar dan Daya Mesin

Gambar 3.3.3 Grafik Efisiensi (%) vs Daya (kW)

Hubungan antara Efisiensi Bahan Bakar (%) dan daya (kW) dapat dilihat pada gambar (3.3.3).

Pada dasarnya efisiensi bahan bakar (Kf) menunjukkan besarnya perbandingan

antara daya yang dihasilkan oleh suatu mesin dalam satu siklus terhadap jumlah energi bahan bakar yang disuplai persiklus yang dapat dilepaskan dalam suatu proses pembakaran. Oleh krena itu jika harga konsumsi bahan bakarnya (sfc) semakin kecil maka harga efisiensinya akan semakin meningkat. Semakin sedikit konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses pembakaran, maka semakin efisien bahan bakar yang digunakan atau dibutuhkan.

Kepadatan molekul campuran bahan bakar dapat mempermudah penyalaan campuran tersebut, sehingga proses pembakaran menjadi lebih baik dna mengakibatkan energi kalor yang dihasilkan menjadi lebih besar maka akan meningkatkan daya mesin sehingga kenaikan efisiensi termal dan efisiensi bahan bakar menjadi lebih besar.

IV KESIMPULAN

Dari data hasil penelitian penggunaan Swirl pada saluran intake manifold mesin bensin empat langkah satu silinder pada sepeda motor dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Torsi (Nm)

a. Swirl dengan sudut 15q menghasilkan torsi sebesar 11,52 Nm terjadi kenaikan torsi sebesar 0,27 Nmdari keadaan mesin standard.

b. Swirl dengan sudut 30q menghaislkan torsi sebesar 12,38 Nm terjadi kenaikan torsi sebesar 1,13Nmdari keadaan mesin standard.

c. Swirl dengan sudut 60q menghaislkan torsi sebesar 12,86 Nm terjadi kenaikan torsi sebesar 1,61 Nmdari keadaan mesin standard.

d. Sedangkan pada keadaan mesin standard dihasilkan 11,25 Nmterjadi penurunan torsi sebesar 1,61 Nm dari bentuk pusaran (Swirl) dengan sudut 60q, karena tanpa alat pemusar aliran yang berbentuk pusaran (Swirl), pencampuran udara dan bahan bakarnya tidak sempurna.

2. Daya (kW)

a. Swirl dengan sudut 15q menghasilkan daya maksimum sebesar 6,1481 kW dan daya rata-rata sebesar 3,6598 kW.

b. Swirl dengan sudut 30q menghasilkan daya maksimum sebesar 5,6143 kW dan daya rata-rata sebesar 3,6598 kW.

c. Swirl dengan sudut 60q menghasilkan daya maksimum sebesar 6,3868 kW dan daya rata-rata sebesar 3,6598 kW.

d. Sedangkan pada keadaan mesin standard daya rata-rata yang dihaislkan sebesar 3,540

kW.

3. Pemakaian Bahan Bakar

a. Alat pemusar dengan sudut 15qmenghasilkan sfc rata-rata sebesar 0,3442 mg/J.

b. Alat pemusar dengan sudut 30qmenghasilkan sfc rata-rata sebesar 0,3186 mg/J.

c. Alat pemusar dengan sudut 60qmenghasilkan sfc rata-rata sebesar 0,3393 mg/J.

d. Sedangkan pada keadaa mesin standard sfc rata-rata yang dihasilkan sebesar 0,4031

mg/J.

(12)

170 Volume VII, Nomor 1, Mei 2015

a. Swirldengan sudut 15qmenghasilkan efisiensi rata-rata sebesar 10,85 %. b. Swirldengan sudut 30qmenghasilkan efisiensi rata-rata sebesar 12,31 %. c. Swirldengan sudut 60qmenghasilkan efisiensi rata-rata sebesar 13,36 %.

d. Sedangkan pada keadaan mesin standard efisiensi yang dihasilkan sebesar 10,97 %. Semakin sedikit konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan dalam proses pembakaran, maka semakin efisien bahan bakar yang digunakan atau dibutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

Arends, H.B., 1980, “Motor Bensin”, Sukrisno, U. Jakarta : Erlangga. Arismunandar, W., 2002, ”Motor Bakar Torak” : ITB Bandung.

Bell, G. A., 1998, “Four Stroke Performance Tuning”, 2ndEdition : Haynes Publishing.

Goodenoough, G. A. dan Baker, J.B., 1927, ”A Thermodynamic Analysis of Internal Combustion Engine Cycles” : University of Illinois Experimental Station Bulletin 160.

Heywood, J. B., 1989, “Internal Combustion Engine Fundamentals”, Singapore : McGraw-Hill Book Co.

Maleev, V. L., 1985, “Internal Combustion Engines”, Singapore : Fong & Sons Printers Pte. Ltd.

Motor Plus, 2005, No. 345/VI.

Obert, F.E., 1975, ”Internal Combustion Engines and Air Pollution”, 3rdEdition New York :

harper & Row Publishing.

Sharma, S.P., 1978, “Fuels & Combustion”, New York : McGraw Hill Book Co. Suratman, M., “Servis dan Teknik Reparasi Sepeda Motor”.

Gambar

Gambar 2.2 Mesin Honda Karisma 125 D ( Mesin Uji )
Gambar 2.3 Skema instalasi Alat Penelitian
Gambar 2.3 Skema instalasi Alat Penelitian
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Pemakaian Swirl 6 Kisi, Sudut 15q Putaran mesin (rpm) Torsi (Nm) Konsumsi bahan bakar/ waktu
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian kali ini bahan bakar yang digunakan dari campuran minyak plastik dengan solar akra sol yang bertujuan untuk menganalisa performansi mesin diesel

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Disain Kendali Laju Aliran Udara dan Sistem Pengumpan Bahan-bakar Biomassa berbasis Fuzzy pada Pengering Jagung ERK-Hybrid adalah karya

Penelitian ini kajiannya adalah membandingkan kinerja mesin bensin dua langkah satu silinder pada sepeda motor dengan menggunakan variasi campuran bahan bakar minyak hasil

UJI EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN PERFORMANSI MESIN OTTO MENGGUNAKAN ALAT CATALYTIC CONVERTER DENGAN BAHAN BAKAR PERTALITE DAN VARIASI CAMPURAN PERTALITE-SERBUK KAPUR

Hasil dari uji eksperimental yang menggunakan alat katalitik konverter dengan bahan bakar campuran pertalite-kapur barus memiliki performansi mesin yang lebih baik

Metode kedua adalah metode MON (motor octane number) dimana bahan bakar diuji melalui mesin yang sama tetapi pada putaran mesin yang lebih tinggi dan temperatur udara masuk

Berdasarkan hasil penelitian terhadap konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor Honda Supra X 125 tahun 2007 menggunakan intake manifold

Adapun yang menjadi judul skripsi ini yaitu “ analisa performansi mesin diesel menggunakan variasi campuran bahan bakar polipropilena cair dan solar akra sol